You are on page 1of 3

HUBUNGAN KONSUMSI IKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI SEKOLAH

DASAR SWASTA BRIGJEND KATAMSO II KECAMATAN


MEDAN MARELAN KOTA MEDAN

(The Relationship of Fish Consumption and Student Learning Achievement in Brigjend Katamso II
Elementary School Medan Marelan Subdistrict Medan City)

Mentari Christ Riyandini¹, Etti Sudaryati², Albiner Siagian3


¹Alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU
2,3
Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU

ABSTRACT
Fish is a source of animal protein that has the advantage is high content of essential fatty
acid to help the formation of brain cells in improving the academic achievement of school-age
children. In 2013, the average fish consumption rate of the population of Indonesia is still at 35,14
kgs/capita/year.
This study aims to determine the relationship of fish consumption withlearning achievement in
elementary school children of Brigjend Katamso II with a cross-sectional study design and was
conducted in November 2013 - August 2014. The study population was all elementary students and
samples were taken 68 students with proportional stratified random sampling. Primary data is the
identity of respondents, fish consumption, weight and height of children. Secondary data is a
general overview of the school and students grades monthly during the second semester of school
year 2013/2014.
The results showed that the type of fish consumed are marine fish and dairy (48,5%).
Sufficient amount of fish consumption (69,1%) with an average of 12,6 g/day. The frequency of fish
consumption occasionally (39,7 %) with an average of 4,55 times/week. Learning achievement is
very good (57,4%) with an average of 82,67. There is a significant relationship between the amount
of fish consumption and learning achievement (p=0,036) and the frequency of fish consumption and
learning achievement (p=0,012).
Suggested children's fish consumption should be increased quantity and frequency. Learning
achievement needs to be maintained. The school is expected to cooperate with the government and
deliver nutritional information through the school bulletin.

Keywords: Fish Consumption, Learning Achievement

PENDAHULUAN Pertumbuhan masa kanak-kanak


Garis-Garis Besar Haluan Negara (growth spurt I, umur 1-9 tahun) berlangsung
(GBHN) telah menetapkan bahwa tujuan dengan kecepatan lebih lambat daripada
pembangunan nasional mengarah kepada pertumbuhan bayi, tetapi kegiatan fisiknya
peningkatan kualitas sumber daya manusia. meningkat. Oleh karena itu, dengan
Kualitas manusia Indonesia di masa yang perimbangan terhadap besarnya tubuh,
akan datang harus lebih baik dari sekarang. kebutuhan zat gizi tetap tinggi. Menyediakan
Kualitas manusia dapat ditinjau dari berbagai pangan yang mengandung protein, kapur dan
segi, yaitu segi sosial, ekonomi, pendidikan, fosfor sangat penting (Baliwati &
lingkungan, kesehatan, dan lain-lain. Dari Retnaningsih, 2004).
aspek gizi, kualitas manusia diartikan dalam Indonesia dikenal sebagai Negara
dua hal pokok, yaitu: kecerdasan otak atau Bahari dimana wilayah lautnya mencakup tiga
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik perempat luas Indonesia atau 5,8 juta km2
atau produktivitas kerja (Supariasa, 2001). dengan garis pantai terpanjang di dunia
sebesar 81.000 km, sedangkan luas
1
daratannya hanya 1,9 juta km2. Perairan laut penting bagi pertumbuhan normal tubuh dan
Indonesia memiliki sekitar 3.000 jenis ikan karena asam lemak esensial tidak dapat
(Bahar, 2006). Dengan potensi wilayah laut dibentuk di dalam tubuh maka harus dipenuhi
yang sangat luas dan kekayaan sumber daya dari diet. Ikan dengan kandungan omega-3
alam yang dimiliki Indonesia, sesungguhnya yang relatif tinggi seperti ikan salmon,
kelautan merupakan sektor yang mempunyai gindara (cod), tuna, sardin, tenggiri
keunggulan komparatif dalam kiprah (makarel)). Asam lemak esensial sangat
pembangunan nasional (Iriyandi, 2013). diperlukan dalam pembentukan sel-sel otak
Rata-rata tingkat konsumsi ikan untuk meningkatkan tingkat intelegensia
penduduk Indonesia pada tahun 2013 naik (Danuri dalam Zulaihah & Widajanti, 2006).
menjadi 35,14 kg/kapita/tahun dari Berdasarkan observasi dan wawancara,
sebelumnya 33,89 kg/kapita/tahun di 2012, didapatkan hasil bahwa SD Brigjend Katamso
32,35 kg/kapita/tahun di 2011 dan 30,48 II adalah salah satu perguruan nasional yang
kg/kapita/tahun di 2010. Hingga tahun 2014, baru diresmikan pada tahun 2012 dan terletak
tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia di kawasan utara Kota Medan yang berada
ditargetkan oleh Menteri Kelautan dan tidak begitu jauh dari daerah penangkapan
Perikanan sebesar 38 kg/kapita/tahun, melihat ikan dan dekat dengan pasar tradisional
perkembangannya terus meningkat sejak 2010 dimana ketersediaan ikan baik ikan laut
sebesar 5,33% per tahun (Ditjen P2HP KKP, maupun ikan air tawar selalu terjamin. Hasil
2014). Masih rendahnya tingkat konsumsi wawancara dengan salah satu guru juga
ikan perkapita di Indonesia antara lain karena mengatakan, sekolah ini dilengkapi dengan
kurangnya pemahaman manfaat fasilitas penyelenggaraan makanan dengan
mengkonsumsi ikan, kurangnya daya beli menu vegetarian.
ikan dan masih mahalnya harga ikan bagi Adapun yang menjadi rumusan
sebagian masyarakat yang mengkonsumsi masalah dalam penelitian ini adalah apakah
ikan dan anggapan bahwa makan ikan ada hubungan konsumsi ikan dengan prestasi
menyebabkan kecacingan (Zulaihah & belajar anak di Sekolah Dasar Brigjend
Widajanti, 2006). Katamso II. Penelitian ini bertujuan untuk
Padahal jika dikaji lebih lanjut, produk mengetahui hubungan konsumsi ikan dengan
perikanan memiliki keunggulan yang tidak prestasi belajar anak di Sekolah Dasar
dimiliki oleh produk hewani/ternak lainnya, Brigjend Katamso II.
seperti: (1) variasi produk perikanan sangat Manfaat dari penelitian ini yaitu
banyak sehingga konsumen tidak akan pernah sebagai bahan informasi untuk menambah
bosan (sesungguhnya) dengan mengkonsumsi pengetahuan bagi peneliti, sebagai bahan
hasil perikanan, (2) harga produk perikanan informasi bagi pihak sekolah dan orang tua
relatif lebih murah dibandingkan dengan siswa SD Brigjend Katamso II serta
produk peternakan seperti daging ayam, masyarakat Kecamatan Medan Marelan
daging kambing, atau daging sapi, (3) dapat tentang konsumsi ikan sebagai modal awal
memenuhi kebutuhan protein hewani (Bahar, pendukung pertumbuhan dan perkembangan
2006). Protein ikan menyediakan lebih kurang otak anaknya yang akan berdampak pada
2/3 dari kebutuhan protein hewani yang prestasi belajar anak sebagai jembatan ke
diperlukan oleh manusia dan kandungan masa depan si anak kelak, sebagai bahan
protein ikan relatif besar yaitu antara 15 – 25 informasi dan dasar untuk pengembangan
% per 100 gram daging ikan. Disamping teori dan penelitian selanjutnya tentang
menyediakan protein hewani yang relatif hubungan konsumsi ikan dengan prestasi
tinggi, ikan juga mengandung lemak (minyak belajar anak usia sekolah.
ikan) antara 0,2 – 24 % terutama asam lemak
esensial termasuk omega-3 (yang masuk METODE PENELITIAN
dalam kelompok omega-3 adalah asam Jenis penelitian yang digunakan dalam
linolenat, Eicosa Pentaenoic Acid (EPA), dan penelitian ini adalah penelitian survei dengan
Docosa Heksaenoic Acid (DHA). Ketiganya desain cross-sectional (potong lintang).
ini disebut asam lemak esensial karena sangat Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
2
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

You might also like