Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit cacingan sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat
indonesia karena hampir 80% orang Indonesia mengalami penyakit ini.
Sampai tahun 2013 survei pada anak Sekolah Dasar menunjukkan Prevelensi
cacingan antara 0-85,9% ( survei di 175 Kabupaten/ Kota di Indoesia), dan
pada angka Nasional mencapai 28,12%.
Penyakit cacingan adalah penyakit yang menyerang sistem
pencernaan manusia penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Jangan menganggap remeh penyakit ini karena jika mengalami penyakit
cacingan dan tidak segera diobati akan sangat berbahaya jadi harus ada
penanganan yang cepat terhadap penyakit cacingan tersebut. Meskipun
banyak diderita oleh anak anak tetapi orang deawasa juga bisa mengalami
penyakit cacingan. Penyakit ini isa menyebar dengan cepat dan akan
menimbulkan berbagai macam gejala.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
C. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulanagan
Wabah penyakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1116 tahun 2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
3. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
D. PENGERTIAN
Penyakit cacingan adalah penyakit yang menyerang sistem
pencernaan manusia penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Jangan menganggap remeh penyakit ini karena jika mengalami penyakit
cacingan dan tidak segera diobati akan sangat berbahaya jadi harus ada
penanganan yang cepat terhadap penyakit cacingan tersebut. Meskipun
banyak diderita oleh anak anak tetapi orang deawasa juga bisa mengalami
penyakit cacingan. Penyakit ini isa menyebar dengan cepat dan akan
menimbulkan berbagai macam gejala.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Kecacingan adalah ruang lingkup yang tercermin dalam tugas
pokok kecacingan yang meliputi : Pendataan kecacingan, mengumpulkan
data dari kader posyandu, bidan pembina desa, dan SD/MI, Pemberian obat
cacing kepada anak usia 1-12 tahun , serta melakukan pelaporan. Sasaran
kecacingan adalah anak usia 1-12 tahun.
F. TATA LAKSANA
Kegiatan mengacu pada program kecacingan yaitu :
1. Pemberian obat cacing kepada anak usia 2-5 tahun di posyandu
2. Pemberian obat cacing kepada anak usia 5-7 tahun di PAUD/TK
3. Pemberian obat cacing kepada anak usia 7-12 tahun di SD/MI
G. METODE
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin
melalui Pemberian obat cacing kepada anak usia 2-5 tahun di posyandu,
anak usia 5-7 tahun di PAUD/TK, dan anak usia 7-12 tahun di SD/MI yaitu :
1. Pemberian obat cacing kepada anak usia 2-5 tahun di posyandu
Tujuan pemberian obat cacing pada anak usia 2-5 tahun adalah
- Untuk mencegah kekurangan gizi yang mmenetap ( presitent
malnourish) di kemudian hari.
- Meningkatkan pertumbuhan anak.
2. Pemberian obat cacing kepada anak usia 5-7 tahun di PAUD/TK
Tujuan pemberian obat cacing pada anak usia 5-7 tahun adalah
- Untuk menurunkan prevelensi dan intensitas cacing secara bermakna
- Menurunkan anngka tidak masuk sekolah
- Meningkatnya PHBS dengan cuci tangan pakai sabun
3. Pemberian obat cacing kepada anak usia 7-12 tahun di SD/MI
Tujuan pemberian obat cacing pada anak usia 77-12 tahun adalah
- Untuk menurunkan prevelensi dan intensitas cacing secara bermakna
- Menurunkan anngka tidak masuk sekolah
- Meningkatnya PHBS dengan cuci tangan pakai sabun
BAB II
KEGIATAN PROGRAM KECACINGAN
DI UPT PUSKESMAS NGAWI PURBA
A. PENDATAAN KECACINGAN
Pendataan kecacingan adalah suatu proses pengumpulan data dan
pencatatan data anak. Tujuan dari pendataan yaitu untuk memeroleh data
jumlah saasaran yang akan mendapatkan obat cacinng. Tempat
pendataan untuk anak usia 2-5 tahun di posyandu, anak usia 5-7 tahun di
PAUD/ TK, dan anak usia 7-12 tahun di SD/MI.
B. MENGUMPULKAN
Mengumpulkan data adalah suatu proses pengambilan data sasaran dari
kader posyandu, bidan pembina desa, PAUD/ TK, serta SD/MI.
D. PELAPORAN
Setelah melaksanakan pemberian obat cacing masal pada anak usia 1-12
tahun pada bulan september 2017 melaporkan hasil nya ke dinas
kesehatan .
BAB III
PENUTUP
TAHUN 2017
TENTANG