Professional Documents
Culture Documents
A. LANDASAN TEORI
Dalam percobaan ini akan dilakukan uji nyala dari larutan alkali dan alkali tanah.
Uji nyala dapat diamati dari jumlahnya sangat sedikit dengan menggunakan kawat
nikrom. Dengan mencelupkan kawat nikrom kedalan larutan kemudian membakarnya
pada nyala api panas(api yang biru) akan dapat diamati warna nyala dari unsur tersebut.
Larutan yang digunakan adalah larutan garam dari unsure tersebut. Setiap unsurakan
memberikan warna nyala yang berbeda. Contoh : larutan natriummemberikan nyala
kuning, larutan tembaga warna hijau, larutan litium warna merah dll.
Nyala menjadi cirri khas setiap unsure-unsur. Warna nyala kuning tajam
merupakan cara yang praktis untuk menentukan unsure natrium. Inilah sebabnya uji nyala
dapat digunakan untuk menentukan larutan yang tidak diketahui.
Garam halide dari alkali dan alkali tanah dapat bereaksi dengan halogen yang
lebih bersifat pengoksidasi, sehingga terbentuk halogen dari halide tersebut. Urutan
kekuatan pengoksidasi ialah : F2>Cl2>Br2>I2. F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2 dan
Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi Br2 dan seterusnya. Sedangkan Br2 tidak dapat
mengoksidasi Cl- menjadi Cl2. Reaksinya dapat dilihat sebagai berikut :
Cl2 + Br-……..Cl- + Br2
Cl2 + I-……….Cl- + I2
Br2 + Cl-….......tak bereaksi
Dalam reaksi ini untuk mendapatkan klorin dapat dibuat air klorin dengan jalan
memanatkan sempurna MnCl2 dengan HCl 6 M.Pemanas yang digunakan cukup lampu
spritus. Gas yang terbentuk dialirkan kedalam air suling. Persamaan reaksinya :
MnO2 + 4HCl…MnCl3 + 2H2O + Cl2
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut logam-logam ringan, karena massa
jenisnya kecil. Semua logam ini bereaksi dengan air, membebaskan hydrogen dan
menghasilkan basa yang kuat. unsur ini mempunyai electron valensi 1 dibandingkan
antara unsure-unsur dalam 1 perioda, maka jari-jari atom logam alakali yang terbesar.
Electron valensi itu mudah dilepas sehingga logam-logam alkali termasuk unsure yang
paling elektropositif. Dalam golongan ini, makin kebawah makin reaktif.
Logam-logam alkali tanah tanah, mempunyai 2 elektron valensi yang tingkat
oksidasinya hanya 1 yaitu +2. Unsure ini dapat juga dikenal dengan memeriksa warna
nyala dari perubahan garam-garamnya.(ahmad.1993:119-126)
Logam alkali dalam keluarga IA dari table berkala dan logam alkali tanah dalam
keluarga IIA dinamakan demikian karena kebanyakan oksida dan hidroksidanya
termasuk diantara basa(alkali) yang paling kuat dikenal. Ciri khas yang paling kuat
dikenal dari logam alkali dan alkali tanah adalah kereaktifannya yang luar biasa besar
karena logam-logam ini begitu aktif sehingga tak terdapat sebagai unsure, bila
bersentuhan dengan udara atau air. Tak satupun dari unsure-unsur IA dan IIA terdapat di
alam dalam keadaan unsurnya. Semua unsure alkali terdapat dalam senyawaan alam
sebagai ion positif(positif satu), semua unsure alkali tanah terdapat sebagai ion
positif(positif dua). Logam alkali dan alkali tanah adalah zat pereduktif yang sangat kuat,
karena begitu mudah kehilangan electron. Mereka mudah bergabung dengan kebanyakan
unsure nonlogam membentuk senyawaan ion seperti halida, hidrida oksida dan sulfida.
(keenan.1980 : 151-154)
Semua atom dari satu unsure tertentu memiliki nomor atom yang sama dan
sebaliknya. Semua atom dengan proton yang sama banyak adalah atom dari unsuryang
sama. Unsur-unsur yang diperlihatkan dibagian dalam sampul depan mempunyai nama
dan lambing khusus. Lambing kimia(chemical symbol) adalah salah satu atau dua huruf
singkatan dari nama. Huruf yang pertama (tidak pernah yang kedua) dari lambing ditulis
dengan huruf capital misalnya Karbon (C), Oksigen(O), Neon(Ne), dan
Silicon(Si).(Petrucci.2007:43)
Setelah unsure-unsur ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak, orang
berusaha mempelajari unsure-unsur kimia tersebut secara sistematis. Berbagai usaha telah
dilakukan untuk mengadakan penggolongan unsure-unsur atas dasar kesamaan sifat-sifat
tertentu.
Usaha yang mula ia menggolongkan unsure-unsur menjadi logam dan bukan
logam. Unsure-unsur seperti emas, perak dan tembaga termasuk golongan logam,
sedangkan unsure-unsur seperti oksigen, nnitrogen dan belerang termasuk golongan
bukan logam. Penggolongan ini kemudian ternyata kurang memuaskan karena adanya
unsure-unsur yang mempunyai sifat antara logam dan bukan logam, seperti arsen dan
antimen.
Penggolongan unsure berikutnya adalah penggolongan berdasarkan valensi dari
unsure-unsur, penggolongan ini juga kuarang memuaskan karena unsure-unsur yang
mempunyai valensi sama, seperti natrium dan klor tetapi sifatnya sangat berlainan.
Setelah adanya teori atom Dalton, orang berusaha menghubungkan sifat-sifat dari
berbagai unsure dengan berat atomnya. J.W Dubereiner pada tahun 1817 menyusun
unsure-unsur yang sifatnya sama dengan masing-masing kelompok terdiri atas 3 unsur
kelompok ini disebutnya triade. Ia amendapatkan bahwa dalam satu triade, maka atom
unsure yang tengah sama dengan rata-rata dari berat atom sebelum dan sesudahnya.
Penggolongan unsure berikutnya ialah penggunaan yang diadakan oleh J.A
Newlands pada tahun 1864-1866. Unsure-unsur yang pada waktu itu telah dikenal
disusun menurut berat atom yang semakin besar. Ia mendapatkan bahwa unsure yang
kedelapan dari suatu unsure mempunyai sifat-sifat yang sama dengan unsure yang
ditinjau. Jadi setelah setiap tujuh unsure terdapat pengulangan sifat kimianya. Dengan
demikian didapatkan deretan unsure-unsur yang terdiri atas tujuh unsure. Oleh karena itu
hal ini menyerupai tangga music newlands menamakannya huruf oktaf dari unsure-unsur
tersebut.(Soetopo.1990:366-368)
B. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Apa sebabnya air disebut molekul polar? Jelaskan dwikutub air berdasarkan bentuk
molekulnya!
jawab: karena air dapat melarutkan senyawa ionik, air membentuk ikatan yang kuat dengan
ion-ion.
δ- O OH2 H
OH2 O H X H O
jawab:
3. Gambarkan struktur isomer dari C3H6Cl2 ( gambarkan setiap ikatan denan garis).
Apakah setiap isomer mempunyai jumlah dan ikatan yang sama? berapa umlahnya?
jawab:
4. Di antara senyawa-senyawa berikut ini : MgCl2, C4H10, SO3, Li2O, C3H8, PCl3, HCl,
tentukan mana yang senyawa ionik dan mana senyawa kovalen?
jawab:
5. Gambarkan ikatan rantai lurus dan siklik dari C4H8 (setiap ikatan digambarkan dengan
garis)!
jawab:
Alat
- Tabung kapiler
- Thermometer
- Tabung reaksi
- Sudip
- Bensin
Bahan
- NaCL - CaCl4
- KI - Naftolen
- M9So4 - P - oiklorobenzana
- (CH3)2 CHoH - Logam Natrium
- C10Hz - P - diklorobenzena
- C6H4Cl2 - Isopropil alcohol
D.PROSEDUR KERJA
a. PERBANDINGAN TITIK LELEH
a. Senyawa Kovalen
naftalen
C10H8
P- diklorobenzena
C6H4Cl2
b. Senyawa Ionik
Digunakan handbook
Hasil
B. Perbandingan kelarutan
Isopropil alkohol
5 senyawa percobaan 1 0,5 gr
(CH3)2CHOH
Diulangi percobaan
Karbon tetraklorida
n-heksana
sikloheksana
n-heksana
n-dekana
Minyak bumi
O- diklorobenzena
p- diklorobenzena
n-butil alkohol
t-butil alkohol
hasil
n-butil alkohol
t-butil alkohol
Dietil eter
eter
E. DATA PENGAMATAN
hasil
b. Senyawa ionik
Senyawa ionik Titik leleh pustaka, oC
1 Garam dapur, NaCl Tidak
2 Kl Dilakukan
3 M9SO4
B. Perbandingan Kelarutan
Kelarutan
Senyawa kovalen
Air Karbon tetraklorida
1 Isopropyl Alkohol (CH3)2 CHOH Larut Larut
2 C10H8 Tidak larut Larut
3 C6HCl2 Tidak larut Tidak larut
4 NaCl Tidak larut Tidak larut
5 Kl Tidak larut Tidak larut
6 M9SO4 Larut Tidak larut
C. Senyawa Karbon Berantai Lurus dan Lingkar (cincin)
Senyawa Warna Bau
1 N Heksana Tidak berwarna (bening) Alcohol
2 Sikloheksana Tidak berwarna (bening) Alcohol
D. Isomer
Sifat fisis
Senyawa Warna Bau
1 O – diklorobenzena Bening Aromatik
2 P – diklorobenzena Bening Alcohol
3 N – butil alkohol Bening Menyengat (alcohol)
4 T – butyl alkohol Bening Menyengat (alcohol)
Sifat kelarutan
Senyawa Kejenuhan larutan (tetes)
1 N – butil alkohol G tetes : bau parfum
2 N – butil alkohol O tetes : bau antiseptik
F. PEMBAHASAN
Sebelum kita melakukan percobaan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan yang
dilakukan. Setelah itu barulah kita melakukan percobaan menurut prosedur kerja masing-masing
percobaan.
Perbedaan fisis yang paling mencolok antara senyawa kovalen ionic terdapat pada titik
leleh, kelarutan, dan hantaran listriknya. Ketiga perbedaan ini umumnya disebabkan oleh
kekuatan ikatan ionic yang lebih besar daripada ikatan kovalen. Penggunaan bersama-sama
sepasang electron valensi antara 2 atom non logam disebut suatu ikatan kovalen, zat tersebut
senyawa kovalen. Percobaan kali ini, kita akan mengetahui titik didih dan titik leleh rasa.
2+
H - C2 - H2+
H2+
- Gaya iondon
Dipole permanen
O2
2+H H2+
- Bentuk molekul
1. H2+
2+
H - C2 - H2+ tetrahednal sudut : 109.50
H2+
2+H H2+
B. Perbandingan Kelarutan
Pada senyawa ini kami hanya menggunakan senyawa isopropildikohol, C10H8 dan
M9SO4. Isopropil alcohol dan M9SO4 larut dalam air. Sedangkan senyawa C10H8 tidak larut
dalam pelarut air karena pelarut air bersifat polar sedangkan senyawa C10H8 bersifat nonpolar.
Pada percobaan yang menggunakan pelarut karbon tetraklorida M9SO4 tidak larut dalam
karbon tetraklorida, sedangkan isopropil alcohol dan C10H8 larut dalam tetraklorida. Namun
berdasarkan literature pada air (CH3)2 CHOH, NaCl, KI dan M9SO4 larut, dan pada karbon
tetrakliroda (CH3)2 CHOH, C10H8, propanol larut.
D. Isomer
Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya
berbeda. Pada praktikum kali ini, kita dapat mengetahui sifat fisik dan sifat kimia, yakni sebagai
berikut :
Sifat fisik :
- Warna jernih
- Bau khas obat bius (obat anestesi)
- Memiliki titik didih yang tinggi
- Dapat menyebabkan kulit terasa dingin (reaksi endoterm)
- Alcohol suhu rendah, wujudnya cair dan dapat larut dalam air
- Alcohol suhu tinggi, semakin sukar larut dalam air, titi didih semakin tinggi
Sifat kimia :
- Bersifat polar
- Memiliki ikatan hydrogen
- Bersifat netral
- Mudah menguap
- Mudah terbakar (oksidasi)
- Pada umumnya larut dalam air, dan
- Alcohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehida, lalu aldehida dapat dioksidasi lagi
menjadi asam karboksilat, dan
Contoh :
CH3 – CH2 – CH2 – OH (1 propanol)
CH3 – CH2 – C – H (propanol)
CH3 – CH2 – C – OH (asam propanoat)
- Dapat bereaksi dengan Na
1. Mana yang lebih tinggi titik didihnya kalsium, klorida, CaCl2, asetil klorida ? jelaskan !
Jawab :
Yang lebi tinggi adalah CaCl2, Hal ini karena CaCl2 adalah senyawa ionik dimana antara
ikatan molekul kuat. Sedangkan pada senyawa asetil klorida, senyawa kovalen memiliki
gaya vanderwall yang lemah dan menyebabkan ikatan antar molekul demikian lemah pula.
2. Mengapa naftalena tidak larut dalam air ?
Jawab :
Karena nafalena senyawa kovalen nonpolar, sedangkan air adalah senyawa-senyawa polar
yaitu air hanya dapat melarutkan senyawa polar saja.
4. Dieter sedikit larut dalam air, jelaskan peranan air dalam pelarutan eter !
Jawab :
Dieter sedikit larut dalam air karena daya polarisasinya kecil dari air, tidak ada ikatan
hidrogen, air sukar melarutkan dietil eter karena daya polarisasinyakecil dan kurang reaktif.
H. DISKUSI
B. Perbandingan kelarutan
Pada percobaan kali ini kami hanya menggunakan 3 jenis senyawa kovalen yakni :
isopropil alkohol, C10H8, dan MgSO4. Hal ini dikarenakan tidak adanya bahan yang mencukupi,
sehingga menyebabkan kami hanya melakukan percobaan pada 3 jenis senyawa ini saja. Pada
percobaan isopropil alkohol dan MgSO4 larut dalam air, sedangkan C10H8 tidak larut. Hali ini
dikarenakan air bersifat polar sehingga zat tersebut dapat larut dalam air. Pada karbon tetra
klorida isopropil alkohol dan C10H8 dapat larut sedangkan MgSO4 tidak dapat larut. Hal ini
dikarenakan tetraklorida bersifat non polar, zat antara polar dan non polar tidak akan bisa
bercampur.
Pada percobaan ini, kami melakukannya semua kecuali minyak bumi, hal ini dikarenakan
tidak tersedianya minyak bumi pada saat praktikum. Untuk semua senyawa memiliki warna
bening dan berbau alkohol dengan tingkat kekentalan yang berbeda-beda antar 1 senyawa dan
senyawa lainnya.
D. Isomer
Pada percobaan ini kami melakukan semuanya sesuai dengan prosedur kerja. Isomer
adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, dan rumus strukturnya berbeda. Sedangkan
sifat fisik dan sifat kimianya telah kami sajikan pada pembahasan.
I. KESIMPULAN
1. Praktikan dapat mengetahui perbedaan senyawa kovalen dan ionik yang terdapat ditinjau
dari daya hantaran listrik, titik leleh, dan titik leleh, kelarutan, jenis ikatan atom
penyusun.
2. Dapat mempelajari jenis ikatan dan struktur molekul yang mempengaruhi senyawa secara
langsung, karena ikatan pada setiap senyawa berbeda, baik bentuk ikatan molekul
maupun kepolarannya.
3. Dapat membandingkan sifat fisis dan kimia beberapa pasang isomer yang berbeda sesuai
dengan bentuk ikatan.
4. Dapat mempersiapkan diri untuk memasuki praktikum kimia organik.
I. DAFTAR PUSTAKA
Epinur, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jambi: Universitas Jambi
Hiskia, Ahmad. 1993. Penuntun Dasar-dasar kimia. Jakarta : Depdikbud