You are on page 1of 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan,
yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti
atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger

x,y dan = Posisi dalam tiga dimensi


z = Fungsi gelombang
Y = massa
m = h/2p dimana h = konstanta plank dan p
ђ = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Model atom mutakhir atau


model atom mekanika
gelombang

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital


menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

B. Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang

1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner
seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut
orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan
keadaan tertentu dalam suatu atom)

2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar di temukannya

Percobaan chadwick

C. Model Atom Mekanika Kuantum-Model Atom Modern Yang Dipakai Sampai Saat Ini
Kelemahan Model Atom Modern

Salah satu kelemahan model atom Bohr hanya bisa dipakai untuk menjelaskan model
atom hydrogen dan atom atau ion yang memiliki konfigurasi elektron seperti atom hydrogen,
dan tidak bisa menjelaskan untuk atom yang memiliki banyak elektron.

Werner heinsberg (1901-1976), Louis de Broglie (1892-1987), dan Erwin Schrödinger (1887-
1961) merupakan para ilmuwan yang menyumbang berkembangnya model atom modern atau
yang disebut sebagai model atom mekanika kuantum .

Pernyataan de Broglie yang menyatakan bahwa partikel dapat bersifat seperti gelombang
telah menginspirasi Schrödinger untuk menyusun model atomnya dengan memperhatikan
sifat elektron bukan hanya sebagai partikel tapi juga sebagai gelombang, artinya dia
menggunakan dualisme sifat elektron.

Menurut Schrödinger elektron yang terikat pada inti atom dapat dianggap memiliki sifat sama
seperti “standing wave”, anda bisa membayangkan gelombang standing wave ini seperti
senar pada gitar (lihat gambar). Ciri standing wave ini ujung-ujungnya harus memiliki simpul
sehingga ½ gelombang yang dihasilkan berjumlah bilangan bulat.
Hal yang sama dapat diterapkan apabila kita menganggap elektron dalam atom hydrogen
sebagai “standing wave”. Hanya orbit dengan dengan jumlah ½ gelombang tertentu saja yang
diijinkan, orbit dengan jumlah ½ gelombang yang bukan merupakan bilangan bulat tidak
diijinkam. Hal inilah penjelasan yang rasional mengapa energi dalam atom hydrogen
terkuantisasi. (lihat gambar)

Schrödinger kemudian mengajukan persamaan yang kemudian dikenal dengan nama


“persamaan gelombang Schrödinger” yaitu :

H? = E?

? disebut sebagai fungsi gelombang, H adalah satu set intruksi persamaan matematika yang
disebut sebagai operator, dan E menunjukan total energi dari atom. Penyelesaian persamaan
ini menghasilkan berbagai bentuk penyelesaian dimana setiap penyelesain ini melibatkan
fungsi gelombang ? yang dikarakteristikkan oleh sejumlah nilai E. Fungsi gelombang ? yang
spesisfik dari penyelesaian persamaan gelombang Schrödinger disebut sebagai “orbital”

Apakah orbital itu? Orbital adalah daerah kebolehjadian kita menemukan elektron dalam
suatu atom atau bisa dikatakan daerah dimana kemungkinan besar kita dapat menemukan
elektron dalam suatu atom.

Bedakan dengan istilah orbit yang dipakai di model atom Bohr. Orbit berupa lintasan dimana
kita bisa tahu lintasan dimana elektron mengelilingi inti, tapi pada orbital kita tidak tahu
bagaimana bentuk lintasan elektron yang sedang mengelilingi inti. Yang dapat kita ketahui
adalah dibagian mana kemungkinan besar kita dapat menemukan elektron dalam atom.

Werner Heisenberg menjelaskan secara gamblang tentang sifat alami dari orbital, analisis
matematika yang dihasilkannya menyatakan bahwa kita tidak bisa secara pasti menentukan
posisi serta momentum suatu partikel pada kisaran waktu tertentu. Secara matematis azas
ketidakpastian Heisenberg ditulis sebagai berikut:

?x . ?(mv) ? h/4?

?x adalah ketidakpastian menentukan posisi dan ?(mv) adalah ketidakpastian momentum dan
h adalah konstanta Plank. Arti persamaan diatas adalah semakin akurat kita menentukan
posisi suatu partikel maka semakin tidak akurat nilai momentum yang kita dapatkan, dan
sebaliknya.

Pembatasan ini sangat penting bila kita memmpelajari partikel yang sangat kecil seperti
elektron, oleh sebab itulah kita tidak bisa menentukan secara pasti posisi elektron yang
sedang mengelilingi inti atom seperti yang ditunjukan oleh model atom Bohr, dimana
elektron bergerak dalam orbit yang berbentuk lingkaran. Disinilah mulai diterimanya model
atom mekanika kuantum yang diajukan oleh Schrödinger.

Sesuai dengan azaz Heisenberg ini maka fungsi gelombang tidak dapat menjelaskan secara
detail pergerakan elektron dalam atom, kecuali fungsi gelombang kuadrat (?2) yang dapat
diartikan sebagai probabilitas distribusi elektron dalam orbital. Hal ini bisa dipakai unutk
menggambarkan bentuk orbital dalam bentuk distribusi elektron, atau dikenal sebagai peta
densitas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom”.

You might also like