You are on page 1of 16

A.

Tujuan Praktik
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen mesin Diesel
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi setiap komponen mesin Diesel
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara menghidupkan mesin Diesel satu silinder
dan mesin Diesel empat silinder
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktik identifikas mesin
Diesel sebagai berikut.

Alat :

 1 set Toolbox
 Baterai / Accu
 1 unit mesin Diesel satu silinder
 1 unit mesin Diesel empat silinder

Bahan :

 Pertalyte
 Solar

C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Mengamati komponen mesin Diesel satu silinder dan mesin Diesel empat
silinder secara bergantian
3. Mencatat setiap komponen mesin Diesel yang diamati beserta fungsi dari
masing-masing komponen
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan praktik
2. Menggunakan sepatu dan wearpack
3. Menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan saat melaksanakan kegiatan
praktik

1
4. Melaksanakan kegiatan praktik sesuai dengan SOP yang berlaku
5. Berhati-hati saat menggunakan handle engkol mesin Diesel
6. Menghindari adanya tumpahan oli pada ruang bengkel
E. Dasar Teori

Diesel berasal dari nama seorang insinyur Jerman yang menemukan mesin
ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada waktu itu mesin tersebut
bergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan
bakar. Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi.
Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur Jerman, mencoba
mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan metode tekanan udara yang
akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan Robert
Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan masyarakat.
Mesin diesel atau yang biasa disingkat dengan diesel adalah mesin kalor
yang memiliki prinsip kerja dengan menggunakan siklus diesel. Perbedaan
mendasar antara cara kerja mesin diesel dan mesin bensin adalah pada diesel bahan
bakar disemprotkan ke ruang pembakaran melalui nozzel injector sehingga ketika
ruang pembakaran memiliki tekanan yang sangat besar akan cukup panas untuk
menyalakan bahan bakar secara spontan. Pada diesel, gas yang masuk hanya
merupakan udara biasa, bukan campuran antara bahan bakar dan udara sehingga
proses isap dan proses buang tidak terjadi pada cara kerja diesel. Udara yang masuk
akan dimampatkan secara adiabatik sehingga suhunya menjadi cukup tinggi.
Kemudian udara tersebut disatukan dengan minyak yang disemprotkan secara
perlahan pada keadaan hampir isobar. Setelah itu, akan terjadi pembakaran dan
piston bergerak. Cara kerja diesel yang singkat tersebut membuat mesin diesel lebih
banyak menghasilkan tenaga. Mesin diesel tebagi menjadi dua, yaitu mesin 4 tak
dan mesin 2 tak.
Mesin terdiri dari beberapa macam, mesin dapat dikelompokkan berdasarkan
pada jumlah cylinder, susunan cylinder, cara pemasangan dan yang lainnya. Seperti
anda ketahui, mesin dapat menghasilkan gaya putar dengan cara menggerakan piston

2
pada cylinder bergantian sehingga kekuatan yang ditimbulkan tergantung pada
banyaknya cylinder.
Karena itu maka mesin diklasifikasikan berdasarkan banyaknya cylinder. Pada
kendaraan penumpang diklasifikasikan menjadi kendaraan bercylinder 2, 3, 4, 5, 6,
8, and 12. Besarnya volume tergantung dari jumlah cylinders.
Berdasarkan pada susunan cylindernya, ada tiga jenis yaitu jenis in-line dengan
arah cylinder yang berurutan, jenis v type dengan blok cylindernya berbentuk v (v-
shape)dan jenis horizontal dimana cylindernya disusun secara horizontal dan
berlawanan satu sama yang lainnya.
Berdasarkan cara pemasangannya dimobil, mesin engine digolongkan menjadi
dua jenis yang pertama adalah jenis length wise dan breadth wise. Pada saat
penyusunan engine searah dengan panjang kendaraan disebut jenis length wise, dan
ketika pemasangannya searah dengan lebar kendaraan disebut jenis breadthwise.
Mesin diesel mempunyai bentuk yang hampir sama dengan mesin bensin.
Perbedaannya adalah pada metode pengapiannya. Pada mesin gas oline pembakaran
campuran bahan bakar dilakukan oleh electricspark. Bedanya, pada mesin diesel,
bahan bakar diinjeksikan kedalam udara yang terkompresi dan mempunyai
temperatur tinggi. Ketika udara dikompress maka udara tersebut akan mengalami
peningkatan suhu. Pada mesin bensin campuran bahan bakar yang dikompres adalah
1/10 dari volume.
Pada mesin diesel, dikarenakan volume udara yang dihisap kedalam cylinder
jumlahnya tetap, beban yang diberikan kemesin relative lebih ringan. Saat bahan
bakar yang dibutuhkan saat kecepatan rendah sedikit, fuel harus terbakar dengan
sempurna. Bagaimana pun juga, dengan beban yang penuh, mesin diesel akan
membutuhkan fuel lebih banyak sehingga jumlah udara kecil, sehingga akan
mengeluarkan asap hitam lebih banyak.

3
F. Analisis dan Hasil Praktik
A. Identifikasi alat mesin diesel

No Bagian – bagian Fungsi Gambar

Sebagai bentuk dasar


1 Blok silinder dari mesin dan
terpasangnya silinder

Tempat mengikat
2 Kepala silinder katup – katup in dan
out

Tempat perjadinya
3 Silinder siklus pembakaran
dan tempat piston

Sebagai tempat
masuk udara kedalam
4 Katup - katup
ruang bakar dan
sebagai perapat

Mengatur kerja
valves untuk
5 Cam shaft
membuka dan
menutup intake port

4
Menjagaperputarante
tap halus dengan
menggunakan
6 Fly weel inertia force dan
untuk mengurangi
kesalahan gaya
perputaran

Meneruskan putaran
7 Pulley dan daya dari poros
ke belting

Mendorong dan
memampatkan
8 Piston
campuran udara dan
bahan bakar

Meneruskan putaran
dari piston ke
crankshaft dan
9 Conecting rod
merubah gerakan
naik turun menjadi
gaya putar

Memanaskan ruang
10 Busi pijar
bakar

Sebagai tempat
11 Intake manifold masuknya udara
kedalam ruang bakar

5
Tempat keluarnya
12 Exhaust manifold sisa pembakaran dari
ruang bakar

Mencegah
kebocoran gas
dengan menutup
celah antara
piston dan
cylinder,
mengikis sisa oli
pada
13 Ring piston dindingcylinderse
hingga
tidakmasukdalam
ruangbakardanunt
ukmencegah
perpindahan
panasdaripistonke
cylinder.

Tempat penampung
14 Carter
oli

Mengatur kerja
15 Timing Gear injeksi pump dan
kerja katup – katup

Sebagai tutup kepala


16 Tutup silinder
silinder

6
Menekan katup tutup
17 Recker arm hisap dan katup
buang

Untuk
menghubungkan
18 Belt
poros engkol keporos
cam shaft.

Untuk merubah gerak


naik turun piston
Crank shaft/poros
19 menjadi gerak putar
engkol
yang akhirnya
menggerakkan roda.

Untuk menyaring
kotoran atau gram-
20 Filter oli gram halus agar tidak
naik kedalam mesin
saat berputar.

Mengembalikan
Pegas katup/Valve katup pada
21
spring kedudukan/posisi
semula.

Berfungsi untuk
menyerap panas air
22 Kipas radiator
melalui kisi-kisi
radiator.

7
Untuk menampung
dan mendinginkan
cairan pendingin
23 Radiator yang telah menjadi
panas setelah
menyerap panas dari
komponen mesin.

Untuk penghubung
Selang radiator
24 antara radiator dan
(hose)
blok mesin.

Untuk menyaring
Filter minyak bahan bakar dari
25
kotoran dan partikel
kecil lainnya.

Mengangkat rocker
26 Push rod
arm.

1. Mesin Diesel dengan pompa injeksi tipe rotary

8
Nama bagian :
9. Plunyer
1. Poros penggerak pompa
10. Katup penyalur
2. Pompa pengalir
11. Governor
3. ‘Katup pengatur tekanan
12. Solenoid
4. Roda gigi penggerak governor
13. Penyetel volume maksimal
5. Cincin tol
14. Spunyer
6. Cincin nok
15. Tuas pengatur
7. Torak advans saat penyemprotan
8. Busing pengatur

a. Pompa pengalir

Fungsi :
Menghisap bahan bakar dari tangki dan
menekannya kedalam ruang pompa injeksi
Petunjuk :
Kemampuan menghisap kecil (max. 1 meter).
Apabila kosong sama sekali, pompa tidak
mampu menghisap.
b. Katup pengatur tekanan
Fungsi :
Mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang
pompa sesuai dengan putaran mesin.
Putaran mesin rendah (idle) : tekanan bahan
bakar rendah.
Putaran mesin tinggi, tekanan bahan bakar
bensin tinggi.
Tekanan yang berubah digunakan untuk
menggerakkan advans saat penyemprotan.

9
c. Spunyer

Fungsi :
Mempertahankan tekanan bahan bakar didalam
ruang pompa (karena lubang pembuangan kecil)
Mengatur pembuangan udara secara otomatis
Mengatur aliran solar untuk pendinginan pompa

d. Aliran bahan bakar bertekanan tinggi

Cincin rol Cincin nok


Kopling
Poros penggerak Plunyer Celah
pompa
masuk

Lubang pembagi

Nok

Rol

10
e. Plunyer

a) Langkah isap
Plunyer pada posisi TMB.
Solar mengalir melalui saluran masuk
1 dan celah pengatur 2 keruang
tekanan tinggi 3.

b) Langkah awal
Saluran masuk tertutup karena gerak
putar dan gerak naik plunyer

c) Langkah kerja
Plunyer bergerak kearah TMA. Solar
mengalir melalui saluran didalam
plunyer 4 dan celah distribusi 5
menuju kesaluran tekanan tinggi 6.

d) Langkah akhir
Plunyer bergerak ke TMA lubang
pengatur 7 berhubungan dengan ruang
pompa. Solar mengalir kembali ke
ruang pompa.

e) Langkah total
Gerakan plunyer dari TMB – TMA
It = I1 + I2 + I3

11
f. Kepala distributor
Fungsi :

 Sebagai silinder dari plunyer

 Sebagai tempat saluran tekanan tinggi

 Sebagai tempat duduk dari katup penyalur

konstruksi

Keterangan
Kepala distributor dikonstruksi untuk mesin-mesin dengan 3, 4, 5 dan 6 silinder.
1. Busing pengatur 4. Pemegang katup penyalur
2. Kepala distributor 5. Katup penyalur
3. Plunyer 6. Dudukan tuas start governor ( yang
berlubang )

2. Mesin Diesel dengan pompa injeksi tipe in-line


Pompa Injeksi tipe in line menggunakn filter dengan elemen kertas, pada
bagian atas filter body terdapat sumbat ventilasi udara yang dipergunakan untuk
mengeluarkan udara yang mungkin dapat tercampur dengan bahan bakar. Pada saat

12
sumbat ventilasi udara dilonggarkan, gerakan priming pump akan mengeluarkan udara
dari sistem bahan bakar. Priming pump pada pompa injeksi tipe in line merupakan satu
unit bersama feed pump yang dipasangkan pada body pompa injeksi Water sedimenter
yang dipergunakan tipenya sama dengan pada tipe distributor, biasanya dipasangkan
terpisah dari sarigan bahan bakar.
Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan menekan
bahan bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in line
mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada
mesin. Cam menggerakan plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus
bolak-balik dari plunger ini menekan bahan bakar dan mengalirkannnya ke injection
nozzle melalui delivery valve. Delivry valve memegang dua peranan penting :
mencegah aliran bahan bakar balik dari saluran bahan bakar ke daerah plunger dan
menghisap bahn bakar dari injection nozzle untuk menghentikan injeksi dengan cepat.

Plunger dilumasi oleh bahan bakar diesel dan cam shaft oleh minyak pelumas
mesin. Governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection
nozzle dengan menggeser control rack. Governor dibedakan dalam dua tipe yaitu :
simple mechanical sentrifugal governor dan combined governor yang merupakan
kombinasi antara pneumatic governor dengan mechanical centrifugal governor.

13
Timing injeksi bahan bakar diatur oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur
putaran camshaft.Mesin mati jika control rack digerakan kearah akhir bahan bakar.

3. Komponen mesin Diesel tipe in-line

Keterangan gambar bagian - bagian mesin diesel

1. Rocker arm, adalah salah satu bagian penting dari komponen mesin diesel yang
posisinya berada di atas cilinder head, fungsi dari rocker arm ini adalah mengatur

14
gerakan valve, kapan waktunya menutup dan kapan waktunya terbuka. Semuanya
diatur oleh rocker arm ini.
2. Valve spring , ini juga salah salah satu komponen penting dari sebuah mesin
diesel, ia bertugas sebagai penghubung antara rocker arm dengan valve.
3. Cilinder head, ini merupakan bagian kepala dari sebuah cilinder, makanya itulah
ia disebuat sebagai cilinder head. pada cilinder head inilah tempat valve berada,
baik itu valve hisap maupun juga valve buang.
4. Valve, mesin diesel tidak akan menyala jika tidak ada valve, fungsi dari valve ini
adalah mengatur udara masuk dan keluar serta sebagai penutup lubang saat terjadi
kompresi.
5. Cylinder , didalam ruang cylinder inilah sebuah udara yang dimampatkan hingga
tercapai sebuah suhu udara sampai 500 derajat celsius. dan di dalam cylinder itu
pula sebuah ledakan terjadi. dan ledakan tersebut berasal dari udara yang
dimampatkan dan diberi bahan bakar yang berbentuk kabut , kedua bahan tersebut
akan terbakar di dalam ruang cylinder tersebut.
6. Engine block , terbuat dari logam campuran yang tahan panas, ia sebagai dinding
dari sebuah cylinder.
7. Piston , gerakannya naik turun dari TMA ke TMB atau sebaliknya. gerakan naik
turun dari piston tersebut dihubungkan dengan connecting rod yang segera
dirubah menjadi gerakan berputar oleh crankshaft.
8. Crankshaft ini fungsinya sebagai penghubung antara connecting rod yang satu
dengan lainnya. selain itu cranksaft juga yang mengubah gerakan naik turun
piston diubah menjadi gerakan berputar dan gerakan putar ini dihubungkan ke
gearbox.
9. Charkshaft timing gear , camshaft timing gear , camshaft , cam , cam follower
serta pushroad , semuannya adalah satu kesatuan dari komponen mesin diesel
yang berfungsi untuk mengontrol gerakan rocker arm dalam bertugas mengatur
gerakan valve. .

15
G. Simpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa


kesimpulan sebagai berikut :
1. Mesin terdiri dari beberapa macam, mesin berbahan bakar bensin dan solar atau
biodiesel (Bio solar) mesin juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada jumlah
cylinder, susunan cylinder, cara pemasangan dan yang lainnya.
2. Mesin diesel atau yang biasa disingkat dengan diesel adalah mesin kalor yang
memiliki prinsip kerja dengan menggunakan siklus diesel
3. Perbedaan mendasar antara cara kerja mesin diesel dan mesin bensin adalah
pada diesel bahan bakar disemprotkan ke ruang pembakaran melalui nozzel
injector sehingga ketika ruang pembakaran memiliki tekanan yang sangat besar
akan cukup panas untuk menyalakan bahan bakar secara spontan.
4. Berdasarkan pada susunan cylindernya, ada tiga jenis yaitu jenis in-line dengan
arah cylinder yang berurutan, jenis v type dengan blok cylindernya berbentuk v
(v-shape)dan jenis horizontal dimana cylindernya disusun secara horizontal dan
berlawanan satu sama yang lainnya
5. Berdasarkan pembagian tersebut tipe mesin terbagi menjadi tiga, yang pertama
adalah square engine dimana langkah torak dan diameter silinder sama besar,
yang kedua over square in dimana diameter silinder lebih besar dari langkah
torak, dan yang ketiga adalah long square in dimana langkah torak lebih besar
dibandingkan dengan diameter silinder itu sendiri.

16

You might also like