Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
(1302006117)
Pembimbing:
RSUP SANGLAH
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya
maka tinjauan pustaka dengan topik “Keseimbangan Cairan dan Elektrolit” ini dapat selesai pada
waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tinjauan pustaka ini. Tinjauan pustaka ini disusun sebagai salah
satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar.
1. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC selaku Kepala Bagian/SMF dan dr. I Gede Budiarta, Sp.An,
KMN selaku Koordinator Pendidikan di bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar yang telah memberikan saya
kesempatan untuk belajar di bagian ini;
2. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS selaku pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, kritik, dan saran dalam pembuatan tinjauan pustaka ini;
3. Dokter-dokter residen yang juga turut membimbing dalam pembelajaran mengenai tinjauan
pustaka ini; dan
4. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyusunan tinjauan pustaka ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, sehingga
saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
tinjauan pustaka ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tubuh seorang dewasa, sekitar 60% terdiri atas air. Sementara pada bayi dan anak
total komposisi air dalam tubuh lebih tinggi daripada dewasa, yaitu 70-80%. Dengan demikian, air
merupakan salah satu komponen atau unsur vital pada tubuh manusia. Dalam kondisi yang normal,
tubuh memiliki mekanisme keseimbangan atau homeostasis yang mengatur asupan dan
pengeluaran air Agro FE, Fries D, Vennari M. Body Fluid Management From Physiology to
Therapy. Verlag Italia: Springer. 2013. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling berkaitan dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh
sudah diatur sedemikian rupa agar keseimbangan fungsi organ vital dapat dipertahankan.1. Untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, diperlukan masukan, pendistribusian, dan
keluaran yang memadai, yang diatur melalui mekanisme tersendiri namun berkaitan satu sama
lain.
Apabila terjadi gangguan keseimbangan, baik cairan atau elektrolit, maka akan
memberikan pengaruh pada yang lainnya. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam
tubuh dapat terjadi pada keadaan diare, muntah-muntah, sindrom malabsorbsi, ekskresi keringat
yang berlebih pada kulit, pengeluaran cairan yang tidak disadari (insesible water loss) secara
berlebihan oleh paru-paru, perdarahan, berkurangnya kemampuan pada ginjal dalam mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
Mekanisme pengaturannya melalui pengaturan ekskresi Na pada urin melalui interaksi
antara aktivitas ginjal dengan hormon korteks adrenal. Lebih dari 95% Na direabsorbsi
kembali oleh tubulus ginjal. Korteks adrenal merupakan faktor utama yang menjaga
volume cairan ekstraseluler melalui hormon Aldosteron terhadap retensi Na.
Pelepasan renin dipengaruhi oleh baroreseptor ginjal. Konsep Makula lutea, yang
tergantung pada perubahan Na di tubulus distalis. Bila Na menurun, volume tubulus
menurun, sehingga mengurangi kontak makula dengan sel arteriol. Akibatnya terjadi
pelepasan renin. Renin akan membentuk Angiotensin I di hati yang kemudian oleh
converting enzim dari paru diubah menjadi Angiotensin II sebagai vasokonstriktor dan
merangsang kelenjar supra renal menghasilkan aldosteron. Peranan Angiotensin II adalah
untuk mempertahankan tekanan darah bila terjadi penurunan volume sirkulasi dan
Aldosteron akan meningkatkan reabsorbsi Na yang menyebabkan retensi air.3,4