Professional Documents
Culture Documents
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
DISUSUN OLEH :
HARDIANA : PO713251161026
HARYUNI : PO713251161027
HERMIYANTI : PO713251161029
INDRI D.S.L : PO713251161030
JUARIA SUDIRMAN : PO713251161032
KASIH KARUNIA : PO713251161033
KURNIYAH : PO713251161034
KELOMPOK : I / A2
HARI PRAKTIKUM : Rabu, 13 September 2017
PEMBIMBING : Dr. SESILIA RANTE PAKADANG, SSi., MSi., Apt.
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini bahan pangan dan makanan semakin beragam dan
meningkat. Hampir semua bahan pangan tercemar oleh berbagai mikroorganisme
dari lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi mikroba
untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari yang semestinya. Penyakit
menular yang cukup berbahaya seperti Tipes, Kolera, Disentri, TBC, Poliomilitis
dengan mudah disebarkan melalui bahan pangan dan dijadikan sebagai bahan
makanan seperti yang ada dirumah maupun makanan yang dijual .
Sediaan makanan sebelum diedarkan di masyarakat wajib dilakukan
pengujian cemaran mikroorganisme. Besarnya dampak tercemarnya makanan atau
pangan yang beredar menyababkan wabah yang merebak bagi komsumennya.
Jumlah komsumsi makanan setara dengan jumlah pathogen yang masuk kedalam
saluran pencernaan konsumen, sehingga sekecil apapun bakteri pathogen yang
mencemari makanan harus dihindari.
Jadi untuk mengetahui bahwa bahan baku dan bahan tambahan pada
makanan tidak mengalami perubahan sifat serta bebas dari kontaminasi mikroba,
maka diperlukan uji mikrobiologis seperti yang dilakukan sekarang ini, yang
meliputi pengujian Angka Lempeng Total (ALT) bakteri dan uji cemaran bakteri/
kapang untuk menentukan jenis bakteri/jamur yang mencemari makanan tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau
mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya adalah
pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada pangan dengan metode MPN (Most
Probable Number) sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform
dalam sampel. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini disesuaikan
dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah kolifrm dalam sampel.
Beberapa jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan adalah
Salmonella, Staphylococcus, Escherichia coli, kapang, khamir serta mikroba
patogen lainnya. Kandungan mikroba mempunyai batasan tertentu dalam bahan
pangan yang berpengaruh terhadap ketahanan bahan pangan.Pengujian adanya
bakteri pathogen tersebut menggunakan media enrichmen dan media selektif,
yang sesuai untuk tiap bakteri dan akan dibahas dalam laporan ini.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan praktikum ini untuk
mendeteksi mikroba pada makanan yaitu pada pisang aroma.
B. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara-
cara pengujian dan perhitungan kuantitas cemaran mikroorganisme dari sediaan
makanan Pisang Aroma secara mikrobiologis.
C. Tujuan Percobaan
1. Menentukan angka lempeng total (ALT) bakteri dan kapang/khamir sampel
2. Menentukan Nilai MPN dari sampel
3. Menentukan cemaran bakteri pathogen dari sampel
D. Prinsip Percobaan
Pengujian mikrobiologi terhadap sampel dengan metode angka lempeng
total bakteri, MPN dan identifikasi bakteri patogen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
1. Cawan petri
2. Lampu spiritus
3. Ose bulat
4. Pipet Tetes
5. Spoit 1 ml dan 10 ml
6. Tabung Reaksi
7. Timbangan analitik
8. Batang pengaduk
9. Labu Erlenmeyer
10. Beker gelas
11. Inkubator
12. Rak tabung
13. Kompor
b. Bahan yang digunakan:
1. Aqua Destillata
2. Media CETA
3. Media EMBA
4. Media PCA
5. Media SDA
6. Media PW
7. Methylen Blue
8. Media SSA
9. Media TSB
10. Media VJA
11. Media TCBSA
12. Sampel pisang aroma
B. Prosedur Kerja:
a. Pengenceran Sampel
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 2 gram Sampel kemudian dimasukkan secara aseptis ke dalam
20 ml Aquadest lalu dihomogenkan.
3. Disiapkan tabung reaksi pengencer 10-2 dan 10-3 yang telah berisi 9 ml
aquadest. Dari tabung pengencer 10-1 diambil 1 ml sampel lalu
dimasukkan kedalam tabung pengencer 10-2, kemudian diambil 1ml dari
tabung pengenceran 10-2 dimasukkan ke dalam tabung 10-3.
b. Uji ALT (Angka Lempeng Total)
1. Disiapkan 6 cawan petri kemudian diberi label sesuai dengan pengenceran
dan jenis media (SDA dan PCA)
2. Diambil masing – masing 1 ml pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 kemudian
dimasukkan ke dalam cawan petri kemudian diberikan media SDA
secukupnya, dihomogenkan, dibiarkan memadat.
3. Diambil masing – masing 1 ml pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 kemudian
dimasukkan ke dalam cawan petri Kemudian diberikan media PCA
secukupnya, dihomogenkan, dibiarkan memadat.
4. Kemudian dimasukkan ke dalam LAF diinkubasi selama 24 jam, diamati
perubahan yang terjadi.
c. Uji MPN
1. Diambil masing – masing 1 ml pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 kemudian
dimasukkan ke dalam tabung rekasi yang berisi media PW.
2. Diambil masing – masing 1 ml pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi media TSB.
3. Dihomogenkan, kemudian di masukkan ke dalam inkubator selama 24
jam, kemudian diamati.
d. Uji Cemaran Bakteri Patogen
1. Disiapkan media SSA, VJA, TCBSA, EMBA, CETA
2. Diinokulasikan bakteri dari media enrichmen yang tampak mengalami
pertumbuhan (positif) ke media selektif yang telah disediakan sebelumnya
secara aseptic dengan metode gores. Dimasukkan ke dalam inkubator
selama 24 jam. Kemudian diamati.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
1. Uji Angka Lempeng Total (ALT)
10-1 87
PCA
10-2 6
10-3 10
10-1 34
SDA
10-2 1
10-3 0
1. PW + + + + + + + + -
2. TSB + + -
CETA +
EMBA +
SSA -
VJA -
TCBSA -
Pada media EMBA positif terdapat E. Coli dan pada media CETA terdapat
pseudomonas aeruginosa.
B. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, dilakukan uji mirkobiologis pada sampel Pisang
aroma. Pengujian yang dilakukan meliputi ALT bakteri, Uji MPN, Uji Patogen
terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella thyposa, Pseudomonas aeruginosa,
Vibrio cholerae dan Staphylococcus aureus.
Dalam percobaan ini digunakan medium PW (Pepton water) dan TSB dalam
Uji MPN. Medium NA PCA dan SDA dalam uji Angka Lempeng Total (ALT).
Sedangkan pada uji cemaran bakteri digunakan media SSA, VJA, TCBSA,
EMBA dan CETA.
Metode yang digunakan dalam menghitung jumlah kuman adalah
Menghitung Angka lempeng Total. Prinsip metode ini adalah jika sel mikroba
yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan
mata tanpa menggunakan mikroskop.
Untuk melaporkan hasil, digunakan standar yang disebut “ Standart Plate
Count”, yang menjelaskan mengenai cara menghitung koloni. Cara
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni
antara 30 – 300.
2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan
koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung
sebagai satu koloni.
3. Suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung
sebagai satu koloni.
Pada penentuan Angka Lempeng Total (ALT) bakteri digunakan dua tingkat
pengenceran yaitu pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 dengan menggunakan
medium PCA dan SDA. Dengan bantuan koloni counter kita dapat melihat dan
menghitung seberpa banyak koloni yang terdapat dalam produk. Hasil dari uji
Angka Lempeng Total (ALT) bakteri adalah 8,7 koloni/gram bakteri dan 3,4
koloni/gram kapang/khamir.
Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme dengan
menggunakan PW dan TSB seagai media.Setelah diinkubasikan selama sehari (24
jam) suspensi makanan yang terdapat dalam tabung reaksi masing-masing
memperlihatkan kekeruhan dalam medium yang tadinya berwarna biru bening
berubah menjadi kuning keruh. Hal ini memberikan tanda bahwa dalam medium
tersebut terdapat sejumlah mikroba yang terkandung dalam bahan. Dari hasil
pengamatan ditemukan 1.100 koloni / gram.
Untuk proses yang lebih lanjut suspensi bakteri yang terdapat dalam tabung
reaksi digores pada media EMBA, CETA, BSA, VJA dan TCBSA. Setelah
diinkubasikan selama sehari selama 24 jam pada suhu 37oC hanya pada media
SSA yang memperlihatkan hasil yang positif yaitu positif terdapat bakteri E.coli.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum uji cemaran makanan, pada sampel pisang aroma yang
digunakan, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Nilai MPN =1.100 koloni/g lebih kecil dari MPN berdasarkan SNI yaitu max
10 kol/g.
2. Nilai ALT bakteri pada media PCA = 8,7 koloni/gram dan SDA 19,3
koloni/gram.
Nilai Uji cemaran makanan terhadap bakteri patogen pada media selektif
menunjukkan hasil yang positif hanya pada media CETA terdapat pseudomonas
aeruginosa. Dan pada media EMBA yang berarti terdapat bakteri E. Coli
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel pisang aroma ini tidak layak
untuk dikonsumsi karena mengindikasikan adanya bakteri E.coli dan
pseudomonas aeruginosa yang dapat membahayakan kesehatan.
B. Saran
Pada saat melakukan praktikum, sebaiknya para praktikan betul-betul
memperhatikan kesterilan setiap alat dan bahan yang akan digunakan agar
mendapat hasil praktikum sesuai yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa aksara, Jakarta.
Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.