You are on page 1of 19

DAMPAK PENYALAHGUNAAN

NARKOBA
DIKALANGAN REMAJA

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA:

1. AGGIL SHEFIRA (02)


2. ANGGILIA DWI CAHYANI (05)
3. AZZAHRA MUTIARA JOVIETHA (06)
4. JUMATI WAHYU EKA AGUSTINA (16)
5. NUR AFIVAH (20)

KELAS : XIPS 5

SMAN 1 KUTOWINANGUN
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA. Atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul :
Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad Saw. Adapun tujuan dari penyusunan pembuatan karya
ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran sosiologi.

Dengan terselesaikannya karya ilmiah ini, kami sekalu penulis ingin menyampaikan
terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam penyusunannya, serta semua bimbingan
yang telah diberikan oleh guru pembimbing kami.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa isi dari katya ilmiah ini ini jauh dari sempurna,
penulis berharap pembaca bersedia kesempurnaan paper ini. Kami hanya berharap dengan
adanya laporan ini kami lebih mengetahui tentang bahaya penggunaan narkoba . Selain dapat
bermanfaan bagi kegiatan pembelajaran kami, semoga hasil laporan kami juga bermanfaat bagi
siswa dan masyarakat lain.

Penyusun

Rabu , 9 Mei 2018

i
DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR i
B. DAFTAR ISI ii
C. BAB I
PENDAHULUAN 1
 Latar Belakang
 Rumusan Masalah
 Tujuan
 Manfaat
 Metode Penelitian
D. BAB II
PEMBAHASAN 3
 Pengertian Narkoba
 Jenis Narkoba
 Efek
 Dampak Penyalahgunaan Narkoba
 Faktor Penyebab
E. BAB III
HASIL PENELITIAN 12
 Faktor Penyebab Remaja Menyalahgunakan Narkoba
 Cara Penanggulangan Penyalahgunan Narkoba Dikalangan Remaja
F. BAB IV
PENUTUP 15
 Kesimpulan
 Saran
G. DAFTAR PUSTAKA 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup kepada orang lain. Dia mulai
menentukan jalan hidupnya. Selama menjalani pembentukan kematangan dalam sikap, bebagai
perubahan kejiwaan terjadi, bahkan mungkin kegoncangan. Kondisi semacam ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia tinggal. Pada sisi lain remaja seringkali tidak
mempunyai tempat mengadu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Sehingga sebagai
pelarian remaja seringkali terjerumus, seperti mabuk-mabukan, narkotika dan kriminalitas atau
yang disebut kenakalan remaja.

Kenakalan remaja menurut Kartono adalah gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial.

Menurut Santrock kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang
tidak dapat diterima secara sosial sehingga terjadi tindakan kriminal.

Salah satu contoh kenakalan remaja adalah penyalahgunaan narkoba. Dulu narkoba hanya
dipakai secara terbatas oleh beberapa komunitas manusia diberbagai negara. Tapi kini narkoba
telah menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Pada era modern dan kapitalisme mutakhir,
narkoba telah menjadi problem di berbagai belahan bumi. Narkoba yang telah mengobrak-abrik
nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak bisa mengancam hari depan umat manusia.

Pengguna narkoba di Indonesia kian meningkat. Yayasan Kesatuan Peduli Masyarakat (Kelima)
DKI Jakarta mengemukakan, jumlah pengguna narkotika dan obat terlarang di Indonesia pada
tahun 2012 ini sekitar 5 juta orang. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya
penyalahgunaan masyarakat menyebabkan maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

Selama ini banyak masyarakat atau korban narkoba belum memahami betul peredaran narkoba,
dampak dan pengaruhnya. Masyarakat juga tidak mengetahui apa perbedaan, pemakai,
pencandu, pengedar dan pemasok narkoba. Mereka yang menjadi korban penggunaan narkoba
tersebut akhirnya harus menjalani rehabilitasi. Sementara mereka yang menjadi pengedar dan
penjual akan berhadapan dengan hukum yang tidak berkompromi untuk kejahatan internasional
tersebut.

Merujuk pada latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat
permasalahan diatas untuk dijadikan bahan penulisan pada makalah yang berjudul “DAMPAK
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA”.

1
B. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan narkoba ?


 Apa saja yang termasuk jenis-jenis narkoba ?
 Seberapa bahaya narkoba ?
 Apa yang menyebabkan anak muda zaman sekarang cenderung menggunakan narkoba ?
 Bagaimana pencegahan dan cara menanggulangi anak pengguna narkoba

C. Tujuan

 Mengetahui apa itu narkoba.


 Mengetahui apa jenis-jenis narkoba.
 Mengetahui seberapa bahaya narkoba.
 Mengetahui penyebab anak muda zaman sekarang cenderung menggunakan narkoba.
 Mengetahui bagaimana pencegahan dan cara menanggulangi anak pengguna narkoba.

D. Manfaat

 Bagi masyarakat
Menjadi lebih tahu apa itu narkoba, seberapa bahaya narkoba, dan cara
penanggulangannya.
 Bagi penulis
Bisa menjadi referensi dan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.

E. Metode Penelitian

Studi Pustaka, yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan sumber buku maupun sumber
internet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba

Menurut Kurniawan (2008) narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi
seperti perasaan, pikiran, suasana hati, serta prilaku jika masuk kedalam tubuh manusia baik
dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya,

Pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

B. Jenis-jenis Narkoba

Narkoba dibagi dalam 3 jenis, diantaranya :

 Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan ke dalam
tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.

Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan
bagi pengobatan dan kepentingan manusia si bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit , dll.

Narkotika digolongkan menjadi 3 golongan, diantaranya :

 Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pngetahuan . Contoh : ganja ,
heroin , kokain , morfin, dan opium.
 Narkotika golongan II adalah narkotika yang memeiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, betametadol.
 Narkotika golongan III adalah narkotika yang memeiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

Penjelasan:

• Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)
dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.

3
• Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa seba

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun
lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-
hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga
didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara
kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara
menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

• Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan
sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu,
dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan
konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien
morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

• Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari
Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif

 Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkoba , baik alamiah maupun sintetis yang memiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4
kelompok adalah

 Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD,
STP, dan ekstasi.
 Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.

4
 Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
 Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon,
dumolid ) dan diazepam.

 Zat Adiktif Lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

 Rokok
 Kelompok alkohol dam minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
 Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang
bila dihirup akan memabukkan.

C. Efek

 Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
 Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang
lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna
lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
 Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw

 Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif
, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya
ganja , heroin , putaw
 Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian

D. Dampak Bagi Kehidupan

Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat menyebabkan efek dan
dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat
buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik. Meskipun demikian terkadang beberapa jenis
obat masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu,
bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat dan
narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka ragam.

5
 Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan
o Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan
kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
o Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya
tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
o Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat
terlarang.
o Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO / drop out.
o Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan
gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
o Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani
kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
o Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir
batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia
baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang
hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan
kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan
berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.

 Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia

1. Gangguan pada jantung

2. Gangguan pada hemoprosik

3. Gangguan pada traktur urinarius

4. Gangguan pada otak

5. Gangguan pada tulang

6. Gangguan pada pembuluh darah

7. Gangguan pada endorin

8. Gangguan pada kulit

9. Gangguan pada sistem syaraf

10. Gangguan pada paru-paru

11. Gangguan pada sistem pencernaan

12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.

13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.

6
 Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia

1. Menyebabkan depresi mental.

2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.

3. Menyebabkan bunuh diri

4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.

Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau
kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat
menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan
melupakan.Selain dampak langsung dan tidak langsung yang didapatkan, adapun dampak yang
lain,yaitu:

a) DAMPAK FISIK

Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka waktu yang lama bisa
dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers.
Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ tubuh kita
menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa berfungsi normal. Salah satu contoh adaptasi
biologis dapat dilihat dengan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi
syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell dan mitokondria yang ada di dalam liver
untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk
menjaga keseimbangan baru ini.

Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan
keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya
transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan
didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan
narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.

Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu narkoba dengan cepat berubah
menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan saat seorang pengguna berhenti menggunakan
narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat menggunakan seseorang akan mengalami konstipasi,
tetapi GPO yang dialaminya adalah diare, dll.

GPO ini juga merupakan ‘momok’ tersendiri bagi para pengguna narkoba. Bagi para pecandu,
terutama, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami GPO merupakan salah
satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan narkoba, terutama jenis
putaw/heroin. Mereka tidak mau meraskan pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur tubuh dan
persendian, kram otot, insomnia, mual, muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila pasokan
narkoba kedalam tubuh dihentikan.

Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-
paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba.
Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru
yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat
infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna
jarum suntik.

7
b) DAMPAK POSITIF NARKOTIKA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif,
narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya,
terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:

1. Opioid

Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk
mencegah batuk dan diare.

2. Kokain

Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan,
seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.

3. Ganja (ganja/cimeng)

Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat
yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

c) DAMPAK MENTAL

Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ketergantungan mental. Ketergantungan mental ini lebih
susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik. Ketergantungan yang dialami secara fisik
akan lewat setelah GPO diatasi, tetapi setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam
bentuk yang dikenal dengan istilah ‘sugesti’. Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan
sugesti adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw bersifat fisik, dan
merupakan istilah lain untuk Gejala Putus Obat, sedangkan sugesti adalah ketergantungan
mental, berupa munculnya keinginan untuk kembali menggunakan narkoba. Sugesti ini tidak
akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi secara normal.

Sugesti ini bisa digambarkan sebagai suara-suara yang menggema di dalam kepala seorang
pecandu yang menyuruhnya untuk menggunakan narkoba. Sugesti seringkali menyebabkan
terjadinya 'perang' dalam diri seorang pecandu, karena di satu sisi ada bagian dirinya yang sangat
ingin menggunakan narkoba, sementara ada bagian lain dalam dirinya yang mencegahnya.
Peperangan ini sangat melelahkan... Bayangkan saja bila Anda harus berperang melawan diri
Anda sendiri, dan Anda sama sekali tidak bisa sembunyi dari suara-suara itu karena tidak ada
tempat dimana Anda bisa sembunyi dari diri Anda sendiri... dan tak jarang bagian dirinya yang
ingin menggunakan narkoba-lah yang menang dalam peperangan ini. Suara-suara ini seringkali
begitu kencang sehingga ia tidak lagi menggunakan akal sehat karena pikirannya sudah terobsesi
dengan narkoba dan nikmatnya efek dari menggunakan narkoba. Sugesti inilah yang seringkali
menyebabkan pecandu relapse. Sugesti ini tidak bisa hilang dan tidak bisa disembuhkan, karena
inilah yang membedakan seorang pecandu dengan orang-orang yang bukan pecandu. Orang-
orang yang bukan pecandu dapat menghentikan penggunaannya kapan saja, tanpa ada sugesti,
tetapi para pecandu akan tetap memiliki sugesti bahkan saat hidupnya sudah bisa dibilang normal
kembali. Sugesti memang tidak bisa disembuhkan, tetapi kita dapat merubah cara kita bereaksi
atau merespon terhadap sugesti itu.

8
Dampak mental yang lain adalah pikiran dan perilaku obsesif kompulsif, serta tindakan
impulsive. Pikiran seorang pecandu menjadi terobsesi pada narkoba dan penggunaan narkoba.
Narkoba adalah satu-satunya hal yang ada didalam pikirannya. Ia akan menggunakan semua
daya pikirannya untuk memikirkan cara yang tercepat untuk mendapatkan uang untuk membeli
narkoba. Tetapi ia tidak pernah memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukannya, seperti
mencuri, berbohong, atau sharing needle karena perilakunya selalu impulsive, tanpa pernah
dipikirkan terlebih dahulu.

Ia juga selalu berpikir dan berperilaku kompulsif, dalam artian ia selalu mengulangi kesalahan-
kesalahan yang sama. Misalnya, seorang pecandu yang sudah keluar dari sebuah tempat
pemulihan sudah mengetahui bahwa ia tidak bisa mengendalikan penggunaan narkobanya, tetapi
saat sugestinya muncul, ia akan berpikir bahwa mungkin sekarang ia sudah bisa mengendalikan
penggunaannya, dan akhirnya kembali menggunakan narkoba hanya untuk menemukan bahwa ia
memang tidak bisa mengendalikan penggunaannya! Bisa dikatakan bahwa dampak mental dari
narkoba adalah mematikan akal sehat para penggunanya, terutama yang sudah dalam tahap
kecanduan. Ini semua membuktikan bahwa penyakit adiksi adalah penyakit yang licik, dan
sangat berbahaya.

d) DAMPAK EMOSIONAL

Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat
menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek
yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan
ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama
alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu,
dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali
mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut
pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas. Ini mengakibatkan
tingginya domestic violence dan perilaku abusive dalam keluarga seorang alkoholik atau
pengguna Shabu-shabu. Karena pikiran yang terobsesi oleh narkoba dan penggunaan narkoba,
maka ia tidak akan takut untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap orang-orang yang
mencoba menghalaginya untuk menggunakan narkoba. Emosi seorang pecandu narkoba sangat
labil dan bisa berubah kapan saja. Satu saat tampaknya ia baik-baik saja, tetapi di bawah
pengaruh narkoba semenit kemudian ia bisa berubah menjadi orang yang seperti kesetanan,
mengamuk, melempar barang-barang, dan bahkan memukuli siapapun yang ada di dekatnya. Hal
ini sangat umum terjadi di keluarga seorang alkoholik atau pengguna Shabu-shabu. Mereka tidak
segan-segan memukul istri atau anak-anak bahkan orangtua mereka sendiri. Karena melakukan
semua tindakan kekerasan itu di bawah pengaruh narkoba, maka terkadang ia tidak ingat apa
yang telah dilakukannya.

Saat seseorang menjadi pecandu, ada suatu kepribadian baru yang muncul dalam dirinya, yaitu
kepribadian pecandu atau kepribadian si junkie. Kepribadian yang baru ini tidak peduli terhadap
orang lain, satu-satunya hal yang penting baginya adalah bagaimana cara agar ia tetap bisa terus
menggunakan narkoba. Ini sebabnya mengapa ada perubahan emosional yang tampak jelas
dalam diri seorang pecandu. Seorang anak yang tadinya selalu bersikap manis, sopan, riang, dan
jujur berubah total mejadi seorang pecandu yang brengsek, pemurung, penyendiri, dan jago
berbohong dan mencuri.

9
Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang kehilangan kendali terhadap emosinya. Seorang
pecandu acapkali bertindak secara impuls, mengikuti dorongan emosi apapun yang muncul
dalam dirinya. Dan perubahan yang muncul ini bukan perubahan ringan, karena pecandu adalah
orang-orang yang memiliki perasaan dan emosi yang sangat mendalam. Para pecandu seringkali
diselimuti oleh perasaan bersalah, perasaan tidak berguna, dan depresi mendalam yang seringkali
membuatnya berpikir untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Perasaan-perasaan ini pulalah yang membuatnya ingin terus menggunakan, karena salah satu
efek narkoba adalah mematikan perasaan dan emosi kita. Di bawah pengaruh narkoba, ia dapat
merasa senang dan nyaman, tanpa harus merasakan perasaan-perasaan yang tidak mengenakkan.
Tetapi… perasaan-perasaan ini tidak hilang begitu saja, melainkan ‘terkubur hidup-hidup’ di
dalam diri kita. Dan saat si pecandu berhenti menggunakan narkoba, perasaan-perasaan yang
selama ini ‘mati’ atau ‘terkubur’ dalam dirinya kembali bangkit, dan di saat-saat seperti inilah
pecandu membutuhkan suatu program pemulihan, untuk membantunya menghadapi dan
mengatasi perasaan-perasaan sulit itu.

Satu hal juga yang perlu diketahui adalah bahwa salah satu dampak buruk narkoba adalah
mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi mental dan emosional. Contoh seorang
pecandu berusia 16 tahun saat ia pertama kali menggunakan narkoba, dan saat ia berusia 26
tahun ia berhenti menggunakan narkoba. Memang secara fisik ia berusia 26 tahun, tetapi
sebenarnya usia mental dan emosionalnya adalah 16 tahun. Ada 10 tahun yang ‘hilang’ saat ia
menggunakan narkoba. Ini juga sebabnya mengapa ia tidak memiliki pola pikir dan kestabilan
emosi seperti layaknya orang-orang lain seusianya.

e) DAMPAK SPIRITUAL

Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas utama
didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat kehidupannya, dan semua hal/aspek lain dalam
hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih penting daripada narkoba, dan ia
menaruh kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas segala-galanya. Narkoba menjadi
jauh lebih penting daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah, pekerjaan, dll.

Ia berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam


penggunaan narkobanya. Ia tidak lagi melakukan hobi-hobinya, menjalani aktivitas normal
seperti sekolah, kuliah, atau bekerja seperti biasa, bila sebelumnya ia termasuk rajin beribadah
bisa dipastikan ia akan menjauhi kegiatan yang satu ini, apalagi dengan khotbah agama yang
selalu didengar bahwa orang-orang yang menggunakan narkoba adalah orang-orang yang
berdosa.

Ini menyebabkan pecandu seringkali hidup tersolir, ia hidup dalam dunianya sendiri dan
mengisolasi dirinya dari dunia luar, yaitu dunia yang tidak ada hubungannya dengan narkoba. Ia
menjauhi keluarga dan teman-teman lamanya, dan mencari teman-teman baru yang dianggap
sama dengannya, yang dianggap dapat memahaminya dan tidak akan mengkuliahinya tentang
penggunaan narkobanya.

Narkoba dianggap sebagai sahabat yang selalu setia menemaninya. Orangtua bisa memarahinya,
teman-teman mungkin menjauhinya, pacar mungkin memutuskannya, bahkan Tuhan mungkin
dianggap tidak ada, tetapi narkoba selalu setia dan selalu dapat memberikan efek yang
diinginkannya…

10
Secara spiritual, Narkoba adalah pusat hidupnya, dan bisa dikatakan menggantikan posisi Tuhan.
Adiksi terhadap narkoba membuat penggunaan narkoba menjadi jauh lebih penting daripada
keselamatan dirinya sendiri. Ia tidak lagi memikirkan soal makan, tertular penyakit bila sharing
needle, tertangkap polisi, dll.

Adiksi adalah penyakit yang mempengaruhi semua aspek hidup seorang manusia, dan karenanya
harus disadari bahwa pemulihan bagi seorang pecandu tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi juga
harus mencakup ketiga aspek lainnya sebelum pemulihan itu dapat dianggap sebagai suatu
pemulihan yang sebenarnya.

D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

1. Faktor Narkoba itu sendiri

a. Tersedia dan mudah mendapatkannya


b. Khasiat yang diinginkan : menghilangkan rasa sakit, menenangkan, menidurkan dsb
c. Informasi yang berlebihan mengenai khasiat tersebut

2. Faktor masalah dari diri sendiri

a. Ingin tahu dan coba-coba


b. Ingin diterima dan masuk dalam lingkungan tertentu, yang sudah biasa menyalahgunakan
obat (narkoba)
c. Ingin mendemonstrasikan kebebasan
d. Ingin memperoleh kenikmatan dari efek narkoba (obat) yang ada
e. Ingin mencapai ketenangan yang maksimal
f. Ingin melarikan diri dari suatu masalah
g. Ingin dapat menghilangkan rasa sakit atau ketidak nyamanan yang dirasa
h. Ingin dibilang dewasa dan modern/ mengikuti zaman

3. Faktor masalah dilingkungan

a. Masyarakat menerima penggunaan obat tertentu, bersikap masa bodoh dan kurangnya
kontrol sosial
b. Mudahnya sarana komunikasi dan gencarnya informasi
c. Peranan keluarga (tidak harmonis, broken home, dsb)
d. Peranan kelompok sebaya yang menyalahgunakan narkoba
e. Bergaul dengan penyalahguna dan pengedar
f. Bersekolah dilingkungan yang rawan dan sering terjadi penyalahgunaan narkoba
g. Bertempat tinggal dilingkungan peredaran dan penyalahgunaan narkoba
h. Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak

11
BAB III

HASIL PENELITIAN

Penyalagunaan narkoba dikalangan remaja sangatlah merugikan baik bagi kesehatan,


kelangsungan pendidikan, hubungan sosial dengan masyarakat, serta masa depan remaja itu
sendiri. Dari dampak penyalahgunaan narkoba itu sendiri,di dalamnya pasti terdapat berbagai
faktor penyebab remaja bisa menyalahgunakan benda yang diharamkan oleh agama dan dilarang
oleh negara.

Banyaknya pemakai/pengguna di masyarakat segeri disebabkan karena

Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka masing-
masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zat
adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa seseorang menjadi pecandu /
pengguna zat terlarang :

1. Ingin Terlihat Gaya

Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri,
kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat
menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan
disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh
golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut.

2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk

Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya
memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang
berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik
secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti
keluarga senasib sepenanggungan.

3. Menghilangkan Rasa Sakit

Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang
tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang
dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang.

4. Coba-Coba / Ingin Tahu / Pengen Tau

Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang
dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika
iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba ingin
mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat
terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.

12
5. Ikut-Ikutan

Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang
belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang
dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai
perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain
asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk
menyalah gunakan tempat umum.

6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres

Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam
pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi gembira
ria.

7. Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan / Kehebatan

Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok
yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu
membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang
sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab
pada zat terlarang.

8. Melenyapkan BT, Bete Dan Bosan Dan Agar Merasa Enak

Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu
seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang
dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan
halusinasi / khayalan yang menyenangkan.

9. Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko

Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan
aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan
penuh percaya diri.

10. Merasa Dewasa

Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain agar
dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa
seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua,
bebas guru, dan lain-lain.

11. Banyaknya Pengangguran

Merupakan salah satu penyebab/alasan seseorang untuk memakai/mengomsumsi narkoba,


sehingga mereka senangnya hura-hura tanpa ada akal atau pikiran yang sehat dalam
memecahkan suatu masalah.

13
Mengingat sudah menjamurnya pengaruh Narkoba diberbagai kalangan maka
Penanggulangan Narkoba sangatlah penting, guna untuk menjaga generasi penerus bangsa.
Adapun cara yang dapat di lakuakan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Cara ini dapat
dilakukan untuk mencegah remaja agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang
menyalahgunakan narkoba. Adapun caranya sebagai berikut:

a. Remaja khususnya yang masih sekolah dapat menggunakan waktu luang untuk kegiatan
yang lebih bermanfaat seperti, mengikuti seminar, mengikuti ekstrakulikuler di sekolah,
atau dapat mengisi waktu luang hanya dengan sekedar membaca buku di rumah.
b. Menjalin hubungan baik dengan teman sekolah, teman sepergaulan, serta menjalin
hubungan aik dengan masyarakat sekitar.
c. Memiliki prinsip, agar tidak terbawa oleh pergaulan yang negative.
d. Selektif dalam memilih teman.
e. Meningikatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
f. Lebih sering berkumpul dengan keluarga dirumah.

Cara terbaik untuk mencegah kecanduan terhadap Narkoba adalah dengan tidak
mengkonsumsi kembali obat-obat terlarang, nah perlunya pihak dokter, layanan masyarakat,
keluarga memberikan penjelasan secara detail efek dari obat terlarang dalam dosis berlebih
terhadap tubuh kita.

Nah apabila Anda perlu mengambil lebih banyak dosis diluar yang telah dianjurkan
karena penyakit kambuh kembali, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.

Orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut dalam membantu

Penanggulangan Narkoba khusus bagi anaknya :

• Komunikasi, sering berbicara antar orang tua dan anak, dengan memberikan informasi tentang
resiko penggunaan dan penyalahgunaan Narkoba atau obat-obat terlarang.

• Dengarkan, Jadilah pendengar yang baik bagi orang tua bila anak-anak sedang berbicara
mengenai tekanan antar sebaya mereka, maka anak akan mendukung dalam penolakan terhadap
Narkoba.

• Jadilah Contoh Yang baik, mencontohkan pengaruh buruk terhadap anak, khususnya
ketergantungan kepada obat terlarang, akan berdampak sangat buruk bagi perkembangan
hidupnya, dan efeknya akan lebih cepat untuk kecanduan Narkoba.

• Jagalah keharmonisan keluarga, memperkuat hubungan dalam keluarga itu sangat diperlukan,
karena bila anak dikucilkan dalam keluarga, maka dia akan merasa asing, sendirian dan biasanya
obat terlaranglah sebagai penghilang rasa sakit yang diderita oleh si anak.

Tujuan dari program terapi kecanduan obat pada umumnya adalah agar si pasien berhenti
menggunakan obat-obat terlarang secepat dan se aman mungkin, cara penanggulangan
Detoxification secara bertahap akan mengurangi dosis obat atau zat kimia seperti methadone
yang memiliki efek samping yang tidak terlalu parah bagi tubuh. Untuk beberapa orang,
mungkin lebih aman bila menjalani proses program Rehabilitasi rawat jalan.

14
Beberapa bentuk penanggulanan Narkoba tambahan setelah Detoxification :

• Konseling, pasien atau keluarga melakukan konsultasi kepada psikolog, atau psikiater, nah
kegiatan ini dapat membantu si pasien terhindar dari kecanduan obat-obatan, kebiasaan atau
prilaku terapi yang dijalankan akan membantu si pasien apabila terjadi kambuh atau penarikan
kembali terhadap obat-obatan.

• Program Perawatan, program perawatan ini termasuk pendidikan umum dan sesi terapi yang
difokuskan pada pembentukan ketenangan dan pencegahan kecanduan kembali.

• Self help groups meeting, seperti pertemuan kelompok khusus untuk ketergantungan obat
Narkoba tingkat satu. Dengan sharing secara personal permasalahan yang terjadi dapat
meningkatkan harga diri dari si pasien, sehingga dapat mencegah dari kecanduan Narkoba.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada awalnya orang-orang khususnya remaja mengkonsumsi narkoba mulai dengan ingin
mencoba-coba Bahkan sekarang narkoba juga sudah masuk ke SD. Modusnya sama mula-mula
diberi, lama-kelamaan menjadi ketergantungan. Harganya juga mula-mula gratis, dan setelah
lama harganya makin mahal, Karena sudah ketergantungan berapapun harganya akan dibeli. Jika
pembelinya orang kaya masih bisa dibeli, tetapi kalau orang miskin mau pakai apa mereka
membelinya. Factor pemicu seseorang menjadi pecandu narkoba antara lain Karena keluarganya
berantakan. Contohnya orang tua si pecandu bercerai. Dengan perceraian itu si anak jadi kurang
Perhatian. Factor pemicu yang lain pemahaman agama yang minim pengalaman yang kurang
baik.

Banyak sekali jenis narkoba sekarang ini contohnya pil lexotan, Extaci, ganja, heroin, morphine
dan lain-lain. Cara mengkonsumsinya juga bervariasi sesuai jenis narkoba yang dikonsumsi

Sanksi bagi para si pecandu dan pengedar, sebenarnya sudah cukup memberatkan, apalagi
sekarang sudah banyak yang dihukum mati akibat kasus narkoba. Sebenarnya pengedaran
narkoba dapat dicegah dengan pengawasan yang intensif baik dari polisi ataupun masyarakat
terutama bagi para orang tua harus bisa mendidik anaknya supaya tidak terjerumus ke lembah
hitam. Bisa dengan pendekatan agama ataupun yang lainnya. Kalau tidak diawasi, akankah
semua remaja di Indonesia akan menjadi pecandu narkoba? Kita berharap tidak demikian.

B. Saran

Sebaiknya untuk orang tua yang memiliki anak yang baru memasuki masa puberitas
(Remaja)yang mengacu kepada pemakaian/penyalagunaan narkoba sebaiknya mengawasi dari
faktor – faktor yang menyebabkan penyalagunaan narkoba dan menghindarkan anak anda dari
pergaulan bebas dan selalu memberi pengertian kepada anak anda yang baru memasuki masa
puberitas karna yang baru memasuki masa Remaja harus selalu di berikan pengertian dan
pengarahan dan mengecek pendidikan anak anda dengan zaman yang memasuki era globalisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis (diakses 14 november 2013 )

http://www.karyailmiah.com (diakses 16 november 2013 )

http://smpnu2dukuhturi.com//(diakses 17 november 2013 )

http://BNN.go.id/pengguna narkoba (diakses 17 november 2013 )o

http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=106&Itemid=132#.
UUmyXTdtCSo, (diakses 17 november 2013 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba (diakses 18 november 2013 )

http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/ (diakses 19 november 2013 )

http://makassar.tribunnews.com/2012/11/27/brigjen-viktor-ini-dampak-negatif-pengguna-
narkoba (diakses 20 november 2013 )

http://indonesiabergegas.com/index.php?option=com_content&view=article&id=80:efek-
negatif-pemakaian&catid=14&Itemid=166 (diakses 20 november 2013 )

http://lukitanatalia.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-penggunaan-rokok.html (diakses 20
november 2013 )

http://rehabnarkoba.blogspot.com/2012/07/9-ciri-pecandu-shabu-shabu.html – .UUneODdtCSo
(diakses 20 november 2013 )

http://www.anneahira.com/zat-adiktif.htm (diakses 21 november 2013 )

16

You might also like