Professional Documents
Culture Documents
Session # 1 - 2
- Leasing definition
- Leasing mechanism
- Taxation of leasing
Learning Objectives
LO 1 :
Explain leasing, built operate and transfer - BOT,
nonprofit and foundation taxation, taxation
of merger, acquisition, consolidation,
expansion and liquidation of business
Leasing ( Sewa Guna Usaha), Pengertian dan Perkembangan
(9)(4) (8)
(3) (7)
(2) (5)
(6)
Lessee Suppliers
(1)
Jenis Pembiayaan Leasing
• Independent Leasing Company
– Lessor tidak terkait dengan supplier
(independent)
• Captive lessor
– Lessor merupakan bagian / anak perusahaan
(subsidiary lessor) dari supplier
• Lease Broker (Packager)
– Pihak yang mempertemukan lessee dengan
lessor, biasanya lease broker tidak memiliki
barang yang di sewa guna usahakan
Diagram mekanisme transaksi Independent Lessor
Pembelian Barang
Suppliers Independen
(Manufaktur) Lessor
Pembayaran
Pembayaran Kontrak
Leasing Leasing
Lessee
Diagram mekanisme Captive Lessor
Pembelian
Suppliers Barang Subsidiary
(Manufaktur) Lessor
Pembayaran
Pembayaran Kontrak
Leasing Leasing
Lessee
Diagram mekanisme Lease
Broker
Lessee
Pendanaan
Pemajakan SGU Tanpa Hak Opsi/Operating Lease
1. Pemajakan Lessor
- Seluruh pembayaran SGU yang diterima/diperoleh oleh lessor
1. Pemajakan Lessor
- Penghasilan lessor (objek PPh) adalah sebagian dari imbalan jasa
SGU, yaitu seluruh pembayaran SGU dikurangi angsuran pokok
(atau sebesar pendapatan bunga).Atas SGU sindikasi, imbalan jasa
bagi tiap lessor anggota dihitung secara proporsional sesuai
dengan perjanjian antar anggota.
- Lessor tidak diperbolehkan menyusutkan harta objek leasing,
karena sesuai dengan ketentuan Pasal 11(1) UUPPh penyusutan
dilakukan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud
yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, memelihara dan
menagih penghasilan.
- Lessor dapat membentuk dan memupuk dana cadangan
piutang tak tertagih yang dapat dibiayakan, maksimum sebesar
2,5% dari rata-rata saldo awal dan saldo akhir piutang SGU
(Jumlah seluruh SGU yang meliputi angsuran pokok dan bunga.
- Jika dari piutang SGU yang sudah dihapus dan dibebankan
pada cadangan piutang ternyata ada yang dibayar oleh lessee (bad
debt recovery), sesuai dengan PMK 105/PMK.03/2009
jo.57/PMK.03/2010 harus diakui sebagai penghasilan objek pajak.
- Angsuran PPh Pasal 25 dihitung berdasarkan Laporan
Keuangan Triwulanan yang disetahunkan dibagi dua belas. Jika
Lessor juga menjalankan usaha leasing tanpa hak opsi, maka
laporan keuangan dimaksud adalah laporan keuangan
gabungan (combined statement).
- Sebagai transaksi pembiayaan dari lembaga keuangan lainnya,
maka pembayaran SGU tidak dikenakan PPN.
2. Pemajakan lessee
• Lessee tidak boleh menyusutkan aktiva tetap objek leasing,
karena walau digunakan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan namun harta tersebut secara hukum
bukan miliknya (formover substance).
• Angsuran SGU yang dibayar atau terutang baik angsuran pokok
maupun bunga diakui sebagai biaya dan, seperti industri perbankan
karena merupakan dasar penghitungan angsuran PPh Pasal 25
lessor agar tidak mengurangi modal kerjanya maka bukan objek
pemotongan PPh Pasal 23. Berbeda dengan perlakuan pajak,
dalam akuntansi komersial angsuran pokok SGU diperlakukan
sebagai pembayaran (pelunasan) utang SGU, sedangkan
bunganya merupakan biaya (expense).
• Karena itu, untuk tujuan akuntansi pajak, lessee harus
melakukan koreksi fiskal (Corelative adjustment) atas laporan
Keuangan komersialnya sebagai berikut :
a. Melakukan koreksi biaya penyusutan, yaitu tidak membebankan
biaya penyusutan atas aktiva tetap SGU.
b. Melakukan koreksi biaya angsuran SGU, yaitu dengan
memasukkan angsuran pokok SGU sebagai biaya (pengurang
penghasilan bruto).
c. Biaya bunga tetap dapat diakui sebagai biaya (sama antara
akuntansi komersial dengan akuntansi fiscal)
• Kecuali pengusaha bergerak dibidang persewaan harta, lessee
tidak diperbolehkan meng-SGU-kan kembali objek leasing
(releasing).
Cadangan Kerugian Piutang SGU Tak Tertagih