You are on page 1of 6

EVALUASI PELAKSANAAN REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS

PENAMBANGAN EMAS DI PT. PANCA LOGAM MAKMUR


KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA

Oleh
La Ode Muhammad Awalul Rizki Nasir
112.13.105
UPN ”Veteran” Yogyakarta
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Fakultas teknologi mineral
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia
Email: awalulr46@gmail.com

ABSTRACK:
Research conducted at PT. Panca Logam Makmur located in North Rarowatu District, Bombana Regency,
Southeast Sulawesi Province. PT. Panca Logam Makmur perform mining activities of excavation material of
alluvial gold. Mining system used is open pit with hydraulicking method.
Evaluation of reclamation implementation aimed to evaluate the implementation of reclamation success ie land
management, revegetation, and final settlement, based on (Permen ESDM) Number 7 Year 2014 on Reclamation
and Post-Mining Implementation on Mineral and Coal Mining Business Activities.
The success rate of land management reached 82.34%, where part of the land has not been done arrangement
and stockpiling. One of the shortcomings in the implementation of reclamation of PT. Panca Logam Makmur is
the absence of erosion control building so that the success rate of erosion control 0%, while the recommendation
to the company is to make erosion control building in the form of bunds and drainage. Crops planting success
rate reached 70.82% with plant growth percentage> 80%.
Based on the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources Number 7 Year 2014 on the
Implementation of Reclamation and Post-Mining on Mineral and Coal Mining Business Activities, the success
rate of reclamation of PT. Panca Logam Makmur is 62.97%. So that the implementation of reclamation on
former mining land of PT. Panca Logam Makmur is considered less successful so it is not acceptable and need
further maintenance in order to achieve success of at least 80%.
Keywords: Reclamation, erosion, Regulation, evaluation

RINGKASAN:
Penelitian dilakukan di PT. Panca Logam Makmur yang berlokasi di Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. PT. Panca Logam Makmur melakukan kegiatan penambangan bahan
galian berupa emas alluvial. Sistem penambangan yang digunakan adalah tambang terbuka dengan metode
hidraulicking.
Evaluasi pelaksanaan reklamasi yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan keberhasilan
reklamasi yaitu penataan lahan, revegetasi, serta penyelesaian akhir, yang berpedoman pada (Permen ESDM)
Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral Dan Batubara.
Tingkat keberhasilan penataan lahan mencapai 82,34%, dimana sebagian lahan belum dilakukan penataan dan
penimbunan. Salah satu kekurangan pada pelaksanaan reklamasi PT. Panca Logam Makmur adalah tidak adanya
bangunan pengendali erosi sehingga tingkat keberhasilan pengendalian erosi 0%, adapun rekomendasi kepada
pihak perusahaan adalah melakukan pembuatan bangunan pengendali erosi berupa guludan dan saluran
pembuangan air. Tingkat keberhasilan penanaman cover crops mencapai 70,82% dengan persentase
pertumbuhan tanaman > 80%.
Berdasarkan Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, tingkat keberhasilan reklamasi PT. Panca Logam Makmur
adalah 62,97%. Sehingga pelaksanaan reklamasi pada lahan bekas penambangan PT. Panca Logam Makmur
dinyatakan kurang berhasil sehingga belum dapat diterima dan perlu pemeliharaan lebih lanjut agar dapat
mencapai keberhasilan minimal 80%.
Kata Kunci: Reklamasi, Erosi, Peraturan, Evaluasi
I. PENDAHULUAN Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
1.1. Latar Belakang adalah:
Kegiatan penambangan dapat menimbulkan 1. Perhitungan prediksi erosi lahan berdasarkan
dampak terhadap suatu lahan terutama gangguan persamaan Universal Soil Loss Equation
keseimbangan permukaan tanah yang cukup besar. (USLE).
Sehingga untuk meminimalisir dampak negatif 2. Pengkajian kriteria keberhasilan reklamasi
tersebut perusahaan wajib melaksanakan kegiatan berdasarkan Permen ESDM No. 7 Tahun 2014
reklamasi dan pascatambang. Reklamasi adalah tentang Pelaksanaan Reklamasi dan
kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha Pascatambang Pada Kegiatan Usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan, dan Pertambangan Mineral dan Batubara.
memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem
1.5. Metode Penelitian
agar dapat berfungsi kembali sesuai
Metode penelitian yang digunakan adalah
peruntukkannya.
metode langsung dan tidak langsung. Metode
Upaya pengembalian kondisi lahan agar dapat
langsung dilakukan dengan pengamatan langsung
berfungsi dan berdaya guna sesuai dengan
dilapangan, sedangkan metode tidak langsung
peruntukkannya diperlukan rencana dan pelaksanaan
dilakukan dengan melakukan studi literatur baik dari
kegiatan reklamasi yang tepat oleh perusahaan
perpustakaan maupun dari arsip-arsip dan dokumen
pertambangan dan perlu upaya pembinaan dan
perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.
pengawasan oleh Pemerintah Daerah agar
Adapun tahapan-tahapan penelitian yang
pengelolaan sumberdaya mineral dan batubara dapat
dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan
dilakukan secara baik dan benar.
reklamasi antara lain:
Agar dapat diketahui sejauh mana kegiatan
a. Studi Literatur
reklamasi yang dilakukan oleh PT. Panca Logam
Tahap pertama dalam pelaksanaan penelitian
Makmur dapat memenuhi tujuan perbaikan
adalah melakukan studi literatur yang bertujuan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
mempelajari literatur, arsip perusahaan, dan juga
Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 7 Tahun
peraturan perundangan-undangan yang berkaitan
2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan
dengan penelitian. Hal ini perlu dilakukan untuk
Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
mengetahui data-data yang akan diambil serta
Mineral dan Batubara, diperlukan suatu evaluasi
menyusun rencana dalam pengambilan data pada
terhadap kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh PT.
saat dilapangan.
Panca Logam Makmur untuk mengetahui tingkat
b. Observasi Lapangan
keberhasilan dari reklamasi tersebut.
Observasi lapangan yaitu melakukan peninjauan
1.2. Perumusan Masalah serta pengamatan langsung dilapangan sebelum
Permasalahan yang timbul pada kegiatan pengambilan data untuk mengetahui kondisi
reklamasi yang telah dilaksanakan adalah kurang serta keadaan daerah penelitian berupa hasil
optimalnya penatagunaan lahan, pengendalian erosi kegiatan reklamasi yang telah dilaksanakan, dan
dan pengelolaan air, dan kegiatan revegetasi. jenis vegetasi yang ada.
Pelaksanaan kegiatan reklamasi harus sesuai dengan c. Pengambilan Data
kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, sehingga Data yang dibutuhkan pada penelitian ini terdiri
diperlukan sebuah penilaian untuk mengetahui nilai dari data primer dan data sekunder. Data primer
keberhasilan dari reklamasi yang telah dilaksanakan merupakan data yang diperoleh dari pengamatan
oleh pihak perusahaan. serta pengukuran langsung pada daerah
penelitian, meliputi pengamatan kondisi lahan,
1.3. Tujuan Penelitian
menghitung luas area pelaksanaan penataan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
lahan, persentase tumbuh tanaman, serta
1. Menilai pelaksanaan penatagunaan lahan.
melakukan dokumentasi. Data sekunder yaitu
2. Menilai pelaksanaan revegetasi.
data yang didapatkan dari literatur, penelitian
3. Menilai pelaksanaan penyelesaian akhir.
terdahulu, Balai Wilayah Sungai, serta arsip-
4. Melakukan penilaian akhir pada pelaksanaan
arsip penunjang dari perusahaan yang meliputi
reklamasi berdasarkan Peraturan Menteri Energi
data curah hujan, peta lokasi kesampaian daerah,
dan Sumberdaya Mineral (Permen ESDM)
peta pelaksanaan reklamasi, laporan pelaksanaan
Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
reklamasi terdahulu, dan laporan AMDAL
Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan
perusahaan.
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
d. Pengolahan dan Analisis Data
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan reklamasi
Data yang telah terkumpul dikelompokkan,
dalam upaya untuk meningkatkan keberhasilan
kemudian diolah dengan melakukan beberapa
reklamasi.
perhitungan dan penggambaran, setelah itu
1.4. Batasan Masalah dilakukan analisis dengan berdasarkan aturan-
aturan perundang-undangan terkait.
e. Kesimpulan 60 sampai 228 mdpl. Peta topografi daerah
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan koreksi penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.
antara hasil pengolahan data yang telah
dilakukan dengan permasalahan yang diteliti.
Kesimpulan merupakan suatu hasil akhir yang III. HASIL PENELITIAN
tercapai dari semua aspek yang telah dilakukan 3.3. Pelaksanaan Penatagunaan Lahan
pengkajian secara mendalam. 3.3.1. Penataan dan Penimbunan Kembali Lahan
Bekas Penambangan
1.6. Manfaat Penelitian Lahan bekas penambangan PT. Panca Logam
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: Makmur yang telah direklamasi pada tahun 2015
1. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam yaitu seluas 13,329 ha, dan luas lahan yang belum
pengelolaan lahan bekas tambang yang berkaitan tertata sekitar 3,890 ha. Pada lahan yang berupa
dengan penatagunaan lahan, revegetasi, serta cekungan dilakukan penimbunan atau pengisian
pengendalian erosi dan sedimentasi yang kembali dengan menggunakan material yang berasal
berdasarkan penilaian tingkat keberhasilan dari tanah penutup/overburden. Pada area reklamasi
pelaksanaan reklamasi berdasarkan pada masih terdapat beberapa lubang/cekungan bekas
Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya tambang yang belum dilakukan pengisian kembali
Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang yaitu sebanyak 4 lubang dengan total luas sebesar
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada 0,82 ha.
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
3.3.2. Penebaran Tanah Zona Pengakaran
Batubara.
Penaburan tanah pucuk dilakukan dengan
2. Sebagai bahan studi perbandingan untuk
menggunakan sistem pot.. Penaburan tanah pucuk
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
dengan sistem pot dengan dimensi pot 0,3 x 0,3 x
kegiatan reklamasi lahan bekas tambang.
0,3m dengan jarak tanam 6 x 6m. Adapun realisasi
luas area penebaran tanah pucuk adalah seluas 9,439
II. TINJAUAN UMUM
ha.
2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi kegiatan pertambangan emas PT. Panca
Logam Makmur terletak di Desa Wumbubangka,
Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana,
Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis lokasi
kegiatan terletak pada koordinat 04o 38’ 18,70” –
04o 38’ 55,10” LS dan 121o 53’ 7,30” – 121o 54’
59,6” BT. Secara administratif daerah penyelidikan
terletak di bagian Selatan Propinsi Sulawesi
Tenggara, tepatnya berada pada Desa
Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara,
Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Adapun batas-batas wilayah daerah penelitian
adalah sebagai berikut : Gambar 4.3
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kondisi Lahan yang Belum Tertata
Tinanggea Kabupaten Konsel;
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa 3.4. Pengendalian Erosi
Morengke, Kecamatan Rarowatu; Pengendalian erosi dilakukan dengan
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan melakukan pengelolaan tanah dan penanaman tanah
Rarowatu; penutup (cover crop) diantara barisan tanaman
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa pokok. Namun tidak semua lahan tertutupi cover
Langkowala, Kecamatan Rarowatu. crop, adapun lahan yang tidak tertutupi cover crop
Daerah penyelidikan ditempuh dengan mengalami erosi yang cukup berat. Tingkat curah
menggunakan kendaraan beroda dua atau beroda hujan yang tinggi dengan intensitas 261,49 mm/jam
empat dengan jarak ± 25 km dari Kota Kasipute (Ibu menyebabkan terjadinya erosi alur pada area yang
Kota Bombana) dan waktu tempuh ± 1 jam serta tidak ditanami cover crop. Sementara untuk area
berjarak ± 120 km dari Ibukota Provinsi Sulawesi yang tidak dilakukan penanaman sama sekali terjadi
Tenggara (Kendari). Daerah ini termasuk memiliki erosi parit dengan dimensi yang cukup besar.
kesampaian daerah yang cukup baik, mudah
dijangkau dari berbagai arah dengan kendaraan roda 3.5. Revegetasi
dua atau empat dengan kondisi jalan timbunan. Jenis tanaman yang digunakan untuk kegiatan
Topografi daerah penyelidikan merupakan revegetasi yaitu jambu mete, akasia, dan sengon.
perbukitan bergelombang dengan ketinggian sekitar Tanaman penutup (cover crop) pada area bekas
penambangan emas PT. Panca Logam Makmur
berupa rumput gajah.
Pada area reklamasi tahun 2015 dengan luas itu, persentase penilaian pada kriteria penatagunaan
lahan 13,329 ha, lahan yang ditutupi cover crop lahan parameter pengendalian erosi dan pengelolaan
sekitar 9,439 ha. Jumlah total tumbuhan yang air (saluran drainase) adalah 0%.
ditanam pada area revegetasi adalah 2.621 tanaman
yang terdiri dari jambu mete sebanyak 1.976 batang,
dan akasia sebanyak 645 batang. Namun dari jumlah 4.2. Penilaian Pelaksanaan Revegetasi
tersebut ada beberapa tanaman yang tidak tumbuh 4.2.1. Luas area penanaman
(mati), tumbuhan yang mati disebabkan karena Tanaman penutup (cover crop) yang ditanam
kurangnya pemeliharaan dan perawatan. Adapun pada area reklamasi adalah rumput gajah. Adapun
jumlah tanaman yang mati terdiri dari jambu mete tanaman cepat tumbuh yang digunakan adalah
sebanyak 335 batang, dan akasia sebanyak 47 akasia, dan jambu mete sebagai tanaman lokal yang
batang. ditanam pada area reklamasi. Luas area yang
direncanakan untuk dilakukan penanaman yaitu
IV. PEMBAHASAN 13,329 ha, namun luas area realisasi untuk
4.1. Penilaian Pelaksanaan Penatagunaan penanaman yakni 9,439 ha. Sehingga persentase
Lahan keberhasilan luas area penanaman sebesar 70,82%.
4.1.1. Penataan Permukaan Tanah dan Penimbunan Hasil penilaian = 0,7082 x 2,5%
Kembali Lahan Bekas Tambang = 1,77%
Luas lahan bekas penambangan PT. Panca
4.2.2. Pertumbuhan tanaman
Logam Makmur yang telah direklamasi pada tahun
Adapun persentase keberhasilan pertumbuhan
2015 yaitu 13,329 ha. Realisasi penataan permukaan
tanaman dihitung dengan membandingkan jumlah
tanah pada area reklamasi tahun 2015 adalah seluas
tanaman yang tumbuh dengan jumlah tanaman yang
9,439 ha dari total luas area reklamasi. Sehingga
seharusnya tumbuh, maka didapatkan:
persentase keberhasilan penataan permukaan tanah
dihitung dengan membandingkan luas area yang  Tanaman cepat tumbuh
598
ditata dengan luas keseluruhan area reklamasi, yaitu Keberhasilan pertumbuhan = x 100%
645
sebesar 70,82%. Maka didapatkan persentase
penilaian reklamasi kriteria penatagunaan lahan = 92,71%
parameter penataan lahan, yaitu:  Tanaman lokal
Hasil penilaian = 0,7082 x 40% Keberhasilan pertumbuhan =
1.641
x 100%
= 28,33% 1.976
Realisasi penimbunan kembali lubang bekas = 83,05%
tambang seluas 12,509 ha dari luas keseluruhan area Dari data tersebut dapat diketahui persentase
reklamasi. Sehingga persentase keberhasilan penilaian pada kriteria revegetasi parameter
penimbunan kembali lahan bekas tambang sebesar pertumbuhan tanaman dihitung dengan mengalikan
93,85%. nilai keberhasilan dengan bobot nilai yang
Hasil penilaian = 0,9385 x 40% ditentukan.
= 37,54%  Tanaman cepat tumbuh
Dari data diatas dapat diketahui bobot nilai Hasil penilaian = 0,9271 x 7,5%
rata-rata untuk parameter penataan permukaan tanah = 6,95%
dan penimbunan kembali lahan bekas tambang, yaitu
sebesar 32,94%.  Tanaman lokal
Hasil penilaian = 0,8305 x 5%
4.1.2. Penaburan Tanah Zona Pengakaran = 4,15%
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan,
realisasi penaburan tanah pucuk seluas 9,439 ha, 4.2.3. Pengelolaan Material Pembangkit Air Asam
dengan persentase keberhasilan 70,82% dari luas Tambang
area reklamasi keseluruhan. Kegiatan penambangan dan pengolahan bijih
Hasil penilaian = 0,7082 x 10% emas di PT. Panca Logam Makmur berpotensi
= 7,08% membentuk air asam tambang karena bijih emas
yang ditambang mengandung mineral-mineral
4.1.3. Pengendalian Erosi dan Pengelolaan Air sulfida yang bersifat asam dan mengandung logam
Salah satu kekurangan pada daerah penelitian berat.
adalah tidak adanya saluran drainase disekitar Pada area reklamasi PT. Panca Logam
bukaan tambang, hal ini menyebabkan terjadinya Makmur tidak terdapat sarana pengelolaan material
erosi dibeberapa lokasi yang tidak ditumbuhi pembangkit air asam tambang. Sehingga didapatkan
tanaman penutup pada daerah penelitian. Pada area persentase penilaian pada kriteria revegetasi
reklamasi PT. Panca Logam Makmur juga tidak parameter pengendalian air asam tambang adalah
terdapat bangunan pengendali erosi, pengendalian 0%.
erosi hanya dilakukan dengan melakukan
penanaman tanah penutup (cover crop). Maka dari 4.3. Penilaian Pelaksanaan Penyelesaian Akhir
4.3.1. Penutupan Tajuk
Penutupan tajuk merupakan persentase dengan mengalikan antara nilai keberhasilan
penutupan vegetasi terhadap lahan. Berdasarkan perawatan dan bobot nilai sebesar 10%.
penilaian dan pengamatan pada daerah penelitian, Hasil penilaian = 0,3 x 10% = 3%
hasil penilaian parameter penutupan tajuk adalah 4.4. Penilaian Akhir
0,708, dikalikan dengan bobot nilai 10% sehingga Berdasarkan (Permen ESDM) Nomor 7
mendapatkan nilai sebesar 7,08%. Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan
Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
4.3.2. Pemeliharaan
Mineral dan Batubara, penilaian keberhasilan
Berdasarkan pendekatan secara kuantitatif
reklamasi pada lahan bekas tambang dapat
yang disesuaikan dengan pengamatan dan penilaian
dilakukan dengan menggunakan metode skoring
pada daerah penelitian, maka didapatkan nilai
pada setiap kriteria dengan total bobot keseluruhan
keberhasilan perawatan tanaman adalah sebesar
100%. Hasil penilaian keberhasilan reklamasi dapat
30%. Sehingga persentase penilaian diketahui
dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1
Penilaian Pelaksanaan Reklamasi
Bobot Hasil Penilaian
No. Uraian Kegiatan
(%) (%)
1. Penatagunaan lahan:
a. penataan permukaan tanah dan penimbunan
40 32,94
kembali lahan bekas tambang
b. penebaran tanah zona pengakaran 10 7,08
c. pengendalian erosi dan pengelolaan air. 10 0
2. Revegetasi
a. penanaman tanaman penutup (cover crop) 2,5 1,77
b. penanaman tanaman cepat tumbuh 7,5 6,95
c. penanaman tanaman jenis lokal 5 4,15
d. Pengendalian air asam tambang 5 0
3. Penyelesaian Akhir
a. Penutupan tajuk 10 7,08
b. Perawatan 10 3
Total 100 62,97

4.5. Evaluasi Keberhasilan Reklamasi


4.5.1. Upaya Peningkatan Keberhasilan revegetasi dapat dilaksanakan sesuai dengan
Penatagunaan Lahan perencanaan yang telah ada.
a. Penataan dan penimbunan kembali lahan c. Pengendalian erosi
bekas tambang Adapun rekomendasi untuk mengurangi
Area bekas penambangan yang belum tertata tingkat bahaya erosi pada daerah penelitian
dengan baik dan cekungan yang belum adalah dengan membuat guludan dan saluran
ditimbun, dapat dilakukan pengaturan pembuangan air. Guludan dapat ditanami
kembali terhadap bentuk lahan dengan cara rumput dan disepanjang guludan sebelah
melakukan perataan permukaan tanah serta dalam dibentuk saluran air yang landai
dilakukan penimbunan. Kemiringan area sehingga dapat menampung sedimen hasil
penambangan setelah dilakukan penimbunan erosi. Saluran tersebut juga berfungsi untuk
pada daerah penelitian mencapai 37,5% dan mengalirkan aliran permukaan dari bidang
dengan kemiringan tersebut bentuk jenjang olah menuju saluran pembuangan air.
yang dibuat guna peruntukan kegiatan Pencegahan air limpasan yang sewaktu-
reklamasi yaitu guludan. Pembuatan guludan waktu masuk ke dalam lubang bukaan
diperlukan dalam penataan lereng sehingga tambang sangat diperlukan yaitu dengan
dapat tercipta lereng yang aman dan teratur pembuatan saluran pembuangan air. Saluran
serta memperkecil terjadinya erosi. pembuangan air ini berada diluar dan
b. Penebaran tanah pucuk mengeliling area reklamasi. Adanya saluran
Penebaran tanah pucuk dapat optimal pembuangan air tersebut diharapkan dapat
dilakukan apabila adanya perluasan penataan mampu mengendalikan air limpasan yang
lahan. Jika lahan telah tertata dengan baik masuk ke lubang bukaan tambang sehingga
maka penebaran tanah pucuk dapat dilakukan mengurangi terjadinya erosi. Penampang
sehingga kegiatan
saluran yang dipilih adalah bentuk trapesium peningkatan keberhasilan revegetasi dengan
yang terbuat dari tanah. memperluas area penanaman, meningkatkan
pemeliharaan tanaman, serta melakukan
pengelolaan terhadap material pembangkit air
asam tambang.
4. Tingkat keberhasilan pelaksanaan penyelesaian
akhir dengan parameter penutupan tajuk dan
pemeliharaan masing-masing 70,8% dan 65%.
Upaya peningkatan keberhasilan reklamasi dapat
Gambar 5.1 dilakukan dengan melakukan perawatan terhadap
Dimensi Penampang Saluran Pembuangan Air tanaman.
5. Total penilaian tingkat keberhasilan reklamasi
4.5.2. Upaya Peningkatan Keberhasilan Revegetasi
PT. Panca Logam Makmur adalah 62,97%.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan revegetasi
Pelaksanaan reklamasi pada lahan bekas
sangat dipengaruhi oleh penataan terhadap
penambangan PT. Panca Logam Makmur
permukaan tanah dan penebaran tanah pucuk. Sejauh
dinyatakan kurang berhasil, belum dapat diterima
ini pelaksanaan revegetasi hanya dilakukan pada
dan perlu pemeliharaan lebih lanjut agar dapat
lahan yang telah tertata, adanya penataan lahan
mencapai keberhasilan minimal 80%.
kembali terhadap area yang belum tertata dapat
memperluas area penanaman tumbuhan sehingga 5.2. Saran
kegiatan revegetasi yang telah direncanakan dapat Beberapa saran yang dapat digunakan untuk
tercapai. Perawatan dan pemeliharaan terhadap kegiatan reklamasi selanjutnya adalah:
tanaman harus lebih diperhatikan seperti pemberian 1. Perlu dilakukan pengujian kualitas air pada
pupuk yang teratur sesuai dosis yang dibutuhkan, kolam sedimen.
pembersihan tanaman gulma, serta penyulaman 2. Diperlukan adanya pengujian tingkat kesuburan
tanaman yang mati. tanah pada area reklamasi.
Masalah lain dalam pelaksanaan revegetasi 3. Diperlukan rancangan sistem penyaliran serta
adalah pengelolaan material pembangkit air asam rancangan kolam sedimen pada area
tambang. Sejauh ini belum ada upaya yang penambangan.
dilakukan pihak perusahaan terhadap pengelolaan
material pembangkit air asam tambang. Salah satu VI. DAFTAR PUSTAKA
rekomendasi untuk pencegahan terbentuknya air Foth, Henry D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
asam tambang adalah dengan menempatkan Jakarta: Erlangga.
timbunan di atas permukaan air tanah kemudian Hanafiah K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
dipadatkan dan dilapisi dengan tanah liat, serta dapat Jakarta: Raja Grafindo Persada.
dilakukan pembuatan paritan disekeliling bukaan Norman K. David, dkk. 1997. Best Management
tambang guna mencegah masuknya air ke dalam Practices for Reclaiming Surface Mines in
area penambangan. Washington and Oregon. Washington
Department of Natural Resources.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Rosmarkam Afandie. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
5.1. Kesimpulan Yogyakarta: Kanisius.
Berdasarkan uraian dari penjelasan bab-bab Sitanala Arsyad. 1989. Konservasi Tanah dan Air.
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai Bandung: IPB.
berikut : Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan
1. Tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan Air. Yogyakarta: Andi Offset.
penatagunaan lahan yang dilakukan dengan cara Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang
penimbunan dan perataan tanah yaitu 82,34%. Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi Offset.
Selanjutnya diperlukan usaha penataan dan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang
penimbunan kembali pada lahan yang belum Pertambangan Mineral dan Batubara.
tertata dan pada cekungan yang terbentuk. Permen ESDM No.7 Tahun 2014 tentang Reklamasi
2. Tidak adanya bangunan pengendalian erosi dan dan Pasca Tambang.
pengelolaan airpada area reklamasi, maka tingkat Permenhut No. P 4/Menhut-II Tahun 2011 tentang
keberhasilan 0%. Upaya yang dapat dilakukan Pedoman Reklamasi Hutan.
dalam penanganan erosi yaitu dengan pembuatan Permenhut No.P32/Menhut-II Tahun 2009 tentang
guludan dan saluran pembuangan air. Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik
3. Tingkat keberhasilan pelaksanaan revegetasi Rehabilitas Hutan dan Lahan Daerah Aliran
dengan parameter luas area penanaman yang Sungai.
dilakukan dengan cara penanaman cover crop ___________, 2010, Data-data dan Arsip
dan tanaman pokok berupa jambu mete dan Perusahaan PT. Panca Logam Makmur.
akasia yaitu sebesar 70,82%.. Upaya untuk

You might also like