Professional Documents
Culture Documents
Pengertian :
Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah gangguan dalam prinsip hidup
yang meliputi seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan biologis dan
psikososial (Varcarolis, 2000).
Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa distres spiritual adalah kegagalan individu
dalam menemukan arti kehidupannya.
Patofisiologi :
Patofisiologi distress spiritual tidak bisa dilepaskan dari stress dan struktur serta
fungsi otak.
Stress adalah realitas kehidupan manusia sehari-hari. Setiap orang tidak dapat dapat
menghindari stres, namun setiap orang diharpakan melakukan penyesuaian terhadap
perubahan akibat stres. Ketika kita mengalami stres, otak kita akan berespon untuk
terjadi. Konsep ini sesuai dengan yang disampikan oleh Cannon, W.B. dalam Davis
M, dan kawan-kawan (1988) yang menguraikan respon “melawan atau melarikan
diri” sebagai suatu rangkaian perubahan biokimia didalam otak yang menyiapkan
seseorang menghadapi ancaman yaitu stres.
Gangguan pada dimensi spritual atau distres spritual dapat dihubungkan dengan
timbulnya depresi.
Karakteristik Distres Spritual menurut Nanda (2005) meliputi empat hubungan dasar yaitu :
1. Ungkapan kekurangan
a. Harapan
c. Perdamaian/ketenangan
d. Penerimaan
e. Cinta
g. Keberanian
2. Marah
3. Kesalahan
Penyebab :
Menurut Vacarolis (2000) penyebab distres spiritual adalah sebagai berikut :
F : Faith atau keyakinan (apa keyakinan saudara?) Apakah saudara memikirkan diri
saudara menjadi sesorang yang spritual ata religius? Apa yang saudara pikirkan
tentang keyakinan saudara dalam pemberian makna hidup?
I : Impotance dan influence. (apakah hal ini penting dalam kehidupan saudara). Apa
pengaruhnya terhadap bagaimana saudara melakukan perawatan terhadap diri sendiri?
Dapatkah keyakinan saudara mempengaruhi perilaku selama sakit?
A : Adress bagaimana saudara akan mencintai saya sebagai seorang perawat, untuk
membantu dalam asuhan keperawatan saudara?
Perasaan hampa
Faktor Predisposisi :
Gangguan pada dimensi biologis akan mempengaruhi fungsi kognitif seseorang
sehingga akan mengganggu proses interaksi dimana dalam proses interaksi ini akan
terjadi transfer pengalaman yang pentingbagi perkembangan spiritual seseorang.
Faktor Presipitasi :
Kejadian Stresful
Ketegangan Hidup
Beberapa ketegangan hidup yang berkonstribusi terhadap terjadinya distres spiritual adalah
ketegangan dalam menjalankan ritual keagamaan, perbedaan keyakinan dan ketidakmampuan
menjalankan peran spiritual baik dalam keluarga, kelompok maupun komunitas.
Respon Kognitif
Respon Afektif
Respon Fisiologis
Respon Sosial
Respon Perilaku
Sumber Koping :
Menurut Safarino (2002) terdapat lima tipe dasar dukungan sosial bagi distres spiritual :
1. Dukungan emosi yang terdiri atas rasa empati, caring, memfokuskan pada
kepentingan orang lain.
2. Tipe yang kedua adalah dukungan esteem yang terdiri atas ekspresi positif thingking,
mendorong atau setuju dengan pendapat orang lain.
4. Tipe keempat adalah dukungan informasi yaitu memberikan nasehat, petunjuk dan
umpan balik bagaimana seseorang harus berperilaku berdasarkan keyakinan
spiritualnya.
PSIKOFARMAKA :
Diagnosa :
Distters Spritual
Intervensi :
Sp. 1-P : Bina hubungan saling percaya dengan pasien, kaji faktor penyebab distress
spiritual pada pasien, bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran terhadap
agama yang diyakininya, bantu klien mengembangkan kemampuan untuk mengatasi
perubahan spritual dalam kehidupan.
Sp. 2-P : Fasilitas klien dengan alat-alat ibadah sesuai keyakinan klien, fasilitas klien
untuk menjalankan ibadah sendiri atau dengan orang lain, bantu pasien untuk ikut
serta dalam kegiatan keagamaan.
1 2 3 4 5
Distres TUM :
spritual Klien mampu
menyatakan 1, Ekspresi
mencapai wajah
kenyamanan dari bersahabat,
pelaksanaan menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
praktik spiritual rasa senang prinsip dan teknik komunikasi terapeutik :
sebelumnnya dan ada kontak
merasa mata, mau a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
kehidupannya berjabat
berarti/bermakna tangan, mau b. Perkenalkan diri dengan sopan
TUK I : menyebutkan
Setelah dua kali nama, mau c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
pertemuan Klien menjawab disukai klien
dapat membina salam, mau
hubungan saling duduk d. Jelaskan tujuan pertemuan
percaya. berdampingan
dengan e. Jujur dan menepati janji
perawat, mau
mengutarakan f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
masalah yang
dihadapi. g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
klien
TUK 2 : 2.1 Klien 2.1.1 Gunakan komunikasi terapeutik untuk membina hubungan saling
Setelah satu kali mampu percaya dan menunjukkan empati.
pertemuan klien 2.1.2 Menggunakan alat untukmemonitor dan mengevaluasi spiritual
dapat a. Mengu well-being sebagai pendekatan
mengatakan 2.1.3 Mendorong individu untuk melihat kembali masa lalu dan
ngkapk
kepada perawat an memfokuskan pada kejadian dan hubungan yang memberikan
atau pemimpin harapa kekuatan dan dukungan spiritual
spiritual tentang 2.1.4 Rawat klien dengan bermartabat dan hormat dengan cara
n masa
kondlik spiritual depan menghargai pendapat dan keyakinan klien.
dan yang2.1.5 Dorong partisipasi dalam hubungan dengan anggota keluarga,
kegelisahannya. positif. teman dan orang lain.
2.1.6 Jaga privacy dan ketenangan untuk kegiatan spiritual
b. Mengu2.1.7 Dorong partisipasi dalam kelompok spiritual sesuai dengan
ngkapk keyakinan yang dianut.
an arti
hidup
c. Mengu
ngkapk
an
optimis
d. Mengu
ngkapk
an
keyaki
nan
dalam
diri
e. Mengu
ngkapk
an
RENCANA KEPERAWATAN DISTRES SPIRITUAL
Nama Klien :
Ruang :
Perencanaan
Diagnosis
No. Intervensi
Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi
STRESS MANAGEMENT
Stress :
Increases performance
Loss of motivation
Kurang efektif
Money
Traffic
Health/Medical issues
Work load
Stress Signs
Physical Stress Signs :
Muchles tightening
Fatigue
Sleepleeness
Headaches
Backaces
Restlessbes/irrutabillity
Increased illness
Forgetfulness
Depression
Apathy/lack of interest
Confucion
Increased anger
Exessive fear
Worry
Decreased self-confidence
Hostility
Iriitability
Under/over eating
Memory problems/forgetfulness
Clumsiness
Absenteeism
Impact of Stress
Impact on health of an individual
Back pain
Headaches
Stomachahes
Ulcers
Lower Productivity
Organize
Think Positive
Pengalihan
Music
Hobbies
Play
Learning
Vacation
Phyrical Techniques
Deep breathing
Exercise
Meditation
Nutrition
Rest
Laughter
Workplace Skills
Delegate
Anticipate problems
Be assertive
Organize
Team building
Career counseling
MEKANISME KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF
3. Koping individu, tidak efektif terjadi bila seorang individu mengalami atua beresiko
mengalami ketidakmampuan menangai ansietas karena tidak mempunyai kemampuan
secara fisik, perilaku maupun kogntifi (Keliat, et, all, 2006).
Pengkajian :
1. Pengkajian Fisik
Berupa kenaikan tekanan darah, peningkatan ketegangan otot dileher, bahu dan punggung,
peningkatan denyut nadi dan pernapasan, telapak tangan berkeringat, tangan dan kaki dingin,
postur tubuh yang tidak tegap, keletihan, sakit kepala, gangguan pada daerah lambung, suara
yang bernada tinggi, mual, muntah, diare, perubahan nafsu makan, perubahan berat badan,
perubahan frekwensi berkemih, gelisah, sulit untuk tertitur atau sering terbangun saat tidur
dan dilatasi pupil.
2. Pengkajian Psikologis
Yang perlu dikaji meliputi adanya ansietas, depresi, marah, kecemasan, ketakutan, kehilangan
kontrol, harga diri rendah, perasaan tidak adekuat, kehilangan motivasi, ketidakmampuan
memenuhi peran yang diharpakan (mengalami ketegangan peran, konplik peran),
mengungkapkan kesulitan kehidupan, perilaku destruktif (merusak diri, penyalahgunaan zat),
rasa khawatir kronis, suka berbohong dan manipulasi (Potter & Perry, 2005).
Difokuskan pada dukungan sosial dalam memahami pengalaman klien, persepsi budaya
terhadap nyeri, penderitaan dan sakit deskriminasi atau perlakuan yang berbeda, atau adanya
rasisme dimana terdapat perbedaan pencapaian individu dalam ras atau kelompok tertentu
yang merasa lebih tinggi (Stuart, 2007).
4. Pengkajian Spritual
Berhubungan dengan keyakinan dan pencarian makna hidup individu itu sendiri. Apakah
keyakinan individu itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Pengkajian spiritual ini
berdampak sekali kepada koping seseorang. Ini bisa dirasakan ketika seseorang mengalami
kegagalan, perasaan tidak stabil, ketidakmampuan mengontrol diri, dan merasakan perasaan
hampa.
C. Diagnosa Keperawata
D. Intervensi Keperawatan
Adapun rencana tindakan keperawatan ini dikembangkan sebagai intervensi generalis dan
spesialis dalam asuhan keperawatan jiwa.
1. Generalisasi :
Rencana asuhan keperawatan jiwa pada tahap generalis ditujukan kepada pasien dan
keluarganya sebagai berikut :
Rencana tindakan keperawatan untuk pasien
Tujuan Umum :
Pasien mampu menggunakan koping yang konstruktif untuk mengatasinya stressnya.
Tujuan Khusus :
2. Berjabat tangan
3. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
1. Tentukan kapan mulai terjadi perasaan tidak nyaman, gejala, hubungannya dengan
peristiwa dan perubahannya
3. Dengarkan dengan cermat dan amati ekpsresi wajah, gerakan tubuh, kontrak mata,
posisi tubuh, intonasi, dan intensitas suara pasien.
4. Tentukan resiko adanya tindakan membahayakan diri sendiri dan berikan tindakan
yang dibutuhkan.
2. Jika individu menjadi pesimis, upayakan untuk lebih memberikan harapan dan
pandangan realistis.
a. Tujuan Umum
Keluarga mampu menggunakan koping yang konstruktif untuk mengatasinya stres pada
anggota keluarganya.
b. Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu mengenal koping individu tidak efektif pada anggota keluarganya.
2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah koping tidak efektif pada
anggota keluarganya.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang masalah mengalami koping tidak
etektif
5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami koping tidak efektif
Tindakan Keperawatan
d. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan koping tidak efektif dengan cara :
f. Diskusikan bagaiaman cara merujuk anggota keluarga jika sudah tidak dapat
ditangani dirumah.
Terapi Spesialis
1. Terapi Individu
a. Cognitif Behavior Therapy : sebagai mekanisme proteksi agar kecemasan dan stres
yang dihadapi individu tidak mengancam.
b. Gestals therapy : memfokuskan pada peningkatan kesadaran emosi dan perilaku klien
serta meningkatkan kesadaran diri klien untuk mencoba berinteraksi dengan orang
lain.
2. Terapi Keluarga
Negosiasi
Konfrontasi
Minat nasehat
Subtitusi
Ego defence
1. Faktor Predisposisi
a. Biologik
o L.B. Genetik
o Kesehatan
o Terpapar Racun
b. Psikologik
o IQ
o Moral
o Koping
o Konsep Diri
o Kepribadian
o Pengalaman lalu
o Keterampilan verbal
c. SOS. BUD
o Umur
o Pendidikan
o Pekerjaan
o Pendapatan
o L.B. Bud-Sos
o Agama
o Politik
a. Stresor : stimulus yang dipersepsi sebagia tantangan ancaman, tuntutan, perlu energi
tensi dan stres.
a. Kognitif
o Pemilihan koping
4. Penialian Sekunder
a. Kognitif
o Kemampuan koping
o Efektifitas koping
o Koping yang tersedia
b. Afektif
d. Perilaku :
e. Sumber informasi
a. Mechanic :
1. Model ekonomi
2. Tekanan koping
4. Dukungan sosial
5. Motivasi
2. Keyakinan positif
4. Keterampilan sosial
b. Indentifikasi maslah
c. Nilai alternatif
d. Laksanakan rencana
c. Antonousky
1. Kekuatan ego
2. Konsisten
3. Stabil
a. Budaya
b. Agama
c. Sistem Nilai
d. Keyakinan
ASKEP GANGGUAN KONSEP DIRI : BODY IMAGE
Pengertian Body Image adalah asumsi dari perilaku secara sadar dan tidak sara tentang
keutuhan dari tubuhnya, yang dipengaruhi persepsi sekarang dan yang lalu tentang perasaan
bentuk tubuh, ukuran, fungsi, penilaian (Stuart & Sundeen, 1991).
Faktor predisposisi menurut Stuart Laraia dibagi menjadi biologis, psikologis dan
sosiokutural.
1. Faktor Biologis
2. Faktor Fsikologis
Teori Psikologis/Psikoanalitik
Sigmund Freud (1936) mengatakan struktur kepribadian ID (dorongan imazing dan impuls
primitif), Super Ego (hati nurani, norma budaya), Ego (mediator antara id dan super ego
konflik emosional id dan super ego. Warning ego tentang bahaya timbul gangguan BODY
IMAFGE.
3. Faktor Sosiokultural
Teori Perilaku
Kegagalan berperilaku Frustasi Konflik salah satu konfliknya adalah BODY IMAGE.
Faktor Presipitasi
Terdapat 2 faktor presifitasi pada gangguan penampilan peran, yaitu :
1. Trauma
Ada riwayat kekesaran atau trauma seperti fisik, sexual, dan psikologikal abuse
dimasa………. (Chu et al, 1999; Kluft, 1999).
2. Role Strain
Perasaan frustasi ketika seseorang tidak dapat memenuhi peranannya, yang bisa disebabkan
oleh keadaan sakit yang lama atau transisi perkembangan.
Dari 2 faktor diatas kemudian dikaji lagi tentang sifat, asal, waktu dan jumlah dari faktor
presipitasi yang muncul.
Apprasial Of Stressor
Dikaji penilaian klien terhadap masalah dari kognitif, afektif, fisiologi, perilakua dan sosial,
dan yang terpenting perawat …… selalu mengkaji dan melakukan valid….dengan melakukan
hubungan teurapeutik dengan klien.
Sumber Koping
Penting dikaji oleh perawat tentang sumber koping ini merupakan kekuatan untuk
klien. Jika ditemukan ada sumber koping positif yang dimiliki klien sebaiknya
perawat dengan klien berusaha bersama-sama untuk meningkatkan self awareness
(Bjorklund, 2000).
Dikaji sumber koping dari kemampuan personal, dukungan sosial, aset materi dan
keyakinan positif terhadap stressor.
Diagnosa Keperawatan
Berduka
Dengarkan
1. Identifikasi dan ekpresi
Empat
Alternatif …
2. Pecahan masalah
Tidak berbahaya
Identifikasi kembali
3. Perilaku & hati
Penilai Klien terhadap body image
Percaya diri
4. Evaluasi diri
Kemampuan diri
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
MASALAH PSIKOSOSIAL
(REVISI)
I. INFORMASI UMUM
Inisial Klien :
Usia : (Tahun)
Jenis Kelamin : [ ] Perempuan [ ] Laki-laki
Suku :
Bahasa Dominan :
Status Perkawinan : [ ] Belum Menikah [ ] Menikah [ ] Janda/Duda
Alamat : Cimalaka
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
a. Fisik
Oksigenasi
Tanda-tanda Vital : TD : P : Vd : T :
Ritme :
Kedalaman :
Nutrisi
Berat badan :
Tinggi badan :
Pola makan : [ ] Satu kali sehari [ ] Dua kali sehari
[ ] Tiga kali sehari [ ] > 3 kali sehari
Alergi : [ ] Tidak ada [ ] Ada, __________
Eliminasi
Pola BAB/BAK : [ ] Baik [ ] Terganggu
Nyeri : [ ] Ada [ ] Tidak ada
Aktivitas dan Istirahat
Pelaksanaan ADL : [ ] Total [ ] Parsial [ ] Suportif
Pola Tidur : [ ] Baik [ ] Terganggu, __________
Kebiasaan sebelum tidur : [ ] Baca [ ] Mematikan lampu
[ ] Lain-lain ______________________
Proteksi
Status Imunisasi : [ ] Lengkap [ ] Tidak lengkap
Diagnosa Keperawatan
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
b. Penampilan
1. Cacat Fisik
2. Kontak Mata
3. Pakaian
4. Perawatan Diri
Jelaskan _____________________________________________
Diagnosa Keperawatan
_________________________________________________________
_________________________________________________________
________________________________________________________
IV. KELUARGA
a. Genogram
b. Tipe keluarga
[ ] Nuclear family [ ] Diad family
[ ] Extended family [ ] Single parent family
c. Pengembailan Keputusan
Jelaskan :
________________________________________________________
________________________________________________________
Jelaskan :
________________________________________________________
________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
V. RIWAYAT SOSIAL
a. Pola Sosial
1. Teman/orang terdekat
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
Diagnosa Keperawatan
________________________________________________________
________________________________________________________
___________________________________________________________________________
________________________________
___________________________________________________________________________
________________________________
Komunikasi
Non Verbal
Nada
Diagnosa keperawatan
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________
PENGKAJIAN ANSIETAS
___________________________________________________________________________
________________________________________________
2. Keluhan fisik
___________________________________________________________________________
________________________________________________
3. Alam perasaan
[ ] ketakutan [ ] kuatir
[ ] putus asa [ ] gembira berlebihan
4. Mekanisme koping
Lain-lain : Lain-lain :
Diagnosa Keperawatan :
___________________________________________________________________________
________________________________________________
___________________________________________________________________________
________________________________________________
[ ] mengingkari [ ] depresi
[ ] marah [ ] penerimaan
Tawar menawar
3. Mekanisme koping
Lain-lain : Lain-lain :
Diagnosa Keperawatan :
___________________________________________________________________________
________________________________________________
PENGKAJIAN GANGGUAN CITRA TUBUH
1. Keluhan Fisik
___________________________________________________________________________
________________________________________________
2. Alam Perasaan
[ ] ketakutan [ ] kuatir
[ ] putus asa [ ] gembira berlebihan
3. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
___________________________________________________________________________
__________________________________________
b. Identitas
___________________________________________________________________________
__________________________________________
c. Peran
___________________________________________________________________________
__________________________________________
d. Ideal diri
___________________________________________________________________________
__________________________________________
Diposkan oleh Mantri Gaoll time Sunday, February 12, 2012