You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Air merupakan unsur yang penting dalam kehidupan makhluk hidup,
terutama manusia. Air merupakan unsur yang digunakan makhluk hidup
untuk tumbuh dan berkembang. Seiring dengan perkembangan dunia,
masalah lingkungan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari setiap
manusia. Lingkungan yang sehat akan membawa dampak yang baik untuk
kehidupan manusia, sebaliknya lingkungan yang buruk akan membawa
dampak yang buruk pula untuk kehidupan manusia. Salah satu tujuan dari
pengaliran air buangan adalah menjaga agar lingkungan tidak tercemar oleh
buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merencanakan sistem jaringan pengumpul air buangan
antara lain :
a. Populasi, mencakup jumlah penduduk dan karakteristiknya.
b. Kuantitas air bersih yang digunakan.
c. Kuantitas air buangan menyangkut debit dan sumber air buangan.
d. Sistem penyaluran, yang terdiri dari pengumpul, pengolahan dan
pembuangan akhir.
e. Periode desain.
f. Kondisi topografi dan geografis daerah perencanaan.
Daerah sistem perencanaan penyaluran air buangan bertempat di
Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Dalam
perencanaan sistem penyaluran air buangan peraturan yang digunakan yaitu
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.16 Tahun 2008 tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Pemukiman. Dari permasalahan saluran air buangan di Kelurahan Mulyasari
dapat di bangun perencanaan sistem penyaluran air buangan dengan peraturan
yang berkaitan tentang pengelolaan air limbah atau buangan pemukiman.
1.2 MAKSUD
Maksud dari perencanaan sistem penyaluran air buangan adalah
Menyalurkan, menampung dan mengolah air buangan yang ditimbulkan oleh
aktivitas manusia agar tidak mengganggu kesehatan di Kelurahan Mulyasari

1.3 TUJUAN
Tujuan dari sistem penyaluran air buangan, yaitu :
1. Mencegah terjadinya atau meluasnya penyakit bawaan air (waterborne
diseases) akibat penyaluran air buangan yang tidak tepat.
2. Menghindari terjadinya pencemaran pada badan air penerima, tanah,
udara dan lingkungan lainnya.
3. Menampung/mengumpulkan dan menyalurkan air buangan yang
dihasilkan dari aktivitas masyarakat ke badan pengolahan air buangan
4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
5. Memajukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

1.4 LOKASI KEGIATAN


Kegiatan perencanaan sistem penyaluran air buangan berlokasi di
Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya yang
memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dengan daerah yang
cukup luas.

1.5 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup sistem perencanaan sistem jaringan pengumpul meliputi
perencanaan penyaluran air buangan dari suatu data yaitu peta kota, jumlah
penduduk, bentuk aktivitas penduduk, serta elevasi muka tanah. Secara rinci
tugas ini meliputi :
1. Proyeksi penduduk kelurahan/desa
2. Prediksi kebutuhan air bersih yang diperlukan dalam segala aktivitas
masyarakat
3. Prediksi timbulan air buangan dari aktivitas masyarakat
4. Merencanakan sistem penyaluran air buangan yang akan digunakan
5. Menentukan jalur yang tepat untuk menyalurkan air buangan.
1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Adapaun sistematika pembahasa, antaralain :

Bab I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika
pembahasan yang memberikan gambaran awal direncanakannya sistem
penyaluran air buangan ini.

Bab II Gambaran Umum Daerah Perencanaan


Menjelaskan tentang kondisi daerah perencanaan yang meliputi topografi,
klimatologi, sosio-ekonomi dan lain-lain.

Bab III Dasar Perencanaan


Menjelaskan mengenai teori dasar atau tinjauan pustaka dari literatur yang
digunakan dalam perencanaan laporan penyaluran air buangan, meliputi teori
dasar tentang pendahuluan sistem penyaluran air buangan; hidrolika; desain
sistem jaringan riol; perpipaan; bangunan pelengkap, bangunan hidrolis, dan
bangunan khusus; serta operasi dan pemeliharaan.

Bab IV Proyeksi Penduduk


Menghitung proyeksi penduduk wilayah studi dengan menggunakan tiga (3)
metode proyeksi, yaitu metode aritmatika, metode geometri, dan metode
bunga majemuk. Dari ketiga metode tersebut akan dipilih metode yang
merupakan metode terbaik untuk dilakukan proyeksi penduduk 20 tahun
menggunakan metode terbaik tersebut.

Bab V Kebutuhan Air Bersih dan Kebutuhan Air Buangan


Untuk perencanaan kebutuhan air bersih dilakukan dengan menghitung
proyeksi kebutuhan air, proyeksi kebutuhan air minum domestik, dan
proyeksi kebutuhan air minum non domestik. Adapun untuk kebutuhan air
domestik diklasifikasikan lagi menjadi kebutuhan air untuk rumah permanen,
semi permanen, dan non permanen. Sedangkan untuk kebutuhan air non
domestik diklasifikasikan lagi berdasarkan fasilitas pendidikan, fasilitas
kesehatan, fasilitas peribadatan, dan fasilitas perekonomian.
BAB VI PERENCANAAN DETAIL SISTEM PENYALURAN AIR
LIMBAH
Mengenai detail perencanaan dari sistem penyaluran air buangan di daerah
Kelurahan Mulyasari.
BAB VII ANALISA
Mengenai analisa dari hasil perhitungan dan perencanaan untuk penyaluran
air buangan di Kelurahan Mulyasari.
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
Mengenai kesimpulan terkait penyaluran air buangan di daerah perencanaan
dan saran yang direkomendasikan untuk sistem tersebut.

1.7 METODOLOGI PERENCANAAN

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

1. Data Sekunder
 Jumlah Penduduk
 Kondisi Fisik Daerah
 Kondisi Sosio Ekonomi Daerah
 Jumlah Fasilitas Yang Tersedia

Pengolahan Data

Analisa Data

Identifikasi Sistem
Perencanaan
Penyaluran Air
Buangan

Kesimpulan

(Sumber:Hasil Analisis, 2017)

You might also like