You are on page 1of 6

BAB VIII PENETRASI ASPAL

yang rendah terhadap perubahan temperatur. ( Sumber : PENGARUH


PENAMBAHAN POLIMER ELASTOMER TERHADAP INDEKS
PENETRASI ASPAL YANG MENGANDUNG ASPAL DAUR ULANG
The Effect of Adding Elastomeric Polymer To The Penetration Index of
Bitumen Contains Recycling Material Novita Pradani).

B. Maksud dan tujuan


Untuk menentukan penetrasi aspal yang terjadi

C. Benda uji
Aspal keras

D. Alat alat yang dignakan


1. Alat penetrasi.
2. Jarum penetrasi.
3. Beban.
4. Tin box.
5. Glass peredam.
6. Stopwach.
7. Thermometer.

E. Cara Pengujian
1. Memanaskan aspal keras kurang lebih cukup untuk mengisi 2 buah tinbox
secara perlahan-lahan sampai mencair dan bisa dituangkan dengan waktu
pemanasan lebih kecil dari 30 menit.
2. Selama pemanasan mengaduk secara perlahan-lahan agar udara tidak masuk
kedalam contoh.
3. Menutup tinbox agar benda uji tidak kena debu lalu mendiamkan selama 1-
1,5 jam untuk tinbox kecil dan 1,5-2 jam untuk tinbox besar pada ruang
AC/kulkas dengan temperatur (15ᴼC - 30ᴼC).
4. Memasang jarum pada pluyer head.

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2018 KELOMPOK 12 81


BAB VIII PENETRASI ASPAL

5. Meletakan pemberat 50 gram diatas jarum untuk memperoleh beban 100


gram berikut pada pluyer head.
6. Memindahkan tempat air beserta benda uji kebawah alat penetrasi.
7. Menurunkan secara perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji, kemudian mengatur angka 0 (nol) pada penetrometer
sehingga jarum penunjuk berimpit angka 0 (nol)
8. Melepaskan pemegang jarum dan serentak menjalankan stop watch selama
jangka waktu 5 detik
9. Arloji penetrometer dan membaca angka penetrasi yang berimpit angka nol
(0) dan membulatkan hingga 0,1 mm terdekat.

F. Data Pengamatan dan Perhitungan


1. Data Pengamatan
Tabel 8.1 Data Pengamatan Penetrasi Aspal (Terlampir).
2. Perhitungan
a) Untuk pembeban 50 gram sampel 1
Pengamatan 1 = 92 mm
Pengamatan 2 = 40 mm
Pengamatan 3 = 29 mm
Pengamatan 4 = 113 mm
Pengamatan 5 = 35 mm
Sehingga rata-rata penetrasi adalah
P1+P2+P3+P4+P5
=
5
92+40+29+113+35
=
5
= 61,8 mm

b) Untuk pembeban 50 gram sampel 2


Pengamatan 1 = 44 mm
Pengamatan 2 = 40 mm
Pengamatan 3 = 42 mm

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2018 KELOMPOK 12 82


BAB VIII PENETRASI ASPAL

Pengamatan 4 = 55 mm
Pengamatan 5 = 35 mm
Sehingga rata-rata penetrasi adalah
P1+P2+P3+P4+P5
=
5
44+40+42+55+35
=
5
= 43,2 mm

c) Untuk pembebanan 100 gram sampel 1


Pengamatan 1 = 75 mm
Pengamatan 2 = 36 mm
Pengamatan 3 = 182 mm
Pengamatan 4 = 50 mm
Pengamatan 5 = 34 mm
Sehingga rata-rata penetrasi adalah :
P1+P2+P3+P4+P5
=
5
75+36+182+50+34
=
5
= 75,4 mm

d) Untuk pembebanan 100 gram sampel 2


Pengamatan 1 = 72 mm
Pengamatan 2 = 76 mm
Pengamatan 3 = 75 mm
Pengamatan 4 = 68 mm
Pengamatan 5 = 69 mm
Sehingga rata-rata penetrasi adalah :
P1+P2+P3+P4+P5
=
5
72+76+75+68+69
=
5
= 72 mm

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2018 KELOMPOK 12 83


BAB VIII PENETRASI ASPAL

e) Untuk pembebanan 150 gram sampel 1


Pengamatan 1 = 191 mm
Pengamatan 2 = 192 mm
Pengamatan 3 = 85 mm
Pengamatan 4 = 118 mm
Pengamatan 5 = 115 mm
Sehingga rata-rata penetrasi adalah :
P1+P2+P3+P4+P5
=
5
191+192+85+118+115
=
5
= 140,2 mm

f) Untuk pembebanan 150 gram sampel 2


Pengamatan 1 = 96 mm
Pengamatan 2 = 101 mm
Pengamatan 3 = 96 mm
Pengamatan 4 = 95 mm
Pengamatan 5 = 93 mm
Sehingga rata-rata penetrasi adalah :
P1+P2+P3+P4+P5
=
5
96+101+96+95+93
=
5
= 96,2 mm

g) Untuk rata-rata pembebanan 50 gram


Sampel 1 = 61,8 mm
Sampel 2 = 43,2 mm
S1+S2
=
2
61,8+43,2
=
2
= 52,5 mm

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2018 KELOMPOK 12 84


BAB VIII PENETRASI ASPAL

h) Untuk rata-rata pembebanan 100 gram


Sampel 1 = 75,4 mm
Sampel 2 = 72 mm
S1+S2
=
2
75,4+72
=
2
= 73,7 mm

i) Untuk rata-rata pembebanan 150 gram


Sampel 1 = 96 mm
Sampel 2 = 101 mm
S1+S2
=
2
140,2+96,2
=
2
= 118,2 mm

G. Gambar Alat dan Kerja


1. Gambar Alat
Tabel 8.2 Gambar Alat Penetrasi Aspal (Terlampir).
2. Gambar Kerja
Tabel 8.3 Gambar Kerja Penetrasi Aspal (Terlampir).

H. Grafik
Grafik 8.1 Hubungan Penetrasi Aspal dengan Beban (Terlampir).

I. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Pada percobaan penetrasi aspal, didapatkan nilai penetrasi sebagai
berikut,
a. Untuk berat 50 gram = 52,5 mm

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2018 KELOMPOK 12 85


BAB VIII PENETRASI ASPAL

b. Untuk berat 100 gram = 73,7 mm


c. Untuk berat 150 gram = 118,2 mm
Tabel 8.4 Persyaratan Umum Penetrasi Aspal
Jenis aspal Penetrasi 40 Penetrasi 60 Penetrasi 80
Persyaratan MIN MAX MIN MAX MIN MAX
umum 40 59 60 79 80 99

2. Saran
a. Pada saat penekanan jarum untuk mengenai benda uji, hendaklah benda
uji diposisikan terlebih dahulu, agar ketika jarum dijatuhkan bisa
mengenai benda uji, usahakan jarak selalu konstan antara benda uji dan
jarum penetrasi.
b. Pada arloji penetrometer hendaknya ketika setelah jarum penetrasi
dijatuhkan, tidak ditekan, namun hanya didorong saja agar benda uji
pun hanya terdorong oleh jarum saja karena jika kita menekan arloji
penenometer kemudian tekanan diteruskan pada jarum penetrasi, angka
yang tertera pada jarum penenometer bukanlah angka murni dari
penetrasi tetapi penetrasi ditambah tekanan kita yang mendorong pada
arloji penenometer.

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN 2018 KELOMPOK 12 86

You might also like