You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

Wide Band Amplifier (Penguat Pita Lebar)

NAMA : SAEPUL HIDAYATULOH (161331060)


NAMA REKAN : 1. R.RANDI ARDIASYAH .A (161331057)
2. RAHMAT FAUZI (161331058)
3. SHAFIYAH NURTAQY (161331061)
KELAS : 2B2 - TTE
DOSEN : Ir. ELISMA, M.Sc.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
I. Tujuan
1. Merakit sebuah rangkaian penguat pita lebar.
2. Menentukan titik kerja rangkaian .
3. Mengukur penguat rangkaian .
4. Mengukur bandwidth rangkaian penguat.
5. Menggambarkan respon frekuensi dari rangkaian penguat.

II. Dasar Teori

Suatu penguat tentunya mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan melewatkan


frekuensi sumber sinyal yang disebut sebagai respon frekuensi penguat. Secara umum penguat
hanya mampu melewatkan daerah frekuensi menengah. Hal ini berarti faktor penguatan dari
penguat tersebut menurun baik pada daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Oleh karena itu
penguat tersebut dikatakan mempunyai tanggapan frekuensi (respon frekuensi) tertentu. Respon
frekuensi dari setiap penguat berbeda-beda, yakni tergantung dari penggunaan penguat tersebut.
Ukuran untuk menyatakan seberapa lebar tanggapan frekuensi suatu penguat biasanya disebut
dengan lebar band (bandwidth).
Karakteristik suatu penguat pada frekuensi rendah akan berbeda apabila diberi
masukan frekuensi tinggi. Pada frekuensi rendah, kapasitor-kapasitor kopling dan by-pass tidak
lagi diganti dengan ekivalen hubung singkat (dengan reaktansi kapasitip = 0) karena nilai
reaktansinya menjadi menjadi semakin besar pada frekuensi rendah. Demikian juga apabila
bekerja pada frekuensi tinggi, kapasitor liar yang timbul pada kaki-kaki transistor dan karena
pengkabelan PCB yang nilainya sangat kecil (dalam orde pF) akan mempunyai reaktansi
kapasitip yang cukup berarti pada frekuensi tinggi, sehingga akan mempengaruhi faktor
penguatan.

Kurva Respon Frekuensi Penguat CE Kopling Kapasitor

Kurva respon frekuensi secara umum dari penguat CE dengan kopling C dapat dilihat
pada gambar diatas. Kurva respon frekuensi ini dibuat dengan sumbu horisontal berupa besaran
frekuensi (masukan) dalam skala logaritmis dan sumbu vertikal berupa besaran penguatan (atau
keluaran) dalam skala linier. Kertas yang digunakan untuk menggambarkan kurva respon
frekuensi disebut kertas semi-log (artinya semi logaritmis). Dengan menggunakan skala logaritmis
yakni jarak antara satu titik dengan lainnya tidaklah linier melainkan secara logaritmis, maka
penggambaran besaran frekuensi akan efisien.
Terlihat pada kurva respon frekuensi diatas bahwa pada daerah frekuensi rendah,
semakin rendah frekuensi semakin kecil pula penguatannya (atau gain). Hal ini disebabkan karena
pengaruh CE (C by-pass pada emitor), CS (C kopling pada masukan), dan CC (C kopling pada
keluaran). Ketiga kapasitor ini reaktansi kapasitipnya akan semakin besar bila frekuensinya
semakin rendah (XC = 1/2pfC), sehingga faktor penguatannya menjadi berkurang. Sedangkan
pada daerah frekuensi tinggi, semakin tinggi frekuensi semakin kecil penguatan. Hal ini
disebabkan karena reaktansi dari kapasitor liar menjadi kecil dan ini akan membebani penguat
sehingga penguatannya menjadi menurun.
Lebar bidang frekuensi yang menentukan ukuran bandwidth dari suatu respon frekuensi
dibatasi oleh f1 (atau fL) untuk frekuensi rendah dan f2 (atau fH) untuk frekuensi tinggi. Istilah f1
dan f2 ini biasanya disebut dengan frekuensi corner, cutoff, break, atau half power (setengah daya).
Nilai penguatan pada titik f1 dan f2 ini adalah sebesar 0.707 Avmid. Faktor sebesar 0.707 ini
dipilih karena pada titik ini daya keluaran menjadi setengah dari daya keluaran pada frekuensi
menengah.
Bandwidth (BW) :

Kurva Respon Frekuensi Yang Dinormalisasi

Dalam sistem komunikasi baik audio maupun video, penggambaran kurva respon frekuensi
digunakan ukuran decibel untuk menunjukkan level penguatan (gain). Untuk menggambarkan
kurva dalam satuan decibel terlebih dahulu kurva pada gambar kurva respon frekuensi perlu di
normalisasi, seperti gambar diatas. Sumbu vertikal merupakan satuan Av/Avmid, sehingga pada
saat Av nya adalah Avmid, maka nilai pada titik tersebut adalah 1. Selanjutnya kurva dengan
satuan decibel dapat dibuat dengan mengkonversi satuan penguatan ke decibel (dB).
Kurva respon frekuensinya dapat dilihat pada gambar berikut. Pada frekuensi menegah nilai
dBnya adalah 20 log 1 = 0 dB, sedangkan pada frekuensi cutoff nilainya adalah 20 log 1/√2 = -3
dB.

Kurva Respon Frekuensi Dalam Decibel (dB)

III. Komponen / Alat yang Digunakan


- 1 catu daya
- 1 generator fungsi
- 2 papan rangkaian
- 1 osiloskop
- 1 multimeter digital
- jumper secukupnya
- 1 transistor BC 107
- 1 potensiometer 100 K Ω
- 2 resistor 0,1 K Ω
- 1 resistor 47 K Ω
- 2 resistor 1 K Ω
- 3 kapasitor 0,1 uF

IV. Hasil Praktikum


 5.1.2
Simulasi Praktikum
Vc 14,19 V 1,8 V
Vbe 692,93 mV 1,4 V
Ic 6,75 mA
Vdc 15 Volt
Vopp 6 Vpp 5 Vpp

 5.1.3

AV = 1 Kali
 5.2.2
R input = 0,8 KΩ
 5.2.3
R output = 14,1 MΩ
 5.3.1
Respon Frekuensi dengan feedback
No fin (hz) Vout (Vpp) AV (dB)
0 5 0,016 -35,91760035
1 10 0,016 -35,91760035
2 20 0,016 -35,91760035
3 50 0,016 -35,91760035
4 100 0,272 -11,30862192
5 1000 0,72 -2,853350071
6 10000 0,76 -2,383728154
7 100000 0,7 -3,0980392
8 1000000 0,18 -14,8945499
9 2000000 0,12 -18,41637508
10 5000000 0,06 -24,43697499
Dengan feedback

0
1 10 100 1000 10000 100000 1000000 10000000
-5

-10

-15

-20

-25

-30

-35

-40

5.4.1
Respon Frekuensi tanpa umpan balik
Vout
fin (hz) AV (dB)
(Vpp)
10 0,56 -5,03623946
20 0,74 -2,615365605
50 0,82 -1,723722952
100 0,84 -1,514414279
1000 0,86 -1,310030975
10000 0,96 -0,354575339
100000 0,8 -1,93820026

200000 0,7 -3,0980392


500000 0,6 -4,436974992
1000000 0,32 -9,897000434
2000000 0,32 -9,897000434
2
TANPA FEEDBACK

0
1 10 100 1000 10000 100000 1000000 10000000

-2

-4

-6

-8

-10

-12
V. Analisa
 Menentukan Titik Kerja (Bias DC)

Dalam menentukan titik kerja, VCEQ diukur dengan multimeter dan potensiometer
di VB2 diatur sehingga tegangannya menjadi setengah dari VCC. Tegangan yang terukur
di VCEQ adalah 7.5 V.

 Respon Frekuensi (Analisis AC)

Pada rangkaian yang kami buat, frekuensi rendah berada pada frekuensi 100 KHz.
Untuk frekuensi tingginya berada pada 1,429 MHz. sehingga bandwidth yang didapat
adalah 1,329 KHz. Frekuensi resonansi berada pada 495 KHz.

Pada hasil praktikum yang didapat, kurva karakteristik yang digambarkan tidak rata
karena frekuensi yang diberikan akan mempengaruhi Vo. Pada praktikum ini komponen
sangat menentukan keberhasilan praktek karena transistor mempunyai penguatan yang
berbeda walaupun tipenya sama. Tergantung juga kepada komponen pendukungnya seperti
R dan C.

VI. Kesimpulan

Pada bias DC , tegangan di VCEQ harus setengah dari VCC. Frekuensi resonansi yang
didapat pada praktikum ini berada di tengah bandwidth . Bentuk kurva karakteristik yang
digambar sesuai data praktikum yang didapat ternyata bentuknya tidak rata. Hal ini terjadi
karena frekuensi yang diberikan mempengaruhi Vo. Komponen seperti transistor , resistor,
dan kapasitor dapat mempengaruhi keberhasilan praktek.

VII. Daftar Pustaka


http://elektronika-dasar.web.id/respon-frekuensi-penguat/

You might also like