You are on page 1of 27

Jurnal Ilmu Hukum

_____________________________________________________________________________________

ASPEK HUKUM TENTANG The North Coast Jakarta reclamation


PEMBERIAN IZIN activities are inseparable from the
KEGIATAN REKLAMASI controversy, because there has been a
PANTAI UTARA JAKARTA polemic and the discussion of which
regulations can be used as a legal basis for
the implementation of reclamation and who
JURNAL ILMU HUKUM has the most authority in giving permits and
recommendations on the implementation of
reclamation and the process of building
Diajukan UntukMemenuhi Salah facilities and infrastructure for the
SatuSyarat
economic activities that is on the land
GunaMencapaiGelar Magister Hukum
resulting from reclamation. The granting of
the North Coast Jakarta reclamation permit
Disusun oleh : is considered legally inappropriate. Many
Nama : Budi Drajat Budiman legal rules and reclamation permit
NPM : 158040030 conditions are implemented but not in
Konsentrasi : Hukum Ekonomi accordance with the applicable laws and
regulations. From the many legal events or
disputes that occur, the most important
thing is to formulate the form of problem
solving in accordance with the applicable
laws and regulations. This research takes
the formulation of the problem; 1. What is
the legal aspect of the policy for granting
reclamation permits for the north coast of
Jakarta? 2. What is the impact of the
Jakarta North Coast reclamation permit for
the community? 3. How to solve the
problem regarding the granting of the North
Coast Jakarta reclamation permit?
In this study using the research
methods that include the specification of
analytical descriptive research, the
approach method used in this study is a
normative juridical approach, this research
phase is taken from the data below by
conducting a literature study (Library
PASCA SARJANA ILMU HUKUM Study), the data collection techniques in this
UNIVERSITAS PASUNDAN study was conducted by the document study
BANDUNG through literature study Data collection
2018 tools used in this study, namely pens, books,
erasers, computers and internet facilities,
ABSTRACT were analyzed with normatively qualitative.

1
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

The results of this study are first, the pelaksanaan reklamasi dan siapakah yang
permit for the reclamation of the North paling berwenang dalam memberikan izin
coast of Jakarta is considered inadequate, maupun rekomendasi atas pelaksanaan
reklamasi beserta proses pembangunan
because the Governor of Jakarta has issued
sarana dan prasarana pusat kegiatan
a permit before the Reclamation Regional ekonomi yang ada diatas tanah hasil
Regulation, the Raperda of Reclamation is reklamasi.Pemberian izin reklamasi Pantai
submitted to the Jakarta Provincial Utara Jakarta, dinilai tidak patut secara
Regional People's Representative Assembly hukum.Banyak kaidah hukum maupun
after the Reclamation Permit is issued by syarat-syarat perizinan reklamasi yang
the Governor. The provincial government of dilaksanakan tapi tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
Jakarta also cannot prove the existence of
berlaku.Dari sekian banyak kejadian atau
the Regional Regulation of Small Coastal perselisihan hukum yang terjadi, yang
and Island Zoning Plans (RZWP-3-K). terpenting adalah merumuskan tentang
Secondly, the impact of the Jakarta Bay bentuk penyelesaian masalah agar sesuai
reclamation is the destruction of living dengan peraturan perundang-undangan yang
places of animals and coastal plants so that berlaku.Penelitian ini mengambil rumusan
fishermen lose their jobs. Meanwhile the masalah; 1.Bagaimanakah aspek Hukum
tentang kebijakan pemberian izin reklamasi
coastal area which was originally a public
Pantai utara Jakarta ? 2. Apa dampak
space for the community will be lost or pemberian izin reklamasi pantai utara
reduced because private activities will be Jakarta bagi Masyarakat ? 3. Bagaimana
used. Third, then the steps that need to be penyelesaian permasalahan atas pemberian
taken are, the developers must complete the izin reklamasi Pantai Utara Jakarta?
planning and implementation of the Dalam Penelitian ini menggunakan
reclamation documents. In addition, pay metode penelitian yang meliputi spesifikasi
penelitian yang bersifat deskiptif analitis,
attention to all the positive and negative metode pendekatan yang digunakan dalam
impacts that may arise in all areas affected penelitian ini adalah metode pendekatan
by the reclamation and where the yuridis normative, tahap penelitian ini
reclamation material sources are taken. In diambil dari data dibawah ini dengan
order for the reclamation decision making melakukan studi pustaka (Library Study,
to be optimal, the decision on what to do in teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan studi dokumen
reclamation must prioritize the principles of
(document study) melalui studi
inclusive (involving all stakeholders), open kepustakaan. Alat pengumpul data yang
and transparent. dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu
pulpen, buku, penghapus, computer dan
Keywords: Reclamation Licensing, fasilitas internet, dianalisis secara normative
Environmental Protection, inclusive kualitatif.
principle Hasil penelitian ini pertama,
Perizinan reklamasi pantai Utara Jakarta
ABSTRAK dinilai tidak layak, karena Gubernur DKI
telah mengeluarkan Izin terlebih dahulu
Kegiatan reklamasi Pantai Utara sebelum adanya Peraturan Daerah
Jakarta tidak lepas dari adanya kontroversi, Reklamasi, Raperda Reklamasi diserahkan
karena telahterjadi polemik dan kepada DPRD Provinsi DKI setelah Izin
pembahasan tentang peraturan manakah reklamasi di keluarkan oleh Gubernur.
yang dapat dijadikan landasan hukum dalam Pemprov DKI Jakarta juga tidak dapat
2
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

membuktikan tentang adanya Peraturan Pembangunan perumahan dan


Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan permukiman jika dilakukan secara benar
Pulau Kecil (RZWP-3-K).Kedua, Dampak akan memberikan kontribusi langsung
dari reklamasi teluk Jakarta adalah, terhadap peningkatan kesejahteraan dan
musnahnya tempat hidup hewan dan pengentasan kemiskinan. Hal tersebut
tumbuhan pantai sehingga nelayan disebabkan karena pembangunan
kehilangan lapangan pekerjaan. Sementara perumahan dapat mendorong
itu wilayah pantai yang semula merupakan pertumbuhan wilayah dan ekonomi
ruang publik bagi masyarakat akan hilang daerah, mendukung pembangunan sosial
atau berkurang karena akan dimanfaatkan budaya secara nasional.Apabila
kegiatan privat. Ketiga, Maka langkah yang kebutuhan dasarakan perumahan
perlu diambil adalah, para pengembamg tersebut tidak dapat dipenuhi segera,
harus melengkapi dokumen perencanaan maka akan menimbulkan permasalahan
dan pelaksanaan reklamasi.Selain itu, pada manusia, dimana manusia tersebut
memperhatikan semua dampak positif dan tidak mampu melaksanakan fungsi
negatif yang mungkin timbul di seluruh sosialnya, atau manusia tersebut tidak
wilayah dampak reklamasi dan di tempat sejahtera secara sosial.1
sumber material reklamasi diambil. Agar
pengambilan keputusan reklamasi bisa Bagi pengusaha Properti /
menjadi optimal, maka keputusan atas apa developer, Properti merupakan aset vital
yang harus dilakukan dalam reklamasi yang kemudian diwujudkan secara
haruslah mengedepankan prinsip-prinsip konkret melalui pembangunan yang
inklusif (mengikutsertakan seluruh sesuai dengan visi dan misi perusahaan
pemangku kepentingan), terbuka dan tersebut. Hal inilah yang mendorong
transfaran. beberapa perusahaan properti untuk
memanfaatkan lahan dalam kondisi
Kata Kunci : Perizinan Reklamasi, apapun guna pengembangan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup, Prinsip pembangunan properti. Bahkan di teluk
inklusif. Jakarta telah berkembang kawasan
perumahan mewah dan pusat ekonomi
bisnis terpadu, yang pengadaan
Pendahuluan lahannya secara sengaja di bangun
melalui suatu upaya reklamasi terhadap
A. Latar belakang masalah pantai yang ada
Rumah yang lazim digunakan Pelaksanaan Pembangunan
sebagai tempat tinggal bagi manusia, ekonomi masyarakat termasuk kegiatan
selain berfungsi sebagai tempat tinggal reklamasi pantai tidak lepas dari peran
atau hunian dan sarana pembina serta kewenangan yang dimiliki oleh
keluarga yang mendukung pemerintah.Dalam hal pemberian izin
perikehidupan dan penghidupan juga kegiatan reklamasi pantai bagi para
mempunyai fungsi sebagai pusat pengembang.
pendidikan keluarga, persemaian
budaya, dan penyiapan generasi muda. Kewenangan, jika dilihat secara
Oleh karena itu, pengembangan teori dapat didefinisikan seperti yang
perumahan dengan lingkungannya yang disampaikan oleh H.D Stout, dimana
layak dan sehat merupakan wadah untuk
1 . Suradi :Studi Evaluasi Dampak
pengembangan sumber daya bangsa
Kebijakan Sosial : Rehabilitasi Sosial Rumah
Indonesia di masa depan. Tidak layak Huni bagi Keluarga Miskin di Kota
banjarmasin. Jurnal Sosiokonsepsia Vol 17,
No. 02 2012, hal 206
3
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

kewenangan adalah pengertian yang Pemerintah pusat memberi


berasal dari hukum pemerintahan, yang penjelasan bahwa Gubernur DKI
dapat dijelaskan sebagai keseluruhan Jakartalah yang berwenang atas
aturan-aturan yang berkenaan dengan reklamasi Pantura Jakarta. Namun ada
perolehan-perolehan dan penggunaan beberapa pendapat yang bertentangan
kewenangan dari pemerintah oleh subjek terhadap hal ini, seperti di sampaikan
hukum publik di dalam hubungan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang
hukum publik.2 berpendapat bahwa reklamasi pantai di
kawasan Jakarta Utara merupakan
Kewenangan pemberian izin kewenangan pemerintah pusat.4Tentunya
reklamasi Pantura Jakarta dapat di hal ini menjadi menarik untuk dipelajari,
persepsikan sebagai implementasi mengapa perbedaan pendapat terkait
kewenangan yang dimiliki kewenangan reklamasi di DKI Jakarta
pemerintah.Perizinan tidak lahir dengan terjadi.
sendirinya secara serta merta, namun
mestinya ditopang oleh “wewenang” Pengertian Reklamasi diatur
yang telah diberikan kepada pejabat dalam Pasal 1 angka 23 UU No. 1/2014
publik (pemerintah sebagai pelaksana jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Presiden
Undang-undang/ chief excecutive). Nomor 122 Tahun 2012 tentang
Reklamasi di Wilayah Psisir dan Pulau-
Pada akhirnya pemberian Izin pulau Kecil (Perpres No. 122/2012).
oleh pemerintah kepada orang/ individu Reklamasi adalah kegiatan yang
dan badan hukum dilaksanakan melalui dilakukan oleh orang dalam rangka
surat keputusan atau ketetapan yang meningkatkan manfaat sumber daya
selanjutnya menjadi ranah hukum lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan
administrasi negara.3 sosial ekonomi dengan cara pengurugan,
pengeringan lahan atau drainase.
Reklamasi Pantai Utara Jakarta
tidak lepas dari adanya kontroversi yang Secara umumperaturan dan
telah menarik perhatian perundang-undangan yang mengatur
masyarakatsecara luas, karena selain mengenai reklamasi dapat di lihat
adanya isu korupsi serta rusaknya dalam Undang-Undang Nomor 27
lingkungan dan hilangnya mata Tahun 2007 tentang Pengelolaan
pencaharian nelayan, dalam kegiatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
reklamasi juga telah terjadi polemik dan Kecil (UU No. 27/2007) sebagaimana
pembahasan tentang Peraturan yang diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
manakah yang dapat dijadikan landasan Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
hukum dan siapakah yang paling Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
berwenang dalam memberikan izin tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
maupun rekomendasi atas pelaksanaan Pulau-Pulau Kecil (UU No. 1/2014).
reklamasi beserta proses pembangunan
sarana dan prasarana pusat kegiatan Pasal 34 ayat (1) UU No.
ekonomi. 27/2007 nengatur Reklamasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dapat
dilaksanakan semata-mata dalam rangka
2. Ridwan HR. Hukum Administrasi 4. Utami Diah Kusumawati, Istana
Negara. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta : Pemberian Izin Reklamasi Kewenangan
2013. Hal 71. Pemerintah Pusat, www.cnnindonesia.com. di
3. Damang, Pengertian unduh pada Rabu 1 Februari 2017
Perizinan,www.negarahukum.com. di unduh
pada Rabu 1 Februari 2017
4
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

meningkatkan manfaat dan/atau nilai Keputusan Presiden (Kepres)


tambah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Nomor 52 Tahun 1995, seyogianya tidak
Kecil ditinjau dari aspek teknis, dapat digunakan karena dinilai sudah
lingkungan, dan sosial ekonomi. Dalam tidak berlaku lagi karena sudah
Penjelasan Pasal 34 ayat (1) UU no. digantikan dengan adanya peraturan
27/2007 Reklamasi di wilayah pesisir yang lebih baru. Menurut Mahfud MD,
hanya boleh dilakukan apabila manfaat Kepres yang ada sebelum tahun 2000,
sosial dan ekonomi yang diperoleh lebih sebelum adanya amandemen Undang-
besar daripada biaya sosial dan biaya Undang Dasar 1945, posisinya sejajar
ekonominya. dengan perpres sesudah tahun 2000,
karena kedudukannya sejajar, setelah
Perencanaan dan pelaksanaan ada perpres, maka yang lama harus
kegiatan reklamasi diatur lebih lanjut dicabut dan dinilai tidak berlaku
oleh Peraturan Presiden, yaitu Peraturan lagi.6Dalam perkembangannya, terkait
Presiden Nomor 122 Tahun 2012 kegiatan reklamasi pantai, telah terbit
tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
dan Pulau-Pulau Kecil (Perpres No. 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan
122/2012), dan Perpres No. 122/2012 ini Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang,
masih berlaku. Bekasi, puncak. Cianjur, dan Peraturan
Presiden Nomor 122 Tahun 2012
Pemerintah Daerah, dan setiap
tentang Reklamasi di Wilayah Pesisr dan
orang yang akan melaksanakan
Pulau-pulau Kecil.
reklamasi wajib memiliki izin lokasi dan
izin pelaksanaan reklamasi, Prinsip Good
sebagaimana di atur dalam (Pasal 15 Governanceseharusnya tetap
Perpres No. 122/2012). dikedepankan dalam penerbitan Izin,
guna tercapainya keseimbangan antara
Realitasnya kini, seperti
ketiga pemangku kepentingan yaitu
proyek reklamasi 17 pulau di Pantai
State, Private Sector dan Civil Society
Utara (Pantura) Jakarta masih
Organization. Govenance dapat tercipta
berlanjut.Meskipun proyek ini ditentang
dengan baik apabila ketiga pemangku
sejumlah pihak, Gubernur DKI
kepentingan (state, private sector, dan
Jakarta Basuki Tjahaja
society) sebagai kekuatan yang
Purnama bersikukuh bahwa hal ini tidak
bersinergi, saling mendukung dan
menyalahi aturan dan berpegang pada
memiliki suara dalam mempengaruhi
dasar hukum yang jelas dalam
pembuatan keputusan.Kesejajaran,
menerbitkan izin reklamasi.Selama ini,
kesamaan, kohesi dan keseimbangan
Basuki dan Pemprov DKI Jakarta
peran dan saling mengawasi yang
berpegangan pada ketentuan dalam
dilakukan oleh tiga pemangku
Pasal 4 Keputusan Presiden (Kepres)
kepentingan tersebut, sangat
Nomor 52 Tahun 1995
berpengaruh terhadap upaya
tentang reklamasiPantai Utara Jakart, 5
menciptakan tata kepemerintahan yang
bahwa wewenang dan tanggung jawab
baik.Prinsip good governance
reklamasi Pantai Utara ada pada
digunakan untuk menilai apakah
Gubernur selaku Kepala Daerah Khusus
Keputusan telah berfungsi secara efektif
Ibu Kota (DKI) Jakarta.
dan efisien untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan, atau justru sebaliknya
5. Andri Donnal Putera, Menguji sehingga terjadi sengketa hukum. Maka
Argumen Ahok soal Dasar Hukum Reklamasi oleh sebab itu meletakan landasan
Pantai Utara Jakarta KOMPAS . COM, di
unduh 5 April 2017 6. Ibid
5
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

hukum yang tepat serta bekeadilan 1. Bagaimanakah aspek Hukum


menjadi keharusan dalam penerapan tentang kebijakan pemberian izin
hukum atas kegiatan reklamasi pantai, reklamasi Pantai utara Jakarta ?
karena persoalan yang muncul di Pantai 2. Apa dampak pemberian izin
Utara Jakarta bukan hal yang mustahil reklamasi pantai utara Jakarta bagi
akan muncul pula di wilayah-wilayah Masyarakat ?
lain di Indonesia yang tengah 3. Bagaimana penyelesaian
melakukan kegiatan reklamasi. permasalahan atas pemberian izin
reklamasi Pantai Utara Jakarta?
Adanya peraturan perundang-
undangan yang diabaikan seperti dalam C. Metode Penelitian
kasus reklamasi Pantai utara Jakarta,
Permasalahan muncul karena Pasal 50 Metode yang digunakan dalam
ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2014 penelitian ini adalah pendekatan yuridis
menyatakan bahwa Menteri berwenang normatif, yaitu menguji dan mengkaji
memberikan dan mencabut izin lokasi data sekunder. Berkenaan dengan
dan izin pengelolaan wilayah perairan, pendekatan yurisd normative yang
pesisir, dan pulau-pulau lintas provinsi, digunakan, maka penelitian yang
kawasan strategis nasional (KSN), dilakukan melalui dua tahap yaitu studi
kawasan strategis nasional tertentu kepustakaan dan penelitian lapangan
(KSNT), dan kawasan konservasi yang hanya bersifat penunjang, analisis
nasional. Sementara, Gubernur data yang dipergunakan adalah analisis
berwenang memberikan dan mencabut yuridis kualitatif, yaitu data yang
izin lokasi dan izin pengelolaan di diperoleh baik data sekunder maupun
wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau data primer dianalisis tanpa
kecil dan Bupati atau Walikota menggunakan rumusan statistic,
berwenang memberikan dan mencabut
izin di wilayah perairan pesisir dan PEMBAHASAN
pulau-pulau kecil.Namun, UU Nomor 1 1. Aspek Hukum Tentang Kebijakan
Tahun 2014 tegas hanya membahas izin Pemberian Izin Reklamasi Pantai
pengelolaan dan izin lokasi.Sementara, Utara Jakarta
izin reklamasi sebagaimana diatur dalam Proyek reklamasi Teluk Jakarta
Keppres 52 Tahun 1995 telah membahas bukanlah hal baru dalam perkembangan
izin prinsip dan izin pelaksanaan.Dua pembangunan Ibu Kota.Sejak awal
hal itu berbeda satu dengan lainnya. perencanaanya telah mendapati
Catatan penting lainnya UU Nomor 1 penolakan dari masyarakat dan nelayan
Tahun 2014 tidak mengacu pada karena dampaknya terhadap
Keppres 52 Tahun 1995. pemburukan lingkungan pesisir maupun
penggusuran ruang hidup dan
Bertitik tolak dari pemaparan penghidupan nelayan di Teluk
tersebut, penulis bermaksud melakukan Jakarta.Walaupun kepemimpinan di DKI
penelitian mengenai :ASPEK HUKUM Jakarta berganti dari satu gubernur ke
TENTANG PEMBERIAN gubernur baru, berbagai kajian
IZINKEGIATAN REKLAMASI akademik maupun pengalaman warga
PANTAI UTARA JAKARTA terhadap dampak buruk proyek
reklamasi tidak cukup menghentikan
B. Identifikasi Masalah
proyek tersebut. Sebaliknya, kegiatan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka reklamasi semakin agresif, dengan
dapat diidentifikasikan masalahnya rencana pembangunan 17 pulau baru di
sebagai berikut: depan Teluk Jakarta.
6
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

termasuk dalam kategori Kawasan


Andalan, yaitu kawasan yang
mempunyai nilai strategis dipandang
dari sudut ekonomi dan perkembangan
kota.
KEPRES No. 17 Tahun 1994
menjadi dasar bagi keluarnya KEPRES
No. 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi
SumberPeta : Kelompok Keahlian Perencanaan dan Pantai Utara Jakarta, yang didalamnya
Perancangan Kota ITB telah menegaskan bahwa untuk
mewujudkan fungsi Kawasan Pantai
Izin reklamasi kawasan Pantai Utara Jakarta sebagai Kawasan Andalan,
Utara Jakarta telah dilakukan sejak diperlukan upaya penataan dan
tahun 1980-an, pada saat Gubernur pengembangan Kawasan Pantai Utara
Tjokropranolo memimpin Pemerintahan melalui reklamasi pantai utara dan
DKI Jakarta dari tahun 1977-1982. Pada sekaligus menata ruang daratan pantai
saat itu, PT Harapan Indah memperoleh yang ada secara terarah dan terpadu.
izin untuk mereklamasi kawasan Pantai Dalam Pasal 4 Kepres No. 52
Pluit selebar 400 meter dengan Tahun 1995, ditegaskan bahwa
penimbunan untuk permukiman mewah Wewenang dan tanggung jawab
Pantai Mutiara, selain itu PT Reklamasi Pantura berada pada
Pembangunan Jaya juga memperoleh Gubernur Kepala Daerah Khusus
izin untuk kegiatan reklamasi kawasan Ibukota Jakarta.Pasal 4 inilah yang telah
Ancol pada sisi utara untuk kawasan menjadi dasar bagi para Gubernur untuk
industri dan rekreasi sekitar tahun 1981. melaksanakan kegiatan reklamasi di
Reklamasi sudah diperhitungkan wilayah Pantai Utara Jakarta. Sehingga
sebagai salah satu pendekatan dalam setelah keluarnya Kepres tersebut,
pembangunan wilayah kota di dalam selanjutnya pemeritah DKI Jakarta
Rencana Umum Tata Ruang DKI Jakarta membuat PERDA tentang Reklamasi,
tahun 1985-2005. Pada tahun 1980- yang di tuangkan dalam PERDA No. 8
1990-an, Gubernur DKI Jakarta yang Tahun 1995 TENTANG
pada saat itu dijabat oleh Soeprapto, PEYELENGGARAAN REKLAMASI
telah merancang, merumuskan serta DAN RENCANA TATA RUANG
memutuskan Rencana umum Tata KAWASAN PANTURA JAKARTA,
Ruang DKI Jakarta 1985-2005, di yang dalam konsideran dan
dalamnya telah menempatkan pertimbangannya yang tertulis pada
Reklamasi sebagai RBWK (Rencana point b. telah menegaskan bahwa
Bangunan Wilayah Kota). Reklamasi berdasarkan Keputusan Presiden
skala kecil sudah mulai dilaksanakan di Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
daerah Penjaringan, Pademangan, 1995 kepada Gubernur Kepala Daerah
Ancol, dan Pluit. Khusus Ibukota Jakarta diberi
Pada tahun 1994 Presiden Wewenang dan tanggung jawab atas
Soeharto, mengeluarkan KEPRES No. penyelenggaraan reklamasi Kawasan
17 Tahun 1994 Tentang RENCANA Pantai Utara Jakarta; selanjutnya pada
PEMBANGUNAN LIMA TAHUN point c. telah ditekankan bahwa sebagai
KEENAM (REPELITA VI) 1994/95- tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor
1998/99, bahwa sesuai dengan 52 Tahun 1995 dimaksud huruf b, perlu
Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun menetapkan ketentuan yang lebih
1994 tentang Repelita Enam, Kawasan operasional dan teknis di daerah yang
Pantai Utara adalah wilayah yang
7
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

menyangkut penyelenggaraan reklamasi melanda Indonesia pada tahun 1998


dan penataan kawasan Pantura Jakarta. -1999, serta terjadinya gerakan
Wewenang Gubernur DKI reformasi yang telah merubah tatanan
Jakarta yang tertuang dalam Keputusan kehidupan bangsa. Karena ada krisis
Presiden (Keppres) Nomor 52 Tahun moneter dan krisis politik tahun
1995 tentang Reklamasi Pantai 1999tersebut jadi proyek itu berhenti.
Utara.Memiliki arti bahwa aturan Pada Tahun 2003 Menteri
tersebut telah memberikan kewenangan Lingkungan Hidup mengeluarkan Surat
penuh kepada gubernur DKI Jakarta. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Dengan wewenang tersebut, No. 14 Tahun 2003 Tentang Ketidak
Gubernur berhak untuk mengeluarkan Layakan Rencana Kegiatan Reklamasi
izin reklamasi kepada pengembang dan Revitalisasi Pantai utara Jakarta
maupun memberhentikan proyek oleh Badan Pelaksana Reklamasi Pantai
tersebut, jika ditemukan permasalahan Utara Jakarta di Provinsi Daerah Khusus
dalam pelaksanaannya. Hal tersebut Ibukota Jakarta. Hasil studi AMDAL
menjadi kewenangan gubernur DKI. terhadap rencana Reklamasi Pantura
Selain itu Keppres 52 tahun 1995 Jakartamenunjukkan bahwa kegiatan
merupakan pelaksanaan dari Keputusan reklamasi tersebut akan menimbulkan
Presiden nomor 17 tahun 1994 tentang berbagai dampak lingkunganantara lain:
Rencana Pembangunan Lima Tahun 1. Kontribusi terhadap intensitas dan
(Repelita VI). Di dalamnya dibahas luas genangan banjir di Jakarta.
tentang kawasan strategis Pantai Utara 2. Kerusakan ekosistem laut akibat
Jakarta. pengambilan bahan urugan sebanyak
Atas dasar kewenangan yang 330
penuh itulah Gubernur Sutiyoso selain juta m3 yang saat ini belum jelas
membuat PERDA, Gubernur juga lokasi pengambilan dan
mengeluarkan Peraturan Gubernur transportasinya.
sebagai instrument hukum yang 3. Gangguan terhadap operasional
mengatur hal-hal yang bersifat teknis, PLTU/PLTGU Muara Karang yang
melalui Pergub No. 973 Tahun 1995 menyuplai kebutuhanlistrik Jakarta
tentang Pembentukan Badan Pelaksana diantaranya adalah kawasan Istana
Reklamasi Pantai Utara Jakarta, J0 Negara,JalanSudirman,Monas dan
Pergub No. 220 Tahun 1998 Bandara Soekarno Hatta. Gangguan
tentangPenyempurnaan Organisasi dan tersebut diakibatkan oleh
Tata Kerja Badan Pelaksana Reklamasi kenaikansuhu air pendingin.
PantaiUtara Jakarta, Serta Keputusan 4. Penyediaan sumber air bersih yang
Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 138 belum jelas.
tahun 2000 tentang Tata Cara 5. Potensi konflik dengan masyarakat
Penyelenggaraan Reklamasi Pantai nelayan di Kamal Muara, Muara
Utara Jakarta Angke,Muara Baru, Kampung Luar
Batang dan pemukiman padat di
Tahun 1999, Pemerintah DKI depan Taman ImpianJaya Ancol
Jakarta menerbitkan Perda No. 6 Tahun serta Marunda Pulo.
1999 tentang Rencana Tata Ruang 6. Memperluas potensi pencemaran ke
Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2010, arah perairan Pulau Seribu akibat
yang dijadikan panduan pelaksanaan aktivitasdi darat.7
reklamasi Pantura Jakarta. Namun pada
tahun 1999, proyek reklamasi tidak
7.Karliansyah, Sidang pertama gugatan 6
dapat berjalandengan mulus, karena perusahaan kontraktor bp pantura digelar,
terhambat oleh krisis moneter yang www.menlh. go.id, diakses 3 Februari 2018
8
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Berdasarkan rekomendasi di Pantai Utara Jakarta. Luas lahan


Komisi Penilai AMDAL Pusat atas Reklamasi mencapai sekitar 240 hektar.
kajianhasil AMDAL Rencana Reklamasi Setelah Keputusan Presiden nomor
dan Revitalisasi Pantai Utara 52 Tahun 1995 tersebut terbit hingga tahun
Jakarta,MenteriNegara Lingkungan 2000, jumlah perusahaan yang melakukan
Hidup akhirnya mengeluarkan MoU menjadi bertambah sebanyak 10
Keputusan No.14 Tahun 2003 tentang Perusahaan, hingga tahun 2012, diketahui
Ketidaklayakan Rencana Reklamasi dan bahwa setidaknya sudah ada enam (6)
Revitalisasi Pantai Utara Jakarta.8 perusahaan yang mengantongi Izin
Atas SK Menteri Lingkungan Pelaksanaan Reklamasi untuk tujuh (7)
hidup no. 14 Tahun 2003 ini, para pulau yaitu pulau 1, 2A, 2B, G, F, I, dan K.
pengembang melakukan gugatan kepada Sementara perizinan untuk untuk pulau A,
pihak Pengadilan Tata Usaha Negara. B, I, J, L, M, dan O masih pada tahap izin
Pasalnya, para penggugat telah prinsip.
melakukan kontrak untuk melakukan
reklamasi dengan Pemerintah DKI
Jakarta sebelum adanya SK Menteri ini.
Sehingga dengan adanya SK tersebut,
penggugat merasa dirugikan. Hal inilah
yang menjadi legal standing para
penggugat membawa SK Menteri ke
PTUN.
Dalam pengadilan tingkat
Sumber : Kelompok Keahlian Perencanaan dan
pertama gugatan para penggugat Perancangan Kota ITB
dinyatakan oleh hakim tidak dapat Peta Lokasi perusahaan / pengembang yang
diterima.Begitu pun dalam tingkat memohon izin reklamasi di kawasan Pantai utara
banding dan kasasi, hakim menguatkan Jakarta sebelum keluarnya Kepres No. 52 Tahun
putusan sebelumnya.Namun, dalam 1995
Peninjauan Kembali, Mahkamah Agung
justru memutus sebaliknya. Hakim yang Adapun perusahaan / pengembang yang
memeriksa dan mengadili perkara memohon izin reklamasi di kawasan Pantai
Nomor 12 PK/TUN/2011 ini utara Jakarta sebelum keluarnya Kepres No.
mengabulkan gugatan penggugat untuk 52 Tahun 1995, anatara lain;
seluruhnya, yaitu menyatakan SK
Menteri tidak sah dan meminta Menteri
Negara Lingkungan Hidup untuk
mencabut SK tersebut.Dampak putusan
ini, maka kegiatan Reklamasi Pantai
utara Jakarta dapat dilanjutkan. Catatan :
Suber data ; Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum, Biro Hukum Pemprov DKI
Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta Jakarta
mengenai Perizinan Reklamasi Teluk
Jakarta
Sebelum terbitnya Keputusan
Presiden nomor 52 tahun 1995, telah
terdapat empat (4) pengembang yang sudah
meneken MoU dengan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta untuk pelaksanaan Reklamasi

8. Ibid
9
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

1. pasal 1 angka 23 yang mengatur


definisi reklamas
“Reklamasi adalah kegiatan yang
dilakukan oleh Orang dalam rangka
meningkatkan manfaat sumber daya
lahan ditinjau dari sudut lingkungan
dan sosial ekonomi dengan cara
pengurugan, pengeringan lahan atau
SumberPeta : Kelompok Keahlian Perencanaan dan drainase”,
Perancangan Kota ITB
2. pasal 34 yang mengatur limitasi dari
Peta Lokasi Para pengembang maupun perusahaan
pelaksanaan reklamasi,
yang memohon izin reklamasi di kawasan Pantai
Utara Jakarta setelah keluarnya Kepres No. 52 Tahun 1) Reklamasi Wilayah Pesisir dan
1995 Pulau-Pulau Kecil dilakukan
dalam rangka meningkatkan
Para pengembang maupun perusahaan yang manfaat dan/atau nilai tambah
memohon izin reklamasi di kawasan Pantai Wilayah Pesisir dan PulauPulau
Utara Jakarta setelah keluarnya Kepres No. Kecil ditinjau dari aspek teknis,
52 Tahun 1995, antara lain ; lingkungan, dan sosial ekonomi.
2) Pelaksanaan Reklamasi
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib menjaga dan
memperhatikan:
a. keberlanjutan kehidupan dan
penghidupan Masyarakat;
b. keseimbangan antara
kepentingan pemanfaatan
dan kepentingan pelestarian
fungsi lingkungan Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil; serta
c. persyaratan teknis
pengambilan, pengerukan,
dan penimbunan material.
3) Perencanaan dan pelaksanaan
Reklamasi diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Presiden. “
3. Pasal 74 yang mengatur ketentuan
Catatan : Suber data Jaringan Dokumentasi dan pidana bagi yang tidak melakukan
Informasi Hukum, Biro Hukum Pemprov kewajiban reklamasi.
DKI Jakarta
“ Dipidana dengan pidana kurungan
Pada tahun 2007 Pemerintah paling lama 6 (enam) bulan atau
Republik Indonesia Mengeluarkan denda paling banyak
UndangUndang Nomor 27 Tahun 2007 Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan rupiah) setiap Orang yang karena
Pulau-pulau Kecil, yang kemudian di kelalaiannya: a. tidak melaksanakan
rubah menjadi UU No 1 Tahun 2014. kewajiban rehabilitasi sebagaimana
Didalam UU No. 27 Tahun 2007 terkait dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1);
reklamasi hanya diatur dalam tiga pasal dan/atau b. tidak melaksanakan
yaitu kewajiban reklamasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2). “
10
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Permasalahan pertama terdapat berkelanjutan, yang hingga saat ini


pada pengaturan terkait definisi belum juga dapat di selesaikan.
reklamasi. UU No. 27 Tahun 2007 Para Gubernur DKI Jakarta,
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan tidak pernah menjadikan UU No. 27
pulau-pulau kecil, mendefinisikan tahun 2007 ini sebagai dasar atas
reklamasi sebagai kegiatan yang berbagai kebijakan maupun peraturan
dilakukan oleh orang dalam rangka yang menyangkut kegiatan Reklamasi
meningkatkan manfaat sumber daya Pantai Utara Jakarta, terutama terkait
lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan kewenangan perizinan reklamasi.
sosial ekonomi dengan cara pengurugan, Gubernur DKI Jakartadari era Sutiyoso
pengeringan lahan atau drainase. sampai Basuki Cahya purnam, telah
Reklamasi didefinisikan sebatas menetapkan bahwa Dasar hukum
kegiatan untuk meningkatkan manfaat pelaksanaan Reklamasi Pantai utara
sumber daya alam. Padahal, di kawasan Jakarta tetap mengacu pada Keputusan
pesisir di negara lain reklamasi Presiden Nomor 52 Tahun 1995.
dilakukan untuk pemulihan dan adaptasi Khususnya ada di Pasal 4, yang
lingkungan hidup atau pencegahan erosi menyatakan bahwa “wewenang dan
seperti yang dilakukan di Jerman. tanggung jawab reklamasi itu ada pada
Dalam Undang-Undang No. 27 Gubernur DKI Jakarta”.
Tahun 2007 tidak memberi kepastian Terkait adanya Peraturan
soal partisipasi masyarakat demi Presiden Nomor 54 Tahun 2008
mencegah terjadinya konflik.Partisipasi TENTANG PENATAAN RUANG
publik tidak menjadi syarat prosedural KAWASAN JAKARTA, BOGOR,
pelaksanaan reklamasi. Partisipasi DEPOK, TANGERANG, BEKASI,
publik dalam proyek reklamasi selalu PUNCAK, CIANJUR, yang dalam
mengacu pada UU No. 32 Tahun 2009 Pasal 72 point c dinyatakan secara jelas
tentang Perlindungan dan Pengelolaan bahwa
Lingkungan Hidup terkait dengan proses “dengan berlakunya Peraturan Presiden
penyusunan Analisa Mengenai Dampak Nomor 54 Tahun 2008, maka
Lingkungan (AMDAL). Padahal, Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun
perencanaan dan pelaksanaan reklamasi 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara
sangat penting untuk dilakukan secara Jakarta, sepanjang yang terkait dengan
partisipatif dan transparan. Dalam penataan ruang; dinyatakan tidak
Perpres No. 122 Tahun 2012, banyak berlaku”.
proses yang harus dilalui dalam Hal ini dipahami oleh Gubernur
pelaksanaan reklamasi seperti penentuan Jakarta bahwa dalam Perpres Nomor 54
lokasi, penyusunan rencana induk Tahun 2008."Peraturan yang dicabut itu
reklamasi, studi kelayakan dan soal tata ruangnya. Sementara terkait
perencanaan detail reklamasi. Kewenangannya dan perizinan
UU No 27 tahun 2007 tentang Reklamasi Pantai utara Jakarta itu tidak
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- dicabut", untuk saat ini yang dipakai
pulau kecil, yang telah dikeluarkan dalam Keppres Nomor 52 Tahun 1995
pemerintah ini dinilai belum mampu hanyalah Pasal 4, yang berbunyi:
untuk memberikan kewenangan dan Wewenang dan tanggung jawab
tanggung jawab negara secara memadai Reklamasi Pantura berada pada
atas pengelolaan perairan pesisir dan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu
pulau-pulau kecil, sehingga persoalan Kota Jakarta. Selain itu, ada juga
Reklamasi Pantai khususnya yang Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8
terjadi di wilayah DKI Jakarta, telah Tahun 1995 yang merupakan turunan
menimbulkan polemik yang belum dari Keppres Nomor 52 Tahun 1995
11
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

tentang Reklamasi Pantura Jakarta.


Perda tersebut menjadi landasan hukum
bagi berjalannya proyek reklamasi sejak
tahun 1995 hingga sekarang.Adapun,
saat ini, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta selaku badan eksekutif masih
membahas dua Rancangan Peraturan Yang menarik, pada tanggal yang
Daerah (Raperda) tentang Zonasi sama, 21 September 2012Gubernur
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Fauzi Bowo juga memberikan
(ZWP3K) serta Tata Ruang Kawasan tambahan izin pelaksanaan reklamasi
Strategis Pantai Utara Jakarta.Kedua kepada PT Kapuk Naga Indah--
raperda tersebut memiliki keterkaitan perusahaan yang terafiliasi dengan
dengan proyek reklamasi 17 pulau taipan Sugianto 'Aguan' Kusuma--untuk
buatan di Pantura Jakarta. Pulau 2B. Dan jika ditelaah lebih dalam,
Pada Saat rencana reklamasi Fauzi Bowo sudah lebih dahulu
terkatung-katung oleh berbagai aturan memberikan izin pelaksanaan reklamasi
yang menghadangnya, tahun 2012 bagi Pulau 2A pada tanggal 6 Agustus
Presiden SBY menerbitkan Perpres No 2010.
122 Tahun 2012.Perpres mengenai Jadi, secara keseluruhan
reklamasi wilayah pesisir dan pulau- Gubernur Fauzi Bowo telah
pulau kecil tersebut menyetujui praktik menandatangani 12 Izin Prinsip dan 2
pengaplingan wilayah pesisir dan pulau- Izin Pelaksanaan Reklamasi.
pulau kecil di Teluk Jakarta.Namun Perinciannya: Izin Prinsip diberikan
peraturan tersebut juga belum dapat kepada 5 Badan Usaha Milik Daerah
menerjemahkan beberapa ketidakjelasan (BUMD) DKI Jakarta, 2 BUMN, dan 5
pengaturan terkait limitasi pelaksanaan perusahaan swasta. Adapun 2 Izin
reklamasi di wilayah pesisir dan pulau- Pelaksanaan Reklamasi diberikan
pulau kecil. Teks dalam undang-undang kepada perusahaan swasta, yakni PT
itu dapat dimaknai secara bebas yang Kapuk Naga Indah milik Aguan.
secara laten dapat berakibat pada
pembangunan opresif, baik terhadap Tabel: Persetujuan Izin Prinsip Reklamasi yang
lingkungan hidup maupun masyarakat ditandatangani Gubernur DKI
pesisir. Fauzi Bowo 21 September 2012
Tahun 2012, Pemprov DKI di
bawah kepemimpinan Gubernur Fauzi
Bowo kembali mengukuhkan rencana
reklamasi.Regulasi soal reklamasi ini
diperbarui lagi. Pada tanggal 12 Januari
2012, di masa Fauzi Bowo, disahkan
Peraturan Daerah No. 1/2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah 2030. Dan
dua minggu sebelum lengser, tepatnya
padatanggal 19 September 2012, Fauzi Catatan :
Bowo meneken Peraturan Gubernur No. Suber data ; Jaringan Dokumentasi dan Informasi
121/2012 tentang aturan gambar pulau Hukum, Biro Hukum Pemprov DKI
Jakarta
serta luasan area tiap-tiap pulau. Tanggal
21 September 2012, Gubernur Fauzi Tabel: Pemberian Izin Pelaksanaan Reklamasi yang
Bowo memberikan izin persetujuan Ditandatangani Gubernur
prinsip reklamasi untuk 12 pulau kepada DKI Fauzi Bowo
tujuh pengembang, yakni antara lain ;
12
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata


Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara
Jakarta kepada DPRD DKI Jakarta. Di
Catatan : Raperda inilah, Gubernur Basuki Cahya
Suber data ; Jaringan Dokumentasi dan Informasi Purnama menambahkan klausul untuk
Hukum, Biro Hukum Pemprov DKI meminta tambahan kontribusi dari pihak
Jakarta pengembang sebesar 15 persen dari
NJOP total lahan yang dapat
Melanjutkan dikeluarkannya dijual. Klausul inilah yang kemudian
Izin Prinsip dan Peraturan Gubernur di menjadi pangkal skandal suap reklamasi
masa Fauzi Bowo itulah, Gubernur Teluk Jakarta. Pihak pengembang yang
Basuki Cahya Purnama pada periode berkeberatan, melobi dan dituding KPK
2014-2015 menandatangani Izin telah menyuap anggota DPRD DKI
Pelaksanaan Reklamasi bagi; Jakarta untuk menurunkan kontribusi
1. PT Muara Wisesa Samudra yang diminta Gubernur Basuki Cahya
2. PT Jakarta Propertindo Purnama tersebut, dari 15 persen
3. PT Jaladri Kartika Pakci menjadi 5 persen saja. Gubernur Basuki
4. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. cahya Purnama sendiri berkukuh
menentang dan bertahan di angka 15
Terkait Izin bagi PT Jaladri persen.
Kartika Pakci dilandasi MoU No.
001/DIR-PJA pada tanggal 10 April Prosedur Pemberian Izin Reklamasi
2012 antara Jaladri dengan PT Berdasarkan UU No. 32 Tahun
Pembangunan Jaya Ancol. Secara 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
keseluruhan Gubernur Basuki Cahya dalam hal ini Pemerintah
Purnama telah menandatangani 4 Izin Kota/Kabupaten yang sudah memiliki
Pelaksanaan Reklamasi. Dua dari empat peraturan walikota/ peraturan bupati
perusahaan yang memperoleh izin yang mengatur tentang reklamasi pantai
merupakan BUMD DKI Jakarta, yaitu di Kota/Kabupaten, maka Pemerintah
PT Jakarta Propertindo dan PT Kota/Kabupatentersebut memiliki dasar
Pembangunan Jaya Ancol. hukum yang kuat untuk melaksanakan
perizinan reklamasi, yaitu dengan
dibuatnya Peraturan Walikota Kota/
Tabel: Persetujuan Izin Pelaksanaan Peraturan Bupati yang mengatur tentang
Reklamasi yang Ditandatangani Gubernur Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
Basuki Tjahja Purnama Pulau-Pulau Kecil untu Kota /
Kabupaten. Semenjak UU No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah diubah menjadi UU No. 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, kewenangan untuk memberikan
Catatan : izin kegiatan reklamasi pantai tidak lagi
Suber data ; Jaringan Dokumentasi dan Informasi pada kewenangan Pemerintah
Hukum, Biro Hukum Pemprov DKI
Jakarta Kota/Kabupaten, melainkan
kewenangannya ada pada Pemerintah
Mengiringi izin tersebut, Daerah Provinsi,
pada tanggal 25 November 2015 Keputusan Pemberian Izin
Gubernur Basuki Cahya Purnama Pelaksanaan Reklamasi haruslah sesuai
menyerahkan Rancangan Peraturan dengan Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi
13
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Pemerintahan, hal ini dapat dilihat baik perizinan, pemberian insentif dan
dari sisi kewenangan, prosedur maupun disinsentif, serta pengenaan
substansi, dimana syarat sah Keputusan sanksi.Pasal 37 Ayat (1) disebutkan
Pemerintahan harus didasarkan pada bahwa ketentuan perizinan
ketentuan peraturan perundang- sebagaimana Daerah menurut
undangan dan Asas-Asas Umum kewenangan masing-masing sesuai
Pemerintahan Yang Baik. Keputusan dengan ketentuan peraturan
yang tidak memenuhi persyaratan aspek perundangundangan. Setelah izin
wewenang merupakan Keputusan yang prinsip terpenuhi maka pemerintah
tidak sah, sedangkan Keputusan yang akan mengeluarkan izin lokasi.
tidak memenuhi persyaratan aspek Banyak kalangan menilai
prosedur dan substansi merupakan bahwa keberadaan izin reklamasi
Keputusan yang batal atau dapat pantai utara Jakarta dapat dinilai
dibatalkan. cacat secara hukum.Selain masalah
Secara prosedural jenis perizinan kewenangan yang masih menuai
reklamasi pantai di atur dalam Pasal 15 polemik, terkait prosedur keluarnya
Perpres No. 122 Tahun 2012 tentang izin reklamasipun dinilai
Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau- sumir.Selama ini perizinan yang
Pulau Kecil, bahwa Pemerintah, diberikan dianggap sumir karena
Pemerintah Daerah, dan setiap orang tidak didasari peraturan daerah
yang akan melaksanakan reklamasi tentang zonasi dan tata ruang pesisir
wajib memiliki izin lokasi dan izin yang seharusnya jadi payung hukum
pelaksanaan reklamasi. Izin lokasi penataan kawasan pantai Utara
menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Jakarta.
Perikanan No. 17/PERMEN-KP/2013 Pada 17 Maret 2016,
tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah peraturan daerah yang sedianya
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dibagi mengatur zonasi wilayah perairan
menjadi dua bagian, Izin Lokasi dan pulau-pulau kecil lagi-lagi tak
Reklamasi dan Izin Lokasi Sumber bisa disahkan dalam Rapat paripurna
Material reklamasi. DPRD DKI9.Karenanya, perda
A. Izin Lokasi turunan yang mengatur tata
Izin lokasi Sebelum ruangnya pun tak bisa dibahas.Perda
dikeluarkan maka terlebih dahulu tak jadi disahkan karena sidang tak
para investor atau para pengembang memenuhi syarat kuorum sebesar
mendapatkan rekomendasi 2/3 dari 106 anggota
pemanfaatan ruang atau izin prinsip DPRD.Legislator ibukota yang hadir
dari Pemerintah Kota/Kabupaten dan saat itu hanya 50 orang.
memenuhi segala persyaratan yang Perda ini memuat perkara
ada di dalamnya. Izin prinsip penataan zona reklamasi sehingga
merupakan persetujuan pendahuluan dianggap akan memuluskan
yang digunakan sebagai persyaratan pengurukan laut. Meski pengesahaan
teknis permohonan izin lokasi raperda batal, Gubernur Basuki
dengan berdasar pada Rencana Tata Cahya Purnama bersikukuh
Ruang Wilayah (RTRW). Hal ini melanjutkan kebijakannya. Bagi
diatur dalam UU No. 26 Tahun 2007
tentang Tata Ruang Pasal 35 dan
Pasal 37 Ayat (1). Pasal 35 9Maulida Sri handayani,
menyebutkan bahwa pengendalian Reklamasi Jakarta: Kisruh Panjang Pulau
Buatan, www.tirto.id/BeritaHarian.
pemanfaatan ruang dilakukan Diakses 18 April 2018
melalui penetapan peraturan zonasi,
14
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Gubernur Basuki perda tak menetapkannya dengan Perda.


akanmempengaruhi proses reklamasi Artinya, Perda RZWP-3-K dibuat
yang sedang berlangsung. Sejak terlebih dahulu baru kemudian Izin
awal, Gubernur Basuki memang Reklamasi.
berpendirian bahwa reklamasi sudah Peraturan Daerah Rencana
dilandasi fondasi hokum yang kuat, Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
yakni Keppres No.52 Tahun 1995 Pulau Kecil (RZWP-3-K)
yang diputuskan oleh Presiden merupakan mandat dari Pasal 7,
Soeharto. Ini juga pokok yang Pasal 9 dan Pasal 10 Undang-
kemudian jadi bahan sengketa di Undang Nomor 27 Tahun 2007
Pengadilan Tata Usaha Negara. sebagaimanatelah diubah dengan
Koalisi Selamatkan Teluk Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Jakarta yang terdiri dari KNTI, 2014 tentang Pengelolaan Wilayah
Solidaritas Perempuan, LBH Jakarta, Pesisirdan Pulau-Pulau Kecil yang
YLBHI, KPI, ICEL, Kiara, WALHI, mewajibkan setiap Pemerintah
dan IHCS, menggugat pemerintah Daerah menyusun Rencana
provinsi karena menerbitkan izin Zonasiserta menetapkannya dengan
sedangkan peraturan daerah yang Perda.
mengaturnya tidak ada.10 Rencana Zonasi menjadi alat
Para penggugat menegaskan kontrol untuk keseimbangan
bahwa, Presiden SBY pernah pemanfaatan,
mengeluarkan Peraturan Presiden perlindungan,pelestarian, dan
nomor 54 pada 2008, yang kesejahteraan masyarakat sekaligus
menyatakan keppres era Presiden berfungsi memberikan kepastian
Soeharto sebagai landasan hukum danperlindungan hukum dalam
bagi Gubernur Basuki mengeluarkan pemanfaatan perairan
izin reklamasisudah tidak pesisir.Rencana Zonasi
berlaku. Para penggugat menilai memungkinkan untuk menata
Gubernur Basuki tidak memiliki perairan wilayah pesisir agar tidak
dasar hukum menerbitkan terjadi konflikdalam
perpanjangan izin prinsip reklamasi penggunaannya, dimana semua
pada 2014, yang sebelumnya ruang dialokasikan pemanfaatannya
dikeluarkan Gubernur DKI secara transparandan ilmiah sesuai
sebelumnya, Fauzi Bowo pada 2012. dengan kelayakan dan
Pengabaian terhadap kompatibilitas.
Regulasi tentang Pengelolaan Rencana zonasi juga
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau memastikan adanya perlindungan,
Kecil menjadikan Perizinan pelestarian, pemanfaatan,
Reklamasi Pantai Utara Jakarta perbaikandan pengkayaan sumber
menjadi bertentangan dengan daya pesisir beserta ekosistemnya
hukum. Ditambah lagi bahwa dalam secara berkelanjutan.
Pasal 7, pasal 9 dan Pasal 10 UU No Pemprov DKI Jakarta tidak
27 tahun 2007 sebagaimana diubah dapat membuktikan tentang adanya
dengan UU No. 1 Tahun 2014 Peraturan Daerah RencanaZonasi
mewajibkan setiap Pemerintah Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil
Daerah menyusun Rencana Zonasi (RZWP-3-K) sebagaimana
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau diamanatkan dalam ketentuanPasal
Kecil (RZWP-3-K) serta 7, Pasal 9 dan Pasal 10 Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2007
10. Ibid sebagaimana telah diubah dengan
15
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Undang-Undang Nomor 1 Tahun Mengintip Proses Reklamasi di


2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pulau G)
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dinas Pertambangan dan
Dengan demikian Perizinan Energi (Distamben) Provinsi Banten,
Reklamasi pantai Utara Jakarta membenarkan bahwa sebagian pasir
bertentangan dengan ketentuan laut yang digunakan untuk reklamasi
Peraturan Perundang-Undangan dan Teluk Jakarta berasal dari wilayah
melanggar Asas Kecermatan, Banten yakni di sekitar Pulau Tunda
Ketelitian, Kepastian Hukum dalam dan Pulau Panjang. Sejak adanya
Asas-AsasUmum Pemerintahan pelimpahan kewenangan soal izin
Yang Baik (AAUPB). pertambangan dari kabupaten/kota
B. Izin Lokasi Sumber Material ke provinsi sesuai dengan UU
Reklamasi Nomor 23 Tahun 2014, sampai April
Proyek reklamasi di Teluk 2016 pihaknya sudah mengeluarkan
Jakarta memerlukan pasir dan tanah sekitar 200 rekomendari izin
dalam jumlah besar. Berdasarkan tambang baik untuk di laut maupun
data yang dihimpun harian Kompas, di darat. Namun demikian, urusan
satu pulau hasil reklamasi berdiri di perizinan bukan menjadi
atas laut yang memiliki kedalaman kewenangan Distamben tetapi ada di
lima meter dan pulau didesain Badan Kordinasi Penanaman Modal
setinggi tiga sampai empat meter dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT).
dari permukaan laut. 11 Menteri Lingkungan Hidup
Dengan kata lain, tanah dan dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar
pasir yang dibutuhkan hampir menyebut reklamasi yang dilakukan
setinggi 10 meter. Kepala Dinas di Pantai Jakarta Utara (Pantura) tak
Perindustrian dan Energi DKI hanya melibatkan pemerintah
Jakarta Yuli Hartono menyebutkan, provinsi DKI Jakarta, tetapi juga
tanah dan pasir untuk reklamasi turut melibatkan provinsi yang
dikumpulkan dari berbagai macam berbatasan langsung dengan DKI,
sumber.Pihak Pemerintah Provinsi yakni Banten dan Jawa Barat.
DKI Jakarta tidak menentukan tanah Dalam rapat kerja
dan pasir yang digunakan harus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
mana sebab hal itu diurus langsung Kehutanan dengan Komisi IV DPR
oleh pihak pengembang yang terlibat (Senin 18/4), Siti Nurbaya
dalam proyek reklamasi.Badan mengungkapkan bahwa, berdasarkan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pengakuan beberapa pengembang
Daerah (BPLHD) DKI yang melakukan reklamasi Teluk
Jakarta.Kompas.com telah Jakarta pasir yang dipakai untuk
menghubungi Kepala BPLHD DKI reklamasi tersebut sebagian diambil
Jakarta Junaedi untuk meminta dri Pulau Tunda. Pihaknya mengaku
penjelasan soal pasir dan tanah pulau tidak memiliki izin Amdal untuk
reklamasi, tetapi belum ada penambangan pasir tersebut karena
respons.Proyek reklamasi Pantura kemungkinan ada di pemerintah
Jakarta terus berjalan. (Baca: daerah.
PT. Kapuk naga Indah (KNI)
11. Andri Donal Putera, Ini Asal- mengakui bahwa sebagian besar
usul Pasir dan Tanah untuk Reklamasi di Pasir laut yang digunakan untuk
Teluk Jakarta, https: pengerukan berasal dari daerah
megapolitan.kompas.com,di unduh 18 April
2018 Banten tepatnya di perairan Pulau
Tunda, utara Teluk Banten."Kita
16
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

sebagian besar beli dari perairan mengupayakan sumber maupun asal


Serang, dari perusahaan pori yang pasir untuk kegiatan reklamasi.
mekiliki ijin surat pertambangan
daerah.ijinnya sendiri diterbitkan
oleh Kabupaten atau Provinsi 2. Dampak Pemberian Izin Reklamasi
Banten," Pantai Utara Jakarta
Mengenai AMDAL (Analisis Reklamasi Teluk Jakarta dinilai
Dampak Lingkungan) di Pulau tidak bermanfaat sama sekali bagi
Tunda, PT. Kapuk naga Indah lingkungan. Hal ini mempertegas
menyatakan bahwa hal tersebut informasi bahwa ada yang menyebut
bukan merupakan kewenangan KNI. reklamasi bisa mengurangi banjir. Malah
"Kami mewajibkan perusahaan bisa memperparah banjir, tidak ada
tersebut memiliki AMDAL, kami manfaat bagi lingkungan sama sekalli.
juga mengecek perijinannya, namun Dari sisi lingkungan reklamasi tidak bisa
mengenai impactnya sendiri, bukan mencegah ada banjir di pesisir,
kewenangan kami karena kapasitas mengurangi sendimentasi di sungai dan
kami hanyalah sebagai konsumen," kualitas air di sekitarnya. Hal ini juga
Sementara itu, Kementerian diperkuat dengan laporan kesimpulan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Danish Hydraulic Institute (DHI) pada
(KLHK) akan melakukan 2011 yang menjadi konsultan
pengecekan daerah perairan Pulau Kementerian Luar Negeri dalam
Tunda yang terletak di utara Teluk mengkaji dampak lingkungan dari
Banten. Pulau Tunda merupakan terbentuknya 17 pulau
tempat dibelinya pasir untuk reklamasitersebut12. Dokumen ini
pengerukan reklamasi di Pantai dengan jelas, bahwa adanya reklamasi
Utara Jakarta. membuat terjadi perlambatan kecepatan
Dirjen Planologi KLHK arus, material lama tertinggal,
berpendapat, AMDAL nya ini sendimentasi logam berat, sehingga
jangan hanya diberlakukan di tempat yang terjadi adalah semakin
dimana ia (pasir) dipindahkan, tapi memperparah pencemaran dan
lihat juga dampak yang dihasilkan sedimentasi. Selain itu juga dapat
oleh pengerukan tersebut di daerah dipastikan, akibat lanjutan dari
yang ditinggalkan. reklamasi dapat membunuh biota di
Reklamasi di pulau G sekitar wilayah tersebut. Hal ini tentu
kedalaman pasir yang digunakan akan merugikan masyarakat yang
adalah 6 meter kebawah laut dan 2 berprofesi sebagai nelayan, yang juga
meter keatas. Pihak PT Muara menjadi korban dari segi sosial proyek
Wisesa Samudera (MWS) selaku reklamasi.
pengembang di Pulau G akan Bahaya Tanah Reklamasi Tanah
menambah ketinggian daratan 2 reklamasi sangat rentan terhadap
meter lagi.Pulau seluas 162 hektare likuifaksi selama gempa bumi yang
ini juga bernasib sama seperti pulau dapat memperkuat jumlah kerusakan
C dan D yang pelaksanaan yang terjadi pada bangunan dan
proyeknya dihentikan sampai batas infrastruktur.Subsidence adalah masalah
waktu yang telah ditetapkan hingga lain, baik dari pemadatan tanah pada
KNI dan MWS memenuhi lahan diisi, dan juga ketika lahan basah
kewajiban dari KLHK untuk diapit oleh tanggul dan dikeringkan
merapihkan perijinan terkait
12 Fazrul El, Perdebatan
AMDAL daerah tersebut dalam Reklamasi Teluk Jakarta,http: blognyasiel 7.
blogspot. co.id, di akses 18 April 2018
17
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

untuk polders dan rawa dikeringkan 18 ribu nelayan plus anak buah kapal,
akhirnya akan tenggelam di bawah yang secara teknis tidak mudahuntuk
permukaan air di sekitarnya, merelokasi mereka.14
meningkatkan bahaya dari banjir. Aspek ekologi, kondisi
Masalah lainnya dampak dari ekosistem di wilayah pantai yang kaya
reklamasi teluk Jakarta adalah, akan keanekaragaman hayati sangat
musnahnya tempat hidup hewan dan mendukung fungsi pantai sebagai
tumbuhan pantai sehingga penyangga daratan. Ekosistem perairan
keseimbangan alam menjadi terganggu, pantai sangat rentan terhadap perubahan
apabila gangguan dilakukan dalam sehingga apabila terjadi perubahan baik
jumlah besar maka dapat mempengaruhi secara alami maupun rekayasa akan
perubahan cuaca serta kerusakan planet mengakibatkan berubahnya
bumi secara total. Pencemaran laut keseimbangan ekosistem.
akibat kagiatan di area reklamasi dapat Ketidakseimbangan ekosistem perairan
menyebabkan ikan mati sehingga pantai dalam waktu yang relatif lama
nelayan kehilangan lapangan pekerjaan. akan berakibat pada kerusakan
Sementara itu wilayah pantai ekosistem wilayah pantai, kondisi ini
yang semula merupakan ruang publik menyebabkan kerusakan pantai.
bagi masyarakat akan hilang atau Dampak lingkungan hidup yang
berkurang karena akan dimanfaatkan sudah jelas nampak di depan mata akibat
kegiatan privat. Dari sisi lingkungan proyek reklamasi itu adalah kehancuran
banyak biota laut yang mati baik flora ekosistem berupa hilangnya
maupun fauna karena timbunan tanah keanekaragaman hayati.
urugan sehingga mempengaruhi Keanekaragaman hayati yang
ekosistem yang sudah ada. System diperkirakan akan punah akibat proyek
hidrologi gelombang air laut yang jatuh reklamasi itu antara lain berupa
ke pantai akan berubah dari alaminya. hilangnya berbagai spesies mangrove,
Berubahnya alur air akan punahnya spesies ikan, kerang, kepiting,
mengakibatkan daerah diluar reklamasi burung dan berbagai keanekaragaman
akan mendapat limpahan air yang hayati lainnya.
banyak sehingga kemungkinan akan Konsep kebijakan reklamasi di
terjadi abrasi, tergerus atau Indonesia telah diatur dalam hukum
mengakibatkan terjadinya banjir atau positif Indonesia pada Pasal 34 Undang-
rob karena genangan air yang banyak Undang Nomor 1 Tahun 2014 menjadi
dan lama.13 suatu pranata hukum yang jelas dalam
Pada aspek sosialnya, kegiatan memberikan kepastian hukum terhadap
masyarakat di wilayah pantai sebagian pelaksanaan reklamasi pantai di
besar adalah petani tambak, nelayan atau Indonesia dengan mengedepankan
buruh. Dengan adanya reklamasi akan sebuah konsep reklamasi berupa
mempengaruhi ikan yang ada di laut pembangunan dan pengelolaaan pantai
sehingga berakibat pada menurunnya terpadu.
pendapatan mereka yang Meski demikian, pelaksanaan
menggantungkan hidup kepada reklamasi juga wajib menjaga dan
laut.Masalahsosial lainnyaadanya sekitar
14. Rio Kembara, Dampak
13. Geovanni Ilham Akbar Reklamasi Pantai Yang dilakukan Pemprov
Santoso, Analisa Dampak Hidrologi DKI terhadap Kehidupan Nelayan,
Terdahap Reklamasi Pantai Jakarta Utara, https:www . scribd.com, diakses 27 April
https: www. scribd.com, di akses 27 April 2018.
2018
18
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

memperhatikan dukungan terhadap


berkelanjutan kehidupan dan
penghidupan masyarakat. Dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
Sumber Data: Laporan Pusat Data dan Informasi
NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG KIARA (Koalisi Rakyat Untuk
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN Keadilan Perikanan) 2016
PULAU-PULAU KECILPasal 34 ayat (2)
tentang Reklamasi: Dampak yang selanjutnya adalah
a. Keberlanjutan kehidupan dan terhadap tempat tinggal masyarakat
penghidupan masyarakat. dalam arti tempat tinggal adalah rumah
b. Keseimbangan antara kepentingan atau bangunan yang dijadikan tempat
pemanfaatan dan Kepentingan tinggal selama jangka waktu tertentu,
pelestarian fungsi lingkungan Pesisir rumah merupakan suatu bangunan
dan Pulau-Pulau Kecil. tempat tinggal manusia dan
c. Persyaratan teknis pengambilan, melangsungkan kehidupannya.
pengerukan, dan penimbunan Disamping itu rumah merupakan tempat
material berlangsung proses sosialisasi pada saat
Dampak terhadap sosial ekonomi seorang individu diperkanalkan kepada
yang dirasakan oleh masyarakat. Karena norma dan adat kebiasaan yang berlaku
proses pembangunan reklamasi pantai di dalam suatu masyarakat. Namun apa
Utara Jakarta telah banyak merusak yang terjadi apa bila rumah yang sudah
ekosistem disekitar pesisir pantai, serta ditempatkan sejak lama ikut menjadi
adanya pencemaran limbah yang bagian dari penggusuran. Maka yang
menyebabkan menurunnya sumberdaya Akan terjadi Dampak sosial yang paling
perairan laut. Semuanya ini dirasakan warga pesisir, seperti
menyebabkan nelayan menjadi sulit penggusuran dimasyarakat wilayah Kali
untuk mendapatkan ikan, kondisi ini Adem 15adalah bentuk penggusuran
tidak hanya menurunkan tingkat dengan secara paksa yang menjadi
pendapatan neyalan, tetapi menjadikan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia
nelayan jatuh ke jurang kemiskinan (HAM) Undang-Undang Nomor 39
akibat hilangnya mata pencaharian.Saat Tahun 1999 Pasal 40 tentang HAM:
ini banyak masyarakat yang beralih “Setiap orang berhak untuk bertempat
profesi menjadi kuli-kuli bangunan tinggal serta berkehidupan yang layak”
dikota besar.Akibat ketidak pastian mata Rumah yang layak dan kondisi hidup
pencaharian dilaut membuat banyaknya yang mapan merupakan bagian penting
nelayan yang kini beralih profesi. Hasil yang tidak dapat dipisahkan dalam
penurunan ekonomi masyarakat nelayan hidup manusia, rumah melekat dimensi
sebagai berikut: budaya dan sosial sehingga makna
rumah tidak dapat diartikan secara
sempit dengan tempat berlindung yang
memiliki atap di atas kepala.

3. Penyelesaian Permasalahan Atas


Pemberian Izin Reklamasi Pantai
Sumber Data: Laporan Pusat Data dan Informasi Jakarta Utara
KIARA (Koalisi Rakyat Untuk
Keadilan Perikanan) 2016
15. Dinda Shabrina, nelayan kali
adem jangan jauhkan kami dari perahu,
www.deraponline.com, diakses 4 Mei 2018
19
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Konflik perizinan reklamasi melibatkan warga terdampak serta


Pantai Utara Jakarta, memasuki babak partisipasi publik.
baru, setelah terjadinya pergantian Keenam, pemulihan kondisi
kepemimpinan Kepala Daerah eksosistem dan lingkungan hidup di
(Gubernur) DKI Jakarta dari Gubernur wilayah Teluk Jakarta.
Basuki Cahya Purnama kepada Penghentian kegiatan reklamasi
Gubernur baru yang terpilih melalui Pantai utara Jakarta juga dilakukan oleh
Pilkada Langsung DKI Jakarta 2017 Menteri Kelautan dan Perikanan
Anies baswedan. Pada akhirnya bersama Menteri Lingkungan Hidup dan
Gubernur menghentikan kegiatan Kehutanan hal ini dilatarbelakangi oleh
Reklamasi Pantai utara Jakarta dengan adanya Rekomendasi dar DPRRI agar
cara ;16 proyek reklamasi dihentikan sementara
Pertama.menarik Rancangan sampai pengembang melengkapi
Peraturan Daerah (Raperda) yang perizinannya yang sesuai peraturan
bakal menjadi payung perundang-undangan yang berlaku. 17.
hukum reklamasi Pantai Utara Dampak penghentian kegiatan
jakarta. Dua raperda yang ditarik reklamasi pantai utara Jakarta, tentu
dari pembahasan DPRD yakni akan mengakibatkan kerugian yang
Raperda tentang Rencana Tata luarbiasa besarnya, bagi Pemerintah
Ruang Kawasan Strategis Pantai Provinsi DKI Jakarta karena kehilangan
Utara Jakarta dan Raperda tentang potensi manfaat, seperti manfaat
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan pertumbuhan ekonomi, pendapatan dari
Pulau-pulau Kecil (RZWP3K). pajak dan biaya perizinan, serta manfaat
Kedua, mencabut Peraturan lapangan kerja. Tak hanya itu, dengan
Gubernur No.206 tahun 2016 dan berhentinya reklamasi pantai utara
Peraturan Gubernur No.137 Tahun Jakarta, maka berdampak pada
2017 yang mengatur Panduan pembatalan poin tambahan kontribusi
Rancang Kota Pulau C, D dan G. sebesar 15 persen yang tercantum dalam
Ketiga, tidak menerbitkan izin-izin revisi Perda Tata Ruang Kawasan
yang berkaitan dengan Strategis Pantai Utara Jakarta yang
dilanjutkannya pelaksanaan mana kontribusinya akan digunakan
reklamasi. untuk revitalisasi Pantai utara Jakarta.
Keempat, menarik kembali Bagi Pengembangsangat
Rancangan Peraturan RZWP3K DKI jelaskerugian yang akan diterima, Bagi
Jakarta, untuk dilakukan review, pengembang saat ini tidak memiliki
yang antara lain menghapus pasal- landasan hukum dalam melakukan
pasal yang berkaitan dengan pembangunan di atas pulau reklamasi.
Reklamasi Teluk Jakarta. Dengan tidak disahkan dua raperda
Kelima, melakukan kajian tersebut, Pemprov DKI Jakarta tidak
komprehensif hulu-hilir wilayah akan menerbitkan izin mendirikan
Teluk Jakarta dan melakukan kajian bangunan (IMB) bagi para pengembang.
komprehensif tentang dampak Pada kondisi seperti ini para
lingkungan hidup keberadaan pulau pengembang tidak dapat membangun
yang sudah terlanjur dibangun apa-apa karena reklamasi pulaunya
(Pulau C, D dan G) dengan mangkrak, Para pengembang mau
membangun tapi tidak ada izinnya
16. Yuliawati, tarik dua raperda
anie –dianggap mulai serius hentikan 17 Avit Hidayat, , menteri susi
reklamasI, https://katadata.co.id,diakses 5 hentikan proyek reklamasi teluk jakarta,
Mei 2018 https://nasional.tempo.co diakses 10 Mei
2018
20
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Tentu penyelesaiannya harus Lima langkah penyelesaian itu adalah:


betul betul menjadi solusi bagi semua 1. Penghentian sementara seluruh
pihak, baik bagi Pemerintah Pusat, kegiatan Reklamasi Pantai Utara
Pemprov DKI Jakarta, para pengembang Jakarta (termasuk wilayah
yang telah berinvestasi dengan dana Kabupaten Bekasi dan Kabupaten
kurang lebih 300 Triliun Rupiah, 18 serta Tangerang).
bagi masyarakat yang selama ini menuai 2. Kelengkapan dokumen perencanaan
kerugian atas dampak social ekonomi yang harus segera dilaksanakan/
yang tidak kecil akibat adanya diselesaikan:
reklamasi pantai. a. Rencana Tata Ruang Laut
Harapan para investor dan Nasional berikut Kajian
masyarakat luas, agar dalam Lingkungan Hidup Strategis
penyelesaian masalah reklamasi Pantai (KLHS)
Utara Jakarta, pemerintah menggunakan b. Penetapan status kawasan
Prinsip Good Governance yang harus strategis nasional perairan
dikedepankan dalam penerbitan Izin (pertimbangan rencana pulau
ataupun revisi izin reklamasi, guna A, B, O, P, Q) atau Rencana
tercapainya keseimbangan antara ketiga Tata Ruang Strategis Provinsi
pemangku kepentingan yaitu State, Pantura DKI berikut KLHS-
Private Sector dan Civil Society nya.
Organization. Govenance dapat tercipta c. Revisi Rencana Tata Ruang
dengan baik apabila ketiga pemangku KSN Jabodetabekpunjur
kepentingan (state, private sector, dan berikut KLHS-nya, Rencana
society) sebagai kekuatan yang Zonasi Wilayah Pesisir dan
bersinergi, saling mendukung dan Pulau-pulau Kecil Provinsi
memiliki suara dalam mempengaruhi DKI, Provinsi Banten, dan
pembuatan keputusan. Prov Jawa Barat berikut
Menteri LHK Siti Nurbaya KLHS-nya.
menyatakan pihaknya menyepakati d. Agar KLHS koheren, maka
pembangunan 17 pulau di Teluk Jakarta KLHS untuk Provinsi DKI,
dihentikan sementara untuk Provinsi Banten (Kab
penyempurnaan dokumen perencanaan. Tangerang), dan Prov Jawa
Selama masa penghentian sementara Barat (Kab Bekasi), harus
proyek Reklamasi Teluk Jakarta, dikaji dan dianalisis secara
Menteri LHK akan menggunakan tiga simultan dan dimuat dalam
prinsip penyelesaian masalah. “Yaitu satu dokumen yang berlaku
dengan prinsip tata kelola pemerintahan untuk 3 wilayah tersebut.
yang baik, prinsip keberlanjutan e. Penyelesaian PERDA KSP
pembangunan, dan prinsip penataan dan Perda RZWP3K
peraturan perundangan,” 19 (Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau
18. Tim Okezone Jurnalis, Kecil) untuk keperluan
menguak dana jumbo megaproyek perizinan
reklamasi jakarta.https:news.okezone.com,
Diakses 10 Mei 2018
kementerian lingkungan hidup.
kabar24.bisnis.com, Diakses 10 Mei 2018

19. Mia Chitra Dinisari. Proyek


reklamasi- ini 5 langkah penyelesaian
21
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

3. Memberikan rekomendasi ketentuan Pasal 7, Pasal 9 dan Pasal


penghentian sementara 10 Undang-Undang Nomor 27
implementasi/konstruksi. Tahun 2007 sebagaimana telah
4. Menurut kebutuhan dapat dilakukan diubah dengan Undang-Undang
identifikasi lapangan selanjutnya Nomor 1 Tahun 2014 tentang
untuk kepentingan penegakan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
hukum. Pulau-Pulau Kecil. Selanjutnya yang
5. Penghentian sementara seluruh berwenang memberikan izin
kegiatan implementasi/konstruksi reklamasi Pantsi Utara Jakarta
lapangan sampai dengan adalah Pemerintah Provinsi DKI
terpenuhinya seluruh perizinan dan Jakarta, hal ini sesuai dengan
persyaratan di dalamnya (izin Keputusan Presiden Nomor 52
lingkungan dan izin-izin lainnya). Tahun 1995 Tentang Reklamasi
Pantai Utara Jakarta.
Usulan dari Kementerian Lingkungan
hidup dan Kehutanan, merupakan usulan 2. Seyogianya Pelaksanaankegiatan
yang paling dimungkinkan untuk Reklamasi dapat mematuhi
dilaksanakan oleh semua pihak. Yang perlu peraturan sebagaimana dimaksud
dilakukan selanjutnya adalah perlu pada pasal 34 ayat (1) UU. No. 1
dibentuknya sebuah tim yang melibatkan Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
semua stake holder dari masing-masing wilayah Pesisir, dimana perusahaan
intansi, baik itu perwakilan dari Menko yang melakukan reklamasi wajib
Kemaritiman, Pemprov DKI Jakarta, menjaga dan memperhatikan: a.
Kementerian Lingkungan Hidup dan keberlanjutan kehidupan dan
Kehutanan, Kementerian Kelautan dan penghidupan Masyarakat; b.
Perikanan, Kemendagri, perwakilan dari Menjaga keseimbangan antara
masyarakat terkena dampak reklamasi dan kepentingan pemanfaatan dan
menteri perdagangan dan perindustrian. tim kepentingan pelestarian fungsi
gabungan ini diharapkan akan melakukan lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau
penyelesaian aturan pelaksanaan reklamasi Kecil; serta c. persyaratan teknis
yang tumpang tindih. pengambilan, pengerukan, dan
penimbunan material.Hingga
PENUTUP Dampak dari reklamasi teluk Jakarta
dapat diminimalisir, seperti yang
A. Kesimpulan
telah terjadi pada saat ini, dimana
telah musnahnya tempat hidup
1. Perizinan reklamasi pantai Utara
hewan dan tumbuhan pantai
Jakarta dinilai tidak layak, karena
sehingga keseimbangan alam
Gubernur DKI telah mengeluarkan
menjadi terganggu, apabila
Izin terlebih dahulu sebelum adanya
gangguan dilakukan dalam jumlah
Peraturan Daerah Reklamasi,
besar maka dapat mempengaruhi
Raperda Reklamasi diserahkan
perubahan cuaca serta kerusakan
kepada DPRD Provinsi DKI setelah
planet bumi secara total.
Izin reklamasi di keluarkan oleh
Pencemaran laut akibat kagiatan di
Gubernur. Pemprov DKI Jakarta
area reklamasi dapat menyebabkan
juga tidak dapat membuktikan
ikan mati sehingga nelayan
tentang adanya Peraturan Daerah
kehilangan lapangan pekerjaan.
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
Sementara itu wilayah pantai yang
Pulau Kecil (RZWP-3-K)
semula merupakan ruang publik bagi
sebagaimana diamanatkan dalam
masyarakat akan hilang atau
22
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

berkurang karena akan dimanfaatkan Permen Lingkungan Hidup No. 8


kegiatan privat. tahun 2013 tentang Peraturan Tata
Laksana Penilaian dan Pemeriksaan
3. Analisis dampak lingkungan, sosial, Dokumen Lingkungan Hidup serta
dan ekonomi harus dilakukan Penerbitan Izin Lingkungan. Badan
berlandaskan Peraturan Pemerintah Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Nomor 27 Tahun 1999 tentang (BPTSP) selaku pengurus perizinan
Amdal dan Peraturan Pemerintah juga mengikuti prosedur yang telah
Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin di tetapkan oleh peraturan
Lingkungan. Reklamasi perundang-undangan yang berlaku.
bertujuan memperluas kawasan
untuk kemakmuran warga. Namun 2. Banyak hal negatif yang ditimbulkan
jika reklamasi dilakukan dengan cara sebagai dampak dari adanya
serampangan serta tak memenuhi reklamasi pantai. Tapi bagaimanapun
segala perizinan dan rekomendasi juga, reklamasi sudah terjadi dan
dari para pemangku kepentingan sudah dilakukan, ada beberapa saran
seperti Kementrian Lingkungan yang dapat mengatasi dampak
Hidup. Kementrian Kehutanan, reklamasi, antara lain ; Melakukan
Kementrian Kelautan dan perikanan, inovasi dengan melakukan mix
hal ini justru akan berdampak buruk. used atau pencampuran kegiatan di
Maka langkah yang perlu diambil dalam satu atap yang dimaksudkan
adalah, para pengembamg harus untuk menghemat penggunaan
melengkapi dokumen perencanaan lahan. Melaksanakan program
dan pelaksanaan reklamasi. Selain subsidi silang jika kemudian
itu dalam aktifitas reklamasi reklamasi merupakan kondisi
haruslah mengedepankan prinsip- terakhir yang paling nyata yang
prinsip inklusif (mengikutsertakan harus diterima.
seluruh pemangku kepentingan), Adapun program subsidi silang
terbuka dan transfaran. antara lain : Pembenahan perumahan
nelayan, fasilitas pelabuhan nelayan,
B. Saran Penataan kembali kawasan pantai,
1. Gubernur yang saat ini memimpin, dengan membangun kembali
dapat menarik draf rancangan kawasan kumuh. Pembangunan
peraturan daerah rencana zonasi fasilitas pelabuhan nelayan,
wilayah pesisir dan pulau-pulau termasuk pendaratan ikan, tempat
kecil (RZWP3K) yang akan dibahas pengolahan ikan, serta fasilitas
eksekutif bersama DPRD DKI, publik yang diperlukan.Pelestarian
kemudian membahas bersama kawasan hutan lindung, mangrove.
DPRD tanpa mengikutsertakan isu- Pembuatan pantai untuk publik,
isu politik yang menyertai lahirnya termasuk pantai yang ada sekarang.
kebijakan reklamasi, karena Pembuatan infrastruktur makro
Pemerintah Provinsi DKI memiliki untuk melayani daerah reklamasi.
wewenang terkait izin lingkungan,
izin prinsip, dan izin pelaksanaan 3. Prinsip Good Governance harus
reklamasi. dikedepankan dalam penerbitan Izin
Dilakukan revisi terhadap proses dan ataupun revisi izin reklamasi, guna
tahapan perubahan amdal tercapainya keseimbangan antara
berlandaskan pada tiga SK Menteri ketiga pemangku kepentingan yaitu
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. State, Private Sector dan Civil
Selain itu mengacu juga pada Society Organization. Govenance
23
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

dapat tercipta dengan baik apabila menjadi UU No. 23 Tahun 2014


ketiga pemangku kepentingan (state, tentang Pemerintahan Daerah
private sector, dan society) sebagai
kekuatan yang bersinergi, saling Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
mendukung dan memiliki suara Tata Ruang
dalam mempengaruhi pembuatan
keputusan. Kesejajaran, kesamaan, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
kohesi dan keseimbangan peran dan Perlindungan dan Pengelolaan
saling mengawasi yang dilakukan Lingkungan Hidup
oleh tiga pemangku kepentingan
tersebut, sangat berpengaruh Undang- undang No. 1 TAHUN 2014
terhadap upaya menciptakan tata Tentang Perubahan Atas Undang-
kepemerintahan yang baik. Prinsip undang No. 27 Tahun 2007 tentang
good governance digunakan untuk Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
menilai apakah Keputusan telah Pulau-pulau Kecil
berfungsi secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan yang telah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
digariskan, atau justru sebaliknya tentang Administrasi Pemerintahan
sehingga terjadi sengketa hukum.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
1999 Tentang analisa Mengenai
DAFTAR PUSTAKA dampak Lingkungan
Sumber Buku
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara. Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Rencana tata Ruang Wilayah
2013. Nasional.

Suradi :Studi Evaluasi Dampak Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
Sosial : Rehabilitasi Sosial Rumah tentang Izin Lingkungan.
Tidak layak Huni bagi Keluarga
Miskin di Kota banjarmasin. Jurnal Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang
Sosiokonsepsia Vol 17, No. 02 2012, Penataan Kawasan Jakarta, Bogor,
hal 206 Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
dan Cianjur
Undang-undang dan Peraturan Lainnya
Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tentang Reklamasi di Wilayah
1945 Hasil Amandemen. Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009


tentang Pengelolaan Lingkungan tentang Pelayanan Terpadu Satu
Hidup Pintu di Bidang Penanaman Modal.
Yang dirubah menjadi Peraturan
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 40 Presiden Nomor 97 Tahun 2014
tentang Hak Azasi Manusia tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang dirubah Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang
Reklamasi Pantai Utara Jakarta
24
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Kerja Badan Pelaksana Reklamasi


KEPRES No. 17 Tahun 1994 Tentang Pantai Utara Jakarta,
RENCANA PEMBANGUNAN
LIMA TAHUN KEENAM Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta
(REPELITA VI) 1994/95-1998/99 No. 138 tahun 2000 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Reklamasi
Kepres Nomor 73 Tahun 1995 tentang Pantai Utara Jakarta
Reklamasi Pantai kapuk naga
Tanggerang Peraturan Gubernur No. 121/2012 tentang
aturan gambar pulau serta luasan
Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan area tiap-tiap pulau
Republik Indonesia Nomor
28/PERMEN-KP/2014 Tentang Peraturan Gubernur No.206 tahun 2016 dan
Perubahan Atas Peraturan Menteri Peraturan Gubernur No.137 Tahun
Kelautan Dan Perikanan Nomor 2017 yang mengatur Panduan
17/PERMEN-KP/2013 Tentang Rancang Kota Pulau C, D dan G.
Perizinan Reklamasi Di Wilayah Ketiga, tidak menerbitkan izin-izin
Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil yang berkaitan dengan
dilanjutkannya pelaksanaan
Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup reklamasi
No. 14 Tahun 2003 Tentang Ketidak
Layakan Rencana Kegiatan Tabel: Persetujuan Izin Prinsip
Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Reklamasi yang ditandatangani
utara Jakarta oleh Badan Pelaksana Gubernur DKI Fauzi Bowo 21 September
Reklamasi Pantai Utara Jakarta di 2012
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Pulau Pemegang Izin Luas No. Izin
Jakarta (Ha)
A PT. Kapuk 79 Surat Gub
Rencana Umum Tata Ruang DKI Jakarta Naga Indah 1289/-
tahun 1985-2005. 1.794.2
B PT. Kapuk 380 Surat Gub
PERDA No. 8 Tahun 1995 tentang Naga Indah 1289/-
Penyelenggaraan Reklamasi dan 1.794.2
Rencana TataRuang Kawasan F PT. Jakarta 190 Surat Gub
Pantura Jakarta Propertindo 1290/-
1.794.2
Perda No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana G PT. Muara 161 Surat Gub
Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Wisesa 1290/-
Jakarta 2010 Samudra 1.794.3
H PT. Taman 63 Surat Gub
Peraturan Daerah No. 1/2012 tentang Harapan Indah 1291/-
Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 1.794.4
I PT. 405 Surat Gub
Pergub No. 973 Tahun 1995 tentang Pembangunan 1275/-
Pembentukan Badan Pelaksana Jaya Ancol 1.794.5
Reklamasi Pantai Utara Jakarta, TBK
J PT. 316 Surat Gub
Pergub No. 220 Tahun 1998 tentang Pembangunan 1276/-
Penyempurnaan Organisasi dan Tata Jaya Ancol 1.794.6

25
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

TBK F PT. Jakarta Kepgub 23


K PT. 32 Surat Gub Propertinda 2268/201 Oktober
Pembangunan 1295/- 5 2015
Jaya Ancol 1.794.7 I PT. Jaladri Kepgub 22
TBK Kartika 2269/201 Oktober
L PT. 481 Surat Gub Paksi 5 2015
Pembangunan 1295/- K PT. Kepgub 17
Jaya Ancol 1.794.8 Pembanguna 2485/201 Novembe
TBK n Jaya Ancol 5 r 2015
M PT. Manggala 462 Surat Gub TBK
Krida Yuda 1283/-
1.794.9
O PT. Kawasan 344 Surat Gub Sumber Lain / Internet
Ekonomi 1282/-
Khusus 1.794.10 Andri Donnal Putera, Menguji Argumen
Merunda Ahok soal Dasar Hukum Reklamasi
Jakarta Pantai Utara Jakarta KOMPAS .
Q PT. Kawasan 369 Surat Gub COM
Ekonomi 1281/-
Khusus 1.794.11 Andri Donal Putera, Ini Asal-usul Pasir
Merunda dan Tanah untuk Reklamasi di
Jakarta Teluk Jakarta, https:
megapolitan.kompas.com,

Tabel: Pemberian Izin Pelaksanaan Avit Hidayat, menteri susi hentikan proyek
Reklamasi yang Ditandatangani Gubernur reklamasi teluk jakarta,
DKI Fauzi Bowo https://nasional.tempo.co
Pulau Pemegang No. Izin Tanggal
Izin Damang, Pengertian Perizinan,
2A PT. Kepgub 6 Agustus www.Negarahukum.com.
Kapuk 1491/2010 2010
Naga Dinda Shabrina, nelayan kali adem jangan
Indah jauhkan kami dari perahu,
2B PT. Kepgub 21 www.deraponline.com,
Kapuk 1417/2012 September
Naga 2012 Fazrul El, Perdebatan Reklamasi Teluk
Indah Jakarta,http: blognyasiel7. blogspot.
co.id,

Geovanni Ilham Akbar Santoso, Analisa


Tabel: Persetujuan Izin Pelaksanaan Dampak Hidrologi Terdahap
Reklamasi yang Ditandatangani Gubernur Reklamasi Pantai Jakarta Utara,
Basuki Tjahja Purnama https: www. scribd. com,

Pula Pemegang No. Izin Tanggal Karliansyah, Sidang pertama gugatan 6


u Izin perusahaan kontraktor bp pantura
G PT. Mutiara Kepgub 23 digelar, www.menlh. Go .id,
Wisesa 2238/201 Desembe
Samudra 4 r 2014
26
Jurnal Ilmu Hukum
_____________________________________________________________________________________

Maulida Sri handayani, Reklamasi Jakarta:


Kisruh Panjang Pulau Buatan,
www. tirto.id / Berita Harian

Mia Chitra Dinisari. Proyek reklamasi- ini


5 langkah penyelesaian kementerian
lingkungan hidup.
kabar24.bisnis.com,

Rio Kembara, Dampak Reklamasi Pantai


Yang dilakukan Pemprov DKI
terhadap Kehidupan Nelayan, https:
www . scribd. com,

Tim Okezone Jurnalis, menguak dana


jumbo megaproyek reklamasi
jakarta. https: news. Okezone .com,

Utami Diah Kusumawati, Istana :


Pemberian Izin Reklamasi
Kewenangan Pemerintah Pusat,
www.cnnindonesia.com.

Yuliawati, tarik dua raperda anie –


dianggap mulai serius hentikan
reklamasI, https://katadata.co.id,

27

You might also like