You are on page 1of 25

BAHAN AJAR

K
ψ
Φ
A. PETUNJUK BELAJAR
GERAK LURUS

1. Berdo’alah setiap akan memulai pelajaran.


2. Bacalah KI, KD, Indikator, dan Tujuan pembelajaran.
3. Pahamilah isi materi tentang Gerak Lurus!
4. Kerjakanlah latihan soal-soal!
5. Kerjakanlah evaluasi secara cermat dan teliti!

B. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
(tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna
fisisnya.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.4.1 Mengidentifikasi peristiwa Gerak Lurus dalam kehidupan sehari-hari

3.4.2 Menjelaskan besaran-besaran fisis pada Gerak Lurus

3.4.3 Menjelaskan konsep Gerak Lurus Beraturan (GLB)

3.4.4 Menganalisis grafik hubungan besaran fisis pada GLB

3.4.5 Menganalisis besaran fisis pada GLB dalam menyelesaikan permasalahan

3.4.6 Menganalisis grafik hubungan besaran fisis pada GLBB

3.4.7 Menganalisis besaran fisis pada GLBB dalam kehidupan sehari-hari.

3.4.8 Menerapkan persamaan gerak vertikal pada berbagai permasalahan terkait

3.4.9 Menganalisis besaran fisis pada gerak vertikal dalam menyelesaikan


permasalahan terkait

Gerak Lurus | 1
C. MATERI AJAR

GERAK LURUS

A. Besaran-Besaran Fisis Pada Gerak Lurus


1. Jarak dan Perpindahan

Gambar 1. Jarak dan perpindahan Rina terhadap rumah

Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Sebagai contoh


pada Gambar 1 Ibu Rina berjalan ke timur relatif terhadap rumahnya sejauh 4 km
(dari A ke B), kemudian berbalik arah dan bergerak sejauh 3 km ke barat (dari B ke
C). Berdasarkan gerakan tersebut, maka Ibu Rina menempuh jarak 7 km (jarak AB +
jarak BC). Sementara itu kedudukan Rina dari rumahnya adalah 1 km ke arah timur
(yaitu dari A ken C). Kedudukan Ibu Rina terhadap rumahnya tersebut disebut
perpindahan. Dengan demikian, jarak didefinisikan sebagai panjang seluruh lintasan
yang ditempuh, sedangkan perpindahan merupakan jarak dan arah dari kedudukan
awal ke kedudukan akhir atau selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal. Jarak
yang ditempuh Ibu tina tidak memperhatikan arah sedangkan perpindahan Ibu tina
memperhatikan arahnya. Jadi, jarak merupakan besaran skalar sedangkan
perpindahan merupakan besaran vektor.

Vektor perpindahan AC : 1 km ke timur

Vektor perpindahan AB : 4 km ke timur

Vektor perpindahan BC : 3 km ke barat

Gerak Lurus | 2
Resultan Vektor perpindahan adalah AC = AB + BC

= 4 km + (-3 km) = 1 km

Untuk lebih memahami konsep perpindahan dan jarak. Perhatikan contoh lain
berikut ini, seorang siswa berlari mengelilingi lapangan satu kali putaran. Dalam
contoh tersebut, siswa menempuh jarak sama dengan keliling lapangan. Meskipun
siswa tersebut berlari mengelilingi satu putaran, tetapi tidak memiliki perpindahan
karena ia kembali ke titik semula atau selisih kedudukan awal dan kedudukan
akhirnya nol. Dari contoh diatas tampak jarak dengan perpindahan berbeda
pengertiannya.

Contoh Soal
1. Seorang siswa yang berlari mengelilingi lapangan sepak bola satu kali putaran,
dikatakan ia menempuh jarak sama dengan keliling lapangan itu, namun ia tidak
menempuh perpindahan karena ia kembali ke titik semula berarti selisih
kedudukan awal dan akhir adalah nol. Contoh lain, ada seorang siswa bergerak ke
utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke timur sejauh 4 km, lalu berhenti. Berapa
jarak yang ditempuh siswa tersebut? Berapa pula perpindahannya?
Penyelesaian

Jarak yang ditempuh siswa tersebut berarti keseluruhan lintasan yang ditempuh yaitu
3 km + 4 km = 7 km, sedangkan perpindahannya sepanjang garis putus-putus pada
gambar diatas yaitu √ 32+ 4 2 = 5 km

Latihan

1. Sebuah mobil bergerak 6 km ke utara kemudian bergerak lagi 8 km ke timur.


Tentukan jarak dan perpindahan mobil tersebut!

2. Rian berlari mengelilingi lapangan berbentuk lingkaran, jika Rian berlari


mengelilingi lapangan sebanyak 3,5 kali putaran dan diameter lapangan 14 m.
tentukan jarak dan perpindahan Rian!

Gerak Lurus | 3
2. Kecepatan dan Kelajuan Suatu Benda
Dalam perubahan gerak dikenal istilah kecepatan dan kelajuan. Kecepatan
termasuk besaran vektor sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran
vektor memperhitungkan arah gerak sedangkan skalar hanya memiliki besar tanpa
memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan perpindahan yang
ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Perpindahan (meter )
Kecepatan =
Selang waktu (detik ) ………………..(1)

Jarak ( meter)
Kelajuan =
selang waktu ( detik ) ………………..(2)
Contoh Soal

Seorang siswa berjalan dengan lintasan PQR dalam waktu 10 sekon. Tentukan
kecepatan dan kelajuan siswa tersebut !

Jawab :
Dari gambar dapat diketahui:

Perpindahan siswa adalah PR = √ 6 2 + 82 = 10 m


Jarak menempuh lintasanPQR = PQ + QR = 6+8 = 14 m
Selang waktunya = 10 secon.
Perpindahan (meter )
Kecepatan =
Jadi Selang waktu (detik )

10 m
Kecepatan = = 1 ms−1
10 s dan
Jarak ( meter)
Kelajuan =
selang waktu ( detik )
Gerak Lurus | 4
14 m
Kelajuan = = 1,4 ms−1
10 s
3. Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap
waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya dinyatakan
dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat ditulis
sebagai berikut :

perpindahan
kecepa tan rata−rata =
selang waktu untuk berpindah

Δx
v=
Δt ………………………………………….(3)

dengan,

v : kecepatan rata-rata (ms-1 )

Δx :
x akhir−x awal = perpindahan (m)

Δt : Perubahan waktu (sekon)

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut

total jarak yang ditempuh


kelajuan rata−rata =
total waktu yang diperlukan ……(4)

Contoh Soal

Agus berlari dari titik A pada posisi x 1 = 2 m menuju ke arah kanan dan sampai pada
posisi x2 = 7 m dititik B dengan melawati rute A-B-C-B. jika waktu yang digunakan
adalah 2 sekon, berapakah kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata Agus?

Gerak Lurus | 5
Penyelesaian:

A : x1 = 2 meter
B : x2 = 7 meter
Δt : 2 sekon

Δx :
x akhir−x awal = 7 – 2 = 5 m ke kanan

s : AB + BC + CB = 5 + 1 + 1 = 7 m

Δx x 2 −x 1
v= =
dengan rumusan Δt Δt

5m m
= =2,5 s
2s
m
Jadi kecepatan rata-rata agus adalah 2,5 s ke kanan

s 7m
v= = = 3,5 ms−1
Kelajuan rata-rata agus adalah t 2s
Berdasarkan contoh di atas, terlihat perbedaan antara kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata. Kecepatan rata-rata ditentukan dengan melihat arah geraknya,
sedangkan kelajuan rata-rata tidak bergantung pada arah geraknya

.
Latihan

Dalam PON yang diselenggarakan Di Palembang Seorang atlit berlari menempuh


jarak 400 m dalam waktu 70 sekon, berapa kelajuan rata-ratanya ?

4. Kecepatan Sesaat dan Kelajuan Sesaat


Kecepatan sesaat merupakan kecepatan pada suatu waktu tertentu dari

Gerak Lurus | 6
lintasanya. Berbeda dengan kelajuan sesaat. Kecepatan sesaat harus disertai dengan
arah gerak benda. Kecepatan sesaat dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Δx
vt=
Δt ………………………………….……
(5)

dengan :
Vt : Kecepatan sesaat

Δx : perpindahan

Δt : selang waktu yang sangat kecil ( Δt →0 )

Untuk mengetahui kecepatan sesaat dari sebuah benda yang bergerak, perhatikan
gambar berikut.

tangensial pada A
B
x

∆x

A
∆t1
∆t2

∆t
t1 t2 t
Gambar 2. Kecepatan sesaat pada t1 sama dengan gradien kemiringan garis singgung grafik x – t pa

Jika selang waktu ( Δt ) dipertkecil terus menerus sehingga titik B mendekati

Δx
titik A, Δt mendekati suatu nilai tertentu pada saat selang waktu ( Δt )

Δx
mendekatu nol, harga Δt disebut kecepatan sesaat v dititik A. Arah kecepatan
sesaat di suatu titik searah dengan garis singgung di titik tersebut. Kecepatan sesaat
sering disebut dengan kecepatan benda, dapat dirumuskan sebagai berikut

v sesaat = lim Δx
Δt
Δt→ 0 …………………………………(6)

Gerak Lurus | 7
Δx
v=
atau Δt untuk Δt mendekati nol

Kelajuan sesaat dari suatu benda yang sedang bergerak adalah kelajuan benda itu
pada selang waktu yang sangat kecil (mendekati nol). Misalkan pada mobil, kelajuan
sesaat dapat dianggap sama dengan penunjukan jarum spidometer (alat pengukur
kelajuan), yang dapat dilihat pada saat mobil sedang bergerak. Kelajuan sesaat dapat
didefinisikan sebagai berikut

v= lim Δs
Δt …………………………………(7)
Δt→ 0

Kelajuan sesaat tidak ditentukan oleh arah gerak suatu benda. Jadi kelajuan sesaat
merupakan besaran skalar
Contoh soal :

Dari grafik berikut tentukanlah kecepatan sesaat dari sebuah benda antara titik P dan
Q dalam selang waktu t = 6 ms dan t = 8 ms

Jawab

−2
Δx (6−5 ) cm 10 m m
v= = = -3
=5 s
Δt (8-6 ) ms 2 .10 s

5ms
Jadi kecepatan sesaat antara titik P dan Q adalah

Latihan

Becak bergerak pada jalan lurus dan kedudukannya dapat dinyatakan


2
x=3 t +t−4 , x dalam meter dan t dalam sekon. Berapa kecepatan sesaat becak
antara t = 1 s dan t = 3 s.

Gerak Lurus | 8
5. Percepatan Suatu Benda

Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak


dengan kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu. Misalnya ada
sebuah batu yang menggelinding dari atas bukit memiliki suatu kecepatan yang
semakin lama semakin bertambah selama geraknya. Batu yang menggelinding
tersebut dikatakan dipercepat. Jadi percepatan adalah perubahan kecepatan tiap
satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagi berikut :

Δv v t −v 0
a= =
Δt Δt …………………………………(8)

dengan :

a : percepatan (m s )
2

Δv : perubahan kecepatan ( m s)
Δt : perubahan waktu (s)
Percepatan merupakan besaran vektor, sehingga ditentukan oleh nilai dan arah
gerak suatu benda. Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan bernilai negatif (-a)
bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut. Percepatan yang bernilai
negatif (-a) sering disebut dengan perlambatan. Pada kasus perlambatan, kecepatan v
dan percepatan a mempunyai arah yang berlawanan. Perubahan kecepatan terhadap

perubahan waktu, di mana selang waktu ( Δt ) sangat kecil atau mendekati nol
merupakan definisi dari percepatan sesaat. Nilai percepatan sesaat dapat juga disebut
perlajuan.
6. Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap
perubahan waktu selama benda bergerak. Secara matematis, percepatan rata-rata
dapat dirumuskan sebagai berikut

Δv
a=
Δt

v 2 −v 1
a=
atau t 2 −t 1 …………………………………(9)

Gerak Lurus | 9
dengan :

Δv : perubahan kecepatan (ms-1)

Δt :perubahan waktu (s)

a :percepatan rata-rata (ms-2)

Contoh Soal

Suatu mobil bergerak pada jalan lurus. Pada detik pertama, mobil bergerak dengan
kecepatan 7 ms-1. Pada detik kedua kecepatannya menjadi 9 ms-1. Berapakah
percepatan rata-rata mobil tersebut?

Jawab

Diketahui : v 1 = 7 ms-1

v 2 = 9 ms-1

m m
v 2 −v 1 ( 9−7 ) s 2 s m
a= = = =2 2
maka : t 2 −t 1 ( 2−1 ) s 1s s

Jadi percepatan rata-rata mobil tersebut adalah 2ms-2

B. GERAK LURUS BERATURAN


Pernahkah anda mengamati bagaimana jalannya kereta api? Lintasannya garis
lurus, para bola atau lingkaran?
Gerak suatu benda dalam lintasan
lurus disebut gerak lurus. Sebuah
mobil melaju di jalan raya yang lurus
merupakan contoh gerak lurus, buah
kelapa yang jatuh dari pohonnya
adalah contoh gerak lurus. Gambar 3. Kereta api yang bergerak di rel yang
lurus
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus

Gerak Lurus | 10
beraturan. Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus beraturan adalah :
a. arah gerak benda tetap jadi lintasannya lurus

b. kecepatan benda tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu
yang sama pula. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter dalam
waktu 1 detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak 2 meter lagi, begitu
seterusnya.atau dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu
konstan atau kecepatannya konstan. Pada gerak lurus beraturan (GLB) kelajuan dan
kecepatan hampir sulit dibedakan karena lintasannya yang lurus menyebabkan jarak
dan perpindahan yang ditempuh besarnya sama. Dalam GLB, secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:

→ s
v=
t atau s=v⋅t ……………………………..(10)

dengan :

v : kecepatan ( m s)
s :perpindahan ( m )

t : waktu ( s )
Jika benda sudah memiliki jarak tertentu terhadap acuan maka dapat dirumuskan:

s=s 0 + v⋅t …………………………………(11)

dengan
s 0 : kedudukan benda pada t=0 (kedudukan awal)
Pada gerak lurus beraturan benda bergerak dengan pertambahan jarak yang sama
setiap waktunya. Grafik hubungan s-t pada gerak lurus beraturan ditunjukkan pada
gambar dibawah ini .

Gerak Lurus | 11
Gambar 4. Grafik s-t pada GLB

Pada GLB, kecepatan gerak benda adalah tetap. Seperti terlihar pada gambar di
bawah, benda bergerak dengan kecepatan tetap v ms -1. Selama t sekon maka jarak
yang ditempuh adalah s = v x t. Jarak yang ditempuh benda tersebut dalam suatu
grafik v-t pada GLB adalah sama dengan luas daerah yang diarsir.

v (ms-1)

t t (s)
Gambar 5. hubungan v dan t pada GLB

Contoh penerapan GLB dalam kehidupan sehari-hari jarang ditemukan, beberapa


contoh berikut termasuk GLB :
(a) Mobil yang melaju pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan
(b) Elavator yang bergerak ke atas sebelum berhenti di lantai tertentu. Di sini
tidak ada perubahan kelajuan dan arah gerak, jika berada di dalam evalator
biasanya terasa elavator seolah-olah diam.
(c) Kereta api yang sedang melaju pada lintasan lurus sebelum berhenti di statiun.

C. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


1. Konsep GLBB
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) didefinisikan sebagai gerak suatu benda
yang lintasannya berupa garis lurus dengan percepatan tetap. Percepatan tetap
artinya kecepatan benda berubah beraturan tiap waktu. Jika kecepatan benda
bertambah secara beraturan maka benda dikatakan mengalami gerak lurus di
percepat atau dengan kata lain percepatan bernilai positif (a=+). Sedangkan, jika
kecepatan benda berkurang secara beraturan maka benda dikatakan mengalami gerak

Gerak Lurus | 12
lurus di perlambat atau dengan kata lain perlambatan bernilai negatif (a=-).
Contoh dari gerak lurus berubah beraturan ini, misalnya gerak benda pada
bidang miring, gerak jatuhnya benda, dan gerak pesawat terbang ketika akan tinggal
landas atau ketika akan mendarat..Pada gerak lurus berubah beraturan, terjadi
kecepatan yang berubah secara beraturan sehingga percepatan benda konstan.
Percepatan merupakan perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Percepatan dapat di
bedakan menjadi percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
Percepatan merupakan besaran vektor. Dengan demikian, untuk menyatakan
percepatan kita harus menentukan besar dan arahnya. Jika arah percepatan searah
dengan arah gerak awal, maka diberi tanda positif dan jika berlawanan, maka diberi
tanda negatif. Jika percepatan bernilai positif maka dikatakan benda mengalami
gerak lurus dipercepat dan jika percepatan bernilai negatif, maka dikatakan benda
mengalami gerak lurus diperlambat.
Pada gerak lurus berubah beraturan berlaku tiga persamaan berikut :

v =v 0 +at …………………………………………………(12)
1 2
s=v 0 t + a t ……………………………………………….(13)
2
2 2
v =v 0 +2 as ………………………………………….…. (14)
Keterangan :
a = percepatan (m/s2)
∆v = perubahan kecepatan (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
∆t = perubahan waktu (s)
t = waktu akhir (s)
t0 = waktu awal (s)
s = jarak tempuh (m)

2. Grafik Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan

a. Grafik percepatan terhadap waktu ( a - t )


Grafik percepatan terhadap waktu untuk GLBB berbentuk garis lurus
horizontal yang sejajar dengan sumbu waktu ( sumbu t ).
a

Gerak Lurus | 13
0 t
Grafik 6. Percepatan terhadap waktu (a - t)

b. Grafik GLBB Dipercepat


1) Grafik kecepatan terhadap waktu ( v - t )
Jika v 0 =0 , maka grafik kecepatan terhadap waktu berbentuk garis
lurus miring ke atas dan melalui titik asal O ( 0,0 ).

Gambar 7. Grafik Kecepatan terhadap waktu (v - t)


Pada GLBB, apabila grafik v-t diketahui, maka kemiringan grafik menyatakan
percepatannya. Dengan demikian :
v
a=tan α = ………………….……..(15)
t
Semakin curam kemiringan garis (atau semakin besar sudut α) , makapercepatannya
semakin besar. Dari gambar 7 di atas, kita dapat menentukan jarak (s).
vxt
s= ……………………………….……………(16)
2

Dengan demikian, jarak yang ditempuh sama dengan luas segitiga yang diarsir
dengan panjang alas t (waktu) yang tinggi v (kecepatan). Jika vo tidak sama dengan
nol, maka grafik kecepatan terhadap waktu berbentuk garis lurus miring ke atas
dimana untuk t = 0 grafik dimulai dari nilai vo.

Gambar 8. Grafik Perubahan kecepatan terhadap waktu (Δv – t)

Gerak Lurus | 14
Dari gambar 8 di atas, percepatan ditentukan oleh :

v t −v 0
a=tan α =
t

1
s=v o t + a t 2
2

1 v t−v o 2
s=v o t+
2 (t
t)
1
s=v o t+ ( v t−v o ) t
2

1 1
s= v 0 t + v t t
2 2

( v t−v 0 ) xt ……………………………………………(17)
s=
2

Dari gambar 8 di atas jarak yang ditempuh sama dengan luas trapesium yang diarsir
dengan panjang garis sejajar v 0 dan v t , dan tingginya t.
2) Grafik jarak terhadap waktu ( s – t )
Grafik jarak terhadap waktu berbentuk parabola. Untuk percepatan positif, grafik s –
t berbentuk parabola terbuka ke atas.

Gambar 9. Grafik jarak terhadap waktu (s-t)

c. Grafik GLBB diperlambat


1) Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t)
Percepatan negatif merupakan percepatan yang berlawanan dengan kecepatan,
sehingga menyebabkan kecepatan semakin lama semakin berkurang dan akibatnya
suatu saat kecepatan akan sama dengan nol. Ini berarti benda berhenti.

Gerak Lurus | 15
Gambar 10. Grafik v-t untuk percepatan negatif

2) Grafik jarak terhadap waktu (s-t)


Untuk percepatan negatif , grafik s – t berbentuk parabola terbuka ke bawah.

Gambar 11. Grafik jarak terhadap waktu terhadap percepatan

Contoh Soal
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam dalam waktu 2 menit mengalami
percepatan 5 m/s2. Tentukanjarakyangditempuh dan kecepatan akhirnya!
Diketahui : v 0 = 72 km/jam = 20 m/s
t = 2 menit=120 sekon
a = 5 m/s2
Ditanya : s = ? dan v =?
1 2
Jawab : s=v 0 t + a t
2
= 20 m/s. 120 s + ½ 5 m/s2 120 s
= 36240 m
v =v 0 +at
= 20 m/s + 5 m/s2 120 s
= 620 m/s

D. GERAK VERTIKAL
Gerak vertikal memiliki ciri khusus yaitu gerakannya dalam arah vertikal
(tegak lurus permukaan bumi) dan percepatannya adalah percepatan gravitasi bumi

Gerak Lurus | 16
(arah bawah sebagai acuan positif). Gerak vertikal dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu gerak vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah. Pada gerak vertikal ke
bawah terdiri dari gerak jatuh bebas dangerak jatuh tidak bebas (memiliki kecepatan
awal).
1. Gerak Vertikal ke Atas
Gerak vertikal keatas adalah gerak suatu benda yang dilempar tegak lurus ke

atas dengan kecepatan awal tertentu ( v 0 0). Pada gerak ini ditetapkan bahwa
arah ke atas sebagai arah negatif dari percepatannya. Sedangkan benda yang
mengalami gerak vertikal ke atas dalam setiap kedudukannya selalu mengalami
percepatan tetap, yaitu percepatan gravitasi yang selalu berarah ke bawah. Dengan
demikian ( a=−g ) . Persamaan gerak pada GLBB berlaku juga pada gerak vertikal
ke atas dengan ketentuan tidak ada kecepatan pada saat benda berada di titik
maksimal yang mampu dicapai ( v max =0 ¿ . Persamaan besaran fisis pada gerak
vertikal ke atas adalah sebagai berikut.

2
v
hmaks= 0 …………………………………(18)
2g

v0
t hmax= ……………….…………………..(19)
g
Gambar 12. Anak yang
Keterangan: Melempar bola ke atas
hmax : ketinggian maksimum yang dapat dicapai
benda (m)
v0 : kecepatan awal (m/s)
g : percepatan gravitasi (10 m/s2)
t hmax : jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

2. Gerak Jatuh Bebas


Gambar 13. di samping merupakan contoh gerak jatuh bebas (GJB) dari seorang
anak yang menjatuhkan sebuah benda dari sebuah lantai tertinggi gedung. Perubahan
posisi yang dialami benda bertambah dalam selang waktu yang sama. Gerak jatuh
bebas merupakan gerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal (v 0 = 0 ) dan
gesekan di udara diabaikan atau ditiadakan. Gerak jatuh bebas merupakan salah satu
contoh penerapan gerak lurus berubah beraturan dipercepat yang geraknya
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi (g) dengan percepatannya sebesar + g.

Gerak Lurus | 17
Gambar 13. Anak yang
Menjatuhkan Benda Dari
Puncak Gedung
Pada gerak jatuh bebas, besaran fisisnya dapat
diperoleh melalui persamaan berikut:

1 2
h= g t
2
………………………………………………(20)

v t =√ 2 g h /

…………………………………………(21)

t=
√ 2 h …………………………………………………(22)
g

Keterangan:
h : ketinggian benda dari titik acuan (m)
g : percepatan gravitasi bumi (10 m/s²)
t : waktu tempuh (s)
vt : kecepatan pada waktu t (m/s)
3. Gerak Tidak Jatuh Bebas
Pada gambar 14. di samping tampak
seseorang sedang men-dribble bola basket. Bola
basket tersebut didorong ke bawah, sehingga
awalnya bola basket tersebut bergerak dengan
kecepatan tertentu. Seperti halnya gerak jatuh
bebas, arah gerak vertikal ini juga lurus ke
bawah dan percepatan gravitasi bernilai +g, yang
membedakannya adalah adanya kecepatan awal Gambar 14. Seseorang yang
Men-dribble Bola Basket
benda pada saat bergerak. Persamaan pada gerak
tidak jatuh bebas adalah sebagai berikut :

v t =v 0+ ¿ ……………………………………………(24)

1
h=v 0 t+ g t 2 …………………………………………(25)
2

Dengan :
h : ketinggian sebuah benda (m)

Gerak Lurus | 18
v0 : kecepatan awal (m/s)
Vt : kecepatan setelah t (m/s)
g : percepatan gravitasi (10 m/s2)
t : selang waktu (s)

Contoh Soal
Buah mangga (m=0,3kg) jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 2 m. Sedangkan
buah kelapa (m = 0,3 kg) jatuh dari atas pohonnya berketinggian 8m.Tentukan:
a. Perbandingan waktu jatuh buah mangga dan buah kelapa,
b. Perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa!
Penyelesaian
Diketahui: h1 = 2 m (mangga)
h2 = 8 m (kelapa)

g = 10 m/s2
Ditanya: Waktu jatuh

Kecepatan jatuh

Jawaban:
a. Waktu jatuh
Waktu jatuh buah mangga memenuhi:

t1 =
√ √
2 h1
g
=
2.2 2
= √ 10
10 10
Dengan persamaan yang sama dapat diperoleh waktu jatuh buah kelapa
sebesar

t2 =
√ √
2 h2
g
=
Perbandingannya,
2.8 4
= √ 10
10 10

2
t 1 10
√10
1
= =
t2 4 2
√10
10
b. Kecepatan jatuh
Kecepatan jatuh buah mangga sebesar,
v 1= √ 2 g h1=√ 2.10 .2=2 √ 10 m/ s
Dengan persamaan yang sama diperoleh kecepatan jatuh buah kelapa sebesar,
v 2= √ 2 g h2=√ 2.10 .8=4 √ 10 m/s
Perbandingannya,
v 1 2 √10 1
= = Gerak Lurus | 19
v 2 4 √ 10 2
D. EVALUASI

1. Perhatikan gambar berikut!


B

Jono menempuh lintasan ABC dan Jinni menempuh lintasan BDC. Jarak dan
perpindahan Jono dan Jinni adalah ….
A. Jono; 12 m dan 4 m, Jinni; 16 m dan 4 m
B. Jono; 12 m dan 4 m, Jinni; 8 m dan 4 m
C. Jono; 8 m dan 4 m, Jinni; 16 m dan 4 m
D. Jono; 12 m dan 8 m, Jinni; 16 m dan 4 m
E. Jono; 16 m dan 4 m, Jinni; 8 m dan 4 m

2. Perhatikan gambar berikut! B


A
7m
7m 5m

D C
Sebuah benda berpindah
10 mdari posisi A ke posisi D, melaluli lintasan A – B – C - D.

Besar perpindahan yang dilakukan benda tersebut adalah ….


A. 3 m
B. 4 m
C. 5 m
D. 10 m
E. 22 m

3. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan
kecepatan sepedanya konstan sebesar 3 m/s. Jika masuk sekolah jam
07.00 jam berapa paling lambat Budi harus berangkat dari rumah.
A. 06.54
B. 06.45
C. 06.30

Gerak Lurus | 20
D. 06.50
E. 06.55

4. Perhatikan gambar grafik dibawah ini!

Grafik di atas merupakan grafik hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) dari
suatu gerak lurus. Bagian grafik yang menunjukkan gerak lurus beraturan adalah ….

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
5. Berikut ini merupakan karakteristik dari GLB, yaitu…..
A. Lintasan berubah-ubah, a = 0, v = konstan
B. Lintasan berbentuk garis lurus, a = konstan, v = 0
C. Lintasan berubah-ubah, a = konstan, v = 0
D. Lintasan berbentuk garis lurus, v = konstan, a = 0
E. Lintasan berubah-ubah, a = konstan, v = konstan
6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Pada jarak 18 km dari arah
yang berlawanan, sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 90 km/jam. Maka
waktu yang diperlukan kedua mobil tersebut untuk berpapasan adalah….
A. 200 s
B. 300 s
C. 400 s
D. 450 s
E. 500 s
7. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Pada jarak 18 km dari arah
yang berlawanan, sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 90 km/jam. Maka
waktu yang diperlukan kedua mobil tersebut untuk berpapasan adalah….

Gerak Lurus | 21
A. 200 s
B. 300 s
C. 400 s
D. 450 s
E. 500 s

8 Perhatikan gambar berikut :

Berdasarkan grafik di atas, manakah yang menunjukkan peristiwa GLB …..


A. A-B
B. B-C
C. C-D
D. A-C
E. B-D
9. Dimas mengendarai mobil dengan kecepatan 54 km/jam. Tiba-tiba ia melihat
seekor kucing yang melintas pada jarak 75 m di hadapannya. Perlambatan yang
harus dilakukan Dimas agar kucing tidak tertabrak adalah …
A. 1,25 m/s2
B. 1,50 m/s2
C. 1,75 m/s2
D. 2,00 m/s2
E. 2,25 m/s2

10. Seseorang mengendarai mobil dengan kecepatan 90 km/jam, tiba-tiba melihat


seorang anak kecil di tengah jalan pada jarak 200 m di depannya, jika mobil di
rem dengan perlambatan maksimum sebesar 1,25 m/s 2, maka terjadi peristiwa
….
A. Mobil tepat akan berhenti di depan anak itu

Gerak Lurus | 22
B. Mobil langsung berhenti
C. Mobil berhenti jauh di depan anak itu
D. Mobil berhenti sewaktu menabrak anak itu
E. Mobil berhenti setelah menabrak anak itu

11. Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan 36 km/jam selama 5 sekon,
kemudian dipercepat dengan percepatan 1 m/s2 selama 10 sekon dan
diperlambat dengan perlambatan 2 m/s2 sampai benda berhenti. Grafik (v-t)
yang menunjukkan perjalanan benda tersebut adalah
a. d.

b. e.

c.

12. Seorang sopir sedang mengendarai sebuah mobil yang bergerak dengan
kecepatan tetap 25 m/s. Ketika sopir melihat seorang anak yang tiba-tiba
menyeberang jalan, diperlukan waktu 0,10 s bagi sopir untuk bereaksi dan
mengerem. Akibatnya mobil melambat dengan percepatan tetap 5,0 m/s 2 dan
berhenti. Jarak total yang ditempuh mobil tersebut sejak sopir melihat anak
menyeberang hingga mobil berhenti adalah ………
A. 37,00 m
B. 11,00 m
C. 38,25 m
D. 48,00 m

Gerak Lurus | 23
E. 65,25 m
13. Benda jatuh bebas adalah benda yang memiliki
1) kecepatan awal nol
2) percepatan= percepatan gravitasi
3) arah percepatan ke pusat bumi
4) besar percepatan tergantung dari massa benda.
Pernyataan yang benar adalah …
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 4)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2) dan 4)
E. 1),3) dan 4)

14. Sebuah benda dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 10 m/s dan
ketinggian 15 m di atas tanah. Apabila percepatan gravitasi 10 m/s 2, benda akan
sampai di tanah setelah ….sekon
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7

15. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 31,25 m. Jika percepatan gravitasi
bumi ditempat itu 10 m/s2, maka pada saat benda berada di
ketinggian 20 m dari tanah kecepatan benda tersebut adalah . . ..
A. 15 m/s
B. 20 m/s
C. 5 m/s
D. 25 m/s
E. 20 m/s

DAFTAR PUSTAKA

Bob Foster. 2011. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk kelas X semester 1. Jakarta:
Erlangga

Gerak Lurus | 24
Cutnell, John D & Kenneth W Johnson. 2009. Physics Eight Edition. United States
of America: John Wiley & Sons, Inc
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Marthen Kanginan.2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Suparmo & Tri Widodo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika X. Jakarta: Depdiknas
Young, Houg D. 2002. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga.
e-dukasi.net yang relevan

Gerak Lurus | 25

You might also like