You are on page 1of 1

Terdapat dua Teknik yang digunakan dalam bioremediasi, diantaranya:

1. Teknik Bioremediasi ex-situ.


Ex-situ adalah pengelolaan yang meliputi pemindahan secara fisik bahan-
bahan yang terkontaminasi ke suatu lokasi untuk penanganan lebih lanjut (Vidali,
2011). Contoh dari Teknik ex-situ ada 4, yaitu:
 Biopile : merupakan salah satu teknik bioremediasi tanah tercemar minyak
bumi dengan biaya pengolahan relatif rendah dan ramah lingkungan.
Kelebihan dari teknik ini adalah tidak memerlukan lahan yang luas.
Kondisi kelembaban dan ketersediaan udara dalam biopile juga dapat
dikendalikan, sehingga pertumbuhan dan aktivitas bakteri agen
bioremediasi dapat terjaga.
 Bioreactor : merupakan salah satu teknik bioremediasi yang menggunakan
aquaeous reactor pada tanah atau air yang terkontaminasi.
 Landfarming : teknik di mana tanah yang terkontaminasi digali dan
dipindahkan pada lahan khusus yang secara periodik diamati sampai
polutan terdegradasi.
 Windrow : teknik yang melakukan kombinasi antara tanah terkontaminasi
dengan tanah yang mengandung pupuk atau senyawa organic yang dapat
meningkatkan populasi mikroorganisme.
2. Teknik Biroremediasi in-situ.
Teknik ini memanfaatkan kemampuan mikroba indigen dalam merombak
polutan di lingkungan . Proses ini terjadi secara alamiahdi dalam tanah dan
berjalan sangat lambat (Vidali , 2011). Contoh dari teknik in-situ ada 3, yaitu:
 Biostimulasi/Bioventing : teknik di mana menambahkan nutrient (N, P)
dan aseptor elektron (O2) pada lingkungan pertumbuhan mikroorganisme
untuk menstimulasi pertumbuhannya.
 Bioaugmentasi : teknik di mana menambahkan organisme dari luar
(exogenous microorganism) pada subpermukaan yang dapat mendegradasi
kontaminan spesifik.
 Biosparging : teknik di mana menambahkan injeksi udara di bawah
tekanan di dalam air sehingga dapat meningkatkan konsentrasi oksigen
dan kecepatan degradasi.

You might also like