Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
RSUD Dr. Saiful Anwar is type “A” teaching hospital. Based on raw calculation, there are discrepancy of
total number nursing staff needed, it’s surplus in nursing staff in Intensive Care Unit (ICU) room. It requires
analysis of workload to describe the quaity and quantity of employment nursing staff in Intensive Care Unit ( ICU)
room RSUD Dr. Saiful Anwar. This study aim to analysis workload of nursing staff in Intensive Care Unit (ICU)
room RSUD Dr. Saiful Anwar. It was an observasional research with cross sectional design. The result of
study are 71,43% in subjective workload, it’s means there are 20 nursing staff felt over workloaded. Using time
and motion study that were 67,99% of effective time work. The result of cumulative workload are 53,57% nursing
staff had measurable workload. It can be concluded that there was a measurable in subjective and objective
workload, work rotation of nurse, rewards, insentives, and coherent punishment can improve performance
and reduce workload.
Keywords: nursing staff, objective workload, subjective workload, time and motion study
RSUD Dr. Saiful Anwar adalah rumah menjadi tidak efektif dan efisien.
sakit daerah tipe A pendidikan, rumah sakit ini Ketidaksesuaian jumlah tenaga keperawatan
merupakan rumah sakit milik pemerintah provinsi antara kebutuhan dengan realisasi di ruang
Jawa Timur yang ada di kota Malang. Data Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful
BOR dan jumlah tempat tidur dapat digunakan Anwar Malang dipengaruhi oleh banyak faktor
untuk menghitung jumlah tenaga keperawatan dan mempunyai dampak negatif. Tujuan dari
yang dibutuhkan. Bed occupancy rate (BOR) penelitian ini adalah untuk menghitung beban
adalah presentase pemanfaatan jumlah tempat kerja yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
Bahwa dengan pencapaian angka BOR dalam merencanakan jumlah dan jenis tenaga
yang cukup/tinggi maka tingkat kebutuhan perawat yang dibutuhkan. Manfaat dari penelitian ini
terhadap jumlah tenaga perawat juga semakin adalah mengetahui beban kerja perawat di ruang
tinggi (Sade, 2012). Perencanaan tenaga Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar
perawat memerlukan beberapa metode untuk Malang, memberikan masukan kepada instansi
mengukur jumlah tenaga keperawatan yang dalam rangka membangun kualitas pelayanan
diperlukan. Jumlah perawat saat ini adalah 28 terutama asuhan keperawatan agar tercipta
didapatkan hasil bahwa terjadi kelebihan jumlah Perawat adalah seseorang yang telah
perawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) menyelesaikan pendidikan formal keperawatan dan
diberikan wewenang untuk melaksanakan peran menghitung beban kerja. Time and motion study
dan fungsinya. Keperawatan sebagai pelayanan adalah cabang besar dari pengetahuan yang
profesional yang merupakan bagian integral dari mempelajari sistematika faktor yang menentukan
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu metode kerja dengan perkiraan. Batas waktu nilai
dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan kerja yang meliputi aktivitas manusia dan
masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang Studi gerakan atau motion study adalah
mencakup seluruh siklus hidup manusia suatu studi tentang gerakan-gerakan yang
Beban kerja adalah jumlah pekerjaan pekerjaan. Dengan studi ini ingin diperoleh
yang harus diselesaikan oleh sekelompok atau gerakan-gerakan standar untuk menyelesaikan
seseorang dalam waktu tertentu. Beban kerja dilihat suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan yang
dalam dua sudut pandang, secara subyektif dan efektif dan efisien. Setelah kondisi pekerjaan
obyektif. Beban kerja secara subyektif membaik kemudian dilakukan studi gerakan
merupakan beban kerja yang dilihat dari sudut dengan analisa secara seksama berbagai
pandang atau persepsi dari perawat. Beban kerja gerakan yang dilakukan untuk menyelesaikan
terhadap pertanyaan beban kerja yang diajukan Studi waktu menggambarkan jabatan
tentang perasaan kelebihan kerja, ukuran dari diuraikan berdasarkan unsur-unsurnya yang
tekanan pekerjaan dan kepuasan kerja. Beban pokok yang diperlukan untuk melaksanakan
kerja subyektif meliputi persepsi beban fisik dan jabatan tersebut sehingga menunjukkan urutan
beban mental. Beban kerja secara obyektif atau rangkaian dari pelaksanaan tugas yang
merupakan keadaan nyata yang ada di lapangan. berulang. Perhitungan gabungan unsur dan
Secara obyektif, beban kerja dilihat dari keseluruhan pengukuran waktu menghasilkan waktu produksi
waktu yang dipakai atau jumlah aktivitas yang yang diperlukan (Humairoh, 2006). Time Study
dilakukan (Pudjirahardjo et al, 2013). digunakan untuk mengamati tenaga medis atau
Time and motion study adalah suatu paramedis yang mempunyai siklus kerja yang
aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan pendek dan berulang, sehingga lebih tepat untuk
oleh seseorang operator (yang memiliki skill menganalisis proses produksi secara individual
sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo Seseorang dalam bekerja akan berfungsi
kerja yang normal (Widiawati, 2009). Time and secara optimal apabila kondisi beban kerja
motion study merupakan salah satu cara untuk adalah sedang atau moderate dan kurang
maksimal apabila dalam kondisi underload dan menggunakan metode time and motion study. Hasil
overload. Dengan ketentuan overload bila beban beban kerja subjektif dan objektif akan dianalisis
kerja > 90,00% dari total waktu kerja; moderate dengan menggunakan cross tabulation untuk
atau sedang bila 85,00 – 90,00% dari total waktu mengetahui hasil beban kerja secara keseluruhan.
kerja; underload bila < 85,00% dari total waktu HASIL DAN PEMBAHASAN
observasional dengan rancang bangun cross sebesar 53,57% (15 responden) berusia 20-30
sectional di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD tahun. Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh
Dr. Saiful Anwar Malang pada bulan Juli sampai responden adalah sebesar 85,71% (24 responden)
dengan Agustus 2014. Jumlah sampel penelitian berpendidikan terakhir D3 Keperawatan. Masa kerja
adalah perawat yang bekerja di ruang Intensive responden adalah sebesar 71,28% (20 responden)
Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang memiliki masa kerja < 15 tahun dan pada penelitian
dengan teknik pengambilan sampel adalah total termasuk dalam kategori berpengalaman.
populasi sebanyak 28 orang perawat. Variabel yang Karakteristik jabatan yang dijabat responden
diteliti dalam penelitian adalah karakteristik perawat pada saat penelitian adalah sebesar 78,57% (22
yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, responden) merupakan responden dengan jabatan
masa kerja, pelatihan dan jabatan; beban kerja sebagai perawat pelaksana. Data yang dikaji dalam
perawat yang terdiri dari dua jenis yaitu beban penelitian ini adalah meliputi beban kerja subjektif
kerja subjektif dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas beban kerja mental dan fisik
dan beban kerja objektif dengan time and motion yang akan dijelaskan dalam Tabel 1, Tabel 2
Beban kerja subjektif terdiri atas beban kerja Penilaian subjektif perawat terhadap beban
mental dan fisik yang hasil dari kedua penilaian mental dan fisik pada Tabel 1 dan Tabel 2 di atas,
dan hasilnya dijadikan hasil akhir penilaian beban tabulasi silang dengan kriteria penilaian yang
kerja subjektif. Beban kerja objektif merupakan ditentukan sendiri oleh peneliti. Kriteria beban kerja
hasil penilaian menggunakan metode time and subjektif adalah beban kerja tinggi merupakan
motion study. Pengumpulan data dilakukan gabungan dari penilaian dari penilaian beban kerja
dengan pembagian kuesioner untuk mendapatkan tinggi dan penilaian beban kerja cukup tinggi.
data tentang variabel karakteristik perawat, dan Beban kerja sedang adalah beban kerja
beban kerja subjektif. Lembar observasi untuk sedang merupakan penilaian beban sedang.
mendapatkan data tentang beban kerja objektif Beban kerja rendah merupakan gabungan dari
penilaian beban kerja rendah dengan penilaian penggabungan penilaian perawat terhadap beban
beban kerja cukup rendah. Hasil dari mental dan fisik akan dijelaskan pada Tabel 3.
Tabel 1 Beban Kerja Mental di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tabel 2 Beban Kerja Fisik di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tabel 3 Beban Kerja Subjektif di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Beban kerja subjektif perawat merupakan kelesuan, sakit dan tidak produktif. Beban kerja
beban kerja yang dirasakan oleh perawat dalam subjektif yang tinggi dapat menurunkan berat badan
menjalankan asuhan keperawatan. Beban kerja perawat karena adanya gangguan psikologis.
subjektif merupakan gabungan beban kerja mental Stres sebagai akibat ketidakserasian emosi,
dan beban kerja fisik. Menurut hasil penelitian hubungan manusia dalam pekerjaan yang kurang
didapatkan bahwa beban kerja subjektif 71,43% baik, rangsangan atau hambatan psikologis, sosial,
responden penelitian, sehingga termasuk beban dan lainnya akan menurunkan berat badan,
kerja tinggi. Hasil ini menggambarkan bahwa terjadinya penyakit dan tidak produktifnya tenaga
perawat cukup terbebani secara psikis dalam kerja sehingga untuk mencapai optimalisasi kinerja
Tingginya beban kerja yang dialami perawat dengan kapasitas kerjanya. Kapasitas kerja yang
berasal dari beban subjektif perawat yang tinggi optimal harus didukung oleh kesegaran jasmani,
terhadap pekerjaannya. Beban kerja tinggi status kesehatan dan gizi supaya perawat tetap
menyebabkan perawat mudah merasa bosan, lesu produktif dalam melaksanakan pekerjaannya.
dan tidak produktif, dikarenakan bahwa tuntutan Status kesehatan dan nutrisi berhubungan
tugas lebih rendah daripada kemampuan atau erat satu sama lainnya dan berpengaruh pada
kapasitas kerjanya maka akan terjadi penampilan produktivitas dan efisiensi kerja, setiap tenaga
akhir berupa understress, kebosanan, kejemuan, kerja dituntut untuk memiliki kesegaran jasmani
yang baik sehingga tidak merasa cepat lelah dan berpotensi meningkatkan produktivitas kerja dan
performasi kerja tetap stabil untuk waktu yang cukup mempertahankan citra kualitas pelayanan
menghadapi beragam karakteristik pasien dengan perawat membutuhkan aktivitas mental (berpikir,
respons yang berbeda. Harapan dan permintaan mencari, melihat, mengingat) dan aktivitas
keluarga pasien terhadap kesembuhan pasien yang perseptual (mendiagnosa, mengenali gejala pasien)
begitu besar juga berpengaruh terhadap beban meskipun aktivitas tersebut tidak sebesar aktivitas
mental perawat. Selain itu, dalam pengamatan fisik dalam melakukan asuhan keperawatan.
selama penelitian, peneliti mendapatkan hasil Perawat terbebani secara fisik dengan
bahwa perawat merasa terbebani dengan pasien adanya pelaksanaan tugas yang bukan menjadi
yang sangat tergantung dengan mereka, membuat tanggung jawabnya, utamanya banyak
perawat merasa terbebani sehingga pada saat pekerjaanpekerjaan dokter yang dilimpahkan kepada
istirahat pun perawat tetap memperhatikan perawat yang akhirnya semakin membuat perawat
pasien untuk memonitor keadaan pasien tersebut. terbebani secara fisik. Pelaksanaan tugas yang
perawat terbebani secara mental karena perawat bahwa beban kerja tinggi, perawat merasa
dituntut untuk mengurangi kesakitan pasien dari terbebani secara fisik serta khawatir akan di
penyakitnya dan mempunyai peran terapeutik yakni tegur atasan, dokter yang melimpahkan pekerjaan
kegiatan yang ditujukan langsung pada tidak bertanggung jawab ketika perawat mendapat
pencegahan dan pengobatan penyakit (Ali, 2001). masalah dari tindakannya melakukan pekerjaan
Perawat terbebani secara mental karena dokter dan lain sebagainya. Perawat berhak
tidak sesuai dengan penghargaan insentif yang melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya dan
diterima padahal pekerjaan yang dijalankan oleh berhak mendapatkan jaminan perlindungan
perawat beragam dan harus diselesaikan dengan terhadap risiko kerja yang dapat menimbulkan
baik di dalam ruangan. Kurangnya reward yang bahaya fisik maupun stres emosional sehingga
diterima perawat membuat kualitas kerja personel diharapkan perawat mendapatkan perlindungan
di rumah sakit pemerintah semakin kurang dalam menjalankan profesinya supaya tidak
karena adanya beban kerja yang tinggi di rumah terbebani secara fisik dan tetap produktif dalam
sakit (Ilyas, 2004). Kesesuaian reward atau insentif menjalankan tugas keperawatan. terjaminnya
yang didukung dengan baiknya kinerja SDM perlindungan hukum untuk perawat dalam
berdasarkan deskripsi pekerjaannya dapat menjalankan tugas sesuai dengan profesinya dapat
menekan tingginya beban kerja sehingga mengatasi masalah beban kerja perawat.
Tabel 4 Penilaian Beban Kerja Objektif di Intensive Care Unit RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Keterangan:
TL : Tugas Langsung
TTL : Tugas Tidak Langsung
TA : Tugas Administrasi
BT : Bukan Tugas
Waktu efektif : TL+TTL+TA
Waktu tidak efektif : BT
Beban kerja objektif merupakan beban kerja mempersiapkan laborat untuk pasien, injeksi,
yang diamati melalui instrumen time and motion pengambilan spesimen pasien, membersihkan
study melalui pendekatan observasional. pasien dan lain sebagainya. Persentase rata-rata
Deskripsi pekerjaan pada shift pagi antara lain waktu efektif shift malam adalah 50,40% dan
menulis rekam medis dan laporan perawat, tergolong beban kerja rendah.
dari dokter, tindakan diagnostik, dan lain Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar
sebagainya. Beban kerja perawat shift pagi Malang untuk shift pagi, shift sore dan shift
adalah 88,22% dan tergolong beban kerja tinggi. malam tergolong beban kerja rendah. Beban kerja
Ini karena TL atau Tugas Langsung perawat shift objektif pada shift pagi lebih besar dibandingkan
pagi lebih banyak dibandingkan dengan shift dengan shift sore. Begitu pula beban kerja
yang lain. Pada shiftpagi dokter lebih banyak objektif pada shift sore lebih besar dibandingkan
melakukan visite. Selain itu terdapat pula TL shift malam.Beban kerja objektif perawat
pasien, sehingga waktu efektif perawat lebih Beban kerja subjektif dan objektif dalam
Deskripsi pekerjaan perawat shift sore mendapatkan hasil beban kerja secara
antara lain mengecek status untuk konsultasi keseluruhan. Penggabungan dilakukan dengan
dengan dokter, kegiatan injeksi, menulis rekam tabulasi silang dengan kategori yang telah
medis, membersihkan pasien, dan lain sebagainya. ditentukan oleh peneliti sendiri. Berikut 3 kategori
Beban kerja perawat shift sore adalah 72,96% dan beban kerja yang didapatkan dari proses
Deskripsi pekerjaan perawat shift malam tinggi (beban kerja tinggi merupakan gabungan dari
antara lain mempersiapkan program injeksi, penilaian dari penilaian beban kerja tinggi dan
penilaian beban kerja cukup tinggi); 2) beban kerja penilaian beban kerja rendah dengan penilaian
sedang (beban kerja sedang merupakan beban kerja cukup rendah). Hasil penggabungan
penilaian beban sedang); 3) beban kerja rendah dari beban kerja subjektif dan beban kerja
(beban kerja rendah merupakan gabungan dari objektif akan dijelaskan pada Tabel 5.
Tabel 5 Beban Kerja Subjektif dengan Beban Kerja Objektif di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang
Beban kerja merupakan gabungan dari beban Tingginya keluhan perawat yang seharusnya
kerja subjektif dan beban kerja objektif yang dinilai tidak terjadi. Faktor internal beban kerja adalah
menggunakan instrumen kuesioner serta metode faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri
time and motion study melalui pendekatan sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja
wawancara dan observasional. Beban kerja adalah eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal dengan
keseluruhan waktu yang dipakai atau jumlah strain, berat ringannya strain dapat dinilai baik
aktivitas yang dilakukan. Beban kerja subjektif objektif ataupun subjektif. Strain subjektif berkaitan
adalah ukuran yang dipakai seseorang terhadap erat dengan harapan, keinginan, kepuasan dan
dari tekanan pekerjaan dan kepuasan kerja Kesimpulan analisis beban kerja perawat
(Pudjirahardjo et al, 2003). dilakukan di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD
responden,didapatkan hasil yakni memiliki beban beban kerja subjektif yang dirasakan oleh perawat
kerja sedang(53,57%). Perawat memiliki persepsi di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr.
beban kerja sedang karena adanya Saiful Anwar Malang terdiri dari 2 kategori penilaian,
keseimbangan antara beban kerja subjektif yang yakni beban kerja mental dan beban kerja fisik.
dirasakan oleh responden dengan beban kerja Sebagian besar perawat merasakan beban kerja
objektif. Beban kerja subjektif menunjukkan mental cukup tinggi atau membebani. Beban
bahwa perawat terbebani secara mental karena kerja fisik yang dirasakan oleh perawat adalah
perawat dituntut untuk mengurangi kesakitan sebagian besar beban kerja sedang. Beban kerja
pasien dari penyakitnya dan mempunyai peran subjektif merupakan gabungan beban kerja
terapeutik yakni kegiatan yang ditujukan langsung mental dan beban kerja fisik. Beban kerja
pada pencegahan dan pengobatan penyakit (Ali, subjektif perawat di ruang Intensive Care Unit
2001).
(ICU) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah sebagian besar merasakan beban kerja tinggi.