You are on page 1of 23

A.

JUDUL PRAKTIKUM
” Menyiapkan Sediaan Setengah Padat”

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu menulis resep dan mengerti istilah dalam tulisan resep
sediaan setengah padat
2. Memahami cara membuat bentuk sediaan obat setengah padat

C. BAHAN HASIL PRAKTIKUM


1. Alat dan bahan
Mortar dan alu: sebagai alat
penggerus
Botol: sebagai wadah obat
Sendok: untuk mengaduk
Pipet tetes: mengambil cairan
Pengaduk: mengaduk larutan
Sudip: mengambil sisa obat
Pot obat: sebgai wadah salep
Tabung ukur: mengukur volume
cairan
Corong: membantu menuangkan
Acidum benzoicum: bahan obat
salep
Acidum salycilat: bahan obat salep
Adeps lanae: bahan obat salep
Aquadest: pelarut adeps lanae
Vaselin alb.: bahan dasar salep
Spiritus fortior:
Oleum foeniculi: bahan obat
linimentum
Oleum cayuputi: bahan obat

1
linimentum
Oleum olivarum: bahan obat
linientum
2. Resep
R/ Linimentum carminativum 50 cc
s.u.e
#
R/ Oleum Foeniculi 10 cc
Oleum Cayuputi 20 cc
Oleum Olivarum 20 cc
m.f.linimentum
s.u.e.
#
R/ Unguentum Whitfield 100
s.u.e.2.d.d.
#
R/ Acidum Salicylicum 5
Acidum Benzoicum 5
Lanolinum 45
Veaselinum album ad 100
m.f.ung.
s.u.e.2.d.d
#
3. Cara pembuatan
Linimentum
- Ukur Ol. Olivarum 20 cc,
dimasukan dalam gelas
beker (a)
- Ukur Ol. Cayuputi 20 cc,
dimasukan dalam gelas

2
beker a (b)
- Ukur Ol. Foeniculi 10 cc,
dimasukan dalam gelas
beker b, lalu diaduk
menggunakan pengaduk
hingga homogen
- Campuran ketiga bahan
dituang dalam botol dan
diberi etiket

Unguentum
- Pada mortar 1 acid benzoic
ditetesi spiritus fortior,
digerus lalu ditambah
sedikin vaselin albumin
- Pada mortar 2 acid salycil
ditetesi spiritus fortior 3 ttes,
lalu ditmbah sedikit vaselin
albumin.

3
- Keduanya dicamputkan dan
ditambah sisa vaselin alb.
(a)
- Buat lanolinum dengan cara
adeps lanae dicampurkan 1
ml aquadest
- Lanolinum dicampurkan
pada campuran (a) aduk
hingga homogen
- Dimasukan dalam pot
plastik dan diberi etiket

4. Etiket

D. HASIL PRAKTIKUM
1. Soal kasus dalam praktikum
1) Pada tanggal 16 November 2017, dokter hewan Julita (SIP. 1234567,
nomor tekepon 102134567) yang membuka praktik di Jl. Klebengan
No 37 Yogyakarta mendapat pasien anjing (Beagle, jantan, 2tahun,
BB 10 kg) bernama Choco milik Yuni yang beralamat di Demangan,
Yogyakarta (08109823133). Anjing dibawa ke Klinik Puri Indah
dalam kondisi lemas dan pucat.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Choco
mengalami dehidrasi 5% dan harus menginap di klinik. Selama
dirawat di klinik, dokter Julita memutuskan untuk memberikan terapi
infus ringer lactat. Kebutuhan akan cairan infus harus habis dalam
waktu 10 jam. Infus akan diberikan melalui jalur pemberian
intravena. Infus set yang tersedia di apotek merupakan infus set
ukuran mikro tetes.

4
Dokter juga akan memberikan injeksi intramuscular Amoxicillin
dengan dosis 8mg/kg BB. Amoxicillin yang tersedia dalam bentuk
vial 10 ml (10%)
Dokter juga meresepkan amoxicillin secara peroral yang dikemas
dalam bentuk kapsul. Sediaan yag ada berupa amoxicillin tablet 250
mg. dosis untuk amoxicillin 10mg/kg BB. Obat harus habis dalam
waktu 5 hari. Obat akan diberikan 2 kali sehari pada pagi dan malam
hari setelah makan.
Berdasarkan pemeriksaan pada sampel feses ditemukan telur
cacing nematode. Dokter juga meresepkan pyrantel pamoat dosis
5mg/kg BB. Sediaan pyrantel pamoat yang tersedia tablet 125 mg.
Obat akan dibuat dalam bentuk pulveres dan diberikan sekali minum
Cocho juga diberi krim hydrocortison dengan kandungan obat
50mg sebagai obat luar untuk dioleskan pada bagian yang sakit dua
kali sehari pada pagi dan malam. Buatlah resep dan etiket untuk
Anjing Choco sesuai dengan rencana pengobatan.

2) Anda adalah seorang dokter hewan yang memiliki izin praktik


(nomor SIP. 47638465676) yang membuka praktik mandiri yang
bernama NDS Pet Care dengan alamat Jl. Matahari No 89, Sleman,
Yogyakarta dengan nomor telepon 08782967867
Suatu ketika ada tanggal 13 November 2017 anda mendapatkan
pasien kucing bernama Anya (Maine Coon, jantanm 7,5 kg, umur 1
tahun) milik Gerald yang beralamat di Jl. Bulan No 198, Yogyakarta
dengan nomor telepon 085858171000. Kucing tersebut mengalami
komplikasi penyalit yaitu diare, pneumonia, otitis externa,
conjungtivitis, kutuan, dan terdapat vulnus diarea kaki. Berdasarkan
hasil laboratorium ditemukan Otodectes sp. +++, Ctenocephalides sp.
++ dan lynxacarus sp +.
Anda akan memberikan obat berupa

5
a. Injeksi subkutan Ivermectin dosis 0,04 mg/kg (1%). Untuk
menghindari adanya reaksi keradangan akibat injeksi
ivermectin maka perlu diberikan injeksi intra muscular
Dyphenhidramine HCl dengan dosis 0,8 mg/kg (1%)
b. Sediaan kapsul yang berisi beberapa obat utama amoxicillin
8mg/kg (tablet 150 mg), dexamethasone 0,2mg/kg
(0,5mg/tablet), Cyanocobalamine 4mg/kg (tablet 60 mg).
Pengobatan dilakukan selama 5 hari dan pemberian 2 kali
sehari, setelah makan tiap malam dan pagi
c. Untuk menghindari diare maka dokter memberikan resep
untuk dibuatkan kaotin syrup dengan rincian dosis kaolin 4
mg/kg dan dosis pectin 1mg/kg. Obat dibuat sediaan sirup
dengan penambahan aquades hingga 50 ml. Obat akan
diberikan dua kali sehari 5 ml, (menggunakan sendok) selama
5 hari sebelum makan.
d. Untuk terapi pada mata yang mengalami konjungtivitis, maka
dokter memberikan resep obat berupa Reco (tetes mata) yang
akan diberikan dua kali sehari pagi dan malam. Pada mata
kanan 3 tetes dan 4 tetes mata kiri. Obat dihentikan ketika
sakit menghilang. Untuk terapi otitis maka diberikan vetotic
tetes telinga dua kali sehari pada telinga kanan dan telinga kiri
tiga tetes.
e. Dokter juga memberikan salep untuk terapi luka berupa
kloramfenikol yang akan dioleskan pada bagian yang sakit
(kaki kiri pasien) hingga sembuh.
Soal : 1. hitung jumlah obat yang dibutuhkan, 2.buatlah resep
berdasarkan kasus tersebut, 3. buatlah etiket berdasarkan
kasus tersebut.

3) Anda adalah seorang dokter hewan yang memiliki izin praktik (SIP.
672876256757) yang membuka praktik Mandiri yang bernama Klinik

6
Hewan Aman Sejahtera dengan alamat Jl Aman No 77, Sleman,
Yogyakarta, nomor telepon 078767828671.
Suatu ketika pada tanggal 22 November 2017 ada mendapatkan
pasien kucing bernama Velove (Ragdol, jantan, 5 kg, umur 1 tahun)
milik Vixia yang beralamat di Jl. Sentosa No 98, Bantul, Yogyakarta,
dengan nomor telepon 088899901000. Kucing tersebut mengalami
komplikasi penyakit yaitu lemas tidak mau makan selama 5 hari
(dehidrasi 12 %), diare, pneumonia, konjungtivitis dan terdapat
vulnus di area kaki. Anda akan memberikan obat berupa :
a. Infus ringer laktat sesuai kebutuhan selama 10 jam
menggunakan injeksi mikro
b. Memberikan kapsul berisi beberapa obat pertama yaitu
Enrofloksasin (6mg/kg) sediaan 300 mg, Ambroxol (2
mg/kg) sediaan 150 mg tablet, Dexamethasone (0,4 mg/kg)
sediaan 4mg/tablet, Thiamin HCl (5mg/kg) sediaan
75mg/tablet. Pengobatan dilakukan selama 5 hari dan sehari
obat diberikan 3 kali pemberian tiap 8 jam berupa kapsul
c. Untuk menghindari diare, maka dokter memberikan resep
untuk dibuatkan kaotin sirup dengan rincian dosis kaolin 2
mg/kg pectin dosis 4 mg/kg. Obat dibuat sediaan sirup
dengan penambahan aquades hingga 10 ml. Obat akan
diberikan dua kali sehari 1 ml (menggunakan spuit) selama 5
hari sebelum makan.
d. Untuk terapi pada mata yang mengalami konjungtivitis, maka
dokter memberikan resep obat berupa kloramfenikol tetes
mata yang yang akan diberikan dua kali sehari pagi dan
malam. 2 tetes pada mata kanan dan 6 tetes pada mata kiri.
Obat dihentikan ketika sakit menghilang.
e. Dokter juga memberikan salep untuk terapi luka berupa
Benoson-M yang akan dioleskan pada bagian yang sakit pada
kaki kiri pasien hingga sembuh.

7
Soal : 1. hitung jumlah obat yang dibutuhkan, 2.buatlah resep
berdasarkan kasus tersebut, 3.buatlah hakikat berdasarkan kasus
tersebut
Perhitungan, resep dan etiket
1. Diket:
BB= 10kg
Angka dehidrasi = 5% = 5/100
Harus habis dalam 10 jam
Amoxicillin dosis 9 mg/kg. Vial 10ml (10%)
Dosis 10mg/kg BB, tablet 250mg habis dlm 5harix2
Pyrantel pamoat dosis 5mg/kg BB, tablet 125mg (pulveres)
Hydrocortison 50mg obat luar pagi dan malam
Ditanya: buat perencanaan obat resep dan etiket
Dijawab :
5
Vol cairan yang dibutuhkan = x 10 x 1000 = 500 ml
100

volume infus ×faktor tetes


Tetes/menit = waktu (menit)

500 ×60 mikro tetes


= = 50 mikrotetes/menit
600 menit

𝐵𝐵 𝑥 𝐷 10 𝑥 9
V Amox (inj) = = = 0,9 ml
𝐾 100

Amox (oral) = BB (10kg) x D (10mg/kg) x obat (10) = 1.000 mg


1.000 mg / sediaan (250mg) = 4 tab
Pyrantel = BB (10kg) x D (5mg/kg) = 50 mg
50 mg / sediaan (125mg)= 0,4 tab

8
KLINIK PURI INDAH
drh. Julita
SIPV : 1234567
Jalan Klebengan No. 37 Yoyakarta
No Telp : 102134567

16 November 2017
R/ inj. Ringer Lactat ml 500
s.i.m.m.i.v
R/ inj. Amoxicillin 10% ml 0,9
s.i.m.m.i.m.
R/ Amoxicillin mg 250 tab. IV
m.f.l.a.pulv da in caps.No. X
s.2.d.d.m.n.caps.I.p.c.
R/ Pyrantel pamoat mg 125 tab 0,4
m.f.l.a.pulv. No.I
R/ Hydrocortison mg 50 tub. I
s.u.e.n.m.part.dol.

drh.Julita
Pro : Anjing choco ( Beagle, ♂, 2thn, 10 kg )
Milik : Yuni
Alamat : Demangan, Yogyakarta
No. Telp : 08109823133

KLINIK PURI INDAH


Jalan Klebengan No. 37 Yoyakarta
No Telp : 102134567
No.1 6 November 2017
Anjing Choco
Antibiotik
2x1 hari, pagi dan malam
Setelah makan
Jumlah: 10 kapsul
HANYA UNTUK HEWAN

9
KLINIK PURI INDAH
Jalan Klebengan No. 37 Yoyakarta
No Telp : 102134567
No.2 6 November 2017
Anjing Choco
Obat cacing
Sekali minum

Jumlah: 1 obat
HANYA UNTUK HEWAN

KLINIK PURI INDAH


Jalan Klebengan No. 37 Yoyakarta
No Telp : 102134567
No.3 6 November 2017
Anjing Choco
Hydrocortison
2x sehari pagi dan malam
Pada bagian yang sakit
Jumlah: 1 obat
HANYA UNTUK HEWAN
UNTUK PENGGUNAAN LUAR

2. Diket:
BB= 7,5 kg
Ivermectin dosis 0,04 mg/kg (1%)
Dyphenhidramine HCl dosis 0,8 mg/kg (1%)
amoxicillin 8mg/kg (tablet 150 mg),
dexamethasone 0,2mg/kg (0,5mg/tablet),
Cyanocobalamine 4mg/kg (tablet 60 mg)
dosis kaolin 4 mg/kg dan dosis pectin 1mg/kg + 50ml aquades
Reco (tetes mata) diberikan 2x sehari pagi dan malam. dex 3 tetes
dan 4 tetes mata kiri.
Kloramfenikol pada bagian sakit

Ditanya: jumlah obat yang dibuthkan

10
Dijawab :
𝐵𝐵×𝐷 7,5 𝑘𝑔 ×0,004 𝑚𝑔/𝑘𝑔
V Ivermectin = = = 0,003 ml
𝑘𝑖 10
𝐵𝐵×𝐷 7,5 𝑘𝑔 ×0,8 𝑚𝑔/𝑘𝑔
Dipenhydramin = = = 0,6 ml
𝑘 10
𝐵𝐵 ×𝐷 7,5 𝑘𝑔 ×8 𝑚𝑔/𝑘𝑔
Amoxicillin = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 = ×2×5=4
150 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡

tablet
𝐵𝐵 ×𝐷 7,5 𝑘𝑔 ×0,2 𝑚𝑔/𝑘𝑔
Dexamethasone = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛= ×2×5=
0,5 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡

3 tablet
𝐵𝐵 ×𝐷 7,5 𝑘𝑔 ×4 𝑚𝑔/𝑘𝑔
Cyanocobalamine = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 = ×2×5=
60 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡

5 tablet

11
NDS PET CARE
drh. Rifda
SIPV : 00993892
Jalan Matahari No. 89, Sleman Yogyakarta
No Telp : 08782967867

13 Agustus 2017
R/ inj. Ivermectin 1% ml 0,003
s.i.m.m.s.c.
R/ inj. Dipenhydramin HCl 1% ml 0,6
s.i.m.m.i.m.
R/ Amoxicillin mg 150 tab IV
Dexamethasone mg 0,5 tab XXX
Cyanocobalamin mg 60 tab V
m.f.l.a.pulv. da in caps. No. X
s.2.d.d.m.et.v.capsI.p.c.
R/ Kaotin Syrup btl I
s.2.d.d.C.th.I.a.c.
R/ Rocco fl I
m.et.v.gtt. III o.d.et gtt.IV.o.s.
R/ Vetotic fl I
s.2.d.d.gtt.III. auric.sin.dex
R/ ung. Chlorampenicol tube I
s.u.e.part.dol.
drh.Rifda

Pro : Kucing Anya (Mainecoon,♂,1 thn, 7,5kg )


Milik : Gerald
Alamat : Jl. Bulan No. 198 Yogyakarta
No. Telp : 085858171000

12
APOTEK KLINIK NDS PET CARE
Jalan Matahari No. 89, Sleman, Yogyakarta
Telp. 08782967867
No.1 13 November 2017
Kucing Anya
Kapsul
2x 1 hari, 1 kapsul, pagi dan malam
Setelah makan

Jumlah: 10 kapsul
OBAT HANYA UNTUK HEWAN

APOTEK KLINIK NDS PET CARE


Jalan Matahari No. 89, Sleman, Yogyakarta
Telp. 08782967867
No.2 13 November 2017
Kucing Anya
Kaotin Syrup
2x 1 hari, 1 sendok teh
Sebelum makan

Jumlah: 1 botol
OBAT HANYA UNTUK HEWAN

APOTEK KLINIK NDS PET CARE


Jalan Matahari No. 89, Sleman, Yogyakarta
Telp. 08782967867
No.3 13 November 2017
Kucing Anya
Tetes mata
2x 1 hari, pagi dan malam
3 tetes mata kanan, 4 tetes mata kiri, saat sakit
Jumlah: 1 botol
OBAT HANYA UNTUK HEWAN
UNTUK PEMAKAIAN LUAR

13
APOTEK KLINIK NDS PET CARE
Jalan Matahari No. 89, Sleman, Yogyakarta
Telp. 08782967867
No.4 13 November 2017
Kucing Anya
Tetes Telinga
2x 1 hari
3 tetes telinga kanan dan kiri
Jumlah: 1 botol
OBAT HANYA UNTUK HEWAN
UNTUK PEMAKAIAN LUAR

APOTEK KLINIK NDS PET CARE


Jalan Matahari No. 89, Sleman, Yogyakarta
Telp. 08782967867
No.5 13 November 2017
Kucing Anya
Salep
Dioleskan pada bagian yang sakit

Jumlah: 1 tube
OBAT HANYA UNTUK HEWAN
UNTUK PEMAKAIAN LUAR

3. Diket:
BB= 5kg
Dehidrasi 12%
Infus ringer lactat, 10 jam, mikrotetes.
Kapsul berisi Enrofloxacin 6 mg/kg, sediaan 300 mg; Ambroxol 2
mg/kg, sediaan 150; Dexamethasone 0,4 mg/kg, sediaan 4 mg;
Thiamine HCl 5 mg/kg, sediaan 75 mg diberikan 3×sehari, setiap 8
jam, selama 5 hari
Kaotin syrup 2×sehari, 1 ml, menggunakan spuit, selama 5 hari,
sebelum makan.
Chlorampenicol tetes mata, 2×sehari, pagi dan malam, mata kanan
2 tetes, kiri 6 tetes
Salep Benoson-M, dioleskan pada bagian yang sakit, kaki kiri
sampai sembuh.

14
Ditanya: jumlah obat, resep, dan etiket!

Dijawab :
Volume infus = % dehidrasi × BB (kg) × 1000 ml
12
= 100× 5 × 1000 ml = 600 ml
volume infus ×faktor tetes
Tetes/menit = waktu (menit)
600 ×60 mikro tetes
= = 60 mikrotetes/menit
600 menit
𝐵𝐵 ×𝐷
Enrofloxacin = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛
5 𝑘𝑔 ×6 𝑚𝑔/𝑘𝑔
= 300 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 × 3 × 5 = 1 ½ tablet
𝐵𝐵 ×𝐷
Ambroxol = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛
5 𝑘𝑔 × 2 𝑚𝑔/𝑘𝑔
= × 3 × 5 = 1 tablet
150 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
𝐵𝐵 ×𝐷
Dexamethason = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛
5 𝑘𝑔 ×0,4 𝑚𝑔/𝑘𝑔
= × 3 × 5 = 7 ½ tablet
4 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
𝐵𝐵 ×𝐷
Thiamine HCl = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛
5 𝑘𝑔 ×5 𝑚𝑔/𝑘𝑔
= × 3 × 5 = 5 tablet
75 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡

Kaotin syrup 2×sehari, 1 ml, menggunakan spuit, selama 5 hari,


sebelum makan
Chlorampenicol tetes mata 2×sehari, pagi dan malam, mata kanan 2
tetes, kiri 6 tetes
Salep Benoson-M dioleskan pada bagian yang sakit, kaki kiri sampai
sembuh

15
KLINIK HEWAN AMAN SEJAHTERA
drh. Rifda
SIP 672876256757
Jl. Aman No 77, Sleman, Yk, no telp 07876782867
22 November 2017
R/ inj. Ringer Lactat ml 600
s.i.m.m.i.v.
R/ Enrofloxacin mg 300 tab I ½
Ambroxol mg 150 tab I
Dexamethasone mg 4 tab VII ½
Thiamine HCl mg 75 tab V
m.f.l.a.pulv.da in caps.No. XV
s.t.d.d.o.8.h.caps I.p.c.
R/ Kaolin mg 100
Pectin mg 20
Aquades ad 10
m.f.l.a.sol. da in fl.No.I
s.2.d.d.mL.I. da in spuit.a.c
R/ Chlorampenicol fl I
s.p.r.n.2.d.d.gtt.II.o.d.et gtt. VI.o.s.
R/ ung. Benoson-M tube I
s.u.e.part.dol.

drh. Rifda

Pro: Kucing Velove, Ragdol, Jantan, 5 kg, 1 tahun


Pemilik : Vixia
Alamat : Jl. Sentosa No 98, Bantul, Yk,
No telp : 088899901000

16
APOTEK KLINIK HEWAN AMAN
SEJAHTERA
Jalan Aman No. 77, Sleman, Yogyakarta
Telp. 07876782867
No.1 22 November 2017
Kucing Velove
Kapsul
3x1 hari, 1 kapsul tiap 8 jam
Setelah makan

Jumlah: 15 kapsul
OBAT HANYA UNTUK HEWAN

APOTEK KLINIK HEWAN AMAN


SEJAHTERA
Jalan Aman No. 77, Sleman, Yogyakarta
Telp. 07876782867
No.2 22 November 2017
Kucing Velove
Kaotin syrup
2x1 hari, 1 ml dengan spuit
Sebelum makan

Jumlah: 1 botol
OBAT HANYA UNTUK HEWAN

APOTEK KLINIK HEWAN AMAN


SEJAHTERA
Jalan Aman No. 77, Sleman, Yogyakarta
Telp. 07876782867
No.3 22 November 2017
Kucing Velove
Tetes Mata
2x1hari, pagi dan malam
2 tetes mata kanan, 6 tetes mata kiri
Jumlah: 1 botol
OBAT HANYA UNTUK HEWAN
UNTUK PEMAKAIAN LUAR

17
APOTEK KLINIK HEWAN AMAN
SEJAHTERA
Jalan Aman No. 77, Sleman, Yogyakarta
Telp. 07876782867
No.4 22 November 2017
Kucing Velove
Salep
Dioles pada bagian yang sakit

Jumlah: 1 tube
OBAT HANYA UNTUK HEWAN
UNTUK PEMAKAIAN LUAR

E. PEMBAHASAN
1. Krim
Krim atau cremoris adalah suatu salep yang berupa emulsi kental
mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Tipe krim ada yang A/M dan ada yang M/A. Sebagai pengemulsi dapat
berupa surfaktan anionik-kationik dan ionik. Untuk krim tipe A/M
digunakan: sabun monovalen, tween, natrium laurysulfat, emulgidum dan
lain-lain (Anief, 2007).
Kelebihan sediaan krim antara lain: mudah menyebar rata, praktis,
mudah dibersihkan atau dicuci, tidak lengket terutama tipe minyak dalam
air, memberikan rasa dingin, terutama tipe air dalam minyak (Syamsuni,
2006).
Kekurangan sediaan krim, yaitu: susah dalam pembuatanya,
gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas mudah
kering dan rusak jika terganggu sistem campuran utama (Syamsuni, 2006)
2. Pasta
Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk). Karena itu merupakan suatu salep yang tebal, keras, dan tidak
melelh pada suhu badan maka digunakan sebagai salep penutup atau
pelindung. Sebagai contoh salep berlemak (Acidi Salicylici Zinci Oxydi

18
Pasta), pasta kering yang mengandung zat padat kurang lebh 60%, pasta
pendingin dan pasta dentrifriciae (pasta gigi) yaitu campuran kental terdiri
dri serbuk dan Glycerinum yang digunakan untuk pembersih gigi (Anieff,
2007).
Kelebihan pasta antara lain: Mengikat cairan secret, Tidak iritasi
lokal karena tidak penetrasi, Lebih melekat pada kulit, Mempunyai daya
abrasif (daya menggosok) untuk pembersih gigi (Anief, 2007).

Kekurangan sediaan pasta adalah: Lebih keras dari pada


unguentum sehingga sukar dioleskan dan kadang nyer, Sukar dibersihkan
(Anief, 2007).

3. Ungumentum
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
dignakan sebagia obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep yang cocok. Salep tidaak boleh berbau tengik, kecuali
dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat
keras atau obat narkotik adalah 10% (Anief, 2007).
Penggolongan dasar salep berdasarkan komposisi yaitu 1) dasar
salep berminyak 2) dasar salep absorbsi 3) dasar salep tercuci 4) dasar
salep emulsi. Contoh dasar salep berminyak yaitu vaselin, parafin, minyak
tumbuh-tumbuhan, jelene, dan silikon, sedangkan salep absorbsi
contohnya adeps lanae, hydrophylic petrolatum (Anief, 2007).
Keuntungan menggunakan salepp adalah stabil, lunak, mudah
diaplikasikan, mempunyai dasar salep yang cocok dan terdistribusi merata.
Sedangkan kelemahannya beberapa obat salep susah dihilangkan dari kulit
oleh air (Anief, 2007).
4. Linimentum
Linimentum adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetikum
dan zat yang mengandung sifat rubefasien, melemaskan otot atau
menghangatkan; digunakan sebagai obat luar. Linimentum analgetik dan

19
linimentum yang melemaskan otot digunakan dengan cara mengoleskan
pada kulit (Syamsuni, 2006).
Keuntungan Linimentum yaitu : Zat yang ditambahkan diresorbsi lebih
cepat, Mudah dicuci dan sangat baik untuk pemakaian pada kulit yang
lembut, Penetrasi lebih baik dari sediaan salep (Anief, 2007).
Kerugian linimentum yaitu :
5. Penjelasan obat yang terdapat dalam kasus
a. Infus Ringer Lactat
1) Mekanisme kerja obat : merupakan cairan pengganti pada
kasus kehilangan cairan ekstraseluler, mengandung ion yang
terdistribusi kedalam cairan intravaskuler dan ekstravaskuler.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 60 mg/kg BB (Plumb, 2008).
b. Amoxicillin
1) Mekanisme kerja obat : menghambat sintesis dinding sel
bakteri.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 10 mg/kg BB (Plumb, 2008).
c. Pyrantel Pamoat
1) Mekanisme kerja obat : menimbulkan depolarisasi pada otot
cacing dan meningkatkan frekuensi impuls serta menghambat
enzim kolinesterase.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 5mg/kg BB (Plumb, 2008).
d. Hydrocortison
1) Mekanisme kerja obat : anti inflamasi, agen vasokontriksi
pembuluh darah.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 4-5 mg/kg BB (Plumb, 2008).
e. Ivermectin
1) Mekanisme kerja obat : mempengaruhi sel otot dan saraf
parasit menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 6-12 mg/kg untuk anjing, 0,3
mg/kg untuk kucing (Plumb, 2008).
f. Dipenhydramin HCl

20
1) Mekanisme kerja obat : menghalangi kinerja senyawa histamin
alami tubuh yang menyebabkan munculnya gejala alergi.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 2mg/kg BB (Plumb).
g. Dexamethason
1) Mekanisme kerja obat : mengurangi inflamasi dengan menekan
migrasi neutrofil, mengurangi produksi mediator inflamasi, dan
menurunkan permeabilitas kapiler.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 0,2 – 2 mg/kg BB (Plumb,
2008).
h. Cyanocobalamin
1) Mekanisme kerja obat : kofaktor banyak reaksi enzimatik pada
mamalia yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel normal,
fungsi dan reproduksi, nucleoprotein, dan sintesis myelin,
metabolisme asam amino, dan erytropoiesis.
2) Dosis pengunaan pada hewan : 4 mg/kg BB (Plumb,2008).
i. Kaotin Syrup
1) Mekanisme kerja obat : mengabsorbsi racun dalam pencernaan
dan menghilangkan bakteri yang merangsang timbulnya diare.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 1-2 ml/kg BB (diare), 2-5
ml/kg BB (enterotoksin) (Plumb, 2008)
h. Chlorampenicol
1) Mekanisme kerja obat : bakteriostatik yang menghambat
pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesa protein serta
mencegah perpanjangan rantai protein bakteri.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 25-50 mg/kg BB (Plumb,
2008).
i. Enrofloxacin
1) Mekanisme kerja obat : menhambat DNA gyrase, suatu enzim
yang penting dalam proses supercoiling DNA mikroba.
2) Dosis penggunaan pada hewn : 5 mg/kg BB (Plumb, 2008).
j. Ambroxol

21
1) Mekanisme kerja obat : mempermudah pengeluaran sekret yang
kental dan lengket di dalam saluran pernafasan.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 2 mg/kg BB (Plumb, 2008).
k. Thiamin HCl
1) Mekanisme kerja obat : meningkatkan efek agen
neuromuskular bloker dan mestimulir pembentukan eritrosit.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 2-4 mg/kg (Plumb, 2008).
l. Benoson-M
1) Mekanisme kerja obat : menghambat proliferasi fibroblas,
respon makrofag pada migrasi faktor penghambat,
meningkatkan kepekaan limfosit dan respon selular mediator
inflamasi.
2) Dosis penggunaan pada hewan : 3-5 mg/kg (Plumb, 2008).

F. KESIMPULAN
1. Sediaan obat setengah padat terdiri dari salep, linimentum, pasta,
cream dan lain-lain.
2. Salep merupakan sediaan obat setengah padat yang mengandung
bahan obat maksimal 10%.
3. Linimentum merupakan sediaan obat setengah padat berupa
sediaan cair atau kental yang mengandung analgesik dan zat yang
memiliki sifat rubifasien.
4. Pasta merupakan sediaan obat setengah padat yang mengandung
bahan padat lebih dari 50%.
5. Krim merupakan sediaan obat setengah padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat yang terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai

G. DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 2007. Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press.

22
Fitriani, Y.N; Cikra, INHS; Ninis, y; Dyah, A. 2015. Formulasi dan
Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi Ubi Cilembu (Ipomea batatas L.)
dengan Suspending Agent CMC Na dan PGS Sebagai
Antihiperkolesterol. Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 2 No 1
Januari 2015
Plumb, D. C. 2008. Plumb’s Veterinary Drug Handbook sixth edition.
Minnesota : Blackwell Publishing.
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

H. LAMPIRAN

23

You might also like