You are on page 1of 2

Flokulasi terkontrol

Dengan menganggap serbuk dibasahi dan didispersi dengan baik untuk menghasilkan
flokulasi yang terkontrol, sehingga mencegah pembentukan cake yang sukar didispersikan
kembali.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian flokulasi, yaitu pengawasan pada
konsentrasi elektrolit, surfaktan, atau polimer yang digunakan. Karena perubahan konsentrasi
dapat mengubah suspensi dari terflokulasi menjadi terdeflokulasi.
a. Elektrolit
Bahan pemflokulasi elektrolit bertindak dengan mengurangi hambatan listrik
antara partikel, seperti yang dibuktikan oleh penurunan potensial zeta dan pembentukan
jembatan antara partikel yang berdekatan sehingga partikel-partikel membentuk flok
longgar.
Jika kita menyuspensi partikel bismut subnitrat dalam air kita menemukan gaya
tolak-menolak yang kuat antara partikel, sistem ini terdeflokulasi. Penambahan kalium
fosfat berbasa satu ke suspensi bismut subnitrat menyebabkan potensial zeta positif untuk
menurun disebabkan oleh adsorpsi dari anion fosfat bermuatan negatif. Dengan terus
menambahkan elektrolit, potensial zeta akhirnya jatuh ke nol dan kemudian menurun pada
arah negatif.
Ketika potensial zeta menjadi cukup negatif, maka volume sedimentasi mulai
turun. Akhirnya, tidak adanya caking dalam suspensi berkorelasi dengan volume
sedimentasi maksimum.
b. Surfaktan
Surfaktan ionik dan non-ionik dapat digunakan untuk menghasilkan suspensi
terflokulasi. Konsentrasi optimum diperlukan karena senyawa ini juga bertindak sebagai
bahan pembasah. Konsentrasi optimum surfaktan menurunkan energi bebas
permukaan dengan mengurangi tegangan permukaan antara cairan medium dan partikel
padat. Hal ini cenderung untuk membentuk aglomerat yang berdekatan. Partikel yang
memiliki energi bebas permukaan yang rendah saling tarik-menarik oleh gaya Van der
Waals dan membentuk aglomerat longgar.
c. Polimer
Polimer memiliki rantai panjang dalam strukturnya. Polimer membentuk jembatan
(bridging) antara partikel-partikel sehingga terjadi flokulasi. Contoh : flokulasi suspensi
sulfamerazin oleh polimer kationik
 Konsentrasi polimer rendah, suspensi deflokulasi
 Flokulasi oleh bridging
 Deflokulasi dengan konsentrasi polimer tinggi

You might also like