You are on page 1of 3

RINGKASAN PELAPORAN KORPORAT

Properti Investasi, Sewa, dan Penurunan Nilai


Oleh: Brian Arnoldy (1706090185) dan Fitri Fenti Pratiwi (1706009124)

- Definisi property investasi sesuai PSAK 13 adalah property (tanah, bangunan, atau
bagian dari keduanya) yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan
nilai atau keduanya dan tidak digunakan dalam bisnis atau untuk dijual dalam kegiatan
sehari-hari.

- Contoh asset yang tidak termasuk property investasi adalah property yang
digunakan sendiri (owner-occupied property) dan property dalam proses konstruksi
pihak ketiga.

- Perbedaan property investasi dan asset tetap sesuai PSAK 16 adalah terletak pada
kas yang dihasilkan dari pendapatan rental dan nilai jasa pendukung yang disediakan.

- Kas yang dihasilkan dari pendapatan rental adalah kas yang bebas dari
ketergantungan atas penggunaan asset-aset lain, berbeda dengan property asset tetap
yang menghasilkan pendapatan jika didukung dengan penggunaan asset-aset lainnya.

- Nilai jasa pendukung yang disediakan adalah nilai jasa yang berpengaruh signifikan
terhadap paket rental property secara keseluruhan. Penentuan signifikansi nilai jasa
pendukung menggunakan kriteria khusus yang harus dipakai secara konsisten sebagai
pedoman dan diungkapkan di catatan atas laporan keuangan.

- Pengakuan dan dasar pengukuran property investasi awalnya diukur sebesar nilai
perolehan. Setelah pengakuan awal, entitas harus memilih antara model biaya dan
model nilai wajar property investasi yang dimiliki. Entitas tidak diperkenankan
mengganti dasar pengakuan property investasi dari model nilai wajar ke model biaya.

- Penentuan biaya perolehan awal :


1. Meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara
langsung.
2. Apabila harga pembelian tidak diketahui atau tidak dibayar tunai, harga pembelian harus
ditentukan berdasar “setara harga tunai”nya.
3. Biaya perolehan awal peroperti investasi yang dibangun sendiri meliputi biaya bahan
mentah, biaya buruh, dan overhead pabrik yang dapat dialokasikan ke asset tersebut.
4. Biaya pinjaman selama masa pembangunan atau pengembangan property dicatat
sebagai beban dan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan asset
5. Biaya perintisan, biaya pra-produksi, beban administrasi dan beban overhead umumnya
tidak dimasukkan ke biaya property investasi
6. Ketika property investasi diperoleh dalam pertukaran dengan asset lainnya, maka
biaya perolehan diukur pada nilai wajar, bukan nilai bukunya.
- Sewa Properti Investasi terdiri dari sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu
asset dan sewa operasi yaitu sewa yang tidak memindahkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikkan suatu asset.
- Penurunan nilai property investasi diukur menggunakan PSAK 48, yaitu dimana:
1. Jumlah recoverable amount lebih kecil dari carrying amount suatu asset
2. Jumlah terpulihkan dalam suatu aset harus ditaksir secara individual atau sebagai unit
penghasil kas dimana aset tersebut berada.
3. Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan adalah harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas dalam transaksi
teraturantara pelaku pasar
4. Nilai pakai adalah nilai kini dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset
atau unit penghasil kas
5. Setelah kerugian penurunan nilai diakui, beban penyusutan aset untuk periode yang akan
dating dihitung berdasarkan nilai tercatat yang telah direvisi.
REFERENSI

Modul Chartered Accountant Pelaporan Korporat

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Per Januari 2017

You might also like