You are on page 1of 10

Azka Rahmatika dan Khanif Maksum Penerapan Strategi Example Non Example

PENERAPAN STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V MI MA’ARIF NU 01
SIDAURIP BINANGUN CILACAP TAHUN AJARAN 2015/2016
Khanif Maksum dan Azka Rahmatika
Prodi Pendidikan Guru MI STIA Alma Ata
Email: khanifmaksum@gmail.com

Abstract
Azka Rahmatika: “The Implementation of example non example strategy to improve students
learning outcomes on social science subjects especially the history of hindu, buddhist and islam in Indonesia,
in the 5th grade students of MI Maarif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap. Thesis ” Study Program Islamic
Elementary School Teacher Education, Islamic School of The University of Alma Ata, Yogyakarta, 2016.
This report aims to review the example non example strategy and to know the students study results
on Social Science Subject of the the 5th grade students of MI Maarif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.
This is classroom action research (CAR ). There are the 5th grade students of MI Maarif NU 01
Sidaurip Binangun as the research population which are 27 students ( 16 male and 11 female). The data are
collected by observation , interview , tests , and documentation. The data analysis is a qualitative descriptive
through several phases namely the data analysis of the learning process, an analysis of the student learning
outcome, and making conclusion.
The results of this classroom action research shows that the implementation of example non example
strategy can improve students learning outcomes in social science subjects especially the history of hindu,
buddhist and islam in Indonesia, in the 5th grade students of MI Maarif NU 01 Sidaurip Binangun
Cilacap. The Minimum Completeness Criteria (KKM) is 70 and the result was increased. Before the class
action implemented (pretest) in the first cycle of the percentage of completeness was 18.5% by number of 5
students and it was increased after class action (post-test) on 55.5% of completeness or 15 students. In the
second cycle obtained the pretest percentage of completeness was 44.4% or 12 students and post-test percentage
of completeness was 92.6% or 25 students.

Keyword: Example Non Example Strategies, Achievements

Abstract
Azka Rahmatika:”Penerapan Strategi Example Non Example untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu Budha
dan Islam di Indonesia Kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap”. Skripsi. Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Ilmu Agama Universitas Alma
Ata Yogyakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi Example Non Example dan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Populasi dari penelitian ini adalah
siswa kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap sejumlah 27 siswa (16 siswa laki-laki dan
11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui beberapa tahapan yaitu analisis data pelaksanaan
pembelajaran, analisis hasil belajar siswa, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa penerapan strategi Example Non Example
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan sejarah Hindu
Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap memenuhi KKM
yaitu 70 dan hasilnya meningkat. Sebelum dilaksanakan tindakan kelas (pretest) pada siklus I persentase

126 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Penerapan Strategi Example Non Example Azka Rahmatika dan Khanif Maksum

ketuntasan sebesar 18,5% dengan jumlah 5 siswa dan meningkat setelah dilaksanakan tindakan kelas
(postest) memperoleh persentase ketuntasan 55,5% dengan jumlah 15 siswa. Pada siklus II pretest memperoleh
persentase ketuntasan 44,4% dengan jumlah 12 siswa dan postest memperoleh persentase ketuntasan 92,6%
dengan jumlah 25 siswa.

Keyword: Strategi Example Non Example, Prestasi

PENDAHULUAN mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.


Pembelajaran merupakan suatu proses Peningkatan hasil belajar siswa membutuhkan
yang dialami siswa untuk mengembangkan strategi supaya bisa menarik perhatian siswa.
suatu gagasan atau pengetahuan, oleh karena itu Salah satu strategi pembelajaran yang bisa
proses belajar mengajar harus dapat memberikan diterapkan yaitu strategi Example Non Example.
kesempatan kepada siswa untuk dapat berinteraksi Strategi Example Non Example merupakan salah
secara aktif. Hal ini, merupakan tantangan yang satu strategi kooperatif yang mendorong siswa
harus dihadapi guru dalam setiap pembelajaran, untuk berfikir lebih aktif dan diharapkan dapat
untuk mengatasi hal tersebut guru seharusnya membantu siswa dalam memahami materi yang
memiliki wawasan yang luas, kreatif, dan inovatif diberikan oleh guru sehingga meningkatkan hasil
dalam proses pembelajarannya. belajarnya.
Indrawati yang dikutip dalam buku Trianto Materi Ilmu Pengetahuan Sosial berkaitan
menyatakan bahwa suatu pembelajaran pada dengan sejarah ataupun pengetahuan yang bersifat
umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan sosial untuk itu guru diharuskan untuk lebih
melalui model-model pembelajaran yang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran
termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini supaya siswa dapat lebih menyerap materi yang
dikarenakan model-model pemrosesan informasi dipelajari. Maka strategi Example Non Example
menekankan pada bagaimana seseorang berfikir merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan
dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara untuk menyampaikan materi IPS.
mengolah informasi.1 Adapun hasil wawancara dengan guru mata
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pelajaran IPS maka dapat ditulis nilai ulangan
oleh peneliti kepada guru mata pelajaran IPS, harian mencapai 45, sedangkan nilai KKM
salah satunya yaitu dalam strategi mengajar yang yaitu 70. Maka dapat dilihat bahwa nilainya
digunakan oleh guru MI Ma’arif NU 01 Sidaurip masih rendah, masalah yang paling terlihat
kurang bervariasi dan masih menggunakan cara yaitu mengenai strategi pengajaran yang kurang
klasik. Dalam proses pembelajaran, masih banyak bervariasi karena lebih berperan pada guru dan
didominasi oleh guru, dan siswa hanya sebagai siswa hanya menjawab jika ditanya. Dilihat dari
pendengar dan mencatat, maka siswa lebih segi fasilitas yang ada di MI Ma’arif NU 01
cenderung kurang aktif. Untuk penugasan yang Sidaurip sudah cukup memadai, sepserti media
diberikan guru adalah tidak lain hanya dari buku untuk pembelajaran antara lain: LCD, Proyektor,
paket atau LKS (Lembar Kerja Siswa) yang mana namun masih kurang aktif dan kreatif untuk
guru tidak membuat masalah tersendiri berkaitan memanfaatkan media tersebut, salah satunya
dengan materi supaya siswa dapat lebih berfikir pada mata pelajaran IPS. Untuk itu perlu adanya
dan tentunya memiliki rasa ingin tahu tentang apa strategi pembelajaran yang tepat pada tiap-tiap
yang dikerjakan. Bahkan bukan hal baru jika siswa materi yang akan diajarkan nantinya. Hal seperti
mengerjakan tugas, guru tersebut meninggalkan itu yang pelu diperhatikan karena akan berdampak
kelas tanpa mengawasinya.2 Anggapan ini sangat pada siswa yang mungkin jenuh dan bosan tidak
dengan serius memperhatikan.
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-
Progresif, (Jakarta, Kencana: 2009), hlm. 165 pelajaran IPS pada hari Sabtu 22 Agustus 2015 jam 10.05
2
Wawancara dengan Bp. Rojikin selaku guru mata WIB.

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 127


Azka Rahmatika dan Khanif Maksum Penerapan Strategi Example Non Example

Penelitian ini terdapat dua Rumusan Masalah. PTK dimaksud menggambarkan adanya empat
Pertama Bagaimana penerapan strategi Example tahapan, dapat dilihat dibawah ini:
Non Example pada mata pelajaran IPS materi
Peninggalan Sejarah Hindu Budha dan Islam di
Indonesia Kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip
Binangun Cilacap?. Kedua Apakah Strategi
Example Non Example dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
Peninggalan Sejarah dari masa Hindu Budha dan
Islam di Indonesia Kelas V di MI Ma’arif NU 01
Sidaurip Binangun Cilacap?.
Berdasarkan rumusan malsah tersebut
maka tujuan dari penelitian adalah Pertama
Untuk mengetahui penerapan strategi Example
Non Example pada mata pelajaran IPS materi
Peninggalan Sejarah dari masa Hindu Budha
dan Islam di Indonesia Kelas V di MI Ma’arif
NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap. Kedua Untuk Gambar 1. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK4
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dengan strategi Example Non Example pada mata Tahapan siklus tersebut adalah sebagai
pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu berikut:
Budha dan Islam di Indonesia Kelas V di MI
Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap. Siklus 1
Tahap perencanaan (planning)
METODE PENELITIAN a) Langkah per tama adalah melakukan
Jenis Penelitian perencanaan secara matang dan teliti. Tahap
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian perencanaan yang dilakukan peneliti untuk
tindakan kelas atau Classroom Action Research mempersiapkan semua yaitu:
(CAR). Dalam penelitian ini menggunakan b) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan
strategi Example Non Example yang bertujuan Pembelajaran) mata pelajaran IPS materi
untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada peninggalan sejarah dari masa Hindu Budha
mata pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah dan Islam di Indonesia kelas V menggunakan
Hindu Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI strategi Example non example.
Ma’arif NU 01 Sidaurip Kecamatan Binangun c) Menyiapkan media yang akan digunakan
Kabupaten Cilacap. dalam proses belajar mengajar.
PTK memiliki karakteristik tersendiri yaitu d) Membuat dan menyiapkan lembar observasi
masalah yang diangkat adalah masalah yang di untuk siswa sebagai pengamatan ketika proses
hadapi guru di kelas dan adanya tindakan tertentu belajar berlangsung.
untuk memperbaiki proses belajar mengajar di e) Membuat lembar kerja siswa (LKS).
kelas.3 f) Menyiapkan dokumentasi melalui kamera atau
sejenisnya yang digunakan pada saat proses
Desain Penelitian pembelajaran.
Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan penelitian tindakan Pelaksanaan (Action)
kelas (PTK), dengan model yang dikemukakan Tahap kedua ini ini adalah pelaksanaan.
oleh Kemmis & Mc Taggart. Adapun model Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
3
Suharsimi Arikunto, dkk.,Penelitian Tindakan Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta,
4

Kelas, (Jakarta, PT. Bumi Aksara: 2007), hlm. 109 PT RINEKA CIPTA: 2013), hlm. 137

128 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Penerapan Strategi Example Non Example Azka Rahmatika dan Khanif Maksum

direncanakan pada satu tahap, yaitu bertindak dikelas Observasi


dengan menggunakan strategi example non example Observasi merupakan teknik mengumpulkan
sesuai dengan RPP yang telah disusun. data dengan cara mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
Pengamatan (Observation) observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau
Pada tahap ini dilakukan pengamatan diteliti.5
terhadap seluuh proses kegiatan pembelajaran Observasi ini dilakukan untuk memperoleh
IPS dengan menggunakan strategi Example Non data untuk mengamati siswa saat proses
Example. Pada langkah ini peneliti mengamati pembelajaran IPS kelas V MI Ma’arif NU 01
aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, dan Sidaurip Binangun Cilacap. Peneliti menggunakan
penguasaan materi. lembar observasi yang digunakan untuk melihat
ketika proses pembelajaan IPS berlangsung.
Refleksi (reflecting)
Tahap refleksi ini, merupakan tahapan Wawancara
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa Wawancara atau interview dapat diartikan
yang telah dilakukan. Kegiatan ini akan menjadi sebagai teknik pengumpulan data dengan
intripeksi bagi peneliti untuk mengetahui apa menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka
saja kekurangan dan kelebihan pada tiap siklus. ataupun melalui saluran media tertentu.6
Kekurangan pada siklus 1 dapat diperbaiki pada Sedangkan wawancara yang dilakukan untuk
siklus selanjutnya, sedangkan kelebihannya dapat memperoleh data gambaran umum sekolah, letak
dipertahankan atau dapat ditingkatkan lebih baik. geografis, sejarah berdiri serta perkembangan,
visi, misi, dan tujuan sekolah, struktur organisasi,
Siklus II didapatkan melalui wawancara dengan kepala
Pada tahap kedua ini peneliti melakukan sekolah yaitu Ibu Sukarni, S.Pd.I.
tahapan seperti pada siklus pertama yang dimaksud
untuk penyempurnaan dari proses siklus pertama Tes
dalam pelaksanaan pembelajaran. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
seta alat lain yang digunakan untuk mengatur
Subjek Penelitian keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.7
siswa kelas V MI Ma’Arif NU 01 Sidaurip Tes digunakan untuk mengukur kemampuan
yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 11 siswa dasar dan peningkatan hasil belajar siswa dengan
perempuan dan 16 siswa laki-laki serta guru mata soal-soal pretest untuk mengetahui kemampuan
pelajaran IPS kelas V yaitu Bapak Rojikin, S.Pd. awal siswa sebelum dilakukan tindakan dan
postest terkait materi yang telah diajarkan sebagai
Tempat dan Waktu Penelitian alat mengevaluasi yang nantinya dapat mengetahui
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan.
NU 01 Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten
Cilacap. Sedangkan waktu penelitian dilakukan Dokumentasi
pada bulan Oktober sampai November 2015. Dokumentasi adalah cara mengumpulkan
data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data arsip dan termasuk juga buku- buku tentang
Peneliti menggunakan beberapa teknik pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan
yang digunakan untuk melengkapi ketepatan
data. Adapun teknik pengumpulan data yang 5
ina Sanjaya, Penelitian Tindakan…, hlm. 86
digunakan yaitu: 6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hlm. 274
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik( Jakarta, Rineka Cipta: 2006), hlm. 193

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 129


Azka Rahmatika dan Khanif Maksum Penerapan Strategi Example Non Example

lain- lain yang berhubungan dengan masalah materi Peninggalan Sejarah dari masa Hindu
penelitian.8 Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Ma’arif
Dalam penelitian ini, dokumentasi NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap berlangsung
digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan menggunakan strategi Example Non Example.
pembelajaran IPS dengan strategi Example Non
Example siswa kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Keabsahan Data
Binangun Cilacap. Uji Validitas Instrumen
Pada penelitian ini menggunakan validitas
Instrumen Pengumpulan Data isi. Isi tes harus sesuai dengan materi yang ingin
Instrumen penelitian adalah alat atau diukur dan diujikan.10
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, Untuk mengetahui meningkatnya hasil belajar
lengkap, sistematis sehingga lebih mudah diolah.9 dilihat dari pretest dan postest. Berikut adalah rumus
Dalam penelitian ini menggunakan instumen untuk menghitung banding dari hasil tiap siklus.
penelitian sebagai berikut:

Lembar observasi
Lembar observasi berisi beberapa daftar Keterangan:
kegiatan yang akan diamati observer dengan F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
memberikan tanda pada kolom yang telah N : Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya
disediakan. Lembar observasi terdiri dari lembar individu)
observasi guru dan lembar observasi siswa. P : Angka presentase11
Lembar obsevasi dibuat peneliti untuk mengamati
perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Teknik Analisis Data
Menganalisis data adalah suatu proses
Wawancara mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan
Pedoman wawancara berisi daftar petanyaan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai
terstruktur yang ditanyakan kepada kepala sekolah dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti
Ibu Sukarni, S.Pd.I, guru mata pelajarn IPS Bapak yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.12 Adapun
Rojikin, S.Pd, maupun siswa. langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
1. Analisis data pelaksanaan pembelajaran IPS
Lembar Tes kelas V dengan strategi Example Non Example
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.
tes dengan pretest dan postest. Bentuk soal tes Data yang dianalisis dalam pelaksanaan
tertulis berupa soal-soal yang dikerjakan secara pembelajaran tersebut terdapat dalam lembar
individual. Dalam hal ini, tes sebagai alat evaluasi observasi yang mencakup aktifitas guru,
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa aktfitas siswa, dan proses pembelajaran yang
setelah dilakukan tindakan. dianalisis secara deskriptif.
2. Analisis hasil belajar siswa kelas V mata
Dokumentasi pelajaran IPS dengan strategi Example Non
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui Example MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun
suasana kelas saat proses pembelajaran IPS Cilacap.
8
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta, Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes
10

Asdi Mahasatya: 2000), hlm. 181 dan Non Tes, (Yogyakarta, Mitra Cendekia: 2008), hlm. 19
9
Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai 11
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta, PT
Kegiatan Pengembangan Profesi Guru), (Jakarta, Bumi Aksara: Raja Grafindo Persada: 2008), hlm.43
2007), hlm.160 12
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan ..., hlm. 106

130 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Penerapan Strategi Example Non Example Azka Rahmatika dan Khanif Maksum

Untuk menganalisis hasil belajar siswa dan tiap siklus dilaksanakan 3 pertemuan yang
peneliti menggunakan data dari pretest dan didalamnya termasuk kegiatan Pretest untuk mata
postest dari setiap siklusnya. Siswa dikatakan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi
meningkat hasil belajarnya jika terjadi peningkatan Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu Budha dan
persentase rata-rata hasil tes. Islam di Indonesia menggunakan strategi Example
Non Example. Berdasarkan hasil penelitian di atas,
Kesimpulan maka penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Data yang telah diperoleh setelah dianalisis Penerapan strategi Example Non Example
kemudian diambil kesimpulannya pada tiap dalam mata pelajaran IPS materi Peninggalan
siklusnya yang telah dilakukan tindakan yaitu sejarah dari masa Hindu Budha dan Islam di
penerapan strategi Example Non Example, apakah Indonesia kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip
hasil belajar siswa meningkat atau dapat tercapai, Binangun Cilacap.
jika belum tercapai maka dilakukan ulang dan jika Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MI
sudah tercapai maka penelitian dianggap sudah Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap dengan
cukup dalam artian dapat dihentikan. jumlah siswa sebanyak 27. Penelitian tindakan
kelas pada mata pelajan IPS materi Peninggalan
HASIL PENELITIAN sejarah dari masa Hindu Budha dan Islam di
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian Indonesia dengan stategi Example Non Example
tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tahap telah dilaksanakan dalam 2 siklus.
awal yaitu obsevasi dilakukan pada tanggal 28- Siklus I terdiri dari 3 pertemuan yaitu
31 Oktober 2015, kegiatan ini dilakukan untuk pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal
mengetahui perolehan nilai sebelum dilakukan 2 November 2015 jam pelajaran 5-6 pukul 10.00-
tindakan pada tiap siklus, supaya mengetahui 11.10 WIB. Petemuan ke-2 dilaksanakan selasa
dimana kesulitan belajar siswa dalam menerima tanggal 3 November 2015 jam pelajaran 5-6 pukul
materi khususnya pada mata pelajaran Ilmu 10.00-11.10 WIB dan pertemuan ke-3 hari kamis
Pengetahuan Sosial dan bagaimana cara guru tanggal 5 November 2015 jam pelajaran 5-6 pukul
dalam melakukan proses pembelajaran. 10.00-11.10 WIB.
Dari hasil observasi dan wawancara kegiatan Sedangkan siklus II terdiri dari 3 petemuan
pembelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah dari yaitu pertemuan 1 dilaksanakan hari kamis tanggal
masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia kelas 15 November 2015 jam pelajaran 5-6 pukul 10.00-
V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap 11.10 WIB, pertemuan ke-2 dilaksanakan hari
yaitu sebagai berikut: senin tanggal 16 November 2015 jam pelajaran
1. Siswa mengalami kesulitan dalam proses 5-6 pukul 10.00-11.10 WIB, dan pertemuan ke-3
pembelajaran IPS pada hari rabu, 18 November 2015 jam pelajaran
2. Guru menggunakan metode pembelajaran 5-6 pukul 10.00-11.10 WIB. Dengan demikian
ceramah dan tanya jawab dalam kegiatan penerapan strategi Example Non Example pada
pembelajaran. siklus I dan sukuls II dapat diuraikan sebagai
3. Guru melakukan tanya jawab jika ada siswa berikut:
yang bertanya.
4. Siswa tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran Gambar-gambar peninggalan sejarah
IPS yakni siswa hanya mendengarkan dan diam. Peneliti meng gunakan gambar untuk
5. Strategi yang dipakai belum efektif untuk menjelaskan dan siswa memegang sendiri-sendiri
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata supaya mereka tetap fokus dalam mendengarkan
pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah dari penjelasan. Peneliti juga menempel gambar
Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia. dipapan tulis dan siswa ditunjuk untuk maju
kedepan menjelaskan ulang dan mengisi gambar
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tokoh yang belum diketahui.
dilakukan peneliti yang tediri dari dua siklus

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 131


Azka Rahmatika dan Khanif Maksum Penerapan Strategi Example Non Example

Media proyektor dan mengetahui peninggalan- peninggalan dan


Peneliti menggunakan media ini supaya tokoh-tokoh dari masa Hindu Budha dan Islam di
siswa tidak bosan dengan penjelasan yang Indonesia. Dengan menerapkan strategi Example
hanya berpacu pada buku, dan siswa lebih Non Example dapat menggunakan berbagai
memperhatikan. media tergantung materi dan mata pelajaran yang
diajarkan.
Melakukan tanya jawab Strategi Example Non Example yang sudah
Peneliti selalu menggunakan tanya jawab diterapkan peneliti dapat meningkatkan hasil
setelah penjelasan dan mengajak siswa terus aktif belajar, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
dalam pembelajaan. dan membuat siswa memiliki rasa ingin tahu lebih
dari materi yang dijelaskan.
Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa pada mata
Pebeliti melakukan pemainan di saat sela pelajaran IPS materi peninggalan sejarah dari
waktu setelah penjelsan supaya siswa tidak bosan masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia kelas
dan tetap semangat dalam pembelajaran. V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan
Diskusi kelas siklus I dan siklus II kegiatan pembelajaran
Diskusi dilakukan supaya siswa lebih aktif menggunakan strategi Example Non Example pada
dalam berkelompok dan dapat tukar pendapat mata pelajaran IPS materi Peninggalan sejarah
dan merumuskan masalah dengan bersama yang dari masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia
nantinya dalam pembelajaran siswa lebih tanggap kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun
untuk bertanya. Cilacap dapat dikatakan berhasil karena terjadi
Respon siswa dalam proses pembelajarannya peningkatan hasil belajar siswa. Berikut adalah
sangat antusias dengan dilaksanakannya strategi nilai hasil belajar siswa pada mata pelajarn IPS
Example Non Example. Dapat dilihat bagaimana materi Peninggalan sejarah dari masa Hindu
siswa menjawab dan aktif. Dengan menggunakan Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Ma’arif
strategi tersebut dapat meningkatkan keaktifan NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.
siswa dalam pembelajaran. Siswa yang sebelumnya Dari tabel 1 dan grafik 2 terdapat peningkatan
hanya menjadi pendengar, sekarang menjadi nilai rata-rata pada tiap siklus. Siklus I memperoleh
semangat untuk memperoleh hasil. nilai rata-rata pretest 60 dengan persentase
Secara keseluruhan pembelajaran IPS ketuntasan 18,51% dan postest memperoleh rata-
kelas V materi Peninggalan Sejarah dari Masa rata 71,2 dengan persentase ketuntasan 55,5%.
Hindu Budha dan Islam di Indonesia dengan Sedangkan siklus II pada pretest memperoleh
menggunakan strategi Example Non Example nilai rata-rata 65 dengan persentase ketuntasan
dapat digunakan dalam proses pembelajaran 44,44% dan postest memperoleh rata-rata 88,7
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan persentase ketuntasan 92,6%.
pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 71,2 Dari keseluruhan data diatas, tujuan
dengan persentase ketuntasan 55,5% dan siklus II penelitian telah berhasil pada siklus II, sehingga
memperoleh nilai rata-rata 88,7 dengan persentase penelitian dianggap telah tercapai dan memenuhi
ketuntasan 92,6%. KKM yaitu 70. Hasil penelitian menunjukan
Berdasarkan nilai yang sudah diuraikan adanya peningkatan hasil belajar pada mata
bahwa strategi ini bisa diterapkan dan dapat pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V materi
meningkatkan hasil belajar siswa dengan media Peninggalan Sejarah dari Masa Hindhu Budha dan
yang digunakan peneliti yaitu diantaranya Islam di Indonesia menggunakan strategi Example
menggunakan gambar-gambar dan menjelaskan Non Example, pada siklus I posttest memperoleh
materi dengan proyektor terkait dengan materi ketuntasan 55,5% dan siklus II memperoleh
supaya siswa lebih paham, dapat membedakan, ketuntasan 92,6%.

132 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Penerapan Strategi Example Non Example Azka Rahmatika dan Khanif Maksum

Tabel 1. Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II


Siklus I Siklus II
No. Nama Siswa
Pretest Postest Pretest Postest
1. Adiba Riyadh A 65 60 70 90
2. Aulia Nafis Sabrina 55 70 80 95
3. Ain Fazila 62 65 55 75
4. Anam Khoirun M 60 90 95 95
5. Arif Tajuddin Anam 60 60 75 95
6. Aryani D 50 65 60 80
7. Endah Fatihah 65 65 65 95
8. Faturrahman 60 65 55 95
9. Inayah Laylatuz Z 70 65 65 95
10. Khoirul Arif 60 65 60 100
11. Miftahurrizal 62 60 60 100
12. Muhammad M 65 70 50 85
13. Novrida Utami 45 70 45 65
14. Nur Laela Hasni 70 90 70 90
15. Okta Zuhri Gagah R 75 80 80 90
16. Puji Rahayu 50 65 55 60
17. Rangga Rizky J 62 75 70 85
18. Rifki Tegar R 70 75 75 85
19. Rio Eka Prayogi 60 65 65 85
20. Reva Ismi Lutfiana 65 80 60 75
21. Satrima 60 80 70 85
22. Tiara Amelia 60 70 70 100
23. Tegar Muktiadi 70 90 75 90
24. Teji Indra Saputra 65 70 60 95
25. Toha Ma’ruf A 50 75 55 90
26. Triasih Puji Lestari 55 85 75 100
27. Yazid Isnan R 50 55 40 100
Jumlah 1641 1925 1755 2395
Rata-rata 60 71,2 65 88,7
Tuntas ≥70 18,5% 55,5% 44,4% 92,6%
Belum Tuntas ≤70 81,4% 44,4% 55,5% 7,40%

KESIMPULAN mata pelajaran IPS kelas V materi Peninggalan


Berdasarkan hasil penelitian tindakan Sejarah dari Masa Hindu Budha dan Islam
kelas (PTK) yang peneliti lakukan dengan judul di Indonesia di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip,
“penerapan strategi Example Non Example untuk yaitu berjalan dengan lancar dan dilaksanakan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata dengan meng gunakan gambar-gambar
pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah dari sejarah peninggalan Hindu Budha dan Islam
Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia di Indonesia, media proyektor, diskusi, dan
kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun tanya jawab.
Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016, maka peneliti 2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan
memperoleh kesimpulan sebagai berikut: menggunakan strategi Example Non Example
1. Penerapan strategi Example Non Example pada kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip, hal ini

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 133


Azka Rahmatika dan Khanif Maksum Penerapan Strategi Example Non Example

Gambar Siklus
Gambar 2. Grafik Ketuntasan 7 I dan Siklus II
Grafik Ketuntasan Siklus I dan Siklus II
dapat dibuktikan dari persentase siswa yang Hamzah B. Uno. 2006. Perencanaan Pembelajaran.
mendapat nilai Dari tabelKKM
diatas dan grafik diatas terdapat peningkatan
mata pelajaran Jakarta: Buminilai rata-rata pada tiap
Aksara.
Ilmusiklus. Siklus ISosial
Pengetahuan memperoleh nilai rata-rata pretest
materi Peninggalan 60 dengan
Hamdani. 2011. persentase ketuntasan
Strategi Belajar Mengajar.
18,51% dan postest memperoleh
Sejarah dari masa Hindu Budha dan Islam rata-rata 71,2 dengan persentase
Bandung: Pustaka Setia. ketuntasan
55,5%. Sedangkan
di Indonesia siklus II tindakan
sebelum dilaksanakan pada pretestJamil
memperoleh nilai rata-rata
Suprihatining r um.652013.
dengan Strategi
persentase ketuntasan 44,44% dan
kelas (pretest) siklus I persentase ketuntasan postest memperoleh rata-rata 88,7
Pembelajaran Teori dan Aplikasi. dengan
Jogjakarta:
persentase
sebesar 18,5% ketuntasan
dengan jumlah92,6%.
5 siswa dan Ar-Ruzz Media.
meningkat setelah dilaksanakan tindakan kelas Martinis
Dari keseluruhan data diatas, tujuan penelitian Yamin. 2013.
telah Strategi
berhasil dan
padaMetode
(postest)
siklusmemperoleh
II, sehinggapersentase
penelitianketuntasan dalam Model
dianggap telah tercapai Pembelajaran.
dan memenuhi KKMJakarta: GP Press
yaitu
55,5%70.dengan jumlah 15 siswa.
Hasil penelitian Pada siklus
menunjukan Group. hasil belajar pada mata
adanya peningkatan
II pretest memperoleh
pelajaran persentase ketuntasan
Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Margono. 2000. Metodologi
materi Peninggalan Sejarah Penelitian
dari MasaPendidikan.
44,4% denganBudha
Hindhu jumlahdan12 siswa
Islamdandi postest Jakarta: Asdistrategi
Indonesia menggunakan Mahasatya. Example Non
memperoleh
Example, persentase
pada siklusketuntasan
I posttest92,6%
memperolehMiftahul Huda. 2013.
ketuntasan 55,5% Model-Model
dan siklusPengajaran
II
dengan jumlah 25ketuntasan
memperoleh siswa. Demikian
92,6%.hasil dari dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
tiap siklus yang telah diterapkan terbukti Pelajar.
meningkatkan hasil belajar siswa dan telah Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian
memenuhi KKM yaitu 70. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
DAFTAR PUSTAKA , dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.
Agus Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . 1987. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Jakarta: Bumi Aksara.
Pustaka Belajar. . 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT
Anas Sudijono. 2008. Statistik Pendidikan. Jakarta: RINEKA CIPTA.
PT Raja Grafindo Persada. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian.
Mitra Cendekia. Bandung: Alfabeta
Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program . 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Alfabeta

134 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 201613


Penerapan Strategi Example Non Example Azka Rahmatika dan Khanif Maksum

Suhardjono. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
(Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Guru). Jakarta: Bumi Aksara. . 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Utomo Dananjaya. 2010. Media Pembelajaran
Bandung: Alfabeta. Aktif. Bandung: Nuansa.
. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran
Alfabeta. Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta:
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain. 1997. Kencana Prenada Media.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka . 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Cipta. Kencana Prenada Media Group.
. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 135

You might also like