You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ikan lele (Clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan lele
termasuk ikan jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri dari ikan lele
yaitu bentuk tubuh memanjang dan agak bulat, pada sirip dada terdapat duri yang keras
dan runcing/tajam (patil), warna tubuh belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis
serta licin karena tidak memiliki sisik. Kemudin ikan ini memiliki alat pernafasan
tambahan berupa dari modifikasi dari busur insangnya yaitu arborescent. Dibeberapa
daerah ikan lele mempunyai banyak nama.
Ikan yang terkenal dengan kandungan omega-3 dan omega-6 adalah ikan-ikan
‘mahal’ seperti salmon, makerel, ikan kod dan sebagainya. Padahal, ikan lele yang dijual
di pasar-pasar tradisional memiliki manfaat yang sama. Satu porsi ikan lele menyediakan
220 mg asam lemak omega-3 dan 875 asam lemak omega-6. American Heart Association
bahkan menyarankan agar orang-orang memasukkan ikan lele dalam menu beberapa kali
seminggu. Kedua nutrisi tersebut memang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan
otak.
Dalam satu porsi lele, tersedia 15,6 gram protein yang akan memenuhi semua
kebutuhan asam amino yang dibutuhkan tubuh Anda. Kualitas asam amino yang
diberikan ikan lele adalah kualitas yang baik untuk membangun masa otot dan
membangun meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Anda juga membutuhkan protein
untuk menyediakan energi.
Mengonsumsi satu porsi lele akan membuat kebutuhan vitamin B 12 yang dibutuhkan
tubuh terpenuhi sebanyak 40 persen. Vitamin B 12 adalah nutrisi yang penting untuk
membantu tubuh memecah makanan menjadi energi. Karena itu, asupan vitamin B 12
yang tercukupi akan membuat Anda lebih bertenaga dan tidak membuat cepat lesu.
Didesa Astomulyo kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, sebagian
masyarakat bermata pencaharian sebagai peternak pembibitan ikan lele untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat didesa tersebut. Pembenihan ikan lele masih
mengggunakan teknologi dan peralatan sederhana. Disamping bibit ikan lele sebagai hasil
utama, pembenihan ikan lele juga menghasilkan limbah yaitu berupa air kolam yang
mengandung bahan organik yang dibuang langsung dapat menyebabkan pencemaran
dilingkungan sekitar. Maka dari itu, limbah yang dibuang secara Cuma-Cuma dapat

1
dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik dalam proses penanaman secara aquaponik dan
hidroponik.
2. Perumusan Masalah
Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dan merumuskannya
dalam sebuah rumusan masalah. Rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana cara pembenihan ikan lele?
2. Bagaimana cara mengolah air limbah kolam ikan lele?
3. Akibat yang ditimbulkan oleh air limbah kolam ikan lele?
3. Tujuan Penulisan
tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui cara pembenihan ikan lele
2. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah kolam ikan lele
3. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari air limbah kolam ikan lele
4. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis adalah survey langsung ke petani pembenihan
ikan lele yang berlokasi didesa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah dan menggunakan literatur yang bisa diperoleh dari media buku, inerternet,
artikel, dan sebagainya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Air Limbah


Menurut Udin Djabu (1991) yang disebut air limbah adalah air yang
bercampur zat- zat padat ( dissolved dan suspended ) yang berasal dari buangan
kegiatan rumah tangga, pertanian, perdagangan dan industri. Sedangkan menurut
Azrul Azwar (1983) mendefinisikan air limbah adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau
hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia
2. Sumber Air Limbah
Beberapa sumber air limbah yang sering dijumpai adalah, sebagai berikut :
A. Air buangan rumah tangga.
Air buangan ini biasanya dihasilkan dari aktifitas manusia yang terdiri dari
ekskreta,air cucian,air mandi/ wc,air buangan dapur dan lainnya.
B. Air buangan perdagangan
Air buangan yang dihasilkan dari aktifitas hotel, pasar, tempat ibadah,restoran dan
lainnya
C. Air buangan industry
Air buangan industri biasanya memiliki kandungan zat yang komplek karena hasil
buangan dari proses industri. Biasanya mengandung zat organik, logam
berat,minyak,zat pewarna, sulfida ammonia yang bersifat racun sehingga
memerlukan penanganan yang khusus. . (haryanto Kusnoputranto, 1983)
3. Komposisi Air Limbah
Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air (99,9%) dan sisanya
terdiri dari partikel-partikel padat terlaraut (dissolved solid) dan tidak terlarut
(suspended solid) sebesar 0,1%. Partikel-partikel padat dari zat organik (± 70%) dan
zat anorganik ((± 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein (± 65%), karbohidrat (±
25%),lemak (± 25%). (Udin Djabu, 1991).
4. Dampak Air Limbah
Beberapa dampak air limbah yang dapat menyebabkan pengaruh adalah, sebagai
berikut :

3
A. Pengaruh terhadap kesehatan
Air limbah yang mengandung organisme dapat menimbulkan gangguan
kesehatan. Beberapa penyakit yang ditimbulkan adalah:Penyakit usus, cholera,
leptospirosis,typoid lever, shigellosis dan lain-lain.
Disamping air limbah yang mengandung mikroorganisme juga dapat mengandung
zat- zat kimia berbahaya. Antara lain :
1) Cadmium
Cadmium dapat berakumulasi pada ginjal dan hati manusia melalui makanan,
air dan udara yang pemaparannya bersifat kronis. Perkiraan dapat
menyebabkan kerusakan ginjal pada konsentrasi 200 gram/berat badan.
2) Timah hitam
Timah hitam dapat menimbulkan bermacam-macam keracunan termasuk
mengganggu susunan darah, merusak sistem syaraf dan merusak fungsi ginjal.
Timah hitam dapat masuk ketubuh melalui udara, makanan dan air.
3) Arsen
Keracunan arsen dapat bersifat akut maupun kronis . Salah satu penyebab
kanker pada manusia. Beberapa organ yang diserang arsen adalah sistem
pencernaan, pernapasan,syarat,kulit,hati dan darah.
4) Cianida
Dapat berasal dari limbah industri tapioka,batik dan pabrik yang membuat gas
cyanida untuk racun tikus. Dapat mengganggu jaringan tubuh sehingga tidak
mampu mengubah oksigen.

B. Pengaruh terhadap lingkungan


1) Air limbah dan kehidupan vector
Air limbah yang dibuang ke lingkungan banyak menimbulkan masalah vektor.
Genangan air limbah dapat digunakan untuk sarang dan perkembangbiakan
nyamuk, kecoa, dan lalat juga beberapa hewan parasit.
2) Pencermaran air dan tanah oleh air limbah.
Air limbah yang dibuang ke badan air akan mencemari badan air tersebut .
Bahan pencemar yang ada di dalamnya akan mengalami penyebaran
(disporsi) dan pengenceran (dilution) dan bersifat reactif dengan
adsorbsi,reaksi atau penghancuran biologis. Karena peristiwa inilah maka
pencemaran akan cepat terjadi dan akan menurunkan kualitas air lingkungan.

4
Air limbah yang mencemari dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa
fisik mekanik, kimia dan biologis. Peristiwa fisika mekanik terjadi karena
adanya distribusi lautan yang mengalir melalui pori-pori tanah yang tidak
seragam, sehingga terjadi efek penahanan oleh zat-zat padat dan pengendapan
partikel padat karena gaya berat.Peristiwa biologis terjadi pada bahan
pencemar organis yang diuraikan oleh bakteri pembusuk.
C. Pengaruh air limbah terhadap ekosistem
Badan air merupakan ekosistem yang terdiri atas ikan,tumbuhan,air,dan plankton
yang terapung dan melayang dalam air sebagai komponen makluk hidup serta
pasir, air mineral dan oksigen. Apabila tercemar oleh limbah pencemar maka
akan mempengaruhi sistem dalalm ekologi. Air badan air yang tercemar akan
mengalami penurunan kualitas kadar oksigen yang terlarut. Hal ini akan
mempengaruhi populasi ikan-ikan sehingga akan mengganggu mata pencaharian
para nelayan karena ikan banyak yang mati.Disamping itu pencemaran juga akan
mengganggu keseimbangan aquatic food chain.(Udin Djabu,1991)

5. Karakteristik Air Limbah


A. Karakteristik fisik
Karakteristik fisik yang sangat penting dari air limbah adalah kandungan total
solid yang tersusun dari zat terapung, zat dalam suspensi, zat colloidal, dan zat
dalam solution. Termasuk juga bau,temperatur dan warna.
1) Total solids
Adalah semua zat dalam air limbah yang tetap tinggal sebagai residu pada
pemanasan 103o-105oC. Dapat diklasifikasikan apakah sebagai susupended
solid atau filterabel solids yang dapat menembus kertas filter yang berdiameter
minimum 1 mikron. Suspended solids merupakan zat padat yang dapat
mengendap selama 60 menit pada imhaff cone. Filterabel solids terdiri dari zat
colloidal dan dissolved solids. Zat- zat tersebut terdiri dari molekul-molekul
ion organik dan an organik. Umumnya secara oksidasi biologis atau koagulasi,
diikuti dengan sedimentasi, diperlukan untuk menghilangkan partikel-partikel
tersebut dari suspensi.
2) Bau
Bau dalam air limbah disebabkan dari gas-gas hasil dekomposisi zat organik
di dalamnya.Bau H2S adalah hasil dekomposisi mikroorganisme anaerobik

5
yang menurunkan sulfates menjadi sulfides. Efek dari bau adalah stres
psykologis manusia dan dapat menyebabkan nafsu makan kurang,tidak suka
minum, gangguan pernapasan, mual dan muntah. Senyawa- senyawa yang
berbau dalam air limbah antara lain: ammes, ammonia,drammes,H2S,organik
sulfides.
3) Temperatur
Umumnya temperatur air limbah lebih tinggi dari pada suhu air minum sebab
adanya proses didalam kegiatan industri maupun rumah tangga. Parameter
suhu dalam air limbah sangat penting sebab efek pada aquatic life
meningkatkan reaksi kimia dan menambah species ikan dalam badan air.
Industri yang menggunakan air untuk proses pendinginan akan menghasilkan
panas. Temperatur yang tinggi akan menurunkan oksigen terlarut dalam air.
4) Warna
Air limbah yang baru biasanya berwarna abu-abu. Apabila bahan organik
mengalami dekomposisi oleh bakteri, maka oksigen terlarut akan turun sampai
nol dan warna berubah menjadi hitam.
B. Karakteristik kimia
1) Organik matter
Prinsip dari organik matter dalam air limbah terdiri dari kelompok protein,
carbohydrat, fats and oil.
a. Protein
Protein sebagian besar berasal dari organisme hewan dan tumbuhan.
Diantaranya adalah buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran. Senyawa
protein terbentuk oleh rantai amino acids. Semua protein mengandung
carbon dan nitrogen yang tinggi yang banyak dalam air limbah pada
proses-proses yang berhubungan dengan bahan-bahan makanan
tersebut. Tingginya protein dalam air limbah dapat menimbulkan bau
merangsang akibat proses dekomposisi.
b. Carbohydrates
Carbohydraes termasuk sugars, starches,cellulose dan wood fiber yang
semuanya terdapat dalam air limbah.Tersusun dari carbon, hydrogen
dan oksigen.
c. Fats,oil, grease

6
Fats dan oil adalah senyawa dari alkohol glyceral dengan fatty acids.
Glyceral dan fatty acids pada suhu normal disebut oil. Apabila padat
disebut fats. Keduanya tersusun dari carbon,hydrogen,dan oksigen.
Grease umumnya termasuk fats, oil waxes yang terdapat dalam air
limbah. Fats dan oils berasal dari limbah domestik antara lain dari
saponifikation dari fats dengan sodium hydroxide. Grease tidak boleh
lebih dari 15-20 mg/l dan harus bebas dari lapisan oil apabila air limbah
dibuang ke lingkungan badan air.
d. Surfactant
Surfactant adalah bahan aktif pembersih . Merupakan molekul- molekul
zat organik yang besar. Menyebabkan busa pada air limbah. Terdapat
pada sintetic detergent yang disebut alkyl- benzene-sulfat ( ABS )
yang sukar diuraikan oleh bakteri dalam proses biologis.
e. Phenols
Phenols menyebabkan masalah rasa pada air minum. Umumnya berasal
dari air limbah industri yang dibuang dan mencampuri air permukaan.
Phenol mudah diuraikan secara biologis oleh bakteri.
2) In organik matter
Beberapa komponen zat-zat inorganik di dalam air limbah dan air permukaan
adalah penting dalam penetapan dan pengendalian kualitas air.
a. pH
Konsentrasi air hidrogen salah satu parameter yang penting dari kualitas air
limbah dan air permukaan. Air limbah dengan konsentrasi hydrogen yang
rendah atau tinggi akan sukar diolah secara biologis. Dan apabila keadaan
tersebut tidak berubah maka dapat mengganggu ekosistem dalam lingkungan
air.
b. Chlorides
Sumber pencemaran berasal dari kegiatan industri pertanian dan domestik.
Tinja manusia mengandung ± 6 gram chloride per orang per hari.
3) Alkalinity
Alkali dalam air limbah hasil dari adanya elemen-elemen hydroxides,
carbonates dan bicarbonat seperti calcium,magnisium,sodium,potasium atau
ammonia. Air limbah umumnya bersifat alkaline.

7
4) Nitrogen
Unsur Nitrogen adalah sensiel diperlukan untuk tumbuhnya protista dan
tanaman. Nitrogen adalah unsur penting yang membentuk block dalam
synthese protein yang berguna dalam proses biologis air limbah.Namun
demikian nitrogen harus dikontrol sebelum air limbah dibuang ke
lingkungan.Nitrogen adalah dikombinasi dalam proteinacesus dan urea.
Organik nitrogen akan segera terbentuk kembali menjadi ammonia karena
dekomposisi air limbah. Dalam keadaan aerobik ammonia berubah menjadi
nitrit. Adanya nitrit dalam air limbah menunjukkan bahwa air limbah telah
mengalami dekomposisi dan memerlukan oksigen. Nutrites diubah menjadi
nitrates oleh bakteri dalam proses dekomposisi aerobic. Apabila effluent air
limbah berubah direklamasi kedalam air tanah untuk air minum maka nitrat
adalah parameter yang penting. Batas konsentrasi NO3 tidak boleh lebih dari
45 mg/lt. Effluent air limbah berkisar antara 0 – 20 mg/lt.
5) Sulfur
Terdapat dalam air limbah maupun air permukaan dalam bentuk sulfat ion.
Sulfur diperlukan untuk synthesa protein dalam proses dekomposisi. .(Udin
Djabu,1991)
6) Karakteristik Biologis
Beberapa mikroorganisme yang penting dalam air limbah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : protista, plants dan animal.Protista meliputi
bakteri, jamur, protozoa,dan algae. Bakteri tersebut berperan dalam proses
dekomposisi atau stabilisasi organicmetter. Bakteri juga dapat bersifat
patogen bagi kesehatan manusia. Sedangkan plants dan animal yang penting
adalah notifier dan worm. .(Udin Djabu,1991).

6. Air Limbah Kolam Ikan Lele


Kegiatan pembenihan ikan lele menghasilkan limbah yang berasal dari feses dan
sisa pakan ikan. Air limbah kolam ikan lele jika dibiarkan berada di kolam dapat
menggangu pertumbuhan dan perkembangan ikan. Air limbah kolam ikan lele
berpotensi untuk dijadikan media tumbuh karena mengandung nitrogen dan phospor.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan air limbah
kolam ikan lele yaitu dengan sistem aquaponik dan sistem hidroponik. Prinsip dari
sistem aquaponik pada penelitian ini yaitu dapat mereduksi dan memanfaatkan bahan

8
organik dari limbah pembenihan lele untuk pertumbuhan sehingga dapat mengurangi
pencemaran yang ada pada air limbah budidaya ikan.
7. Kualitas Air Untuk Budidaya Lele
Kualitas air merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan ikan budidaya
termasuk lele. Sekalipun ikan lele dapat hidup pada kualitas air yang buruk, hal
tersebut dapat menjadi sumber penyakit yang dapat menginfeksi ikan. Kualitas air
yang dianggap baik untuk kehidupan lele adalah berkisar antara 25 – 300C,
Kandung oksigen terlarut 3 – 6 ppm, dan NH3 sebesar <0,1 ppm . Kualitas air
harus dipertahankan pada kisaran optimal sehingga pertumbuhan lele dapat dipacu.
Kriteria kualitas air yang optimum untuk menunjang kehidupan ikan lele (Kordi,
2010)
a. pH air
Derajat keasaman atau pH air menunjukan aktifitas ion hidrogen dalam larutan
tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter)
pada suhu tertentu atau dapat ditulis dengan pH = -log (H+). Nilai pH pada
banyak perairan alami berkisar antara 4- 9. Walaupun demikian, pada daerah
hutan mangrove dan tanah gambut, pH dapat mencapai nilai yang sangat
rendah karena kandungan asam sulfat pada tanah dasar tersebut tinggi. Derajat
keasaman (pH) air mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena
mempengaruhi kehidupan jasad renik. Sebagian besar biota akuatik sensitif
terhadap perubahan pH, dan menyukai pH sekitar 7 – 8,5. Hubungan pH air dan
kehidupan jasad renik dapat dilihat pada Tabel 2 (Kordi, 2012).
b. Amoniak
Pada budidaya biota akuatik dengan teknologi intensif yang menerapkan padat
penebaran tinggi dan pemberian pakan secara teratur dan banyak, penimbunan
limbah kotoran terjadi sangat cepat. Sebagian besar pakan yang dimakan oleh
biota budidaya, akan dirombak menjadi menjadi daging atau jaringan tubuh dan
sisanya dibuang berupa kotoran padat (faeces) dan terlarut (amonia). Faeses
dikeluarkan lewat anus, sedangkan amonia lewat insang. Kotoran padat dan
sisa pakan tidak termakan adalah bahan organik dengan kandungan protein
tinggi yang diuraikan menjadi polipeptida, asam asam amino, dan akhirnya
amonia sebagai produk akhir yang terakumulasi di dalam air. Didalam air
amonia terdapat dalam 2 bentuk, yaitu NH4+ atau biasa disebut Ionized
Ammonia (IA), yang kurang beracun dan NH3 atau UIA yang beracun.

9
c. Suhu Air
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari
permukaan laut (altitude), waktu penyinaran dalam hari, sirkulasi udara,
penutupan awan dan aliran serta kedalaman air, perubahan suhu berpengaruh
terhadap proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Lele adalah ikan yang hidup
pada ketinggian 0 – 700 m dpl. Suhu pada ketinggian tersebut antara 22 – 340C,
namun pertumbuhan optimal lele pada suhu 27 – 300C. Suhu air dapat
memengaruhi kehidupan air secara tidak langsung yaitu melalui pengaruhnya
terhadap kelarutan oksigen dalam air. Semakin tinggi suhu air, semakin rendah
daya larut oksigen di dalam air. Semakin tinggi suhu air semakin tinggi pula laju
metabolisme biota budidaya yang berarti semakin besar konsumsi oksigennya.
Padahal kenaikan suhu 100C akan mempercepat laju reaksi kimia sebesar 2 kali,
sebagai contoh, reaksi keseimbangan amonia (NH3)

NH4OH NH3 + H2O .................................................................................. (1)

Reaksi keseimbangan amonia (NH3) akan kekanan yang menyebabkan kadar


amonia meningkat, sehingga daya racun ammonia turut mengalami peningkatan
amonia lebih bersifat beracun dari pada ammonium (NH4OH). Pada pH 8,0 dan
suhu 250C, presentase NH3 adalah 5,38%, sedangkan pada pH yang sama dengan
suhu 300C persentase NH3 menjadi 7,46% (Kordi, 2012).
d. Kekeruhan
Turbidity atau kekeruhan air disebabkan oleh impurity atau adanya benda-benda
asing di dalam air. Kandungan senyawa-senyawa kimia yang mencemari
lingkungan air dapat menyebabkan perubahan warna dan tampak keruh.
Kandungan zat padat di dalam air baik yang terlarut maupun tersuspensi, juga
menimbulkan kekeruhan air. Dampak dari kekeruhan adalah dapat terganggunya
kehidupan di dalam air karena kekeruhan menghalangi penetrasi sinar matahari.
Fotosintesis oleh plankton dapat terganggu dan produksi oksigen juga terganggu,
sehingga pada akhirnya kandungan oksigen terlarut di dalam air menjadi rendah.
Jika kandungan oksigen terlarut di dalam air rendah, maka semua kehidupan air
akan menjadi terganggu (Triyono, 2011).

10
e. Oksigen
Oksigen (O2) terlarut adalah satu jenis gas terlarut dalam air yang sangat penting
untuk budidaya perairan, oksigen yang diperlukan biota air untuk pernapasan
harus terlarut dalam air. Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas sehingga
bila ketersediannya didalam air tidak mencukupi kebutuhan biota budidaya maka
segala aktifitas biota akan terhambat. Ikan dan biota air lainnya membutuhkan
oksigen guna pembakaran bahan makananya untuk menghasilkan energi untuk
aktifitas seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi dan sebagainya (Kordi, 2012).

8. Proses Pembenihan ikan lele


Cara pembenihan ikan lele ada dua macam yaitu pemijahan secara alami dan
pemijahan secara buatan. Pemijahan secara alami adalah dengan cara mencampurkan
indukan jantan dan indukan betina di kolam yang telah dipersiapkan dengan diletakan
babakan (tempat menempelnya telur ikan lele) dan di biarkan selama saru malam.
Pemijahan secara buatan yaitu proses pencampuran sperma indukan jantan dengan
telur indukan betina dilakukan dengan campur tangan manusia. Caranya adalah
indukan jantan diambil spermanya dan indukan betina diambil telurnya kemudian
dicampurkan didalam wadah yang telah dipersiapkan. Kemudian telur diletakkan di
kolam yang disediakan.
Warga desa astomulyo dalam pembenihan ikan lele lebih memilih pemijahan secara
alami dengan alasan lebih murah dan indukan bisa pijahkan berkali-kali. Hal ini
karena pemijahan secara buatan harus mengorbankan indukan indukan jantan untuk
diambil spermanya.

11
BAB III
PEMBAHASAN
1. Usaha pembenihan ikan lele desa Astomulyo
Desa Astomulyo adalah salah satu desa dari sebelas desa yang ada di
Kecamtan Punggur. Pekerjaan utama warganya adalah petani namun ada juga
yang berkebun nanas yang menjadi ikon Kecamatan Punggur. Selain itu warga
desa juga banyak yang melakukan usaha pembenihan ikan lele sebagai pekerjaan
sampingan.
Usaha pembenihan ikan lele pada dasarnya adalah hal baru dan belum lama
digeluti oleh warga. Namun karna prosesnya tidak begitu susah dan prospeknya
yang menjanjikan maka usaha ini tumbuh subur bagai jamur dimusim hujan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan warga sekitar, usaha
pembenihan ikan lele ini dapat dilakukan dengan modal yang sedikit namun bisa
menghasilkan sampai tiga kali lipat. Namun tidak semua warga yang malakukan
usaha ini sukses dan mendapatkan keuntungan. Ada juga yang gagal bahkan
sampai kapok untuk melakukannya lagi. Dalam melakukan usaha pembenihan
ikan lele ini dibutuhkan ketelatenan dan ketelitian. Menurut cerita warga sekitar,
usaha pembenihan ikan lele ini diibaratkan seperti merawat bayi sehingga
dibutuhkan kesabaran ekstra dalam merawatnya sampai umur bibit siap untuk
dijual.
Usaha pembenihan ikan lele yang dilakukan warga desa Astomulyo juga
menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak diolah
secara baik. Pada dasarnya kandungan yang terdapat pada limbah cair kolam lele
ini dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh kembangnya sayur-sayuran dan
tumbuhan lain yang dapat menambah pendapatan secara ekonomis dan juga dapat
mengurangi potensi pencemaran lingkunagan.
Dalam mengatasi masalah limbah cair kolam lele tersebut, penulis
menawarkan dua solusi yang diharapkan dapat menambah keuntungan disektor
ekonomis untuk warga desa Astomulyo. Yaitu pemanfaatan limbah cair kolam
lele dengan menggunakan media aquaponik dan media hidroponik.
2. AQUAPONIK
Pada dasarnya, aquaponik merupakan kombinasi antara hidroponik dengan
budidaya hewan dengan air atau aquakultur. Hewan yang dimaksud dalam
budidaya ini tak lain dan tak bukan adalah ikan. Menggunakan teknik ini, Anda

12
dimungkinkan untuk memelihara atau mengembangkan tanaman serta ikan secara
bersamaan, dalam satu tempat serta satu waktu. Seperti yang Anda ketahui,
melakukan hidroponik di rumah memang praktis dilakukan. Sayangnya, harga
dari vitamin atau nutrisi yang dibutuhkan mahal. Begitu pula jika Anda
melakukan aquakultur. Selain harus memberi pakan sehat, Anda juga harus
membersihkan kolam secara berkala agar ikan dapat tumbuh dengan baik.
A. Alur dan Sistem Aquaponik
Dalam proses aquaponik ini terjadi simbiosis mutualisme.Tanaman
mendapatkan sumber makanan dari limbah kotoran ikan. Sementara itu
ikan mendapat air sebagai tempat hidup dari air setelah dimurnikan oleh
tanaman. Jadi Anda tak perlu repot-repot membeli pakan dan nutrisi untuk
keduanya serta mengeluarkan uang yang banyak.

Jika dijabarkan siklusnya, dalam proses aquakultur, ada sisa pakan yang
dihasilkan ikan alam bentuk feses yang terakumulasi di dalam air.Feses
dengan kandungan nitrat dan amonia ini bersifat toksin atau beracun bagi ikan,
namun sebenarnya kaya nutrisi jika dijadikan sumber hara bagi tanaman. Pada
saat nitrat telah terserap oleh tanaman sebagai bahan makanan, di waktu yang
sama tanaman menyuling air dari bahan berbahaya yang kemudian kembali ke
kolam ikan.
1) Komponen untuk Membuat Aquaponik
Urbanites, seperti halnya hidroponik, aquaponik juga bisa dilakukan di
rumah. Untuk membuat budidaya dengan sistem ini, yang Anda butuhkan
adalah beberapa komponen sebagai berikut :
 Kolam atau Tangki pemeliharaan ikan.

13
 Unit penangkap dan pemisahan limbah padat (sisa pakan dan
feses).
 Bio filter, sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi dan
mengonversi amonia menjadi nitrat, yang dapat digunakan oleh
tanaman.
 Subsistem hidroponik, yakni bagian dari sistem di mana tanaman
tumbuh dengan menyerap kelebihan hara dari air.
 Sump, titik terendah dalam sistem. Tempat air mengalir ke dan
dari, yang dipompa kembali ke tangki pemeliharaan.
a. Model Aquaponik di Rumah
Berikut ini beberapa contoh desain aquaponik yang bisa dibuat di
rumah:

14
Ketiga media sistem aquaponik ini rata-rata dapat bertahan
selama 10 tahun pemakaian dan menghabiskan sekitar Rp5-10 juta
untuk biaya pembuatannya. Menggunakan model tersebut, Anda dapat
membudidayakan sekitar 500-4000 ekor ikan dan 20-200 lubang
tanaman. Tentunya Anda juga bisa membuat aquaponik versi lebih
kecil dengan biaya pembuatan yang lebih murah.
B. Jenis Sayuran dan Ikan yang Dapat Dibudidayakan
Sayuran yang dapat Anda tanam adalah okra, tomat, paprika selada,
kemangi, buncis, kold, kacang polong, talas, bawang, ubi jalar, stroberi,
hingga rempah-rempah bumbu dapur. Sementara itu ikan-ikan yang dapat
Anda pelihara adalah jenis air tawar seperti ikan mas, nila, lele, patin,
belut, hingga lobster air tawar.
3. HIDROPONIK

Teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah


lingkungan. Sayuran yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman
dikonsumsi. Sebagian orang mungkin masih sangat asing dengan tanaman

15
hidroponik. Namun sebenarnya sudah banyak orang yang menggunakan metode
penanaman tanaman yang satu ini.
Perkembangan metode penanaman yang satu ini memang tidak mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Pasalnya, beberapa orang merasa ragu untuk
menerapkannya karena khawatir mengenai kuantitas hasil panennya. Namun
sebenarnya hasil panen dari teknik menanam hidroponik memiliki kualitas dan
kuantitas yang baik.Teknik menanam hidroponik tidak dapat diterapkan untuk
semua jenis tanaman. Hanya beberapa saja yang cocok dan mampu tumbuh subur
dengan hasil yang memuaskan.
Teknik menanam hidroponik sendiri sangat cocok diterapkan bagi anda yang
memiliki lahan terbatas. Anda tidak membutuhkan lahan berupa tanah luas,
gantikan saja dengan teknik menanam hidroponik.
Begitu juga untuk anda yang memiliki lahan kurang subur, penanaman
menggunakan teknik hidroponik dapat membantu mendapatkan hasil panen
memuaskan. Anda dapat menerapkan penanaman dengan teknik hidroponik dari
hobi, jika sudah berhasil maka anda dapat menjadikannya sebagai bisnis
menguntungkan.
Anda dapat menanam tanaman seperti tomat, bayam, kangkung, melon dan
beberapa tanaman hidroponik lainnya. Jangan menanam tanaman yang tidak
cocok ditanam menggunakan teknik hidroponik, ketahui tanaman apa saja yang
dapat ditanam dengan metode hidroponik.
Selain itu, ketahui pula apa saja jenis metode penanaman hidroponik. Antara lain
yaitu:
A. Hydroponic Kultur Agregat
Teknik penanaman hidroponik ini menggunakan media pasir, kerikil, sekam
padi, arang dan bahan-bahan yang sudah disterilkan.
B. Hydroponic Kultur Air
Teknik penanaman hidroponik yang satu ini menggunakan larutan hara mikro
dan makro. Dimana penanaman tanaman dilakukan dengan pada sebuah media
dan larutan tersebut diletakkan dibagian dasar. Tujuannya yaitu agar akar
tanaman dapat menyerap dan menyentuh larutan yang kaya akan nutrisi
tersebut.

16
C. Hydroponic Nutrient Film Technique
Teknik penanaman hidroponik ini dilakukan pada selokan yang sempit dan
panjang. Media tanamnya dapat dibuat dari lempengan logam yang tipis dan
juga anti karat.Selanjutnya selokan akan diberi nutrisi pada airnya untuk
diserap tumbuhan yang ditanam. Lama-kelamaan akan muncul lapisan tipis
yang disebut film disekitar daerah akar tanaman. Fungsi film tersebut yaitu
sebagai makanan tanaman hidroponik tersebut.

Untuk teknik penanaman hidroponik yang terakhir, ada beberapa unsur penting
yang harus di perhatikan. Antara lain:

A. Media Tanam
Untuk media tanamnya yaitu menggunakan media tanam dengan kelembaban
serta unsur hara yang cukup. Tidak hanya itu saja, media tanam yang terbaik
untuk teknik penanaman hidroponik ini memiliki drainase yang bagus.Dengan
begitu terbebas dari zat-zat yang beracun atau berbahaya bagi tanaman.
B. Air
Air adalah unsur paling penting untuk tanaman hidroponik untuk mendukung
pertumbuhannya. Kualitas tanaman dan hasil panen tanaman hidroponik
sangat bergantung pada unsur yang satu ini.
C. Unsur Hara
Unsur hara merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam tumbuh kembang
tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik memerlukan nutrisi yang cukup
agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.Sangat disarankan untuk
memberikan larutan unsur hara pada tanaman hidroponik secara teratur.
D. Oksigen
Unsur lain dalam penanaman hidroponik yang perlu diperhatikan yaitu kadar
oksigennya. Hindari sebaik mungkin agar kadar oksigen pada tanaman
hidroponik rendah.
Pasalnya kondisi tersebut dapat menyebabkan dinding sel sulit untuk
ditembus. Hal tersebut dapat berakibat buruk bagi tanaman hidroponik.
Tanaman dapat layu dan kekurangan air yang membuatnya semakin berisiko
untuk mati.

17
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
A. Pembenihan ikan lele terdapat dua cara yaitu pemijahan secara alami dan
pemijahan secara buatan dengan bantuan tangan manusia.
B. Limbah cair kolam lele sebaiknya dimanfaatkan dengan menggunakan media
aquaponik dan media hidroponik untuk menambbah penghasilan dalam bidang
ekonomi.
C. Jika limah cair kolam lele tidak diolah secara benar maka dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap dan tembat
berkembangbiaknya nyamuk.

18
LAMPIRAN
1. Pemberian

19
2. Aliran buangan air limbah kolam lele.

3. Tampungan limbah air kolam lele

20

You might also like