You are on page 1of 9

SIMULASI CYCLONE

A. Tujuan Praktikum
1. Mencari pengaruh kecepatan padatan terhadap efisiensi cyclone
2. Melihat trend partikel yang keluar dari masing-masing outlet

B. Alat dan Bahan


Laptop yang dilengkapi dengan software ANYSYS Fluent 15.0

C. Prosedur Kerja
1. Skema Kerja Umum

Mulai Import mesh dari file

Pengecekan mesh

Mesh baik

Pemasukan data

Variabel 1 Variabel 2 Variabel 3

Iterasi

Hasil

Gambar 1. Skema Kerja Simulasi Cyclone


D. Data Pengamatan
Tabel 1. Data Pengamatan Simulasi Cyclone
Mass Flow
Variabel Phase
(kg/s)
Mixture 5,27197742
Phase 1 lower outlet -0,00608049
2 m/s Phase 2 lower outlet -9,48140048
Phase 1 upper outlet -0,00669742
Phase 2 upper outlet 9,58970823
Mixture 15,81593277
Phase 1 lower outlet -0,02273288
6 m/s Phase 2 lower outlet -2,47077026
Phase 1 upper outlet -0,00106384
Phase 2 upper outlet 2,36772370
Mixture 26,35988807
Phase 1 lower outlet -0,03751678
10 m/s Phase 2 lower outlet -2,17619895
Phase 1 upper outlet -0,01333046
Phase 2 upper outlet 0,58546358

Perhitungan:
1. Menghitung Massa Solid
Massa = Mass Flowrate (Kg/s) x Time (s) ........................ (1)
a. Massa Solid Phase 1 Lower Outlet
- 2 m/s : 0,00608049 Kg
- 6 m/s : 0,02273288 Kg
- 10 m/s : 0,03751678 Kg
b. Massa Solid Phase 1 Upper Outlet
- 2 m/s : 0,00669742 Kg
- 6 m/s : 0,00106384 Kg
- 10 m/s : 0,01333046 Kg
c. Massa Solid Phase 2 Lower Outlet
- 2 m/s : 9,48140048 Kg
- 6 m/s : 2,47077026 Kg
- 10 m/s : 2,17619895 Kg
d. Massa Solid Phase 2 Upper Outlet
- 2 m/s : 9,58970823 Kg
- 6 m/s : 2,36772370 Kg
- 10 m/s : 0, 58546358 Kg

2. Menghitung Efisiensi Cyclone


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
Efisiensi = x 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡+𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
0,0948140048 Kg
a. Variabel 2 m/s, Efisiensi = x 100%
0,0948140048 Kg+0,0958970823 Kg

= 49,72 %

0,0247077026 Kg
b. Variabel 6 m/s, Efisiensi = 0,0247077026 Kg+0,0236772370 Kg x 100%

= 51,06 %
0,0217619895 Kg
c. Variabel 10 m/s, Efisiensi = 0,0217619895 Kg+0,0058546358 Kg x 100

= 78,80 %
E. Analisis Data dan Pembahasan
Pada praktikum simulasi cyclone separator menggunakan CFD
(Computation Fluid Dynamic) dengan 3 variabel kecepatan yaitu 2 m/s, 6 m/s
dan 10 m/s dengan densitas padatan 1200 kg/m3 dan diameter padatan 0,5
mm. Data yang diamati setiap variabel kecepatan adalah kecepatan pada
inlet, kecepatan udara terhadap upper outlet dan lower outlet, serta kecepatan
padatan pada upper outlet dan lower outlet dengan melakukan iterasi pada
500 time step.
Cyclone Separator adalah suatu peralatan mekanis yang sederhana,
merupakan jenis dari pengendali kering (Dry Scrubber), biasanya digunakan
untuk menyisihkan partikel dengan ukuran relatif besar dari suatu aliran gas.
Alat ini menggunakan gaya sentrifugal sebagai driving force pemisahan debu
dari gas yang akan dihasilkan (Wang, 2004). Cyclone separator dapat
disimulasikan dengan CFD. Computation Fluid Dynamic (CFD) merupakan
suatu program yang dapat menganalisis suatu sistem. Dalam CFD ini dapat
terlihat kontur keadaan seperti kecepatan ataupun tekanan. Dengan
menggunakan CFD pada simulasi alat cyclone separator, dapat
mensimulasikan aliran partikel dalam cyclone, dimana dapat dilihat berapa
banyak partikel padatan yang terperangkap ataupun yang keluar dari cyclone,
sehingga pengaruh kecepatan terhadap efisiensi cyclone dapat diketahui.

Gambar 2. Hasil Simulasi Menggunakan Cyclone


Pada hasil simulasi tersebut dapat dilihat bahwa outlet udara dan partikel
mengalami peningkatan kecepatan yang disebabkan adanya gaya sentrifugal
dan gaya gravitasi. Kumpulan gas dan partikel ditekan kebawah secara spiral
karena bentuk dari cyclone, gaya sentrifugal dan inersia menyebabkan
partikel terlempar kearah luar membentur dinding dan kemudian bergerak ke
dasar cyclone. Gerakan spiral aliran gas berkembang sejalan dengan
masuknya gas bergerak sepanjang dinding cyclon. Saat gas mencapai dasar
cyclone gerakan akan berputar kearah berlawanan dan menuju kepusat tabung
lalu bergerak keatas. Sehingga partikel yang memiliki massa jenis lebih besar
akan turun melewati lower outlet sedangkan udara yang memiliki massa
jenis lebih kecil akan keluar melalui upper outlet. Kecepatan maksimal
terdapat pada bagian tengah outlet dimana pada bagian tersebut tekanan
berada pada batas minimumnya (Coulson and Richardson’s. 2002).
Peningkatan Kecepatan inlet berbanding lurus dengan peningkatan
kecepatan pada outlet, sehingga semakin tinggi variabel kecepatan yang
masuk maka kecepatan keluaran partikel dan udara juga akan semakin tinggi.
Hal ini dapat ditunjukkan pada grafik Gambar 3.

Kurva Kecepatan Inlet terhadap Massflow Outlet


10
9
8
7
Mass Flow (Kg/s)

6
Phase 1 Lower
5
Phase 1 Upper
4
Phase 2 Lower
3
Phase 2 Upper
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan (m/s)

Gambar 3. Kurva Kecepatan Inlet terhadap Mass flow Outlet


Pada hasil simulasi tersebut dapat dilihat bahwa kenaikan kecepatan inlet
mempengaruhi presentase pemisahan partikel, dimana partikel yang terlepas
semakin berkurang dan partikel yang tertangkap semakin meningkat,
walaupun kenaikan tersebut tidak signifikan. Partikel yang akan dipisahkan
dari udara bersih haruslah tetap mempunyai kecepatan yang cukup agar tetap
berada di dinding cyclone pada daerah dinding cyclone terjadi vortex paksa.
Gaya sentrifugal dan gravitasi akan menyebabkan partikel tersebut berputar di
dinding silinder cyclone hingga ke daerah cone kemudian masuk ke copper.
Dari hasil Gambar 3. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan inlet,
maka partikel yang terjerap semakin banyak, hal ini dapat dibuat sebuah
kurva hubungan kecepatan inlet dengan efisiensi Cyclone saat bekerja.

Efisiensi Cyclone
85
80
75
Efisiensi (%)

70
65
60 Efisiensi Cyclone

55
50
45
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan (m/s)

Gambar 4. Kurva Kecepatan Inlet Terhadap Efisiensi Cyclone


Dari gambar 4. menunjukkan bahwa efisiensi cyclone semakin tinggi
ketika kecepatan inlet bertambah. Hal ini karena kecepatan 10 m/s lebih tinggi
dan densitas yang sama dengan variabel lainnya. Hal ini sesuai dengan teori
partikel yang memiliki kecepatan lebih tinggi didalam cyclone akan terjadi gaya
sentrifugal yang lebih tinggi juga sehingga partikel akan turun lebih cepat
melewati lower outlet sedangkan udara yang memiliki massa jenis lebih kecil
akan keluar melalui upper outlet. Efisensi cyclone maksimum memeiliki batas
kecepatan inlet tertentu, karena kecepatan inlet yang semakin tinggi akan
mengakibatkan berkurangnya efisiensi cyclone. Kecepatan maksimal terdapat
pada bagian tengah outlet dimana pada bagian tersebut tekanan berada pada batas
minimumnya (Coulson and Richardson’s. 2002).
Trend partikel menunjukkan daerah cone dibuat agar terjadi kecepatan
rotasi yang cukup dari partikel untuk mempertahankan gerakan partikel pada
dinding. Semakin cepat masuk inlet maka kesempatan partikel untuk tetap berada
pada dinding cyclone semakin besar dan presentase pemisahan partikel semakin
tinggi (Funk, 2002). Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.

Partikel gas keluar melalui


upper outlet dengan gaya
sentrifugal

Partikel silid keluar melalui


lower outlet dengan gaya
gravitasi dan settling velocity

Gambar 5. Trend Partikel pada Cyclone


Trend partikel yang keluar di masing-masing outlet cyclone dipengaruhi oleh
kecepatan inlet dimana semakin besar kecepatan inlet maka semakin banyak
partikel yang keluar melalui lower dan semakin sedikit yang keluar melalui
upper. Terlihat pada mass flow phase 2 pada lower outlet dimana pada
kecepatan inlet 10 m/s memiliki nilai yang paling tinggi, sedangkan mass flow
phase 1 pada kecepatan 10 m/s memiliki nilai terkecil.
F. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
a. Efisiensi Cyclone yang didapat dari hasil simulasi adalah sebagai
berikut:
- Varibel inlet 2 m/s = 49,72 %
- Variabel inlet 6 m/s = 51,06 %
- Varibel inlet 10 m/s = 78,80 %
Semakin besar kecepatan inlet pada cyclone, maka semakin besar
efisiensi yang didapatkan.
b. Trend partikel pada outlet
- Gas pada lower outlet (Phase 1) terjadi karena gaya sentrifugal
gas dalam cyclone
- Solid pada lower outlet (Phase 2) karena gaya gravitasi dan
settling velocity akibat tumbukan antar partikel
- Gas pada upper outlet (Phase 1) karena gaya sentrifugal gas dan
sifat gas
- Solid pada upper outlet (Phase 2) karena adanya gaya angkat gas
terhadap solid
2. Saran
a. Gunakan laptop dengan spesifikasi yang bagus agar proses running
lebih cepat.
b. Teliti terlebih dahulu komponen yang dimasukan sebelum dilakukan
iterai.
DAFTAR PUSTAKA

Coulson and Richardson’s. 2002. Particle Technology and Separation Processes.


Fifth edition. Great Britain by the Bath Press. Bath
Funk, P.A, Ed Hughs, S., Holt, G.A, 2000. Entrance Velocity Optimization for
Modified Dust Cyclones, The Journal of Cotton Science 4: 178-182
Wang, Ling Juan. 2004. Theoretical Study Of Cyclone Design. Texas A&M
University

You might also like