Professional Documents
Culture Documents
PERHITUNGAN
COFFERDAM DAN DIVERSION CHANNEL
(bendung cipamingkis)
Plan
Type I
Page 1
Type II (alternatif 1)
Type II (alternatif 2)
Type III
Page 2
B. Hitungan Hidrolis
Tinggi Air Rerata di Depan Cofferdam (Cross SC-2) memakai debit pendekatan
Q=1040,53 m3/det terhadap Q5 =918,39 m3/det
Page 3
Tinggi Air Rerata di Depan Cofferdam (Cross SC-2) memakai debit Q5 =918,39
m3/det
Page 4
Tinggi Air Rerata pada Diversion Channel
Alternatif 1
Page 5
Alternatif 2
Page 6
C. Material Steel Sheet Pile
Page 7
D. Data Beban pada Tanggul (beban excavator)
E. Data Tanah
Page 8
F. Data Analisa Cofferdam Type I & Type II (alternatif 2)
Beban
Anchor
Page 9
G. Hasil Analisa Cofferdam Type I & Type II (alternatif 2)
1. Air Maximum
Page 10
Internal Stability
External Stability
Page 11
Dimensioning
2. Air Minimum
Page 12
Internal Stability
Page 13
External Stability
Dimensioning
Page 14
Page 15
Internal Stability
External Stability
Page 16
Dimensioning
Page 17
External Stability
Dimensioning
Page 18
2. Air Minimum
Page 19
External Stability
Dimensioning
Page 20
I. Hasil Analisa Cofferdam Type III
1. Air Maximum
Slope Stability
Page 21
2. Air Minimum dalam Kondisi Hujan
Slope Stability
J. Pembahasan
Perhitungan hidrolis pada penampang sungai di depan cofferdam (cross SC-2) tinggi air pada
Q=1040,53 m3/det (debit pendekatan terhadap Q5 =918,39 m3/det) 3,5 m. Sehingga jika tinggi
sheet pile pada cofferdam Type I adalah 4 m aman.
Perhitungan hidrolis penampang diversion channel Type II (alternatif 1) adalah 3,51 m, hampir
sama dengan Type II (alternatif 2) 3,5 m.
Konstruksi Type I dan konstruksi Type II (alternatif 2) menggunakan Steel Sheet Pile panjang 6 m
(masuk kedalam tanah 2 m dan free standing 4 m yang dilengkapi dengan anchor panjang 12 m)
stabil baik dalam kondisi air maksimum, air minimum dan dalam kondisi air minimum kondisi
hujan.
Konstruksi Type II (alternatif 1) menggunakan Steel Sheet Pile panjang 4 m (masuk kedalam
tanah 2 m dan free standing 2 m yang diatasnya dilengkapi dengan pemasangan jumbo bag
slope 1:2,5) stabil dalam kondisi air maksimum dan air minimum. Tetapi tidak stabil dalam kondisi
air minimum dalam kondisi hujan.
Dari perhitungan stabilitas lebih merekomendasikan konstruksi Type II (alternatif 2).
Page 22
Jika menggunakan material galian yang ada maka perhitungan slope stability pada konstruksi
Type III menggunakan slope yang lebih landai. Hal ini juga tidak masalah jika dispossal hasil
galian konstruksi dibuang pada area tanggul Type III dan Type I.
Page 23