Professional Documents
Culture Documents
A. Kajian Pustaka
Beberapa penelityian yang relevan dengan tema yang bahas oleh penulis adalah
sebagi berikut:
Oramg Tua Terhadap motivasi Anak Tentang Pengalaman Agama Studi kasus:
dengan memberikan contoh, keteladanan kepada anak agar supaya anak meniru
akan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Hasil penelitian in menunjukkan
peran orang tua adalah sebagai motivator, pendorong , karena disuruh oleh
orang tua dan kesadaran sendiri. Dan hambatan yang biasa dikeluhkan oleh
orang tua adalah karena anak bandel dan suka melawan apabila diberitahu
1
Andari Nurochmah Wisdaningrum, Peranan Orang Tua Terhadap Motivasi Anak
Tentang Pengamalan Agama (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta),
Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2004
14
Kedua, Skripsi yang disusun oleh Ismail yang berjudul “Peranan Orang
menunjukkan bahwa keadaan orang tua dan lingkungan keluarga pada anak
kondisi dalam lingkungan keluarga itu sendiri dan adanya faktor yang
datangnya dari luar. Di sampaing itu pula disebabkan oleh orang tua yang
pada anak-anaknya, kondisi ini berimbas pada kurangnya perhatian orang tua
ditempuh oleh orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak didik
TK/TPA Al-Hikamh, yaitu di mana dapat dilihat dari hasil belajar anak/prestasi
15
perubahan tingkah laku anak/sikap dan pengawasan orang tua terhadap
PAI (201) dengan judul Peranan Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian
mendaptkan perhatian, bimbingan, dan didikan dari orang tua, sementara usaha
orang tua dalam mewujudkan kepriadian muslim anak antra lain dengan
religius.3
judul Keteladanan Orang Tua dalam Rangka Penanaman Nilai- nilai Islam
2
Ismail, “Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Didik ”, Skripsi (Makassar:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin, 2011)
3
Aisyah, Peranan Orang Tua dalam membentuk Kepribadian Muslim Anak di Desa
Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI
IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001
4
Kuswanto, Keteladanan Orang Tua dalam Rangka Penanaman Nilai-nilai Islam pada
Anak, Skripsi Faklultas Agama Islam UII, Yogyakarta, 1999
16
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Skripsi yang akan akan dilakukan
oleh penulis akan berfokus pada peran orang tua dalam penguatan sikap
B. Landasan Toeri
diantaranya:
orang tua dikenal dengan sebutan “parent” yang artinya “orang tua
5
Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta: Pustaka
Phoenix, 2007), h. 659
6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1998), h. 667
7
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al- Munawwir Ara Indonesia Terlengkap,
(Surabaya: Pustaka progressif, 1997), Cet. 14, h. 1580
17
laki-laki atau ayah, orang tua perempuan atau ibu”.8 Sedankan Kamus
kesimpulan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu yang merawat dan
orang tua adalah panutan dan cerminan bagi anaknya yang pertama
sekitarnya.
melipui10 :
1) Fungsi Biologis
8
Atabih Ali, Kamus Inggris Indonesia Arab, (Yogyakarta : Multi Karya Grafika, 2003),
Cet. I, h. 593
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 627
10
Syamsyu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung : PT
Remaja Rosda Karya, 2012), Cet Ke-13, h. 37-42.
18
pangan,sandang dan papan, (2) hubungan seksual suami-istri, (3)
2) Fungsi Ekonomis
bagi anak.
4) Fungsi Sosiologis
6) Fungsi Rekreatif
19
Menciptakan iklim rumah tangga yang hangat, ramah,
keluarga jika dilihat dari fungsi orang tua itu sendiri mencakup berbagai
Ajaran Islam menegaskan bahwa anak adalah amanah dari Allah SWT
yang kehadirannya di atas dunia ini atas izin-Nya dan Allah telah pula
kepada orang tua untuk jangan meninggalkan anaknya menjadi orang lemah
11
L.M. Gandhi Lapian & Hetty A. Geru, Trafiking Perempuan dan Anak
Penanggulangan Komprehensif (Jakarta: PT Yayasan Obor Indonesia, 2006), h. 104
20
Secara kodrati maka ibu-bapak di dalam rumah tangga
Tanggung jawab ini tidak dapat dielakkan lagi bagi orang tua,
beratnya sebagai orang tua yang tak dapat mengelakkan dari tugas
itu.
2) Sebagai Pendidik
Di mana hasil dari perkawinan ini adalah berupa anak. Maka anak
inilah yang menjadi tanggungan penuh orang tua. Anak ini tidak
21
dan bagian sendiri tak dapat diserahkan begitu saja kepada badan
mendidik.
22
semua orang tua bisa mengajar agama. Bahkan tidak semua
kalau demikian ?
firman Allah :
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar
12
Zein Muhammad, Metodologi Pengajar Agama, (Jakarta: AK GROUP dan INDRA BUANA,
1995) cet. 8, hal. 221-223
23
dan bersifat stabil dan bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
keluarga.13
13
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. VI,h. 35
14
Syamsu Yusuf L.N. dan, Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011), h 24
24
b. Pada masa kanak-kanak sebagai pelindung (protector)
(counselor)
atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut dengan fungsi. Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh
keluarga itu.15
15
Abu Ahmadi, dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 88
16
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ilmu Pengetahuan
Sosial, (Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014), Cet.1, h.
159
25
Pemerintah dalam hal ini sangat berperan penting dalam mengawasi
peran dan tanggung jawab orang tua terhadap anak. Ini sesuai pasal 26 UU
minatnya,
anak.
17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. h 6
18
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), h. 26
26
dalam memiliki tanggung jawab untuk memelihara perjanjian ini sampai
a. Pendidikan ibadah,
A. Sikap Keagamaan
19
Muhamaad Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 1996), Cet. I, h. 105
20
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.
118
27
munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih
maju dan lugas) terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebaginya.21
untuk melakukan tindakan atau perilaku tertentu untuk berubah lebih maju
tradisi. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja religare yang
21
Tohirin, Psikologi Pemberlajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2005), h., 98
22
Ismail Nawawi, Pendidikan Agama Islam, (Surabaya : VIV Press, 2013), h.2
23
Syamsu Yusuf, Psikologi,,,,,,,,, Ibid.h. 10
28
hidup, yakni kepada Jiwa dan kehendak Ilahi yang mengatur alam
Tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai- nilai hidup.
ini.
24
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama Sebuah Pengantar, (Bandung : PT Mizan
Pustaka, 2003), Cet-Ke I, h.50
29
terhadap agama sebagai pengetahuan, agama sebagai perasaan dan tindak
sumber jiwa keagamaan berasal dari faktor intern dan dari faktor ekstern.
termuat dalam aspek kejiwaan manusia seperti akal, perasaan, kehendak dan
karena pengaruh faktor dari luar dirinya, seperti rasa takut, rasa
terhadap agamanya.
25
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 199
26
Jalaluddin, Psikologi,,,,,,,, h,. 200
30
Banyak sekali para tokoh dan orang-orang mendefinisikan tentang
anak, ada yang mengatakan anak adalah manusia yang masih kecil ada
juga yang menyebutnya anak adalah manusia yang masih muda, muda
dengan pengertian anak adalah mereka yang masih muda, usia dan
lingkungan sekitar.27
yang masih muda, yang sedang berada dalam institusi awal untuk
12 tahun.
belajar. Minat anak pada periode tersebut terutama sekali tercurah pada
27
Abdul Wahid dkk, Pendidikan Islam Humanistik, (Bandung: Refita Aditama, 2010),
48- 49
31
segala sesuatu yang dinamis bergerak. Selain itu ingatan anak pada usia
8-12 tahun ini mencapai intensitas paling besar, dan paling kuat.28
proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam
dan maju.
luar. Mereka telah melihat dan mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan
diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang sesuatu yang
28
Kartini Kartono, Psikologi Anak Psikologi Perkembangan, (Bandung: Mandar Maju,
1995), 138
29
Masyhudi Ahmad, Psikologi Islam, (Surabaya : PT Revka Petra Media, 2009), Cet-
Ke 1, h. 195
32
menerima ajaran dari orang dewasa walaupun belum mereka sadari
dibangun. Mutu afektif hubungan orang tua dan akan kerap mempunyai
masuk akal.
b. Egosentris
30
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet-Ke 1, h.
57-61
33
menigkat pula egoisnya. Sehubungan dengan itu, maka dalam
c. Antrhopomorphis
34
Contoh : Menghafal kalimat-kalimat keagamaan dan
e. Imitatif
hal anak merupakan peniru ulung, dan sifat peniru ini merupakan
yang terakhir pada anak. Maka rasa kagum pada anak ini belum
31
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : PT Bulan Bintang, 2005), Cet-Ke 17, h.
70
35
dengan perkembangan intelektualitasnya yang semakin berkembang.
pada tahap ini adalah “Pada usia 7 tahun di pandang sebagai permulaan
bimbingan bagi orang dewasa terutama orang tua. Orang tua adalah
32
Khodijah, Psikologi Agama, (Surabaya : Elkaf, 2005), h.75
36
pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang
tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur pendidikan yang
tidak langsung, dengan sendirinya akan masuk ke dalam diri anak yang
sedang tumbuh.
masa anak usia sekolah dasar ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut33:
keagungan-Nya.
kenikmatan dari Alloh, maka insya Allah akan berkembang pada diri
33
Syamsu Yusuf, Psikologi,,,,,,, h.51
37
c. Penghayatan secara rohaniyah semakin mendalam, pelaksanaan
mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tetapi lambat laun
b. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti tuntutan dari
orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak
neraka.
34
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta : Erlangga, 2012), h. 81
38
Sampai kira-kira berusia 10 tahun, ingatan anak masih bersifat
akan fungsi agama baginya, yaitu sebagai penggerak moral dan sosial.
maka shalat berjama’ah atau shalat Idul Fitri/Adha dan ibadah sosial
diterimanya waktu kecil. Maka dari itu, pendidikan agama pada usia SD
sangatlah penting dan layak menjadi perhatian yang lebih oleh semua
pihak.
sikap keagamaan pada masa remaja akan mudah, karena anak telah
39
mempunyai pegangan atau bekal dalam menghadapi berbagai
hormat kepada orang tua, guru dan orang lain, memberikan bantuan
bertanggung jawab.
tua akan dapat melakukan hal yang terbaik kepada anak terkait
proses perkembangan ini dapat melakukan hal-hal yang tepat dan tidak
ranah keagamaannya.
35
Syamsul Yusuf, Psikologi,,,,,,,, h. 53
40
penting. Oleh karena itu pendidikan agama di sekolah dasar harus
tumbuh, namun tetap terikat pada fakta yang dapat dijangkau dengan
daripada orang dewasa. Alat-alat urat syaraf halus yang dimiliki oleh
membentuknya.36
a. Aqidah
36
Syekh Khalid bin Abdurrahman Al-Akk, Cara ,,,,,,, .h. 150.
41
c. Beriman kepada Kitab-Kitab Allah.
b. Ibadah
menunjukkan sikap :
f. Anak ikut serta dalam kegiatan hari besar Islam, seperti tahun
37
Syamsul Yusuf, Psikologi,,,, h.79
42
h. Anak rajin berdo’a sebelum dan sesudah memulai pekerjaan,
c. Akhlak
bagi diri atau jiwa yang mendorong ( diri atau jiwa itu ) untuk
menujukkan sikap:
a. Anak bersikap hormat, patuh dan sopan kepada kedua orang tua.
tetangga.
lain.
38
Abuddin Nata, M.A., Akhlak Tasawuf, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2006 ), h. 1
43
h. Anak bersikap jujur dan dapat dipercaya.
tugas dan kewajiban orang tua dalam mendidik anak dengan meletakkan
menjadi anak yang baik yang mempunyai kepribadian yang baik dan sikap
mental yang sehat serta berakhlak mulia. Telah diuraikan bahwa pendidikan
44
dalamz keluarga adalah merupakan pendidikan pertama dan utama yang
bimbingan agama pada anak. Orang tua merupakan orang pertama kali yang
disertai tanggung jawab untuk anaknya dan keududukan orang tua dalam
Menurut John W. Santrock peran orang tua dalam masa anak adalah
anak. Sebagai manajer, orang tua boleh mengatur kesempatan anak untuk
melakukan kontak sosial dengan teman sebaya, teman dan orang dewasa.
Selain itu aspek penting lainnya dari peran manajerial adalah pemantauan
Dari pendapat diatas jelas bahwa peranan orang tua sangat penting
bagi anak. Disamping itu orang tua dianggap oleh anak sebagai orang yang
pertama kali bagi anak dalam mendapatkan pendidikan dari orang tuanya.40
anak, oleh karena itu keluarga harus memberikan pendidikan atau mengajar
39
John W Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta : Erlangga, 2007), Cet ke-7, h. 164
40
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2005), Cet Ke-1, h. 271
45
Selanjutnya anak dalam pandangan Islam adalah amanat yang
dibebankan oleh Allah kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus
Anak dilahirkan dimuka bumi ini memang dalam keadaan tidak tahu
apa-apa dan belum bisa berpikir tentang apa yang menjadi tujuan hidupnya.
Orang tua yang mempunyai idola dalam keluarga terutama anak-anak yang
menyatakan bahwa usaha orang tua dan para pendidik dalam membina dan
orang lain yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang
41
Mansur, Pendidikan Anak Usia,,,,,,,,,,, h., 336
42
Singgih D Gunarsa, Yulia Singgih D Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja, (Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2003), Cet-ke 10, h. 6
46
menimbulkan keinginan besar untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan
Disinilah terlihat peran sentral para orang tua sebagai pembesar dasar
jiwa keagamaan itu. Pengenalan ajaran agama kepada anak sejak usia dini
orang tua pada posisi sebagai penentu bagi pembentukan sikap dan pola
haruslah didik dengan pendidikan agama yang baik , agar nanti anaknya
keduanya.
terutama pada tahun-tahun pertama dari usianya. Apabila orang tua banyak
tingkah laku anak akan banyak diarahkan dan dikendalikan oleh nilai-nilai
sangat penting untuk diberikan dan diperhatikan orang tua, antara lain:44
43
Abu Ahmadi, Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : PT Asdi
Mahasatya, 2003), h.143.
44
Mansur, Pendidikan,,,,,, h. 338-339
47
a. Pendidikan Ibadah
َ َ علَ ٰى َما أ
إِ َّن, َصابَك ْ ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوا
َ صبِ ْر ِ ص ََلة َ َوأْ ُم ْر بِ ْال َم ْع ُر
َ َوف َوا ْنه َّ ي أَقِ ِم ال
َّ َيَا بُن
َ ٰذَلِكَ ِم ْن
ِ ع ْز ِم ْاْل ُ ُم
45
ور
(oleh Allah).
45
QS. Luqman (31) : 17
48
Artinya : "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam
Oleh karena itu, sebagai orang tua dalam membimbing dan mengasu
menghadapi zaman.
Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad
46
QS. Luqman (31) : 16
47
Imam Muslim, Sahih Muslim, Bab al-Baya>n al-Arka>n al-Isla>mi, (Beirut : Da>r al-
Fikr, 1993), I : 32 Hadis diriwayatkan dari ibnu ‘Umar.
49
utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan
4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang sudah terpenuhi
yang membutuhkan.
7. Nash di atas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih
banyak lagi perkara lain yang penting dalam Islam yang tidak
50
ditunjukkan dalam hadits ini. Rasulullah SAW bersabda: “ Iman itu
8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa
51
Selain itu terdapat surat Al-Qur’an yang membahas tentang akhlak,
ۗ ت أ َ ْي َمانُ ُك ْم
ْ سبِي ِل َو َما َم َل َك ِ ب ِب ْال َج ْن
َّ ب َواب ِْن ال ِ اح
ِ ص ِ ُار ْال ُجن
َّ ب َوال ِ ار ذِي ْالقُ ْر َب ٰى َو ْال َج
ِ َو ْال َج
49
ً َّللاَ ََل ي ُِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْخت َ ًاَل فَ ُخ
ورا َّ ِإ َّن
Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-
yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan
aqidah Islamiyah, di mana akidah itu merupakan inti dari dasar keimanan
seseorang yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Sejalan dengan
50
َ ظ ْل ٌم
ع ِظي ٌم ُ َاَّللِ ۖ ِإ َّن الش ِْركَ ل
َّ ي ََل ت ُ ْش ِر ْك ِب ُ ان َِل ْب ِن ِه َو ُه َو َي ِع
َّ َظهُ َيا بُن ُ َو ِإ ْذ قَا َل لُ ْق َم
49
QS. An-Nisa‟ (4) : 36
50
QS. Luqman (31) : 13
52
kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan
anak yang merupakan dasar pedoman hidup seorang muslim. Karena Al-
sedang tumbuh dan berkembang. Misalnya Ibu Bapak yang sering terlihat
oleh anak sedang melaksanakan shalat, berdo’a dengan khusuk dan bergaul
dengan sopan santun sehingga dapat ditiru oleh anak. Dan anak juga
Pada masa anak sekolah dasar, anak lebih mudah menerima pelajaran
dan akan bertahan lama. Di masa ini faktor terpenting yang berpengaruh
dapat diwakilkan oleh siapapun dalam keluarga kecuali jika anaknya belajar
53
di pondok pesantren, atau disekolah umum maka fungsi pendidikan
digantikan perannya oleh guru, sedangkan orang tua hanya mengawasi dari
rumah. Orang tua selaku nahkoda dalam keluarga harus bisa membimbing
muhammad SAW bahwa anak yang soleh dan solehah lebih berharga dari
adanya peran seorang orang tua yang berakhlak mulia juga mempunyai
51
Nurcholis Majid, Masyarakat Religius Membumikan Nilai-nilai Islam dalam
Kehidupan, (Jakarta : PT Dian Rakyat, 2010), h. 74
54