Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Benzena
Benzena adalah senyawa organik dengan rumus molekul C6H6. Benzena tersusun atas
6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen
yang terikat pada masing-masing atom. Karena hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen,
senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam hidrokarbon.
Benzena merupakan salah satu jenis hidrokarbon aromatik siklik dengan ikatan pi
yang tetap. Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah
satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri.
Karena memiliki bilangan oktan yang tinggi, maka benzena juga salah satu campuran penting
pada bensin. Benzena juga bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet
buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi,
namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Karena
bersifat karsinogenik, maka pemakaiannya selain bidang non-industri menjadi sangat
terbatas.
1. Kegunaan
a. Benzena digunakan sebagai pelarut.
b. Benzena juga digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat, plastik, karet buatan dan
pewarna.
c. Benzena digunakan untuk menaikkan angka oktana bensin.
d. Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga
digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan membuat sejenis karet sintetis) dan
nilon–66.
e. Asam Salisilat: adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat
dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau asetosal.
f. Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.
g. Anilina: merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi anilina
dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini disebut diazotisasi.
h. Toluena: kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).
i. Stirena: jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu jenis plastik
yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik, bonekaboneka, sol sepatu, serta
piring dan cangkir.
j. Benzaldehida: digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku pembuatan parfum
karena memiliki bau yang sedap.
k. Natrium Benzoat: seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan sebagai bahan
pengawet makanan dalam kaleng.
l. Fenol: fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan nama karbol
atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh bakteri) karena dapat
menyebabkan denaturasi protein.
2. Dampak
a. Benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).
b. Benzena dapat menyebabkan kematian jika terhirup pada konsentrasi tinggi, sedangkan pada
konsentrasi rendah menyebabkan sakit kepala dan menaikkan detak jantung.
3. Penggunaan
Benzena pada umumnya digunakan sebagai bahan dasar dari senyawa kimia lainnya.
Sekitar 80% benzena dikonsumsi dalam 3 senyawa kimia utama yaitu etilbenzena, kumena,
dan sikloheksana, Senyawa turunan yang paling terkenal adalah etilbenzena, karena
merupakan bahan baku stirena, yang nantinya diproduksinya menjadi plastik dan polimer
lainnya. Kumena digunakan sebagai bahan baku resin dan perekat. Sikloheksana digunakan
dalam pembuatan nilon. Sejumlah benzena lain dalam jumlah sedikit juga digunakan pada
pembuatan karet, pelumas, pewarna, obat, deterjen, bahan peledak, dan pestisida.
Di Amerika Serikat dan Eropa, 50% dari benzena digunakan dalam produksi
etilbenzena/stirena, 20% dipakai dalam produksi kumena, dan sekitar 15% digunakan untuk
produksi sikloheksana. Penelitian laboratorium, saat ini toluena sering digunakan sebagai
pengganti benzena. Sifat kimia toluena dengan benzena mirip, tapi toluena lebih tidak
beracun dari benzena.
G. Cara Pemaparan
H. Bahaya Kesehatan
Selain bahaya kanker, pemaparan konsentrasi tinggi benzene juga bisa menimbulkan
bahaya kesehatan lainnya, seperti:
1. Jangka Pendek
a. Inhalasi
1) Menghirup uap benzene konsentrasi rendah : iritasi mata dan tenggorokan.
2) Menghirup uap benzene dalam konsentrasi tinggi : mengantuk, pusing, sakit kepala, tremor,
bingung dan tidak sadar.
3) Menghirup uap benzene dalam konsentrasi sangat tinggi : kematian
b. Lewat makanan/minuman
Bila benzene termakan akan menimbulkan gejala: muntah, nyeri lambung, pusing, ngantuk,
kejang dan nadi kencang. Bila termakan dalam konsentrasi tinggi : kematian
c. Kulit
Bila terpapar pada kulit : kemerahan dan blister
2. Jangka Panjang
Efek kesehatan jangka panjang dari pemaparan terhadap benzene adalah terhadap
sumsum tulang, dimana tempat pembuatan sel-sel darah, yaitu bisa timbul:
a. Anemia : yaitu Hb menjadi turun, dan menyebabkan gejala letih, lesu
b. Leucopenia: yaitu turunnya sel darah putih, sehingga mudah terkena infeksi
c. Thrombositopenia: yaitu rendahnya keping darah, sehingga orang mudah terjadi perdarahan.
1. OSHA :mengatur bahwa batas konsentrasi benzene di tempat kerja selama jam kerja
adalah 1 ppm, dan jika bekerja selama 15 menit batas maksimum adalah 5 ppm. Jika
bekerja dengan konsentrasi EPA (Environmental Protection Agency) lebih tinggi,
maka wajib untuk memakai PPE respiartor.
2. EPA : mengatur kadar benzene di bensin adalah rata-rata 1% dengan maksimum 5%
untuk tahun 1990. Sedangkan peraturan tahun 2011 batas tersebut lebih ketat lagi
menjadi rata-rata 0,62% dengan maksimum 1,3%.
3. EPA : mengatur kadar benzene dalam air minum adalah 5 ppb, juga FDA mengatur
kadar benzene dalam bottle drinking water adalah 5 ppb.
J. Pencegahan
1. Bila di tempat kerja terdapat benzene maka cara berikut bisa dilakukan:
a. Mengganti benzene dengan solvent lain
b. Menutup sumber benzene
c. Bila benzene tetap ada maka haruslah selalu memakai PPE yang baik dan benar.
2. Tidak merokok baik aktif maupun pasif, karena rokok adalah penyebab pemaparan
benzene terbesar.
3. Tidak menghirup uap bensin
4. Hindari kulit terkena bensin
5. Hindari atau perkecil pemaparan terhadap : solvent, cat, peralatan melukis, terutama
bila berada di confined spaces.
BAB III
KESIMPULAN
Benzena adalah senyawa organik dengan rumus molekul C6H6. Benzena adalah salah
satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling
dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri.
Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday,
yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.
Benzena pada umumnya digunakan sebagai bahan dasar dari senyawa kimia lainnya.
Sekitar 80% benzena dikonsumsi dalam 3 senyawa kimia utama yaitu etilbenzena, kumena,
dan sikloheksana, Senyawa turunan yang paling terkenal adalah etilbenzena, karena
merupakan bahan baku stirena, yang nantinya diproduksinya menjadi plastik dan polimer
lainnya.
Rute utama pemaparan terhadap benzene adalah melalui inhalasi benzene. Rute
pemaparan lain adalah melalui kulit, misalnya pekerja tersiram oleh bensin pada waktu kerja.
Tetapi karena benzen menguap ketika kontak dengan udara, rute ini kurang berbahaya.
Selain bahaya kanker, pemaparan konsentrasi tinggi benzene juga bisa menimbulkan
bahaya kesehatan lainnya.