Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The State of Indonesia is a state of the rule of law (rechtstaat) based on
Pancasila. As a state based on law, Traffic and Road Transportation under Law
No. 22/2009 is an integrated system consisting of Traffic, Road Transportation,
Traffic and Road Transportation Networks, Infrastructure of Traffic and Road
Transportation, Vehicles, Drivers, Road Users, as well as management thereof.
Motor Vehicle Inspection Authority on the Road by the Civil Servant Investigators
in the field of Traffic and Road Transportation and the Indonesian National
Police Investigators incidentally is an examination of the evidence of passed test
for vehicles compulsory tested, physical motor vehicles, haulage, method of
transporting goods and/or transport operating license.
In order to carry out its duties and functions, Civil Servant Investigators
should always coordinate with the Indonesian National Police as a coordinator
and supervisor of the Civil Servant Investigators. Investigators of the Indonesian
National Police, as the coordinator and supervisor, implement guidance and
supervision of the Civil Servant Investigators in the field of Traffic and Road
Transportation.
The research is classified into normative legal research using a statute
approach and conceptual approach.
Key words: Authority, Competency, Civil Servant Investigators, Traffic and Road
Transportation
4
Sunaryati Hartono, C.F.G., 1986,
5
“Pengantar Penelitian Hukum di Indonesia Pada Soerjono Soekanto, 1986, “Pengantar
Akhir Abad ke-20”, Alumni, Bandung, h. 134 Penelitian Hukum”, UII Press, Jakarta, h. 251.
7
an angkutan harus
umum atas didampingi
pelanggaran oleh Petugas
sebagaimana Kepolisian
dimaksud pada Negara
huruf a, huruf Republik
b, dan huruf c Indonesia
dengan
membuat dan Sumber : UU No. 22 Tahun 2009, diolah
menandatanga oleh Penulis.
ni berita acara
pemeriksaan Dari uraian pada tabel
g Menghentikan tersebut dapat disimpulkan bahwa
penyidikan
jika tidak PPNS bidang LLAJ memperoleh
terdapat cukup
bukti kewenangannya yang langsung
bersumber dari Undang-Undang
h Melakukan
penahanan yaitu Undang-Undang Nomor 22
yang berkaitan
dengan tindak Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
pidana
kejahatan Lalu Angkutan Jalan yang dibuat oleh
Lintas;
dan/atau
Presiden dan disetujui DPR RI.
Pembentukan PPNS bidang LLAJ
i Melakukan
tindakan lain ini merupakan perintah/amanat dari
menurut
hukum secara Pasal 7 ayat (2) beserta Penjelasan
bertanggung
jawab Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2 Kewenangan
1981 sehingga sumber untuk
Penyidik
Pegawai memperoleh kewenangannya berupa
Negeri Sipil
dilaksanakan kewenangan asli yang langsung
di Terminal
dan/atau bersumber dari Undang-Undang atau
tempat alat
penimbangan disebut dengan kewenangan atribusi.
yang dipasang
Dalam hal kewenangan PPNS
secara tetap.
bidang LLAJ sebagaimana dimaksud
3 Dalam hal
kewenangan Pasal 262 ayat (1) dilaksanakan
dilaksanakan
di Jalan, di Jalan, PPNS bidang LLAJ wajib
Penyidik
Pegawai berkoordinasi dengan dan harus
Negeri Sipil
wajib
didampingi oleh Petugas Polri.
berkoordinasi Sehingga kewenangan PPNS bidang
dengan dan
12
LLAJ di Jalan dapat dilakukan oleh tertulis, dan harus tunduk kepada
Petugas Polri. Dan kewenangan hukum yang berlaku atau dengan
PPNS bidang LLAJ hanya dapat kata lain adanya asas legalitas.
dilaksanakan di Terminal dan/ atau Persyaratan berlakunya asas legalitas
tempat alat penimbangan yang dalam segala bentuknya (due process
dipasang secara tetap. of law), yaitu bahwa segala tindakan
Penyidik Kepolisian Negara pemerintahan harus didasarkan atas
Republik Indonesia, selaku peraturan perundang-undangan yang
koordinator dan pengawas, sah dan tertulis.13 Disamping itu
melaksanakan pembinaan dan hukum haruslah benar-benar
pengawasan terhadap PPNS bidang dihormati dan diterapkan
LLAJ. Dalam melaksanakan sebagaimana mestinya, agar
kewenangannya PPNS bidang LLAJ tercermin adanya kepastian hukum
wajib berkoordinasi dengan Penyidik atau diatur oleh hukum, sehingga
Polri. PPNS bidang LLAJ wajib antara kepentingan individu dan
menyerahkan berkas perkara hasil kepentingan masyarakat umum
penyidikan pelanggaran Lalu Lintas terdapat keseimbangan yang
dan Angkutan Jalan beserta barang harmoni, yang akhirnya dapat
bukti kepada pengadilan melalui tercipta kedamaian dan keamanan.
Penyidik Polri. 3.2. Penindakan Pelanggaran Lalu
Dalam hal ini, Negara tidak Lintas dan Angkutan Jalan
maha kuasa dan negara tidak dapat di Jalan
bertindak sewenang-wenang.12 Pemeriksaan kendaraan
Maksudnya adalah segala bermotor di jalan dilakukan oleh
kewenangan dan tindakan alat-alat Petugas Polri dan PPNS bidang
perlengkapan negara atau penguasa LLAJ meliputi pemeriksaan
diharuskan berdasarkan atas sebagaimana tabel berikut:
peraturan perundang-undangan
13
Jimly Asshiddiqie, 2004, “Konstitusi
12 dan Konstitutionalisme Indonesia”, Kerjasama
Sudargo Gautama, 1983, “Pengertian
Tentang Negara Hukum”, Alumni, Bandung, MK RI dan Pusat Studi Hukum Tata Negara,
h.10. Fakultas HUkum UI, Jakarta, h. 125.
13
14
Achmad Ali, 2009, “Menguak Teori
Hukum (Legal Theory) & Teori Peradilan
(JudicialPrudence) Termasuk Interpretasi
Undang-Undang (Legisprudence)”, Vol. 1
Pemahaman Awal, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta h. 287.
15
BIODATA
Denpasar Bali
Email : yriswanty@yahoo.com