You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.

3, November 2012

PENGARUH BEDSIDE TEACHING MODEL TERHADAP PENGUASAAN KASUS DAN


KEMAMPUAN KETRAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

Umi Solikhah1, Devita Elsanti2


1,2 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRACT
Bedside teaching methods are used to know in depth and comprehensive review of all cases
of patients being studied. Selection of appropriate methods for teaching clinical nursing at the
hospital became urgent need for nursing education providers to obtain an appropriate learning
outcomes with student competence. The aim of this research is to identifying differences in the
influence of bedside teaching methods towards the case mastery and the skill capabilities of
nursing student clinical practice between the control group and intervention group. Quasy
experiments study was used in this research, with 25 samples of each group. Data was
analyzed with independent t-test. The study has been found differences in the influence of
bedside teaching methods to the case mastery of nursing clinical practice student between the
control group and intervention group (p-value=0.001), but did not with the skill capabilities (p-
value = 0.686). It should be used as guidance as clinical bedside teaching methods applied in
conjunction with other methods to improve the competence of nursing students mastery of the
case.

Key words: bedside teaching, case mastery, nursing skill

ABSTRAK
Metode bed side teaching digunakan untuk mengetahui secara mendalam dan komprehensif
terhadap kasus pasien yang sedang dipelajari. Pemilihan metode yang tepat untuk
pembelajaran klinik keperawatan di rumah sakit menjadi kebutuhan urgen bagi penyelenggara
pendidikan keperawatan untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan kompetensi
mahasiswa. Tujuan untuk mengetahui pengaruh metode bed side teaching terhadap
penguasaan kasus dan kemampuan skill mahasiswa praktik klinik keperawatan antara
kelompok kontrol dengan kelompok intervensi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen
semu dengan sampel 25 setiap kelompok. Data dianalisis dengan independent t-test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode bed side teaching terhadap
penguasaan kasus mahasiswa praktik klinik keperawatan kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi (p-value 0,001), sedangkan terhadap kemampuan skill tidak ditemukan perbedaan
pengaruh (p-value 0,686). Hendaknya pembimbing klinik menerapkan metode bed side
teaching bersamaan dengan metode yang lain untuk meningkatkan kompetensi penguasaan
kasus mahasiswa keperawatan.

Kata kunci: bed side teaching, penguasaan kasus, skill keperawatan

142
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012

PENDAHULUAN feedback, inclusion microskill, debriefing


Salah satu tujuan dalam and education. Menurut Cox (1993) dan
pendidikan keperawatan adalah Dent and Harden (2006), bed side ini
menghasilkan tenaga ahli keperawatan dikembangkan dari teori experience and
yang memiliki kemampuan intelektual, explanation cycles. Briefing meliputi
ketrampilan profesional, kesadaran sosial kegiatan menyiapkan mahasiswa tentang
yang tinggi, serta berwawasan nasional syarat pengetahuan yang harus dimiliki
dan global. Perawat dengan pendidikan sebelum bed side teaching dan juga
diploma 3 dituntut untuk memiliki mempersiapkan pasien untuk bed side
pengetahuan dan ketrampilan dengan teaching.
prosentase dasar 40% (teori) berbanding Menurut Langlois et al (2004),
60% (praktik), sehingga diperlukan bahwa melalui bed side teaching dapat
pembelajaran yang cukup dalam praktik melakukan observasi pasien secara
nyata di lapangan. keseluruhan dan dapat mempelajari
Pelaksanaan praktik nyata penyakit pasien dengan komprehensif.
dilapangan diwujudkan dalam praktik klinik Berbagai inovasi memungkinkan dilakukan
keperawatan yang diperoleh mahasiswa melalui proses berfikir kritis (Anonim,
pada setiap semester. Praktik klinik 2009). Dalam pembelajaran perlu
keperawatan mahasiswa diploma 3 memperhatikan kenyamanan pasien, fokus
dominan dilaksanakan di rumah sakit pada pembelajaran dan melaksanakan
untuk mendapatkan pengalaman nyata dinamika kelompok (Regina & Kathlyn,
baik dari sisi keilmuan, skill keperawatan, 2003).
praktik komunikasi keperawatan, dan Hasil penelitian Giyanto (2010)
pendokumentasian keperawatan. Praktik menunjukkan bahwa 1) terdapat
klinik ini dibimbing oleh pembimbing dari perbedaan pengaruh yang bermakna
akademik (dosen) dan pembimbing dari antara metode pembelajaran bedside
klinik (rumah sakit). teaching dengan metode pembelajaran
Pembimbing melakukan proses demonstrasi terhadap kompetensi
bimbingan dengan beberapa metode, komunikasi terapetik mahasiswa; 2)
termasuk salah satunya adalah metode terdapat perbedaan pengaruh yang
bed side teaching. Metode bed side bermakna antara motivasi belajar tinggi
teaching sering digunakan oleh pendidikan dengan motivasi belajar rendah terhadap
tenaga kesehatan seperti dokter dan kompetensi komunikasi terapetik
perawat dalam mempelajari kasus nyata mahasiswa; 3) tidak terdapat interaksi
ataupun melakukan perawatan pasien pengaruh antara metode pembelajaran
langsung. Cara ini dilakukan dengan dengan motivasi belajar terhadap
tujuan untuk mengetahui secara kompetensi komunikasi terapetik
mendalam dan komprehensif terhadap mahasiswa. Sepengetahuan peneliti belum
kasus pasien yang sedang dipelajari. Bed ada penelitian lain yang meneliti tentang
side teaching merupakan salah satu pengaruh bed side teaching ini terhadap
metode bimbingan klinik, dimana bed side penguasaan kasus dan ketrampilan secara
merupakan singkatan dari briefing, komprehensif untuk mahasiswa
expectation, demonstrations, spesific keperawatan.
143
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012

Hasil penelitian menyebutkan banyak pembimbing yang belum


bahwa kecemasan mahasiswa di klinik menerapkan. Pembimbing klinik
akibat prosedur, proses keperawatan, menerapkan pembimbingan dengan
kondisi klien, hubungan interpersonal antar mengadakan pre conference pada awal
staff RS dan staff pengajar (Susan & pembimbingan dan post conference pada
Pepper, 1998). Komunikasi merupakan akhir pembimbingan. Selama beberapa
salah satu cara untuk menurunkan minggu mahasiswa praktik mengikuti
kecemasan mahasiswa. Melalui rutinitas perawat praktik. Tujuan dalam
komunikasi yang baik pembimbing dapat penelitian ini adalah untuk mengetahui
memfasilitasi proses pembelajaran klinik perbedaan pengaruh metode bed side
dengan menciptakan suasana yang teaching terhadap penguasaan kasus dan
konduksif dan tidak mengancam. kemampuan skill mahasiswa praktik klinik
Karakteristik pembimbing yang diharapkan keperawatan antara kelompok kontrol
dan ideal adalah yang humoris, respek dengan kelompok intervensi.
(menghargai dan memperhatikan), serta
antusias (Boyd & Nihart, 1999). METODE PENELITIAN
Pembimbing klinik sangat berperan Peneliti ini menggunakan metode
penting untuk menjembatani mahasiswa penelitian kuantitatif dengan desain quasy
dengan tim kesehatan. experiment. Penilaian terhadap
Peran pembimbing klinik selama penguasaan kasus dan kemampuan
memfasilitasi perkembangan kognitif, ketrampilan mahasiswa keperawatan
afektif, dan psikomotor dapat dilakukan dilakukan pada kelompok kontrol maupun
melalui perannya sebagai role model, kelompok intervensi, masing-masing
observer, partisipan, nara sumber, kelompok sampel berjumlah 25
fasilitator, dan mentor/penasehat (King & mahasiswa.
Gerwik, 1981; Kelly & Karen, 1998). Teknik analisis data yang
Penelitian tentang metode yang lebih tepat digunakan untuk melihat pengaruh bed
diterapkan untuk mahasiswa praktik klinik side teaching terhadap penguasaan kasus
keperawatan perlu dilakukan untuk dan kemampuan ketrampilan pada
memperoleh informasi mendalam terkait kelompok intervensi dan kelompok non
pembimbingan. Belum banyak penelitian intervensi digunakan uji independent t–
dilakukan walaupun setiap semester test.
mahasiswa melaksanakan praktik klinik
keperawatan. Hal ini menunjukkan HASIL DAN PEMBAHASAN
lemahnya sistem evaluasi terhadap proses Responden adalah mahasiswa
pembimbingan. keperawatan diploma 3 semester 4 yang
Berdasarkan hasil survey di sedang melaksanakan praktik klinik di
beberapa rumah sakit wilayah Kabupaten Rumah Sakit Umum Daerah Goetheng
Banyumas yang menerima mahasiswa Tarunadibrata Purbalingga, Rumah Sakit
praktikan keperawatan menyampaikan Umum Daerah Margono Soekarjo
bahwa selama ini belum optimal Purwokerto, Rumah Sakit Umum Daerah
pelaksanaan pembimbingan dengan Ajibarang dan Rumah Sakit Umum Daerah
metode bed side teaching, bahkan masih Banyumas. Jumlah responden 50 yang
144
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012

terdiri atas 25 responden kelompok jenis kelamin seperti dalam tabel 1 berikut
intervensi dan 25 responden kelompok ini.
kontrol. Sebaran responden berdasarkan

Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)


Laki-laki 24 48
Perempuan 26 52

Berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa laki-laki yang memiliki nilai


responden terdiri atas 24 responden laki- tinggi, begitu juga pada mahasiswa
laki, dan 26 responden perempuan. perempuan. Mahasiswa laki-laki dan
Responden terdistribusi seimbang perempuan yang memiliki kemampuan
berdasarkan jenis kelamin, antara rendah juga terdapat pada kedua
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. kelompok.
Laki-laki dan perempuan memiliki Pengaruh bed side teaching
kesempatan belajar yang sama dalam terhadap penguasaan kasus dan skill
keperawatan. Mahasiswa laki-laki dan mahasiswa keperawatan, tertuang dalam
perempuan memiliki kemampuan yang Tabel 2 berikut ini.
seimbang pada kedua kelompok. Terdapat

Tabel.2. Pengaruh Bed Side Teaching terhadap Penguasaan Kasus dan Ketrampilan
Mahasiswa Keperawatan Diploma 3 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
Variabel Intervensi (n-25) Kontrol (n-25) p-value
Penguasaan Kasus
Mean±SD 3,240 ± 0,227 3,020 ± 0,222 0,001
Skill
Mean±SD 3,026 ± 0,163 3,008 ± 0,163 0,686

Rata-rata nilai penguasaan kasus pengaruh bed side teaching terhadap skill
mahasiswa pada kelompok intervensi bed mahasiswa keperawatan diploma 3
side teaching sebesar 3,040 ± 0,227 dan sebesar 0,686 yang menunjukkan tidak
pada kelompok kontrol sebesar 3,020 ± adanya pengaruh.
0,222. Angka signifikansi pengaruh bed Pembimbingan praktik klinik
side teaching terhadap pengelolaan kasus keperawatan dengan metode bed side
sebesar 0,001 yang menunjukkan adanya teaching terbukti dapat mempengaruhi
pengaruh. Rata-rata skill mahasiswa pada kemampuan mahasiswa keperawatan
kelompok intervensi sebesar 3,026 ± diploma 3 Fakultas Ilmu Kesehatan
0,163 dan kelompok kontrol nilai skill Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
sebesar 3,008 ± 0,163. Angka signifikansi dengan nilai p-value sebesar ,001. Hal ini

145
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012

terjadi karena melalui metode bed side mahasiswa antara kelompok intervensi
teaching memungkinkan interaksi lebih (BST) dan kelompok kontrol (non BST).
banyak antara pembimbing klinik dengan Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk
praktikan berupa peran memotivasi, memperoleh kesempurnaan seluruh skill,
membimbing dan juga memfasilitasi. terutama kompetensi skill yang sulit.
Sedangkan mahasiswa merasa mendapat Kompetensi yang telah dikuasai
tanggung jawab untuk mempresentasikan mahasiswa adalah kompetensi dasar,
kasusnya didepan pembimbing klinik dan sedangkan yang terkait ketrampilan
pasien langsung. Menurut Boyd dan Nihart keperawatan anak sekitar 25% masih perlu
(1999), melalui komunikasi yang baik belajar. Antara kelompok kontrol dan
pembimbing dapat memfasilitasi proses kelompok intervensi memiliki kompetensi
pembelajaran klinik dengan menciptakan yang sama.
suasana yang konduksif dan tidak
mengancam. Karakteristik pembimbing SIMPULAN DAN SARAN
yang diharapkan dan ideal adalah yang Terdapat perbedaan pengaruh
humoris, respek (menghargai dan metode bed side teaching terhadap
memperhatikan), serta antusias. Peran penguasaan kasus mahasiswa praktik
pembimbing klinik dan antusias klinik keperawatan antara kelompok
mahasiswa memacu pentingnya metode kontrol dengan kelompok intervensi,
bed side teaching untuk dapat diterapkan. dengan p-value sebesar 0,001. Sedangkan
Tip dalam melaksanakan pengajaran terhadap kemampuan skill, tidak
bed side teaching yaitu tahap persiapan ditemukan perbedaan pengaruh metode
yang menjadi kunci yang menghubungkan bed side teaching mahasiswa praktik klinik
ronde efektif dan meningkatkan keperawatan antara kelompok kontrol
kenyamanan dosen saat bed side dengan kelompok intervensi, dengan p-
teaching; menggambarkan maping yang value sebesar 0,686.
direncanakan; mengorientasikan rencana Pembimbing klinik hendaknya
pembelajaran dan juga tujuan; memperhatikan metode pembimbingan
memperkenalkan diri pada pasien; mejadi yang digunakan, dan menerapkan sesuai
role model saat interaksi; lakukan dengan standar bimbingan, sehingga
pengajaran dengan baik dan lakukan mahasiswa dapat memanfaatkan
evaluasi (Ramani, 2003). Walaupun kompetensi pembimbing yang sesuai
kegiatan yang dilakukan melalui metode harapan. Mahasiswa perawat hendaknya
bed side teaching termasuk mengajarkan mengasah kemampuan pengelolaan kasus
ketrampilan di depan pasien, namun dan skill, melalui tanggung jawab dan
ketrampilan harus dilatih setiap hari dan usaha yang baik, dan motivasi sendiri
tidak bisa dalam waktu singkat. untuk meningkatkan kemampuan. Institusi
Waktu praktik klinik mahasiswa hanya Pendidikan dan Rumah Sakit, hendaknya
3 (tiga) minggu, sehingga tidak cukup institusi terkait memberikan fasilitas yang
efektik untuk kemahiran dalam cukup untuk praktik klinik keperawatan
penguasaan skill mahasiswa. Sesuai mahasiswa berupa sarana alat, ruangan,
dengan penelitian ini, yang menunjukkan dan sumber daya pembimbing klinik yang
tidak adanya perbedaan skill keperawatan berkualitas.
146
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.3, November 2012

DAFTAR PUSTAKA competence future focus.


Amin Z, Eng KH. (2003). Basics in Medical Philadelphia: Lippincott Raven
Education. Singapore: World Publisher.
Scientific Publishing. King, V.G., & Gerwik, N.A. (1981).
Anonim. (2009). Some Thoughts on Humanizing nursing education: A
Bedside Teaching. The American confluent approach through group
Journal of Medicine, 122 (3), 203- process. Wake field.
204. Published by Elsevier Inc. Massachussetts: Nursing
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian Resourcess.
suatu pendekatan praktek. Langlois, et al. (2004). Teaching at the bed
Yogyakarta: Rineka Cipta. side. Regional primary care of
Boyd, M.A., & Nihart, M.A. (2006). education.
Psychiatric nursing contemporary Nursalam. (2009). Konsep dan penerapan
practice. Philadelphia: Lippincott metodologi penelitian ilmu
Raven Publisher. keperawatan. Jakarta: Salemba
Cox. (1993). Planning bed side teaching. Medika.
TheMmedical Journal of Australia, Parrott, S., Dobbie, A et al. (2006)
158, 355-357. Evidence-based Of.ce Teaching—
Dahlan, M.S. (2009). Besar sampel dan The Five-step
cara pengambilan sampel: Dalam Microskills Model of Clinical
penelitian kedokteran dan Teaching. Elsevier Churchill
kesehatan. Jakarta: Salemba Livingstone.
Medika. Piriyasupong T. (2008).Integrating
Dent JA, Harden RM. (2006). A practical evidence - based medicine in
guide for medical teachers. bedside teaching: A pilot study.
Elsevier Churchill Livingstone. South East Asian Journal of
Giyanto. S.(2010). Pengaruh Bedside Medical Education, 2,(1). Thailand.
Teaching dan Motivasi Belajar Ramani, S. (2003). Twelve tips to improve
Terhadap Kompetensi Komunikasi bedside teaching. Medical Teacher
Terapetik Mahasiswa Program Journal, 25, (2), 112–115. USA.
Profesi Ners. Tesis, Program Studi Regina, W.J. & Kathlyn, E. F. (2003).
Kedokteran Keluarga, Program Teaching at the bedside: a new
Pascasarjana Universitas Sebelas model. Medical Teacher Journal,
Maret Surakarta. 25, (2), 127-130. USA.
Irby, D. (1999). Five Microskills for Clinical Susan, L., & Pepper, J.M. (1998).
Teaching. Elsevier Churchill Conceptual bases of professional
Livingstone. nursing. Philladelphia: Lippincott-
Kelly, T., & Karen, J. (1998). Clinical and Raven Publishers.
nursing staff development current

147

You might also like