Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
Victoria Wikanti Widaninggar
11101244008
i
MOTTO
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa,
tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan kamu mau
mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
(1 Petrus 5:2)
v
PERSEMBAHAN
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa beserta alam semesta
yang telah memberikan kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir skripsi ini
sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi
Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Karya ini saya
persembahkan untuk :
vi
IMPLEMENTASI PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN,
MANAJER, DAN SUPERVISOR DI SLB NEGERI 1 BANTUL
Oleh
Victoria Wikanti Widaninggar
NIM 11101244008
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui implementasi peran kepala sekolah
sebagai pemimpin; 2) mengetahui implementasi peran kepala sekolah sebagai manajer,
dan; 3) mengetahui implementasi peran kepala sekolah sebagai supervisor di SLB Negeri
1 Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif.Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, karyawan, dan orang tua
siswa.Data dikumpulkan melalui wawancara tidak struktur, observasi, dan dokumentasi
dengan instrumen penelitian pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman
dokumentasi.Uji keabsahan data dengan triangulasi. Analisis data menggunakan model
Miles dan Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian implementasi peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer,
dan supervisor di SLB Negeri 1 Bantul adalah sebagai berikut. (1) Implementasi peran
kepala sekolah sebagai pemimpin telah dilaksanakan dengan memberikan keteladanan
dalam hal kedisplinan menggunakan waktu dan menjalankan tugas, memiliki visi ke
depan bagi SLB Negeri 1 Bantul, mendorong kemauan kuat dan semangat melalui
keteladanan yang diberikan secara nyata di sekolah, memberikan pengarahan dan
bimbingan bagi personil secara langsung maupun tidak langsung, menjalin komunikasi
yang membangun dengan guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, mitra sekolah dan
masyarakat sekitar sekolah dan mengambil keputusan secara tepat bersama personil
sekolah. (2) Implementasi peran kepala sekolah sebagai manajer telah dilaksanakan
dengan melaksanakan perencanaan program dan kegiatan, menggunakan strategi dalam
mengelola sumber daya sekolah, mengorganisasi dan mendayagunakan seluruh sumber
daya yang ada di sekolah dengan memanfaatkan struktur organisasi yang dibentuk beserta
pembagian tugas, mendorong keterlibatan seluruh personil sekolah, mengembangkan
potensi yang dimiliki sekolah, dan melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah. (3) Implementasi peran kepala sekolah
sebagai supervisor telah dilaksanakan melalui pelaksanakan fungsi supervisi dibantu oleh
koordinator PKG/PKB yaitu tim asesor perwakilan dariguru. Teknik supervisi yang
digunakan tim asesor adalah observasi kelas setiap satu semester sekali. Kegiatan
supervisi secara insindental dan rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah ialah kunjungan
kelas dengan berkeliling mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan guru di
sekolah. Hasil tindak lanjut dari kegiatan supervisi adalah berupa nilai dan hasil temuan
kekurangan kinerja guru dalam mengajar yang selanjutnya akan dijadikan dasar
perencanaan pelaksanaan diklat untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir skripsi ini. Tujuan penulisan akhir skripsi sebagai syarat dalam
menyelesaikan jenjang Strata 1 (S1) pada program studi Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa
tugas akhir skripsi dapat terselesaikan dengan baik karena adanya bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada.
1. Dr. Haryanto, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan
penelitian.
2. Dr. Cepi Safruddin A J, M.Pd, Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah
membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Suyud, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan tugas akhir skripsi
ini.
4. Penguji Utama Bapak Hermanto, M.Pd dan Sekretaris Penguji Bapak
Slamet Lestari, M.Pd yang telah meluangkan waktu dan tenaga
memberikan koreksi dan perbaikan terhadap hasil penelitian saya.
5. Dr. Udik Budi Wibowo sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan dalam menjalani perkuliahan.
6. Para dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Program Studi Manajemen
Pendidikan yang telah memberikan ilmu dan wawasannya.
7. Orang tua, kakak, adek, dan teman-teman dekat penulis, yang senantiasa
memberikan doa dan dorongan sehingga terselesaikan tugas akhir skripsi
ini.
8. Bapak Muh. Basuni, M.Pd selaku Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Bantul,
beserta Bapak dan Ibu Guru Karyawan dan orang tua siswa SLB Negeri 1
viii
DAFTAR ISI
x
B. Perbedaan Manajer dan Pemimpin ............................................................ 25
xi
G. Teknik Analisis Data Penelitian ............................................................... 63
xii
f. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan sekolah ............................................................................. 110
3. Implementasi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor............................. 111
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.Rekap Jumlah Siswa SDLB N 1 Bantul Menurut Jenis Kelamin ............ 70
Tabel 5.Rekap Jumlah Siswa SMPLB N 1 Bantul Menurut Jenis Kelamin ......... 70
Tabel 6.Rekap Jumlah Siswa SMALB N 1 Bantul Menurut Jenis Kelamin ........ 71
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses yang dilakukan setiap individu menuju kearah yang lebih baik sesuai
dengan potensi kemanusiaan. Proses ini hanya akan berhenti ketika nyawa sudah
manusia (humanizing human being). Proses ini merupakan bagian dari suatu
Sekolah dalam hal ini pendidikan menempati posisi yang sangat sentral dan
Undang-Undang Dasar 1945 pun diatur hak warga negara untuk memperoleh
baik secara formal, informal maupun non formal, sehingga pada gilirannya ia akan
memiliki mental, akhlak, moral dan fisik yang kuat serta menjadi manusia yang
1
fisik, emosional, mental, dan sosial. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang
sebagai berikut, pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa. Pengertian pendidikan khusus yang sama berasal dari Pemerintah sesuai
dengan Pasal 127 Peraturan Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
ciri bahwa pemerintah telah konsisten dalam konsep atau sebutan/ peristilahan
yang dapat dijadikan acuan oleh semua pihak yang menangani pendidikan seperti
pemerintah daerah, dinas pendidikan, perguruan tinggi, sekolah atau setiap satuan
2
dalam Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Tujuan terpenting sekolah adalah memberi pertolongan bagi anak untuk dapat
menyandang kelainan fisik, psikis dan kelainan perilaku agar sebagai pribadi
dengan hubungan sosial, budaya, dan alam sekitar atau dapat mengembangkan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kelainan dalam hal
fisik, mental, atau sosial. Sebagai individu yang memiliki kekurangan mereka
menutup diri dari lingkungannya dan merasa tidak percaya diri. Pandangan
masyarakat yang kurang positif terhadap anak berkebutuhan khusus justru akan
pada anak berkebutuhan khusus harus disikapi secara positif agar mereka dapat
3
serta diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, lingkungan,
pengembangan potensi anak didik merupakan hal yang penting dari pelaksanaan
manajemen sekolah. Hal ini didukung oleh Dedy dan Yani (2013) yang
tidak ada atau kurang tersedia tenaga psikolog dan dokter yang bekerja dan dapat
luar biasa.
4
Penyelenggaraan pendidikan khusus di sekolah luar biasa dapat terlaksana
khusus. Kemudian terkait partisipasi anak didik yang memiliki kebutuhan khusus
bersekolah di sekolah luar biasa sangat dipengaruhi oleh faktor kesiapan dan
motivasi keluarga terutama dilihat dari latar belakang pendidikan, sosial, dan
ekonomi keluarga yang tergolong masih rendah. Adapun orang tua anak didik
yang hanya menyerahkan anak didik ke sekolah luar biasa dengan membayar dana
pendidikan yaitu sekolah luar biasa. Perlu adanya komunikasi efektif antara
lembaga pendidikan dan orangtua untuk mendidik anak didik yang memiliki
merupakan organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh
disekolah adalah sebagai seorang pemimpin. Dalam hal ini kepemimpinan kepala
5
sekolah sangat berperan penting sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan
sekolah guna menciptakan situasi belajar dengan baik dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan. Dalam hal ini seorang kepala sekolah harus mampu
dan dilaksanakan dalam bentuk nyata oleh kepala sekolah. Melalui peran-peran
tersebut diharapkan dapat menjadi langkah kepala sekolah untuk mencapai mutu
dan kualitas sekolah. Kedudukan dan peran pemimpin dalam suatu organisasi
mengelola sumber daya manusia dan lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.
dan tujuan yang telah ditetapkan sekolah. Adanya berbagai kendala disebabkan
6
ditemui berbagai hambatan dalam mewujudkan tujuan sekolah menunjukkan
bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin bukan pusat kekuatan organisasi, namun
dan peran lain. Sehingga kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi
memotivasi seluruh pesonil sekolah, orang tua anak didik, mitra sekolah, dan
pihak lain yang terkait untuk berperan ikut aktif terlibat mewujudkan keberhasilan
dapat dibangun melalui komunikasi yang terjalin secara akrab dan hangat. Kepala
merupakan bentuk interaksi agar mampu bekerja sama dengan orang yang
dipimpinnya. Akan tetapi masih ditemui guru dan karyawan yang belum
7
dan anak didik. Anak didik yang dihadapi guru memiliki berbagai macam
karakteristik terlebih anak didik yang berada di sekolah luar biasa yang
merupakan anak berkebutuhan khusus. Pasti akan ada berbagai kendala yang
dialami guru di dalam proses pelaksanaan belajar mengajar. Apalagi belum semua
guru di sekolah luar biasa mampu mendedikasikan dirinya sesuai panggilan jiwa
untuk dapat mendidik dan mengajar anak berkebutuhan khusus. Selain itu masih
Dalam hal ini kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan penting dalam
harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus. Potensi sumber daya guru
Oleh karena itu diperlukan adanya supervisi akademik untuk mengawasi dan
mutu pengajaran.
Sekolah yang menjadi tempat penelitian memiliki kekhasan yang menarik bagi
peneliti yaitu SLB Negeri 1 Bantul. Fakta yang menarik yaitu mengenai
8
kepemimpinan kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul yang menyelenggarakan
pendidikan khusus yaitu sekolah luar biasa dari tingkat TKLB, SDLB, SMPLB,
dan SMALB dengan jenis layanan pendidikan luar biasa di antaranya autis,
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa yang dikepalai oleh satu kepala
sekolah. Mengingat bahwa anak didik secara individu memiliki kelainan masing-
masing yang berbeda kebutuhannya satu sama lain dari tiap jenjang pendidikan.
Jumlah anak didik secara keseluruhan di SLB Negeri 1 Bantul termasuk dalam
kategori banyak dan secara istimewa juga banyak mencetak prestasi dari tingkat
1 Bantul terdapat hambatan dalam mengelola sumber daya sekolah yang sangat
SGPLB dengan luas tanah hampir tiga hektar yang berhubungan dengan penataan
dan pengelolaan sarana prasarana sekolah. Selain itu jumlah guru yang
secara individu dan terdapat beberapa guru yang akan memasuki masa pensiun.
Seorang kepala sekolah dituntut untuk mampu mengelola sumber daya yang ada
di sekolah dengan segala keterbatasan yang ada. Terlebih kepala sekolah juga
manajer, dan supervisor yang ada di SLB Negeri 1 Bantul. Terlebih belum ada
9
informasi mengenai implementasi peran kepala sekolah yang dilaksanakan di
B. Identifikasi Masalah
tersebut.
4. Pendidikan khusus atau sekolah luar biasa masih memiliki tantangan dalam
10
9. Kurangnya motivasi dari guru untuk mengembangkan kemampuan
profesional.
10. Tidak semua guru di sekolah luar biasa mampu mendedikasikan dirinya
sesuai panggilan jiwa untuk dapat mengajar dan mendidik anak berkebutuhan
11. Pengelolaan sekolah luar biasa dari TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB
dan tunadaksa yang dikepalai oleh satu kepala sekolah masih ditemui banyak
12. Belum ada informasi tentang bagaimana implementasi peran kepala sekolah
supervisor.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dalam
penelitian ini akan dibatasi hanya pada peran kepala sekolah sebagai pemimpin,
D. Rumusan Masalah
Negeri1 Bantul?
Negeri 1 Bantul?
11
3. Bagaimana implementasi peran kepala sekolah sebagai supervisor di SLB
Negeri 1 Bantul?
E. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu kepada rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui:
Bantul.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
Sebagai bahan masukan kepada lembaga atau warga sekolah di SLB Negeri 1
di sekolah.
12
kepala sekolah dapat meningkatkan kualitas kepemimpinannya untuk
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpian adalah terjemahan dari kata leadership yang berasal dari kata
kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin yang artinya bimbing atau tuntun.
Tatang M. Amirin dkk (2010: 134) menyebutkan pemimpin adalah suatu peran
dalam sistem tertentu, karenanya seorang dalam peran formal belum tentu
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang, oleh sebab itu
Menurut Robbins (1971) dalam Didin Kurmiadin dan Imam Machali (2013:
anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh tersebut
dapat diperoleh secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial
yang diduduki dalam suatu organisasi. Hal yang sama dipaparkan oleh Edy
dan mengarahkan kemampuan dan usaha orang lain untuk mencapai tujuan
pemimpin.
14
Dari definisi kepemimpinan yang ada memiliki esensi yang sama yaitu proses
mempengaruhi orang lain guna untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian
atau kelompok orang agar mau dan mampu bekerja mencapai tujuan yang telah
serta menjadi konkrit apabila memiliki suatu jabatan yang diduduki dalam suatu
organisasi.
2. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal
atau kerja suatu bagian tubuh. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan
mengisyarakatkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi itu.
gagasan kepada orang lain, mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara,
15
menciptakan perubahan secara efektif di dalam penampilan kelompok, dan
mengerakkan orang lain sehingga secara sadar orang lain tersebut mau melakukan
Menurut Veithzal Rivai (2006: 53) fungsi kepemimpinan antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Fungsi Instruktif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
ditetapkan.
b. Fungsi Konsultatif
umpan balik (feed back), yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan
mudah mengintruksikannya.
16
c. Fungsi Partisipasi
Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga
d. Fungsi Delegasi
orang kepercayaan.
e. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah, meskipun tidak mustahil
17
Adapun lebih jelasnya fungsi kepemimpinan pendidikan menurut Soekarto
Indrafachrudi (2006:3) yang pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu fungsi pemimpin yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai dan
fungsi pemimpin yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat
dan menyenangkan.
18
dapat memberi kenyamanan beristirahat dan cukup memadai. Jalan
lain untuk menciptakan situasi pekerjaan yang menyenangkan ialah
berusaha supaya anggota kelompok merasa bahwa pemimpin berdiri
di belakang mereka dan mendukungnya.
c) Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota
bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari
kelompok. Semangat kelompok dapat dibentuk melalui penghargaan
terhadap usaha setiap anggota atau kelompok demi kepentingan
kelompok dan melalui social activities. Jika pemimpin memberi
semangat persahabatan kepada anggota-anggota kelompoknya, sifat
ramah tamah dan kegembiraannya akan mempengaruhi anggota dan
mereka akan menirunya.
d) Pemimpin dapat menggunakan kelebihan yang terdapat pada
pemimpin, bukan untuk berkuasa dan mendominasi, melainkan untuk
memberi sumbangan pemikiran kepada kelompok menuju pencapaian
tujuan bersama. Dalam suasana tersebut, pemimpin dapat juga
mengembangkan kesanggupan anggotanya. Pemimpin juga harus
mengakui anggotanya secara wajar, dengan berbuat seperti itu
pemimpin akan diterima dan diakui secara wajar.
3. Kepemimpinan Efektif
penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara
19
e. Memantau
f. Memotivasi dan Memberi Inspirasi
g. Melakukan konsultasi
h. Mendelegasikan
i. Mendukung
j. Mengembangkan dan Membimbing
k. Mengelola Konflik dan Membangun Tim
l. Membangun Jaringan Kerja
m. Memberikan Pengakuan
n. Memberikan Penghargaan
jangka panjang; (b) mengalokasikan sumber daya sesuai dengan prioritas; (c)
pekerjaan; (b) menganalisis masalah pada waktu yang tepat, namun dengan cara
yang sistematis untuk mengidentifikasi sebab dan mencari pemecahannya; dan (c)
Menjelaskan peran dan tujuan: (a) membagi tugas; (b) memberi arah tentang
jelas mengenai tanggung jawab pekerjaan, dan tujuan tugas, tenggat waktu, serta
rencana, dan kegiatan kepada orang yang membutuhkannya agar dapat melakukan
20
pekerjaannya; (b) memberi material dan dokumen tertulis; dan (c) menjawab
kualitas pekerjaan; (c) mengevaluasi kinerja para individu dan unit organisasi; (c)
terhadap pekerjaan; (b) komitmen terhadap sasaran tugas; dan (c) patuh terhadap
tuntunan akan kerja sama, bantuan, dukungan, atau sumber daya, menetapkan
dan (d) memasukkan ide-ide serta saran-saran dari orang lain dalam keputusan-
keputusan.
jawab dan kebijaksanaan yang cukup besar dalam melaksanakan aktivitas kerja;
Mendukung: (a) bertindak ramah dan penuh perhatian, sabar, dan membantu;
(b) memperlihatkan simpati dan dukungan jika seorang bingung dan cemas; (c)
21
Mengembangkan dan membimbing: (a) memberi pelatihan dan nasihat karier
yang konstruktif; (b) mendorong kerja sama; (c) kerja sama tim; dan (d)
Memberikan pengakuan: (a) memberi pujian dan pengakuan bagi kinerja yang
efektif; (b) keberhasilan yang signifikan dan kontribusi khusus; dan (c)
seseorang.
yang nyata, seperti penambahan gaji atau promosi bagi yang kinerja efektif; (b)
22
4. Kepemimpinan Pendidikan
menerangkan di lapangan
apa dan di mana kepemimpinann itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula
mengemong. Sebagaimana kata pendidikan yang menunjuk arti yang dapat dilihat
dari dua segi, yaitu: (1) pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan
mengajar seperti yang dikenal sehari-hari; dan (2) pendidikan sebagai ilmu
mendidik mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan
telah berkembang begitu luas dan mendalam. Dari hal itu, maka kepemimpinan
berhubungan dengan proses mendidik dan mengajar di satu pihak, dan pada pihak
lain berhubungan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu-
ilmu pembantunya.
Dari itu Fachrudi (1983: 33) yang dikutip oleh Marno dan Triyo mengatakan
kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif di dalam
23
Nawawi (1994: 82) yang dikutip oleh Marno dan Triyo mengatakan bahwa
membership .
institusi, yaitu kepala sekolah, dan dalam tataran mikro teknis yaitu tenaga
dimaksud adalah dalam lingkup sekolah yang dilihat dari tataran mikro institusi,
24
a. Kemampuan mengorganisasikan dan membantu staff di dalam merumuskan
staff sekolah lainnya agar mereka dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab
kepala sekolah yang menekankan bahwa peran kepala sekolah sebagai faktor
penentu bagi keberhasilan suatu sekolah dalam mengelola semua sumber daya di
persamaan antara pemimpin dan manajer. Onisimus Amtu (2011: 17) mengatakan
bahwa untuk menjadi manajer diperlukan proses dan waktu. Sebagai seorang
manajer yang dapat dipercaya adalah yang memiliki keterampilan dan kompetensi
dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang tertentu. Manajer sesuai dengan tugas
25
tugas-tugas yang dibagi sesuai dengan prosedur kerja perusahaan dalam situasi
kerja, terdapat hirarki yang jelas antara atasan dan bawahan, serta terkondisi
sangat kuat dan melekat erat dengan keyakinan para pengikut maupun komunitas
berbagai pandangan yang membantu memperjelas fungsi dan peran manajer dan
26
Tabel: 1. Perbedaan Peran Manajer dan Pemimpin (Bennis, 1989)
Peran
Manajer Pemimpin
a) Mengelola a) Menginovasi
b) Tiruan b) Orisinal
c) Mempertahankan c) Mengembangkan
d) Berfokus pada sistem dan struktur d) Fokus kepada orang
e) Bergantung kepada pengawasan e) Membangkitkan kepercayaan
f) Melihat jangka pendek f) Melihat perpektif jangka panjang
g) Bertanya kapan dan bagaimana g) Bertanya apa dan mengapa
h) Melihat hasil pokok h) Menatap masa depan
i) Meniru i) Menciptakan
j) Menerima status quo j) Menantangnya
k) Prajurit yang baik k) Dirinya sendiri
l) Melakukan hal-hal dengan benar l) Melakukan hal-hal yang benar
merupakan dua istilah yang punya kaitan dan sering dipandang identik, namun
Ada pandanggan bahwa manajemen lebih luas dari kepemimpinan dan ada juga
yang sebaliknya, namun terlepas dari kontroversi tersebut dalam tataran praktik
lapangan idealnya seorang kepala sekolah adalah pemimpin yang baik sekaligus
manajer yang baik pula, artinya kepala sekolah harus mempunyai kemampuan
Seorang manajer lebih menekankan pada pelaksanaan tugas melalui cara yang
teratur dengan prosedur yang jelas serta secara ketat menerapkan fungsi-fungsi
manajer lebih mengacu pada apa yang sudah biasa dilakukan serta
sehingga dalam bekerjanya seorang manajer lebih bersifat rutin dari waktu ke
27
waktu, yang penting organisasi dapat berjalan dengan stabil dalam menjalankan
seorang pemimpin lebih menekankan pada perubahan dan penentuan arah, serta
lebih produktif, lebih maju, dan lebih bermutu, sehingga mereka lebih
organisasi.
organisasi sekolah berjalan secara efektif dan efisien, oleh karena itu
keseimbangan keduanya menjadi hal yang perlu terus dikembangkan. Hal ini
Menurut Wahyudi (2009: 63) kepala sekolah merupakan jabatan karir yang
diperoleh seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai guru. Seorang diangkat
28
yang disyaratkan untuk jabatan dimaksud. Didin Kurmiadin dan Imam Machali
kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya manusia yang
ada agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu
Menurut Gavis, G.A. & Thomas, M.A. (1989) dalam Wahyudi (2009: 63)
mempunyai kompetensi. Menurut Wahyudi (2009: 36) daftar atau rincian tugas
kepala sekolah termasuk peran dan fungsi yang dijalankan dapat menjadi dasar
29
bagi penentuan kompetensi kepala sekolah. Dengan demikian, kompetensi yang
30
terbuka, tidak memaksakan kehendak dan menciptakan suasana demokratis
terbuka, melatih guru agar mengahargai pendapat orang lain secara objektif,
dan (5) memberi kesempatan kepada guru agar berani mengambil keputusan
31
g. Kompetensi Mengelola Konflik
konflik yang terjadi di sekolah tidak dapat dihindarkan, dan pasti terjadi,
karena itu menjadi tugas kepala sekolah untuk mengelola konflik agar tetap
pendidikan maupun penciptaan iklim dan budaya sekolah yang konduktif, bagi
terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif, efisien, dan produktif dengan
(2004:98) seorang pemimpin yaitu kepala sekolah memiliki beberapa peran yaitu:
b. Peran sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
32
d. Peran sebagai supervisor, yaitu kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang
f. Peran sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
g. Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
dua hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan tersebut yaitu kepala sekolah
sekolah dan kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi mereka demi
Selanjutnya dari sisi tertentu kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat
formal, sedang dari sisi lain kepala sekolah dapat berperan sebagai manajer,
sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan yang tidak kalah penting seorang kepala
33
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin dapat
dipandang sebagai pejabat formal dan juga menjalankan banyak peran yang
a. Pengertian Pemimpin
Menurut Tatang M. Amirin dkk (2010: 134) Pemimpin adalah suatu peran
dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu
yang memiliki jabatan sebagai seorang pemimpin adalah kepala sekolah. Seorang
Menurut Marno dan Triyo Supriyanto (2008: 38) peran kepala sekolah sebagai
pemimpin diantaranya:
34
4) Mau mendengarkan kritik/usul/saran yang konstruktif dari semua
pihak yang terkait dengan tugasnya baik dari staf, karyawan, atau
bawahannya sendiri.
5) Memiliki visi dan misi yang jelas dari lembaga yang dipimpinnya,
visi dan misi tersebut disampaikan dalam pertemuan individual dan
kelompok.
6) Kemampuan berkomunikasi dengan baik, mudah dimengerti,
teratur, dan sistematis kepada semua pihak.
7) Kemampuan mengambil keputusan bersama secara musyawarah.
8) Kemampuan menciptakan hubungan kerja yang harmonis,
membagi tugas secara merata dan dapat diterima oleh semua pihak.
tercermin dalam sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri), (3) tanggung jawab, (4)
berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil,
(guru dan non guru), (2) memahami kondisi dan karakteristik peserta didik, (3)
memiliki pemahaman terhadap visi dan misi sekolah akan tercermin dari
misi sekolah, dan (3) melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misi ke
35
sekolah, (2) mengambil keputusan untuk kepentingan internal sekolah, dan (3)
bentuk tulisan, (3) berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik, (4)
berkomunikasi secara lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan
sekolah.
penuh semangat dan percaya diri para guru, staf dan siswa dalam melaksanakan
staf dan para siswa serta memberikan dorongan mengacu dan berdiri di depan
a) Bertanggung jawab agar para guru, staf dan siswa menyadari akan
tujuan sekolah yang telah ditetapkan, dengan kesadaran tersebut para
guru, staf, dan siswa dengan penuh semangat, keyakinan
melaksanakan tugas masing-masing dalam mencapai tujuan sekolah.
b) Agar guru, staf dan siswa melaksanakan tugas-tugas dengan penuh
kesadaran, maka setiap kepala sekolah bertanggung jawab untuk
menyediakan segala dukungan, perlatihan, fasilitas, berbagai
peraturan dan suasana yang mendukung kegiatan.
c) Kepala sekolah harus pula mampu memahami motivasi setiap guru,
staf dan siswa mengapa mereka bersikap dan berperilaku baik yang
bersifat positif maupun reaksi yang tidak mendukung.
d) Kepala sekolah harus selalu tampak sebagai sosok yang selalu
dihargai, terpercaya, diteladani, dituruti segala perintahnya, sehingga
kepala sekolah sebagai seorang pemimpin betul-betul berfungsi
sebagai sumber inspirasi bawahan.
36
e) Kepala sekolah harus selalu dapat menjaga memelihara
keseimbangan antara guru, staf dan siswa di satu pihak dan
kepentingan sekolah serta kepentingan masyarakat dipihak lain.
Sehingga tercipta suasana keseimbangan, keserasian, antara
kehidupan sekolah dengan masyarakat.
f) Tiap kepala sekolah harus menyadari bahwa esensi kepemimpinan
adalah kepengikutan (the followership). Artinya kepemimpinan tidak
akan terjadi apabila tidak didukung pengikut atau bawahan.
Bawahan dalam hal ini adalah para guru, staf dan siswa.
g) Memberikan bimbingan, mengadakan koordinasi kegiatan,
mengadakan pengendalian/pengawasan dan mengadakan pembinaan
agar masing-masing anggota/bawahan memperoleh tugas yang wajar
dalam beban dan hasil usaha bersama.
h) Untuk mengatasi permasalahan matarantai pengelolaan kepala
sekolah yang sebenarnya sangat menentukan terciptanya kepala
sekolah yang professional.
suatu serangkain perilaku maupun aktifitas yang dilakukan oleh kepala sekolah itu
ditetapkan bersama.
a. Pengertian Manajer
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam Marno
dan Triyo Supriyatno (2008: 50) Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan
manajemen. Setiap manajer selalu melibatkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi, jika seseorang bekerja sendiri, dia bukan seorang manajer. Seorang
dengan baik. Seorang manajer atau kepala sekolah pada hakikatnya adalah
37
seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengendali. Keberadaan
manajer pada suatu organisasi sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat
supervisi, dan sosial. Salah satu yang berhubungan dengan tugas-tugas kepala
sekolah adalah dalam hal manajerial dan supervisi. Dalam kompetensi manajerial
38
9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
12) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
sekolah.
14) Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.
15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah.
16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat,
erta merencanakan tindak lanjutnya.
dalam seluruh kegiatan di sekolah.Namun dalam hal ini kepala sekolah harus
berpedoman pada asas tujuan, asas keunggulan, asas mufakat, asas kesatuan, asas
39
Agar seorang kepala sekolah secara efektif dapat melaksanakan fungsinya
a) Technical Skills
(1) Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur, dan
teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus.
(2) Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana,
peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat
khusus tersebut.
b) Human Skills
(1) Kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerja
sama
(2) Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain,
mengapa mereka berkata dan berperilaku
(3) Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif
(4) Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif,
praktis, dan diplomatis.
(5) Mampu berperilaku yang dapat diterima
c) Conceptual skills
(1) Kemampuan analisis
(2) Kemampuan berfikir rasional
(3) Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi
(4) Mampu menganalisis berbagai kejadian, serta mampu memahami
berbagai kecenderungan
(5) Mampu mengantisipasikan perintah
(6) Mampu mengenali macam-macam kesempatan dan problem-
problem social.
40
Keberadaan manajer pada suatu organisasi di mana di dalamnya berkembang
(Wahjosumidjo, 2007: 95-96). Menurut Marno dan Triyo Supriyanto (2008: 37)
organisasi personal dengan uraian tugas sesuai dengan standar yang ada; (iii)
kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang ada, serta lebih
a. Pengertian Supervisor
(2002: 193-194) dalam Maryono (2013: 17) Supervisi berasal dari bahasa Inggris
41
super = atas, lebih, dan visi=lihat/penglihatan, pandangan. Seorang supervisor
dalam batasan yang lebih spesifik, yaitu pengajaran. Menurut Alfonso dalam
Maryono (2013: 17), supervisi pengajaran adalah tindak laku pejabat yang
dirancang oleh lembaga yang langsung berpengaruh terhadap perilaku guru dalam
berbagai cara untuk membantu cara belajar siswa dan untuk mencapai tujuan yang
dilakukan oleh lembaga itu. Uraian tentang supervisi pengajaran yang disebutkan
di atas berfokus pada; (1) perilaku supervisor; (2) dalam membantu guru-guru;
Usaha kepala sekolah dan guru untuk mengetahui situasi lingkungan sekolah
supervisi, dan sosial. Salah satu yang berhubungan dengan tugas-tugas kepala
42
sekolah adalah dalam hal manejerial dan supervisi. Dalam kompetensi supervisi
Dengan demikian, kepala sekolah bukan hanya mengawasi karyawan dan guru
dan pemahamannya tentang tugas dan fungsi stafnya, agar pengawasan dan
Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain
pembelajaran.
keputusan. Dapat dilaksanakan di ruang guru atau ruang kelas pada saat
43
b) Kunjungan kelas, kunjungan kelas dapat digunakan oleh kepala sekolah
langsung.
diri, walaupun sebenarnya tidak ada cara mengajar yang paling baik.
pembelajaran.
cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialamai
44
berbagai hal yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar mengajar,
melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala sekolah
dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk membantu melaksanakan
tugasnya.
Menurut Ametembun dalam Maryono (2013: 23), ada empat fungsi supervisi
yaitu fungsi penelitian, fungsi penilaian, fungsi perbaikan, dan fungsi pembinaan.
(1) Fungsi penelitian adalah fungsi supervisi yang harus dapat mencari jalan
(2) Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan,
seberapa besar telah dicaai, dan penilaian ini dilakukan dengan berbagai
45
melihat perkembangan hasil penilaian sekolah, serta prosedur lain yang
(3) Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara
(4) Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan masalah
kunjungan supervisi.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam
menjalankan peran sebagai supservisor perlu memahami tugas dari para guru dan
fungsinya.
D. Pendidikan Khusus
46
didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
kecerdasan dan bakat istimewa. Pengertian pendidikan khusus yang sama dari
Pemerintah sesuai dengan Pasal 127 Peraturan Nomor 17 Tahun 2010 tentang
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
Menurut Dedy Kustawan dan Yani Meimulyani (2013: 19) juga menyebutkan
sosial, dan/ atau yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
pendidikan khusus (Sekolah Luar Biasa) dan Satuan Pendidikan Khusus bagi
Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa
peserta didik yang memiliki hambatan belajar dan hambatan perkembangan atau
47
emosional, mental, sosial, dan/ atau yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa yang melalui satuan pendidikan khusus (Sekolah Luar Biasa) dan satuan
pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau
bahwa konsep tujuan pendidikan khusus bagi peserta didik berkelaian bertujuan
dibedakan menjadi dua ditinjau dari sifatnya yang permanen dan temporer.
a. Anak berkebutuhan khusus yang sifatnya permanen yaitu anak yang memiliki
ptensi kecerdasan dan bakat istimewa dan anak yang memiliki kelainan fisik,
b. Anak berkebutuhan khusus yang sifatnya temporer yaitu anak yang berasal
dari daerah terpencil/ terbelakang, anak pada masyarakat adat yang terpencil,
anak yang terkena bencana alam, dan anak yang mengalami bencana sosial.
c.
48
3. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
adalah taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa
Atas Luar Biasa (SMALB) atau Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa
(SMKLB). Bentuk layanan pendidikan bagi Anak yang berkebutuhan khusus yang
49
tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, runadaksa sedang,
dan tunaganda.
Menurut Dedy Kustawan dan Yani Meimulyani (2013: 80), setiap satuan
pendidikan khusus atau SLB harus memiliki pedoman yang mengatur tentang:
50
9) Biaya operasional satuan pendidikan.
dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas
tenaga kebersihan sekolah, teknisi sumber belajar, psikolog, pekerja sosial, dan
kurangnya 3 (tiga) tahun kepala TKLB dan 5 (lima) tahun untuk kepala
Pendidik pada SDLB, SMPLB, dan SMALB, terdiri atas guru kelas, guru
mata pelajaran, dan guru pembimbing khusus yang penugasannya ditetapkan oleh
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) latar
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan sertifikat profesi guru
untuk SDLB/SMPLB/SMALB.
51
Pengelolaan satuan pendidikan khusus menerapkan manajemen berbasis
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Dedy Kustawan
dan Yani Meimulyani (2013: 79). Setiap satuan pendidikan khusus SLB dipimpin
oleh seorang kepala satuan pendidikan khusus atau kepala SLB sebagai
tugasnya kepala satuan pendidikan SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat
dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala satuan pendidikan. Pada satuan
satuan pendidikan khusus atau kepala SLB dalam melaksanakan tugasnya dibantu
minimal oleh tiga wakil kepala satuan pendidikan khusus yang masing-masing
kesiswaan.
keputusan pada satuan pendidikan khusus atau SLB di bidang akademik dilakukan
oleh rapat Dewan Pendidik yang dipimpin oleh kepala satuan pendidikan khusus
atau Kepala SLB. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan bidang non-
akademik dilakukan oleh komite yang dihadiri oleh kepala satuan pendidikan.
Rapat dewan pendidikan dan komite sekolah dilaksanakan atas dasar prinsip
52
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan
oleh pemimpin satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah atau bentuk lain
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas sekolah PLB atau
penilik satuan pendidikan dan kepala satuan pendidikan. Pelaporan dilakukan oleh
E. Penelitian Relevan
Penelitian relevan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini,
yaitu:
menjalankan fungsinya.
53
kompetensi guru pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, khususnya
penting dalam pengelolaan segala sumber daya yang ada di sekolah. Dalam
penelitian ini yang akan dipelajari adalah tentang bagaimana implementasi peran
F. Pertanyaan Penelitian
54
a. Bagaimana perencanaan program dan kegiatan sekolah?
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
menggali informasi dan menganalisis dari awal sampai akhir penelitian dan akan
56
Negeri 1 Bantul sebagai tempat penelitian karena pelaksanaan pendidikan luar
biasa dengan jenjang pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB dengan
jenis pelayanan pendidikan yang berbeda-beda dipimpin oleh satu kepala sekolah.
Hal tersebut menarik untuk diteliti dalam hal implementasi peran kepala sekolah
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei tahun 2015.
C. Subjek Penelitian
hubungan erat dengan peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, dan
supervisor sehingga informasi yang diperoleh adalah data yang valid dan dapat
57
D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
a. Wawancara
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
antara dua orang atau lebih, di mana keduanya berperilaku sesuai dengan status
mengungkap berbagai hal yang berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai
informasi secara detail dan mendalam sehubungan dengan pokok masalah yang
diteliti, yaitu peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, dan supervisor.
Secara khusus wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
ketua jurusan, koordinator PKG/PKB, karyawan, serta wakil orang tua siswa yang
informasi masalah yang dimiliki informasi. Melalui wawancara ini diperoleh yang
Bantul.
58
b. Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada informan penelitian. Dalam
teknik ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada seluruh obyek
c. Dokumentasi
adalah catatan, transkip, buku, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya untuk
E. Instrumen Penelitian
59
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument adalah peneliti sendiri.
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data dan menafsirkan data dan
membuat kesimpulan atas temuannya. Selain itu, instrumen yang digunakan yaitu
pedoman dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui data kepala sekolah dan
60
3) Berkomunikasi dengan
orangtua peserta didik,
mitra sekolah, dan
masyarakat sekitar sekolah
f. Mengambil keputusan secara 1) Pengambilan keputusan
tepat bagi kepentingan bersama personil sekolah
sekolah 2) Pengambilan keputusan
untuk kepentingan
internal sekolah
3) Pengambilan keputusan
untuk kepentingan
eksternal sekolah
2. Peran Kepala a. Merencanakan program dan 1) Merumusan program dan
Sekolah sebagai kegiatan sekolah kegiatan sekolah secara
Manajer jelas, periodik dan
sistematis
b. Menggunakan strategi dalam 1) Strategi pemanfaatan
mengelola sumber daya sumber daya sekolah dan
sekolah serta program dan pelaksanaan program dan
kegiatan sekolah kegiatan yang mengarah
pada pencapaian visi, misi,
dan tujuan sekolah
c. Mengorganisasi dan 1) Menghimpun dan
mendayagunakan seluruh mengorganisasikan seluruh
sumber daya yang ada di sumber daya
sekolah 2) Mengatur dan
mendayagunakan segala
sumber sekolah dalam
pencapaian tujuan sekolah
d. Mendorong keterlibatan 1) Menyusun organisasi
seluruh personil sekolah personal dengan uraian
dalam menjalankan tugas tugas sesuai dengan standar
masing-masing yang ada
2) Menggerakkan seluruh
personil sekolah dalam
pelaksanaan tugas masing-
masing
e. Mengembangkan potensi 1) Pengembangan guru dan
yang dimiliki oleh sekolah staf
2) Pengembangan peserta
didik
3) Pengembangan kurikulum
dan pembelajaran
4) Penghargaan dan intensif
5) Tata tertib dan displin
6) Manajemen keuangan dan
pembiayaan
7) Pendayagunaan sarana dan
prasarana
8) Pelibatan orang tua dan
61
masyarakat
f. Melakukan monitoring, 1) Kegiatan monitoring
evaluasi, dan pelaporan kegiatan sekolah
pelaksanaan program 2) Kegiatan evaluasi kegiatan
kegiatan sekolah sekolah
3) Kegiatan pelaporan
kegiatan sekolah
3. Peran Kepala a. Menyusun program supervisi 1) Perumusan perencanaan
Sekolah sebagai akademik terhadap guru program supervisi
Supervisor b. Melaksanakan program 1) Waktu dan setting
supervisi akademik terhadap pelaksanaan supervisi
guru 2) Teknik atau pendekatan
supervisi
c. Menindaklanjuti hasil 1) Hasil atau capaian kegiatan
supervisi akademik terhadap supervisi
guru 2) Kegiatan tindaklanjut
kegiatan supervisi
3) Kegiatan laporan kegiatan
supervisi
Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan
pengumpulan data dan sumber yang ada. Dalam penelitian ini keterpercayaan atau
memilih sumber data atau informan yang tepat sesuai dengan fokus penelitian
yaitu dengan menjadikan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan,
koordinator PKG/PKB, karyawan, dan orang tua siswa sebagai subjek penelitian,
dalam pengumpulan data atau informasi peneliti melakukan trigualasi sumber data
yaitu melakukan pengumpulan data dengan menggali informasi yang sama dari
sumber data yang berbeda dengan sumber data diantaranya kepala sekolah, wakil-
wakil kepala sekolah, ketua jurusan, koordinator PKG/PKB, karyawan, dan orang
62
tua siswa. Dan menggunakan triangulasi teknik yaitu mengecek data yang didapat
dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari wawancara akan dibandingkan
Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis model Miles dan
Gambar 1. Analisis Data Model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 247)
63
Reduksi data merupakan proses pemilahan data yang telah dikumpulkan dari
Setelah data direduksi maka data dibuat pola-pola khusus sesuai tema atau
yang jelas dan dapat dipahami. Data yang telah dirangkum berdasarkan
Setelah display data tahap berikutnya adalah penarikan kesimpulan. Data yang
dibuat narasi dalam display data kemudian disajikan dalam hasil penelitian.
supervisor.
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
peran sebagai pemimpin, manajer, dan supervisor di Sekolah Luar Biasa (SLB)
SLB Negeri 1 Bantul. Data yang diperoleh berasal dari hasil wawancara,
Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Pos 55182 dengan nomor
telepon (0274) 374410, nomor fax (0274) 378990, dan beralamat email
Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa (D), Tunadaksa Ringan (D1), dan Autis,
mulai dari jenjang TK hingga jenjang SMA. Kondisi sekolah dinyatakan baik
Awal mula berdirinya SLB Negeri 1 Bantul pada tahun 1971 menjadi rintisan
bagi alumni Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) untuk merintis SLB A
berlokasi di kelas khusus lokal SD Klitren. Pada tahun selanjutnya tahun 1972
65
perintisan SLB untuk pendidikan tunarungu wicara dan juga SLB C untuk
Yogyakarta (pada waktu itu SGPLB juga menempati komplek tersebut) namun
pada tahun 1976 pindah ke Jalan Bintaran Tengah No. 3, mengikuti SGPLB yang
pada waktu itu juga menempati gedung tersebut. Selanjutnya untuk perintisan
SLB D untuk pendidikan tundaksa pada tahun 1973 menempati rumah Bapak
merupakan SLB Latihan bagi SGPLB. Kemudian tahun 1996 SGPLB beralih
fungsi, maka SLB Latihan SGPLB menempati seluruh bangunan dengan sekolah
SLB Negeri Bantul sempat berubah nama menjadi SLB Negeri 3 Yogyakarta
pada tahun 2004 namun pada tahun 2010 berubah nama kembali menjadi SLB
dalam rangka optimalisasi fungsi sarana prasarana untuk Klinik Rehabilitasi dan
Resource Centre Pendukung Inklusi (RC IX Propinsi DIY). Dan mulai tahun
66
Fisioterapi Yogyakarta dan UNY sebagai peningkatan layanan sosiologis,
psikologis, medis, dan vokasional bagi semua anak berkebutuhan khusus di SLB
Negeri 1 Bantul maupun SLB sekitarnya pada tahun ini pula, dirintis layanan
tingkah laku sopan santun terhadap guru, orang tua dan orang lain dalam
67
2. Struktur Organisasi SLB Negeri 1 Bantul
Kepala Jurusan Kepala Jurusan Kepala Jurusan Kepala Jurusan Kepala Jurusan
Autis Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Tunadaksa
Koord. PKG/PKB
Peserta Didik TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB, Jenis Kelainan A,B, C, D dan Autis
68
3. Personalia Penanggung jawab SLB Negeri 1 Bantul Tahun 2013-2014
69
f. Kerohanian Katholik : Abdul Adim, S.Pd.
14. Koordinator Asrama Siswa : Asti Sudaryani, S.Pd.
15. Koordinator Lab. MIPA : Zakaria Abu Bakar, S.Pd.
16. Koodinator Upacara Bendera : Yus Subianti
17. Komite Sekolah
70
Tabel 6. Rekap Jumlah Siswa SMALB N 1 Bantul Menurut Jenis
Kelainan
Jumlah
JURUSAN A B C C1 D D1 Autis
Total
Kelas X 1 9 7 7 - - - 24
Kelas XI - 7 4 6 - 1 - 18
Kelas XII 1 9 2 2 2 - - 16
JML SMA 2 25 13 15 2 1 - 58
Sumber: Dokumen SLB Negeri 1 Bantul
71
1) Tabel8. Kualifikasi Akademik Kepala Sekolah.
B. Hasil Penelitian
72
berlapis melalui struktur organisasi. Sistem manajemen atau pengelolaan secara
manajemen paling atas adalah kepala sekolah sebagai top manajer, kemudian
lapisan di bawahnya adalah wakil kepala sekolah yang membawahi kepala setiap
unit pelayanan Recource Centre IX. Pusat sumber (Recource Centre IX)didirikan
yang dapat dimanfaatkan oleh semua anak, khususnya anak berkebutuhan khusus,
orang tua, keluarga, sekolah umum, sekolah luar biasa, masyarakat, pemerintah,
serta pihak lain yang berkepentingan untuk memperoleh informasi yang seluas-
khusus/pendidikan inklusif.
dilaksanakan pada jam kerja umum pelayanan tersebut atau dengan melalui
kepada anak didik yang membutuhkan layanan khusus yang terdiri dari berbagai
jenis sesuai dengan gangguan yang dialaminya. Rehabilitasi medik yaitu layanan
yang diberikan kepada anak didik yang mengalami ganguan dalam koordinasi
73
vokasional bertujuan mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk mencapai
mulai pagi sampai siang hari sesuai dengan jadwal disetiap jenjang pendidikan,
sedangkan untuk ekstra kurikuler dilaksanakan siang hari sampai sore setelah jam
kegiatan Pramuka setiap hari Sabtu untuk anak didik kelas 4 keatas semua
Bantul dibantu oleh empat wakil kepala sekolah di bidang: pengajaran, kesiswaan,
sarana prasarana, dan hubungan masyarakat, serta dibantu oleh setiap ketua
jurusan dengan jenis ketunaan: tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa,
dan autis. Adapun di bidang tata usaha yaitu kepala sub.bagian tata usaha dan
koordinator unit kerja sarana penunjang merupakan unsur warga sekolah yaitu
para guru dan karyawan di SLB Negeri 1 Bantul yang sudah diberikan
74
kewenangan oleh kepala sekolah untuk mengelola dan menjalankan tugas di
oleh Bapak Muh. Basuni, M.Pd yang sudah menjabat kurang lebih selama satu
tahun lima bulan. Kepala sekolah memiliki pengalaman mengajar sebagai guru
harus mengelola sumber daya yang besar, diantaranya sumber daya manusia yaitu
guru dan karyawan, anak didik, dan sarana prasarana pendukung dengan luas
tanah yang hampir tiga hektar yang dahulu merupakan komplek bekas Sekolah
penting dalam rangka pengelolaan seluruh sumber daya yang ada di sekolah. Oleh
sebab itu kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus berdiri di depan untuk
tujuan sekolah.
sekolah. Kelakuan kepala sekolah yang selalu menjadi contoh yang baik bagi
75
berbagai macam keteladanan. Menurut kepala sekolah keteladanan yang diberikan
ialah dalam hal kedisplinan, yaitu displin waktu, displin kerja melaksanakan tugas
dan kegiatan, serta displin berpakaian. Dalam kepribadian kepala sekolah sebagai
Kemudian keteladanan displin waktu dengan datang dan pulang sesuai jam
menulis secara manual pada daftar hadir. Selain itu kepala sekolah akan selalu
kepala sekolah dengan menggunakan pakaian secara rapi dan sesuai seragam
sekolah. Kepala sekolah akan menegur guru atau karyawan apabila tidak rapi
dalam berpakaian. Kepala sekolah akan menegur secara langsung atau lewat
forum rapat kepada guru dan karyawan yang tidak displin berpakaian di sekolah.
Dalam hal bertutur kata kepala sekolah bertutur kata sesuai dengan
pembawaan diri dan kebiasaan yang dimiliki oleh kepala sekolah. Hal tersebut
sesuai hasil wawancara dengan MB sebagai kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul
76
SLB Negeri 1 Bantul sudah menjalankan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun
2010 pasal 3 ayat (11) tentang displin PNS, bahwa setiap PNS wajib masuk jam
kerja dan menaati ketentuan jam kerja dengan menggunakan presensi elektronik
yaitu finger print yang laporan kehadiran guru dan karyawan akan dihitung secara
kumulatif dan dikirimkan ke BKD Kabupaten Bantul. Oleh sebab itu semua guru
dan karyawan dituntut untuk displin dalam menggunakan waktu karena sudah
mengetahui jam datang dan jam pulang sesuai jam kerja. Ketentuan waktu
kehadiran di SLB Negeri 1 Bantul yaitu untuk hari Senin hingga Kamis jam
masuk pukul 07.00 WIB sampai 13.30 WIB, untuk hari Jumat jam masuk pukul
07.00 WIB sampai 11.00 WIB, dan untuk hari Sabtu dari jam 07.00 WIB sampai
13.00 WIB.
menekankan kedisplinan dengan datang tepat waktu dan pulang paling akhir,
keteladanan dengan bukti nyata melalui tindakan yang ditunjukkan kepada seluruh
asek
77
Pendapat yang sama berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan oleh
sekolah sebelum pukul 07.00 WIB dan jika tidak ada urusan dinas keluar akan
sekolah selalu rapi sesuai dengan seragam sekolah, misalnya pada hari Jumat, 20
Maret 2015 kepala sekolah meneladani menggunakan pakaian adat Jawa untuk
baju adat. Hal ini seperti yang diungkapkan ES selaku wakasek pengajaran SLB
Dari hasil wawancara langsung dengan kepala sekolah dan pendapat yang
disampaikan oleh para guru serta hasil pengamatan dilapangan oleh peneliti
dalam hal displin berpakaian, menggunakan waktu di sekolah dan dalam hal
kelas.
dan untuk masa depan, maka penting bagi kepala sekolah memiliki dan
78
memahami visi tentang sekolahnya agar mampu membawa sekolahnya ke arah
merumuskan visi dan misi sekolah dengan melibatkan seluruh unsur warga
dan misi kepala sekolah melibatkan seluruh warga sekolah seperti yang
diungkapkan, Semua personil, semua guru, ya nanti ada dari tim kecil yaitu
pemangku-pemangku jabatan wakil kepala sekolah, ketua jurusan, dan ketua unit
merumuskan kemudian akan dilanjutkan dalam tim besar yaitu seluruh guru dan
karyawan nanti akan di lanjutkan dalam forum rapat nanti dari situ ada perubahan
otomatis seluruh warga sekolah terlibat semua sampai tukang kebon ikut
merumuskan visi misi, dan masukan-masukan dari komite sekolah kita bisa
dalam proses pembelajaran. (e) Menerapkan tingkah laku sopan santun terhadap
79
guru, orang tua, dan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. (f) Menerapkan nilai-
prestasi siswa dalam bidang olahraga, keterampilan, dan bidang lainnya secara
optimal. (h) Menyiapkan siswa dalam menghadapi ujian. (i) Membantu siswa
sekolah. Dalam hal pengembangan visi dan misi sekolah yang diungkapan MB
selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015 menyatakan
bahwa,
terhadap sekolah ingin menjadikan SLB Negeri 1 Bantul sebagai SLB terbaik se-
pengelolaan sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan MB selaku
kepala skolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015 menyatakan bahwa,
SLB N 1 Bantul kita cukup kedepannya kita menjadi SLB terbaik se Asia
Tenggara, baik dalam pelayanan, baik dalam penanganan, baik dalam
80
manajemen pengelolaannya sehingga kita tuh menjadi SLB yang itu
minimal ada standar internasional. Sampai kemanapun kita target kesana.
Dari mulai sekarang kita melakukan dengan penjaminan mutu pendidikan
seperti apa. Memang harapan pribadi saya, dan sudah jadi komitmen kita
bersama kemudian kita dropkan untuk bisa diikuti oleh semua warga
sekolah untuk menjadi terbaik seAsia Tenggara, ya bagaimana, ya kita
dropkan kebawah-kebawah.Ya sekarang sudah menjadi terbaik se Provinsi
buktinya pengajaran kemudian juara tiga Nasional tinggal sedikit lagi
bagaimana kita go internasionalnya
Namun dalam mencapai harapan tersebut SLB Negeri 1 Bantul masih
sekolah tiga hektar, yang kedua SDM terbesar dan tidak semua SDM bisa
menerima apa yang kita disampaikan atau ide-ide, sarana prasarana walaupun
ketiga dukungan orang tua masih kurang untuk bagaimana membantu anak-
anaknya sehingga program sekolah sesuai dengan kebutuhan anak, tidak hanya
Dari hasil wawancara dari kepala sekolah dan guru untuk merumuskan visi
dan misi sekolah dengan melibatkan seluruh warga sekolah melalui rapat bersama.
Sedangkan pelaksanaan visi dan misi lewat pelaksanaan program dan kegiatan
sekolah yang disusun bersama setiap tahun ajaran baru untuk setahun kedepan.
Selain itu kepala sekolah juga memiliki harapan kedepan untuk SLB Negeri 1
81
pengamatan dokumentasi notulen rapat bahwa kepala sekolah telah memaparkan
sinergi diantara pemangku kebijakan, warga sekolah, sarana prasarana dan lain-
timbulnya kemauan kuat dengan penuh semangat kepada para guru, karyawan,
kepala sekolah menunjukkan kemauan dan semangat kerja yang tinggi dengan
dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret
apapun, bahwa kita kerja itu untuk ABK (anak berkebutuhan khusus) ini kita
lakukan dengan sepenuh hati jangan mikirkan nanti ada apa-apanya, ada
kerja dengan contoh datang pagi dan pulang sore sertamelaksanakan pekerjaan
harus tepat waktu. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan MB kepala
semangat kerja dengan contoh dan perilaku, dengan datang pagi dan pulang sore,
kerjaan harus tepat waktu, kalau ada nggak bisa bagaimana kita memberitahu
82
yang lain untuk dibantu dan minta tolong Selain itu kepala sekolah juga
yang loyal pada negara dan sekolah dan juga mendedikasikan diri pada anak
berkebutuhan khusus.
Pendapat senada dari NL selaku wakasek humas SLB Negeri 1 Bantul Rabu,
pagi-pagi guru sudah pulang kepala sekolah belum pulang, awal-awal masih
sungkan kepala sekolah belum pulang. Memang beliau masih banyak kerjaan
kemauan dan semangat Bapak/Ibu Guru SLB Negeri 1 Bantul dengan cara,
memberikan misalnya dengan mengecek setiap hari misalnya ada anak yang
memang sulit diajar nanti bapak kepala sekolah memberikan saran apa atau ke
psikolog seperti apa biar kita enak mengajarnya dengan diberikan masukan
dorongan atau kadang kita disuruh ikut diklat supaya untuk pembelajaran apa-
apanya yang mungkin kurang dapat ditambahkan dari diklat karena biasanya
dalam diklat dapat masukan dan ilmu banyak sekali yang mungkin bisa diterapkan
di sekolah
Bantul pada Sabtu, 28 Maret 2015 mengenai semangat kerja kepala sekolah
sekolah tidak ke rumah dulu, langsung ke sekolah, terus selama disana selalu
83
monitoring ke semua wakil kepala sekolah lewat telepon, sms, bbm, komunikasi
dengan dioyak-oyak untuk ikut lomba-lomba, pokoknya harus ada yang ikut
Selain itu
sekolah dengan rutin memantau proses kegiatan belajar mengajar. Guru yang
hendak ijin tidak dibolehkan pergi meninggalkan siswa dan tidak akan mendapat
ijin dari kepala sekolah sebelum ada guru pengganti untuk menggantikan
mengajar di kelas. Selain itu kepala sekolah melarang kegiatan diluar kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan di sekolah seperti misalnya acara ulang tahun siswa
proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
MS selaku wakasek sarana prasarana SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret
meninggalkan tugas akan mendapatkan ijin bila ada guru pengganti, karena
anak berkebutuhan tidak dapat ditinggalkan. Kegiatan yang sifatnya tidak
ada hubungannya dengan proses pembelajaran sekolah semuanya tidak
diperbolehkan misalnya acara ulang tahun atau guru syukuran yang bisa
dilakukan diluar jam efektif proses pembelajaran. Kepala sekolah
bertanggung jawab kepada anak buahnya untuk menghindari terjadinya
kecelakaan di sekolah. Semua fasilitas dan kebutuhan guru diperhatikan atau
Dari wawancara langsung oleh kepala sekolah dan para guru SLB Negeri 1
84
ditunjukkan dengan kehadiran yang tepat waktu dan pulang paling akhir untuk
sekolah walaupun sedang ada tugas dinas luar dengan cara berkomunikasi dengan
para wakil kepala sekolah. Selain itu kepala sekolah juga menaruh perhatian
personil sekolah kepala sekolah selalu rutin berkeliling sekolah setiap hari untuk
mengamati kinerja guru dan karyawan serta proses pembelajaran di sekolah yang
secara tidak langsung akan memotivasi para guru dan karyawan untuk semakin
memberikan saran dan masukan demi kemajuan pembelajaran. Dan guru akan
kelengkapan sarana penunjang pembelajaran bagi guru, hal ini sesuai upaya
meningkatkan kualitas tenaga pendidik di sekolah tersebut. Hal ini sesuai yang
85
d. Memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap personil sekolah
dan mampu berbuat seperti yang pemimpin inginkan guna mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Kepala sekolah dalam hal memberikan arahan melalui wakil
kepala sekolah dan setiap koordinator jurusan atau unit kerja kemudian arahan
dilaksanakan dalam forum rapat dengan berpedoman pada program kerja, karena
kepala sekolah akan selalu menanyakan pelaksanaan dan kemajuan program yang
sedang berlangsung. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan MB selaku
kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 yang
menyatakan bahwa, arahan itu dari tim, jadi kita panggil tim,
kemudian tim itu kebawah kebawah sampai yang terkecil, tim dari unit ini, dari
unit ini atau wakasek kita panggil, kamu harus drop sampai kebawah
me
Bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah sesuai dengan bimbingan yang
dibutuhkan. Bimbingan dari kepala sekolah dapat secara kelompok maupun secara
kerja tertentu yang dilakukan kepala sekolah jika terdapat kegiatan konsultasi
mengenai pembelajaran dan perilaku. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan dengan MB kepala sekolah SLB N 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015
86
jadi kalau dia gak dong atau tugasnya ini harus dilakukan dari perlahan-
lahan dari satu sampai dia bisa dilakukan secara langsung. Otomatis kalau
lewat sistem nanti dia akan konsultan, otomatis kita langsung terjun untuk
monitoring, kamu sudah jalan belum kegiatan ini, seperti apa. Otomatis
saya langsung ke bawah.Kalau sudah itu diarahkan otomatis saya
monitoring ke bawah membimbing mereka bagaimana. Bimbingan yang
dibutuhkan ya sesuai apa kebutuhan dia, ya kita berikan, kita siapkan
bimbingan seperti apa. Baik secara individual atau bimbingan secara
kelompok.Kalau nanti dia bermasalah dalam kelompok ya kita selesaikan
dalam kelompok, kok ini macet, kok ini ada masalah, kita berikan dalam
kelompok itu.Kalau masalah pribadi kita berikan bimbingan secara pribadi
dalam
Pendapat yang sama diungkapkan oleh MS selaku wakasek sarana prasarana
SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, bapak kepala sekolah
bert
Ketua Sub. Bag Tata Usaha SLB Negeri 1 Bantul pada Selasa, 24 Maret 2015
bahwa,
Dapat disimpulkan dari hasil wawancara oleh kepala sekolah, guru serta
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung pada saat rapat dan saat
monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah dan secara tidak langsung melalui
arahan dan bimbingan lewat kelompok kerja di setiap tim wakasek atau tim unit
87
kerja. Bimbingan secara individu juga diberikan kepala sekolah dengan guru yang
sekolah, komunikasi yang aktif dan membangun dengan guru dan karyawan
dilakukan setiap hari pada saat kepala sekolah berinteraksi langsung dengan guru
dan karyawan. Kepala sekolah akan memantau kehadiran guru dan karyawan
kesempatan upacara Hari Senin, dan pada saat rapat bersama dengan kepala
sekolah. Pada upacara setiap hari Senin saat sesi pengumuman, kepala sekolah
untuk membuat laporan yang harus segera dikumpulkan ke Dinas, guru dan
karyawan yang tidak memiliki jadwal piket pada hari Senin wajib mengikuti
upacara. Untuk siswa yang akan menghadapi ujian agar menyiapkan diri belajar
dengan serius. Selain itu kepala sekolah juga memberikan semangat bagi guru dan
88
sampai z guru siapa harus kita kenal, si a kemana, hari ini kemana, apa kerjaan
kamu, sudah sampai ini, ngajar tidak, itu harus kalau enggak kemana, ada masalah
apa dengan mengecek tiap hari keliling, komunikasi lewat rapat sekolah secara
Pada saat rapat kepala sekolah akan memberikan kesempatan kepada guru
baik menerima kritikan mesti ada kritikan, masukan, umpan balik terus nanti
mungkin tidak harus dijawab oleh kepala sekolah mungkin guru yang lain dan
pencermatan dokumen yang peneliti lakukan terdapat jadwal agenda rapat yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah baik dengan wakil kepala sekolah, tata usaha
sekolah, setiap unit kerja, dan rapat pleno yaitu rapat bersama seluruh warga
kegiatan kesiswaan disetiap Hari Jumat dan saat upacara setiap Hari Senin. Selain
itu, kepala sekolah berinteraksi secara langsung dengan anak didik saat
kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 yang
kemudian kita setiap hari Jumat kita ada anak-anak bermain bersama. Kemudian
89
saat upacara kita sampaikan ke mereka, kalau secara personal ya nanti wali kelas,
wali kelas bagaimana ditanya dengan siswa itu langsung, wali kelas sebagai guru
Komunikasi kepala sekolah dengan wali murid atau orang tua anak didik
komunikasi apabila terdapat wali murid yang datang untuk menanyakan atau
Komite Sekolah ada rapat semesteran mengenai program, masalah siswa, masalah
kenyaman di sekolah dan kepuasan sebagai pengguna jasa disini. Ada rapat
semesteran atau secara langsung wali murid yang datang ingin kepentingan apa
Komite Sekolah wakil dari orang tua anak didik pada Senin, 30 Maret 2015 yang
kepala sekolah.
MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015
90
sebagai pengurus kerumahtanggaan misalnya dengan masyarakat sini
misalnya untuk sholat Idul Fitri. Kalau dengan mitra sekolah dengan
Sardjito, Puskesmas Kasihan, UNY, dengan terapi-terapi mana, dengan
Stikes mana, dengan UMY yang punya fakultas keperawatan dan
psikologi hubun
Komunikasi dengan masyarakat dilakukan kepala sekolah melalui
dan juga melalui bantuan Kepala Sub. Bag.Tata Usaha sebagai penanggungjawab
Kasihan atau masyarakat sekitar sekolah yang ingin meminjam salah satu gedung
atau lapangan SLB Negeri 1 Bantul. Atau masyarakat langsung kepada unit kerja
yang bersangkutan seperti klinik sekolah. Selain itu hasil pengamatan dari
peneliti bahwa kepala sekolah membuka kesempatan bagi media massa baik cetak
mengenai program kegiatan atau prestasi yang dimiliki SLB Negeri 1 Bantul. Hal
ini menjadi salah satu bentuk komunikasi sekaligus publikasi dan promosi yang
pendidikan luar biasa bagi anak berkebutuhan khusus melalui media massa.
Terbukti dari hasil pengamatan di lapangan oleh peneliti pada Rabu, 01 April
2015 para anak didik SLB Negeri 1 Bantul melakukan syuting siaran program
sekolah kurang berjalan maksimal karena tidak up to date dan tidak lengkap
91
f. Mengambil keputusan secara tepat
Negeri 1 Bantul dilakukan bersama personil sekolah melalui rapat dengan wakil
kepala sekolah atau seseorang yang ahli di bidangnya yang bersangkutan dengan
keputusan yang akan diambil. Kepala sekolah akan meminta pertimbangan dari
tim yaitu wakil kepala sekolah atau orang yang ahli dan selanjutnya kepala
sesuai dengan pernyataan dari MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul
melalui rapat kemudian masukan-masukan per unit dan mengambil dari workshop
dan diskusi orang-orang yang kita anggap mampu sesuai dengan bidang dan ahli
dan tahu dengan analisis yang kuat. Seperti orang yang ahli dibidangnya seperti
selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015
mengikuti gurunya, jadi gini misalnya itu itu tidak bisa diterapkan Pak
masalahnya gini gini gini gitu to, ya gimana cara tengahnya gimana, keputusan
sekolah tidak dipucuk pimpinan tetapi justru dari bawah. Kalau untuk keputusan
dari kepala sekolah ada banyak biasanya untuk kebijakan menerima karyawan
atau guru atau apa nah itu kebijakan dari kepala sekolah, tapi untuk yang sifatnya
umum karena yang tahu persis itu bukan kepalanya tapi yang dilapangan
92
Selain itu menurut NL selaku wakasek humas SLB Negeri 1 Bantul pada
Dinas menyangkut personil. Kalo urusan sekolah mengajak wakasek dan ketua
yang kita anggap mampu dan sesuai ahlinya yang lebih tahu, keputusan tentang
pengambilan tata tertib sekolah dan aturan yang harus ditaati seperti ini dan
pelaksanaan kegiatan-
dutanya, bagaimana kita bisa menerima tamu, melayani tamu, masukan atau
dari personil sekolah yang lain walaupun tetap ada keputusan yang sudah menjadi
93
2. Implementasi Kepala Sekolah Sebagai Manajer
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam rangka melakukan peran
sebagai manajer, kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul memiliki strategi untuk
dokumentasi berikut tugas dari wakil kepala sekolah. Wakil Kepala Sekolah
94
pengembangan sistem data peserta didik; 3) Pengelolaan pelaksanaan dan
Sekolah, serta kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan diri dan
keluarga peserta didik dalam hal pengembangan diri dan kepribadian peserta
didik.
95
sistem kerjasama antar lembaga dan masyarakat lingkungan sekitar; 6)
Belanja Sekolah.
Dalam mengelola sekolah mulai dari jenjang TKLB hingga SMALB kepala
secara jelas sesuai struktur organisasi yang sudah dibentuk beserta pembagian
tugas. Kemudian dimasing-masing tim kerja akan memiliki kegiatan dan program
kerja yang selanjutnya akan dilaksanakan. Kepala sekolah akan secara langsung
wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin,
dengan rapat unit bisa dari jurusan, dari wakasek dan unit-unit baru dikeluarkan
Hal
ini didukung oleh pendapat dari ES selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1
Bantul pada Kamis, 23 April 2015 mengenai keterlibatan guru dan karyawan
dalam merencanakan program dan kegiatan sekolah bahwa, enggak bapak ibu
96
guru, kalau bapak ibu guru karyawan 120 kan sulit tapi hanya biasanya wakasek,
ketua jurusan, ketua unit-unit itu kan udah banyak sekitar 25 orang terus
disanakan mesti punya program apa saja nah itu yang perlu dibahas disitu, hanya
itu biasanya. Itu saja nanti diteruskan di rapat umum o itu enggak diterima, kalau
program dan kegiatan kepala sekolah bersama perwakilan guru yaitu yang
sarana prasarana, dan humas publikasi yang memiliki wakil disetiap jurusan dan
kemudian nanti akan dibahas dengan personil sekolah lainnya bersama seluruh
guru dan karyawan sekolah melalui rapat pada awal tahun pelajaran. Keterlibatan
guru dan karyawan dalam menjalankan visi dan misi sekolah adalah pada saat
kepanitiaan kegiatan.
sumber daya sekolah, program, dan kegiatan sekolah. Strategi kepala sekolah
dalam mengelola sumber daya sekolah, program dan kegiatan sekolah dari hasil
wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6
pendekatan secara personil dengan individu atau dengan kelompok sehingga kita
97
bisa melakukan memperdayakan semua yang ada di sini. Tanpa hal itu tidak
setiap koordinator jurusan, setiap koordinator unit kerja sarana penunjang sekolah
dari tim kerja yang ada di sekolah seperti tim kerja wakil kepala sekolah yang
terdiri dari personil sekolah lain yang mewakili setiap jurusan. Pendekatan dengan
seluruh personil sekolah terlebih pada wakil kepala sekolah, koordinator jurusan,
koordinator unit kerja, maupun koordinator program kegitan sekolah untuk dapat
di sekolah
yang sudah dibentuk di sekolah sehingga seluruh sumber daya sekolah dapat
Bantul pada Senin, 6 April 2015 bahwa, Itu kan sudah kita sediakan sistem, ada
98
sistem yang berjalan, ada struktur organisasi, ya otomatis itulah yang kita
dayakan, dari masing-masing itu dengan mengikuti jalur dan alur dari struktur
untuk menge
sekolah. Hal tersebut sesuai hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah
dengan manajemen yang baik baik, pengelolaan secara maksimal, satu kita harus
melakukan suatu sosialisasi pada warga sekolah, kedua menunjuk suatu tim siapa
kegiatan sudah berjalan atau belum, dan memasukan aspirasi pada warga sekolah
daya terutama sarana fasilitas penunjang sekolah belum terkelola dengan baik, hal
ini sesuai hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1
Bantul pada Senin, 6 April 2015 Tidak semua sarpras sudah terkelola
dengan baik butuh tahap per tahap karna membutuhkan dana dan perlu dilakukan
secara bertahap untuk diolah sesuai dengan prioritas yang paling penting sekali
99
daya yang ada di sekolah adalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh sekolah.
masing-masing
pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, kepala sekolah dalam menyusun organisasi
personal dengan uraian tugas sesuai dengan standar yang ada dengan cara,
man and the rightplace, kepala sekolah membuat konsep tetapi nanti akan
SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015bahwa, cara kepala sekolah
mengenai laporan secara rutin dari unit per unit harus laporan bagaimana
hambatan kelebihan dan kekurangan, kita memberikan pengarahan kita
tekankan makanya kita buat suatu panduan, dia harus membuat panduan,
tiap dikelas itu ada namanya kemajuan kelas itu untuk digerakkan,
kalaupun dalam di organisasi kerja kita tau dalam programnya itu, jadi
menggerakkan kok belum jalan ngapa? Kok belum jalan ngapa? Sekarang
dijalankan, program mu ini lho kok ngga jalan ngapa, tolong dijalankan,
oh sudah jalan pak, ada laporan
100
pengumuman tertulis melalui pengumuman yang ditempel di papan pengumuman.
mengajak wakil kepala sekolah untuk rapat menggunakan announcer sekolah dan
Sedangkan pendapat yang datang dari S selaku Ketua Sub. Bag Tata Usaha
terhadap guru dan staf tata usaha setelah itu dengan lingkungan sekolah yaitu
orang tua siswa, sehingga kebijakan yang di ambil sudah mengetahui bagaimana
selalu memonitoring lewat rapat kurangnya dimana ada masalah apa dan keliling
mengecek apakah guru sudah berada di kelas atau belum, kepala sekolah juga
selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015
memikirkan tapi terus nanti dalam kepanitiaan kan disini ada kegiatan macem-
macem nah o sana udah jadi panitia sana belum, nah jadi semua punya tugas,
terlibat semua kalau disini. Tetapi tetep ada yang kurang termotivasi sudah
ditunjuk o namanya jadi kepanitian kesana-kesana habis ya dibagi rata ada yang
tidak mengerjakan diem aja bahkan enggak tahu kalau jadi panitia itu, banyak itu.
101
Kepala sekolah sekali ditegur kalau sudah memang sudah tidak bisa ditegur mau
Dari ungkapan ketiga informan tersebut terlihat bahwa kepala sekolah sudah
keterlibatan dalam suatu kepanitiaan acara sekolah. Akan tetapi masih saja ada
masing individu sesuai dengan kemampuan secara the right man and the right
place dengan juga melibatkan pendapat dari personil lainnya seperti wakil kepal
sekolah yang sudah lama berada di sekolah dan lebih mengetahui karakteristik dan
Kepala sekolah juga perlu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh sekolah
selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa,
motivasi agar dapat ikut lomba apabila belum paham akan didatangkan orang luar
102
Adapula pernyataan dari EK selaku koordinator jurusan Autis pada Selasa, 14
April 2015 mengenai pengembangan bagi guru dan karyawan dengan cara,
Tata Usaha SLB Negeri 1 Bantul bahwa, sertakan diklat yang BKD
tentang kearsipan maka yang di kirim diklat adalah pegawai yang mengurusi
103
kesempatan kepada guru dan karyawan untuk dapat melaksanakan kegiatan
didik sudah rutin diikutkan lomba sudah sesuai program rutin yang sudah
dari K selaku wakasek kesiswaan SLB Negeri 1 Bantul pada Sabtu, 28 Maret
2015 bahwa,
Pendapat yang senada datang dari MS selaku wakasek bidang sarana dan
104
mendapatkan juara.Melalui kegiatan training tetapi dilakukan pemetaan
yaitu melihat potensi dari siswa itu sendiri.Melihat kemampuan kemudian
difasilitasi, melihat potensi dan fasilitas kemudian didorong untuk
mengikuti lomba.
Dari ketiga informan menyimpulkan bahwa dalam kepala sekolah sangat
yang dimiliki oleh siswa dengan diberi kesempatan untuk diikutsertakan dan
difasilitasi dalam perlombaan bagi siswa yang berbakat sehingga siswa mampu
mencetak prestasi.
pengembangan bina gerak, wicara, orientasi mobilitas, bina diri, itu nanti ada
105
khusus nanti diikutkan secara tersendiri, untuk yang pembelajaran juga
tersendiri.
sekolah urusan pengajaran dari sekolah. Sekolah juga akan mengirimkan guru
untuk mengikuti diklat dalam hal pengembangan kurikulum dan bagi guru yang
yang diberikan kepala sekolahMB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul
reward, dalam bentuk bisa melalui apresiasi ucapan selamat, bisa bentuk diikutkan
peneliti bahwa kepala sekolah memberikan ucapan terima kasih kepada dua guru
yang akan meninggalkan sekolah karena sudah memasuki masa pensiun dan akan
dipindah tugaskan pada saat upacara hari Senin. Penghargaan yang diberikan
kepala sekolah kepada guru yang berprestasi atau yang berhasil dalam
ucapan selamat bertujuan sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan
kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 mengungkapkan
bahwa,
106
dihukum, yang terlambat ya dihukum dengan ada tingkatan ringan, sedang dan
berat. Ringan dengan diperingatkan kalo sedang dengan tidak dinaikkan pangkat
bahwa,
kegiatan proses belajar atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan kinerja.
Walaupun sering marah-marah dalam koridor kerjaan misalnya sudah jam
mengajar guru masih dikantor atau ada guru yang mengajar tanpa alat
pengajar hanya dengan ceramah, perlu konkrit dalam mengajar. Dalam
forum rapat pleno, selain laporan hasil kegiatan sekolah, kepala sekolah
menampilkan foto guru yang kinerjanya tidak baik seperti tidur di kelas atau
hanya duduk.Kepala sekolah juga memonitoring guru yang meninggalkan
kedispilinan disini untuk gurunya itu sudah ada aturan resmi itu guru
berangkat jam sekian, seragamnya apa, ijin keluar tuh harus sesuai SOP
kalau ijin keluar ya dari sini ijin ke ketua jurusan ijin ke kepala sekolah
keluar nanti berapa jam. Karena nanti kan gini satu minggu Itu dihitung to
kalau PNS dua jam berarti dianggap nanti apa nanti yang dipotong TPPnya
atau apanya aturannya kan besok diterapkan gitu, sudah diterapkan kalau
disini tapi kalau di sekolah lain kan belum pakai pejetan (alat absensi
elektronik) penerapan di SLB N 1 Bantul sejauh ini yang 1 bulan kurang 2
hari enggak masuk gitu masih diperingatkan ringan terus nanti kalau lebih
dari itu nanti dipotong TPPnya tunjangan-tunjangan, diperingatkan
langsung dipanggil, setiap senin satu bulan sekali diumumkan yang masuk
garis merah ini ini ini garis merah itu artinya harusnya peraturannya satu
guru itu boleh ijin 2 hari dia mungkin sampai 5 hari kecuali sakit lho neg
sakit kan ada ijin dokternya, bolos neng ndhi neng ndhi, atau terlambat 10
menit sesuk terlambat 5 menit nanti dijumlah itu kan akan diperingatkan satu
dua tiga, kalau belum bisa diperingatkan akan dipindah tugaskan dan sudah
ada yang dipindah tugaskan. Dan laporan sudah langsung ke BKD.Kita
tanggungjawabnya ke kepala sekolah kedinasannya di sini, tai ada absen
enggak masuk ijinnya ke BKD.
107
Hasil pengamatan di lapangan didapati papan tentang tata tertib sekolah yang
melaksanakan tata tertib di sekolah sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan di
sekolah. Kepala Sekolah akan memberikan teguran apabila ada yang melanggar
aturan bahkan tidak segan memberikan peringatan yang membuat efek jera yaitu
dengan diumumkan pada saat upacara atau rapat bersama. Sedangkan untuk
Selanjutnya potensi yang dimiliki oleh sekolah adalah dana dalam hal ini
MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015
mengungkapkan bahwa,
uang masuk dan keluar melalui usulan dan persetujuan kepala sekolah. Masukan
kebutuhan apa dari atas kemudian kita rundingkan dengan wakasek dengan
sekolah pada Kamis, 2 April 2015 bahwa dalam penyusunan anggaran bahwa,
anggaran bersama seluruh guru dan karyawan Sedangkan peran kepala sekolah
108
sekolah pada Kamis, 2 April 2015 bahwa, Kepala sekolah melakukan monitoring
sekolah berdasarkan hasil wawancara oleh MB selaku kepala sekolah SLB Negeri
ini unit A, unit B untuk mengotrol lebih mudah siapa yang yang terlibat disitu dan
orang tua dan masyarakat yang dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah dengan
membentuk Komite Sekolah, akan tetapi komite sekolah yang dibentuk baru
sekolah dari guru dan orang tua siswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015
bahwa bahwa,
tua siswa itu ada. Ada rapat khusus komite sendiri.Seharusnya ada guru,
orangtua murid, dan akademisi.Untuk yang akademisi misalnya mengajukan
dari dosen UNY tapi belum dijalankan, namun secara sekolah sudah berjalan
dengan guru dan orangtua murid.Untuk kelengkapan dari kelurahan dan dari
lingkungan sekitar namun itu bel
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari YS selaku Komite Sekolah
wakil orang tua siswa pada Senin, 30 Maret 2015 komite sekolah ini baru
terbentuk pada saat kepala sekolah yang sekarang, dulu belum ada. Para wali
murid banyak usulan kemudian akan diajukan. Bapak kepala sekolah yang
109
sekarang beda dengan dahulu, kalau sekarang apapun diperhatikan jika ada
Pendayagunaan
program dan kegiatan yang akan dicapai. Untuk pelibatan orangtua dengan
dibentuknya Komite Sekolah. Selain itu menurut YS selaku Komite Sekolah wakil
orang tua siswa bahwa keterlibatan komite sekolah dari perwakilan orang tua
sekolah
oleh MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret
2015bahwa,
dengan rapat. Rapat monitoring dilakukan kepala sekolah secara harian atau
sebulan sekali. Sedangkan rapat evaluasi dilakukan sebulan sekali pada akhir
bulan atau dua tau tiga bulan sekali. Hal tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi
110
yang menunjukkan sudah terdapat jadwal rapat rutin yang dilakukan oleh kepala
sekolah dengan beberapa tim kerja sekolah seperti dengan wakasek, tata usaha,
dan seluruh guru dan karyawan. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan
semua kegiatan yang ada di sekolah. Maka dari itu kegiatan pelaporan merupakan
berbagai laporan yang tersusun di rak ruang wakil kepala sekolah, seperti satu
sekolah di SLB Negeri 1 Bantul dibantu oleh koordinator PKG/PKB yaitu tim
asesor perwakilan dari guru untuk menilai penilaian kinerja guru (PKG) dan
111
Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, -langkah
tugas untuk masing-masing asesor dalam satu semester kedepan. Hal ini sesuai
April 2015 bahwa kepala sekolah akan mengadakan rapat perencanaan supervisi
akademik bersama seluruh tim asesor sekolah dalam hal pembagian tugas.
dibantu oleh tim asesor perwakilan dari guru. Dibentuknya tim asesor untuk
penilaian kinerja guru (PKG) dan penilaian berkelanjutan (PKB). Untuk menjadi
dalam diklat dan memiliki sertifikat sebagai asesor. Teknik pendekatan supervisi
kalau kelompok lewat rapat. Setiap individu dengan masuk ke kelas dengan
dibantu oleh guru senior atau asesor. Secara insendental dilakukan dengan
112
pengamatan secara langsung lewat keliling setiap hari melihat pembelajaran.
Pendapat yang sama diungkapkan oleh K selaku wakasek kesiswaan SLB Negeri
jadi enggak mungkin ya satu kepala sekolah mensupervisi sekian banyak. Secara
administrasi melalui pembentukkan tim asesor, tim asesor menilai berapa orang
guru nanti hasil itu masuk ke kepala sekolah. Kalau melihat kinerja melihat secara
penilaian kinerja guru dalam mengajar dibantu oleh tim asesor hal tersebut sesuai
mengamati proses penilaian kinerja guru oleh Ibu Yuni selaku salah satu tim guru
teknik individu yaitu observasi kelas dengan mengamati secara langsung ikut
masuk kedalam ruang kelas saat proses belajar mengajar. Selain itu kegiatan
113
supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan kunjungan kelas yaitu
mengamati langsung guru yang sedang mengajar tanpa diketahui oleh guru itu
kelas-kelas kepala sekolah juga memberikan masukan atau saran terkait cara
profesi guru.
114
Hal ini juga diungkapkan oleh MB selaku kepala
program sekolah
dengan melihat kekurangan guru. Kurang paham dalam membuat RPP
atau cara mengajarnya masih sangat konvensional dengan dibuatkan
program mengadakan diklat di sekolah kita mengundang ahli-ahlinya
untuk meningkatkan kinerja guru dan meningkatkan motivasi dia lebih
besar untuk mengajar dan kreatifitas guru agar meningkat. Pelaporan
Hasil capaian dari kegiatan supervisi akademik bagi guru adalah hasil evaluasi
mengajar guru berupa nilai dan kekurangan guru dalam mengajar. Kemudian akan
dilakukan tindak lanjut dari supervisi yaitu kegiatan pembinaan bagi guru melalui
program diklat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh guru sehingga
manajer, dan supervisor di SLB Negeri 1 Bantul yang diperoleh dari hasil
hasil penelitian yang akan menjawab rumusan masalah seperti yang dikemukan
tentang standar nasional pendidikan pasal 38 ayat (4) bahwa terdapatkriteria untuk
guru pada satuan pendidikan khusus; (b) memiliki kualifikasi akademik dan
115
di satuan pendidikan khusus; dan (d) memiliki kemampuan kepemimpinan,
SLB Negeri 1 Bantul jika pada akhirnya dapat menjadi kepala sekolah seperti
sekarang ini maka sudah memenuhi empat kriteria tersebut, akan tetapi pada point
berperan lebih produktif, lebih maju, dan lebih bermutu, sehingga mereka lebih
yang sudah ditetapkan bersama. Dalam hal ini kepala sekolah mempengaruhi
sekolah harus menjadi contoh yang bisa ditiru oleh bawahan, seperti dalam hal
116
kehadiran, berpakaian, dan berbicara. Dengan perilaku yang menunjukkan
keteladanan dalam berbagai hal tidak terlalu sulit bagi kepala sekolah untuk
karyawan menjadi segan, dan pada gilirannya mereka akan meniru apa yang
dilakukan oleh kepala sekolah. Akan tetapi lebih baik apabila keteladanan baik
dari kepala sekolah yang dicontoh oleh para personil sekolah menjadi kesadaran
Keteladanan yang dimiliki oleh kepala sekolah di SLB Negeri 1 Bantul adalah
memiliki etos kerja yaitu kedisplinan dalam hal waktu dan menjalankan tugas. Hal
sekolah dengan datang tepat waktu, selain itu SLB Negeri 1 Bantul sudah
displin PNS bahwa setiap PNS wajib masuk jam kerja dan menaati ketentuan jam
kerja dengan menggunakan presensi elektronik finger print yang laporan akan
dihitung secara kumulatif dan akan dikirimkan ke BKD Kabupaten Bantul. Maka
semua guru dan karyawan SLB Negeri 1 Bantul sudah mengetahui jam datang dan
jam pulang sesuai jam kerja sehingga guru dan karyawan dituntut untuk displin
di sekolah.
berkebutuhan khusus yang sangat membutuhkan perhatian lebih dan kinerja yang
baik dari guru. Hal tersebut terbukti dari kepala sekolah yang selalu rutin
117
mengamati langsung proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga
dalam menjalankan tugas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudarman Danim dan
Suparno (2009: 92) Baik tidaknya kepala sekolah juga diukur dari kemampuannya
sekarang ini sekolah mengalami banyak perubahan kearah yang lebih baik
terutama dalam hal kedisplinan, dalam hal pengelolaan sumber daya sekolah, serta
mendorong sekolah untuk mewujudkan visi misi sekolah dengan program yang
bertahap untuk meningkatkan mutu sekolah. Menurut Mulyasa (2011: 24) visi
sekolah juga harus secara utuh dipahami oleh seluruh warga sekolah agar mereka
sekolah dalam merumuskan dan menjalankan visi dan misi melibatkan seluruh
118
perwujudan visi tersebut mendapat dukungan sepenuhnya dari warga sekolah.
Pelaksanaan visi dan misi sekolah melalui pelaksanaan program dan kegiatan
sekolah yang sesuai dengan visi dan misi yang akan dicapai oleh sekolah.
Menurut Mulyasa (2011: 26) visi sekolah harus dinyatakan dalam kata kerja
dengan jelas dan tidak muluk-muluk, tetapi bisa dimengerti dan dilaksanakan oleh
semua pihak. Visi yang baik bagi sekolah adalah yang wajar, nyata, dan tidak
terlalu sulit untuk dicapai, serta bermakna bagi semua orang. SLB Negeri 1 Bantul
rumusan yang hampa tak bermakna namun bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan
dimiliki oleh setiap tim kerja yaitu wakil kepala sekolah urusan pengajaran,
kesiswaan, sarana prasarana, dan humas serta setiap unit kerja di sekolah yang
menjadi sarana penunjang sekolah yaitu pusat sumber, klinik rehabilitasi, bengkel
kerja, asrama, SIM/ICT, dan perpustakaan. Visi misi yang berjalan dengan baik
Selain itu kepala sekolah juga memiliki harapan kedepan untuk SLB Negeri 1
Bantul menjadi SLB terbaik se-Asia Tenggara. Akan tetapi dalam mewujudkan
harapan tersebut kepala sekolah masih berupaya untuk meningkatkan dalam hal
119
Kesulitan yang dihadapi utama untuk menjadi yang terbaik adalah dalam hal
pendanaan yang membutuhkan dana cukup besar, tidak semua SDM bisa
dan kurangnya dukungan orang tua sehingga orang tua tidak hanya menyerahkan
pendidikan anaknya kepada sekolah. Harapan besar yang dimiliki oleh kepala
sekolah perlu dimiliki dan dihayati oleh seluruh personil sekolah. Seorang kepala
sekolah sebagai seorang pemimpin perlu memiliki visi kedepan untuk sekolahnya
dalam perwujudan visi besar atau harapan tersebut perlu dijabarkan secara detail
SLB Negeri 1 Bantul membutuhkan rencana strategis, waktu, dana, dan kerja
sama dengan seluruh personil sekolah dan para pemangku kebijakan dalam usaha
Sekolah SLB Negeri 1 Bantul memiliki dan menunjukkan kemauan dan semangat
kerja yang tinggi terhadap personil sekolah melalui perilaku atau kepribadaian
yang dominan yaitu sikap displin terhadap waktu dan dalam menjalankan tugas.
Selain itu kepala sekolah memiliki komitmen dalam menjalankan menjadi guru
yang loyal pada negara dan sekolah serta memiliki dedikasi diri pada anak
berkebutuhan khusus. Akan tetapi komitmen yang dimiliki oleh kepala sekolah
120
juga perlu ditularkan kepada guru dan karyawan sekolah yang lain. Kepala
segan langsung memberikan masukan bagi guru dalam mengajar dan hal tersebut
kembali kepada diri pribadi guru dan karyawan masing-masing. Sehingga dalam
hal ini menjadi peran kepala sekolah bagaimana cara agar guru dan karyawan
langsung. Pengarahan dilakukan terutama pada saat ada peraturan baru yang
memerlukan petunjuk teknis atau sosialisasi dari kepala sekolah. Kemampuan ini
agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan bersama terutama sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab setiap personil sekolah. Pengarahan yang sudah
dilakukan pada saat awal dalam melaksanakan suatu pekerjaan akan diikuti
dengan kegiatan monitoring saat proses pekerjaan dari kepala sekolah bilamana
terdapat kendala. Pengarahan secara langsung pada saat rapat dan pada saat
kegiatan monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun secara tidak
langsung melalui sistem yang berlapis yaitu arahan dan bimbingan lewat
kelompok seperti setiap tim wakasek atau tim unit kerja di sekolah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Koontz dalam Wahjosumidjo (2007: 105) bahwa kepala sekolah
121
dengan penuh semangat dan percaya diri pada guru, staf dan siswa dalam
para guru, staf dan para siswa serta memberikan dorongan memacu dan berdiri di
depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan.
kondisi kerja yang kondusif dan bawahan akan merasa dihargai oleh atasan.
karyawan dilakukan setiap hari saat kepala sekolah berinteraksi secara langsung
bertemu dengan guru dan karyawan. Kepala sekolah menjalin komunikasi dengan
siswa ketika kegiatan-kegiatan kesiswaan disetiap Hari Jumat dan saat upacara
setiap Hari Senin. Selain itu, kepala sekolah berinteraksi dengan siswa saat
Komunikasi dengan wali murid atau orang tua anak didik melalui Komite
program, masalah siswa, masalah kenyaman dan kepuasan sebagai pengguna jasa
terdapat wali murid yang datang untuk menanyakan atau menyampakan sesuatu.
humas sekolah melalui plamflet, website sekolah dan facebook sekolah. Akan
tetapi dari hasil pengamatan peneliti pemanfaatan website sekolah dan facebook
122
sekolah belum berjalan baik, informasi mengenai sekolah masih terbatas dan
belum up to date.
masyarakat sekitar sekolah yang ingin meminjam salah satu gedung atau
lapangan sekolah SLB Negeri 1 Bantul. Tujuan utama kepala sekolah menjalin
komunikasi yang aktif dan membangun dengan seluruh personil sekolah dan
pertimbangan dari personil sekolah yang lain walaupun tetap ada keputusan yang
sudah menjadi kewenangan dan kebijaksanaan dari diri seorang kepala sekolah
dimaksudkan adalah perekrutan bagi pegawai sekolah yang tidak tetap. Keputusan
yang akan diberlakukan di sekolah seperti tata tertib sekolah dan pelaksanaan
keputusan yang berkaitan dengan pihak luar yang kaitannya dengan surat-surat
dari luar yang bersifat kedinasan. Keputusan yang diambil demi kepetingan
123
semua guru dan karyawan agar tujuan dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya
dapat tercapai.
Seorang manajer lebih mengacu pada apa yang sudah biasa dilakukan serta
sehingga dalam bekerjanya seorang manajer lebih bersifat rutin dari waktu ke
waktu, yang penting organisasi dapat berjalan dengan stabil dalam menjalankan
sekolah, kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul harus memiliki program dan target
pendekatan yang dilakukan bersama personil sekolah baik secara individu maupun
dengan adanya pendelegasian tugas secara jelas sesuai struktur organisasi yang
dibentuk. Menurut Child (1972: 10) dalam Tatang M. Amirin terdapat komponen
resmi dalam organisasi, dengan banyaknya tingkatan hirarki dan besarnya rentang
124
pengelompokan bagian-bagian tersebut menjadi bagian suatu organisasi yang
organisasi baik kearah vertikal maupun horizontal, yang merupakan elemen yang
akan memiliki kegiatan dan program kerja yang selanjutnya akan dijalankan.
melalui rapat.
yaitu yang memangku jabatan sebagai wakil kepala sekolah urusan kesiswaan,
kurikulum, sarana prasarana, dan humas publikasi yang memiliki wakil disetiap
jurusan dan kemudian nanti akan dibahas bersama dengan personil sekolah
lainnya seluruh guru dan karyawan sekolah melalui rapat pada awal tahun
sosialisasi terhadap program sekolah. Program sekolah yang telah disusun akan
dipaparkan ke forum rapat resmi tersebut dan dimintai pendapat atau persetujuan
dari seluruh opersonil sekolah. Dalam rapat dapat terjadi kemungkinan perubahan
mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada di sekolah. Cara yang dilakukan
125
sekolah adalah dengan mendelegasikan tugas menggunakan struktur organisasi
yang sudah dibentuk di sekolah sehingga seluruh sumber daya sekolah dapat
Kemudian cara kepala sekolah dalam hal mengatur dan mendayagunakan segala
yang maksimal, yaitu sosialisasi pada warga sekolah, membentuk tim kerja,
masing-masing individu sesuai dengan kemampuan (the right man and the
seperti wakil kepala sekolah yang sudah lama berada di sekolah dan lebih
sekolah hendaknya cermat dalam menempatkan dan memberi tugas kepada para
stafnya. Kepala sekolah harus tahu betul kemampuan dan kesanggupan masing-
masing stafnya, baik tenaga tata usaha maupun untuk guru agar pekerjaan yang
pembagian tugas bagi seluruh personil secara merata kepada setiap guru agar juga
126
seluruh personil sekolah dalam pelaksanaan tugas masing-masing dengan rapat
agar pelaksanaan tugas berjalan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
kepala sekolah juga sudah mengelola dan memberdayakan seluruh sumber daya
pelibatan orangtua dan masyarakat. Hal tersebut merupakan peran kepala sekolah
sebgai seorang manajer. Kendala yang sekarang sedang dihadapi sekolah sesuai
yang diungkapkan kepala sekolah pada Senin, 6 April 2015 bahwa banyak guru
yang akan memasuki masa pensiun, sedangkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Negeri 1 Bantul untuk bisa merangkap mengajar menggantikan guru yang akan
pensiun diseuaikan dengan beban kerja setiap guru. Langkah yang dilakukan
dengan mengirimkan guru dalam pendidikan dan pelatihan. Selain itu sekolah
juga perlu melakukan kegiatan perencanaan terhadap kebutuhan guru dan dapat
diajukan kepada Dinas Pendidikan terkait yang lebih berwenang dalam melakukan
bidang kesenian dan cabang olahraga yang diadakan di sekolah serta pelatihan
127
kebutuhan individudari siswa. Peran kepala sekolah disini adalah sebagai
mewakili sekolah. Maka tak heran apabila para siswa di SLB Negeri 1 Bantul
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 56 ayat
arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan. Akan tetapi pendirian komite sekolah yang ada di
SLB Negeri 1 Bantul masih dalam lingkup kecil di sekolah, pembentukan komite
perwakilan dari guru dan dari orang tua siswa. Komite sekolah perwakilan orang
tua siswa yang ada di SLB Negeri 1 Bantul terlibat dalam program sekolah
PMTAS (program makanan tambahan anak sekolah) yaitu para orang tua siswa
bergantian akan menyediakan makanan bagi seluruh siswa setiap Hari Sabtu.
dari peran dan fungsi komite sekolah masih sangatlah minim. SLB Negeri 1
128
dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi RS Sardjito Yogyakarta,
psikologis, medis, dan vokasional bagi semua anak berkebutuhan khusus di SLB
Negeri 1 Bantul.
mengetahui hasil kerja sama dari tim kerja yang telah ditetapkan untuk
Sudarman Danim dan Suparno (2009: 12) pelaporan merupakan salah satu
yang sebenarnya. Dengan pelaporan ini akan diketahui hasil-hasil yang dicapai,
kendala yang muncul, dan penyimpangan yang terjadi. Laporan dapat dibuat
secara berkala, misalnya bulanan, atau tahunan. Laporan juga mestinya menjadi
acuan dasar dalam kerangka menyusun program lanjutan bagi sekolah. Kepala
129
3. Implementasi Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor
dibantu oleh koordinator PKG/PKB yaitu tim asesor perwakilah dari guru. Dalam
kegiatan perencanaan supervisi juga dilakukan kepala sekolah bersama tim asesor
dalam forum rapat dengan melakukan pembagian tugas. Tim asesor akan
mensupervisi guru yang lain dengan teknik observasi kelas dengan cara masuk
supervisi dan kemudian akan mengamati guru mengajar di kelas. Hal ini sesuai
dengan Made Pidarta (2009: 91) pelaksanaan supervisi dengan teknik observasi
mengamati, yaitu melihat, mendengar, dan merasakan situasi kelas yang sedang
belajar. Guru yang diamati adalah seorang diri yang sedang membimbing siswa-
supervisi akademik guru-guru di SLB Negeri 1 Bantul banyak dilakukan oleh tim
asesor yang sudah dibentuk akan tetapi kepala sekolah juga melakukan supervisi
dengan kunjungan kelas. Kepala sekolah secara rutin setiap hari mengunjungi
kelas guna mengamati proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pengertian
kunjungan kelas menurut Lantip dan Sudiyono (2011: 102) kunjungan kelas
adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati proses
dalam kelas.
kinerja guru (PKG) dan penilaian berkelanjutan (PKB). Untuk menjadi asesor
130
harus memenuhi kriteria minimal guru golongan IV A dan diikutsertakan dalam
diklat dan memiliki sertifikat sebagai asesor. Jumlah asesor yang ada di SLB
Negeri 1 Bantul ada 13 orang sudah termasuk dengan kepala sekolah namun dua
diantaranya sudah pensiun. Pada bulan Maret sekolah sudah mengirimkan 3 orang
guru untuk dikirim mengikuti pelatihan asesor dan akan melaksanakan tugas pada
tahun ajaran baru yang akan datang. Setiap asesor memegang sekitar 8 hingga 9
Hasil capaian dari kegiatan supervisi akademik bagi guru adalah hasil evaluasi
mengajar guru berupa nilai dan ditemukan kekurangan guru dalam mengajar. Tim
terhadap guru. Selain itu peran kepala sekolah sebagai supervisor terhadap guru
dari supervisi yaitu kegiatan pembinaan bagi guru melalui program diklat sesuai
kompetensi guru dalam mengajar. Sedangkan pelaporan hasil supervisi juga akan
D. Keterbatasan Peneliti
131
tiga bulan yaitu bulan Maret hingga Mei 2015. Dengan keterbatasan peneliti dan
dan supervisor di sekolah tersebut. Peneliti juga tidak dapat mengungkap seluruh
data dan fenomena yang ada. Dalam penelitian ini juga diwarnai keterbatasan
pembuktian antara apa yang diungkapkan responden dengan data dari observasi
dan dokumentasi.
132
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
waktu dan menjalankan tugas, merumuskan visi dan misi sekolah bersama
warga sekolah dan melaksanakan visi dan misi lewat pelaksanaan program
keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah secara nyata di sekolah dan
karyawan, siswa, orang tua siswa, mitra sekolah dan masyarakat sekitar
sekolah dibantu wakil kepala sekolah bidang humas dan kepala sub.bag. tata
bersama tim wakil kepala sekolah dan tim unit kerja yang akan
133
ada di sekolah dengan memanfaatkan struktur organisasi beserta pembagian
right man and the right place dengan memperhatikan masukan dari wakil
kepala sekolah yang lebih mengetahui karakter dan kompetensi yang dimiliki
dihadapi dalam pengembangan SDM yaitu banyak guru yang akan memasuki
pensiun sedangkan sekolah tidak boleh mengangkat guru tidak tetap. Selain itu
kegiatan supervisor dibantu oleh tim asesor perwakilan dari guru yang sudah
terbentuk. Tim asesor akan melakukan penilaian terhadap kinerja guru (PKG)
asesor adalah observasi kelas setiap satu semester sekali. Kegiatan supervisi
secara insindental dan rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah ialah
134
kunjungan kelas dengan berkeliling mengamati proses belajar mengajar yang
dilakukan guru di sekolah. Hasil tindak lanjut dari kegiatan supervisi adalah
berupa nilai dan hasil temuan kekurangan kinerja guru dalam mengajar di
B. Saran
pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah melalui program kerja dan
kegiatan sekolah.
guru pendidikan luar biasa agar memenuhi jumlah kebutuhan guru guna
135
DAFTAR PUSTAKA
Gary Yulk. (2005). Kepemimpinan Dalam Organisasi Edisi Kelima. (Alih bahasa:
Budi Supriyanto). Jakarta: PT Indeks.
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono. (2011). Supervisi Pendidikan. Yogyakarta:
Gava Media.
136
Ridwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Soekarto Indrafacrudian. (2006). Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif.
Bogor: Galia Indonesia.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
137
Lampiran 1. Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian
138
139
140
141
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
142
sekolah tanggungjawab personil
sekolah
2) Memberikan bimbingan yang
dibutuhkan oleh personil
sekolah
e. Menjalin komunikasi yang 1) Berkomunikasi dengan guru
membangun dan karyawan sekolah
2) Berkomunikasi dengan peserta
didik
3) Berkomunikasi dengan
orangtua peserta didik, mitra
sekolah, dan masyarakat
sekitar sekolah
f. Mengambil keputusan secara 1) Pengambilan keputusan
tepat bersama personil sekolah
2) Pengambilan keputusan untuk
kepentingan internal sekolah
3) Pengambilan keputusan untuk
kepentingan eksternal sekolah
2.Kepala Sekolah a. Merencanakan program dan 1) Merumusan program dan Kepala Sekolah Wawancara
sebagai Manajer kegiatan sekolah kegiatan sekolah secara jelas, Wakil Kepala Sekolah Wawancara
periodik dan sistematis Ketua Jurusan Wawancara
143
b. Menggunakan strategi dalam 1) Strategi pemanfaatan sumber Karyawan Wawancara
mengelola sumber daya daya sekolah dan pelaksanaan Wakil Orang Tua Siswa Wawancara
sekolah, program dan program dan kegiatan yang Dokumentasi Pencermatan
kegiatan sekolah mengarah pada pencapaian Observasi Pencermatan
visi, misi, dan tujuan sekolah
c. Mengorganisasi dan 1) Menghimpun dan
mendayagunakan seluruh mengorganisasikan seluruh
sumber daya yang ada di sumber daya
sekolah 2) Mengatur dan
mendayagunakan segala
sumber sekolah dalam
pencapaian tujuan sekolah
d. Mendorong keterlibatan 1) Menyusun organisasi personal
seluruh personil sekolah dengan uraian tugas sesuai
dalam menjalankan tugas dengan standar yang ada
masing-masing 2) Menggerakkan seluruh
personil sekolah dalam
pelaksanaan tugas masing-
masing
e. Mengembangkan potensi 1) Pengembangan guru dan staf
yang dimiliki oleh sekolah 2) Pengembangan peserta didik
3) Pengembangan kurikulum dan
144
pembelajaran
4) Penghargaan dan intensif
5) Tata tertib dan displin
6) Manajemen keuangan dan
pembiayaan
7) Pendayagunaan sarana dan
prasarana
8) Pelibatan orang tua dan
masyarakat
f. Melakukan monitoring, 1) Kegiatan monitoring kegiatan
evaluasi, dan pelaporan sekolah
pelaksanaan program 2) Kegiatan evaluasi kegiatan
kegiatan sekolah sekolah
3) Kegiatan pelaporan kegiatan
sekolah
3. Kepala Sekolah a. Melakukan perencanaan 1) Perumusan perencanaan Kepala Sekolah Wawancara
sebagai supervisi akademik kegiatan program supervisi Wakil Kepala Sekolah Wawancara
Supervisor b. Melaksanakan supervisi 1) Waktu dan setting Koordinator PKG/PKB Wawancara
akademik pelaksanaan supervisi Karyawan Wawancara
2) Teknik atau pendekatan Dokumentasi Pencermatan
supervisi Observasi Pencermatan
c. Melakukan tindak lanjut dari 1) Hasil atau capaian kegiatan
145
supervisi akademik supervisi
2) Kegiatan tindaklanjut
kegiatan supervisi
3) Kegiatan laporan kegiatan
supervisi
146
Lampiran 3. Pedoman Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi
Nama Lengkap :
NIP :
Jabatan :
Guru :
Mata Pelajaran :
Hari, tanggal :
Tempat :
6. Bagaimana keterlibatan personil sekolah yang lain yaitu guru dan karyawan
dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah?
147
12. Bagaimana Bapak berkomunikasi dengan guru dan karyawan sekolah?
24. Bagaimana Bapak menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai
dengan standar yang ada?
25. Bagaimana Bapak dalam menggerakkan seluruh personil sekolah dalam
pelaksanaan tugas masing-masing?
26. Apa saja yang Bapak lakukan dalam mengembangkan guru dan karyawan?
27. Apa saja yang Bapak lakukan dalam mengembangkan peserta didik?
28. Apa saja yang Bapak lakukan dalam mengembangkan kurikulum
pembelajaran?
29. Apa saja yang Bapak lakukan dalam menegakkan tatatertib dan kedisplinan
di sekolah?
148
30. Apa saja yang Bapak lakukan dalam memberikan penghargaan bagi personil
sekolah?
31. Bagaimana Bapak mengelola manajemen keuangan dan pembiayaan
sekolah?
32. Bagaimana Bapak mendayagunakan sarana dan prasarana sekolah?
149
Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah, Ketua Jurusan, Koordinator
PKG/PKB, dan Karyawan SLB Negeri 1 Bantul
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB N 1 Bantul
Nama Lengkap :
NIP :
Jabatan :
Guru :
Mata Pelajaran :
Hari, tanggal :
Tempat :
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul terlibat dalam
merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah?
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalin komunikasi yang
membangun?
6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam rapat?
7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam mengambil keputusan?
8. Apakah Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul dilibatkan Kepala
Sekolah dalam merencanakan program dan kegiatan sekolah?
9. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah untuk mendorong keterlibatan
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tugas masing-
masing ?
150
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
13. Kapan Ibu/Bapak Guru melaksanakan supervisi akademik?
14. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
151
Pedoman Pengamatan / Observasi
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
Pemimpin
Supervisor
152
Pedoman Dokumentasi
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
153
Lampiran 4. Analisa Data
154
Kumpulan Transkip Hasil Wawancara Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Ketua Jurusan, Koordinator PKG/PKB, dan Karyawan
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
155
Visi dan misi ya jelas otomatis ada pemgembangan bagaimana sekolah
kita berkembang, mosok stagnisasi. Pengembangan yaitu melalui misi
dikembangkan melalui tujuan dan tujuan melalui program kemudian
menjadi kegiatan. Pengembangan visi misi ya kita lihat dari kontennya visi
misi itu apa kedepannya seperti apa ya kita lakukan jumlah program-
program yang kita lakukan disusun bersama, umpamanya sekarang ada
pengembangan KTSP apa kurikulum 13nya, lha seperti apa visi misinya, ya
kita harus menyiapkan gurunya, gurunya seperti apa nah kita didik dia
untuk workshopnya untuk pengembangan sarpras yang lebih canggih
seperti apa, nah otomatis dsittu enggak ada lha kita lakukan pelatihan, kita
5. Seperti apa Bapak dalam melaksanakan visi, misi, dan tujuan sekolah?
visi misi kan sudah kita susun beberapa tahun yang lalu, jadi lima tahun
ke depan kita membuat RKJM, RKTM, sampai ke opersionalnya per
6. Bagaimana keterlibatan personil sekolah yang lain yaitu guru dan karyawan
dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah?
otomatis seluruh warga sekolah terlibat semua sampai tukang kebon
ikut merumuskan visi misi, dan masukan-masukan dari komite sekolah kita
156
apapun, bahwa kita kerja itu untuk ABK ini kita lakukan dengan sepenuh
hati jangan mikirkan nanti ada apa-apanya, ada imbalannya.
8. Apa saja yang Bapak lakukan dalam membangkitkan kemauan dan
semangat kerja yang tinggi kepada seluruh personil sekolah?
pagi dan pulang sore, kerjaan harus tepat waktu, kalau ada nggak bisa
bagaimana kita memberitahu yang lain untuk dibantu dan minta tolong.
9. Bagaimana Bapak memberikan arahan yang tepat dan sesuai dengan tugas
dan tanggungjawab personil sekolah?
arah yang tepat sesuai dengan kepentingan kita, kalau dari
wakasek yang lingkup wakasek, kalo dari seluruh menggunakan rapat
pleno. Ada rapat jurusan kemudian diarahkan per bidang dan bila belum
10. Pada kesempatan apa Bapak memberikan arahan kepada personil sekolah
dalam menjalankan tugas?
kita melakukan arahan itu dari tim, jadi kita panggil tim, kemudian tim itu
kebawah kebawah sampai yang terkecil, tim dari unit ini, dari unit ini atau
wakasek kita panggil, kamu harus drop sampai kebawah menggunakan
157
ya otomatis mbak bagaimanapun dari a sampai z guru siapa harus kita
kenal, si a kemana, hari ini kemana, apa kerjaan kamu, sudah sampai ini,
ngajar tidak, itu harus kalau enggak kemana, ada masalah apa dengan
mengecek tiap hari keliling, komunikasi
13. Bagaimana Bapak berkomunikasi dengan peserta didik?
158
bersama
orang-orang penting saja yang kita anggap mampu dan sesuai ahlinya yang
lebih tahu, keputusan tentang kebijakan-kebijakan di lingkungan sekolah,
kebijakan kesiswaan, kebijakan dalam pengambilan tata tertib sekolah dan
aturan yang harus ditaati seperti ini dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
bisa dari jurusan, dari wakasek dan unit-unit baru dikeluarkan dengan
rapat pleno.
20. Apakah Bapak dalam merumuskan program berpedoman pada visi, misi,
dan tujuan sekolah?
21. Bagaimana strategi Bapak dalam mengelola setiap sumber daya yang ada di
sekolah dan melaksanakan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan?
Strategi khusus yang digunakan menggunakan pendekatan-pendekatan
secara personel dengan individu atau dengan kelompok sehingga kita bisa
melakukan memperdayakan semua yang ada di sini. Tanpa hal itu tidak
mungkin jalan kita hanya mengandalkan saya sendiri.
159
23. Bagaimana cara Bapak mengatur dan mendayagunakan segala seluruh
sumber daya sekolah?
Untuk mengelola kita dengan manajemen yang baik baik, pengelolaan
secara maksimal, satu kita harus melakukan suatu sosialisasi pada warga
sekolah, kedua menunjuk suatu tim siapa yang akan bertanggung jawab,
ketiga melakukan kegiatan monitoring apakah kegiatan sudah berjalan
atau belum, dan memasukan aspirasi pada warga sekolah apa saja yang
masih perlu dikembangkan dari sumber daya yang ada di sekolah.
24. Bagaimana Bapak menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai
dengan standar yang ada?
26. Apa saja yang Bapak lakukan dalam mengembangkan guru dan karyawan?
Pengembangan guru dan karyawan melalui pengembangan diri melalui
diklat, seminar, workshop, dan pelatihan-pelatihan di sekolah disesuaikan
dengan kompetensi yang akan ditarget. Dan diikutsertakan lomba dengan
diberikan motivasi agar dapat ikut lomba apabila belum paham akan
didatangkan orang luar yang ahli untuk dapat membimbing mereka.
27. Apa saja yang Bapak lakukan dalam mengembangkan peserta didik?
yang sudah
160
28. Apa saja yang Bapak lakukan dalam mengembangkan kurikulum
pembelajaran?
kita ada tim, tim pengembangan kurikulum,ya
itu masing-masing sudah saya bentuk ,jadi dia menyusun kurikulumnya
sampai nanti dalam pengembangannya kemudian kita diklatkan. Dengan
diklat mini workshop di sekolah yang mengambil narasumber-narasumber
yang ahli dalam kurikulum baik dari UNY, dari PMT, dari Pendidikan, kita
mengirim guru-guru untuk menulis buku tentang kurikulum. Untuk guru
yang sudah dikirim untuk menyusun buku akan membelajari guru-guru
yang ada di sini. Pengembangan kurikulum juga dengan pengajian
kurikulum yaitu pengembangan dari buku itu sendiri apa kelebihan dan
kekurangan kemudian melakukan review kurikulum apakah sudah pas apa
belum.
29. Apa saja yang Bapak lakukan dalam menegakkan tatatertib dan kedisplinan
di sekolah?
30. Apa saja yang Bapak lakukan dalam memberikan penghargaan bagi personil
sekolah?
k bisa melalui apresiasi ucapan
selamat, bisa bentuk diikutkan workshop ke keluar kota bagi guru.
31. Bagaimana Bapak mengelola manajemen keuangan dan pembiayaan
sekolah?
sudah menjadi kewajiban saya untuk mengetahui semua uang masuk dan
keluar melalui usulan dan persetujuan kepala sekolah. Masukan kebutuhan
apa dari atas kemudian kita rundingkan dengan wakasek dengan bidang
kebendaharaan kemudian kita ring kan dengan wakasek disesuaikan
dengan kebutuhan dilapangan.
161
-baiknya
makanya kita bentuk bagian unit-unit, ini unit A, unit B untuk mengotrol
lebih mudah siapa yang yang terlibat disitu dan apa saja kegiatannya dan
koordinasinya perunit.
33. Bagaimana Bapak melibatkan orang tua dan masyarakat?
monitoring dilakukan
setiap hari otomatis dengan komunikasi kita ada pertemuan rutin, bahwa
pertemuan rutin otomatis dilakukan sebulan sekali, liat apa
individu dengan masuk ke kelas dengan dibantu oleh guru senior atau
asesor. Secara insendental dilakukan dengan pengamatan secara langsung
lewat keliling setiap hari meliat pembelajaran
162
39. Bagaimana Bapak dalam menindaklanjuti hasil kegiatan supervisi
akademik?
Hasil supervisi digunakan untuk ditindak lanjuti untuk program sekolah
dengan melihat kekurangan guru. Kurang paham dalam membuat RPP atau
cara mengajarnya masih sangat konvensional dengan dibuatkan program
mengadakan diklat di sekolah kita mengundang ahli-ahlinya untuk
meningkatkan kinerja guru dan meningkatkan motivasi dia lebih besar
untuk mengajar dan kreatifitas guru agar meningkat. Pelaporan supervisi
dibuat otomatis dalam kinerja kepala sekolah.
163
Transkip Hasil Wawancara
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Memberikan teladan yang baik. Dengan memberikan contoh saat kerja bakti
ikut menyapu, datang tepat waktu, memakai baju saat ulang tahun Jogja
menggunakan baju adat. Dalam kepribadian sudah baik. Teladannya dari
pertama sikap, kedua kepala sekolah memberikan contoh dalam segala hal baik
yaitu sikap tuh dalam hal displinnya juga, bicaranya, terus skillnya juga yaitu
terampil dalam mengatur dan manajemen juga bisa.
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
memberikan misalnya dengan mengecek setiap hari misalnya ada anak yang
memang sulit diajar nanti bapak kepala sekolah memberikan saran apa atau
ke psikolog seperti apa biar kita enak mengajarnya dengan diberikan
masukan dorongan atau kadang kita disuruh ikut diklat supaya untuk
pembelajaran apa-apanya yang mungkin kurang dapat ditambahkan dari
diklat karena biasanya dalam diklat dapat masukan dan ilmu banyak sekali
164
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
secara umum mengarahkan tugas itu pada rapat umum guru A tugasnya apa
guru B tugasnya apa terus yang secara umum seperti ini, tetapi biasanya
Bapak Kepala Sekolah seminggu sekali misalnya wakasek itu dikumpulkan,
ini yang perlu ditambah ini ini ini evaluasi minggu kemarin seperti apa
misalnya o ada lomba kartinian o itu kurang bagus gini gini gini nah besok
evaluasi untuk berikutnya kalau ada event apa sebetulnya gini gini gini ada
diarahkan kecil, tapi yang sifatnya umum misalnya o guru itu harus masuk
jam 7 harus mengarahkan putra-putrinya gini gini gini itu di rapat umum.
Guru bimbingan ke kepala sekolah sifatnya enggak bimbingan resmi cuma
sekolah. Dengan bertegur sapa saat bertemu guru. Hampir setiap minggu
dengan waksek berkumpul untuk membahas program sekolah. Dengan guru-
guru rutin satu bulan sekali. Tersendiri dengan tata usaha. Rapat pleno juga
165
yaitu enggak bapak ibu guru, kalau bapak ibu guru 120 kan sulit tapi hanya
biasanya wakasek, ketua jurusan, ketua unit-unit itu kan udah banyak sekitar
25 orang terus disanakan mesti punya program apa saja nah itu yang perlu
dibahas disitu, hanya itu biasanya. Itu saja nanti diteruskan di rapat umum o
itu enggak diterima, kalau tidak diterima yaudah dipotong atau diganti apa
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
pengembangan sekolah terutama bagi siswa. Kalau untuk guru diikut sertakan
diklat terus nanti misalnya mau pengembangan kompetensi yang keluar
misalnya ikut kelompok guru kalau di sekolah umum kan MGMP karena guru
mata pelajaran kalau kita kan semua pelajaran jadi cuma kelompok kerja guru
KKG nah di KKG itu dikembangkan nanti biasanya yang di KKG sini ada dua
orang saya sama Pak Yanto, itu nanti dikembangkan disitu menciptakan
misalnya o guru itu harus dikembangkan apanya, nah kita harus mengadakan
diklat apa diklat apa. KKG se-Bantul itu sampai 30 an khusus SLB, nah disitu
yang menggodog, mengembangkan semua potensi sebetulnya misalnya ada
yang nanti yang dari Bantul Timur misalnya mengembangkan dibidang IT
terus disana bikin acara apa lainnya suruh itu, tempat kami misalnya o
pembuatan RPP K13 cara pembuatan artikel biar sekolah itu bisa
dipublikasikan gitu sini buat nanti semua disuruh diundang semua paling
memuat 43 guru t
11. Bagaimana penerapan kurikulum di SLB Negeri 1 Bantul? Bagaimana
pengembangan kurikulum yang dilakukan?
166
diklat ya semua ketunaan di semua jenjang dengan secara bergantian. Yang
membedakan dengan sekolah lain disini ada kelompok kekhususan, diikutkan
di program khusus pengembangan bina gerak, wicara, orientasi mobilitas, bina
diri, itu nanti ada khusus nanti diikutkan secara tersendiri, untuk yang
12. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
disini untuk gurunya itu sudah ada aturan resmi itu guru
berangkat jam sekian, seragamnya apa, ijin keluar tuh harus sesuai SOP
kalau ijin keluar ya dari sini ijin ke ketua jurusan ijin ke kepala sekolah
keluar nanti berapa jam. Karena nanti kan gini satu minggu Itu dihitung to
kalau PNS dua jam berarti dianggap nanti apa nanti yang dipotong TPPnya
atau apanya aturannya kan besok diterapkan giru, sudah diterapkan kalau
disini tapi kalau di sekolah lain kan belum pakai pejetan (alat absensi
elektronik) penerapan di SLB N 1 Bantul sejauh ini yang 1 bulan kurang 2
hari enggak masuk gitu masih diperingatkan ringan terus nanti kalau lebih
dari itu nanti dipotong TPPnya tunjangan-tunjangan, diperingatkan
langsung dipanggil, setiap senin satu bulan sekali diumumkan yang masuk
garis merah ini ini ini garis merah itu artinya harusnya peraturannya satu
guru itu boleh ijin 2 hari dia mungkin sampai 5 hari kecuali sakit lho neg
sakit kan ada ijin dokternya, bolos neng ndhi neng ndhi, atau terlambat 10
menit sesuk terlambat 5 menit nanti dijumlah itu kan akan diperingatkan satu
dua tiga, kalau belum bisa diperingatkan akan dipindah tugaskan dan sudah
ada yang dpindah tugaskan. Dan laporan sudah langsung ke BKD. Kita
tanggungjawabnya ke kepala sekolah kedinasannya di sini, tai ada absen
enggak masuk ijinnya ke BKD.
13. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
biasanya dibantu oleh wakil-wakilnya dalam melakukan supervisi. Ada
asesor, ada kurikulum, ada macem-macem. Kepala sekolah melaksanakan,
sebetulnya kepala sekolah tuh justru supervisinya sering lho mbak, tapi
mungkin enggak tertulis langsung yang tertulis paling satu semester satu kali
167
15. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
mpan balik nya karena sekarang kan hasil nilai guru DP3 hasil
nilainya itu nanti digunakan untuk rapot koyo murid ngo rapot, nah guru itu
rapotnya harus minimal 75 baik, kalau kurang dari itu tidak akan mendapat
tunjangan sertifikasi kalo guru. Kalau misalnya kurang umpan baliknya itu di
pembinaan, pembinaan itu terus, terus nanti kalau kurang baiknya dimana,
nah itu yang perlu dikembangkan dimana misalnya mengajar kurang baiknya
membuat RPPnya mmbuat Program Tahunan nanti ada diklat tentang
pembuatan ini nah itu ikut di ikutan jadi tiap asesor kan hanya menilai 10 toh,
10 orang kan kae sing ora iso iki, kae mediae kurang apik, kae cara
mengajarnya kurang baik , misalnya saya kurang pada pembuatan RPP nah
besok diikutsertakan dalam diklat pembuatan RPP yang dilaksanakan yang
ada mana misalnya dari KKG, dari Dinas, dan dari Direktorat juga ada.
168
Transkip Hasil Wawancara
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
beliau itu displin, semuanya, jadi jam masuk ada yang tidak masuk beliau
keliling, itu menurut saya ya, sebagai orang muda sudah displin. Displin tugas-
tugas. Kepribadian kepala sekolah menurut saya ya baik dan tegas, misalnya
ini tidak benar langsung ditegur kadang keras tegurannya, tapi sesudah itu
ditunjukkan salahnya disini, lebih diplin dan tertib tentang kebersihan.
Kemajuan lebih nyata
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
semangat kerja beliau selesai dari sana dari Bandung jam 7 langsung ke
sekolah tidak ke rumah dulu, langsung ke sekolah, terus selama disana selalu
monitoring ke semua wakil kepala sekolah lewat telepon, sms, bbm,
komunikasi selalu walapun tidak di tempat. Kepala sekolah selalu
memberikan motivasi dengan dioyak-oyak untuk ikut lomba-lomba, pokoknya
harus ada yang ikut dengan dibimbing oleh kepala sekolah atau didatangkan
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
pada saat rapat wakasek, pada saat
rapat koordintor kan masing-masing ada mbak, jadi nanti setiap kali kan
wakasek empat nanti kemudian turun rapat koordinasi dengan koordinasi
jurusan dan coordinator bidang-bidang. Bimbingan dari kepala sekolah
kalau tadi diikutkan lomba akan dipanggilkan ahli dari luar.
169
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalin komunikasi yang
membangun?
apat pleno dua bulan sekali seluruh guru dan karyawan. Sambil
jalan berpapasan dengan murid. Kepala sekolah membuka komunikasi kalau
ada masalah silahkan datang ke sekolah, kalau dengan masyarakat melalui
humas dan TU. Komunikasi secara hirarkis bisa secara langsung juga bisa.
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
170
Direktorat akan dibagikan sesuai dengan memberikan motivasi kepada guru
sebagai pendamping dan juga murid. Selaku wakasek kesiswaan, pembinaan
prestasi lewat berbagai ekstrakurikuler yang wajib itu pramuka, kemudian
yang lainnya olahraga, cabang atletik : lari lompat loncat, permainan:bola
boci, volley, kursi roda, bulu tangkis, pingpong. Kemudian untuk OSS, kita
mengikuti: Olimpiade Sains Nasional olimpiade; cerdas cermat Mipa,
matematika, kemudian ada bidang seni; drumband, nyanyi, alat music
modern, tata rias wajah dan modeling, tari, pantomime, seni lukis, kemudian
yang ada hubungannya dengan IT ada blogger dan desain grafis. Jadi kita
mencari bakat-bakat yang dimiliki oleh anak-anak kemudian kita
kembangkan di sini, kebetulan kita selalu juara umum di tingkat Kabupaten,
kalau seninya sudah sampai tingkat Nasional. Bahkan ini ada anak yang
sampai tingkat Internasional untuk tenis meja, setara dengan tuna anak
tunagrahita.
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
Kan aturan-aturan sudah disampaikan, datang paling lambat 7.15 sekian
lama muncul sering terlambat diumumkan lewat upacara, terlambat sekian
menit, mendahului pulang sekian menit. Kalau guru senin sampai kamis jam 7
sampai jam 2, kemudian untuk Jumat sampai jam 11 kalau Sabtu sampai jam
12.30
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
melalui tangan-tangan juga dibagi, jadi enggak mungkin ya satu kepala
sekolah mensupervisi sekian banayak. Secara administrasi melalui
pembentukkan tim asesor,tim asesor menilai berapa orang guru nanti hasil
itu masuk ke kepala sekolah . Kalau melihat kinerja melihat secara langsung
14. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
dari supervisi akan dilaporkan kepada kepala sekolah dengan
dipanggil jika
171
Transkip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Moko Saptoyo
NIP : 19571123 198103 1 006
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana
Guru : Jurusan Tuna Grahita Ringan kelas 2
Mata Pelajaran : Guru Kelas
Hari, tanggal : Senin, 23 Maret 2015
Waktu : 09.10 WIB - selesai
Tempat : Ruang Kelas 2 Jurusan Tuna Grahita Ringan
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
-masing guru ada yang suka dan tidak
suka dengan perilaku kepala sekolah. Yang jelas kepala sekolah menjalankan
tugas sesuai dengan koridornya sebagai kepala sekolah. Contohnya kepala
sekolah mengkoordinir seluruh kegiatan pembelajaran mulai dari proses
pembelajaran awal hingga akhir. Hadir tepat pada waktunya sebelum jam 7
atau tidak hadir meneladani alasan apa tidak hadir. Kepala sekolah setiap
hari mengelilingi sekolah tepat jam 07.30 WIB. Untuk memonitoring proses
pembelajaran, jika
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
roses pembelajaran, setiap ada guru yang ingin ijin
meninggalkan tugas akan mendapatkan ijin bila ada guru pengganti, karena
anak berkebutuhan tidak dapat ditinggalkan. Kegiatan yang sifatnya tidak
ada hubungannya dengan proses pembelajaran sekolah semuanya tidak
diperbolehkan misalnya acara ulang tahun atau guru syukuran yang bisa
dilakukan diluar jam efektif proses pembelajaran. Kepala sekolah
bertanggung jawab kepada anak buahnya untuk menghindari terjadinya
kecelakaan di sekolah.Semua fasilitas dan kebutuhan guru diperhatikan atau
dipenuhi oleh kepala sekolah
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
bapak kepala sekolah selalu memberikan pengarahan sekaligus bimbingan
dalam rapat atau saat bertemu langsung saat memonitoring.
172
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalin komunikasi yang
membangun?
Dalam menjalin komunikasi kepala sekolah bisa menepatkan diri sebagai
kepala sekolah atau teman. Mengetahui koridor tidak egois sebagai kepala
sekolah.
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
yang akan diikutkan lomba dilihat dari tingkat kemampuan setiap guru. Untuk
peserta didik pengembangan dari bidang ektrakurikuler dan ketrampilan.
Diwajibkan ikut drumband. Kepala sekolah memfasilitasi anak-anak yang
memiliki talenta yang mampu dibidang seni, batik di fasilitasi. Kepala sekolah
merespon dari pembelajaran misalnya anak ini dapat diinklusikan sehingga
anak ini bisa mendapatkan ijasah yang normal. Kepala sekolah sangat
memperhatikan anak-anak, sekolah para juara diikutkan lomba, juara bukan
dikancah akademik tetapi untuk menjuarai dirinya sendiri. Untuk merasa
bangga terhadap dirinya sendiri. Pada kenyataannya di tingkat daerah,
173
provinsi, dan nasional mendapatkan juara. Melalui kegiatan training tetapi
dilakukan pemetaan yaitu melihat potensi dari siswa itu sendiri. Melihat
kemampuan kemudian difasilitasi, melihat potensi dan fasilitas kemudian
didorong untuk mengikuti lomba. Dalam pembuatan perangkat administrasi
misalnya kertas dan computer. Computer dulu adanya di lap computer namun
dengan rapat ada di setiap jurusan. Memenuhi kebutuhan dibengkel perlu
tenaga ahli misalnya memfasilitasi workshop untuk mendapatkan ilmu.
Banyak besar kemajuannya dari kepala sekolah sebelumnya. Sudah menjabat
selama 1, 5 tahun sudah banyak mendapatkan dampak besar. Namun ini tadi
ada dua pendapat guru yang senang dan tidak senang. Untuk guru yang maju
itu senang namun ada pula guru yang tahunya datang hanya mengajar
kemudian pulang kepala sekolah terlalu ini terlalu itu.
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
kepala sekolah sebagai manajer sangat bertanggung jawab sekali terhadap
kegiatan proses belajar atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan kinerja.
Walaupun sering marah-marah dalam koridor kerjaan misalnya sudah jam
mengajar guru masih dikantor atau ada guru yang mengajar tanpa alat
pengajar hanya dengan ceramah, perlu konkrit dalam mengajar. Dalam
forum rapat pleno, selain laporan hasil kegiatan sekolah, kepala sekolah
menampilkan foto guru yang kinerjanya tidak baik seperti tidur di kelas atau
hanya duduk. Kepala sekolah juga memonitoring guru yang meninggalkan
sekolah supaya jera.
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
kepala sekolah juga melaksanakan supervisi tetapi juga dibantu oleh tim
assessor yang melakukan supervisi untuk penilaian kinerja guru. Sebenarnya
supervisi yang dilakukan kepala sekolah dilaksanakan setiap hari saat
memonitoring proses pembelajaran di sekolah untuk mengecek ada murid
14. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
-guru yang belum memenuhi prasyarat
menjadi guru dalam menenuhi tugas kemudian diberikan pembinaan dengan
diikut sertakan dalam diklat.
174
Transkip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Estri Kustinah, S.Pd
NIP : 19570706 198103 2 010
Jabatan : Koordinator Jurusan Autis
Hari, tanggal : Selasa, 14 April 2015
Waktu : 12.30 WIB - selesai
Tempat : Di ruang kantor jurusan Autis
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
keteladanan kepala sekolah dengan menekankan kedisplinan dengan datang
tepat waktu dan pulang paling akhir, sebagai guru kalau mengajar ya
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
mengikuti kegiatan diluar seperti lomba-lomba kepala sekolah selalu
memotivasi, kepala sekolah selalu menekankan agar guru melaksanakan
tugas sebaik-baiknya terutama dalam hal mengajar. Kepala sekolah
kebetulan masih muda sehingga semangatnya sangat tinggi dan memiliki
ambisi positif dengan didukung dengan wakil kepala sekolah dengan memiliki
harapan SLB menjadi terbaik se Asia Tenggara, dari Dinas baru saja
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
ada pengarahan dan bimbingan bisa dilakukan secara langsung dari kepala
sekolah
175
6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam rapat?
dalam rapat selalu ada menerima masukan, kalau kritikan kadang sungkan,
walaupun itu tergantung pada keberanian kita masing-masing, kalau
merasakan masalah-masalah yang dirasa kurang pas dan kita punya solusi ya
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
mengikuti kegiatan-kegiatan diluar lomba seperti karya tulis, guru
berprestsi, lomba guru berdedikasi, forum ilmiah guru, setiap ada kegiatan
kami para guru dengan perwakilan diinformasikan untuk mengikuti. Dari
Dinas ada edaran untuk menawarkan study lanjut biaya dari Dinas dengan
meninggalkan tugas mengajar dengan melanjutkan menempuh pendidikan S2
Pendidikan Khusus di Universitas Negeri Surabaya selama 2 tahun ada satu
guru tetapi dengan catatan sertifikasi berhenti dan ada banyak juga guru
176
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
Tata tertib sudah ada dari Dinas. Kepala sekolah menjalankan amanat dari
Dinas bahwa untuk jam kerja itu dari Senin-Kamis selama 7 jam kemudian
hari Jumat 4 jam dan Sabtu 5 setengah betul-betul ditekankan, dengan
adanya PP aturan bahwa PNS memiliki beban kerja 37, 5 per minggu itu
betul-betul harus dilaksanakan walaupun tugas mengajarnya sudah selesai,
dan ijin mendahului pulang atau ijin tidak masuk betul-betul diterapkan.
Dalam forum upacara aka nada teguran langsung dari kepala sekolah, atau
dalam berkeliling ke sekolah jikalau ada yang tidak beres maka akan
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
Assesor seharusnya kepala sekolah namun assessor yang sekarang untuk
PKG (Penilaian Kinerja Guru) oleh guru yang ditunjuk untuk menjadi
14. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
adapula umpan balik dari hasil supervisi saat penilaian berlangsung
diberikan catatan-catatan dari assessor mengenai kekurangan dalam
177
Transkip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Nurmansyah Lubis, S.TP
NIP : 19691218 200801 1 0 11
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas dan Publikasi
Guru : Jurusan Tuna Daksa kelas 9, 10, 11, dan 12
Mata Pelajaran : TIK dan Ketrampilan Pertanian
Hari, tanggal : Rabu, 25 Maret 2015
Waktu : 12.50- selesai
Tempat : Ruang Resource Centre SLB N 1 Bantul
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Tahun 2014 menjadikan SLB terbaik se-DIY, meneladani datang pagi-pagi
guru yang terlambat akan malu, keteladanan berpakaian secara pasti sesuai
dengan seragam, ada guru yang ganti berpakaian atau tidak berseragam
akan diperingati atau ditegur oleh kepala sekolah. Kepribadian sebagai
pendobrak memiliki visioner menjadikan SLB yang ingin terbaik se Asia
Tenggara, keras dan tegas sebagai pemimpin, sebelumnya kepala sekolah
tidak ada yang sekeras ini. Mengalami 4 tahun kepala sekolah, dampak
perubahan nya sudah dirasakan.
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Kepala sekolah gila kerja, mencontohhkan dengan datang pagi-pagi guru
sudah pulang kepala sekolah belum pulang, awal-awal masih sungkan kepala
sekolah belum pulang. Memang beliau masih banyak kerjaan mengurus
sekolah, kepala sekolah sudah menunjukkan kerja kerasnya sebagai kepala
sekolah.
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Kepala sekolah tidak suka basa basi langsung ngomong secara langsung.
Bimbingan satu bulan sekali ada rapat pleno, setiap senin ada pembinaan dan
setiap bulan akan diumumkan yang paling banyak absen, akhir bulan juga
akan akan pembinaan untuk guru karyawan.
178
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalin komunikasi yang
membangun?
Cara berkomunikasi dengan menyapa saat berkeliling sekolah, kepala
sekolah juga berkomunikasi lewat mengajar kelas 5 dan 6 bahasa Indonesia
Jurusan Tuna Daksa, saat berkeliling menanyakan kinerja guru kepada anak
didik, juga menanyakan kepada orang tua yang menunggu anak didik.
Hubungan masyarakat diserahkan kepada ka sub. Tata usaha misalnya
keg
berlangsung dan menanyakan kendala yang dihadapi. Wakasek tiap bulan ada
rapat bagaimana kemajauan program sudah berjalan belum apa yang sudah
dikerjakan, koordinator jurusan dievaluasi sebelum masuk tahun ajaran baru.
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
179
dengan mengangkat orang yang kompeten dibidangnya dengan
memilih orang-orang yang tepat kemudian akan dievaluasi bila belum bisa
menjalankan tugas dan kewenangan mutlak dari kepala sekolah. Pendayaan
gunaan sarpras sudah ada wakil sehingga dilimpahkan kepada coordinator
sarana penunjuang sudah didelegasikan namun tetap dimonitoring. Kalau ada
diklat baru guru akan dikirim. Atau mengundang narasumber professional yang
mengetahui yang dibutuhkan oleh para guru. Hasil workshop di sekolah belum
kelihatan masih pelan-
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
ran kepala sekolah sangat tegas dan teliti terhadap kedislinan guru.
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
or ada sekitar 10 orang guru yang membantu mensupervisi
guru-guru
14. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
dari asesor akan disimpulkan kekurangan guru oleh kepala
sekolah.
180
Transkip Hasil Wawancara
Nama Lengkap : Sutisno, S.Pd
NIP : 19620404 198302 1 002
Jabatan : Kepala Sub. Bag. Tata Usaha
Hari, tanggal : Selasa, 24 Maret 2015
Waktu : 08.10 WIB - selesai
Tempat : Ruang Sub. Bag. Tata Usaha
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Konsekuensi kehadiran walaupun rumah agak jauh namun hadir lebih awal
dan datang paling akhir. Dalam berpakaiaan selalu teladan, sudah satu
setengah tahun sebagai kepala sekolah sudah memberikan teladan. Dari segi
kepribadiannya dari segi akuntabilitas, perilaku, tingkah laku ucapan sudah
bagus walaupun masih muda namun sudah menjadi contoh. Seorang pekerja
keras yang ulet, tangguh, dan benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai
kepala sekolah. Ada perubahan dari yang dulu kurang displin menjadi lebih
displin. Juga memperhatikan lingkungan sekolah.
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Melalui memberikan motivasi untuk menggerakkan. Masih muda, masih
enerjik dan selalu memberikan motivasi. Sebagai pengurus rumah tangga
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
181
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalin komunikasi yang
membangun?
Kepala sekolah selalu menjalin komunikasi dengan warga sekolah sekaligus
dengan memberikan pengarahan
lingkungan sekolah yaitu orang tua siswa, sehingga kebijakan yang di ambil
sudah mengetahui bagaimana
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah?
ada dengan adanya job deskripsi dengan
melihat kebutuhan ditampung kemudian diseleksi. Diusulkan ke Dinas. Diikut
sertakan diklat yang BKD SKPD mengadakan diklat dengan dimohon
menunjuk peserta diklat terkait tentang kearsipan maka yang di kirim diklat
adalah pegawai yang mengu
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
182
TRANSKIP WAWANCARA
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Keteladanan yang saya rasakan tentang kedispilinannya, displin jam masuk
kerja, jam masuk kerja, mengajar, evaluasi setiap akhir semester dengan
membuat laporan hasil belajar murid, untuk setiap hari senin harus mengikuti
upacara dan olahraga sesuai mengkuti dengan jadwal kegiatan. Sekolah
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
Kepala sekolah selalu memberikan dorongan misalnya jika terjadi
keteledoran seorang guru atau coordinator yang kurang pas maka akan
diingatkan dan digalakkan lagi untuk rapat, apa lagi ada jargon sekolah para
juara. Kepala sekolah selalu mengontrol dan memperhatikan proses belajar
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
memberikan dalam waktu rapat atau pertemuan dengan memberikan solusi
kesulitan guru dan memberikan peringatan bagi mereka yang kurang aktif
dan diplin untuk diajak dan kepala sekolah member contoh itu sudah
memberikan
183
5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalin komunikasi yang
membangun?
komunikasi dalam rapat dan pertemuan dan juga pertemuan secara
langsung saat bertemu langsung dengan guru, dan secara tertulis ada
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
diikut sertakan dalam lomba-lomba, ada anak yang memiliki bakat maka
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
sudah jelas kepala sekolah menegakkan tata tertib dengan adanya tata
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
s sebagai assessor atau juga
melimpahkan tugas kepada assessor dengan membagi tugas menilai dengan
assessor lainnya. Pada tahun 2014 dikirim untuk mengikuti pelatihan dengan
5 orang, baru bisa berjalan pada tahun 2014 pada semester 2 baru ada PKG.
jumlah assessor yang ada di SLB N 1 Bantul ada 13 termasuk kepala sekolah
184
namun berkurang 2 karena pensiun. Pada bulan Maret ada 3 orang guru
yang dikirim pelatihan namun belum bekerja sebagai assessor untuk tahun
ajaran baru. Kriteria sebagai assessor minimal guru golongan IVA. karena
jumlah guru banyak maka setiap assessor memegang 8 atau 9 orang guru
untuk menilai kinerja guru PKG. hasil penilaian sebagai ganti DP3. Satu
semester 2 kali awal dengan pembagian tugas dan akhirnya juga membagi
tugas untuk membagian
185
Hasil Pengamatan / Observasi
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
186
memberikan ucapan terima kasih kepada
dua guru yang akan meninggalkan
sekolah karena sudah memasuki masa
pensiun dan akan dipindah tugaskan.
Untuk siswa yang akan menghadapi
ujian agar menyiapkan diri belajar
dengan serius. Selain itu kepala sekolah
juga memberikan semangat bagi guru
dan siswa yang akan mengikuti lomba
mewakili sekolah.
d. Sekolah memiliki dan memasang papan
informasi mengenai visi dan misi
sekolah didinding sekolah.
2. Kepala Sekolah sebagai Kepala Sekolah melaksanakan peran sebagai
Manajer seorang manajer diantaranya;
a. Kepala Sekolah dengan menggunakan
alat penyiar announcer sekolah dan
handphone untuk mengajak rapat kepada
warga sekolah.
b. Kepala Sekolah setiap seminggu sekali
atau dalam waktu tertentu yang
diperlukan mengadakan rapat dengan
wakil kepala sekolah atau wakil unit-unit
guna memonitoring pelaksanaan
kegiatan yang sudah diprogramkan atau
mempersiapkan suatu kegiatan.
c. Kepala sekolah selalu memonitoring
dengan mengecek langsung program
yang sedang berlangsung, misalnya
kepala sekolah melihat para siswa yang
sedang training untuk persiapan lomba.
d. Pada saat kepala sekolah meninggalkan
sekolah untuk tugas dinas keluar, kepala
sekolah tetap memonitoring kegiatan
yang berlangsung di sekolah dengan
menghubungi wakil kepala sekolah
sebagai penanggungjawab melalui
telepon, sms, atau bbm. Misalnya pada
Rabu, 01 April 2015 saat di sekolah ada
syuting siaran TVRI kebetulan kepala
sekolah ada tugas ke luar kota maka
sebagai penanggungjawab di sekolah
187
adalah wakil kepala sekolah urusan
kesiswaan dan humas.
e. Pada hari Sabtu, 4 April 2015 Kepala
Sekolah menegur langsung siswa yang
tidak belajar karena ditinggal guru yang
sedang ada tugas dinas keluar, bahkan
kepala sekolah mencarikan guru
pengganti agar siswa dapat tetap belajar.
f. Pada Selasa, 21 April 2015 Kepala
sekolah melayani wawancara dengan
media cetak mengenai kegiatan
peringatan hari Kartini di SLB Negeri 1
Bantul ini merupakan komunikasi yang
dibangun dengan masyarakat diluar
sekolah untuk mempublikasikan
program kegiatan sekolah.
g. Kepala Sekolah juga menetapkan aturan
tidak menerima mahasiswa yang ingin
observasi atau penelitian ke sekolah
pada saat berlangsungnya Ujian
Nasional bagi Jurusan Tuna Netra dan
Tuna Rungu agar tidak menganggu
proses pelaksanaan ujian.
h. Sekolah memiliki dan memasang
struktur organisasi sekolah, tata tertib
siswa, tata tertib guru, tata tertib sekolah
di dinding sekolah.
i. Guru akan menemui kepala sekolah di
ruangan kepala sekolah dalam kaitannya
pelaporan suatu kegiatan untuk
memohon tanda tangan.
j. Pada setiap hari Jumat minggu terakir
sekolah mengadakan kerja bakti
membersihkan lingkungan sekolah.
kepala sekolah memberikan contoh
dengan ikut menyapu.
k. Setiap hari Sabtu siang rutin diadakan
kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.
Kepala sekolah juga menyempatkan diri
melihat situasi kegiatan ekstrakuliler
tersebut. Agar kepala sekolah bisa
melihat kondisi siswa pada kegiatan
188
ektrakulikuler dan mengamati guru yang
mendampingi siswa karena seluruh guru
diwajibkan menjadi pendamping
ekstrakulikuler pramuka.
l. Setiap hari Sabtu komite sekolah wakil
dari orang tua siswa menyediakan dan
membagikan makanan tambahan kepada
seluruh siswa.
3. Kepala Sekolah sebagai Kepala Sekolah melaksanakan peran sebagai
Supervisor supervisor diantaranya;
a. Kepala Sekolah dalam melaksanakan
penilaian kinerja guru dalam mengajar
dibantu oleh tim asesor PKG/PKB yang
berasal dari perwakilan guru. Misal pada
Senin, 6 April 2015 peneliti mengamati
proses penilaian kinerja guru oleh Ibu
Yuni selaku salah satu asesor yang
menilai Ibu Kristiani dalam
melaksanakan proses pembelajaran di
kelas III jurusan Tuna Grahita Sedang.
Teknik supervisi dengan observasi kelas,
asesor ikut masuk ke dalam ruang kelas
dan mengamati langsung guru dalam
mengajar. Guru menyiapkan RPP serta
alat peraga dalam proses pembelajaran
untuk penilaian supervisi.
b. Kepala sekolah mengamati langsung
guru yang sedang mengajar tanpa
diketahui oleh guru itu sendiri saat
berkeliling sekolah. Selain itu kepala
sekolah juga akan langsung memberikan
saran dan masukan kepada guru yang
mengajarnya masih konvensional perlu
menggunakan alat peraga agar lebih
konkrit dalam mengajar.
c. Kepala sekolah memiliki laporan hasil
supervisi dari setiap guru yang menjadi
salah satu unsur penilaian dalam kinerja
kepala sekolah.
189
Hasil Dokumentasi
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
190
Kumpulan Hasil Wawancara Berdasarkan Pertanyaan Wawancara
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
1. Apa saja keteladanan yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul bagi
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
KS : Kita harus membuat mendiplinkan, mendispinkan seperti waktu,
tugas, kegiatan apapun, kita harus menunjukkan orang manajemen
seperti apa, otomatis berpakaianan kita harus lengkap sesuai
seragam. Displin kan mulai dari pakaian, disiplin waktu, displin
kerja, itu semua kita harus berikan keteladanan bagi mereka.
Keteladanan sebagai seorang kepribadiaan seorang pemimpin
tergantung dari masing-masing individu yaitu dengan harus
displin, kerja keras, tanggung jawab, loyal, dedicate dan jujur.
Keteladanan bertutur tata lewat kebiasaan, sesuai dengan bawaan
dari kepala sekolah. Saya keras sehingga sesorang tersebut harus
menyesuaikan. Kerasnya benar sebagai seorang manajer.
WK : Memberikan teladan yang baik. Dengan memberikan contoh saat
kerja bakti ikut menyapu, datang tepat waktu, memakai baju saat
ulang tahun Jogja menggunakan baju adat. Dalam kepribadian
sudah baik. Teladannya dari pertama sikap, kedua kepala sekolah
memberikan contoh dalam segala hal baik yaitu sikap tuh dalam
hal displinnya juga, bicaranya, terus skillnya juga yaitu terampil
dalam mengatur dan manajemen juga bisa.
WH : Tahun 2014 menjadikan SLB terbaik se-DIY, meneladani datang
pagi-pagi guru yang terlambat akan malu, keteladanan berpakaian
secara pasti sesuai dengan seragam, ada guru yang ganti
berpakaian atau tidak berseragam akan diperingati atau ditegur
oleh kepala sekolah. Kepribadian sebagai pendobrak memiliki
visioner menjadikan SLB yang ingin terbaik se Asia Tenggara,
191
keras dan tegas sebagai pemimpin, sebelumnya kepala sekolah
tidak ada yang sekeras ini. Mengalami 4 tahun kepala sekolah,
dampak perubahan nya sudah dirasakan.
KJA : keteladanan kepala sekolah dengan menekankan kedisplinan
dengan datang tepat waktu dan pulang paling akhir, sebagai guru
kalau mengajar ya mengajar beneran.
3. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah mendorong kemauan dan semangat
Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
KS : Menunjukkan semangat kerja dengan contoh dan perilaku, dengan
datang pagi dan pulang sore, kerjaan harus tepat waktu, kalau ada
nggak bisa bagaimana kita memberitahu yang lain untuk dibantu
dan minta tolong.
WH : Kepala sekolah gila kerja, mencontohkan dengan datang pagi-pagi
guru sudah pulang kepala sekolah belum pulang, awal-awal masih
sungkan kepala sekolah belum pulang. Memang beliau masih
banyak kerjaan mengurus sekolah, kepala sekolah sudah
menunjukkan kerja kerasnya sebagai kepala sekolah.
WS : Semangat kerja beliau selesai dari sana dari Bandung jam 7
langsung ke sekolah tidak ke rumah dulu, langsung ke sekolah,
terus selama disana selalu monitoring ke semua wakil kepala
sekolah lewat telepon, sms, bbm, komunikasi selalu walaupun
tidak di tempat. Kepala sekolah selalu memberikan motivasi
dengan dioyak-oyak untuk ikut lomba-lomba, pokoknya harus ada
yang ikut dengan dibimbing oleh kepala sekolah atau didatangkan
ahli dari luar.
KJA : Mengikuti kegiatan diluar seperti lomba-lomba kepala sekolah
selalu memotivasi, kepala sekolah selalu menekankan agar guru
melaksanakan tugas sebaik-baiknya terutama dalam hal mengajar.
192
Kepala sekolah kebetulan masih muda sehingga semangatnya
sangat tinggi dan memiliki ambisi positif dengan didukung dengan
wakil kepala sekolah dengan memiliki harapan SLB menjadi
terbaik se Asia Tenggara, dari Dinas baru saja mendapatkan
penghargaan SLB terbaik.
WK : memberikan misalnya dengan mengecek setiap hari misalnya ada
anak yang memang sulit diajar nanti bapak kepala sekolah
memberikan saran apa atau ke psikolog seperti apa biar kita enak
mengajarnya dengan diberikan masukan dorongan atau kadang
kita disuruh ikut diklat supaya untuk pembelajaran apa-apanya
yang mungkin kurang dapat ditambahkan dari diklat karena
biasanya dalam diklat dapat masukan dan ilmu banyak sekali yang
mungkin bisa diterapkan di sekolah.
4. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul?
KS : Memberikan arah yang tepat sesuai dengan kepentingan kita,
kalau dari wakasek yang lingkup wakasek, kalo dari seluruh
menggunakan rapat pleno. Ada rapat jurusan kemudian diarahkan
per bidang dan bila belum jelas dapat menanyakkan langsung
dengan kepala sekolah.
Ya otomatis tugas kepala sekolah itu membimbing itu salah satu
tugasnya, jadi kalau dia gak dong atau tugasnya ini harus
dilakukan dari perlahan-lahan dari satu sampai dia bisa dilakukan
secara langsung. Otomatis kalau lewat sistem nanti dia akan
konsultan, otomatis kita langsung terjun untuk monitoring, kamu
sudah jalan belum kegiatan ini, seperti apa. Otomatis saya
langsung ke bawah. Kalau sudah itu diarahkan otomatis saya
monitoring ke bawah membimbing mereka bagaimana. Bimbingan
yang dibutuhkan ya sesuai apa kebutuhan dia, ya kita berikan, kita
siapkan bimbingan seperti apa. Baik secara individual atau
bimbingan secara kelompok. Kalau nanti dia bermasalah dalam
kelompok ya kita selesaikan dalam kelompok, kok ini macet, kok
ini ada masalah, kita berikan dalam kelompok itu. Kalau masalah
pribadi kita berikan bimbingan secara pribadi dalam hal
pembelajaran atau perilaku.
WP : Bapak kepala sekolah selalu memberikan pengarahan sekaligus
bimbingan dalam rapat atau saat bertemu langsung saat
memonitoring.
KT : Kepala sekolah setiap kali sebulan ada rapat. Kepala sekolah
selalu memberikan pengarahan. Bagi tata usaha diberi arahan
untuk memberikan pelayanan prima yaitu dalam mengutamakan
proses belajar mengajar dengan bapak ibu guru datang kurang dari
193
jam 7 jangan sampai meninggalkan peserta didik. Pelayanan tata
usaha harus datang lebih awal. Bimbingan dengan mendelegasikan
atau koordinasi dari tim kemudian diteruskan. Bimbingan secara
langsung dalam rapat dan di lapangan.
194
7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru Karyawan SLB N 1 Bantul mengenai
Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam mengambil keputusan?
KS : Cara saya mengambil keputusan bersama melalui rapat kemudian
masukan-masukan per unit dan mengambil dari workshop dan
diskusi orang-orang yang kita anggap mampu sesuai dengan
bidang dan ahli dan tahu dengan analisis yang kuat. Seperti
orang yang ahli dibidangnya seperti perbengkelan atau orang
klinik dibidang kedokteran.
WK : mengambil keputusan bersama, malah kepala sekolah cenderung
mengikuti gurunya, jadi gini misalnya itu itu tidak bisa
diterapkan Pak masalahnya gini gini gini gitu to, ya gimana cara
tengahnya gimana, keputusan sekolah tidak dipucuk pimpinan
tetapi justru dari bawah. Kalau untuk keputusan dari kepala
sekolah ada banyak biasanya untuk kebijakan menerima
karyawan atau guru atau apa nah itu kebijakan dari kepala
sekolah, tapi untuk yang sifatnya umum karena yang tahu persis
itu bukan kepalanya tapi yang dilapangan.
WS : Dalam mengambil keputusan selalu melibatkan pendapat,
membuka kritik dan saran/masukan. Merespon dengan ada
proses diskusi. Kalau pengambilan keputusan wakasek selalu
tau.
195
KS : Menggerakkan dengan rapat koordinasi dengan memberikan
pengarahan mengenai laporan secara rutin dari unit per unit harus
laporan bagaimana hambatan kelebihan dan kekurangan, kita
memberikan pengarahan kita tekankan makanya kita buat suatu
panduan, dia harus membuat panduan, tiap dikelas itu ada
namanya kemajuan kelas itu untuk digerakkan, kalaupun dalam
di organisasi kerja kita tau dalam programnya itu, jadi
menggerakkan kok belum jalan ngapa? Kok belum jalan ngapa?
Sekarang dijalankan, program mu ini lho kok ngga jalan ngapa,
tolong dijalankan, oh sudah jalan pak, ada laporan.
WS : Kepala sekolah itu tadi selalu memonitoring lewat rapat
kurangnya dimana ada masalah apa dan keliling mengecek
apakah guru sudah berada di kelas atau belum. Kepala sekolah
juga mendorong guru untuk mengikuti lomba-lomba.
KT : Adanya sosialisasi terhadap guru dan staf tata usaha setelah itu
dengan lingkungan sekolah yaitu orang tua siswa, sehingga
kebijakan yang di ambil sudah mengetahui bagaimana
implementasi kegiatannya
10. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah? terutama pengembangan
prestasi guru?
KS : Pengembangan guru dan karyawan melalui pengembangan diri
melalui diklat, seminar, workshop, dan pelatihan-pelatihan di
sekolah disesuaikan dengan kompetensi yang akan ditarget. Dan
diikutsertakan lomba dengan diberikan motivasi agar dapat ikut
lomba apabila belum paham akan didatangkan orang luar yang
ahli untuk dapat membimbing mereka.
WK : Kepala sekolah selalu mendukung kegiatan yang dalam rangka
pengembangan sekolah terutama bagi siswa. Kalau untuk guru
diikut sertakan diklat terus nanti misalnya mau pengembangan
kompetensi yang keluar misalnya ikut kelompok guru kalau di
sekolah umum kan MGMP karena guru mata pelajaran kalau kita
kan semua pelajaran jadi cuma kelompok kerja guru KKG nah di
KKG itu dikembangkan nanti biasanya yang di KKG sini ada dua
orang saya sama Pak Yanto, itu nanti dikembangkan disitu
menciptakan misalnya o guru itu harus dikembangkan apanya,
nah kita harus mengadakan diklat apa diklat apa. KKG se-Bantul
itu sampai 30 an khusus SLB, nah disitu yang menggodog,
mengembangkan semua potensi sebetulnya misalnya ada yang
nanti yang dari Bantul Timur misalnya mengembangkan
dibidang IT terus disana bikin acara apa lainnya suruh itu, tempat
kami misalnya o pembuatan RPP K13 cara pembuatan artikel biar
196
sekolah itu bisa dipublikasikan gitu sini buat nanti semua disuruh
diundang semua paling memuat 43 guru terus nanti lainnya
perwakilan sekolah.
KJA : mengikuti kegiatan-kegiatan diluar lomba seperti karya tulis,
guru berprestsi, lomba guru berdedikasi, forum ilmiah guru,
setiap ada kegiatan kami para guru dengan perwakilan
diinformasikan untuk mengikuti. Dari Dinas ada edaran untuk
menawarkan study lanjut biaya dari Dinas dengan meninggalkan
tugas mengajar dengan melanjutkan menempuh pendidikan S2
Pendidikan Khusus di Universitas Negeri Surabaya selama 2
tahun ada satu guru tetapi dengan catatan sertifikasi berhenti dan
ada banyak juga guru yang menempuh pendidikan S2 dengan
biaya sendiri.
KT : Pengembangan sarpras selalu ada dengan adanya job deskripsi
dengan melihat kebutuhan ditampung kemudian diseleksi.
Diusulkan ke Dinas. Diikut sertakan diklat yang BKD SKPD
mengadakan diklat dengan dimohon menunjuk peserta diklat
terkait tentang kearsipan maka yang di kirim diklat adalah
pegawai yang mengurusi kearsipan.
11. Bagaimana Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam menjalankan tata tertib
dan kediplinan di sekolah?
KS : Menegakkan tata tertib dengan adanya punishment. Yang melanggar
dihukum, yang terlambat ya dihukum dengan ada tingkatan ringan,
sedang dan berat. Ringan dengan diperingatkan kalo sedang dengan
tidak dinaikkan pangkat dengan tidak memberi rekomendasi kalau
berat dipindahkan.
KJA : Tata tertib sudah ada dari Dinas. Kepala sekolah menjalankan
amanat dari Dinas bahwa untuk jam kerja itu dari Senin-Kamis
selama 7 jam kemudian hari Jumat 4 jam dan Sabtu 5 setengah
betul-betul ditekankan, dengan adanya PP aturan bahwa PNS
memiliki beban kerja 37, 5 per minggu itu betul-betul harus
dilaksanakan walaupun tugas mengajarnya sudah selesai, dan ijin
mendahului pulang atau ijin tidak masuk betul-betul diterapkan.
Dalam forum upacara aka nada teguran langsung dari kepala
sekolah, atau dalam berkeliling ke sekolah jikalau ada yang tidak
beres maka akan langsung ditegur.
WH : Peran kepala sekolah sangat tegas dan teliti terhadap kedislinan
guru. Punishment yang dilakukan sejauh ini melalui teguran.
KT : Tata tertib akan dikomunikasikan akan dihitung terlambatnya berapa
jam dengan absen kehadiran melalui manual dan elektronik.
Punishment akan diingatkan secara langsung atau tertulis.
197
WP : Kepala sekolah sebagai manajer sangat bertanggung jawab sekali
terhadap kegiatan proses belajar atau kegiatan apapun yang
berkaitan dengan kinerja. Walaupun sering marah-marah dalam
koridor kerjaan misalnya sudah jam mengajar guru masih dikantor
atau ada guru yang mengajar tanpa alat pengajar hanya dengan
ceramah, perlu konkrit dalam mengajar. Dalam forum rapat pleno,
selain laporan hasil kegiatan sekolah, kepala sekolah menampilkan
foto guru yang kinerjanya tidak baik seperti tidur di kelas atau hanya
duduk. Kepala sekolah juga memonitoring guru yang meninggalkan
sekolah supaya jera.
12. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah SLB N 1 Bantul dalam
melaksanakan program supervisi akademik bagi para guru?
KS : Teknik pendekatan dengan individu, kalau kelompok lewat rapat.
Setiap individu dengan masuk ke kelas dengan dibantu oleh guru
senior atau asesor. Secara insendental dilakukan dengan
pengamatan secara langsung lewat keliling setiap hari melihat
proses pembelajaran.
KA : kepala sekolah juga melaksanakan tugas sebagai assessor atau
juga melimpahkan tugas kepada assessor dengan membagi tugas
menilai dengan assessor lainnya. Pada tahun 2014 dikirim untuk
mengikuti pelatihan dengan 5 orang, baru bisa berjalan pada tahun
2014 pada semester 2 baru ada PKG. jumlah assessor yang ada di
SLB N 1 Bantul ada 13 termasuk kepala sekolah namun berkurang
2 karena pensiun. Pada bulan Maret ada 3 orang guru yang dikirim
pelatihan namun belum bekerja sebagai assessor untuk tahun
ajaran baru. Criteria sebagai assessor minimal guru golongan 4A.
karena jumlah guru banyak maka setiap assessor memegang 8 atau
9 orang guru untuk menilai kinerja guru PKG. hasil penilaian
sebagai ganti DP3. Satu semester 2 kali awal dengan pembagian
tugas dan akhirnya juga membagi tugas untuk membagian tugas
semester depan dan minimal 3 kali.
WS : Melalui tangan-tangan juga dibagi, jadi enggak mungkin ya satu
kepala sekolah mensupervisi sekian banyak. Secara administrasi
melalui pembentukkan tim asesor, tim asesor menilai berapa orang
guru nanti hasil itu masuk ke kepala sekolah. Kalau melihat kinerja
melihat secara langsung dengan berkeliling di sekolah.
WK : Biasanya dibantu oleh wakil-wakilnya dalam melakukan
supervisi. Ada asesor, ada kurikulum, ada macem-macem. Kepala
sekolah melaksanakan, sebetulnya kepala sekolah tuh justru
supervisinya sering lho mbak, tapi mungkin enggak tertulis
langsung yang tertulis paling satu semester satu kali tapi kan
pembinaan hampir tiap hari dimonitoring.
198
13. Kapan Ibu/Bapak Guru melaksanakan supervisi akademik?
KA : Pelaksanaan assessor disesuaikan dengan guru yang sudah siap
dengan perangkatnya dalam satu semester.
WS : saya melakukan supervisi bersama asesor sama kepala sekolah,
asesor setengah tahun sekali di tengah tapi sok enggak mesti sih
nanti ada ketentuan akan diasesor ini tapi kita harus bikin
program nya satu tahun program yang akan diajarkan yang akan
dikerjakan untuk PKG dan PKB.
KJA : Supervisi dilaksanakan setiap satu semester sekali dengan
berkoordinasi dengan assessor terkait waktu pelaksanaan supervisi
PKG.
WS : Supervisi yang dilakukan oleh asesor dilakukan menyesuaikan
waktu mengajar setiap guru, nanti hubungannya dengan asesor
dan guru itu sendiri.
14. Apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti hasil
supervisi akademik bagi para guru?
KS : Hasil supervisi digunakan untuk ditindak lanjuti untuk program
sekolah dengan melihat kekurangan guru. Kurang paham dalam
membuat RPP atau cara mengajarnya masih sangat konvensional
dengan dibuatkan program mengadakan diklat di sekolah kita
mengundang ahli-ahlinya untuk meningkatkan kinerja guru dan
meningkatkan motivasi dia lebih besar untuk mengajar dan
kreatifitas guru agar meningkat. Pelaporan supervisi dibuat
otomatis dalam kinerja kepala sekolah.
KA : Ada nilai guru yang tidak cukup misalkan tentang pembuatan alat
peraga, maka dari koordinator mengusahakan supaya
mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan pendidikan dan
mendapatkan sertifikat sehingga guru mampu menjalankan tugas.
WH : Hasil supervisi dari asesor akan disimpulkan kekurangan guru
oleh kepala sekolah.
WP : Dengan cara disebutkan nama guru-guru yang belum memenuhi
prasyarat menjadi guru dalam menenuhi tugas kemudian
diberikan pembinaan dengan diikutsertakan dalam diklat.
199
Kumpulan Hasil Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumen
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
200
oleh kepala sekolah walaupun sedang ada tugas dinas luar dengan cara
berkomunikasi kepada wakil kepala sekolah. Selain itu juga kepala
sekolah menaruh perhatian kepada anak didik dengan sangat
mengutamakan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Dalam
hal membangkitkan kemauan dan semangat terhadap personil sekolah
kepala sekolah selalu rutin berkeliling sekolah setiap hari untuk
mengamati kinerja guru dan karyawan serta proses pembelajaran di
sekolah yang secara tidak langsung akan memotivasi para guru dan
karyawan untuk semakin giat menjalankan tugas. Kegiatan memotivasi
guru juga dilakukan dengan memberikan saran dan masukan demi
kemajuan pembelajaran dan guru didorong untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan serta lomba-lomba yang bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan guru sehingga diharapkan semakin bersemangat dalam
melaksanakan tugas. Kepala sekolah juga memberikan motivasi dengan
meningkatkan kelengkapan sarana penunjang pembelajaran bagi guru.
d. Memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap personil sekolah
Wawancara : kepala sekolah memberikan pengarahan dan
bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung pada saat rapat dan saat monitoring yang dilakukan oleh
kepala sekolah dan secara tidak langsung melalui arahan dan
bimbingan lewat kelompok kerja di setiap tim wakasek, tim perwakilan
jurusan, dan tim unit kerja.
201
f. Mengambil keputusan secara tepat
Wawancara : kepala sekolah mengambil keputusan bagi kepentingan
sekolah baik internal maupun eksternal sekolah bersama dengan
personil sekolah lainnya dengan melalui rapat bersama. Namun kepala
sekolah memiliki kewenangan tersendiri sebagai seorang pemimpin
dalam mengambil keputusan.
2. Implementasi peran kepala sekolah sebagai manajer di SLB Negeri 1
Bantul
a. Merencanakan program dan kegiatan sekolah
Wawancara : dalam merencanakan program dan kegiatan kepala
sekolah bersama perwakilan guru yaitu yang memangku jabatan sebagai
wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana,
dan humas publikasi yang memiliki wakil disetiap jurusan dan
kemudian nanti akan dibahas bersama dengan personil sekolah lainnya
seluruh guru dan karyawan sekolah melalui rapat pada awal tahun
pelajaran. Keterlibatan guru dalam menjalankan visi dan misi sekolah
adalah pada saat pelaksanaan program dan kegiatan sekolah melalui
keterlibatan para guru dan karyawan dalam susunan kepanitiaan.
Studi dokumen : setiap tim kerja masing-masing seperti wakil kepala
sekolah memiliki program kerja yang di letakkan di papan ruang wakil
kepala sekolah dan dari hasil pengamatan notulen rapat sosialisasi
program kegiatan sekolah kepada warga sekolah rapat bersama.
b. Menggunakan strategi dalam mengelola sumber daya sekolah, program,
dan kegiatan sekolah
Wawancara : Kepala Sekolah menggunakan strategi melalui
pendekatan yang dilakukan dengan personil sekolah secara individu
maupun kelompok. Secara individu yaitu kepala sekolah dengan
individu personil yaitu setiap wakil kepala sekolah, setiap koordinator
jurusan, setiap koordinator unit kerja sarana penunjang sekolah dan
setiap penanggungjawab suatu kegiatan sekolah maupun secara
kelompok dari tim kerja yang ada di sekolah seperti tim kerja wakil
kepala sekolah yang terdiri dari personil sekolah lain yang mewakili
setiap jurusan dan juga tim unit kerja sarana penunjang sekolah.
202
d. Mendorong keterlibatan seluruh personil sekolah dalam menjalankan
tugas masing-masing
Wawancara : kepala sekolah menyusun organisasi personil dengan
menempatkan masing-masing individu sesuai dengan kemampuan
dengan the right man and the right place dengan juga melibatkan
pendapat dari personil lainnya seperti wakil kepal sekolah yang sudah
lama berada di sekolah dan lebih mengetahui karakteristik dan
kemampuan dari personil di sekolah. selain itu kepala sekolah
menggerakkan keterlibatan personil sekolah dengan rapat koordinasi
yang rutin dilakukan bersama, sosialisasi, dan pembagian tugas melalui
keterlibatan dalam suatu kepanitiaan acara sekolah. Akan tetapi masih
saja ada personil sekolah yang tidak melaksanakan tugasnya walaupun
sudah diingatkan.
203
3. Implementasi peran kepala sekolah sebagai supervisor di SLB Negeri 1
Bantul
a. Melakukan perencanaan pembinaan supervisi
Wawancara : Kepala sekolah merencanakan kegiatan supervisi
dengan melaksanakan rapat bersama asesor sekolah untuk
melaksanakan pembagian tugas untuk masing-masing asesor dalam satu
semester kedepan.
Studi dokumen : perencanaan kegiatan supervisi akademik berupa
program supervisi akademik tahun 2014-2015, program pemantauan
pembelajaran, evaluasi program akademik, dan jadwal pelaksanaan
supervisi.
204
Display Data
Implementasi Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin,
Manajer, dan Supervisor di SLB Negeri 1 Bantul
205
untuk mengamati kinerja guru dan karyawan serta proses pembelajaran di
sekolah yang secara tidak langsung akan memotivasi para guru dan
karyawan untuk semakin giat menjalankan tugas. Kegiatan memotivasi guru
juga dilakukan dengan memberikan saran dan masukan demi kemajuan
pembelajaran dan guru didorong untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
serta lomba-lomba yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan guru
sehingga diharapkan semakin bersemangat dalam melaksanakan tugas.
Kepala sekolah juga memberikan motivasi dengan meningkatkan
kelengkapan sarana penunjang pembelajaran bagi guru.
206
2. Implementasi peran kepala sekolah sebagai manajer di SLB Negeri 1
Bantul
Kepala sekolah dalam merencanakan program dan kegiatan bersama
perwakilan guru yaitu yang memangku jabatan sebagai wakil kepala
sekolah urusan kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan humas
publikasi yang memiliki wakil disetiap jurusan dan kemudian nanti akan
dibahas bersama dengan personil sekolah lainnya seluruh guru dan
karyawan sekolah melalui rapat pada awal tahun pelajaran. Keterlibatan
guru dalam menjalankan visi dan misi sekolah adalah pada saat
pelaksanaan program dan kegiatan sekolah melalui keterlibatan para guru
dan karyawan dalam susunan kepanitiaan. Hasil pengamatan di lapangan
setiap tim kerja masing-masing seperti wakil kepala sekolah memiliki
program kerja yang di letakkan di papan ruang wakil kepala sekolah.
207
Pengembangan bagi siswa melalui kegiatan ektra kurikuler dan difasilitasi
dan diikutsertakan lomba bagi siswa yang memiliki bakat agar berprestasi.
Selain itu kepala sekolah juga mengembangkan sumber daya sekolah
dengan melakukan pengembangan kurikulum, kepala sekolah juga
menegakkan tata tertib di sekolah, kepala sekolah terlibat mengelola
keuangan, dan mendayagunakan sarana prasarana yang dimiliki sekolah
serta membentuk komite sekolah wakil dari orang tua siswa. Hasil
pengamatan dokumen di lapangan sekolah memasang tata tertib sekolah,
tata tertib siswa, dan tata tertib guru di dinding sekolah.
Kepala sekolah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi dengan
rapat. Sedangkan dalam kegiatan pelaporan dilakukan oleh koordinator
pelaksana program kegiatan. Kepala sekolah merasa bertanggung jawab
atas laporan kegiatan sekolah dengan mengecek dan memeriksa laporan
yang ada sebelum mencantumkan tanda tangan. Hasil pengamatan
dokumen di lapangan peneliti mendapati berbagai laporan yang tersusun di
rak ruang wakil kepala sekolah, seperti satu bendel laporan perencanaan,
pelaksanaan, dan laporan Ujian Sekolah.
208
membuka dan menutup pembelajaran; 4) instrument supervisi akademik
dalam pelaksanaan variasi stimulus pembelajaran; 5) instrument supervisi
akademik dalam pelaksanaan ketrampilan bertanya; 6) instrument supervisi
akademik dalam memberikan penguatan; 7) instrument supervisi akademik
bidang penilaian hasil belajar; 8) instrument supervisi akademik bidang
pengelolaan kelas; 9) instrument supervisi akademik administrasi guru
kelas I-III; 10) instrument supervisi akademik bidang administrasi guru;
dan 11) instrument supervisi akademik bidang pengembangan profesi guru.
hasil supervisi akademik adalah nilai dan kekurangan guru dalam
mengajar.
209
Lampiran 5. Prestasi siswa SLB Negeri 1 Bantul
1 AKIP
2 HENDRO
27- PROVINSI
3 HERI AGUS C SOINA II BASKET SLEMAN
Mar-12 DIY
4 AGUS SARJIYANTO
5 DAVID
LEMPAR
III
1 HERI CAKRAM
LARI
I
2 HERI 100 M
3 LUTFI I BOCCE
4 DHESTA
5 BONDAN
6 NANDI SEPAK
7 SAPUTRO I BOLA
8 DANU PUTRA
9 INSANU
16-
10 BAGUS PORSENI BANTUL PUNDONG
Mar-13
11 VANIA
12 SARI
13 VINA SEPAKBO
III
14 KURNIA LA PUTRI
15 MEGA
16 LARAS
BULU-
II
17 ENDRO SAPUTRO TANGKIS
BULU-
I
18 YUNI NUR K. TANGKIS
19 DWI HAJIYANTO I TENIS
210
MEJA
TENIS JOGJA
C I
1 DWI HAJIYANTO MEJA
9-
D. ALAMANDA POPCAD BULU-
10/4/20 DIY I
2 ARUM A TANGKIS
13
B LARI 100
III
3 G.M. IMMADUDIN M
TENIS JOGJA
I
1 DWI HAJIYANTO MEJA
SEPAK-
I BOLA
2 VANIA PUTRI
3 DHESTA SEPAK-
4 BONDAN 29- III BOLA
5 NANDI SOINA 30/4/20 DIY PUTRA
C
13 LARI
I
6 HERI 100 M
BULU-
II
7 YUNI NUR K. TANGKIS
8 DAVID
9 ENDRO II BASKET
10 IKSAN
TENIS
C POPCAN NASIONA III
1 DWI HAJIYANTO Sep-13 MEJA
AS L JAKARTA
D.ALAMANDA BULU-
B I
2 ARUM TANGKIS
21- TENIS
C POPCAD I
1 DWI HAJIYANTO 22/4/20 DIY MEJA JOGJA
A
D.ALAMANDA 14 BULU-
B I
2 ARUM TANGKIS
211
2 NANDI NATALIS 14 BOLA SLEMAN
3 BONDAN UNY
4 KRIS H.
5 DEDE
6 NAZAR
7 SEPTIAN B I FUTSAL
8 BAYU
9 TOMO
10 ANDRE
ANASTASYA LOMPAT
B III
1 AUDREY JAUH
BULU-
B III
2 AJI SULISTYO TANGKIS
3 WAHYU GURIT A I CATUR
BALAP
D I KURSI
4 DUTA BAGAS RODA
5 IRFAN W. C1 II BOCCE
LARI
C I
6 NANDI PRAMANA Q. PORSENI Mar-15 BANTUL 100 M BANTUL
LOMPAT
I
7 ANDREAS ADITAMA JAUH
B
BULU-
II
8 DEDE ARDITYA TANGKIS
BULU-
C II
9 DHESTA HARDAD TANGKIS
10 ADE FARIZAL A I CATUR
TENIS
C I
11 YUNI NUR K. MEJA
12 MUH. RIZAL IQNUR C1 II BOCCE
TENIS
B I
1 NINDA ANGGITA MEJA
TENIS
C II
2 BONDAN SETIAWAN MEJA
LARI
A II
3 HAPPY LINTOE POPCAD 100 M
Apr-15 DIY JOGJA
A LARI
II
4 AJI SULISTYO 100 M
LARI
B II
5 YONA FERLIA P. 100 M
NILA BULU-
II
6 KKAERUNNISA TANGKIS
212
Lampiran 6 . Notulen Rapat
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
Lampiran 7. Dokumentasi Foto
223
Peneliti sedang mewawancarai Bapak Basuni selaku Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Bantul.
224
Kepala sekolah sedang memberikan pembinaan saat pengumuman setelah upacara bendera.
Kepala sekolah memberikan pengumuman terdapat guru yang akan meninggalkan sekolah.
225
Kepala sekolah saat berkeliling sekolah memasuki kantor guru jurusan tuna daksa.
Kepala sekolah menyapa anak didik yang belum memasuki ruang kelas.
226
Presensi tertulis guru dan karyawan SLB Negeri 1 Bantul.
Guru dan karyawan sebelum pulang sesuai jam kerja antre menggunakan finger print.
227
Pertunjukkan drum band oleh siswa-siswi SLB Negeri 1 Bantul saat proses syuting TVRI.
228
Dokumen kegiatan supervisi akademik SLB Negeri 1 Bantul.
Proses supervisi PKG oleh guru asesor di kelas III Tuna Grahita Sedang.
229