You are on page 1of 12

Analisis Fenetik Beberapa Spesies dari Famili Piperaceae di

Lingkungan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman


*Lesa Suryani Samsudin, *Hasan Hariri,
*Sekar Tyas Pertiwi, *Eliningsih
Fakultas biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Jalan dr. Soeparno No.63 Purwokerto 53122

Abstract

Analysis of plants can be done by distinguish the characteristics among plant species. There are 5
species included Piperaceae family that used for plants analysis, such as Pipernigrum,Piper
longum, Piper crocatum, and Peperomiapellucida. Steps to classify plants involvecharacterization,
description, plants nomenclature, classification,and numerical analysis.The first step is plants
characterization based oncharacter observation. The second is plants description based on result of
plants characterization. The third is plants naming based on International Nomenclature Code for
algae, fungi, and plants. The fourth is plants classification by create identification key and
phenogram to determine the relationship between species. The last step is numerical analysis of
plants by MEGA software to determine the distant relationof species.
Key Words: Characterization, description, plants nomenclature, classification, diversity of
plants
PENDAHULUAN dalam Munawaroh&Yuzammi, 2017).
Lebih lanjut Sutarno (2014) dalam
Menurut Van Steenis (1972)
Munawaroh&Yuzammi (2017),
dalam Munawaroh&Yuzammi (2017),
mengatakan bahwa Indonesia
suku Piperaceae terdiri atas 13 marga
merupakan satu dari delapan pusat
dandiperkirakan mencapai sekitar
keanekaragaman genetik (Brazil,
2.658 nama jenis yang valid. Suku
Indonesia, Kolombia, Australia,
Piperaceae termasuk anggota tumbuhan
Meksiko, Madagaskar, Peru dan Cina),
berbunga berupa semak atau perdu,
sehingga dapat dipastikan bahwa
seringkali memanjat dengan
Indonesia sebagai salah satu asal
menggunakan akar lekat, mempunyai
tumbuhan sirih-sirihan ini. Anggota
ciri khas yaitu daunnya kerap kali
suku Piperaceae dapat tumbuh mulai
berbauaromatis atau rasa pedas.
dari kawasan pantai sampai dengan
Bunganya majemuk, tersusun dalam
ketinggian sekitar 2.000m dpl. Habitat
untaian, buah kecil, kering dankeras,
alami yang baik untuk anggota suku
tergolong buah batu.
Piperaceae adalah di tempat yang
Suku Piperaceae mempunyai
lembab dan kaya akan humus
daerah persebaran yang luas,
(Purnomo, 2000 dalam
khususnya di kawasan tropis dan
Munawaroh&Yuzammi, 2017).
subtropics (Tjitrosoepomoe, 1994
Sistem klasifikasi yang paling mengimbangi kemajuan dan
awal muncul adalah sistem klasifikasi perkembangan ilmu botani modern.
berdasarkan perawakan atau habitus, Misalnya sistem klasifikasi tumbuhan
kemudian digantikan dengan berdasarkan perawakan tumbuhan.
sistemnumerik, dilanjutkan dengan Sistem klasifikasi alam, lebih
sistem kekerabatan filogenetik. Pada mencerminkan keadaan sebenarnya
masa sekarang ini dengan pesatnya seperti yang terdapat di alam, dan
perkembangan teknologi, peralatan sifatnya serbaguna karena banyak
optik, dan komputer berdampak pada pernyataan kekerabatan yang dimiliki
pesatnya perkembangan ilmu kesatuannya sehingga memiliki sifat-
taksonomi. Demikian pula sejalan sifat yang dapat diramalkan. Sistem
dengan perkembangan ilmu biologi klasifikasi filogenetik, menggunakan
molekuler sangat mempengaruhi sistem urutan klasifikasi yang menunjukkan
klasifikasi modern. Sistem klasifikasi urutan filogeninya. Suatu takson
dapat dikelompokkan menjadi 4 anggota-anggotanya saling berkerabat
pendekatan, yaitu klasifikasi buatan, erat satu sama lain sebab berasal dari
alam, filogeni, dan molekuler. Kadang- satu nenek moyang yang sama melalui
kadang satu sama lain saling bertautan suatu proses evolusi. Penentuan evolusi
sehingga batas perbedaannyacenderung makhluk hidup menggunakan dasar
tidak jelas terutama hubungan kekerabatan dan
(Tjitrosoedirdjo&Chikmawati, 2012). sifat primitif atau majunya suatu
Urut-urutan timbulnya sistem takson. Sejarah taksonomi tumbuhan
klasifikasi itu serta kesempurnaan diberikan mulai dari awal
ilmiah sistem-sistem yang perkembangannya hingga keadaan
dihasilkannya sejalan dengan mutakhir
perkembangan botani secara (Tjitrosoedirdjo&Chikmawati, 2012).
keseluruhan, jadi berhubungan erat Klasifikasi makhluk hidup
dengan kemajuan pengetahuan manusia adalah suatu cara memilah dan
tentang tumbuh-tumbuhan. Sistem mengelompokkan makhluk hidup
klasifikasi buatan hanya didasarkan menjadi golongan atau unit tertentu.
pada satu atau dua ciri morfologi yang Urutan klasifikasi makhluk hidup dari
mudah dilihat saja. Sistem klasifikasi tingkat tertinggi ke terendah (yang
seperti ini sekarang sudah tidak sekarang digunakan) adalah Domain
terpakai lagi, sebab sudah tidak dapat (Daerah), Kingdom (Kerajaan),
Phylum atau Filum (hewan/Divisio Kekerabatan fenetik merupakan
(tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo kekerabatan yang didasarkan pada
(Bangsa), Famili (Suku), Genus persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang
(Marga), dan Spesies (Jenis). Tujuan tampak pada takson. Kekerabatan
klasifikasi makhluk hidup adalah untuk fenetik secara kualitaif umumnya
mempermudah mengenali, dilakukan dengan cara membandingkan
membandingkan, dan mempelajari persamaan dan perbedaan suatu ciri-ciri
makhluk hidup. Membandingkan taksonomik yang dimiliki oleh masing-
berarti mencari persamaan dan masing takson(Clifford & Stephenson,
perbedaan sifat atau ciri pada makhluk 1975).
hidup (Pujoarinto, 2001). Klasifikasi Tujuan dari taksonomi
tumbuhan adalah pembentukan tumbuhan ini adalah untuk
kelompok-kelompok dari seluruh mendeskripsikan ciri-ciri makhluk
tumbuhan yang ada di bumi ini hingga hidup agar mudah dikenali,
dapat disusun takson-takson secara mengelompokkan makhluk hidup
teratur mengikuti suatu hierarki berdasarkan persamaan ciri, melihat
(Pujoarinto, 2001). hubungan kekerabatan antar anggota
Menurut Tjitrosoepomo (1993), kelompok makhluk hidup dalam
mengatakan bahwa dasar pengadaan klasifikasi tersebut, menyederhanakan
klasifikasi adalah keseragaman objek studi, dan mengurutkan proses
kesamaan-kesamaan itulah yang evolusi atau perkembangan suatu
dijadikan dasar klasifikasi. Dalam makhluk hidup berdasarkan hubungan
biologi klasifikasi atau penggolongan kekerabatan dengan golongan lain.
tumbuhan adalah proses pengaturan Manfaatnya antara lain adalah untuk
tumbuhan dalam tingkat-tingkat mengetahui jenis-jenis makhluk hidup,
kesatuan kelasnya yang sesuai secara mengetahui hubungan kekerabatan
ideal. Ini dicapai dengan menyatakan antar makhluk hidup.
golongan-golongan yang sama dan
METODE
memisahkan golongan-golongan yang
berbeda. Hasil proses pengaturan ini Bahan yang digunakan adalah
ialah suatu sistem klasifikasi, yang Piper nigrum, Piper longum, Piper
sengaja diciptakan untuk hubungan crocatum, dan Peperomia pellucida.
kekerabatan jenis-jenis tumbuhan atau Alat yang digunakan adalah
sama lainnya. software MEGA, laptop, internet, alat
tulis, laporan sementara, lembar kerja tingkat kepercayaan yang paling tinggi
berisi daftar karakter, dan kamera. dan source WCSP. Record number
Mini projek dilakukan dengan diklik. Accepted by atau not accepted
menggunakan metode eksploratif di diklik. Name overview dilihat
lingkungan fakultas biologi. Di taman distribution lalu diklik. Klik synonim
tengah fakultas biologi ditemukan dilihat synonim homotipik dan
Piper nigrum, Piper longum, Piper heterotipik. Klik kembali futher
crocatum, dan Peperomia pellucida. information lalu dilihat references.
Langkah kerja : 4) Klasifikasi
1) Karakterisasi Mengelompokkan tumbuhan ke
Menyiapkan lembar kerja berisi dalam kategori dengan menggunakan
daftar karakter disiapkan untuk tiap kunci identifikasi. Karakter yang
tumbuhan. Pilih karakter dan sifat yang diambil merupakan karakter yang
sesuai dengan ciri tumbuhan yang bertolak belakang sehingga dapat
diamati. Bila karakter dan sifat yang dibuat lalu dibuat kunci dikotom.
tertulis tidak tersedia pada tumbuhan, Fenogram dibuat untuk mengetahui
nomor tersebut dapat dilewati. Bila hubungan kekerabatan. Kunci
karakter dan sifat yang tertulis kurang, identifikasi yang telah dibuat
dapat ditambah dengan catatan digunakan untuk analisis numerik.
tersendiri. 5) Analisis Numeris tumbuhan
2) Deskripsi (MEGA)
Manfaatkan data yang telah Software MEGA disiapkan.
didapatkan dari tahap sebelumnya dan Lihat data hubungan kekerabatan pada
menyusun deskripsi tumbuhan tersebut. fenogram. Angka yang terlampir
Apabila ada catatan khusus tentang ciri marupakan jarak antar spesies. Jarak
khas dari tumbuhan tersebut, maka (Matrix P-distance) menunjukkan
catatan tersebut dapat ditulis pada hubungan kekerabatan dekat atau jauh.
bagian akhir dari deskripsi. Semakin besar nilai jaraknya, semakin
3) Tatanama jauh hubungan kekerabatannya. Jika
Gunakan laptop dan buka semakin jauh hubungan
jaringan internet. Buka website dengan kekerabatannya, maka semakin sedikit
dikatik alamat “The Plant List”. Nama persamaan antara spesies tersebut,
spesies diketik pada menu website lalu begitupun sebaliknya.
diklik. Nama spesies dipilih dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN panjang. Buah berupa buah buni,
bangun bulat (Tjitrosoepomo, 2005).
Lada dengan nama latin Piper
Buah lada berkhasiat sebagai
nigrum L. pada laman
bahan penyegar, menghangatkan
www.theplantlist.org sudah berstatus
badan, merangsang semangat, obat
Accepted sebagai salah satu anggota
perut kembung, merangsang keluarnya
familia Piperaceae. Lada mempunyai
keringat, dan obat sesak nafas. Selain
nama Sumatera: lada (Aceh), leudeu
itu juga sebagai karminatif, diaforetik,
pedih (Gayo), lada (Batak), lada (Nias),
dan analgesik.
raro (Mentawai), lada kecik
(Bengkulu), lade ketek (Minangkabau), Deskripsi Piper nigrum: Bentuk

lada (Lampung). Jawa: Lada, pedes batang menyilinder; diameter batang


≥ 5 cm; warna batang hijau;
(Sunda), merica (Jawa). Nusa
Tenggara: maicam, mica (Bali), saha permukaan batang kasar; warna buku

(Bima), saang (Flores). Kalimantan: batang kelabu. Tipe daun tunggal;

sahang laut (Dayak), sahang (Sampit). bentuk daun menyirip berbagi; tata

Sulawesi: kaluyajawa, marisa jawa, letak daun roset batang; panjang


helaian daun ≥ 1 m; lebar helaian
malita lodawa (Gorontalo). Maluku:
marisano (Sepa), ricajawa, rica polulu daun 30 cm; panjang tangkai daun ≥

(Ternate), mica jawa, rica tamelo 20 cm; bentuk tangkai daun silinder;

(Tidore). bentuk pangkal daun tumpul; bentuk

Tanaman merica hitam berupa tepi daun berbagimenyirip; bentuk

tanaman yang memanjat, dengan ujung daun tumpul; permukaan daun

berseling atau tersebar, bertangkai, mengkilap; warna permukaan daun

dengan daun penumpu yang mudah bagian atas hijau; warna permukaan

gugur dan meninggalkan berkas yang daun bagian bawah hijau pucat;

berupa suatu lingkaran. Helaian daun pertulangan daun menyirip; warna

bulat telur, memanjang dengan ujung pelepah daun kuning. Posisi

meruncing, 5-15 cmx 8-20 cm, pada pembungaan di ketiak daun.

sisi buah pada kelenjar-kelenjar yang Foto karakterisasi tumbuhan Piper

tenggelam. Bulir terpisah pisah, nigrum:

bergantungan terdapat pada ujung atau


berhadapan dengan daun. Daun
pelindung memanjang, 4-5 mm
Biji

Seluruh tubuh Cabe Jawa (Piper longum)


memiliki status accepted. Confidence
level **, sumber website yang
digunakan WCSP (World Checklist
Selected Plant).

Deskripsi Piper longum:


Cabe Jawa (Piper longum)
memiliki sosok tumbuhan menjalar.
Batang
Tinggi tumbuhan 22,5 cm. Diameter
batang kecil 1 cm; bentuk batang
silinder; permukaan batang gundul;
warna batang hijau; warna buku batang
hijau kecoklatan. Tata letak daun
berseling; panjang tangkai daun 3 cm;
warna tangkai daun hijau; pangkal
daun rata; tepi daun rata; ujung daun
melancip; warna daun permukaan atas
Daun
hijau; warna daun permukaan bawah
hijau pucat; pertulangan daun
menyirip; tipe daun tunggal; bentuk
daun menjantung (cordatus); lebar
daun 7 cm; panjang daun 11 cm;
permukaan daun mengkilap. Akar tidak
ada radix adligans. Tipe bunga
amentum.
Foto karakterisasi tumbuhan Piper Brako, L. & J. L. Zarucchi. (eds.) 1993.
longum: Catalogue of the flowering plants and
gymnosperms of Peru. Monogr. Syst.
Bot. Missouri Bot. Gard. 45: i–xl, 1–
1286. Macbride, J. F. 1936. Piperaceae,
Flora of Peru. Publ. Field Mus. Nat.
Hist., Bot. Ser. 13(2): 3–253. Ulloa
Ulloa, C., P. Acevedo-Rodríguez, S. G.
Seluruh tubuh
Beck, M. J. Belgrano, R. Bernal, P. E.
Berry, L. Brako, M. Celis, G. Davidse, S.
R. Gradstein, O. Hokche, B. León, S.
León-Yánez, R. E. Magill, D. A. Neill,
M. H. Nee, P. H. Raven, Stimmel, M. T.
Strong, J. L. Villaseñor Ríos, J. L.
Zarucchi, F. O. Zuloaga & P. M.
Jørgensen. 2017. An integrated
Batang assessment of vascular plants species of
the Americas. Science 358: 1614–1617,
f. 1–4. Distribusi di Peru.

Deskripsi Piper crocatum:


Piper crocatum atau sirih merah
memiliki sosok tumbuhan menjalar
atau merambat. Tinggi tumbuhan
sedang 5 m. Diameter batang sedang
Daun 2,5 cm; bentuk batang silinder;
permukaan batang gundul; warna
Sirih merah dengan nama latin
batang hijau kecoklatan; warna buku
Piper crocatum pada laman
batang hijau kecoklatan. Tata letak
www.theplantlist.org memiliki status
daun berseling; panjang tangkai daun 8
accepted (diterima) dengan confidence
m; warna tangkai daun merah
level **. Tidak memiliki nama sinonim,
kecoklatan; pangkal daun rata; tepi
sumber yang digunakan
daun rata; ujung daun melancip; warna
www.tropicos.org dengan number record
daun permukaan atas hijau bercak
25000531. Nama tersebut diterima oleh
putih; warna daun permukaan bawah
merah; pertulangan daun menyirip;
bentuk daun ovatus; tipe daun tunggal;
panjang daun 13,5 cm; lebar daun 7,5
cm; bentuk daun peltatus; permukaan
daun licin mengkilap. Tipe bunga
amentum. Memiliki akar pelekat (radix
adligans).
Daun
Foto karakterisasi tumbuhan Piper
crocatum:

Seluruh tubuh

Akar

Palemwaregu (Rhapisexcelsa)
memiliki status
namaaccepted(diterima).
Tidakmemilikinamasinonim.
Confidence level ***, sumber website
yang digunakan WCSP (World
Checklist Selected Plant), dengan
record number 177959. Nama tersebut
Batang diterima oleh Govaerts, R.
&Dransfield, J. (2005), Henderson, A.
(2009), Wu, Z. & Raven, P.H. (eds.)
(2010), Mostaph, M.K. &Uddin, S.B.
(2013), Iwatsuki, K., Boufford, D.E. tepi daun berbagimenjari; bentuk ujung
&Ohba, H. (2016). Sinonim daun bergerigi; permukaan daun
homotipiknya Chamaerops excelsa licinmengkilap; warna permukaan daun
Thunb., Rhapis flabelliformis bagian atas hijau; warna permukaan
L'HérdanTrachycarpus excelsus daun bagian bawah hijau; pertulangan
(Thunb.) H.Wendl. Sinonim daun menjari; warnapelepahdaunhijau.
heterotipiknyaRhapis aspera FotokarakterisasitumbuhanPeperom
W.H.Baxter in J.C.Loudon, Rhapis iapellucida:
cordata W.H.Baxter in J.C.Loudon,
Rhapis javanica Blume, Rhapis major
Blume, danChamaerops kwanwortsik
Siebold ex H.Wendl.Distribusi
Rhapisexcelsa dari China (Guangdong)
to NC. Vietnam(36) chc CHH CHS
(38) jap nns (41) tha VIE (81) trt.
Publikasinyameliputi IPNI , Seluruhtubuh
Encyclopedia of Life, danCatalogue of
Life 2010 Annual Checklist.

Deskripsi Peperomiapellucida:
Palemwaregu (Rhapisexcelsa)
sosok tumbuhan perdu. Tinggi
tumbuhan 2 m. Pola
percabanganmonopodial. Bentuk
Batang
batang menyelinder; diameter batang <
4 cm; warna batang hijau; permukaan
kasarberserabut; warna buku
batangkelabu. Tipe daun tunggal;
bentuk daun mengginjal; tata letak
daun menyebar (spiral); panjang
helaian daun ≥ 20 cm; lebar helaian
daun ≥ 30 cm; panjang tangkai daun≥
Daun
30 cm; bentuk tangkai daun silinder;
bentuk pangkal daun berlekuk; bentuk Kunci Identifikasi
1. Tata Letak Daun warnabatangdantinggitumbuhan.Upaya

a. Berhadapan.......Peperomia pellucida determinasitumbuhan yang perlu


dilakukan adalah adalah mempelajari
b. Berseling....................................(2)
sifat morfologi tumbuhan.Ciri-ciri
2. WarnaBatang morfologis yang digunakan dalam
a. Hijau kecoklatan..….Piper crocatum klasifikasi ialah bagian vegetatif atau

b. Hijau..........................................(3) bagian yang ada kaitannya dengan


reproduksi (Tjirosoemo, 1984). Kunci
3. Tinggi Tumbuhan
determinasi dibuat secara
a. Tinggi........................Piperlongum
bertahap.Karakter yang
b. Pendek......................Piper nigrum digunakansebagaikunciidentifikasiadal

Karakter yang ahkarakter yang

digunakanuntukpenentuankuncidetermi bertolakbelakangataubertentangandanti

nasipadafamiliPiperaceaeadalahtataleta daktumpangtindihsehinggabisadiperole

kdaunsosok, hidentitastumbuhan yang diinginkan


(Lumowa, 2012).

Ptychosperma_macarthurii 0,353 0,471 0,412 0,294


Dypsis_lutescens 0,353 0,647 0,471 0,235
Licuala_grandis 0,471 0,647 0,471 0,588
Rhapis_excelsa 0,412 0,471 0,471 0,471
Cyrtostachis_renda 0,294 0,235 0,588 0,471
Matrix P-distance Famili Arecaceae

64 Dypsis lutescens
0.118
64 0.044 Cyrtostachis renda
0.118
0.064
Ptychosperma macarthurii
0.047 0.162
Rhapis excelsa
0.225
Licuala grandis
0.272

0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00

Fenogram Hubungan Kekerabatan Famili Arecaceae

Dypsis lutescensdan Cyrtostacys perbedaan diantara kedua spesies tersebut


rendaberkerabat paling dekat, hal ini dapat paling sedikit jika dibandingkan dengan
dilihat dari nilai P-distance paling kecil spesies lainnya. Sedangkan Dypsis
yaitu 0,12 yang menandakan bahwa lutescens dan Licuala grandis berkerabat
paling jauh. Hal ini dapat dilihat dari nilai Saran yang dapat diberikan,
P-distance paling besar yaitu 0,27 yang yaitu penjelasan tentang penggunaan
menandakan nilai perbedaan diantara software MEGA diulang kembali pada
kedua spesies tersebut paling banyak jika
pekan sebelum laporan akhir dibuat,
dibandingkan dengan spesies lainnya.
bentuk laporan sebaiknya seperti
Dapat disimpulkan bahwa semakin kecil
laporan praktikum pada umumnya
nilai P-distance, semakin sedikit pula
karena hal ini akan membingungkan
perbedaan diantara kedua spesies sehingga
dapat dikatakan bahwa kekerabatannya
praktikan, dan sebaiknya praktikan

juga semakin dekat. Sebaliknya, semakin diarahkan untuk mencicil laporan akhir
besar nilai P-distance, semakin banyak agar tidak menumpuk rasa bingung di
pula perbedaan diantara kedua spesies waktu mendekati deadline.
sehingga dapat dikatakan bahwa
kekerabatannya semakin jauh.
DAFTAR REFERENSI

Clifford & Stephenson. 1975. An


KESIMPULAN DAN SARAN Introduction To Numerical
Classification. New York:
Berdasarkan hasil dan Academic Press.
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Lumowa, S. V.T. 2012. Botani Tingkat
klasifikasi bertujuan untuk Tinggi. Samarinda: Universitas
Mulawarman.
mempermudah mengenali,
Munawaroh,
membandingkan, dan mempelajari E.&Yuzammi.2017.Keanekaragama
makhluk hidup. Familia Piperaceae nPiper (Piperaceae)
danKonservasinya Di
yang meliputi spesies Piper nigrum,
TamanNasional Bukit Barisan
Piper longum, Piper crocatum, dan Selatan, Provinsi Lampung.Media
Konservasi, 22(2),pp. 118-128.
Peperomia pellucida. Untuk spesies
Pujoarinto, A. 2001. Taksonomi
Dypsis lutescens dan Cystostacys
Tumbuhan Tinggi. Jakarta: Pusat
rendamemiliki hubungan kekerabatan Penerbitan Universitas Terbuka.
yang dekat karena dicirikan dengan Tjitrosoedirdjo, S. S. & Chikmawati, T.
angka pada Matrix P-distance kecil, hal 2012. Sejarah Klasifikasi dan
PerkembanganTaksonomi
ini membuktikan ada banyak Tumbuhan. Bogor: IPB Press.
persamaan dalam kedua spesies Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi
tersebut. Semakin besar jarak, semakin Umum (Dasar-Dasar Taksonomi
Tumbuhan) Cetakan Ketiga.
jauh hubungan kekerabatannya dan Yogyakarta: Gadjah Mada
semakin sedikit persamaan antara University Press.

kedua spesies.

You might also like