You are on page 1of 11

ANALISIS JURNAL

“KEPUASAN PASIEN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN

DI RUMAH SAKIT”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

OLEH:
ULFA DEWI SANTIKA (1810035)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2020
Judul Artikel : Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit
Penulis : Widiasari1, Nanda Hani Juniarti1, Kori Limbong1, Cecep Triwibowo1,
Zakaria1,Angelita Lombogia1.

Abstract

Introduction
Patient Satisfaction Against Patient Safety Application at Hospital. The level of patient
satisfaction with nursing services in Indonesia is mostly unsatisfied. The cause of patient
dissatisfaction is due to misidentification, miscommunication, medication errors, and
inappropriate risk management of falls.
Aim
This study aimed to identify the relationship between the application of patient safety and
patient satisfaction at Hospital X.
Methods
The study design used a cross-sectional approach by distributing questionnaires to 143
patients. Sampling using cluster random sampling by determining the number of samples
that meet the inclusion criteria, then given a questionnaire until the number of samples is met,
and conduct research on selected samples. Data were analyzed using independent t-test and
chi-square test.
Result
The results showed that there was a correlation between the application of patient safety and
patient satisfaction (p= 0.001, OR= 1.216; α= 0.05). Patient characteristics in the form of age,
gender, education level, occupation, and nursing class were not related to patient satisfaction
(p= 0.331; 0.818; 0.949; 1,000; and 0.382; α= 0.05).
Conclusions
The results also found that the application of patient safety aspects in the form of reassessing
patients to falling risks and dimensions of reliability (giving instructions, giving explanations)
when going into nursing actions was not optimal so that suggestions were increased so that
patient satisfaction at hospitals X increased.
Keywords: Application, patient satisfaction, patient safety
Analisa PICOT:

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 P Ya Populasi:
Penelitian ini menggunakan teknik survei dengan menyebarkan
kuesioner A untuk data demografi pasien, kuesioner B untuk
kuesioner keselamatan pasien dan kuesioner C untuk kepuasan pasien
pada 143 pasien Rumah Sakit X.
Problem:
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di
Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan
pasien diantaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi,
pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan
kepuasan pasien di Rumah Sakit X.
2 I Ya Pada jurnal utama Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit, Penelitian ini menggunakan
teknik survei dengan menyebarkan kuesioner A untuk data demografi
pasien, kuesioner B untuk kuesioner keselamatan pasien dan
kuesioner C untuk kepuasan pasien pada 143 pasien Rumah Sakit X.
Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan metode statistik.
Kriteria inklusi pasien adalah pasien dewasa yang dirawat ≥ 3 hari
perawatan (termasuk pasien Intermediate Ward (IW) dan ibu hamil).
Berdasarkan catatan perawatan dimana pasien telah dirawat lebih dari
3 hari pada kelompok terpilih. Pengambilan sampel dengan cara
menetapkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi,
kemudian diberikan kuesioner hingga terpenuhi jumlah sampel, dan
melakukan penelitian pada setiap sampel yang terpilih. Kriteria
eksklusi adalah pasien yang mengalami penurunan kesadaran, pasien
ICU, pasien NICU, dan pasien anak. (Widiasari et al, 2019)

Sedangkan pada jurnal Penerapan Standar Keselamatan Pasien di


Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jenis
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi dan subjek penelitian berjumlah 7 orang. Teknik
pengumpulan data Metode penentuan atau pemilihan subyek
penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Analisis
data kualitatif dan validitas data menggunakan teknik triangulasi
sumber dan triangulasi metode. (Juniarti et al, 2018)

Pada jurnal Hubungan Kesadaran Individu Dengan Penerapan Patient


Safety di Rumah Sakit Umum Daerah S. K. Lerik Kupang Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analisa korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Populasi adalah perawat pelaksana di
ruang rawat inap di RSUD S.K.Lerik sejumlah 40 orang. dengan
sampel adalah total populasi yang memenuhi kriteria inklusi yakni 34
orang. Analisis yang digunakan adalah presentase untuk analisis
univariat dan chi square untuk melihat hubungan antara kesadaran
individu dengan penerapan patient safety oleh perawat di ruang rawat
inap RSUD S.K. Lerik Kupang. (Limbong, 2018)

Pada jurnal Handover Sebagai Upaya Peningkatan Keselamatan


Pasien (Patient Safety) di Rumah Sakit, sampel yang digunakan
adalah total sampling dengan seluruh jumlah dari populasi yaitu 62
perawat, penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Paru Sidawangi
Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
tertutup. Kuesioner dilakukan untuk mengetahui gambaran perawat
tentang pelaksanaan handover dengan patient safety. Kuesioner
penelitian dalam penyusunan dikembangkan sendiri oleh peneliti, dan
merujuk pada kuesioner handover yang diambil dari Elisabet (2012),
sedangkan kuesioner patient safety diambil dari Atisah (2012).
Analisa data univariat dan bivariat menggunakan program SPSS dan
uji statistik yang digunakan yaitu Chi Square. (Triwibowo et al, 2016)

Sedangkan pada jurnal Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sasaran


Keselamatan Pasien Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Prima
Husada Malang, penelitian ini menggunakan jenis penelitian
explanatory research. Menurut Hermawan (2009:20), Explanatory
research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal
antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Data yang berhubungan dengan variabel penelitian
dikumpulkan secara cross sectional dari responden dengan
menggunakan kuisioner. (Zakaria, 2017)

Selanjutnya pada jurnal Hubungan Perilaku dengan Kemampuan


Perawat Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di
Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof.DR.R.D Kandou
Manado, desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut
IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 31
perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu
kuesioner perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan
perawat tentang keselamatan pasien. (Lombogia et al, 2016)
3 C Ya Menurut Widiasari et al, pada tahun 2019, hasil perbandingan pada
jurnal utama yakni Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit mengidentifikasi hubungan
penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah
Sakit X. Bidang Pelayanan Keperawatan perlu meningkatkan
monitoring dan evaluasi penerapan keselamatan pasien kepada
semua perawat di Rumah Sakit X agar meningkatkan asuhan
keperawatan khususnya reassessment pasien risiko jatuh sesuai
standar prosedur operasional (SPO).

Menurut Juniarti et al, pada tahun 2018, dalam jurnal Penerapan


Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat perbandingan ini untuk mengetahui sejauh
mana penerapan standar keselamatan pasien di RSUD Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak
penerapan standar keselamatan pasien mulai dari hak pasien,
pendidikan bagi pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan, penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien dan komunikasi di
rumah sakit telah diterapkan dan dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan peraturan yang ada.

Sedangkan menurut Kori Limbong pada tahun 2018, dalam jurnal


Hubungan Kesadaran Individu Dengan Penerapan Patient Safety di
Rumah Sakit Umum Daerah S. K. Lerik Kupang perbandingan ini
untuk menganalisis hubungan antara penerapan kesadaran diri
perawat dengan penerapan patient safety di Ruang Rawat Inap RSUD
S.K. Lerik Kupang. Hasil uji statistik chi square diperoleh p-value
0,003, bahwa ada hubungan antara kesadaran individu dengan
penerapan patient safety oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap
RSUD S.K Lerik Kota Kupang. Kesadaran diri seorang perawat akan
mempengaruhi hubungan dengan rekan kerja dan hasil pekerjaan itu
sendiri. Kesadaran diri perlu ditingkatkan dengan pengaturan diri
sendiri melalui emotional intelegence, spiritual, intelligence dan
social intelligence. Motivasi diri sendiri, empati, meningkatkan
sosialisasi.

Menurut Triwibowo et al, pada tahun 2016, dalam jurnal Handover


Sebagai Upaya Peningkatan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di
Rumah Sakit, Perbandingan ini untuk mengetahui hubungan antara
handover dengan patient safety. Pelaksanaan handover oleh perawat
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa
Barat termasuk kategori baik. Patient safety di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat yaitu termasuk
dalam kategori baik. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan
yang bermakna antara pelaksanaan handover dengan patient safety
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa
Barat. Handover yang baik berkontribusi terhadap peningkatan
patient safety.

Menurut Zakaria pada tahun 2017, dalam jurnal Pengaruh Kualitas


Pelayanan dan Sasaran Keselamatan Pasien Terhadap Kepuasan
Pasien Rumah Sakit Prima Husada Malang, perbandingan ini untuk
menguji pengaruh yang paling kuat/dominan antara kualitas
pelayanan dan sasaran keselamatan pasien terhadap kepuasan pasien
di Rumah Sakit Prima Husada. Hasil analisis regresi linier berganda,
menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan sasaran
keselamatan pasien berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan
pasien rawat inap di rumah sakit Prima Husada Malang. Hal ini
berarti lima variabel kualitas pelayanan dan enam variabel sasaran
keselamatan pasien secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi
kepuasan pasien. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dolly (2015). Variabel kualitas yang digunakan sama
dengan penelitian yang dilakukan di rumah sakit Prima Husada
Malang. Pada penelitian tersebut variabel kualitas yang diteliti adalah
tangibility, reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan
affordability. Menurut penelitian Dolly (2015), bahwa lima variabel
kualitas pelayanan yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien yaitu
responsiveness, assurance, komunikasi, dan disiplin. Penelitian
tersebut dilakukan di beberapa rumah sakit di negara berkembang.
Penelitian yang dilakukan di RS Prima Husada berdasarkan variabel
konsep yang disusun oleh Dolly (2015). Variabel ini merupakan
kompilasi dari beberapa variabel-variabel kualitas pelayanan dari
berbagai penelitian, sehingga hasil dari penelitian ini mendukung
hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Lombogia et al, pada tahun 2016, dalam jurnal Hubungan


Perilaku dengan Kemampuan Perawat Dalam Melaksanakan
Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Ruang Akut Instalasi Gawat
Darurat RSUP Prof.DR.R.D Kandou Manado, perbandingan ini untuk
mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam
melaksanakan patient safety. Perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien harus menerapkan keselamatan pasien.
Perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang
mengutamakan keselamatan pasien. Perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan harus penuh dengan kepedulian. Persepsi
perawat untuk menjaga keselamatan pasien sangat berperan penting
dalam pencegahan, pengendalian, dan peningkatan keselamatan
pasien. (Choo dkk, 2011).
4 O Pada jurnal utama Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit, Hasil penelitian pada penelitian
ini meliputi karateristik responden. Penelitian dilakukan di Rumah
Sakit X pada 15–19 Desember 2017. Karakteristik responden
menunjukkan rerata umur responden adalah 48,96 tahun dengan
standar deviasi 13,84. Penelitian ini membuktikan hubungan
penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di
Intermediate Ward dan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X (p=
0,0001, OR= 1,216). Hasil penelitian penerapan keselamatan pasien
dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X tidak ada hubungan
karakteristik pasien: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dan kelas perawatan dengan kepuasan pasien. Bidang Pelayanan
Keperawatan perlu meningkatkan monitoring dan evaluasi penerapan
keselamatan pasien kepada semua perawat di Rumah Sakit X agar
meningkatkan asuhan keperawatan khususnya reassessment pasien
risiko jatuh sesuai standar prosedur operasional (SPO). Kepada
kepala ruangan memastikan perawat ruang rawat telah melakukan
reassessment pada pasien risiko jatuh terkait pada penerapan sasaran
keselamatan pasien (SKP). Saran kepada perawat pelaksana untuk
selalu menerapkan keselamatan pasien pada asuhan keperawatan
yang dilakukan.

Sedangkan dalam jurnal Penerapan Standar Keselamatan Pasien di


Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah
menerapkan standar keselamatan pasien sesuai dengan Permenkes RI
No 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien. Bahwa keselamatan
dalam memberikan pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan. Oleh karena
itu, maka fasilitas kesehatan harus memiliki sistem dan mekanisme
mendidik pasien dan keluarganya mengenai kewajiban dan
tanggungjawab dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dengan baik,
dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhan yang diterimanya

Dalam jurnal Hubungan Kesadaran Individu Dengan Penerapan


Patient Safety di Rumah Sakit Umum Daerah S. K. Lerik Kupang,
Hasil penelitian menunjukkan 20 responden (59%) mempunyai
kesadaran individu kurang baik dan sisanya 13 (38%) mempunyai
kesadaran individu baik dalam menerapkan patient safety, 20 (59%)
mengatakan penerapan patient safety di ruang rawat inap kurang baik
dan sisanya 13 (38%) mengatakan bahwa penerapan patient safety
baik. dari hasil analisis chi square menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara kesadaran individu dengan
penerapan patient safety dengan p-value 0,003 di RSUD S.K. Lerik
Kota Kupang. Kesadaran diri seorang perawat dalam memberikan
pelayanan sangat mempengaruhi karena apabila seorang perawat
teledor maka keselamatan pasien bisa terancam.

Dalam jurnal Handover Sebagai Upaya Peningkatan Keselamatan


Pasien (Patient Safety) di Rumah Sakit, Hasil penelitian
menunjukkan 53,2% perawat melaksanakan handover dengan baik
dan 51,6 % patient safety termasuk kategori baik. Hasil uji Chi
Square terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan
handover patient safety di rumah sakit (p 0,04). Rumah Sakit agar
melakukan evaluasi tentang pelaksanaan handover dan evaluasi
tentang pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien serta
melakukan pelatihan tentang handover untuk menunjang pelayanan
yang optimal. Perawat diharapkan dapat mempertahankan
komunikasi dan kerjasama antar perawat di ruangan serta dapat
meningkatkan kesadaran, kejujuran dan keterbukaan dalam
melindungi patient safety.

Dalam jurnal Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sasaran Keselamatan


Pasien Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Prima Husada
Malang, di peroleh p value 0,000 (α <0,05) untuk perhatian
identifikasi pasien, komunikasi saat operan, pengendalian cairan
peka, akurasi ketepatan pemberian obat, dan kebersihan mencuci
tangan. Berdasarkan hasil analisis diketahui jika responden
memberikan penilaian yang positif terhadap tindakan yang dilakukan
oleh tenaga medis dan non medis di RS Prima Husada terkait dengan
keselamatan pasien. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Anton (2013) yang menemukan bahwa terdapat
hubungan antara Keselamatan pasien dengan kepuasan pelanggan di
ruang rawat inap RSJ Grhasia PEMDA DIY.

Dalam jurnal Hubungan Perilaku dengan Kemampuan Perawat


Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Ruang
Akut Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof.DR.R.D Kandou Manado,
analisis menggunakan Fisher’s Exact Test dan menunjukkan nilai p
pada identifikasi pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien
nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh nilai p=0,001
menggunakan Chi-square. Semua nilai p lebih kecil dari nilai
α=0,05. Simpulan: terdapat hubungan antara perilaku dengan
kemampuan perawat dalam melaksanakan patiet safety di Ruang
Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. bagi rumah sakit
lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan
dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional
keselamatan pasien.
B T Januari - Agustus 2019
Daftar Pustaka

Hakim, L. Pudjirahardjo. W. 2014. Optimalisasi Proses Koordinasi Program Keselamatan


Pasien (Patient Safety) Di Rumah Sakit X Surabaya. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia. Vol. 2, No. 3. Hal 198-208
Komite Keselamatan Rumah Sakit (KKP-RS) PERSI. (2008). Pedoman Insiden
Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident Report). (ed-2). Jakarta.
Atisah. (2012). Hubungan antara pelayanan keperawatan profesional dengan penerapan
patient safety di instalasi intensif Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Skripsi. Stikes
Mahardika Cirebon.
Adib. (2009). Materi Seminar Nasional Keperawatan dengan tema “Sistem Pelayanan
Keperawatan dan Manajemen Rumah Sakit untuk mewujudkan Patient Safety” Di akses 13
Oktober 2015.
Aditama, Tjandra Yoga. (2015). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UI Press.
Alimul, Aziz. (2010). Metode Penelitian & Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

You might also like