Professional Documents
Culture Documents
No : 085/SK/PMI-MOKER/YKM/III/2017
Lampiran : -
Kepada Yth.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)
Kementrian Pekerjaan Umum
Jl. Patimura 20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan Buku Laporan Bulanan No. 37 Bulan Februari 2017, Sebanyak 2
(Dua) buku, guna memenuhi ketentuan yang ada dalam perjanjian kontrak pada pekerjaan
Pembangunan Jembatan Tol Kertosono–Mojokerto, dengan Nomor
Kontrak:053/PERJANJIAN/LGL/MHI/X/2012 tanggal 19 Oktober 2012 & SPMK
No:116/SPMK/MHO/DIV.MPM/I/2013 dan Addendum I Tanggal 03 Februari 2014, Addendum II
Tanggal 4 November 2014, Addendum III Tanggal 12 Agustus 2015 dan Nomor Kontrak
010.1/PERJANJIAN/LGL/MHI/IV/2016 Tanggal 6 April 2016.
Laporan Bulan Februari ini mencakup Laporan Kegiatan Pembangunan Jalan Tol Kertosono -
Mojokerto.
Hormat kami,
Team Leader
Tembusan :
DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG 1
I.2 PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN TOL 2
I.3 PENGORGANISASIAN PEKERJAAN 4
I.3.1 Hubungan Kerja BPJT, BUJT dan PMI 5
I.3.2 Badan Pengatur Jalan Tol 6
I.3.3 Konsultan Pengendalian Mutu Independen 7
i
PT.MONOHEKSA Pengendali Mutu Independen (PMI)
Pembangunan Jalan Tol Mojokerto - Kertosono
V. LAMPIRAN – LAMPIRAN
V.1 DOKUMENTASI
ii
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
PT Marga Harjaya Infrastruktur sebagai suatu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), telah
menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan
Tol (BPJT) untuk merealisasikan dan mengoperasikan rencana jalan tol Kertosono-
Jombang-Mojokerto. PT Marga Harjaya Infrastruktur sebagai pengguna jasa telah
menunjuk 2 Penyedia Jasa Kontraktor Pelaksanaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan
Kontrak. PT Marga Harjaya Infrastruktur juga menunjuk 1 konsultan pengawas/ Quality
Assurance untuk memastikan semua pekerjaan dilaksanakan oleh penyedia Kontraktor
dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan kontrak, dan Konsultan juga
berfungsi sebagai Intregrator untuk memastikan kesinambungan desain yang dilakukan
oleh masing-masing Penyedia jasa Kontraktor.
Sesuai dengan ketentuan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol sub-pasal 7.1,
Pengendalian Mutu Independen, PT Marga Harjaya Infrastruktur telah menandatangani
kontrak dengan PT Yodya Karya kso PT Mono Heksa untuk jasa Konsultasi pekerjaan
Pengendalian Mutu Independen (PMI) pada pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Kertosono-
Jombang-Mojokerto (Kontrak Nomor 053/PERJANJIAN/LGL/MHI/X/2012,
ditandatangani pada tanggal 19 Oktober 2012), dengan masa layanan konsultasi 13 bulan
sejak diterbitkanya Surat Perintah Mulai Kerja (3 Januari 2013). Mobilisasi personil
Konsultan PMI dimulai sejak penyelenggaraan Rapat Pra Pelaksanaan Tanggal 29 Januari
2013 di Mojokerto. BPJT melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan dibantu oleh
Penyedia Jasa Konsultasi Pekerjaan Pengendali Mutu Independen (PMI) untuk
memastikan terpenuhinya persyaratan mutu dan waktu yang telah ditetapkan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah tercapainya mutu pelaksanaan konstruksi jalan tol
sesuai standart yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis dan sesuai dengan Rencana
Teknik Akhir (RTA) serta tercapainya waktu pelaksanaan konstruksi jalan tol yang tepat
waktu sesuai schedule pelaksanaan.
1. Pekerjaan yang harus dilakukan oleh penyedia jasa Kontraktor adalah merancang
dan membangun jalan tol yang lengkap sehingga dapat dioperasikan dengan aman,
nyaman, sesuai dengan Kriteria desain tol, perundang- undangan peraturan
pemerintah, ketentuan – ketentuan yang berlaku serta memenuhi Standar Pelayanan
Minimum yang ditetapkan oleh kementrian Pekerjaan Umum.
3. Membangun perlengkapan jalan tol dan persimpangan jalan akses dengan Jalan Non
Tol : rambu, marka, penerangan jalan, pelindung lajur sepeda motor, pencahayaan,
sistem pemantau kecepatan angin (khusus dijalan tol)
4. Membangun dan menyediakan fasilitas jalan tol : Gerbang tol dan bangunan
pelengkap jalan yang modern dan futuristik
5. Membangun gardu tol lengkap dengan seluruh isinya (meja, kursi, penyejuk udara,
alat komunikasi, dan lainya yang diperlukan sehingga dapat dioperasikan) kecuali
peralatan operasional pengumpul tol tidak termasuk dalam pekerjaan ini.
Tahap Perencanaan
3. Bagian desain yang memerlukan no objection dari Pengguna Jasa adalah metodologi
survey dan penyelidikan lapangan, plan dan profile, tipikal potongan melintang dan
jenis struktur.
4. Khususnya plan dan profile, tipikal potongan melintang dan tipikal struktur harus
mendapatkan no objection dari BPJT.
5. Hasil desain akan diperiksa oleh Pengguna Jasa melalui Personil Pengguna Jasa.
PT.Monoheksa untuk memastikan terpenuhinya persyaratan mutu dan waktu yang telah
ditentukan.
KEPALA BPJT
SEKRETARIS
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BAGIAN SUB BIDANG
PENGENDALIAN PERENCANAAN &
STUDI PEMANTAUAN KEUANGAN
INVESTASI KELAYAKAN
SUB BAGIAN
HUKUM & HUMAS
TEAM LEADER
Ir. JULLIAN JOEWONO
Sekretaris : Titik Solikhah, ST
STRUCTURE ENGINEER Material & Quality Eng. Highway Engineer Environmental Eng.
Ir. IBNUL MUBAROK Ir. Zainuri Arifin, MT Hendy Ardhian Candra, S.T Iin Irmawati, S.Si
PT.MONOHEKSA Pengendali Mutu Independen (PMI)
Pembangunan Jalan Tol Mojokerto - Kertosono
Konsultan PMI adalah konsultan independen yang membantu BPJT untuk melakukan
pengawasan terhadap BUJT (tanpa mengambil alih tanggung jawab BUJT) dari segi teknis,
dan pengendalian mutu kontruksi jalan tol sehingga memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi teknis dan sesuai dengan RTA (compliance to the specification)
serta pemenuhan jadwal pelaksanaan kontruksi sehingga sesuai dengan jadwal pelaksanaan
yang disepakati dalam PPJT. Konsultan PMI sebagai perpanjangtangan dari BPJT
diharapkan mampu meningkatkan kapasitas BPJT dalam pengendalian mutu kontruksi jalan
tol di Indonesia.
1. Perencanaan
a. Memastikan kesiapan dokumen Rencana Teknik Akhir (RTA) dan Spesifikasi teknis
untuk diimplementasikan dalam pelaksanaan kontruksi dan melakukan evaluasi
terhadap usulan review desaign.
2. Proses
a. Melakukan pengawasan RMK dan RPM serta memberikan rekomendasi kepada BUJT
melalui BPJT.
3. Produk
Mengevaluasi kesesuaian produk kontruksi jalan tol yang dibangun oleh BUJT dengan
RTA dan Standart mutu yang telah ditetapkan. Kesesuaian produk kontruksi jalan tol
ditunjukkan dengan pemenuhan aspek-aspek: fungsi, keandalan, keawetan dan
kemudahan perawatan.
• Pengendalian Mutu ( Quality Control ) - Proses memeriksa produk atau jasa layanan
tertentu untuk menentukan apakah produk atau jasa layanan tersebut memenuhi standart
mutu yang ditentukan, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan,
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada. Pengendalian Mutu sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Kontraktor.
Pengguna jasa / BUJT akan mengevaluasi seluruh kegiatan dan produk yang dihasilkan
oleh Penyedia Jasa dalam melaksanakan Pekerjaan dan menetapkan Penerimaan
Pekerjaan berdasarkan hasil Penjaminan Mutu Pengguna Jasa dan, bilamana dianggap
memadai oleh Pengguna Jasa, didukung oleh hasil-hasil Pengendalian Mutu Penyedia
Jasa. Pekerjaan yang gagal memenuhi Syarat-syarat Kontrak ditetapkan sebagai
Pekerjaan yang Tidak Dapat Diterima.
Penyedia Jasa harus menyiapkan Rencana Pengendalian Mutu (Quality Control Plan)
sesuai dengan ketentuan-ketentuan Kontrak dan harus menyerahkan Rencana
Pengendalian Mutu (QC Plan) yang lengkap kepada Direksi Pekerjaan minimum dua
minggu sebelum dimulainya setiap Pekerjaan.
Penyedia Jasa juga harus menetapkan seorang Manajer Kendali Mutu (Quality Control
Manager) yang harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Rencana Pengendalian
Mutu (QC Plan). Posisi Manager Kendali Mutu (QC Manager) harus berada di luar dari
bagian produksi dalam organisasi Penyedia Jasa dan terutama tidak boleh merangkap
sebagai Manager Kegiatan atau Pelaksana Kegiatan.
Berdasarkan Pantauan dan Evaluasi Konsultan PMI Manager Quality Control (QC)
Kontraktor tidak berjalan/berfungsi sebagai mana mestinya. Hal ini disebabkan
kurangnya tenaga – tenaga yang kurang trampil dalam menerapkan quality plan dan
penyiapan lahan yang belum siap .
- Pemeriksaan kinerja dari seluruh pekerjaan akhir yang telah selesai untuk
menunjukkan kesesuaian dengan seluruh ketentuan-ketentuan atau rencana
rancangan/gambar Pemilik, misalnya dimensi, ketinggian, fungsi seperti kekasaran
permukaan perkerasan, aliran air, dsb.
- Pengambilan benda uji secara acak minimum untuk pengujian jika diperlukan oleh
direksi Pekerjaan.
BAB II
BAB II
PROSES DAN KEMAJUAN PEKERJAAN
- OP Blimbing 3 lebar 6.5 m (1+4.5+1) Tipe Desa 2, Lebar Review DED 6.5 m
(0.5+5.5+0.5) perubahan : menghilangkan sidewalk, tambahan marka tepi 0.5 m
dari barrier & chainlink Fence diluruskan.
- OP Carangrejo 1 lebar 5 m (1+3+1) Tipe Desa 1, lebar Review DED 5 m
(0.25+4.5+0.25) perubahan : menghilangkan sidewalk, tambahan marka tepi 0.25
m dari barrier & chainlink Fence diluruskan.
- OP Watudakon 1 lebar 6.5 m (1+4.5+1) Tipe Desa 2, lebar Review DED 8 m
(1+6+1) perubahan : Struktur berubah menjadi Box Tunnel 8 m tinggi 4.6 m.
- OP Kedungbetik 1 lebar 5 m (1+3+1) Tipe Desa 1 lebar Review DED 5 m
(0.25+4.5+0.25) perubahan : menghilangkan sidewalk, tambahan marka tepi 0.25
m dari barrier & chainlink Fence diluruskan.
- OP Sumberagung 1 lebar 5 m (1+3+1) Tipe Desa 1 lebar Review DED 5.0 m
(0.25+4.5+0.25) perubahan : lebar Deckslab ditambah 0.5 m, menghilangkan
sidewalk, tambahan marka tepi 0.5 m dari barrier & Chainlink Fence diluruskan.
- OP Tampingmojo 1 lebar 5 m (1+3+1) Tipe Desa 1, lebar Review DED 5 m
(0.25+4.5+0.25) perubahan : menghilangkan sidewalk, tambahan marka tepi 0.25
m dari barrier & chainlink Fence diluruskan.
Pada banyak kasus Detail Engineering Desain (DED) tidak bisa diaplikasikan di
lapangan dikarenakan adanya beberapa sebab seperti keterbatasan lahan, permintaan
masyarakat sekitar, perbedaan kondisi sekarang dengan kriteria desain awal. Berikut
kami sampaikan beberapa perubahan dan review desain yang sudah dilaksanakan di
lapangan :
Seksi 1
PERUBAHAN / REVIEW
NO KETERANGAN
DESAIN
Review Design Alignement SOLUSI TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN
1 Horizontal STA. 28+200 - YANG ADA SEHINGGA TIDAK MEMERLUKAN
29+050 TAMBAHAN LAHAN.
PERBEDAAN TIPE PERKERASAN DENGAN
Perubahan Type Perkerasan PERBEDAAN KEMBANG SUSUT PERKERASAN
Shoulder dari Flexible BISA MEMUNCULKAN RETAK MEMANJANG
2
Pavement menjadi Rigid (LONGITUDINAL CRACK) PADA SAMBUNGAN
Pavement. ANTARA RIGID PAVEMENT DAN FLEXIBLE
PAVEMENT.
Seksi 2
Seksi 3
Sesuai dengan pedoman Gambar Rencana Teknik Akhir (RTA) yang telah
disepakati.
- Pengguna jasa harus mendapatkan pernyataan tidak keberatan dari pengguna Jasa
atas Spesifikasi Teknis yang akan digunakan dan Kontraktor harus bertanggung
jawab sepenuhnya dalam pemenuhan semua ketentuan dalam spesifikasi dan
ketentuan kontrak lainya.
Pembebasan lahan telah mencapai 100 %, status dan hanya beberapa bidang yang
masih dalam tahap konsinyasi. Dua bidang tersebut merupakan tanah waqaf dan tindak
lanjut penyelesaian masalah tersebut sampai pada proses administrasi tukar guling tanah
pengganti.
Seksi 1, Kegiatan Konstruksi yang dilakukan di Seksi 1 telah selesai dikerjakan dan telah
beroperasi sejak 2015.
Dari hasil pantauan Tim Konsultan PMI pada bulan Februari 2017 ini, pekerjaan
kontruksi yang dilaksanakan pada Seksi 2 meliputi :
Pekerjaan tanah Sta 39+900 – 40+300 Pekerjaan lapis agregat subbase Sta.39+650 – 39+750
Progres Pengadaan
No. Lokasi Progres Kontruksi
Tanah
1 Seksi 1 100 % 100 %
III.1 UMUM
BAB III
EVALUASI HASIL PENGAMATAN KONSULTAN PMI
III.1 UMUM
Sesuai dengan KAK Pekerjaan Jasa Konsultasi Pengendalian Mutu Independen pada
Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Jombang-Mojokerto maka tugas dan
tanggung jawab Konsultan PMI adalah melakukan pengawasan pelaksanaan Rencana Mutu
Konstruksi oleh kontraktor dan pelaksanaan Rencana Mutu Pengawasan oleh konsultan
supervisi, memberikan rekomendasi/ teguran kepada BUJT melalui BPJT apabila terjadi
deviasi di lapangan serta mengevaluasi kesesuaian produk konstruksi jalan tol yang
disediakan oleh BUJT.
Sasaran yang ingin dicapai dari Pekerjaan Jasa Konsultasi PMI adalah tercapainya
mutu pelaksanaan konstruksi jalan tol sesuai standart yang telah ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis dan sesuai dengan Rencana Teknik Akhir (RTA) serta tercapainya waktu
pelaksanaan konstruksi jalan tol yang tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan.
1) Manajemen Mutu – Memeriksa Rencana Mutu, pemenuhan sistem, peran dan uraian tugas
QCM, prosedur penerbitan dan tindak lanjut Non Conformance Report (NCR)
internal/Konsultan Quality Assurance, Kelayakan alat & prosedur pengujian, rincian
realisasi pengendalian mutu.
• Quality Control Plan untuk pekerjaan pemancangan Bore Pile telah disepakati bersama
untuk dilaksanakan dan diawasi.
• Beberapa permasalahan dalam pengendalian mutu pada pelaksanaan proyek ini, yang
berkontribusi pada terjadinya berbagai ketidaksesuaian pada pekerjaan adalah :
Lemahnya sistem pengawasan/supervisi internal Kontraktor dalam mengendalikan
mutu pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub-kontraktor.
Kurang Koordinasinya sistem pengawasan Konsultan Supervisi dalam pengendalian
metode pelaksanan pekerjaan prosedur kerja maupun pengendalian mutu.
Jumlah pengawas internal Kontraktor tidak memadai untuk mengawasi pekerjaan
yang tersebar disepanjang lokasi pekerjaan,
Perlu dilakukannya workshop internal kontraktor sebelum dimulainya pekerjaan.
Percepatan penyelesaian pekerjaan mestinya tidak menjadi alasan untuk menurunkan
mutu pekerjaan.
2) Metoda Pelaksanaan
Metoda pelaksanaan ini mencakup (sumberdaya, tahap dan rencana kerja) sesuai dengan
rencana kerja.
• Seksi 2 : Diperlukan koordinasi yang lebih baik dan serius antara Konsultan Supervisi,
Kontraktor dan Pimpinan Proyek dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan dalam
hal pemadatan Timbunan Borrow. Hal ini mengingat banyak problem permasalahan
dalam pemadatan timbunan Borrow yang didatangkan oleh kontraktor di lapangan
banyaknya material yang berupa bongkahan bongkahan dimana diperlukan alat
pemadatan berupa Sheep Foot Roller untuk dapat menghasilkan daya dukung yang
memadai serta guna memecahkan bongkahan bongkahan material tersebut. Namun hal
ini masih perlu diadakan pembuktian bersama di lapangan untuk mendatangkan Alat
Pemadat yang memadai.
Sudah tersedia Gambar Rencana atau Gambar Kerja/gambar Acuan Pelaksanaan konstruksi
sesuai dengan Q plan dan Spesifikasi Teknik .
• QCM sudah berfungsi efektif melaksanakan pemeriksaan & pengujian seperti ketentuan
kontrak(SSK (FIDIC), pasal 7.3 [Inspeksi] dan pasal 7.4 [Pengujian]), dan sudah
melakukan jumlah pengujian sesuai dengan ketentuan spesifikasi, dan sudah ada bukti
pengujian antara lain meliputi :
Data hasil pengujian sudah dilaporkan secara mingguan/bulanan, seperti yang
ditetapkan pada Ketentuan Pengguna Jasa, sebagai bahan informasi manajemen,
Sistem pengarsipan yang sudah teratur dan terangkum sehingga catatan/data mutu
sangat mudah diperoleh ketika petugas pemeriksa memerlukan informasi.
Jumlah benda uji sudah mewakili populasi pekerjaan.
Metoda sampling sudah sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
6) Dokumen Kontraktor
KUALITAS UDARA
Kualitas udara di lokasi kontruksi tidak begitu terpengaruh oleh pekerjaan tanah maupun
pengangkutan material. Kendaraan material yang memasuki lokasi proyek telah membuka
tutup terpal sehingga mengakibatkan material beterbangan di lokasi proyek. Intensitas hujan
tinggi sehingga membantu mengurangi polusi udara yang terjadi tanpa harus melakukan
penyiraman.
Intensitas hujan tinggi menyebabkan tapak proyek basah tanpa harus dilakukan penyiraman.
Kendaraan material yang melintas hanya menimbulkan polusi debu sesaat.
KUALITAS KEBISINGAN
Kegiatan pemancangan pada pekerjaan Pile Slab Sta 40+300 – 40+500 menimbulkan
sedikit kebisingan namun tidak terlalu merngganggu lingkungan permukiman sekitar.
Selain itu, kebisingan juga disebabkan oleh alat berat yang menimbulkan kebisingan pada
area proyek. Kebisingan yang terjadi dapat dikurangi dengan penggunaan aerplug untuk
pekerja.
KUALITAS GETARAN
Pekerjaan tanah dengan menggunakan alat berat seperti penghamparan dan pemadatan
lapis pondasi serta pekerjaan pemancangan menyebabkan getaran lokal pada tapak proyek
namun getaran yang terjadi tidak terlalu signifikan dan tidak menggangu lingkungan
sekitar.
KERUSAKAN JALAN
Tidak terjadi kerusakan jalan akibat lalu lintas kendaraan proyek yang mengangkut
material dan mobilisasi peralatan proyek. Pengaturan lalu lintas juga harus diperhatikan
karena mobilisasi kendaraan material yang melintasi jalan desa dapat menyebabkan
kecelakaan dan kemacetan lalu lintas baik bagi kendaraan material maupun bagi
masyarakat pengguna jalan.
Pekerja bertugas mengamankan lalu lintas Warga berlalu lalang melewati lokasi kontruksi
yang akan dibangun Underpass. di sekitar OP. Tampingmojo
KUALITAS HIDROLOGI
Pekerjaan tanah berupa galian dan timbunan serta pekerjaan drainase/saluran tepi
menyebabkan terganggunya saluran air permukaan.
PELAKSANAAN K3
Masih ditemui pekerja yang tidak memakai helm dan safety shoes/boot. Karena sebagian
pekerjaan disubkan, maka pengawasan dari kontraktor sangat lemah, mobile safety patrol
yang melakukan pengawasan kurang tegas dalam menindak pekerja yang melanggar
tersebut. Safety line di beberapa titik belum ada dan ada yang rusak tidak diganti. Rambu-
rambu proyek seperti rambu peringatan proyek, rambu pengarah/penunjuk jalan sudah ada
namun di titik-titik tertentu masih belum terpasang dan terdapat petugas yang mengatur
lalu lintas kendaraan material terutama di setiap persimpangan akses jalan desa.
IV.1 KESIMPULAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kondisi Lapangan :
a. Seksi - 1 :
• Pekerjaan Kontruksi pada seksi 1 telah selesai dikerjakan dan telah beroperasi
sejak Oktober 2014.
b. Seksi - 2 :
• Pembebasan lahan telah mencapai 100 % dan telah konsinyasi. Permasalahan lahan
dikarenakan status lahan tersebut merupakan tanah waqaf dan juga milik yayasan
yang dimanfaatkan untuk fasilitas umum. Tindak lanjut penyelesaian masalah
tersebut sampai pada proses administrasi tukar guling tanah pengganti.
• Sebagian besar Pekerjaan tanah Sta.11+300 – 13+200, Pekerjaan Lean Concrete
Sta. 18+000 – 18+600, Pekerjaan rigid pavement Sta.7+600 – 7+900, Pekerjaan
Box Pedestrian Tampingmojo Sta.24+660, Pekerjaan pemancangan Underpas
Jembatan Kendalsari Sta. 11+500, Pekerjaan struktur pada OP. Blimbing 2, OP.
Blimbing 3, OP. Watudakon 1 Sta.15+050, OP. Kedungmlati 3 Sta.17+702, OP.
Kedungmlati 2 Sta.17+058, OP. Kedungbetik 1 Sta.18+902, OP. Jombok 3, pada
OP. Sumberagung 1 Sta. 21+205, OP. Sumberagung 2 Sta. 21+985, OP.
Kedunglosari Sta.23+679, OP Tengaran 1
c. Seksi - 3 :
• Pekerjaan kontruksi pada seksi 3 telah mencapai hampir 100% dan mulai
beroperasi dari tanggal 1 desember 2016
d. Seksi – 4 :
• Pembebasan lahan pada seksi 4 telah mencapai 100%.
• Kegiatan utama yang dilakukan pada seksi 4 antara Pekerjan lapis agregat subbase
Sta.39+650 – 39+750, Pekerjaan Underpass Pucangsimo Sta. 39+933, Pekerjaan
tanah Sta 39+900 – 40+300, Pekerjaan Pemancangan Sta. 40+300 – 40+500,
Pekerjaan Pada Rest Area dan Kantor Pusat (pekerjaan tanah pada Tapper rest area,
pekerjaan pembangunan gedung rest area serta pekerjaan saluran drainase kantor
pusat).
e. Supplay borrow material bulan Februari untuk seksi 2 dan seksi 4 terhambat sehingga
pekerjaan kontruksi juga terhambat. Selain itu pekerjaan kontruksi juga terhambat karena
kondisi cuaca yang terus hujan sehingga pada beberapa lokasi tergenang air.
1. Manajement Mutu – Secara umum telah melaksanakan tugasnya sesuai Kontrak dan
SOP yang telah disepakati untuk dilaksanakan. Disarankan untuk melaksanakan semua
Ketentuan mengenai manajement Mutu harus secara Konsisten, sehingga peran dan
tanggung jawab masing-masing pihak menurut Kontrak dapat dilaksanakan, dan
diharapkan fungsi / peran Quality Control Manajer ( QCM ) secara bertahap dapat
berfungsi efektif, sehingga dapat mengurangi beban Konsultan Management
Konstruksi sebagai Pengawas Supervisi.
5. Laporan Mingguan – Dalam Laporan Mingguan harus dicantumkan status NCR yang
telah diterbitkan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi Manajement untuk mencegah
terulangnya ketidak sesuaian Mutu Pekerjaan. Quality Control Manajer harus membuat
laporan mingguan hasil pengujian dan membahasnya dalam rapat mingguan.
V.2 DOKUMENTASI
Pekerjaan Overpass Blimbing 2 Sta. 7+412 Pekerjaan Overpas Blimbing 3 Sta. 7+963
Pekerjaan pada OP. Kedungmlati 1 Sta.16+327 Pekerjaan pada OP. Kedungmlati 2 Sta.17+058
Pekerjaan OP. Kedungbetik 2 Sta. 19+634 Pekerjaan Galian box Pedestrian Sta. 19+636
Pekerjaan Box Culvert + Pedestrian Sta. 20+662 Kondisi Mainroad Sta. 20+250 - 21+200
Kondisi Mainroad Sta. 22+550 – 22+900 Pekerjaan drainase median Sta. 22+550 – 22+900
Pekerjaan drainase median Sta.23+226 – 23+600 Pekerjaan box pedestrian Kedunglosari 23+658
Pekerjaan Oprit OP. Tampingmojo Sta. 24+547 Pekerjaan Box PedestrianTampingmojo Sta.24+660
Pekerjaan tanah Sta 39+900 – 40+300 Pekerjaan lapis agregat subbase Sta.39+650 – 39+750