You are on page 1of 8

Identitas Novel

Judul Novel : Koala Kumal

Pengarang Novel : Raditya Dika

ISBN : 0000768154

ISBN13 : 2010000768150

Tanggal terbit : 17 Januari 2015

Penerbit : Gagas Media

Bahasa :Indonesia

Jumlah Halaman : 250 halaman

Genre : Comedy, Drama

BIOGRAFI PENULIS

Raditya Dika yang akrab dipanggil Dika adalah salah satu penulis muda berbakat di Indonesia.
Banyak karyanya yang diangkat menjadi film dan berhasil menjadi film terlaris di masanya. Tak
hanya seorang penulis berbakat Dika juga dikenal sebagai seorang comedian yang memiliki
banyak pengemar setia. Tepat pada tanggal 17 Januari 2015 Raditya Dika merilis novel
ketujuhnya yang berjudul Koala Kumal.

Tulisan Raditya bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut,
memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi
(personal essay). Ia memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan penulis lainnya, yaitu
pada setiap judul karya tulisan yang dibuatnya selalu mengangkat nama-nama hewan salah satunya
adalah "Koala Kumal".

Walau masih baru karya karya Raditya Dika tak kalah saing dengan penulis penulis senior tanah
air. Dika selalu berhasil menghipnotis pembaca dengan karya karyanya. Beberapa novel hasil
karya Dika juga di angkat menjadi film yang kerap kali muncul di layar kaca menambah bukti
bukti bahwa Dika tak kalah saing dengan penulis senior lainnya.

Resensi Novel Singkat

Novel Koala Kumal ini merupakan salah satu novel yang di tunggu tunggu oleh penggemar
setianya. Novel ini sudah ditunggu tunggu penggemar setianya karna sang penulis ( Dika ) telah
berhenti menulis selama 3 tahun belakangan. Sebenarnya bukan berhenti menulis namun Dika
sendiri mengerjakan novel ini sedikt demi sedikit. Ia mengerjakan novelnya satu hari satu paragraf.

Seperti novel novel Dika sebelumnya Novel Koala Kumal ini juga menceritakan sebagian dari
kisah hidup Raditya Dika. Bedanya dalam novel ketujuhnya Dika lebih fokus menceritakan
perjalanan atau sebut saja perjuangan cintanya mulai dari SD hingga ia menjadi seorang penulis
seperti sekarang. Semuanya diceritakan secara blak blakan dan jelas di novel ini.

Novel yang bergenre komedi ini juga merupakan salah satu novel karya Raditya Dika yang
langsung meledak popularitasnya. Tentunya ini berpengaruh pada rating novel itu sendiri. Banyak
orang yang membeli novel ini karna rasa penasaran atau hanya karna ingin memiliki novel terbaru
yang sedang booming di kala itu.

Sinopsis Novel

Di mulai dari bab 1 dimana Dika menceritakan masa kecilnya. Mulai dari Dika yang tidak memiliki
teman dimasa kecilnya, Dika yang sibuk dengan dunianya sendiri. Hingga suatu hari Dika di ajak
ayahnya untuk bermain layang layang. "Layangan hijau yang putih itu melayang lemah tanpa arah,
seperti abege yang gagal move on" . Di situlah di mulai cerita persahabatan Dika,Bahri dan
Dodo." Semenjak kejadian layang- layang putus itu, gue jadi berteman baik dengan dua orang
tadi: Bahri dan Dodo." Bagaimana pertemanan mereka membuat Dika beralih profesi dari bermain
video game ke petasan jangwe yang berakibat perang antar komplek yang tentunya di mainkan
oleh anak anak " Kejadian tadi adalah titik mulatercetusnya perang antara kami dengan anak anak
Kebalen. Maka , hamper setiap habis Tarawih berikutnya, kami perang petasan dengan mereka."

Bab kedua berisikan perjalanan Raditya Dika dalam menulis skenario film Cinta Brontosaurus.
Bagaimana Dika membuat naskah yang sudah terlambat tanggal pengumpulannya. Bagaimana
Dika menghindar dari kejaran Produser yang terus menggejar Deadline. Dika juga menceritakan
adegan lucu yang diambilnya pada pembuatan film Cinta Brontosaurus, gila ini adegan asli yang
diambil dari kutipan orang tuanya. Dika tanpa ragu dan secara blak-blakan menulis apa yang ada
di fikiran dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Dika juga memasukkan bagian bagian yang
terkesan konyol dan berhasil membuat pembacanya tertawa..

Bab demi bab di ceritakan begitu detail oleh Dika. Mayoritas isi dari novel menceritakan
perjalanan cintanya yang selalu berakhir dengan kegagalan yang bisa di bilang cukup tragis.
Bagaimana perjalanannya yang bisa di bilang tak mudah utnuk di lalui, bagaimana cara menjadi
seorang yang tegar meski di kecewakan berkali kali, tentang rasa yang pernah ada, dan
sebagainya.

Terdapat beberapa bab yang juga megundang gelak tawa pembaca novel ini salah satunya . Bab
ini berjudul LB atau bisa juga kita sebut dengan Lady Boy. Bab ini menceritakan pengalaman Dika
selama di Thailand. Bagaimana Dika bertemu dengan seorang Lady Boy yang Dika temui di
sebuah aplikasi yang bernama Tinder. Tinder di jelaskan adalaah sebuah aplikasih pencarian jodoh
yang bisa kamu gunakan dengan mudah dan dapat digunakan dimana saja." ' Gimana cara
memakainya?' ' Gampang' Podma memperlihatkan caranya. ' pertama, kita download Tinder di
handphone...... kalua suka sama orang itu, kita tinggal pencet gambar hati hijau, kalua gak suka
pecet silang merah." Hingga akhirnya Dika bertemu dengan seorang LB bernama moo. Hingga
akhirnya Dika kabur setelah mengetahui bahwa moo adalah seorang Lady Boy.

Tak hanya itu Dika juga pernah menuliskan di akun media sosialnya salah satu part yang menjadi
favorite Raditya Dika adalah " Perempuan Tanpa Nama" dapat dilihat pada bab 7. perempuan
tanpa nama, jelas sudah menggambarkan orang yang berhasil ditemuinya tanpa diketahui
namanya. Ada 3 perempuan yang disebutkan disini, perempuan pertama yang ditemuinya saat di
tempat makan (olahan ayam).Saat itu Dika masih duduk di bangku SD, di ceritakan bahwa
Dika naksir dengan perempuan yang duduk di meja sebelahnya. Dika hanya diam saja, tidak tahu
apa yang harus dilakukan. " Pada akhirnya, gue hanya bisa terpaku di tempat duduk. Gue biarkan
dia menjauh. "

Ke 2, perempuan tanpa nama hadir di pesawat yang mengantarnya saat terkak ke Bali. Ya, dia
adalah seorang pramugari cantik putih tinggi sudah pasti perfect dimata kak Dika. Namun, belum
saja kenal dan tahu namanya salah seorang penumpang pesawat menegurnya ketika di toilet "Mas
kalau kencing jangan berceceran dong" disini tawa beradu.. Pramugari itu kemuidan menatapnya
jijik, dan mengalah untuk membersihkan toiletnya." " Silakan kembali duduk, Mas," kata
Pramugari Cantik kepada gue, memotong percakapan. Dia lalu memandang, ke si Ibu dan bilang '
Maaf, Bu, saya akan bereskan toiletnya.' Kasihan sekali Dika jadi korban fitnah, baru berumur 18
tahun mau dapat perempuan cantik, gagal lagi gagal lagi.

Perempuan tanpa nama yang ke 3 adalah yang ditemuinya di tempat pembelanjaan, kak Dika
ngumpet-ngumpet diantara baju-baju yang dijual hanya demi bisa lihat perempuan itu.Mengingat
sudah 2 kali mengalami kegagalan kenalan dengan perempuan yang ditaksir, kali ini Dika
memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Dengan gaya yang sok tajir membawa banyak
baju, Dika malah disangka pelayan toko tersebut. " Astaga! Ya, ampun! Waduh, maaf, ya! Kirain
tadi mas-mas took ini. Ya ampun, duh, jadi gak enak gue.' Si Cewek Cantik menepuk jidatnya.'
Abis biasanya mas- mas toko juga suka sok-sok bilang cocok bajunya, biar kita beli bajunya, gitu
gak, sih?" Antara rasa kasihan atau ingin tertawa tentunya dirasakan pembaca novel ini.

Tak hanya cerita lucu Dika juga menceritakan perjalanannya membuat Malam Minggu Miko.
Mulai dari iseng iseng karna kesal melihat acara TV yang menurutnya kurang berbobot dan
membuat jenuh. Dika pun berniat membuat acaranya sendiri. Mulai dari Malam Minggu Miko
yang pertama dan si sebarkan melalui youtube hingga tawaran dari Kompas TV untuk membeli
serial Malam Minggu Miko." Nanti Raditya yang buat, kita yang tayangkan saja. Production
House-nya dari Raditya saja." Begitu kata Kompas TV dalam rapat yang mereka bersama Dika.

Dika yang seorang amatir tentunya belajar banyak dari hal ini. Mulai dari nol hingga bisa
mengeluarkan Malam Minggu Miko 1 dan Malam Minggu Miko 2. Dika tak ragu menceritakan
perjuangannya dalam menayangkan Malam Minggu Miko. Mulai dari mencari pengganti pemain
ketika pemain aslinya tidak datang hingga masalah suara yang tidak kondusif atau karna factor
cuaca yang tak bisa di hindari. Dika menceritakan setiap kejadian dengan detail. " Problem saat
shooting yang ngeselin adalah : suara yang mengganggu. Untuk mendapatkan adegan yang baik,
suara yang direkam juga harus baik. Sayangnya, Jakarta adalah kota yang berisik." Masalah juga
bisa datang karna dunia lain contohnya saja " Pernah juga suatu ketika, tiba-tiba salah satu pemain
figuran kesurupan. Kata orang produksi gue, ' Itu salahnya sendiri gak izin dulu waktu berdiri di
bawah pohon pisang itu.'"

Tak kalah penting dari bab-bab sebelumnya bab penutup ini berisikan alasan kenapa Dika memilih
Koala Kumal sebagai judul dari novel ketujuhnya ini. Digoresnya sedikit kisah, dimana mantannya
tidak lagi sama seperti dahulu dan mengumbar sinyal balikan. Dika teringat dengan koala yang
ditemukannya di situs internet, koala yang meninggalkan hutan sebagai tempat tinggalnya, namun
saat kembali tempatnya terasa berbeda. Dari sanalah akhirnya diambil sebagai judul bukunya yang
ke 7 ini "KOALA KUMAL"

TEMA

Secara umumnya isi dari pada novel koala kumal banyak berceritakan tentang patah hati dan
bagaimana cara mengobatinya. Hal ini sangat tergambar dari kejadian kejadian masalalu Dika
mulai dari masa masa cinta pertama Dika ketika duduk dibangku SD yang tak kunjung berhasil,
tips tips mendekati perempuan, Lady Boy yang membuat Dika frustasi, Perempuan Tanpa Nama
yang hingga kini masih membuat Dika penasaran siapa mereka, kisah patah hati terbesar, dan
masih banyak kisah cinta lainnya. Jadi dapat kita simpulkan Tema dari novel ini adalah Kisah
Percintaan.

LATAR

Tempat : Rumah orang tua Dika, Rumah Trisna, Hutan, Sekolah, Mall, Starbucks, Rumah Dika,
Cafe, Rumah James, Rumah Sakit, Tempat Seminar dan Kampus Trisna, Lapangan, . Negara
Indonesia dan juga Thailand.( Thailand hanya sedikit)

Waktu : Waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi, siang, sore, dan malam.

Suasana : Sedih, kecewa, galau, putus asa namun tetap berusaha untuk tegar menggambarkan
suasana hati Dika saat mengalami patah hatinya.

TOKOH NOVEL KOALA KUMAL

Adapun tokoh-tokoh yang berperan dalam novel Koala kumal ini diantaranya :

Raditya Dika beperan, sebagai : Dika Dia adalah tokoh utama alam novel ini. Di ceritakan bahwa
karakter seorang Dika diantaranya pesimis, kurang percaya diri tetapi ia penyayang , romantis, dan
mudah sekali untuk memaafkan.

Sherly Sheinafia(Trisna) Sifatnya periang, cerdas juga cerdik, namun di balik itu semua ada
kesedihan yang ia sembunyikan tentang patah hati terbesarnya. Peranannya dalam novel koala
kumal adalah sebagai orang yang membantu Dika untuk segera move on.
Acha Septriasa,(Andrea) : diceritakan sebagai pacar dari Dika yang kemudian tanpa alasan yang
jelas memutuskan Dika secara sepihak.

Nino Fernandez,(James) seorang dokter yang jika di bandingkan dengan Dika sangat berbanding
terbalik. Dikenal luas , berprestasi, dan memiliki segalanya yang pasti melebihi Dika

Bahri : keras kepala, sedikit egois, pendendam dan tidak ingin mengalah.

Deska : tomboy, baik hati, peduli sesama, dan dikenal sebagai oaring yang supel

Kinara : Seorang gadis baik dan mungkin bisa dibilang sebagai pengganti Andrea.

Wira: Merupakan pria berperawakannya cool seperti anak kuliahan pada umumnya. Dia
merupakan pria yang menyukai secara diam diam Trisna tetapi pada kenyataannya Trisna kurang
tanggap dengan perasaannya.

Dan beberapa tokoh pendukung lainnya.

SUDUT PANDANG

Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama.

ALUR NOVEL KOALA KUMAL

Alur yang digunakan Dika dalam novel Koala Kumal adalah maju dan mundur. Dapat kita lihat
dari cerita yang terkadang mundur kebelakang dengan sudut pandang orang pertama pelaku utama.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL KOALA KUMAL

KELEBIHAN

Novel ini memiliki nilai nilai yang membangun di dalamnya. Bagaimana cara kita bangun dari
keterpurukan saat mengalami patah hati, tips tips agar tidak jatuh dengan kesalahan yang sama.
Dika juga mengajarkan kita bahwa cinta itu butuh perjuangan. Perjuangan untuk mempertahankan
kenyamanannya atau bahkan untuk mempertahankan hubungan jarak jauh yang di kenal rentan
mendapati cobaan.
Buku ini juga memiliki sampul yang cukup menarik peminat para pembaca. Koala yang menjadi
mascot dalam sampul ini juga memiliki arti yang juga di jelaskan sang penulis pada bab
terakhirnya. Buku ini sangat layak untuk di beli dan di miliki oleh setiap kalangan masyarakat.
Tak hanya Bahasa yang ringan buku ini juga memiliki banyak nilai tambah di setiap bab nya yang
membuat novel ini semakin menarik.

Setiap bab dalam yang di tuliskan Dika tentunya terdapat kisah kisah lucu yang berhasil membuat
tertawa pembaca novel ini. Novel ini berasil mengajak pembaca untuk melupakan orang yang telah
menyakiti kita. Banyak terselip kata penyemangat dan motivasi dalam cerita ini.

KEKURANGAN

Kekurangan novel ini hampir tidak ada namun sayang terdapat beberapa bahasa yang terkesan
vulgar dan bahasa yang sedikit gaul seperti pada halaman 34 yang ,sehingga sebagian pembaca
kadang kurang mengerti secara pasti dan merasa kurang nyaman dengan adanya hal itu. Klimak
cerita ini juga di nilai kurang greget. Kemudian ada juga pesan-pesan yang kurang mengenakkan
seperti dendam dan sebagainya. Namun sang penulis berhasil menutup kekurangan itu dengan
lelucon dan pesan- pesanya yang berarti dalam kehidupan ini.

KESIMPULAN

Koala kumal ini cukup menarik untuk dibaca, banyak kata-kata motivasi, kata penyemangat ,
cocok dibaca oleh siapa saja. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari novel koala kumal ini,
terutama bagi kamu yang sedang patah hati.

Patah hati merupakan salah satu proses menuju kedewasaan . sering patah hati tidak berarti kita
harus putus asa mengejar cinta yang harus kita perjuangkan. Kalau cinta memang butuh
perjuangan.

SARAN

Novel berjudul Koala Kumal karya Raditya Dika ini sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan
bacaan untuk dibaca oleh semua kalangan tak terkecuali para remaja. Namun ada beberapa catatan
mengenai hal-hal yang harus diperhatikan oleh anak-anak dalam membaca novel ini. Mengingat
genre novel ini adalah komedi, tentu akan sangat menghibur jika dibaca di sela-sela padatnya
aktivitas. Pesan-pesan moral yang disampaikan juga turut mendukukung kelayakan novel ini untuk
dijadikan bahan bacaan, meskipun pada point tertentu masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu
pembaca juga harus dapat memilih point point baik yang patut di tiru. Tak hanya menerima
semuanya mentah mentah pembaca diminta lebih selektif dalam mengambil nilai nilai yang
terkandung di dalamnya.

You might also like