You are on page 1of 2

Pola aliran sungai juga penting dalam penentuan bentukan geomorfologi.

Pola aliran sungai


memberikan informasi tentang proses keterbentukannya berdasarkan jenis masing-masing pola
aliran sungai tersebut. Howard (1967, dalam Van Zuidam 1985) mengklasifikasikan pola aliran
sungai dan menyebutkan ciri-ciri dari pola aliran sungai tersebut seperti yang tertera pada tabel
dibawah ini.

Pola Pengaliran Karakteristik


Dasar
Bentuk umum seperti daun, berkembang pada batuan dengan kekerasan relatif
Dendritik sama, batuan sedimen relatif datar serta tahan akan pelapukan, kemiringan
landai, kurang dipengaruhi struktur geologi.
Bentuk umum cenderung sejajar, berlereng sedang sampai agak curam,
Paralel dipengaruhi oleh struktur geologi, terdapat pada perbukitan memanjang,
dipengaruhi perlipatan, merupakan transisi pola dendritik dan pola trellis.
Bentuk memanjang sepanjang arah jurus perlapisan batuan sedimen, induk
sungai sering membentuk lengkungan menganan memotong kepanjangan dari
alur-alur punggungannya. Biasanya dikontrol oleh struktur lipatan. Batuan
Trelis
sedimen dengan kemiringan atau terlipat, batuan vulkanik serta batuan
metasedimen berderajat rendah dengan perbedaan pelapukan yang jelas. Jenis
pola pengalirannya berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.
Induk sungai dengan anak sungai memperlihatkan arah lengkungan menganan,
pengontrol struktur atau sesar yang memiliki sudut kemiringan, tidak memiliki
Rektangular
perulangan perlapisan batuan, dan sering memperlihatkan pola pengaliran yang
tidak menerus.
Bentuk menyebar dari satu pusat, biasanya terjadi pada kubah intrusi, kerucut
vulkanik serta sisa-sisa erosi. Memiliki dua sistem, sentrifugal dengan arah
Radial
penyebaran keluar dari pusat (berbentuk kubah) dan sentripetal dengan arah
penyebaran menuju pusat (cekungan).
Bentuk seperti cincin yang disusun oleh anak-anak sungai, sedangkan induk
Angular sungai memotong anak sungai hamper tegak lurus. Mencirikan kubah dewasa
yang telah terpotong atau terkikis, disusun perselingan batuan keras dan lunak.
Endapan permukaan berupa gumuk hasil longsoran dengan perbedaan
Multibasinal penggerusan atau perataan batuan dasar, merupakan daerah gerakan tanah,
vulkanisme, pelarutan gamping, serta lelehan salju, atau permafrost
Terbentuk pada batuan metamorf dengan intrusi dike, urat yang menunjukan
Kontorted
daerah yang relatif keras batuannya, anak sungai yang relatif panjang kearah
lenkungan subsekuen, umumnya merupakan pembeda antara penujaman
antiklin dan sinklin.

Tabel 1.2 Pola aliran sungai dasar (Van Zuidam, 1985)

Gambar 1.4 pola pengaliran sungai. Pola aliran dasar (A), (B), pola
aliran modifikasi (C) (Van Zuidam, 1985)

You might also like