You are on page 1of 9

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8

ETNOBOTANI DAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT BAGI IBU PASCA


MELAHIRKAN DI DESA KRUENG KLUET
KECAMATAN KLUET UTARA
ACEH SELATAN

Tuti Marjan Fuadi1)


1)
FKIP Biologi Universitas Abulyatama, Jl. Blang Bintang Lama, Km 8.5, Aceh Besar 23372, Aceh.
Email: tuti.marjan@yahoo.com

ABSTRAK

Desa Krueng Kluet merupakan salah satu desa yang masyarakatnya masih melaksanakan pengobatan
dengan memanfaatkan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai obat untuk mempercepat proses
penyembuhan ibu pasca melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk penyembuhan ibu pasca melahirkan di Desa Krueng Kluet
Kecamatan Kluet Utara Aceh Selatan. Jenis penelitian kualitif dengan metode in-depth interview.
Informan dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang dalam masa nifas (ibu pasca melahirkan), ibu yang
pernah melahirkan serta memanfaatkan tumbuhan obat tradisional pasca melahirkan, dan dukun bayi
yang telah berpengalaman dalam meracik dan meramu tumbuhan menjadi obat tradisional yang
dikonsumsi oleh ibu pasca melahirkan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik content
analysis (analisis isi) yang disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua
kategori obat pasca melahirkan yakni obat luar yakni lampok, pilis dan param yang diracik untuk diolesi
pada bagian perut, dahi, lengan serta paha. Serta obat yang diminum berbentuk cair seperti jamu.
Masyarakat desa Krueng Kluat percaya dengan menggunakan obat tradisional pasca melahirkan dapat
melancarkan keluarnya darah nifas, mengencangkan kembali otot perut, menyembuhkan luka pada
rahim dan vagina, sebagai alat kontrasepsi, mengembalikan kebugaran dan kesehatan pada tubuh ibu
pasca melahirkan serta menurunkan berat badan.

Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan Obat, Ibu Pasca Melahirkan

PENDAHULUAN
ndonesia mempunyai sekitar 30.000 menggunakan obat dari tumbuh-tumbuhan
jenis tumbuhan obat berdasarkan adalah: 1) Efek samping yang ditimbulkan oleh
kekayaan floranya. Sehingga hampir obat tradisional sangat kecil dibandingkan obat
semua masyarakat asli di Indonesia telah modern. 2) Harga obat-obatan pabrik sangat
mengembangkan tumbuhan untuk berbagai mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif
kepentingan dan salah satu fungsi yang pengobatan yang lebih murah. 3) Kandungan
terpenting dari tumbuhan itu adalah untuk unsur kimia yang terkandung di dalam obat
keperluan pengobatan. Menurut Daulay (2011: modern lebih tinggi dibandingkan obat
34) pengetahuan tentang obat dan pengobatan tradisional.
merupakan salah satu bidang terpenting dari Masyarakat Krueng Kluet sudah berabad-abad
pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh menggunakan keanekaragaman hayati sebagai
semua masyarakat asli dan komunitas lokal. ramuan untuk mengobati berbagai penyakit.
Seperti halnya pengetahuan masyarakat Krueng Salah satunya yakni pemanfaatan tumbuhan
Kluet tentang pemanfaatan tumbuhan obat obat dalam proses penyembuhan ibu pasca
untuk menyembuhkan berbagai macam melahirkan. Sampai saat ini pengobatan pasca
penyakit. Pengetahuan masyarakat Krueng melahirkan dengan memanfaatkan berbagai
Kluet tentang tanaman obat merupakan warisan jenis tumbuhan masih dilaksanakan. Namun
pengetahuan dan pengalaman yang diturunkan penelitian tentang hal ini belum dilakukan
dari generasi ke generasi. Faktor yang dengan serius. Sehingga perlu dilakukan
mendorong masyarakat Krueng Kluet penelitian terhadap pengetahuan etnobotani

280
Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Obat bagi Ibu Pasca Melahirkan ...

masyarakat Krueng Kluet dalam proses a. Tumbuhan Obat Pasca Melahirkan Sebagai
pengobatan pasca melahirkan. Dengan adanya Obat Luar/ Oles.
penelitian ini diharapkan dapat menambah Tumbuhan obat yang digunakan sebagai
hazanah pengetahuan tumbuhan obat Indonesia obat luar, dalam masyarakat Krueng Kluet
dan menjadi dasar untuk penelitian berikutnya dipisahkan menjadi tiga macam yakni lampok,
seperti fitokimia, fisiologi dan instansi-instansi pilis dan param. Ketiga macam obat luar atau
terkait dalam pelestarian tumbuhan obat. oles ini digunakan pada tempat yang berbeda.
Obat lampok digunakan pada bagian perut,
METODE PENELITIAN sedangkan pilis dioleskan pada bagian kening,
Jenis penelitian yang digunakan adalah untuk param digunakan untuk seluruh bagian
kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Desa badan selain kening dan perut. Adapun bahan
Krueng Kluet Kecamatan Kluet Utara dan proses mengolahan menjadi obat akan
Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian dijelaskan lebih rinci.
dilaksanakan sejak bulan Maret sampai dengan 1) Lampok
Mei tahun 2017. Pemilihan informan dilakukan Lampok atau disebut juga dengan tapel
berdasarkan kriteria yaitu ibu yang pernah merupakan obat luar atau obat oles yang
melahirkan dan mengetahui tentang tumbuhan digunakan pada bagian perut, cara
obat tradisional pada ibu pasca melahirkan. pengolahannya berbeda-beda ada yang
Dukun bayi yakni orang yang memiliki diremukkan, dihaluskan dan adapula yang
pengetahuan dan kemampuan dalam meramu hanya dicincang kecil-kecil. Lampok digunakan
dan membuat obat tradisional. Pengumpulan hingga 44 hari dan setiap sepuluh hari tumbuhan
data diperoleh dari data primer dan data yang digunakan akan diganti jenisnya. Setiap
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil bahan yang dipakai akan dimasukkan kedalam
wawancara yang mendalam (indepth interview). daun pisang dan selanjutnya disale atau diasap-
Pengolahan data dilakukan dengan asapi hingga hangat. Selanjutnya daun pisang
menggunakan teknik analisis data dan disajikan yang berisi obat tersebut akan dilengketkan
dalam bentuk narasi. pada bagian perut dan diikat dengan
menggunakan gurita atau stagen. Lampok
HASIL DAN PEMBAHASAN biasanya digunakan pad awaktu malam hari
Dalam masyarakat Krueng Kluet, seorang sampai pagi. Dari hasil wawancara dengan nara
wanita yang telah melalui proses melahirkan sumber menyebutkan beberapa manfaat yang
akan melakukan proses pemulihan yang dibantu dirasakan setelah menggunakan lampok yakni;
dengan obat-obatan tradisonal yang diracik dari a) mengempiskan ukuran perut yang membesar
berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Menurut saat kehamilan, b) mengurangi rasa sakit pada
Kalsum (2013) “Obat tradisional yang perut, c) memulihkan kondisi kulit perut, d)
digunakan untuk ibu yang sedang nifas memberikan rasa hangat dan nyaman, e)
berfungsi membantu memperbaiki organ-organ memperlancar keluarnya darah nifas, f)
reproduksi agar pulih seperti sebelum hamil. membersihkan rahim dan g) mempercepat
Tumbuhan obat tradisional yang digunakan penyembuhan luka pada organ reproduksi.
pasca melahirkan ada yang diminum dan ada Adapun tumbuhan yang digunakan sebagai
pula yang digunakan sebagai obat luar bahan dasar lampok atau tapel adalah sebagai
(dioleskan). Berikut ini akan disebutkan berikut:
berbagai jenis tumbuhan obat yang digunakan
dalam pengobatan ibu pasca melahirkan.

281
Tuti Marjan Fuadi

Tabel 1. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Lampok atau Tapel (Hari Pertama
s.d Hari ke-10)
Bagian yang Cara
No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

Nenas
1 Ananas comosus Daun Diremukkan
berduri

Jarak
2 Ricinus communis Daun Dicincang halus

3 Piper betle Sirih Hutan Daun Dicincang halus

Daun
4 Graptophillum pictum Daun Dicincang halus
Pudeeng

5 Kapur Kapur Sirih Batu kapur Diendapkan

Daun Pisang Dipisahkan


6 Musa paradisiaca Daun
Tua tulang daun

Tabel 2. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Lampok atau Tapel (Hari ke-11 s.d
Hari ke-20)

Bagian yang Cara


No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

1 Curcuma domestica Kunyit Buah Diremukkan

Kaempferia
2 Cekur Buah Diremukkan
galanga

282
Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Obat bagi Ibu Pasca Melahirkan ...

Bagian yang Cara


No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

Curcuma
3 Temulawak Buah Diremukkan
xanthorrhiza

4 Alpinia galanga Lengkuas Buah Diremukkan

5 Zingiber officinale Halia Buah Diremukkan

6 Citrus auranfolia Jeruk nipis Buah Diperas

Dipisahkan tulang
7 Musa paradisiaca Daun pisang Daun Tua
daun

Tabel 3. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Lampok atau Tapel (Hari ke-21 s.d
Hari ke-30)

Bagian yang Cara


No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

1 Garcinia mangostana Manggis Kulit batang Diremukkan

2 Lansium domesticum Langsat Kulit batang Diremukkan

Cinnamomum
3 Kulit manis Kulit batang Diremukkan
burmannii

283
Tuti Marjan Fuadi

Bagian yang Cara


No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

4 Illicium verum Kulit lawing Buah Diremukkan

Dipisahkan
5 Musa paradisiaca Daun pisang tua Daun tua
tulang daun

Tabel 4. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Lampok atau Tapel (Hari ke-31 s.d
Hari ke-40)

Bagian yang
No Nama Ilmiah Nama Lokal Cara Penggunaan Gambar
Digunakan

1 Kapur Kapur sirih Batu kapur Diendapkan

Citrus
2 Jeruk nipis Buah Diperas
auranfolia

3 Uncaria roxb Gambir Buah Diremukkan

Zingiber
4 Halia Buah Diremukkan
officinale

Musa Dipisahkan tulang


5 Daun pisang tua Daun
paradisiaca daun

284
Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Obat bagi Ibu Pasca Melahirkan ...

Tabel 5. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Lampok atau Tapel (Hari ke-41 s.d
Hari ke-44)
Bagian yang Cara
No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

1 Cocos nucifera Kelapa muda Buah Diremukkan

Dipotong
2 Momordica charantia Paria sayur Daun
kecil-kecil

3 Areca catechu Pinang muda Buah Diremukkan

Dipisahkan
5 Musa paradisiaca Daun pisang tua Daun
tulang daun

2) Pilis beberapa manfaat yang dirasakan setelah


Pilis merupakan obat luar atau obat oles menggunakan pilis yakni; a) menghilangkan
yang digunakan pada bagian kening, selama 44 rasa pusing yang diakibatkan kelelahan
hari. Cara pengolahannya yaitu dengan menghadapi proses melahirkan, b) memberikan
dihaluskan semua bahan dan kemudian dibulat- kehangatan dan rasa nyaman dibagian kepala, c)
bulatkan seperti kelereng kecil, selanjutnya agar tidak naik darah putih atau (leukosit), d)
dijemur sampai kering. pada saat ingin menerangkan pandangan mata, pada ibu pasca
digunakan maka pilis tersebut diambil melahirkan yang biasanya mengalami kabur
dicampurkan dengan air hangat dan diaduk rata. mata yang mungkin diakibatkan oleh mengedan
Setelah obat pilis larut maka sudah dapat pada saat melahirkan. Adapun tumbuhan yang
dioleskan pada bahagian kening. Dari hasil digunakan sebagai bahan dasar pilis adalah
wawancara dengan nara sumber menyebutkan sebagai berikut:

Tabel 6. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Pilis (Hari ke-11 s.d Hari ke-20)
Bagian yang Cara
No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

Curcuma
1 Kunyit Buah Dihaluskan
domestica

Kaempferia
2 Cekur Buah Dihaluskan
galanga

285
Tuti Marjan Fuadi

Bagian yang Cara


No Nama Ilmiah Nama Lokal Gambar
Digunakan Penggunaan

3 Myristica fragrans Pala Buah Dihaluskan

Syzygium
4 Cengkeh Buah Dihaluskan
aromaticum

5 Zingiber officinale Halia Buah Diremukkan

Biji dan kulit


6 Citrus auranfolia Jeruk nipis Diperas
buah

Cominum
7 Jintan putih Buah Dihaluskan
cyminum

Vermenis
8 Jintan hitam Buah Dihaluskan
anthelminteca

3) Param dicampurkan dengan air hangat dan diaduk rata.


Param adalah obat luar yang dioles pada Setelah obat param larut semua maka sudah
bagian tubuh selain kening dan perut. Obat dapat dioleskan pada bahagian tubuh. Dari hasil
param dapat ditaruk pada paha sampai mata wawancara dengan narasumber menyebutkan
kaki, lengan atas sampai lengan bahwa, dan beberapa manfaat yang dirasakan setelah
bagian punggung belakang. Param digunakan menggunakan param yakni; a) memberikan rasa
dari hari pertama pasca melahirkan sampai 44 hangat pada tubuh, b) menyegarkan badan, c)
hari. Cara pengolahannya yaitu dengan menghilangkan rasa sakit dan lelah pada otot, d)
dihaluskan semua bahan dan kemudian dibulat- mengencangkan kulit serta membaguskan warna
bulatkan atau bisa juga dibentuk segi empat, kulit, e) memberi aroma segar pada badan.
selanjutnya dijemur sampai kering. Pada saat Adapun tumbuhan yang digunakan sebagai
ingin digunakan maka param tersebut diambil bahan dasar param adalah sebagai berikut:

286
Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Obat bagi Ibu Pasca Melahirkan ...

Tabel 7. Tumbuhan yang dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Param (Hari ke-11 s.d Hari ke-20)
Cara
No Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian yang Digunakan Gambar
Penggunaan

1 Oryza glutinosa Beras ketan Buah Dihaluskan

Curcuma
2 Kunyit Buah Dihaluskan
domestica

Kaempferia
3 Cekur Buah Dihaluskan
galanga

Myristica
4 Pala Buah dan bunga Dihaluskan
fragrans

Curcuma
5 Temulawak Buah Dihaluskan
xanthorrhiza

Zingeber
6 Halia Buah Diremukkan
officinale

7 Citrus auranfolia Jeruk nipis Biji dan kulit buah Diperas

Cominum
8 Jintan putih Buah Dihaluskan
cyminum

Vermenis
9 Jintan hitam Buah Dihaluskan
anthelminteca

287
Tuti Marjan Fuadi

Cara
No Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian yang Digunakan Gambar
Penggunaan

12 Ruta angustifolia Hinggu Daun Dihaluskan

KESIMPULAN
Desa Krueng Kluet Kecamatan Kluet lampok terdapat 29 jenis tumbuhan, pilis
Utara Aceh Selatan masih menggunakan menggunakan 8 jenis tumbuhan dan param
tumbuhan dalam pengobatan pasca melahirkan. menggunakan 12 jenis tumbuhan. Dibutuhkan
Pengobatan dengan menggunakan tumbuhan analisis komponen kimia tumbuhan obat secara
dilakukan sejak hari pertama kelahiran sampai intensif untuk mengetahui peranannya dalam
44 hari. Obat yang digunakan pasca melahirkan proses penyembuhan. Dan diperluka kajian
dikelompokkan dalam dua kategori yaitu; obat yang mendalam terkait kandungan zat dan
luar (oles) dan obat minum. Untuk obat luar pengaruhnya bagi tubuh yang
terdiri dari; lampok, pilis dan param. Untuk mengkonsumsinya
.
DAFTAR PUSTAKA
Purwaningsih. 2013. Jamu, obat tradisional asli Suryadarma. 2007. Konservasi tumbuhan obat
Indonesia pasang surut pemanfaatannya di usada Bali dalam perspektif Ekowisata.
Indonesia. Jurnal Departemen Farmasi. Prosiding Seminar. Yogyakarta: UNY.
Vol. 1 (2): 85-89. Suryadarma. 2010. Konservasi keanekaragaman
Rahayu, M. 2006. Pemanfaatan tumbuhan obat hayati dan pengetahuan lokal herbal.
secara tradisional oleh masyarakat lokal di Makalah Seminar Nasional. Yogyakarta:
pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara Persatuan Biologi Indonesia.
Traditon. Jurnal Biodiversitas. Vol 7 : Suryawati, C. 2007. Faktor sosial budaya dalam
245-250. praktik perawatan kehamilan, persalinan,
Sari, L. O. R. 2006. Pemanfaatan obat dan pasca perssalinan ( studi di Kecamatan
tradisional dengan pertimbangan manfaat Bangsri Kabupaten Jepara). Jurnal
dan keamanannya. Jurnal Ilmu Promosi Kesehatan Indonesia
Kefarmasian. Vol, 39. (1): 01-07.
Sibagariang, E. E, dkk. 2010. Kesehatan
reproduksi wanita. Jakarta: Trans Info
Media

288

You might also like