You are on page 1of 1

EVAPOTRANSPIRASI

Evapotranspirasi (ET) adalah jumlah total air yang kembali lagi ke atmosfer dari permukaan
tanah, permukaan air, dan vegetasi oleh adanya pengaruh faktor-faktor iklim dan fisiologis vegetasi.
Evapotranspirasi merupakan gabungan antara proses evaporasi, intersepsi dan transpirasi.
Evaporasi adalah peristiwa penguapan yaitu berubahnya air menjadi uap, bergerak dari
permukaan tanah dan permukaan air ke udara atau semua bentuk permukaan selain vegetasi. Sedang
transpirasi adalah perjalanan air dalam jaringan vegetasi (proses fisiologi) dari akar tanaman ke
permukaan daun dan akhirnya menguap ke atmosfer. Intersepsi adalah penguapan air dari permukaan
vegetasi ketika berlangsung hujan. Besarnya laju evaporasi dan tranpirasi kurang lebih sama apabila
pori-pori daun terbuka.(Wanielista, 1990)
Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap evapotranspirasi perlu
dibedakan menjadi Evapotranspirasi Potensial (EP) dan Evapotranspirasi Terbatas (ET).
Evapotranspirasi potensial adalah kemampuan atmosfer untuk menghapus air dari permukaan melalui
proses evapotranspirasi. Evapotranspirasi terbatas adalah evapotranspirasi aktual dengan
mempertimbangkan kondisi vegetasi dan permukaan tanah serta curah hujan.
EP lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi, sementara ET lebih dipengaruhi oleh faktor
fisiologi tanaman dan unsur tanah. Faktor dominan yang mempengaruhi EP adalah radiasi matahari,
suhu, kelembaban atmosfer, kecepatan angin, secara umum besarnya EP akan meningkat ketika suhu,
radiasi matahari, kelembaban udara dan kecepatan angin bertambah besar.
Dalam perhitungan dengan metode F.J Mock, Ep dan ET dihitung dengan rumus:
Eo = Ep x 0,75 ........................................................ (2.7)
ET = EP – E ..................................................... (2.8)
EP = ........................................................... (2.9)
E = EP*(m/20)*(18-n) .................................................. (2.10)
dimana: ET = evapotranspirasi terbatas/ limmited evapotranspirasi (mm)
EP = evapotranspirasi potensial (mm)
Ep = Evaporasi panci (data pengamatan)
E = selisih antara Ep dengan ET (mm)
m = singkapan lahan (Exposed surface (%))
n = jumlah hari hujan dalam sebulan
e = Evapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan)
I = Jumlah suhu rata-rata bulanan dari 12 bulan dibagi 5 pangkat 1,514
t = suhu rata-rata bulanan (ºC)
a = 0,000000675.I³ – 0,0000771.I² + 0,017921 + 0,49239
Exposed surface (m%), ditaksir berdasarkan peta tata guna lahan, atau
dengan asumsi:
m = 0 % untuk lahan dengan hutan lebat
m = 0 % pada akhir musim hujan dan bertambah 10% setiap bulan kering untuk lahan sekunder.
m = 10 % - 40 % untuk lahan yang tererosi
m = 20 % - 50 % untuk lahan pertanian yang diolah

You might also like