Professional Documents
Culture Documents
(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja A)
Disusun oleh:
Natalia Rizki Aryadita
162110101152
Dosen pengampu :
Kurnia Ardiansyah Akbar, S.KM., M.KKK
2. Toksikologi
Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia
yang merugikan bagi organisme hidup. Dari definisi di atas, jelas terlihat bahwa
dalam toksikologi terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi dengan suatu cara-
cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan
kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah agen-
agen kimia atau fisik yang mampu menimbulkan respon pada sistem biologi.
Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan
timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini.
Toksikologi industri bisa diartikan sebagai ilmu – ilmu tentang racun – racun
yang dipergunakan, diolah, dihasilkan atau diprodusir dalam perusahaan. Racun
adalah bahan kimia yang dalam jumlah yang relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan,
bahkan jiwa manusia. Dalam toksikologi industri yang penting adalah menyatakan
kuantitas – kuantitas sebagai gambaran beracun tidaknya sesuatu zat dan derajat
racunnya zat yang bersangkutan
Bahan kimia sebagai faktor penyebab penyakit akibat kerja :
a. Gas : yaitu zat yang tidak mempunyai bangun, namun mengisi ruang tertutup pada
keadaan suhu dan tekanan normal.
b. Uap : yaitu bentuk gas dari zat – zat dapat berbentuk padat dan menjadi cair
dengan cara diubah tekanan dan suhunya. Dan dapat dikembalikan menjadi wujud
semula.
c. Debu : partikel – partikel zat padat.
d. Kabut : titik cairan halus dalam udara yang terjadi dari kondensasi uap api.
e. Fume : zat padat terjadi karena kondensasi dari bentuk padat.
f. Awan : partikel – partikel cair yang menggumpal berukuran dibawah 1 mikron.
g. Asap : partikel – partikel karbon yang ukurannya kurang dari 0,5 mikron.
Penyakit yang terjadi akibat bahan toksik di tempat kerja, antara lain :
1. Pneumokonioses
Pneumokonioses adalah segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan
debu–debu dalam paru–paru. Contoh-contoh pneumokonioses yang terkenal :
a. Silicosis; disebabkan oleh SiO2 bebas.
b. Asbestosis disebabkan oleh debu asbes.
c. Berryliosis disebabkan oleh debu be.
d. Byssinosis disebabkan oleh debu kapas
e. Dan lain-lain.
Terapi dan pencegahan pada Pneumoconioses, secara umum tidak ada terapi
dalam penyakit ini, tapi hanya berupa obat-obatan yang bersifat simptomasis.
Umumnya pemberlakuan pemindahan pekerja ini harus melihat umur, dan jenis
penyakit.
2. Silicosis
Ialah penyakit yang paling penting dari golongan pneumokonioses. Penyebabnya
ialah silica bebas (SiO2) yang terdapat dalam debu yang dihirup waktu bernafas
dan tertimbun di dalam paru-paru. Penyakit ini biasanya terdapat dalam pekerja-
pekerja di perusahaan yang menghasilkan batu-batu untuk bangunan, granit,
keramik, tambang timah putih, tambang besi, tambang batu bara, tempat
menggerinda batu, pabrik besi dan baja, dalam proses “sandblasting”, dan lain-
lain.
3. Antraposis
Disebabkan oleh debu-debu arang batu. Biasanya terdapat pada pekerja ditambang
arang batu. Masa inkubasi 2-4 tahun. Antraposis murni tidak terlalu berbahaya,
tetapi jika terjadi emphysema dapat menyebabkan kematian.
Tuberkolosilikoantokosis mengandung silica dan arang batu yang menyerang
paru-paru.
4. Nekrosis
Kematian jaringan atau sel merupakan akibat dari bermacam-macam proses
patologi yang diinduksi oleh zat kimia. Nekrosis dapat terjadi karena korosi,
hipoksia, kerusakan membran, adanya antimetabolt, penghambatan sintesis
protein dan kerusakan kromosom.
5. Inflamasi
Biasanya merupakan reaksi lokal terhadap zat kimia iritan ataupun karena efek
sistemik dari zat yang menyebabkan cidera jaringan. Ciri-ciri inflasi ditandai
dengan rasa gatal/panas, kemerah-merahan, sakit atau udem atau hilangnya fungsi
dari bahan yang mengalami inflamasi.
6. Sintesis mematikan
Yaitu sintesis yang menyebabkan kemautan yang dapat terjadi ketika suatu zat
yang mempunyai struktur yang mirip dengan zat endogen (substrat biologi
normal) bergabung pada jalur metabolisme dan menghasilkan metabolit tosik atau
menghambat pembentukan suatu zat essensial bagi organisme.
7. Neoplasma
Yaitu akibat dari gangguan pertumbuhan sel atau jaringan dan kontrol pembelahan
sel yang menyebabkan proliferasi dan pertumbuhan abnormal. Neoplasma dapat
terjadi karena terpapar berulang-ulang oleh suatu zat xenobiotik.
8. Penghambatan enzim
Hambatan enzim oleh suatu zat kimia mungkin dapat menghambat jalur
metabolisme vital yang dapat menyebabkan gangguan fungsional. Toksisitas
dapat terjadi karena penumpukan suatu zat, atau kurangnya satu zat atau fungsi zat
hilang. Sebagai contoh insektisida yang mengikat enzim asetikolinesterase
menyebabkan bertumpuknya Ach pada sinap dan neuromuscular junction
menyebabkan efek kolinergik yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. 2009. Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja Industri. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wahyu Widowati, I., dkk. (2008). Efek Toksik Logam. yogyakarta: Penerbit Andi.