Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI PENELITIAN
5.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan memenuhi kriteria
penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan rumus Slovin, dimana penentuan
ukuran sampel minimum diketahui setelah ukuran populasi diketetahui (Umar, 2010).
Rumus Slovin adalah sebagai berikut :
N≥ N
1 + Ne²
Dimana :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
yaitu sebesar 5%
Jumlah sampel pada penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin adalah :
n≥ 95
1 + 95 (0,05)²
N ≥ 77 orang
Sampel perawat pelaksana yang berjumlah 85 orang, diambil dari tiap instalasi rawat
inap dengan menggunakan rumus berikut :
n 1 = N1 . n
N
Keterangan :
n1 : Jumlah sampel tiap instalasi rawat inap
n : Jumlah sampel seluruhnya
N1 : Jumlah populasi tiap instalasi rawat inap
N : Jumlah populasi seluruhnya
Sehingga besar sampel untuk tiap instalasi rawat inap adalah seperti yang ditampilkan
dalam table :
Tabel 5.1 . Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian di Instalasi Rawat Inap
RS Bhakti Yudha Tahun 2017
No Instalasi Jumlah Populasi Jumlah
Sampel
1 Perawatan anak 14 12
2 Perawatan ibu 18 116
3 Perawatan umum 19 17
4 Perinatologi/ICU/PICU/NICU/ICCU 19 17
5 Kamar bersalin 13 12
6 Kamar bayi baru lahir 12 11
Jumlah 95 85
2. Menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian (respect for privacy and
confidentiality)
Peneliti menjaga privasi responden dengan baik dengantidak mencantumkan nama
responden di lembar kuesioner, namun hanya mencantumkan kode responden.
Data tersebut hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan
disebarluaskan kepada siapapun yang mungkindapat mempengaruhi karir dari
responden. Data akan disimpan dalam computer dan menggunakan kode yang
hanya diketahui oleh peneliti, agar penyalahgunaan data dapat terhindarkan.
3. Keadalian dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice and inclusiveness)
Prosedur penelitian perlu dijelaskan oleh peneliti secara terbuka, adil, dan jujur.
Hubungan baik harus selalu dipertahankan antar peneliti dan responden agar tidak
timbul rasa tersinggung atau keberatan dalam menjalani prosedur penelitian.
Peneliti memperlakukan setip responden secara seragam, tidak membeda-bedakan
jenis kelamin, etnis/suku, agama dan sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and
benefit)
Kenyamanan responden, baik fisik, psikis maupun sosial perlu diperhatikan oleh
peneliti. Selain menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur penelitian, peneliti juga
harus menjamin kerahasiaan identitas responden dan jawaban kuesioner
responden tidak akan disebarluaskan kepada siapapun.
5.3.4. Instrumen
Instumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih mudah dan sistematis.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah kuesioner yang ditujukan
kepada perawat pelaksana dan lembar observasi langsung proses serah terima pasien
antara perawat dan lembar observasi dokumentasi proses serah terima perawat dalam
berkas rekam medis. Sementara instrument yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah daftar pertanyaan untuk proses wawancara mendalam.
5.3.5. Pengumpulan data
Ada dua jenis dalam penelitian kuantitatif, yakni data primer dan data
sekunder. Data primermerupakan data yang diperoleh secara langsung. Metode
pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengisian kuesioner oleh perawat
pelaksana. Data sekunder merupajan data yang diperoleh secara tidak langsung yang
dilakukan melalui observasi dan telaan dokumen di berkas rekam medis yang berkaitan
dengan dokumntasi proses serah terima pasien antar perawat.
1.3.5.1. Kuesioner A
Kuesioner A terdiri dari pertanyaan yang menggali karakteristik responden sebagai
variabel perancu/ confounding. Kuesioner A terdiri dari pertanyaan mengenai : usia,
jenis kelamin, lama kerja, dan tingkat pendidikan. Data ini diisi langsung oleh
responden.
1.3.5.2. Kuesioner B
Kuesiioner B digunakan sebagai data primer utuk mengukur variabel independen.
Kuesioner B terdir dari pertanyaan yang menggali pengetahuan responden mengenai
komunikasi efektif dalam proses serah terima pasien antara perawat. Kuesioner ini
mengukur pemahaman responden dengan pertanyaan benar dan salah. Jawaban
benar akan dinilai = 1 (satu) dan jawaban salah akan dinilai 0 = nol. Kuesioner diambil
dari peneliti sebelumnya oleh Djubaidah (2013) dengan beberapa perubahan
disesuaikan dengan tujuan penelitian.
1.3.5.3. Kuesioner C
Kuesioner C digunakan sebagai data primer untuk megukur variabel independen
sikap/persepsi responden mengenai komunikasi efektif dalam proses serah terima
pasien antar perawat. Kuesioner ini mengukur sikap responden dengan menggunakan
skala likert, yang terdiri dari jawaban : Sangat Tidak Setuju (STS), Kurang Setuju (KS),
Ragu-ragu (R), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Pertanyaan pada kuesioner ini bersifat
positif (favorable) denga rentang nilai 1 = Sangat Tidak Setuju (STS), 2 = Kurang Setuju
(KS), 3 = Ragu-ragu (R), 4 = Setuju (S), 5 = Sangat Setuju (SS). Kuesioner diambil dari
penelitian sebelumnya oleh Winani (2012) dengan beberapa penambahan.
1.3.5.4. Kuesioner D
Kuesione D digunakan sebagai data primer untuk mengukur variabel independen
persepsi/penilaian perawat mengenai fungsi pengawasan/supervise kepala perawat
ruangan dalam proses serah terima pasien antar perawat. Kuesioner ini mengukur
sikap responden dengan menggunakan skala likert, , yang terdiri dari jawaban : Sangat
Tidak Setuju (STS), Kurang Setuju (KS), Ragu-ragu (R), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan pada kuesioner ini bersifat positif (favorable) denga rentang nilai 1 =
Sangat Tidak Setuju (STS), 2 = Kurang Setuju (KS), 3 = Ragu-ragu (R), 4 = Setuju (S), 5 =
Sangat Setuju (SS). Kuesioner diambil dari penelitian sebelumnya oleh Winani (2012)
dengan beberapa penambahan.
Selain kuesioner, pengukuran fungsi supervise kepal perawat rungan juga dilakukan
dnegan pencatatan dokumentasi paraf kepal perawat rungan di formulir serah terima
pasien antar perawat di berkas rekam medis. Cara penilaian adalah 0 = tidk ada paraf
(supervise kurang) dan 1 = ada paraf Csupervisi baik).
B. RS Bhakti Yudha
Berdasarkan surat izin dari Direktur RS Bhakti Yudha, peneliti melakukan
koordinasi dengan bidang keperawatan, bagian diklat, komite keperawatan, kepala
instansi dan kepala perawat ruangan untuk menjelaskan tentang penelitian yang
akan dilakukan di RS Bhakti Yudha. Selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner
kepada perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap dengan
sebelumnya terlebih dahulu melakukan persetujuan(informend concent).
Penyebaran dan penghupulan kuesioner dilakukan oleh perawat pendidik dan
suyb komite mutu keperawatan dengan catatan pengisian kuesioner harus lengkap
(terisi semua).
5.4.2 Instrumen
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara untuk memahami proses serah terima pasien antar perawat. Daftar
pertanyaan wawancar ini digunakan untuk prose wawancara mendalam kepada perawat
pelaksana, kepala perawat ruangan, dan manajer keperawatan untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai prose serah terima pasien antar perawat serta factor-faktor
penghambatnya.