Professional Documents
Culture Documents
S T I K E S
Disusun Oleh:
Kelompok III
Dona Miranti, S. Kep ( 17.31.0969)
I I
S T I K E S
A
E
Banjarmasin,
Mengetahui,
BAB II
TINJAUAN TEORI
Media:
Pensil warna
Karpet
Kertas bergambar
Meja
3.2 Pengorganisasian
Leader : Nurjanah, S.Kep
Co Leader : Rizal, S.Kep
Observer : Muh Sadir, S.Kep dan Noormila, S.Kep
Fasilitator : Dona Miranti, S.Kep
Pembagian Tugas
Peran Leader:
o Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
o Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
o Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat
dalam kegiatan
Peran Co Leader :
Mengidentifikasi issue penting dalam proses, mengidentifikasi strategi
yang digunakan Leader,
mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesion atau kelompok
yang akan datang,
memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya
Peran Fasilitator
Mempertahankan kehadiran peserta
mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta, mencegah
gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari
dalam kelompok
Peran Observer
Mengamati keamanan jalannya kegiatan play therapy, memperhatikan
tingkah laku peserta selama kegiatan, memperhatikan ketepatan waktu
jalannya kegiatan play therapy, menilai performa dari setiap tim terapis
dalam memberikan terapi.
3.3 Setting Tempat
: Co Leader
: Leader
: Peserta
: Observer
: Fasilitator
: Keluarga anak
3.4 Susunan Kegiatan
No Waktu Terapy Anak Ket
1 5 menit Pembukaan :
1. Co-Leader membuka dan mengucapkan Menjawab salam
salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Memperkenalkan pembimbing Mendengarkan
4. Memperkenalkan anak satu persatu dan anak Mendengarkan dan saling
saling berkenalan dengan temannya berkenalan
5. Kontrak waktu dengan anak Mendengarkan
6. Mempersilahkan Leader Mendengarkan
2 20 menit Kegiatan bermain :
1. Leader menjelaskan cara permainan Mendengarkan
2. Menanyakan pada anak, anak mau bermain Menjawab pertanyaan
atau tidak
3. Menbagikan permainan Menerima permainan
4. Leader ,co-leader, dan Fasilitator memotivasi Bermain
anak
5. Fasilitator mengobservasi anak Bermain
6. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan perasaan
3 5 menit Penutup :
1. Leader Menghentikan permainan Selesai bermain
2. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan perasaan
3. Menyampaikan hasil permainan Mendengarkan
4. Memberikan hadiah pada anak yang cepat Senang
menyelesaikan gambarnya dan bagus
5. Membagikan souvenir/kenang-kenanganSenang
pada semua anak yang bermain
6. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan perasaan
7. Co-leader menutup acara Mendengarkan
8. Mengucapkan salam Menjawab salam
3.5 Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di Ruang Anak Alexandri
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak yang
mencerminkan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social anak tersebut,
Salah satunya adalah mewarnai. Anak-anak pada usia toddler dapat memainkan
sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh karena itu
bermain dengan mewarnai gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan
kreatifias anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama
dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi salah satu media bagi perawat untuk
mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain
dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil
warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga
merangsang motorik halusnya.
4.2 Saran
4.2.1 Orang tua
Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam memilih permainan bagi anak
agar anak dapat tumbuh dengan optimal. Pemilihan permainan yang tepat
dapat menjadi poin penting dari stimulus yang akan didapat dari permainan
tersebut. Faktor keamanan dari permainan yang dipilih juga harus tetap
diperhatikan.
4.2.2 Rumah Sakit
Sebagai tempat pelayanan kesehatan, sebaiknya rumah sakit dapat
meminimalkan trauma yang akan anak dapatkan dari hospitalisasi dengan
menyediakan ruangan khusus untuk melakukan tindakan.
4.2.3 Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat tetap membantu anak untuk mengurangi
dampak hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai dengan tahap
tumbuh kembang anak. Karena dengan terapi bermain yang tepat, maka
anak dapat terus melanjutkan tumbuh kembang anak walaupun dirumah
sakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-mewarnai.html
diakses pada hari Senin, 30 Mei 2018
http://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-mewarnai.html
diakses pada hari Senin, 30 Mei 2018