Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
1. Untuk menentukan nilai Ka asam lemah
2. Mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah
a(H3 O+ )a(A- )
Ka = (7)
a(HA)
Ke arah produk pada konsentrasi rendah.
Konduktivitas bergantung pada jumlah ion dalam larutan, dan
karenanya juga pada derajat ionisasi elektrolit α. Derajat ionisasi
didefinisikan sehingga untuk asam HA pada konsentrasi nominal c, pada
kesetimbangan :
[H3 O+ ] = αc (8)
[A] = αc (9)
[HA] = (1-α)c (10)
Jika kita mengabaikan koefisien aktivitas, maka konstanta keasaman kira-
kira :
α2 c
Ka = (11)
1-α
Oleh karena itu, derajat ionisasi jika konsentrasinya c adalah :
1
Ka 4c ⁄2 (12)
α= {(1+ ) -1}
2c Ka
Hasil
Keterangan :
1. Konduktometer
2. Sel hantaran
3. Gelas piala
4. Larutan elektrolit
4.2 Perhitungan
1. Pengenceran larutan asam asetat
Larutan asam asetat 100%
ρ × % ×1000
N=
Mr
1,059 g/mol × % ×1000
=
60 g/mol
= 17,65 N
Larutan asam asetat 1N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 17,65 N = 100 mL x 1 N
V1 = 5,56 mL
Larutan asam asetat 0,5 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1 N = 100 mL x 0,5 N
V1 = 50 mL
K = L x 1⁄λ
K = L x 1⁄λ
K = L x 1⁄λ
K = L x 1⁄λ
n ∑xy - ∑x . ∑y
B =
2 2
n ∑x - (∑x)
= -4518889
A = 𝑦̅ – B𝑥̅
= 8399,333333 (-4518889) (136,9987 x 10-5)
= 14590,15
Maka persamaan regersi Y = 14590,15 – 4518889x
4.3 Grafik
40000
30000
1/Ʌ
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005
-10000
Hantaran Ekivalen (Ʌ)
3. Diukur nilai hantaran Semakin besar konsentrasi Hasil pengamatan sesuai dengan
larutan CH3COOH 1 ; 0,5 ; larutan CH3COOH, teori, di mana konsentrasi larutan
0,25 ; 0,125 ; 0,0625 dan semakin kecil nilai elektrolit akan berbanding terbalik
0,03125 N menggunakan hantaran larutannya dengan daya hantaran listrik
konduktometer
5.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu penentuan tetapan asam lemah secara
konduktometri yang bertujuan untuk menentukan nilai Ka asam lemah
dan mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah. Pada percobaan penentuan tetapan kesetimbangan asam lemah
secara konduktometri ini, pengukuran derajat disosiasi dilakukan
berdasarkan pengukuran konduktivitas elektrolit yang biasa disebut
metoda konduktivitas. Dari konduktometer bisa diketahui besarnya
konduktivitas atau hantaran dari suatu larutan yang akan digunakan.
Larutan yang akan ditentukan hantarannya ialah asam asetat. Untuk
mendapatkan variasi konsentrasi dari asam asetat dilakukan pengenceran
bertingkat dari larutan induk asam asetat 100%. Adanya variasi
konsentrasi akan menunjukkan pengaruh konsentrasi terhadap daya
hantaran listrik (L) suatu larutan.
Larutan asam asetat termasuk dalam elektrolit lemah atau asam lemah
yaitu larutan yang memiliki daya hantar yang lemah dan mengalami
ionisasi sebagian, dimana harga derajat ionisasinya diantara 0 - 1. Derajat
ionisasi ini merupakan besaran yang digunakan untuk menentukan
kekuatan elektrolit dari suatu larutan.
Nilai hantaran asam asetat bergantung pada konsentrasi. Semakin
besar konsentrasi maka daya hantarnya semakin kecil dan begitu pula
sebaliknya, semakin kecil konsentrasi maka daya hantarnya semakin
besar. Ini berarti nilai hantaran berbanding terbalik dengan konsentrasi.
Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya konsentrasi maka akan
semakin banyak juga ion-ion di dalamnya sehungga pergerakan ion
antara yang satu dengan yang lainnya akan terganggu dan berakibat pada
nilai hantaran yang menjadi kecil. Jika konsentrasi kecil, maka ion-ion
yang ada di dalam menjadi sedikit dan pergerakan ion antara yang satu
dengan yang lainnya akan menjadi lebih bebas sehingga nilai hantaran
menjadi lebih besar.
6.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan yang diinginkan
maka disarankan agar :
1. Dipastikan saat pengenceran asam asetat dilakukan dengan benar
2. Diperhatikan kebersihan alat, agar tidak adanya zat pengotor saat
membuat larutan asam asetat
3. Saat melakukan pengukuran dengan konduktometer pada larutan
yang berbeda, dibilas sel hantaran dengan akuades agar tidak ada
larutan yang menempel.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P. W.: Kimia Fisika, Edisi Keempat, Jilid 2; Erlangga; Jakarta, 1997.
Hendayana, Sumar, Ph.D; Kadarohman, Drs. Asep; Sumarna, Drs. AA;
Supriatna, Drs. Asep: Kimia Analitik Instrumen, Edisi Kesatu; IKIP
Semarang Press; Semarang, 1994.
Reid, Robert C.; Prausnitz, John M.; Sherwood, Thomas K.: Sifat Gas dan
Zat Cair, Edisi Ketiga; PT Gramedia Pustaka Utama; Jakarta, 1991.
( A)( B) ( c ) 2
K= =
( AB) C (1 )
c
α=
o
Skema Kerja
Sampel CEA dan CEB
Hasil
2. Akuades
H2O