Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tenaga listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat,
listrik tidak hanya digunakan oleh masyarakat umum, salah satu pengguna
pasokan listrik terbesar adalah perusahaan-perusahaan industri yang menggunakan
listrik sebagai sumber energy untuk dijadikan pemasok tenaga bagi mesin-mesin
listrik yang ada di industri.
. Setiap mesin dan peralatan listrik yang ada di industri harus di pastikan
dalam berkondisi baik,yang bertujuan untuk dapat meningkatkan efisiensi dan
produktifitas. Mesin yang digunakan terus menerus akan mengalami penurunan
tingkat kesiapan mesin. Dalam usaha untuk menjaga tingkat kesiapan mesin dan
menggunakan terus mesin tersebut agar kontinuitas produksi dapat terjamin, maka
dibutuhkan suatu kegiatan-kegiatan perawatan secara berkala agar mesin dapat
terjaga kehandalannya (Dolphina, 2011).
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik
Negara di bawah pembinaan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN yang
bergerak dibidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan Banten terletak di Provinsi
Banten, selama lebih dari tiga abad menjadi tempat persinggahan dan transaksi
perdagangan baik nasional maupun internasional dengan komoditas utama
rempah-rempah. Salah satu jasa pelayanan di Pelabuhan Banten yaitu jasa
bongkar muat barang baik untuk bongkar muat curah kering maupun curah cair.
Kegiatan bongkar muat dilakukan dengan menggunakan alat utama dan alat
support, alat utama adalah alat yang digunakan 80% kegiatan bongkar muat,
sedangkan alat support adalah alat yang berfungsi membantu alat utama dalam
kegiatan bongkar muat.
Mesin Gantry Luffing Crane04 dengan kapasitas 40 ton merupakan salah
satu alat utama bongkar muat di Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten,
mesin ini sangat berperan penting dalam menjalankan jasa bongkar muat, yaitu
2
bongkar muat curah kering pangan dan curah kering non pangan. Mesin
memegang peranan penting dalam sistem operasi kerja, maka harus selalu dalam
keadaan baik atau handal. Kehandalan merupakan suatu syarat utama agar suatu
sistem peralatan mesin dapat bekerja dengan baik, serta proses kerja dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan tidak terganggu, untuk mempertahankan
kehandalan mesin, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perawatan mesin
(Apriatno, 2015). Apabila mesinini mengalamikerusakan/breakdown, makakinerja
di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten juga akan terpengaruh dan
akan menghambat proses pelayanan bongkar muat. Paling fatal adalah jika Gantry
Luffingcrane tidak bisa berfungsi, maka proses pelayanan bongkar muat tidak
akan bisa berjalan dengan lancar.
Oleh karena dilatarbelakangi permasalahan diatas, pada laporan ini akan
dibahas mengenai “Perawatan Mesin Dan Sytem Kelistrikan Pada Alat
Bongkar Muat Gantry Luffingcrane40 Ton (GLC) Di PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Cabang Banten ”.
Tujuan Pengalaman Lapangan Industri
2. Adapun tujuan dilaksanakannnya proses kegiatan PLI ini antara lain adalah:
sebagai berikut:
a. Bagaimana metode perawatan mesin Gantry Luffing Crane40 Ton di PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten?
b. Berapa nilai Availability pada mesin Gantry Luffing Crane40 Ton di PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten?
c. Apa saja faktor yang menjadi penyebab mesin Gantry Luffing Crane40
Ton mengalami kerusakan?
5. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis membatasi masalah
pada penelitian ini yang meliputi:
a. Penelitian dilakukan di Divisi Operasi dan Usaha Terminal khususnya
pada Supervisi Peralatan.
b. Mesin yang menjadi fokus penelitian adalah mesinGantry Luffing Crane40
Tondi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten.
c. Data perawatan mesin yang digunakan adalah data perawatan pada bulan
Januari 2017 sampai dengan bulan Desember 2017.
4
6. Sistematika Penyusunan
Sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan laporan ini
adalah sebagai berikut:
BAB I (Pendahuluan)
1. Sejarah Perusahaan
Sejarah PT Pelabuhan Indonesia II bermula dari keputusan pemerintah
Republik Indonesia pada tahun 1960 untuk membentuk Perusahaan Negara (PN)
Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII sebagai pengelola pelabuhan laut di seluruh
Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1960 tentang
pengelolaan pelabuhan umum yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan
Pelabuhan (BPP). Pada tahun 1964, pemerintah menata kembali pengelolaan
pelabuhan umum dengan memisahkan aspek operasional dan komersial dalam
pengelolaan pelabuhan. BPP yang terdiri dari PN Pelabuhan I hingga Pelabuhan
VIII bertanggung jawab terhadap pengelolaan aspek komersial, sementara aspek
operasional dikoordinasikan oleh Lembaga Administrator Pelabuhan (Adpel).
5
2. Lokasi Perusahaan
Pelabuhan Umum Ciwandan Banten secara adminisratif terletak di wilayah
provinsi Banten tepatnya di Desa Kepuh Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon
dengan jarak sekitar 11 km dari kota Cilegon-Anyer, mempunyai hubungan akses
jalan darat melalui jalan tol jakarta-merak dan berhubungan dengan jalur
penyebrangan Merak-Bakauheni/Lampung yang mudah dijangkau baik itu melalui
pintu tol Cilegon Barat atau melalui pintu tol Cilegon timur yang dihubungkan
dengan jalan lingkar selatan langsung ke Pelabuhan Umum Ciwandan. Pelabuhan
7
Umum Ciwandan Banten terletak bebas ditepi selat sunda pada kordinat : 06⁰-01'-
12'' LS dan 105⁰-7'-05'' BT.
Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur bagi karyawan non shift.
b. Karyawan Shift
Karyawan ini bekerja secara rutin, dimana masing-masing shift
bekerja selama 8 jam kerja dengan waktu istirahat selama 1 jam.
Sistem kerja yang dilakukan dengan 3 grup yakni grup A, grup B dan
grup C, berikut ini sistem pembagian kerjashift:
Shift 1 : 08.00-12.00 WIB
Shift 2 : 13.00-17.00 WIB
Shift 3 : 19.00-20.00 WIB
12
2. Kerja Lebur
Waktu kerja lembur di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Banten berdasarkan SK. Direksi No. HK. 56/4/20/PI.II-09 tanggal
31 Juli 2009 tentang Kerja Lembur bagi Pekerja di Lapangan PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten. Berikut ini jadwal kerja
lembur:
Shift I : 08.00-20.00 WIB
Shift II : 20.00-08.00 WIB
Pelaksanaan kerja lembur pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur
Nasional. Kerja lebur hanya diberlakukan apabila terdapat surat perintah
kerja lembur.
3. Seragam Dinas
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) memberlakukan seragam dinas yang
bertujuan untuk menunjukan identitas perusahaan dan kebersamaan secara
korporat sekaligus membangun brand, kebanggaan serta meningkatkan
rasa memiliki terhadap perusahaan sehingga dapat menumbuhkan rasa
ketertiban pekerja dalam meraih tujuan perusahaan, maka disusun
pedoman tentang pemakaian seragam bagi pekerja dilingkungan PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten. Hal ini berdasarkan surat
keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) No. HK.
568/20/3/2/PI.II-14 tanggal 20 Maret 2017 tentang Pemberian dan
Pengaturan Pemakaian Seragam Dinas Bagi Pekerja PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero). Berikut ini adalah aturan pemakaian sergam dinas:
1 2 3 4 5
Tidak
diperbolehkan
Kamis Casual Casual Casual menggunakan
kain berbahan
jeans
Jumat Batik Batik Batik Bebas
Sumber: PTPelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten*
6. Aktivitas Perusahaan
Dengan konsentrasi pada bidang industri Jasa Kepelabuhanan, Pelabuhan
Umum Ciwandan Banten menjalankan usaha pada sektor Pelayanan Jasa
Kepelabuhanan dan Usaha-usaha lainnya yang mempunyai kaitan dengan usaha
tersebut. Bidang usaha PT Pelabuhan Indonesia II meliputi beberapa kegiatan
usaha yaitu:
1. Penyediaan dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan
untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal
2. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan
pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal.
3. Penyediaan dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat,
bongkar muat petikemas, curah cair, curah kering dan multi purpose.
4. Penyediaan dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan
dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, alat bongkar muat, serta
peralatan pelabuhan.
5. Penyediaan dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan
lapangan, industri dan gedung-gedung/bangunan yang berhubungan
dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda.
6. Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air kapal.
Adapun fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanannya
maka PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten memiliki fasilitas
berikut, antara lain:
14
2. Kapal Tunda
Pelabuhan Banten menyediakan 6 kapal tunda dengan kekuatan masing-
masing yaitu 2 unit kapasitas 2 x 800 Hp, 2 unit kapasitas 2 x 1200 Hp. 2
unit kapasitas 2 x 1600 Hp. Dengan kekuatan yang besar dan usia kapal
yang muda yaiu pembuatan tahun 2005 maka kapal-kapal tunda tersebut
siap beraksi sesuai permintaan dalam 24 jam.
d. Dermaga 4
Dermaga ini memiliki panjang 26 m dan lebar 10 m dengan kapasitas
daya dukung dermaga mencapai 3 ton/m2. Kedalaman kolam dermaga
mencapai -9 m LWS. Dermaga ini didesain untuk menangani bongkar
muat curah cair dengan kapal tanker.
e. Dermaga 5
Dermaga ini dibagi menjadi 3 dermaga, yakni dermaga 5A, demaga
5B dan dermaga 5C. Dermaga ini terletak di sebelah barat samping
dermaga 1 dengan berukuran panjang 403 m dan lebar 32 m dengan
kapasitas daya dukung dermaga mencapai 3 ton/m2. Kedalaman kolam
mencapai -15 m LWS. Dermaga ini didesain untuk menangani curah
kering pangan dan non pangan.
f. Dermaga 6
Dermaga ini terletak di sudut kiri bawah dari bagian bentuk U
dermaga yang memiliki panjang 25 m dan lebar 10 m dengan
kedalaman kolam dermaga mencapai -5m LWS. Dermaga ini didesain
untuk sandar kapal secara roll-onroll-off.
g. Dermaga 7
Dermaga ini letaknya sangat strategis yaitu di sebelah kiri bawah dari
bagian bentuk U dermaga yang berukuran panjang 38 m dan lebar 19
m didukung dengan kedalaman kolam -7 m LWS dan daya dukung
dermaga mencapai 3 ton/m2. Dermaga ini didesain untuk menangani
bongkar muat curah kering non pangan.
17
7. Lapangan Penumpukan
Untuk menyimpan barang yang telah dibongkar atau ingin dimuat maka
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten menyiapkan lapangan
penumpukan seluas 67.979 m2.
8. Gudang
Untuk menyimpan barang yang telah dibongkar atau ingin dimuat maka
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten menyiapkan gudang
seluas 1.534,71 m2.
1