Professional Documents
Culture Documents
Peredaran Darah Kulit Laporan Patofisio
Peredaran Darah Kulit Laporan Patofisio
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
dan menyebarkan darah dari jantung ke semua tubuh dan kemudian kembali ke
jaringan tubuh yaitu untuk mentranspor zat makanan ke jaringn tubuh, untuk
dari satu bagian tubuh ke tubuh yang lain dan secara umum untuk mmelihara
lingkungan yang sesuai di dalam seluruh cairan jaringan tubuh agar sel bisa
oleh respon dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi
selanjutnya dikendalikan untuk memenuhi curah jantung dan tekanan arteri yang
sesuai agar aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
Aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor yaitu
(1) perbedaan tekanan darah diantara kedua ujung pembuluh darah atau disebut
1
mendorong darah melalui pembuluh, dan (2) rintangan bagi aliran darah yang
jika terpapar dengan pnyebab peradangan seperti pengaruh fisik yaitu terpapar
dengan suhu seperti dingin atau panas dan juga dapat terjadi inflamasi jika
gigitan ataupun gesekan. Jika terjadinya inflamasi, maka akan timbul berbagai
reaksi peradangan lokal seperti kalor (panas), rubor (kemerahan), dolor (nyeri),
tumor (pembengkakan) dan fungsio laesa (gangguan fungsi) yang terjadi akibat
terdegranulasi berbagai sel leukosit seperti sel mast sehingga berbagai mediator
II. Tujuan
2
b. Mempelajari dan menjelaskan tentang reaksi peredaran darah kulit
III.1 Alat :
c. Ember (2 buah)
e. Stopwatch (1 buah)
III.2 Bahan :
3
IV. Cara Kerja
1. Pengaruh Panas :
- Memperhatikan reaksi pada kulit tangan dan lengan orang coba tersebut.
2. Pengaruh Dingin :
- Memasukkan tangan dan sebagian lengan bawah orang coba ke dalam ember
dalam air panas 450C (dalam ember yang disediakan pada percobaan a),
4
3. Mengeluarkan tangan orang coba dari air panas dan kemudian
yang lain dan memompa sampai tekanan 50-60 mmhg sehingga terjadi
perubahan warna kulit yang terjadi pada tangan dan legan bawah tersebut.
dalam air panas 450C selama 3 menit kemudian mengeluarkan tangan dan
bawah.
1. Memilih orang coba yang menunjukan reaksi kulit yang jelas terlihat.
5
2. Menggores dengan ringan kulit lengan bawah orang coba dengan
a. Masa laten
ujung bolpoint pada orang coba yang sama seperti pada orang coba di
Pembengkakan (wheal)
6
BAB II
PEMBAHASAN
V. Hasil Praktikum
Pengaruh Dingin - Kulit terlihat merah dari sebagian lengan atas sampai ke tangan
- Kram
Pengaruh Panas - Kulit terlihat lebih merah dari sebagian lengan atas sampai ke
a b
Gambar 1: (a) Pengaruh Reaksi Dingin ketika sebagian lengan atas sampai tangan
direndam dengan air es 200 C. (b) Hasil dari pengaruh reaksi dingin pada kulit
sebagian lengan atas sampai tangan.
7
a b
Gambar 2 : (a) Pengaruh Reaksi Panas ketika sebagian lengan atas sampai tangan
direndam dengan air panas 450 C. (b) Hasil dari pengaruh reaksi panas pada kulit
sebagian lengan atas sampai tangan.
Vasodilatasi Aktif Kapiler - Kulit sebagian lengan kanan atas terlihat sangat
Tekanan sistol (±160 mmHg) berwarna merah dan bagian tangan terlihat pucat
8
a b
Gambar 3 : (a) Perendaman sebagian lengan sampai tangan dengan manset pada tekanan ±
160 mmHg pada air panas 450 C. (b) Hasil dari pengaruh reaksi panas pada kulit dengan
tekanan manset 160 mmHg.
9
a b
Gambar 4 : (a) Perendaman sebagian lengan sampai tangan dengan manset pada tekanan
d. Reaksi Garis Putih
± 60 mmHg pada air panas 450 C. (b) Hasil dari pengaruh reaksi panas pada kulit
dengan tekanan manset ±60 mmHg.
berwarna merah
10
a b
Gambar 5 : (a).Penggoresan lengan pada reaksi garis putih. (b) hasil
dari reaksi garis putih
Reaksi Garis Tiga - Urutan berbagai reaksi ganda tiga yaitu : awal di
52 detik.
11
garis merah dan berakhir pada waktu 3 menit 22
detik.
menit 10 detik
a b
Gambar 6 : (a).Penggoresan lengan pada reaksi ganda tiga. (b) hasil dari reaksi
ganda tiga
VI. Diskusi/Pembahasan
a. Pengaruh panas :
tangan menggunakan air panas dengan suhu 45°C, terlihat perubahan pada
12
kulit yaitu adanya kemerahan dan mulai terjadi pembengkakan. Hal ini
terjadi karena bagian lengan dan tangan yang direndam ke dalam air panas
rasa panas pada bagian yang mengalami peradangan dan terjadi peningkatan
pembengkakan.
b. Pengaruh dingin :
Pada saat dilakukan perendaman sebagian lengan atas sampai pada tangan
menggunakan air dingin dengan suhu 20°C, terlihat perubahan pada kulit
yaitu mulai terjadi kemerahan, kaku dan berdiri bulu kuduk atau piloereksi
13
- Peningkatan termogenesis (pembentukan panas). Pembentukan panas oleh
Vasodilatasi aktif adalah pelebaran pembuluh kapiler darah dari arteri dan
panas melalui permukaan kulit, sebaliknya jika panas tubuh harus dipertahankan
dalam baskom berisi air dengan suhu 45oC. disini, tekanan darah ya ng ditunjukan
spigmomanometer menurun. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
panas tubuh menurunkan aliran darah. Karena itu tekanan pada lengan atas Op terus
telah ditetapkan untuk mencegah tekanannya turun (±160 mmHg). Oklusi atau
Perubahan warna kulit yang kembali merah diakibatkan karena tekanan yang
14
meningkat dan meyebabkan darah pada pembuluh darah terisi kembali oleh darah
Setelah tiga menit dengan manset yang masih terpasang, warna kulit Op
menjadi lebih pucat degan sedikit kebiruan. Hal ini disebabkan karena tekanan pada
Setekah oklusi dilepaskan warna kulit kembali merah, namun masih meninggalkan
sedikit warna pucat. Warna kulit Op yang kembali merah ini disebabkan karena
Vasodilatasi pasif adalah pelebaran pembuluh kapiler darah vena yang dapat
melibatkan pembuluh arteri. Pada prinsipnya vasodilatasi pasif pada vena sama
dengan vasodilatasi aktif dimana pengaturan suhu dilakukan oleh kulit juga dengan
selama tiga menit dimasukkan kedalam baskom berisi air dengan suhu 45oC.
setelah tiga menit direndam, dikarenakan pembuluh darah arteri yang tidak ikut
terobstruksi, hanya vena saja yang terbendung sehingga vena-vena ditangan terlihat
15
megembang dan kemerahan. Setelah obstruksi dihentikan, warna kulit kembali
normal, ini disebabkan karena pembuluh darah terisi kembali oleh darah
Pada praktikum reaksi garis putih, dilihat bahwa waktu timbulnya warna merah
pada kulit yang di gores yaitu 2 detik dan hilang pada waktu 7 menit 1 detik. Hal ini
terjadi karena pengaruh dari pengaktifan kapiler yang mana pada jaringan yang
istiraha, kebanyakan kapiler dalam keadaan kolaps dan sebagian besar darah mengalir
melalui pembuluh transit dari arteriol ke venula. Di jaringan yang aktif, metaarteriol
merah.
Pada praktikum reaksi garis putih, dilihat bahwa waktu timbulnya warna merah
pada kulit yang di gores yaitu 5 detik dan lama berlangsungnya yaitu 33 menit 10
detik dengan terlihat adanya pembengkakan dan perluasan warna merah. Hal ini
terjadi karena ketika diberi rangsangan yang kuat dengan menggunakan ujung
bolpoint, aka nada rangsangan pada reseptor nyeri atau nosiseptor yang nantinya
16
permeabilitas kapiler. Selain itu, ada pelepasan bradikinin dan histamine juga dari sel
Volume darah yang dapat ditampung oleh vena bergantung pada daya regang
atau (distensibilitas) dinding vena yaitu seberapa banyak pembuluh ini dapat
diregangakan untuk menampung darah, pengaruh tekana ekstenal yang memeras vena
dan juga grafitasi. Efek grafitasi dan juga gaya berat dapat mempengaruhi system
vena. Vena-vena yang dpat teregang akan melebar akibat adanya tekanan hidrostatik
17
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Sesuai dengan berbagai praktikum yang dilakukan mulai dai pengaruh panas
dingin, vasodilatasi aktif pasif pada kapiler dan reaksi garis putih dan ganda tiga,
kehilangan panas dari tubuh dan didukung juga dengan adanya reaksi inflamasi
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton A. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2007
5. Kumar V, Cotran R, Robbins S. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Jakarta: Egc; 2007.
19