Professional Documents
Culture Documents
“ STREPTOMISIN “
Disusun oleh:
Nama : ANISAH PUTRI ERIKA
NIM : 1600055
Kelas : D3-IV A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Antibiotik Streptomisin”.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...............................................................................................................................
2
Daftar Isi
...............................................................................................................................
3
Bab I Pendahuluan
4
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................5
1.3 Manfaat penulisan................................................................................5
1.4 Rumusan masalah.................................................................................5
Bab II Pembahasan.............................................................................................6
2.1 Pengertian Antibiotik...........................................................................6
2.2 Penggolongan antibiotik ......................................................................6
2.3 Streptomisin.........................................................................................8
2.4 Monografi Streptomisin.......................................................................9
2.5 Uji Kualitatif Streptomisin...................................................................10
2.6 Uji Kuantitatif Streptomisin.................................................................10
2.6 Hubungan Struktur dan Aktivitas.........................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
TB, meskipun dengan toksisitas kecil dan diperoleh bakteri resistensi terhadap
obat tersebut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari anti = lawan, bios
= hidup. Antibiotika adalah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi
dan bakteri tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba
jenis lain, sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil.
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh sarjana Inggris dr.Alexander
Fleming (Penisilin) pada tahun 1928. Tetapi penemuan ini baru dikembangkan
dan digunakan dalam terapi di tahun 1941 oleh dr.Florey. Kemudian banyak zat
dengan khasiat antibiotik diisolir oleh penyelidik-penyelidik lain di seluruh dunia,
namun toksisitasnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan sebagai obat.
Antibiotik juga dapat dibuat secara sintetis atau semisintetis.
6
Zat yang berkhasiat terhadap semua jenis bakteri baik jenis bakteri gram
positif maupun gram negatif. Contohnya ampisilin, sefalosporin, dan
klorampenikol.
a. Bakterisid
Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman. Termasuk dalam
golongan ini adalah penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar),
kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll.
b. Bakteriostatik :
Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau
menghambat pertumbuhan kuman, tidak membunuhnya, sehingga
pembasmian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh. Termasuk
dalam golongan ini adalah sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol,
eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida, klindamisin, asam
paraaminosalisilat, dll.
a. Golongan Aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin,
paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
b. Golongan Beta-Laktam
7
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan
sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan
beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
c. Golongan Glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.
d. Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin,
roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin,
oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
e. Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
f. Golongan Kinolon (fluorokinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin,
levofloksasin, dan trovafloksasin.
g. Golongan Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-
dalfopristin.
h. Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563.
i. Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
j. Antibiotika lain yang penting,
seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.
2.3 Streptomisin
8
atas tiga unit senyawa, yaitu streptidin, streptosa dan N-metik-Lglukosamina.
Ikatan antara streptidin dan streptosa dan ikatan antara streptosa dan N-metik-L-
glukosamina adalah ikatan glikosida. Ikatan glikosida antara streptidin dan
streptosa lebih lemah jika dibandingkan dengan ikatan glikosida antara streptosa
dan N-metyl-L-glukosamina.(4)
9
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam
etanol(95%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P.
Pemerian : Zat padat; putih atau hamper putih; tidak berbau atau
berbau lemah; rasa agak pahit.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap.
Kegunaan : Antibiotik, stimulan susunan saraf pusat, sebagai sampel.
- Beberapa milligram sampel dilarutkan dalam 5ml air, 1ml natrium hidroksida
1N ditambahkan, dan larutan dipanaskan pada penangas air selama 3 menit.
Setelah larutan dingin, 2ml dari larutan ferri ammonium sulfat 2% dalam asam
sulfat 1N ditambahkan. Warna merah keunguan mengindikasikan larutan
mengandung streptomisin.
- 10mg sampel dilarutkan dalam 1ml air, 2ml asam klorida 1N ditambahkan dan
larutan dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit. 2ml natrium hidroksida
2N dan 1ml asetilaseton aqueous 2% ditambahkan. Larutan dipanaskan kembali
pada penangas selama 5 menit. Setelah didinginkan, 1ml etanol dan 25ml asam
klorida konsentrat ditambahkan. Warna merah cherry menunjukan reaksi positif
streptomisin.
- 10mg sampel dilarutkan pada 1ml air dan 1ml reagen nitroprusid oksidasi
ditambahkan (reagen dibuat dengan mencampurkan pada volume yang sama 10%
natrium nitroprusid, 10% kalium ferrisianida, dan 10 % natrium hidroksida,
setelah warna menjadi kuning-hijau terang, 1ml larutan diencerkan menjadi 100ml
denagn air). Warna merah muncul jika terdapat sterptomisin dan
dihidrostreptomisin.
10
Kira-kira 50-150 mg streptomisin sulfat dilarutkan dalam 25 ml air, ditambahkan
2 ml NaOH dan dipanaskan pada penagas air mendidih selama 5 menit, setelah
dingin ditambahkan 4 ml asam sulfat, lalu ditambahkan air samapi 100 ml.
Campuran ini didiamkan selama 7 menit setelah itu ditambahkan 2 tetes larutan
besi(III) klorida (1,0 Gram/100 ml air + 5 ml 6 N HCl). Titrasi dengan 0,01 N
amonium seri (IV) nitrat (1/200 mmol) sampai tidak berwarna. Hitung Volume
Titrasi.
Cincin I sangat penting untuk aktivitas oleh karena merupakan sasaran utama
dalam penginaktifkan enzim bakteri dan menenntukan karateristik luas spectrum
antibakteri.
11
mengandung gugus tersebut, sehingga tidak diinaktifkan oleh enzim
fosfotranferase, tetapi kemampuan antibiotik untuk mengikat ribosombakteri
berkurang.
Gugus fungsional pada cincin III dapat diganti tanpa menimbulkan penurunan
aktivitas yang bermakna. Turunan aminoglikosida adalah antibiotika dengan
spectrum luas, efektif terhadap basil gram-negatif, seperti E. coli, Enterobacter
sp., Klebsiella sp., Proteus sp., salmonella sp.,Shigella sp. Serratia sp. Beberpa
diantaranya , seperti streptomisin dan kanamisin efektif terhadap mycobacterium
tuberculosis. Pada pengobatan infeksi tertentu, turunan aminoglikosida sering
dikmbinasi dengan antibiotika β-laktan karena :
Turunan amino glikosida menimbulakn toksisitas pada kedua cabang saraf cranial
12
VIII dan kemungkinan dapat menyebabkan ketulian yang tak terpulihkan. Efek
samping lain adalah nefrotoksik, pemblok saraf otot, reaksi alergi, kelinan darah
dan menimbulakn suprainfeksi.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Antibiotika adalah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan
bakteri tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba
jenis lain, sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil.
Strepromisin berbentuk bubuk atau bubuk butiran tidak berbau, rasanya sedikit
pahit, mudah larut dalam air, tetapi praktis tidak larut dalam etanol (95%),
klorofom, dan eter.
DAFTAR PUSTAKA
14
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI.
15