You are on page 1of 2

Fumigasi Mesin Tetas

Fumigasi adalah upaya untuk membasmi mikroba yang menempel pada


kerabang telur maupun mikroba yang terdapat pada mesin tetas dan ruang
penyimpanan telur. Sesuai dengan pendapat Ismoyowati (2011) yang menyatakan
bahwa fumigasi adalah cara atau langkah yang dilakukan untuk membasmi mikroba
yang terdapat pada telur dan mesin tetasnya. Fumigasi dilakukan dengan gas
formaldehyde hasil dari campuran antara formalin dengan kalium permanganat.
Sesuai dengan pendapat Murtidjo (1992) yang menyatakan bahwa metode fumigasi
merupakan cara sanitasi telur dengan menggunakan gas formaldehyde hasil campuran
antara formalin dengan Kalium Permanganat (KMnO4). Cara fumigasi ini cukup
populer, walaupun sejauh ini fungsi gas formaldehyde adalah sebagai pembersih telur.

Cara melaksanakan Fumigasi Mesin Tetas

1. Tuang KMnO4 atau biasa disebut PK ke dalam panci email (wadah).


2. Tempatkan wadah tersebut di bawah telur.
3. Kemudian secara perlahan-lahan, tuangkan formalin ke dalam wadah tersebut.
4. Secepatnya tutup ruangan tempat fumigasi (mesin tetas) karena campuran
formalin dan KMnO4 akan menghasilkan gas yang pedih bila kena mata.
5. Biarkan fumigasi berlangsung selama 20 menit
6. Buka pintu ruangan tempat fumigasi (mesin tetas)
7. Telur siap ditetaskan.

Tabel Dosis Fumigasi untuk Mesin Tetas Ukuran 2,83 m3

Sumber: sukses menetaskan telur 1998


Setelah di fumigasi dan dibiarkan selama 24-48 jam, mesin tetas dapat
disiapkan dengan cara instrument lainnya dalam mesin diatur, temperatur ruang
mesin tetas diatur hingga sekitar 39–39,7O C dan kelembaban 60–70%. Cara mengatur
suhu kelembaban yang diujikan adalah dengan menghidupkan mesin tetas dan
mengisi bak air sebanyak dua pertiga bagiannya, untuk meningkatkan suhu mesin
tetas, sekrup pengatur Termostat diputar ke arah kiri, sedangkan untuk menurunkan
diputar ke kanan. Dengan cara mengatur sekrup thermostat ini akan diperoleh suhu
yang stabil sesuai yang diinginkan. Suhu dianggap stabil kalau sudah dicoba selama
24 jam.

Tabel Rekomendasi Pelaksanaan Fumigasi

Sumber: sukses menetaskan telur 1998

Hardjosworo, Peni., Prof. Dr. Dra. Msc, Rukmiasi, M.S. 2001. Itik, Permasalahan dan
Pencegahan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ismoyowati, Moch Mufti, dan Ibnu Hari. 2011. Petunjuk Praktikum Ilmu Ternak
Unggas.Fakultas Peternakan Unsoed. Purwokerto.

Murtidjo, Bambang. 1992. ayam petelur dan pedaging. Agromedia pustaka. Jakarta.

You might also like