Credentialing is the process of determining and maintaining the competence of nurses. It involves verifying documents related to a nurse's performance and recommending their clinical privileges. The credentialing committee reviews documents, assesses competencies, and recommends clinical assignments. Subcommittees play roles in developing credentialing standards, verifying documents, assessing competencies, and recommending clinical privileges and recredentialing. The goal is to ensure only competent nurses provide care according to their scope of practice and standards.
Credentialing is the process of determining and maintaining the competence of nurses. It involves verifying documents related to a nurse's performance and recommending their clinical privileges. The credentialing committee reviews documents, assesses competencies, and recommends clinical assignments. Subcommittees play roles in developing credentialing standards, verifying documents, assessing competencies, and recommending clinical privileges and recredentialing. The goal is to ensure only competent nurses provide care according to their scope of practice and standards.
Credentialing is the process of determining and maintaining the competence of nurses. It involves verifying documents related to a nurse's performance and recommending their clinical privileges. The credentialing committee reviews documents, assesses competencies, and recommends clinical assignments. Subcommittees play roles in developing credentialing standards, verifying documents, assessing competencies, and recommending clinical privileges and recredentialing. The goal is to ensure only competent nurses provide care according to their scope of practice and standards.
Medianers ~ Kredensial merupakan bahasa serapan berasal dari bahasa Inggris
Credentialingyang artinya mandat. Kredensial Keperawatan adalah proses untuk menentukan
dan mempertahankan kompetensi Perawat. Sedangkan menurut Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 Tahun 2013, Kredensial adalah suatu proses menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Menurut Robert Priharjo, dalam buku berjudul Praktik Keperawatan Profesional (1995) , Proses Kredensial adalah salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya. Masih menurut Robert Priharjo, Ada 4 tahap proses Kredensial Keperawatan, diantaranya: 1. Lisensi. Seperti Surat Izin Kerja (SIK), dan Surat Izin Praktek Perawat (SIPP). 2. Registrasi. Seperti Surat Tanda Registrasi (STR). 3. Sertifikasi. Seperti Surat Uji Kompetensi profesi, dan sertifikat pelatihan. 4. Akreditasi. Terkait ijazah, sertifikat dan dokumen seperti di atas apakah sudah terakreditasi atau belum. Sedangkan menurut PMK Nomor 49 Tahun 2013 tahapan proses Kredensial sebagai berikut: 1. Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan; 2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan subkomite Kredensial untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok); 3. Sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi. Misalnya, verifikasi ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), sertifikat kompetensi, logbook yang berisi uraian capaian kinerja. 4. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan. Terkait : Tugas dan wewenang sub komite kredensial Tujuan Kredensial Keperawatan Menurut Himpunan Peraturan perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan (2005), sebagaimana yang diposting oleh fitralxt190110.blogspot.co.id tujuan dari kredensial keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 2. Untuk melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan yang dilakukan 3. Untuk menetapkan standar pelayanan keperawatan 4. Untuk menilai boleh tidaknya melakukan praktik keperawatan 5. Untuk menilai kesalahan dan kelalaian 6. Untuk melindungi masyarakat dan perawat 7. Untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan 8. Untuk membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi yang kompeten 9. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang diperlukan. Demikianlah, proses, tahapan dan Tujuan Kredensial keperawatan di Rumah Sakit yang dapat medianers shareyang dihimpun dari berbagai sumber.(AW) Medianers ~ Proses Kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Proses Kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan. Berdasarkan hasil proses Kredensial, Komite Keperawatan merekomendasikan kepada kepala/direktur Rumah Sakit untuk menetapkan Penugasan Klinis yang akan diberikan kepada tenaga keperawatan berupa surat Penugasan Klinis. Penugasan Klinis tersebut berupa daftar Kewenangan Klinis yang diberikan oleh kepala/direktur Rumah Sakit kepada tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau asuhan kebidanan dalam lingkungan Rumah Sakit untuk suatu periode tertentu. Tujuan dibentuknya sub komite kredensial di Rumah Sakit 1. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan; 2. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan memiliki kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas; 3. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada di semua level pelayanan. Tugas sub komite Kredensial adalah: 1. menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis; 2. menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur organisasi profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan; 3. menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi: o ijazah; o Surat Tanda Registrasi (STR) o sertifikat kompetensi o logbook yang berisi uraian capaian kinerja o surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru o surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan. 4. merekomendasikan tahapan proses Kredensial: o perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan; o ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok) o sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi; o sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan. 5. merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan. 6. melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan. 7. sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit. Kewenangan Sub komite Kredensial Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis untuk memperoleh surat Penugasan Klinis (clinical appointment). Mekanisme Kerja Sub komite kredensial Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial, maka ditetapkan mekanisme sebagai berikut: 1. mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit; 2. menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan persyaratan Kredensial dimaksud; 3. melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai metode yang disepakati; 4. memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi memperoleh Penugasan Klinis kepala/direktur Rumah Sakit; 5. dari memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit dengan cara: o tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan; o ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite Kredensial untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok) o sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi; o sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan. 6. melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala; 7. melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan. Terkait: Tugas dan wewenang sub komite mutu profesi Sumber :Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit