You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang telah dijalankan berupaya untuk lebih meningkatkan
pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat Indonesia, perhatian khusus
diberikan kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah baik yang hidup didaerah
kumuh perkotaan daerah pedesaan atau daerah terpencil, perbatasan dan kelompok masyarakat
yang hidupnya masih terasing serta daerah transmigrasi.Dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN-2004) tersebut bahwa puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Adapun fungsi puskesmas ada tiga yaitu:
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu pada empat azas penyelenggaraan
yaitu wilayah kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya,
untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik.Manajemen puskesmas merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan
pelaksanaan serta pengendalian dan penilaian.
Berdasarkan Laporan PTP Tahun 2011, UPT Puskesmas Umbulharjo II Kecamatan
Umbulharjo, Kabupaten Seleman, Puskesmas Umbulharjo II terletak di wilayah Kelurahan Muja
Muju, dengan luas area ± 600 M2 yang mempunyai 3 kelurahan yaitu : Kelurahan Semaki,
Kelurahan Muja Muju, Kelurahan Tahunan. Luas wilayahkerja Puskesmas Umbulharjo II yaitu
296,98 ha, mencakup 3 RW dan 137 RT, dengan batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Barat :Kecamatan Mergangsan dan Kecamatan Pakualaman
b. Sebelah Utara : Kecamatan Gondokusuman
c. Sebelah Timur : Kecamatan Benguntapan dan Kota Gede
d. Sebelah Selatan : Wilayah Umbulharjo I dan Kecamatan Banguntapan
Maka berdasarkan keadaan tersebut, kegiatan studi banding ini sebagai mahasiswa kami
akan melakukan analisa komponen input, proses, dan output studi banding yang kami lakukan.

B. Tujuan Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM)


1. Tujuan Umum
Terbentuknya pemahaman yang utuh dalam diri mahasiswa tentang suatu kegiatan
dibidang kesehatan masyarakat khususnya dibidang administrasi dan kebijakan kesehatan,
dimana dalam kegiatannya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dibangku kuliah, langsung di
lapangan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM) diharapakan
mahasiswa:
a. Mampu mendeskripsikan suatu kegiatan menurut tujuan, komponen-komponen dalam proses
kegiatan, mengidentifikasi masalah yang dihadapi dari kegiatan tersebut, dan melakukan analisa
serta memberikan saran pemecahannya.
b. Mampu bekerja sama dalam tim untuk memecahkan masalah.
c. Mampu menentukan kebutuhan, mengelola dan menganalisa data yang berasal dari berbagai
sumber, baik untuk kepentingan perencanaan, pemantauan maupun untuk penilaian program
kesehatan.

C. Manfaat Kegiatan Pratikum Kesehatan Masyarakat (KPKM)


1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui berbagai masalah nyata dilapangan.
b. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih aplikatif dalam bidang administrasi dan
kebijakan kesehatan.
c. Bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah, menggunakan metode yang relevan untuk
melakukan analisa situasi, mengidentifikasi masalah, menetapkan alternative pemecahan
masalah. Merencanakan program intervensi, melakukan pemantauan kegiatan intervesi serta
menilai keberhasilan intervensi.
d. Mendapatkan bahan untuk penulisan karya ilmiah yang setara dengan skripsi.
2. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti
a. Terbinanya suatu jaringan kerja sama dengan institusi/instansi tempat KPKM dalam upaya
menngkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan
keterampilan SDM yang dibutuhkan dalam upaya kesehatn masyarakat khususnya dalam bidang
administrasi dan kebijakan kesehatan.
b. Tersusunnya kurikulum yang sesuai kebutuhan nyata dilapangan.
c. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan menghasilkan peserta didik yang
terampil.
3. Bagi Institusi/Instansi Tempat KPKM
a. Dapat memanfaatkan pengetahuan mahasiswa, baik dalam kegiatan manajemen maupun
operasional.
b. Dapat memanfaatkan pembimbing akademik untuk memberikan asupan yang relevan dengan
kegiatan manajemen maupun operasional di instansi tempat KPKM.
c. Dapat mengembangkan kemitraan dengan STIKES TMS, baik untuk kegiatan penelitian
maupun pengembangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas merupakan salah satu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan pengembangan iptek yang tepat guna
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas, guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan.
1. Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. Sistem Kesehatan Nasional
Sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) strata pertama.
b. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Unit pelaksana teknis dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagai tugas
pembangunan kesehatan kabupaten/kota.
c. Sistem Pemerintahan Daerah
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural
Pemda kabupaten/kota.
d. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
1) Sebagai mitra pelayanan kesehatan swasta strata pertama.
2) Sebagai Pembina pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat.
2. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Wilayah
a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerja.
b. Kegiatan dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung.
c. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, bidan di desa, puskesmas keliling, poskesdes.
3. Pembangunan Kesehatan
Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif
dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas.
a. Potensi masyarakat perlu dihimpun dengan Upaya Berbasis Daya Masyarakat (UKBM) yang
meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
b. Dalam pembangunan kesehatan memprioritaskan dalam bentuk pelayanan kesehatan dasar
(basic health care sevices) yang lebih mengutamakan upaya promosi dan pencegahan (public
health services).
4. Wilayah Kerja
Secara nasioanal, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.Tetapi apabila
disatu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja terbagi
antara Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(Desa/Kelurahan/RW).Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab
langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

B. Definisi Sehat
Definisi sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 adalah suatu
kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental dan sosial. Sedangkan definisi
sehat menurut UU No. 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Dari pengalaman-pengalaman praktik kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai
pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya membuat batasan kesehatan masyarakat yang
sampai sekarang masih relevan, yaknikesehatan masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni
(art) untuk:
1. Mencegah penyakit;
2. Memperpanjang harapan hidup;
3. Meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat.
Melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3. Pendidikan untuk hygiene perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan,
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang
layak dalam memelihara kesehatannya..

C. Tugas dan Fungsi Puskesmas


1. Tugas Puskesmas
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, setidak-tidaknya ada 2 (dua) hal:
1) Terciptanya lingkungan yang sehat;
2) Terbentuknya perilaku sehat dalam masyarakat.
b. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan, agar mampu
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, merencanakan dan melakukan
penyelesaian dengan memanfaatkan potensi yang ada, hal ini dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan serta kemauan masyarakat melalui pembinaan, penyuluhan,
pertemuan-pertemuan lintas sektor dan lain-lain.
c. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, yakni pelayanan kesehatan
masyarakat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan pendekatan kelompok
masyarakat serta pelayanan medis dasar yang mengutamakan pelayanan kualitatif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga.
2. Fungsi Puskesmas
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya harus
mampu membantu menggerakkan (sebagai motivator, fasilitator) dan turut serta memantau
pembangunan yang dilaksanakan di wilayah kerajanya agar mengacu, berorientasi serta dilandasi
oleh kesehatan sebagai pertimbangan utama. Sehingga akan berdampak positif terhadap
kesehatan.
b. Pusat Pemberdayaan masyarakat
Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat dan keluarga mampu meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan masyarakat dan keluarganya agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas yang
ada tanpa atau dengan bantuan pihak lain. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan
pembinaan-pembinaan kelompok maupun individu, pertemuan lintas sector maupun LSM dan
tokoh masyarakat serta penyuluhan-penyuluhan dan lain-lain.
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan bersifat
holistik, konprehensif, terpadu dan berkesinambungan yang mengacu pada pelayanan kesehatan
dasar yang sangat dibutuhkan sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Pelayanan kesehatan tingkat pertama ini meliputi
pelayanan kesehatan masyarakat (promotif dan preventif) dengan pendekatan kelompok
masyarakat dan pelayanan medik dasar (kualitatif dan rehabilitatif) dengan pendekatan individu
dan keluarga.
Melihat fungsi puskesmas yang sangat strategis sebagai penggerak pembangunan
kesehatan terdepan di tengah masyarakat, maka diperlukan kebijakan umum seperti dukungan
dana, anggaran, sarana dan tenaga yang berkompeten, dari para penentu kebijakan berwenang
yang dapat memberdayakan pelayanan puskesmas secara maksimal.
D. Sasaran Prioritas Upaya Kesehatan Puskesmas di Perkotaan
Visi pembangunan kesehatan ditingkat Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan sehat
dengan indikator masyarakat hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, akses
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu serta derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
1. Sasaran berdasarkan kelompok penduduk:
a. Kelompok penduduk yang berpenghasilan rendah.
b. Kelompok penduduk yang berpenghasilan menengah.
c. Kelompok penduduk yang berpenghasilan tinggi.
2. Sasaran berdasarkan tatanan/kawasan:
a. Tatanan pemukiman/rumah tangga dikawasan kumuh.
b. Tatanan tempat kerja industri/kawasan indutri.
c. Tatanan tempat-tempat umum.
d. Tatanan institusi pendidikan.

E. Indikator Penilayan Keberhasilan Puskesmas di Perkantoran


1. Indikator Input
Indikator input dinilai dari pemenuhan standar minimal yang mencakup:
a. Standar minimal ketenagaan (jenis dan kompetensi)
Standar minimal ketenagaan untuk Puskesmas diperkotaan berdasarkan beban tugas yang telah
ditetapkan melalui SK Menkes No:81/Menkes/SK/2004 tentang pedoman penyusunan
perencanaan SDM Kesehatan di tingkat provinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
b. Standar minimal upaya kesehatan
Upaya kesehatan wajib (6 program pokok) merupakan upaya minimal dilaksanakan oleh
Puskesmas diperkotaan disamping berbagai kegiatan dan upaya yang disesuaikan dengan
masalah yang dihadapi.
c. Standar minimal peralatan
Standar peralatan minimal harus ada di Puskesmas, disesuaikan dengan jenis pelayanan yang
dilaksanakan adalah Buku Daftar Peralatan Puskesmas Dalam Gambar Pedoman.
d. Standar minimal pembiayaan
Standar pembiayaan disesuaikan dengan jumlah penduduk, jenis pelayanan yang dilaksanakan
serta memperhatikan kondisi alam dan kebijakan Pemerintah daerah setempat dapat dilihat di
Undang-Undang No: 33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antara pusat dan pemerintah
daerah.
e. Standar minimal manajemen
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan manajemen di Puskesmas adalah adanya kegiatan
perencanaan (P1),penggerak (P2), dan Penilaian (P3) merupakan suatu siklus yang saling
mengisi. Puskesmas dapat menggunakan berbagai metode yang ada.Tetapi sampai saat ini
pedoman yang umumnya digunakan adalah Pedoman Lokakarya Mini puskesmas, Pedoman
Kinerja Puskesmas, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP).
2. Indikator Output
Indikator output dinilai dari cakupan dab mutu pelaksanaan fungsi Puskesmas dan upaya
kesehatan yang dilakukan baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembang.
Contoh indikator puskesmas di perkotaan:
a. Tatanan rumah tangga sehat dikawasan kumuh perkotaan.
b. Tatanan kawasan industri sehat.
c. Tatanan pasar sehat.
d. Tatanan sekolah sehat.
e. Cakupan upaya kesehatan wajib.
f. Cakupan upaya kesehatan pengembangan.
Untuk menilai indikator penilaian dapat dilihat pada SK Menkes No:
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota dan SK Menkes No: 1202/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia
sehat 2010.

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI

A. Kerangka Konsep
Input
1. SDM
2. DANA
3. PEDOMAN
4. DATA
Proses
1. P1: Perencanaan
2. P2: Pelaksanaan
3. P3: Penilaian
Output
1. Jumlah kunjungan meningkat
2. Kasus penyakit yang ada tertangani
3. ISO 9001-2000
B. Metodologi
1. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Persiapan konsultasi dengan pembimbing akademik tentang study banding.
b. Pelaksanaan study banding.
c. Penyusunan/pembuatan laporan kegiatan study banding.
d. Presentasi/seminar laporan kegiatan study banding.
2. Lokasi Studi Banding
Lokasi studi banding adalah Puskesmas Umbulharjo II Jl. Hibrida No. 194, Kecamatan
Umbulharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
3. Waktu Studi Banding
Waktu pelaksanaan studi banding dilakukan selama 5 hari kerja efektif yaitu mulai tanggal
7 April 2013 s/d 11April2013.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisis yang digunakan pada study banding ini adalah:
a. Deskriptif Kualitatif.
Wawancara untuk mengetahui secara keseluruhan tentang proses pelayanan kesehatan serta
penerapan manajemen di Puskesmas Umbulharjo II,Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Sleman.
b. Observasi.
Untuk melihat serta mengamati secara langsung tahapan proses pelayanan kesehatan di
Puskesmas Umbulharjo II, Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Sleman.
5. Sumber Data
a. Hasil Wawancara.
b. Hasil Observasi.
c. Laporan Tahunan/Profil Puskesmas Umbulharjo II
6. Pembimbing Kegiatan Study Banding
a. Pembimbing Akademik
Yang telah ditunjuk pihak akademik adalah Bapak H.RP.Abd. Rachman, SKM. MM
b. Pembimbing Lapangan
Adalah Kepala UPT Puskesmas Umbulharjo II yaitu Ibu Drg.Sri Kussutiastuti.

BAB IV
HASIL KEGIATAN STUDI BANDING

A. Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta


1. Gambaran Umum Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta
a. Keadaan Wilayah
Puskesmas Umbulharjo II terletak di wilayah Kelurahan Muja Muju, dengan luas area ± 600 M2
yang mempunyai 3 kelurahan yaitu :
1) Kelurahan Semaki
2) Kelurahan Muja Muju
3) Kelurahan Tahunan.
Luas wilayahkerja Puskesmas Umbulharjo II 296,98 ha, mencakup 3 RW dan 137 RT dengan
batas wilayah sebagai berikut :
1) Sebelah Barat : Kecamatan Mergangsan dan Kecamatan
Pakualaman
2) Sebelah Utara : Kecamatan Gondokusuman
3) Sebelah Timur : Kecamatan Banguntapan dan Kota Gede
4) Sebelah Selatan : Wilayah Umbulharjo II dan Kecamatan
Banguntapan
b. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II Kota Yogyakarta.

Kelurahan Luas (ha) ∑ RT ∑ RW ∑ pdk Posy. Balita Posy. Lansia

Muja-Muju 153,438 54 12 11201 14 12

Semaki 65,90 34 10 7300 10 10

Tahunan 77,64 98 11 9343 13 11


Puskesmas 296,98 136 33 27844 37 33

Secara geografis batas wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta sebagai berikut :
No Batas Berbatasan Dengan Wilayah

1. Sebelah Barat Kecamatan Mergangsan dan Kecamatan Pakualaman

Wilayah Kerja Umbulharjo I dan Kecamatan


2. Sebelah Selatan
Banguntapan

3. Sebelah Timur Kecamatan Benguntapan Bantul dan Kota Gede

4. Sebelah Utara Kecamatan Gondokusuman

2. Sarana, Sumber Daya dan Pembiayaan


a. Sarana fisik
1) Puskesmas :1
2) Puskesmas Pembantu : 5
3) UKBM
a) Posyandu Balita : 37 Buah
b) Posyandu Lansia : 33 Buah
c) Kader Balita : 325 Orang
d) Kader Lansia : 80 Orang
e) TOGA : 80 Buah
f) Dukun Bayi : 0 Orang
g) Kader Kes. Remaja : 100 Orang
h) Dasa Wisma : 437 Kelompok
i) Batra : 37 Buah
j) Saka Bakti Husada : 4 Buah
k) Pos UKK : 1 Buah
l) BKB : 3 Kelompok
m) Dana Sehat : 1 Posyandu
4) Ambulance : 1 unit
5) Sepeda Motor : 9 unit
b. Sumber Daya Kesehatan
Jumlah tenaga di Puskesmas Umbulharjo II berjumlah 38 orang terdiri:
1) Kepala Puskesmas : 1 orang
2) Kepala TU : 1 orang
3) Dokter Umum : 3 orang
4) Dokter Gigi : 2 orang
5) Bidan : 3 orang
6) Perawat : 5 orang
7) Perawat Gigi : 2 orang
8) Analis : 2 orang
9) Apoteker : 1 orang
10) Asisten Apoteker : 2 orang
11) Gizi : 1 orang
12) HS : 1 orang
13) Staff Administrasi : 7 orang
14) PKM : 1 orang
15) Sopir : 1 orang
16) Kebersihan : 1 orang
17) Jaga Malam : 1 orang
c. Pembiayaan
Sumber pembiayaan puskesmas Umbulharjo II terdiri dari:
1) Pemerintah (APBD, APBN)
2) Pendapatan Puskesmas (Retribusi)
3. Kegiatan Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta
a. Kegiatan Puskesmas
1) Kegiatan UPT Puskesmas Umbulharjo II Kecamatan Umbulharjo Kabupaten Sleman sesuai
Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka Pemerintah Daerah
diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi dalam hal pelayanan agar lebih optimal.
2) Sejalan desentralisasi dibidang kesehatan maka Pemerintah Kota Yogyakarta
mempunyaikebijakan :
a) Pemantapan kerja sama lintas sektoral dengan instansi dan lembaga swadaya masyarakat /
organisasi.
b) Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta.
c) Peningkatan upaya kesehatan.
3) Kebijakan pemerintah Kota Yogyakarta tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Peraturan
Daerah (Perda) Nomor : 5 Tahun 2006 Pelayanan Kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS).
4) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
b. Cakupan Pelayanan Puskesmas
Puskesmas Umbulharjo II, Kecamatan Umbulharjo,Kabupaten Sleman dengan sumber daya yang
dimiliki telah mampu melaksanakan 6 program pokok upaya kesehatan masyarakat yaitu:
1) Upaya Promkes
2) Upaya Kesling
3) Upaya KIA dan KB
4) Upaya perbaikan gizi
5) Upaya pencegahan penyakit menular
6) Upaya pengobatan
7) Upaya pengembangan disesuaikan kemampuan puskesmas
Sedangkan program pengembangan Puskesmas Umbulharjo II Kecamatan Umbulharjo
Kabupaten Sleman telah mampu mengembangkan 10 program kegiatan yang didukung oleh
beberapa SDM dan pendanaan yang memadai seperti:
1) Upaya Pelayanan Kesehatan Keluarga
2) UpayaPelayanan Kesehatan Gizi.
3) Upaya Penyehatan Lingkungan
4) Upaya Pengendalian Penyakit
5) Upaya Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
Untuk pencapaian kegiatan program dapat diihat pada table Standar pelayanan minimal (SPM)
UPT Puskesmas Umbulharjo II.
1) KIA
a) Cakupan K1 100 %
b) Cakupan Deteksi Faktor Resiko oleh Masyarakat 148,93 %. Ada 70 bumil yang memiliki faktor
resiko
c) Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri 76,59. Menurut SPM 100%
d) Cakupan Kunjungan Nifas 91, 34 %. Diatas target
e) Jumlah BBLR 6 org. Semaki 1 bayi, Muja-Muju 3 bayi, Tahunan 2 bayi
f) Cakupan Neonatus 99,56. diatas target IUFD 2 org (Kel.Muja-Muju),
g) Kematian bayi 3 :
- Kelurahan Semaki RW 2- bblr,
- Kelurahan Tahunan RW 10- kelainan jantung
- Kelurahan Muja-Muju RW 9-asfiksi aspirasi mekonium
h) Cakupan Neonatus Lengkap 95,63 %. Diatas target
i) Pelayanan Kesehatan Bayi 83,40 %. Diatas target
j) Pelayanan Kesehatan Anak Balita 94,47 %
k) Cakupan MTBS 45,42 %. Masih dibawah target 60 % dikarenakan data yang dihitung cuma
dalam wilayah. Cakupan tersebut juga sudah termasuk pendekatan MTBS yang tidak
menggunakan formulir.
2) KB
a) Cakupan peserta KB aktif 72, 74 %. Sudah diatas target 70 %
b) Peserta KB terbanyak adalah suntik (265 orang), paling sedikit MOP (6 orang)
3) Jumlah Kasus Diare

Kelurahan Tahun 2011 Tahun 2012

Muja-Muju 252 207

Semaki 127 109

Tahunan 149 131

4) 10 besar penyakit kunjungan di Puskesmas Umbulharjo II Tahun 2012


NO NAMA PENYAKIT 2011 2012

1. Nasopharingitis Akut ( Common Cold ) 5227 5618

2. Hipertensi Primer 3735 5365

3. DM 2304 3216

4. Gangguan jaringan lunak lainnya,NOS / Dyspepsia 1713 2118

5. Dyspepsia / Dermatitis 1637 1465

6. Dermatitis / Batuk 1358 1378

7. Myalgia /Gangguan jaringan lunak lainnya,NOS 1097 1293

8. Batuk / Pharingitis 849 1250

Diare / Gangguan metabolisme lipoprotein dan


9. 837 1013
Lipidalurin lainnya

10. Penyakit kulit infeksi / Gout 745 893

B. Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu


1. Gambaran Umum Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu
a. Keadaan Wilayah
Puskesmas Sukamerindu berada di kelurahan Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota
Bengkulu, terletak antara 8º LS dan 110º BT dengan luas wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu
17,22 km2, dengan batas wilayah :
1) Sebelah Utara : Kelurahan Rawa Makmur
2) Sebelah Selatan : Kelurahan Belakang Pondok
3) Sebelah Barat : Kelurahan Kampung Bali
4) Sebelah Timur : Kelurahan Sawah Lebar
Kondisi daerah beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata antara 250-300 ml/tahun, suhu udara
rata-rata: 17ºC - 21ºC untuk musim hujan sedangkan untuk musim panas 31ºC-33ºC.
b. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Sungai Serut pada tahun 2011 adalah 19.722 jiwa yang terdiri dari
7 kelurahan, rincian jumlah penduduk dapt dilihat pada tabel dibawah ini :
No Kelurahan RT Jiwa KK
1. Sukamerindu 18 6381 601

2. Tanjung Agung 3 810 210

3. Tanjung Jaya 4 1126 270

4. Semarang 9 1716 415

5. Surabaya 17 6162 1529

6. Pasar Bengkulu 8 1972 415

7. Kampung Kelawi 9 1618 470

Jumlah 61 19722 3910

c. Angka Kematian Bayi (CDR)


Selama tahun 2011 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu ditemukan kematian bayi
sebanyak 15 orang. Ini berarti angka IMR di Pusesmas Sukamerindu sebesar 43,22/1000
kelahiran.
d. Angka Kematian Anak Balita (CMR)
Selama tahun 2011 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu tidak ditemukan kematian balita.
e. Angka Kematian Kasar (CDR)
Selama tahun 2011 jumlah kematian yang ditemukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu
adalah 74 orang. Ini berarti angka kematian kasar di Puskesmas Sukamerindu tahun 2011 sebesar
3,75/1000 penduduk.
f. Angka Kelahiran Kasar (CBR)
Dalam tahun 2011 jumlah kelahiran sebanyak 347 orang, 345 persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan dan 2 persalinan ditolong oleh dukun. Ini berarti angka kelahiran kasar sebesar
17,59/1000 penduduk.
g. Angka Kematian Ibu Bersalin (MMR)
Selama tahun 2011 di Wilayah Kerja PuskesmasSukamerindu tidak ditemukan kematian ibu
bersalin.
h. Status Gizi Masyarakat
Status gizi masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu tahun 2011 berdasarkan hasil
pemantauan gizi masyarakat, dari 315 balita ditimbang, 84,8% balita gizi baik, 0,9% balita gizi
lebih, 12,4% balita gizi kurang dan 1,9% balita gizi buruk.
i. Angka Kesakitan (Morbiditas)
Angka kesakitan adalah salah satu indicator derajat kesehatan penduduk. Selama tahun 2011 di
Puskesmas Sukamerindu tercatat 39.206 pasienyang berobat, ini berarti angka kesakitan di
Puskesmas Sukamerinduadalah sebesar 1,99/penduduk atau 1987,93/1000 penduduk.
Berdasarkan data 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di Puskesmas Sukamerindu selama tahun
2011 ditemukan bahwa ISPA merupakan penyakit terbanyak untuk semua golongan umur diikuti
oleh penyakit kulit gastritis, penyakit otot & sendi, febris, cephalgia, malaria, penyakit mata,
kecelakaan dan hipertensi.
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan
a. Program Wajib
Sesuai dengan tuntutan di Era Desentralisasi, Puskesmas Sukamerindu selama tahun 2011 telah
melaksanakan Basic Six (Enam program unggulan), yaitu:
1) Promosi Kesehatan (Promkes)
Program promosi kesehatan mengembangkan berbagai program perbaikan perilaku dibidang
kesehatan sesuai dengan masalah perilaku masyarakat setempat melalui kegiatan yang bernuansa
pemberdayaan masyarakat.Kegiatan promosi kesehatan dilaksanakan di dalam gedung berupa
penyuluhan langsung, penyebaran info sehat, dan majalah dinding.
2) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana (KB) dan Imunisasi.
Kegiatan program KIA/KB termasuk imunisasi dilaksanakan di dalam gedung berupa
pelayanan pemeriksaan ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang anak, konseling, imunisasi,
pelayanan, dan pemasangan alat kontrasepsi. Sementara kegiatan luar gedung berupa pembinaan
dan pelayanan di posyandu serta DDTK anak TK/PAUD.
3) Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap derajat kesehatan
masyarakat.Walupun begitu kesehatan lingkungan juga berkaitan erat dengan perilaku
masyarakat sehingga peningkatan prasarana fisik perlu diimbangi dengan peningkatan
pendidikan pada masyarakat tentang hygiene dan sanitasi lingkungan.
Untuk menunjang tercapainya lingkungan sehat, program kesehatan lingkungan juga
menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat dalam upaya penyediaan,
pemanfaatan serta pemeliharaan sarana air minum dan jamban keluarga yang memenuhi syarat
kesehatan.
4) Peningkatan Gizi
Untuk pemberian vitamin A selama bulan Februari 2013 sebanyak 1370 orang balita dan
147 orang bayi. Sedangkan pemberian bulan Agustus sebanyak 1260 orang balita dan 141 orang
bayi. Total pemberian vitamin A selama tahun 2013 sebanyak 2918 kapsul vitamin A (termasuk
ibu nifas).
5) Pemberantasan Penyakit Meenular (P2M)
a) Malaria
Angka kesakitan malaria yang ditemukan selama tahun 2011 adalah 127,47/1000 penduduk.
Selama tahun 2011 ditemukan penderita malaria sebanyak 2.514 penderita, terdiri dari malaria
dengan pemeriksaan laboratorium/malaria (+) vivax dan malaria klinis. Jumlah penderita malaria
(+) sebanyak 503 orang = 20,01%. Sedangkan penderita malaria klinis sebanyak 2011 orang =
79,09%.
b) Diare
Berdasarkan hasil laporan petugas P2 diare ditemukan penderita diare sebanyak 1151 kasus,
yang terdiri dari bayi sebanyak 209 orang, balita sebanyak 442 orang dan usia >5 tahun sebanyak
500 orang. Jumlah ini termasuk penderita yang berasal dari luar wilayah kerja.
c) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Selama tahun 2011 ditemukan penderita pneumonia sebanyak 29 orang bayi dan 98 balita.
d) TB Paru
Selama tahun 2013 ditemukan penderita TB Paru sebanyak 24 orang BTA (+) dan 13 rontgen
(+).
e) Demam Berdarah (DHF)
Pada tahun 2011 ditemukan suspect DHF sebanyak 5 kasus di wilayah kerja Puskesmas
Sukamerindu.
6) Pengobatan
Jumlah kunjungan pasien selama tahun 2013 sebanyak 13.928 kunjungan, terdiri dari 10.315
kunjungan pasien Askes, 22.962 kunjungan pasien gratis (masyarakat umum), 4.178 kunjungan
pasien Jamkesmas, 6.196 pasien Gakin/Jamkeskot dan 4.455 kunjungan luar gedung
(Posyandu/Posbindu).
b. Program Pengembangan
Selain melaksanakan keenam program unggulan, Puskesmas Sukamerindu juga melaksanakan
program pengembangan yaitu :
1) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Pelayanan Perkesmas ditujukan untuk memberikan bantuan, bimbingan, penyuluhan,
pengawasan dan perlindungan kepada individu, keluarga, kelompok khusus serta masyarakat.
2) Kesehatan Gigi dan Mulut
Selama tahun 2011 kasus penyakit gigi yang terbanyak adalah penyakit pulpa dan jaringan
periapikal sebanyak 894 kasus, kemudian Gingifitis dan penyakit rongga mulut kelenjar ludah
dan lain sebanyak 263 dan Caries gigi sebanyak 115 kasus. Total kunjungan selama tahun 2011
yaitu sebanyak 1907 kunjungan.
3) Kesehatan Usia Lanjut
Kelompok Usila yang ada sebanyak 7 kelompok Usila, yaitu kelompok Usila Cinta Kasih
Sukamerindu, kelompok Usila Kemuning Sukamerindu, Kelompok Usila Permata Rindu
Sukamerindu, Kelompok Usila Harapan Maju Surabaya, Kelompok Usila Kasih Abadi Tanjung
Jaya, Kelompok Usila Kembang Tanjung Agung, serta Kelompok Usila Cinta Damai Semarang.
4) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKRR)
Klinik PKRR Puskesmas Sukamerindu melayani pasien usia remaja (13-19 tahun) yang
mempunyai keluhan/masalah kesehatan termasuk memberikan penyuluhan masalah
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) serta kesehatan reproduksi
bagi remaja. Kegiatan rutin adalah penyuluhan kesehatan di SMPN 10, SMPN 7, SMPIT,
SMAIT Hidayatullah serta SMK Pelayaran setiap Triwulan (sesuai jadwal).
c. Program Penunjang
Sebagai program penunjang Puskesmas Sukamerindu dilengkapi dengan laboratorium sederhana
dan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
Pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan tahun 2011 adalah pemeriksaan DDR (malaria)
sebanyak 2.301 specimen, BTA sebanyak 412 orang, pemeriksaan urine rutin sebanyak 91
specimen, golongan darah sebanyak 293 orang dan pemeriksaanHb sebanyak 203 orang serta tes
kehamilan sebanyak 62 orang.
d. Hasil Kegiatan di Luar Kegiatan Pokok
1) PPM Posyandu
Posyandu yang ada sebanyak 14 Posyandu, yaitu :
1) Posyandu Kembang Intan : Kelurahan Pasar Bengkulu
2) Posyandu Mawar : Kelurahan Sukamerindu
3) Posyandu Seroja : Kelurahan Sukamerindu
4) Posyandu Kemuning : Kelurahan Sukamerindu
5) Posyandu Anggrek : Kelurahan Sukamerindu
6) Posyandu Semoga Jaya : Kelurahan Tanjung Jaya
7) Posyandu Tiara Dika : Kelurahan Tanjung Agung
8) Posyandu Nusa Indah : Kelurahan Semarang
9) Posyandu Anggrek Jingga : Kelurahan Semarang
10) Posyandu Sedap Malam : Kelurahan Surabaya
11) Posyandu Teratai : Kelurahan Surabaya
12) Posyandu Delima : Kelurahan Surabaya
13) Posyandu Kenangan : Kelurahan Surabaya
14) Posyandu Flamboyan : Kelurahan Kampung Kelawi
Dalam rangka revitalisasi posyandu, telah dilaksanakan pembinaan kader posyandu atau
pelatihan kader posyandu setiap 3 bulan sekali dan pertemuan rutin kader posyandu pada tanggal
4 setiap bulan. Jumlah kader sebanyak 108 orang dan jumlah kader aktif sebanyak 86 orang.
2) POK
POK yang ada selama tahun 2011 hanya ada 2 (dua), yaitu POK di Posyandu Kemuning
Kelurahan Sukamerindu dan Posyandu Kenangan Kelurahan Surabaya, sedangkan POK di
Kelurahan lainnya belum termasuk.
3. Ketenagaan dan Pembiayaan
a. Ketenagaan
Dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, Puskesmas Sukamerindu didukung
oleh 42 (empat puluh dua) tenaga yang terdiri :
1) Dokter Umum : 3 orang
2) Dokter Gigi : 2 orang
3) SKM : 8 orang
4) Apoteker : 1 orang
5) Perawat : 12 orang
6) Bidan : 11 orang
7) Perawat Gigi : 1 orang
8) Analis Kesehatan : 1 orang
9) Sanitarian : 1 orang
10) Tenaga Lainnya : 3 orang
b. Pembiayaan
Sumber pembiayaan Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu terdiri dari:
1) Pemerintah (APBD, APBN)
2) Pendapatan Puskesmas (Retribusi)

C. Pembahasan
Dari hasil kegiatan studi banding di Puskesmas Umbulharjo II Kecamatan Umbulharjo,
Kabupaten Sleman, kelompok II dapat menyimpulkan bahwa fungsi dari puskesmas telah
berjalan sesuai dengan fungsinya, diantaranya:
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
a. Surveilans,
b. Penyuluhan kesehatan,
c. Kerja sama lintas sector
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga seperti:
a. Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM),
b. Posyandu,
c. Posbindu,
d. Jumlah RW siaga.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan,
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sedangkan kendala yang terjadi di Puskesmas Sukamerindu adalah:
1. Program unggulan di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu belum sepenuhnya terlaksana,
sedangkan di Puskesmas Umbulharjo II sudah terlaksana dengan baik.
2. Pendaftaran pasien yang ingin berobat di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu masih
dilakukan atau di input secara manual, sedangkanpasien yang datang berobat di Puskesmas
Umbulharjo II sudah melakukan pendaftaran dengan sistem online.
3. Di Puskesmas Umbulharjo II setiap 1 minggu diadakan kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh
petugas puskesmas dan bekerja sama dengan masyarakat setempat, sedangkan di Puskesmas
Sukamerindu Kota Bengkulu, kegiatan tersebut tidak terlalu sering dilakukan.
4. Di Puskesmas Umbulharjo II selain menyediakan pengobatan medisjuga melayani jenis
pengobatan alternatif, sedangkan di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu jenis pengobatan
alternatif belum ada.
5. Di Puskesmas Umbulharjo II pihak puskesmas menyediakan kotak saran yang akan dibuka
setiap 1 kali dalam 2 minggu dengan tujuan untuk mengetahui keluhan-keluhan dari masyarakat
mengenai pelayanan yang dilakukan pihak puskesmas Umbulharjo II, sedangkan di Puskesmas
Sukamerindu Kota Bengkulu belum menyediakan kotak saran.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan studi banding di Puskesmas Umbulharjo II Kecamatan Umbulharjo,
Kabupaten Sleman, kelompok II dapat menyimpulkan bahwa fungsi dari puskesmas telah
berjalan sesuai dengan fungsinya, diantaranya:
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
a. Surveilans,
b. Penyuluhan kesehatan,
c. Kerja sama lintas sektor
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga seperti:
a. Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM),
b. Posyandu,
c. Posbindu,
d. Jumlah RW siaga.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan,
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sedangkan di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu sesuai dengan tuntutan di Era
Desentralisasi, selama tahun 2011 telah melaksanakan Basic Six (enam program unggulan), yaitu
:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana (KB) dan Imunisasi
3. Kesehatan Lingkungan
4. Peningkatan Gizi
5. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Pengobatan
Selain melaksanakan keenam program unggulan, Puskesmas Sukamerindu juga
melaksanakan program pelaksanaan pengembangan yaitu:
1. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
2. Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kesehatan Usia Lanjut
4. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Dan sebagai program penunjang, Puskesmas Sukamerindu dilengkapi dengan laboratorium
sederhana dan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).

B. Saran
Diharapkan kepada pihak Puskesmas Sukamerindu untuk lebih memberdayakan
perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
puskesmasdan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan,
contohnya dengan melakukan kerja bakti bersama masyarakat, serta selalu memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkaubagi seluruh lapisan masyarakat
sehingga menjadi puskesmas yang mampu memberikan pelayanan prima.

You might also like