You are on page 1of 25

Praktikum Kimia Fisika II

Tahun Akademik 2017/2018

PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN


ASAM LEMAH SECARA KONDUKTOMETRI

I. TUJUAN
1. Untuk menentukan nilai Ka asam lemah
2. Mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah

II. LANDASAN TEORI


2.1 Konduktometri
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya
hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan
bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar
listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion
yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar.
Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan (R),
sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm-1. Bila arus listrik
dialirkan ke dalam suatu larutan melalui dua elektroda, maka daya hantar
listrik (G) berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda (A) dan
berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (l). Jadi,
l A
G= =k (1)
R l
Di mana k adalah daya hantar jenis dalam satuan ohm-1cm-1 (Sumar,
1994).
2.2 Konduktivitas Termal Zat Cair
Untuk kebanyakan zat cair organik sederhana, konduktivitas termal
antara 10 hingga 100 kali harga untuk gas tekanan rendah pada
temperatur yang sama. Dalam hal ini ada sedikit ketergantungan
terhadap tekanan, dan biasanya menaikkan temperatur berakibat
turunnya konduktivitas termal. Karakteristik ini serupa dengan pada

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 1


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

viskositas zat cair, walaupun ketergantungan terhadap temperatur pada


yang belakangan ini jelas dan hampir eksponensial, sedangkan dalam hal
konduktivitas termal ketergantungan itu lemah dan hampir linier (Robert,
1990).
Perhitungan konduktivitas secara langsung dari tahanan sampel dan
dimensi sel l dan A tidak dapat diandalkan, karena distribusi arusnya
rumit. Dalam prakteknya, sel dikalibrasikan dengan sampel yang
diketahui konduktivitasnya k* (yang khas adalah larutan kalium klorida
dalam air), dan konstanta sel C ditentukan dari :
* C
k= (2)
R*
Dengan R* merupakan tahanan standar. Dimensi C adalah [panjang]-1.
Jika sampel mempunyai tahanan R dalam sel yang sama, maka
konduktivitasnya adalah:
C
k= (3)
R
Konduktivitas larutan bergantung pada jumlah ion yang ada, dan
kita biasa memperkenalkan konduktivitas molar Ʌm, yang didefinisikan
sebagai :
k
Ʌm = (4)
c
Dengan c merupakan konsentrasi molar elektrolit yang ditambahkan.
Konduktivitas molar biasanya dinyatakan dalam S.cm2.mol-1.
Konduktivitas biasanya tersedia dalam S.cm-1 dan konsentrasi dalam M,
sehingga hubungan praktisnya adalah :
-1
100 x K/(S.cm-1 )S.cm2 .mol
Ʌm = (5)
c⁄M
Konduktivitas molar elektrolit, tidak bergantung pada konsentrasi
jika k tepat sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Walaupun demikian,
pada prakteknya, konduktivitas molar bervariasi terhadap konsentrasi.
Salah satu alasannya adalah jumlah ion dalam larutan mungkin tidak

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 2


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Misalnya, konsentrasi ion dalam


larutan larutan asam lemah bergantung pada konsentrasi nominal asam
itu, tidak mendua-kalikan jumlah ion tersebut. Kedua, karena ion saling
berinteraksi dengan kuat, maka konduktivitas larutan tidak tepat
sebanding dengan jumlah ion yang ada (Atkins, 1997).
2.3 Elektrolit Lemah
Elektrolit lemah adalah zat yang tidak terionisasi sempurna dalam
larutan. Zat ini meliputi asam Bronsted lemah seperti CH3COOH dan basa
Bronsted lemah seperti NH3. Ketergantungan konduktivitasnya pada
konsentrasi dengan jelas, berasal dari pergeseran kesetimbangan
(6)

a(H3 O+ )a(A- )
Ka = (7)
a(HA)
Ke arah produk pada konsentrasi rendah.
Konduktivitas bergantung pada jumlah ion dalam larutan, dan
karenanya juga pada derajat ionisasi elektrolit α. Derajat ionisasi
didefinisikan sehingga untuk asam HA pada konsentrasi nominal c, pada
kesetimbangan :
[H3 O+ ] = αc (8)
[A] = αc (9)
[HA] = (1-α)c (10)
Jika kita mengabaikan koefisien aktivitas, maka konstanta keasaman kira-
kira :
α2 c
Ka = (11)
1-α
Oleh karena itu, derajat ionisasi jika konsentrasinya c adalah :
1
Ka 4c ⁄2 (12)
α= {(1+ ) -1}
2c Ka

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 3


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

Jika konduktivitas molar elektrolit terionisasi sempurna hipotetis adalah


Ʌ’m, sedangkan fraksi α yang sebenarnya terdapat sebagai ion dalam
larutan sebenarnya, maka konduktivitas molar terukur Ʌm dinyatakan
dengan :
Ʌm = αɅ'm (13)
Jika konsentrasi ion dalam larutan rendah, maka kita dapat
memperkirakan Ʌ’m dengan nilai pembatasnya, dan menuliskan :
Ʌm = αɅ°m (14)
Setelah mengetahui Ka, dapat menggunakan persamaan untuk
meramalkan ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi. Cara
lain, untuk menggunakan ketergantungan Ʌm pada konsentrasi, dalam
pengukuran konduktansi molar pembatas. Dengan mudah memanipulasi
ungkapan untuk Ka ke dalam bentuk:
-
l αc
= 1+ (15)
α Ka
Kemudian, dengan menggunakan persamaan, diperoleh hukum
pengenceran Ostwald
1 1 Ʌm c
= ° + (16)
Ʌm Ʌm K (Ʌ° )2
a m

Persamaan ini menunjukkan prosedur untuk menentukan konduktivitas


molar pembatas larutan, karena persamaan ini menyiratkan bahwa jika
1/Ʌm dialurkan terhadap c, maka perpotongan pada c = 0 merupakan
1/Ʌ°m (Atkins, 1997).

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 4


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsinya
1 Gelas Piala untuk wadah larutan
2 Labu Ukur untuk tempat mengencerkan larutan
3 Labu Semprot untuk wadah akuades
4 Konduktometer untuk alat untuk mengukur hantaran
listrik
5 Gelas Ukur untuk wadah mengukur larutan
6 Sel Hantaran untuk sel penghantar

3.1.2 Bahan dan Fungsinya


No Bahan Fungsinya
1 Larutan asam asetat sebagai sampel uji
2 Akuades sebagai pelarut

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 5


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

3.2 Cara Kerja


Pada praktikum kali ini, digunakan larutan asam asetat sebagai larutan
sampel. Larutan asam asetat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 1 ;
0,5 ; 0,25 ; 0,125 ; 0,0625 dan 0,03125 N dengan cara pengenceran
bertingkat dari larutan induk asam asetat 100% dengan menggunakan
labu ukur 100 mL.
Larutan asam asetat yang telah dibuat diukur hantaran dan suhu
menggunakan konduktometer yang sebelumnya telah dikalibrasi dengang
menggunakan akuades. Hasil pengamatan dicatat dan ditentukan nilai Ka
dari larutan asam asetat dengan menggunakan grafik.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 6


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

3.3 Skema Kerja

Larutan asam asetat


- sam asetat
dibuat dengan konsentrasi 1 ; 0,5 ; 0,25 ; 0,125 ; 0,0625
dan 0,03125 N
- ditentukan nilai hantaran dan suhu dengan
menggunakan konduktometer yang telah dikalibrasi
- dicatat data pengukuran dengan konduktometer
- dibuat grafik dan ditentukan Ka

Hasil

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 7


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

3.4 Skema Alat

Keterangan :
1. Konduktometer
2. Sel hantaran
3. Gelas piala
4. Larutan elektrolit

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 8


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
Hantaran aquades = 0,57 x 10-6
Suhu aquades = 31,3°C
No. Konsentrasi asam asetat (N) Hantaran (s) Suhu (ºC)
1 0,03125 1,96 x 10-6 32,5
2 0,0625 1,91 x 10-6 32,4
3 0,125 1,87 x 10-6 32,7
4 0,25 1,78 x 10-6 32,4
5 0,5 1,38 x 10-6 32,0
6 1 0,82 x 10-6 32,1

4.2 Perhitungan
1. Pengenceran larutan asam asetat
 Larutan asam asetat 100%
ρ × % ×1000
N=
Mr
1,059 g/mol × % ×1000
=
60 g/mol

= 17,65 N
 Larutan asam asetat 1N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 17,65 N = 100 mL x 1 N
V1 = 5,56 mL
 Larutan asam asetat 0,5 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1 N = 100 mL x 0,5 N
V1 = 50 mL

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 9


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

 Larutan asam asetat 0,25 N


V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 0,5 N = 100 mL x 0,25 N
V1 = 50 mL
 Larutan asam asetat 0,125 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 0,25 N = 100 mL x 0,125 N
V1 = 50 mL
 Larutan asam asetat 0,0625 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 0,125 N = 100 mL x 0,0625 N
V1 = 50 mL
 Larutan asam asetat 0,03125 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 0,0625 N = 100 mL x 0,03125 N
V1 = 50 mL
2. Penentuan hantaran (L)
 Larutan asam asetat 1N
L = L asam asetat – L aquades
= 0,82 x 10-6 – 0,57 x 10-6
= 0,25 x 10-6 s
 Larutan asam asetat 0,5 N
L = L asam asetat – L aquades
= 1,38 x 10-6 – 0,57 x 10-6
= 0,81 x 10-6 s
 Larutan asam asetat 0,25 N
L = L asam asetat – L aquades
= 1,78 x 10-6 – 0,57 x 10-6
= 1,21 x 10-6 s

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 10


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

 Larutan asam asetat 0,125 N


L = L asam asetat – L aquades
= 1,87 x 10-6 – 0,57 x 10-6
= 1,3 x 10-6 s
 Larutan asam asetat 0,0625 N
L = L asam asetat – L aquades
= 1,91 x 10-6 – 0,57 x 10-6
= 1,34 x 10-6 s
 Larutan asam asetat 0,03125 N
L = L asam asetat – L aquades
= 1,96 x 10-6 – 0,57 x 10-6
= 1,39 x 10-6 s
3. Penentuan nilai K
1⁄ = 0,099 / cm
𝜆
 Larutan asam asetat 1N
K = L x 1⁄λ

= 0,25 x 10-6 s x 0,099 /cm


= 2,475 x 10-8 s/cm
 Larutan asam asetat 0,5 N
K = L x 1⁄λ

= 0,81 x 10-6 s x 0,099 /cm


= 8,019 x 10-8 s/cm
 Larutan asam asetat 0,25 N

K = L x 1⁄λ

= 1,21 x 10-6 s x 0,099 /cm


= 11,979 x 10-8 s/cm

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 11


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

 Larutan asam asetat 0,125 N

K = L x 1⁄λ

= 1,3 x 10-6 s x 0,099 /cm


= 12,87 x 10-8 s/cm
 Larutan asam asetat 0,0625 N

K = L x 1⁄λ

= 1,34 x 10-6 s x 0,099 /cm


= 13,266 x 10-8 s/cm
 Larutan asam asetat 0,03125 N

K = L x 1⁄λ

= 1,39 x 10-6 s x 0,099 /cm


= 13,761 x 10-8 s/cm
4. Penentuan hantaran ekuivalen
1000 x k
Ʌ=
c
 Larutan asam asetat 1 N

1000 x 2,475x10-8 s⁄cm


Ʌ=
1N
= 2,475 x 10-5 s/cm N
 Larutan asam asetat 0,5 N

1000 x 8,019x10-8 s⁄cm


Ʌ=
0,5 N
= 16,038 x 10-5 s/cm N
 Larutan asam asetat 0,25 N

1000 x 11,979x10-8 s⁄cm


Ʌ=
0,25 N
= 47,916 x 10-5 s/cm N
 Larutan asam asetat 0,125 N

1000 x 12,87x10-8 s⁄cm


Ʌ=
0,125 N
= 102,96 x 10-5 s/cm N

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 12


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

 Larutan asam asetat 0,0625 N

1000 x 13,266x10-8 s⁄cm


Ʌ =
0,0625 N
= 212,256 x 10-5 s/cm N
 Larutan asam asetat 0,03125 N

1000 x 13,761x10-8 s⁄cm


Ʌ =
0,03125 N
= 440,352 x 10-5 s/cm N
5. Persamaan Regresi
X = Hantaran ekivalen Ʌ (s/cm.N)
Y = 1/Ʌ
X Y XY X2
2,475 x 10-5 40404 0,999999 6,1256 x 1010
16,033 x 10-5 6237 0,999978 2,5705 x 108
47,916 x 10-5 2086 0,999528 2,2959 x 107
102,96 x 10-5 971 0,999742 1,0600 x 106
212,256 x 10-5 471 0,999726 4,5052 x 106
440,352 x 10-5 227 0,999599 1,9391 x 105
ΣX = 821,992 x 10-5 ΣY = 50396 ΣXY = ΣX2 =
X = 136,9987 x 10-5 Y = 8399,333333 5,998571 2,5212 x 105

n ∑xy - ∑x . ∑y
B =
2 2
n ∑x - (∑x)

6 (5,998571)- (821,992 x 10-5).(50396)


=
2
6 (2,5212 x 105)- (821,992 x 10-5)

= -4518889

A = 𝑦̅ – B𝑥̅
= 8399,333333  (-4518889) (136,9987 x 10-5)
= 14590,15
Maka persamaan regersi Y = 14590,15 – 4518889x

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 13


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

4.3 Grafik

Pengaruh Hantaran Ekivalen Ʌ


terhadap 1/Ʌ
50000

40000

30000
1/Ʌ

20000 y = -4518889x + 14590


R² = 0,2272
10000

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005
-10000
Hantaran Ekivalen (Ʌ)

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 14


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja

No Cara Kerja dan Reaksi Foto Pengamatan Analisis


1. Sel hantaran dicuci dengan Nilai hantaran yang Nilai hantaran yang berkisar pada
akuades dan diukur nilai muncul pada 0,57 x 10-6 dikarenakan oleh zat
hantarannya dengan konduktometer berkisar yang diukur adalah sama yaitu
konduktometer. Dicuci dan pada angka 0,57 x 10-6 akuades
diukur lagi hantarannya
sampai nilainya tetap

2. Dibuat larutan CH3COOH Tidak terlihat adanya Konsentrasi larutan CH3COOH


dengan variasi konsentrasi 1 perubahan, karena larutan sebenarnya mengalami perubahan,
; 0,5 ; 0,25 ; 0,125 ; 0,0625 dan CH3COOH tidak berwarna dengan pengenceran bertingkat,
0,03125 N dengan konsentrasi larutan CH3COOH
pengenceran bertingkat semakin encer

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 15


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

3. Diukur nilai hantaran Semakin besar konsentrasi Hasil pengamatan sesuai dengan
larutan CH3COOH 1 ; 0,5 ; larutan CH3COOH, teori, di mana konsentrasi larutan
0,25 ; 0,125 ; 0,0625 dan semakin kecil nilai elektrolit akan berbanding terbalik
0,03125 N menggunakan hantaran larutannya dengan daya hantaran listrik
konduktometer

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 16


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

5.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu penentuan tetapan asam lemah secara
konduktometri yang bertujuan untuk menentukan nilai Ka asam lemah
dan mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah. Pada percobaan penentuan tetapan kesetimbangan asam lemah
secara konduktometri ini, pengukuran derajat disosiasi dilakukan
berdasarkan pengukuran konduktivitas elektrolit yang biasa disebut
metoda konduktivitas. Dari konduktometer bisa diketahui besarnya
konduktivitas atau hantaran dari suatu larutan yang akan digunakan.
Larutan yang akan ditentukan hantarannya ialah asam asetat. Untuk
mendapatkan variasi konsentrasi dari asam asetat dilakukan pengenceran
bertingkat dari larutan induk asam asetat 100%. Adanya variasi
konsentrasi akan menunjukkan pengaruh konsentrasi terhadap daya
hantaran listrik (L) suatu larutan.
Larutan asam asetat termasuk dalam elektrolit lemah atau asam lemah
yaitu larutan yang memiliki daya hantar yang lemah dan mengalami
ionisasi sebagian, dimana harga derajat ionisasinya diantara 0 - 1. Derajat
ionisasi ini merupakan besaran yang digunakan untuk menentukan
kekuatan elektrolit dari suatu larutan.
Nilai hantaran asam asetat bergantung pada konsentrasi. Semakin
besar konsentrasi maka daya hantarnya semakin kecil dan begitu pula
sebaliknya, semakin kecil konsentrasi maka daya hantarnya semakin
besar. Ini berarti nilai hantaran berbanding terbalik dengan konsentrasi.
Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya konsentrasi maka akan
semakin banyak juga ion-ion di dalamnya sehungga pergerakan ion
antara yang satu dengan yang lainnya akan terganggu dan berakibat pada
nilai hantaran yang menjadi kecil. Jika konsentrasi kecil, maka ion-ion
yang ada di dalam menjadi sedikit dan pergerakan ion antara yang satu
dengan yang lainnya akan menjadi lebih bebas sehingga nilai hantaran
menjadi lebih besar.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 17


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tetapan
kesetimbangan asam lemah dapat ditentukan secara konduktometri. Nilai
Ka asam lemah yang diperoleh dari percobaan adalah 2,475 x 10-6. Larutan
asam lemah akan terionisasi sebagian jika dilarutkan dalam air dan
reaksinya bersifat reversible

6.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan yang diinginkan
maka disarankan agar :
1. Dipastikan saat pengenceran asam asetat dilakukan dengan benar
2. Diperhatikan kebersihan alat, agar tidak adanya zat pengotor saat
membuat larutan asam asetat
3. Saat melakukan pengukuran dengan konduktometer pada larutan
yang berbeda, dibilas sel hantaran dengan akuades agar tidak ada
larutan yang menempel.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 18


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P. W.: Kimia Fisika, Edisi Keempat, Jilid 2; Erlangga; Jakarta, 1997.
Hendayana, Sumar, Ph.D; Kadarohman, Drs. Asep; Sumarna, Drs. AA;
Supriatna, Drs. Asep: Kimia Analitik Instrumen, Edisi Kesatu; IKIP
Semarang Press; Semarang, 1994.
Reid, Robert C.; Prausnitz, John M.; Sherwood, Thomas K.: Sifat Gas dan
Zat Cair, Edisi Ketiga; PT Gramedia Pustaka Utama; Jakarta, 1991.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 19


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

Lampiran 1. Tugas Sebelum Praktikum


1. Jelaskan tentang hantaran jenis dan hantaran ekivalen apa satuannya?
Hantaran jenis adalah perbandingan daerah elektroda dengan jarak
elektroda atau daya hantar 1 cm3. Satuannya : ohm/cm
Hantaran ekuivalen adalah hantaran larutan asam atau daya hantar
larutan elektrolit sebanyak 1 g equivalen diantara 2 elektroda dengan
jarak 1 cm. Satuannya : mho/cm2.
2. Apa gunanya mengukur hantaran larutan KCl 0,1 N ?
Gunanya untuk mengukur hantaran larutan KCl 0,1 N adalah untuk
menentukan hantaran jenis larutan lain dimana nilai-nilai hantaran
jenis dianggap konstan.
3. Apa yang dimaksud dengan bilangan transport dan mobilitas ion ?
Bilangan transport adalah bilangan atau jumlah fraksi dari arus total
yang dibawa oleh ion utama yang sering juga disebut dengan
bilangan penghantar. Mobilitas ion adalah koefisien pembanding
antara kecepatan ion dengan kuat medan listrik.
4. Apa beda disosiasi dengan ionisasi ?
Disosiasi : perbandingan antara hantaran molar pada beberapa
konsentrasi dan hantaran molar pada pengenceran tak
hingga.
Ionisasi : pengurangan larutan menjadi ion-ion penyusunnya.
5. Pada pengukuran hantaran jenis elektrolit lemah perlu dikoreksi
terhadap hantaran jenis air. Jelaskan !
Pada pengukuran hantaran jenis elektroda lemah perlu dikoreksi
terhadap hantaran jenis air karena elektrolit lemah memiliki nilai
tetapan kesetimbangan kecil dan nilai tetapan kesetimbangan air juga
kecil.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 20


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

6. Turunkan persamaan penentuan Ka untuk elektrolit 1-2 dengan


pengukuran hantaran !
Penentuan Ka untuk elektrolit 1-2 dengan pengukuran hantaran,
penurunan persamaan :
AB   A+ + B-
C(1-α) αc αc

( A)( B) ( c ) 2
K= =
( AB) C (1   )
c
α=
o

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 21


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

Lampiran 2. Analisis Artikel Ilmiah


Judul
Penentuan konstanta disosiasi untuk bahan aktif dari ekstrak herbal
menggunakan metode kesetimbangan fase cair
Tujuan
Untuk menentukan konstanta disosiasi untuk bahan aktif dari ekstrak
herbal dengan menggunakan metoda cair-cair

Skema Kerja
Sampel CEA dan CEB

- diencerkan dengan air


-
- dimasukkan kedalam labu kerucut
- ditambahkan pelarut organik MTBE 1-heptana,
butil asetat MIBK, 1-butanol dan 1-oktanol
- ditambahkan sedikit HCl
- ditutup labu
- ditempatkan pada osilator
- disentrifugasi selama 20 menit
- diukur konsentrasi

Hasil

Hasil dan Pembahasan


Metode ini dapat menentukan koefisien disosiasi bahan aktif dalam satu
sistem dimana sebagian komponen tidak diketahui. Nilai pKa yang
ditentukan dengan metoda ini adalah nilai pKa dalam fase berair, yang
mengandung jumlah pelarut yang berbeda. Pada tebel 4 menunjukkan
bahwa nilai Pka yang di kalibrasi dengan menggunakan 1-butanol sebagai
pelarut menghasilkan nilai yang sedikit lebih tinggi dari pada yang
diperoleh menggunakan pelarut lainnya. Hal ini disebabkan karena
kelarutannya dalam air jauh lebih tinggi dari pada pelarut lainnya. Pada

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 22


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

tabel 5 menunjukkan bahwa fase berair yang mengandung pelarut


organik menghasilkan nilai pka yang meningkat. Sedangkan pada tabel 7
menunjukkan bahwa nilai pKa yang diperoleh secara praktikum
mendekati nilai Pka secara teori.
Hubungan dengan Praktikum
Jurnal ini berisi tentang penentuan konstanta disosiasi bahan aktif dari
ekstrak herbal, sedangkan pada praktikum untuk menentukan konstanta
disosiasi pada asam lemah.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 23


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

Lampiran 3. Simbol yang Digunakan


No. Simbol Keterangan
1. α derajat ionisasi
2. Ʌc hantaran ekivalen larutan pada konsentrasi
tertentu
3. Ʌ0 hantaran ekivalen larutan pada pengenceran tak
hingga
4. ɅT hantaran ekivalen larutan pada suhu tertentu
5. L hantaran listrik
6. K nilai tetapan
7. Ka tetapan kesetimbangan asam lemah

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 24


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2017/2018

Lampiran 4. Struktur Senyawa Utama


No. Senyawa Struktur
1. Asam Asetat
CH3COOH

2. Akuades
H2O

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri 25

You might also like