You are on page 1of 11

F.

PERALATAN LABORATORIUM KLINIK


AUTOCLAVE
1. Pengertian dan Teori Dasar
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mesteril instrument atau
pelengkapan medis. Autoclave biasanya digunakan untuk mensterilkan
perlengkapan operasi. Setiap selesai digunakan, perlengkapan operasi tidak
boleh disimpan / dikembalikan tetapi disendirikan untuk disterilkan agar
penyakit atau virus tidak sampai menyebar dan untuk menghindari infeksi.
Autoclave diciptakan oleh Charles Chamberland pada tahun
1879,tetapi autoclave yang dikenal sebagai digester uap telah lebih dulu
diciptakan oleh Denis Papin pada tahun 1679 yang disebut Forge
sterilisasi otoklaf. Sterilisasi ini dapat mensterilkan cairan seperti
air,reagent dan cairan medis lainnya dan instrument seperti metal, kaca, dan
keramik. Autoclave mempertahankan suhu operasi pada tingkat yang telah
ditetapkan yaitu 121 ° C (250 ° F) untuk model standar Jangka waktu
sterilisasi (0-60 min.). Pintu autoclave pada saat proses sterilisasi tidak
dapat dibuka sampai tekanan uap benar-benar habis setelah uap panas yang
ada didalam chamber dihisap pompa vacum. Sehingga keamanan dari user
terjaga.

Gambar 3.56 Autoclave HIRAYAMA

108
2. Spesifikasi Alat
a. Nama Alat : Autoclave
b. Merk : HIRAYAMA
c. Type : HICLAVE HVA 85
d. Lokasi penempatan : Laboratorium Klinik
e. Konsumsi Power : 3.0 KW ( 220 – 240 V)
f. Berat : 78 kg
g. Tipe tekanan bejana : Tekanan bejana ukuran kecil
h. Material Chamber : Stainless steel
i. Rentang suhu sterilisasi : 105 – 1350C
j. Waktu sterilisasi : 1 ~ 250 menit,
k. Rentang suhu warming : 45 ~ 800C
l. Setting pola pendinginan : 3 pola (termasuk pendinginan natural)
m. Tekanan operasi max : 0.255 Mpa
n. Thermometer : Digital Display, 5 ~1370C
o. Pressure Gauge : Analog Display, 0 ~ 0.4 Mpa
p. Safety Devices/Alarm :Pressure safety valve,circuit breaker,
kekurangan air ,Error Display ( kekurangan air, sensor temperatur
rusak, over temperatur,over cooling, open/close tuas pengunci rusak).
3. Fungsi Alat
Autoclave berfungsi untuk mensterilkan bahan dengan media uap air
dan bertekanan. Bahan yang dapat disterilkan menggunakan autoclave
yaitu bahan linen ( pakaian, kasa masker, topi) sarung tangan, dan
reagent,cairan dan perlengkapan operasi yang lainnya. Autoclave
umumnya digunakan untuk mensterilkan bahan/peralatan pada suhu 121 ºC
degan waktu kurang lebih 0 - 15 menit, atau lebih sesuai dengan bahan
yang disterilkan.

109
4. Bagian – Bagian Alat
a. Bagian depan alat

1
2

Gambar 3.57 bagian depan Autoclave


Keterangan :
1) Lever Open/Close (Tuas Buka/Tutup)
2) Fine Exhaust Knob (knob pembuangan uap )
3) Pressure gauge
4) Exhaust bottle ( botol pembuangan)
b. Bagian samping alat

Gambar 3.58 Bagian samping Autoclave

110
Keterangan :
1) Lobang ventilasi
2) Drain port
3) Side rubber grip
4) Breaker

c. Bagian atas dan Panel Control

Lid Cover

Gambar 3.59 Bagian atas Autoclave

5 7 8
1

1
10
2

3 4 6 9
Gambar 3.60 Panel Control Autoclave

111
Keterangan :
1) Display tampilan suhu
Tampilan digital menunjukan suhu yang diatur saat alat dalam
keadaan standby dan suhu diruang kerja selama operasi. Apabila
terjadi masalah, layar akan menampilkan ‘Error’
2) Tampilan Digital (waktu)
Tampilan ini menunjukan waktu yang sterilisasi dan pola
pendinginan yang diatur saat peralatan dalam keadaan standby dan
waktu yang tersisa sebelum selesai sterilisasi selama operasi
berlangsung.
3) Tampilan siklus ( ST-BY,HEATG,STER,COOL,WARM,COMP)
Semua langkah disertakan dalam mode yang dipilih menyala dan
langkah saat ini akan berkedip)
Keterangan :
a) ST- BY : indikator siklus saat standby
b) HEATG : indikator siklus mengalami pemanasan sampai
suhu yang diatu
c) STER : suhu yang diatur telah tercapai,suhu pada
siklus ini akan konstan sesuai yang diatur sampailamanya
waktu sterilisisasi habis.
d) WARM : biasa digunakan pada mode 1 untuk bahan
sterilisasi berupa liquid.
e) COOL : ketika suhu pada saat siklus COL dibawah 790
maka akan berlanjut ke siklus berikutnya.
Pola pendinginan :
(1) (P – 0) : pendinginan tidak dijalankan dan peralatan
dibiarkan didalam chamber (pendinginan normal)
(2) (P – 1) : pendinginan pulse dinyalakan (Fan
pendinginan 50% bekerja
(3) (P – 2) : pendinginan paksa (Fan pendinginan 100%
bekerja)

112
f) COMP : tahap penyelesaian dimana semua mode siklus
telah komplit, maka alarm akan berbunyi 3 kali
4) Tampilan mode (LIQ,SOLID)
Indikator tindakan bahan yang dipilih liquid atau solid
5) Setting mode
Digunakan untuk memilih mode 1,2,dan 3 dimana;
(1) Mode 1 : sterilisasi medium ( digunakan untuk
mencegah terjadi coagulation setelah disterilkan)
(2) Mode 2 : digunakan untuk sterilisasi liquid seperti air,
media, reagent, dan cairan obat dengan termperatur tinggi atau
uap tekanan tinggi.
(3) Mode 3 : digunakan untuk sterilisasi peralatan seperti
kaca, keramik, metal atau plastik.
Gambar tampilan saat pemilihan mode :

113
6) Power ON/OFF
Digunakan untuk menghidupkan atau mematikan alat
7) Pengatur UP/DOWN
Digunakan untuk menaikkan atau mengurangi nilai yang
ditetapkan.
8) SET/ENT Switch
Digunakan untuk mengubah nilai yang digunakan (seperti untuk
mengubah temperatur, timer, warming, atau pola pembuangan)
9) Next Switch
Digunakan untuk memilih item yang setelannya akan diubah.
10) START/STOP Switch
Digunakan untuk memulai atau menghentikan operasi.

Gambar 3.61 Bagian dalam Autoclave


5. Prinsip Kerja dan Blok Diagram
Autoclave bekerja pada suhu standar 121 oC dengan tekanan 15-17,5
psi atau 1 atm. Prinsip kerja pesawat Autoclave yaitu membunuh kuman
atau infektan dengan menggunakan panas dan tekanan uap dalam chamber.
Panas dan tekanan tersebut dihasilkan oleh pemanasan elemen di dalam
chamber yang vacum, dimana semakin besar setting waktu dan suhu yang
digunakan maka semakin besar tekanan yang dihasilkan dalam chamber
sehingga sterilisasi akan lebih cepat selesai. Tetapi dalam proses sterilisasi
sudah ditentukan besarnya suhu dan lamanya waktu standar tergantung dari
setiap bahan / alat yang akan disterilkan.

114
Uap air pada autoclave dihasilkan dari pemanasan air yang ada di
dalam chamber (ruang tempat sterilisasi) dengan menggunakan elemen
basah, karena pemanasan dilakukan dalam waktu tertentu dan kondisi
chamber harus tertutup rapat sehinga tekanan didalam chamber makin
tinggi. Untuk memantau suhu dan tekanan pada autoclave dapat dilihat
melaui presure gauge yang terdapat pada tutup autoclave.

Blok Diagram Autoclave

Gambar 3.62 Blok Diagram Autoclave

Keterangan :
Pesawat akan mendapat catu daya langsung dari jala-jala PLN yang
terlebih dahulu melewati saklar ON/OF. Setelah itu, tekan saklar pada
posisi ON maka alat dalam kondisi stand-by. Buka lid dan Isi chamber
dengan air sampai pembatas (saringan). Tutup lid dan kunci tuas lid,setelah
itu set temperatur pada blok control panel. Jika suhu telah di set maka tekan
tombol start untuk memulai pensterilan. Setelah tombol start ditekan maka
main board menerima sinyal untuk mengaktifkan heater.Panas yang
dihasilkan oleh heater akan memanaskan air hingga berubah menjadi uap,
dimana uap tersebut akan melewati pembatas (saringan) kemudian masuk
ke chamber, karena kondisi chamber tertutup rapat dimana proses

115
pemanasan terus berlangsung sehingga tekanan uap didalam chamber
semakin tinggi. Proses ini lah dimana tekanan uap didalam chamber sangat
tinggi ini di manfaatkan untuk mensterilisasi bahan/alat yang akan dipakai.
Thermostat berfungsi sebagai sensor suhu akan memutuskan arus ke heater
jika telah tercapai suhu yang diinginkan, dan akan menghubungkan
kembali supply saat suhu menurun. Suhu tersebut akan dipertahankan
selama timer yang di setting. Jika waktu yang diinginkan telah habis maka
proses pensterilan telah selesai. Pada autoclave juga dilengkapi safety
valve yang fungsinya untuk pembuangan uap ketika suhu didalam
autoclave sangat tinggi dan juga berfungsi sebagai pengaman, sehingga
autoclave ini akan terbuka sendiri ketika tekanan didalam chamber
temperaturnya melebihi batas tekanan chamber.

6. Standar Operasional Prosedur


a. Persiapkan alat-alat/bahan yang hendak disterilikan.
b. Periksa air di dalam chamber,isi chamber dengan air bersih sampai
water level menunjukan pada posisi full
c. Kemudian pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.
d. Susun bahan /alat-alat yang akan disterilkan didalam heater
(sebelumnya dibungkus dulu dengan kain).
e. Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave.
f. Tekan saklar power pada posisi ON.
g. Pilih suhu untuk sterilisasi degan menekan tombol selektor up/down
pemilih suhu.
h. Kemudian atur mode sterilisasi yang diinginkan dengan menekan
tombol mode.
i. Tekan start untuk memulai proses sterilisasi.
j. Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer ON,
heater akan mengkondisikan suhu didalam chamber Setelah suhu
mencapai ±121ºC dan stabil pada suhu pengaturan.

116
k. Setelah waktu pada timer diatur sesuai dengan jenis dan bahan yang
akan disterilisasi telah habis maka kontaktor timer akan terputus
dengan PWM.
l. Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian
buka kontrol valve guna membuang uap yang ada didalam chamber.
m. Proses seterilisasi selesai.

7. Prosedur Pemeliharaan
a. Periksa kondisi mesin ( kerusakannya atau keutuhannya ).
b. Tekan ON dan periksa apakah semua lampu dan tombol tidak dapat
gangguan.
c. Periksa apakah kunci tutup mesin masih berfungsi baik dan tidak
longgar.
d. Keluarkan isi chamber dan bersihkan bagian dalam chamber, heater,
pintu dan gasket dengan lap yang dibasahi dengan air deterjen dan bilas
dengan air bersih.
e. Ganti gasket jika sudah longgar karena akan mengakibatkan autoclave
tidak vacum.
f. Apabila autoclave telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada
di dalam autoclave sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian
dalamnya menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan autoclave pada
tempat yang kering dan bersih.

117
8. Troubleshooting
Masalah Penyebab Tindakan
Tidak terinstal dengan Cek rangkaian dengan
Alat tidak dapat bekerja benar benar
(tidak ada tekanan tinggi) Fuse putus Ganti fuse
contactor konslet Ganti kontaktor
Lepaskan panel bawah,
Arus tidak mengalir ke
dan lihat apakah heater
elemen heater
bekerja
Steam trap tidak bisa Ganti termometer didalam
ditutup steam trap
Alat menyala,akan tetapi
tidak dapat mencapai Katup buang tidak bisa
tekanan 15.5PSI menahan tekana (katup Periksa pengaturan suhu
bocor)
Kebocoran uap disekitar Periksa gasket yang lama
pintu penutup dan ganti pintu
Savety valve mati
Ganti savety valve
mendadak
Unit melepas tekanan
Low water cut off tidak
sebelum siklur timer Ganti low water cut-off
bekerja dengan baik
berakhir
Tegangan yang masuk
Timer tidak menentu atau
pada timer tidak ada atau Perbaiki kabel yang rusak
gagal kembali pada set 0
konslet
Tidak dapat mencapai suhu Ganti komponen
Penutup steam trap rusak
yang ditentukan thermostat pada steam trap

Kontaktor pada control


Salah satu atau kedua Ganti switch
suhu tetap tertutup
heater tetap bekerja
walaupun timer telah OFF Control suhu tidak
Kalibrasi ulang
dikalibrasi dengan benar
Heater cut-off 15 lbs Tekanan mematikan Lakukan uji kesesuaian
sebelum tekanan tercapai control suhu terlalu cepat dan kalibrasi control suhu
Tabel 3.10 Troubleshooting Autoclave

118

You might also like