You are on page 1of 10

“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Mekanisme Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik

Yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya”

Febri Wanli Valentina*, Maria Adelheid Ensia*, Ady Fraditha*


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya
Program Studi S1 Keperawatan

Email: fwanlivalentina@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit ginjal kronik merupakan salah satu masalah utama kesehatan di dunia,
dimana pasien gagal ginjal kronik harus menjalani terapi hemodialisis seumur hidupnya. Sebagian
pasien di ruang hemodialisa RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkara Raya menjadi lebih cepat marah
dan tersinggung selama menjalani terapi dikarenakan tidak adanya dukungan dan pendampingan
keluarga selama menjalani terapi hemodialisis.
Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan mekanisme koping
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di ruang hemodalisa RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yaitu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel. Populasi berjumlah 130 orang, sampel berjumlah 80 orang diambil
dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Spearman’s Rank (Rho).
Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan dari 80 responden, Berdasarkan hasil uji statistik
spearman rho yaitu didapatkan nilai p value = 0,00 dengan signifikan p<α dimana α =0,05. nilai
signifikan p value lebih kecil yang berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan mekanisme koping
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di ruang hemodalisa RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
Kesimpulan : Berdasarkan penelitian dukungan keluarga pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisis dengan angka paling tinggi mempunyai dukungan keluarga kategori
cukup. Kemudian uji statistik spearman rho yaitu didapatkan nilai p value = 0,00 dengan signifikan
p<α dimana α =0,05. nilai signifikan p value lebih kecil yang berarti ada hubungan. Hasil penelitian ini
dapat memberi manfaat bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mengadakan penelitian lebih
lanjut dalam cakupan yang lebih luas dengan menggunakan rancangan yang lebih kompleks seperti
eksperimen dengan menggunakan variabel lain.

Kata Kunci : Dukungan keluarga, mekanisme koping, terapi hemodialisis.

Daftar Pustaka 21 (2007 - 2015)

1
ABSTRACT

Introduction : Chronic kidney disease is one of the main health problems in the world, where
patients with chronic renal failure must under hemodialysis therapy for life. Some patients in the
hemodialysis room of RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkara Raya became more angry and offended
during therapy because there was no support and assistance from her family during hemodialysis
therapy.
Objective : To find out how the relationship between family support and coping mechanisms of
patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis therapy in the hemodalysis room of
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Methods : This study uses a type of correlation research, which involves research to collect data to
determine whether there is a relationship and the level of relationship between two variables. The
population was 130 people, a sample of 80 people was taken by purposive sampling technique.
Data analysis uses Spearman's Rank (Rho) statistical test.
Results : The results of the study were obtained from 80 respondents, based on the results of the
Spearman Rho statistical test that obtained p value = 0.00 with significant p <α where α = 0.05.
significant value of p value is smaller which means that there is a relationship between family
support and coping mechanisms of patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis
therapy in the hemodalysis room of RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Discution : Based on the research of the family support of patients with chronic renal failure
undergoing hemodialysis therapy with the highest numbers have sufficient family support category.
Then the Spearman Rho statistical test is obtained p value = 0.00 with significant p <α where α =
0.05. significant value p value is smaller which means there is a relationship. The results of this
study can provide benefits to further researchers, it is expected to conduct further research in a
wider scope using more complex designs such as experiments using other variables.

Keywords: family support, coping mechanism, hemodialysis therapy.

Bibliography 21 (2007 - 2015)

2
PENDAHULUAN pada tahun 2016 telah meningkat 50% dari
Penyakit ginjal kronik merupakan salah tahun sebelumnya. Data menunjukkan bahwa
satu masalah utama kesehatan di dunia setiap tahun 200.000 orang Amerika
(Fakhrudin 2013:77). Penyakit gagal ginjal menjalani hemodialisis karena gangguan
kronik adalah keadaan dimana lebih banyak ginjal kronis artinya 1140 dalam satu juta
nefron rusak secara progresif sampai ginjal orang Amerika adalah pasien dialisis
tidak mampu lagi befungsi dengan (Widyastuti, 2014:45 ). Prevalensi Penyakit
semestinya, penyakit ginjal tahap akhir ginjal kronik selama sepuluh tahun terakhir
merupakan gangguan fungsi ginjal yang semakin meningkat. Yagina (2014:7)
progresif dan ireversibel dimana kemampuan mengemukakan angka kejadian gagal ginjal di
tubuh gagal untuk mempertahankan dunia secara global lebih dari 500 juta orang
metabolisme dan keseimbangan cairan dan dan yang harus menjalani hidup dengan
elektrolit (Mansjoer, 2010:32). Menurut bergantung pada cuci darah (hemodialisis) 1,5
Mutaqquin (2011:166) pasien gagal ginjal juta orang. Menurut Fakhrudin.A (2013:13)
kronik harus menjalani terapi hemodialisis Jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia
yang merupakan salah satu terapi yang sekitar 150 ribu orang dan yang menjalani
menggantikan sebagian kerja dari fungsi hemodialisis 10 ribu orang.Menurut data
fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa hasil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
metabolisme dan kelebihan cairan serta zat- Kesehatan (BPJS) di Indonesia Pada tahun
zat yang tidak dibutuhkan tubuh melalui 2013 jumlah pasien gagal ginjal ialah 15.507
difusi dan hemofiltrasi. Dalam tindakan terapi orang dengan presentase (15,5%), kemudian
hemodialisis tersebut dibutuhkan dukungan meningkat lima ribu lebih pada tahun 2014
keluarga untuk dapat memotivasi pasien dengan jumlah pasti sebesar 23.261 orang
dalam menjalani terapi karena seorang pasien dengan presentase (23,2%) kemudian
yang sedang menjalani terapi hemodialisis meningkat di tahun 2015 menjadi 24.141
mengalami rasa ketidaknyamanan,cemas, orang dengan presentase (24,1%)
putus asa, sehingga membuat mekanisme diperkirakan semakin tahun akan terjadinya
koping pasien menjadi tidak adaptif. peningkatan kasus gagal ginjal kronis.
Fenomena yang terjadi di ruang hemodialisa Sedangkan prevalensi gagal ginjal kronis di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkara Raya Kalimantan Tengah menurut data Badan
sebagian pasien menjadi lebih cepat marah Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) jumlah
dan tersinggung selama menjalani terapi penderita penyakit gagal ginjal kronis
dikarenakan tidak adanya dukungan dan terhitung dari bulan Januari-Desember tahun
pendampingan keluarga selama menjalani 2017 sebanyak 5.102 orang dengan
terapi hemodialisis. Dukungan keluarga presentase ( 5,1%). Menurut data dari Rekam
adalah nasihat, sikap, tindakan dan Medik di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
penerimaan keluarga terhadap penderita sakit. Raya jumlah pasien gagal ginjal kronik yang
Keluarga juga berfungsi sebagai sistem bagi pernah dirawat terhitung dari bulan Januari-
anggotanya dan anggota keluarga memandang Desember 2017 berjumlah 2.102 orang.
yang bersifat mendukung, selalu siap Jumlah pasien gagal ginjal kronik yang rutin
memberikan pertolongan dengan bantuan jika menjalani terapi hemodialisis di ruang
diperlukan (Friedman 2010:79). Menurut hemodialisa RSUD dr. Doris Sylvanus
Siswanto (2007:4) mekanisme koping adalah Palangka Raya terhitung dari bulan Januari-
sebagai apa yang dilakukan oleh individu Desember 2017 berjumlah 130 orang.
untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada
situasi tantangan,luka,kehilangan atau 10 orang yang menjalani tindakan
ancaman. hemodialisa, 4 orang mengatakan
Badan Kesehatan Dunia atau World mendapatkan dukungan dari keluarga karena
Health Organization (WHO) menyebutkan merupakan tanggung jawab keluarga untuk
pertumbuhan jumlah penderita gagal ginjal mendampingi pasien menjalani hemodialisis,
3
3 orang mengatakan tidak mendapat kronik dalam hal ini keluarga sangat
dukungan dari keluarga untuk menjalani memegang peranan penting dan dapat
hemodialisis yang merupakan rutinitas yang menjalankan fungsinya secara penuh dimana
membosankan dan 3 orang lagi mengatakan keluarga dapat maksimal memberikan
kadang-kadang keluarga tidak mendampingi dukungan keluarga baik informasional,
karena mempunyai kesibukan masing-masing penilaian, instrumental, dan emosianal
tetapi mendukung untuk menjalani terapi. sehingga dapat memberikan kekuatan bagi
Terapi pengganti pada pasien gagal pasien dalam mencapai kesembuhan dan
ginjal kronik untuk dapat mempertahankan intervensinya.
hidup pasien gagal ginjal kronik adalah
hemodialisis, yang bertujuan menghasilkan METODE PENELITIAN
fungsi ginjal sehingga dapat memperpanjang Desain penelitian yang digunakan adalah
kelangsungan hidup dan memperbaiki korelasional (hubungan/asosiasi). Pendekatan
kualitas hidup pada penderita (Fakhrudin yang digunakan adalah pendekatan Cross
2013:14). Terapi hemodialisis adalah suatu Sectional yaitu rancangan penelitan dengan
teknologi tinggi terapi pengganti untuk melakukan pengukuran atau pengamatan pada
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau saat bersamaan (sekali waktu), (Hidayat,
racun tertentu dari peredaran darah manusia 2014: 49).
seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, Pemilihan desain ini karena peneliti ingin
kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui mengetahui hubungan dukungan keluarga
membran semi permeabel sebagai pemisah dengan mekanisme koping pada pasien gagal
darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan ginjal ginjal kronik yang menjalani terapi
dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra hemodialisis di ruang hemodialisa.
filtrasi (Sukandar, 2010:39). Seseorang pasien Sampel dalam penelitian ini menggunakan
yang sedang menjalani terapi hemodialisis Purposive Sampling yaitu terdiri atas populasi
mengalami rasa ketidaknyamanan, frustasi, yang berjumlah 100 orang dan sampel
cemas, putus asa, sehingga membuat ia berjumlah 80 orang.
menjadi lebih cepat marah dan tersinggung. Waktu penelitian adalah jangka waktu yang
Selain itu keluarga merasa, kelelahan dan dibutuhkan peneliti untuk memperoleh data
ketidakberdayaan karena hilangnya rutinitas penelitian yang dilaksanakan, yaitu pada
selama mendampingi pasien dalam masa tanggal 24 Juli s/d 31 Juli 2018.
perawatan dan pengobatan, akibatnya timbul Instrumen penelitian ini menggunakan
penolakan keluarga terhadap pasien yang kuesioner yang masing-masing berisi 25
cenderung menyalahkan pasien sehingga pertanyaan mengenai dukungan keluarga pada
terjadi kurangnya dukungan keluarga kepada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
pasien. Jika hal tersebut terjadi maka akan terapi hemodialisis dan 25 pertanyaan
membuat mekanisme koping pada pasien mengenai mekanisme koping pada pasien
menjadi maladaptif, pasien akan cenderung gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
menyalahkan diri sendiri dan penyakitnya. hemodialisis.
Perawat sebagai pemberi asuhan Analisis data dilakukan analisis univeriate
keperawatan harus memiliki keterampilan dan dan bivariate. Analisis univariate dilakukan
pengetahuan yang cukup sehingga masalah pada karakteristik responden yang terdiri dari
dan kebutuhan klien dapat terpenuhi. Dalam jenis kelamin dan usia. Analisis bivariate
mencapai semua ini perawat membutuhkan dilakukan untuk melihat hubungan antara dua
kerja sama dengan tim kesehatan lainnya. variabel dependen dan variabel independen.
Selain itu juga peran serta atau partisipasi dari Hubungan bermakna bila nilai p (value) <
keluarga yang sangat dibutuhkan dalam level of significance (< 5% = 0,05). Analisis
pelaksanaan asuhan keperawatan. data menentukan hubungan antar dua variabel
Menanggapi masalah kesehatan khususnya menggunakan uji statistik Spearman Rank.
pada keluarga yang mengalami gagal ginjal
4
Prinsip etika penelitian tetap dilakukan untuk Diagram 3 Karakteristik Pendidikan
melindungi subjek penelitian.
PENDIDIKAN
HASIL PENELITIAN 10% SD
Data umum demografi berdasarkan yang 15%
45%
didapatkan peneliti selama meneliti dari 80 SMP
responden kareakteristik dari jenis kelamin, 30%
usia, pendidikan, pendampingan keluarga, SMA
pekerjaan, dukungan keluarga dan mekanisme
koping pasa pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisis di ruang Berdasarkan data diatas karakteristik
hemodialisa. responden berdasarkan pendidikan dari 80
Diagram 1 Karakteristik Responden Sesuai responden didapatkan bahwa responden
Usia berpendidikan SD sebanyak 8 reponden
(10%), SMP sebanyak 12 responden (15%),
USIA SMA sebanyak 24 responden (30%), dan
1% 14% responden yang memiliki tingkat pendidikan
<20
11% perguruan tinggi sebanyak 36 responden
21% 21-30 (45%).
13% 31-40 Diagram 4 Karakteristik Pekerjaan
40%
41-50 Responden
51-60 PEKERJAAN
Berdasarkan data diatas karakteristik
15%
responden berdasarkan usia dari 80 PNS
responden didapatkan usia <20 tahun 35%
Pensiunan
sebanyak 1 responden (1%), usia 21-30 tahun 40%
sebanyak 11 responden (14%), usia 31-40 wiraswasta
tahun sebanyak 9 responden (11%), usia 41- 10% IRT
50 tahun sebanyak 10 responsen (13%), usia
51-60 tahun sebanyak 32 responden (40%)
dan usia >60 tahun sebanyak 17 responden Berdasarkan data diatas karakteristik
(21%). responden berdasarkan pekerjaan dari 80
Diagram 2 Karakteristik Responden Sesuai responden didapatkan bahwa yang bekerja
Jenis Kelamin sebagai PNS sebanyak 28 responden (35%),
pensiunan sebanyak 8 responden (10%),
JENIS KELAMIN
wiraswasta sebanyak 32 responden (40%) dan
IRT sebanyak 12 responden (15%)
38% Diagram 5 Karakteristik Pendampingan
Laki-laki
62% Responden
Perempuan
PENDAMPINGAN

Berdasarkan data di atas karakteristik anak/orang tua


responden sesuai jenis kelamin dari 80 30% 29%
responden diketahui bahwa jenis kelamin
Keponakan
laki-laki lebih banyak dibandingkan 20%
perempuan, yaitu responden jenis kelamin 10% 11%
laki-laki sebanyak 50 responden (63%) tidak
sedangkan responden perempuan sebanyak 30 didampingi
responden (38%). (sendiri)
5
Berdasarkan data diatas karakteristik Berdasarkan data diatas, mekanisme koping
responden berdasarkan pendampingan dari 80 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
responden didapatkan bahwa didampingi oleh hemodialisa dengan angka paling tinggi
anak/ orang tua sebanyak 23 responden mempunyai mekanisme koping kategori
(29%), didampingi oleh keponakan sebanyak adaptif yaitu sebanyak 55 responden (68,8%),
9 responden (11%), tidak didampingi (sendiri) diikuti kategori maladaptif yaitu sebanyak 25
sebanyak 16 responden (20%), didampingi responden (31,3%).
salah satu kerabat sebanyak 8 responden Berdasarkan hasil uji statistik Spearman's rho
(10%), dan yang didampingi suami/istri untuk melihat korelasi antara hubungan
sebanyak 24 responden (10%). dukungan keluarga dengan mekanisme
koping pada pasien gagal ginjal kronik yang
DATA KHUSUS menjalani terapi hemodialisis di ruang
Pada bagian ini akan diuraikan data Hemodialisa RSUD Dr. Doris Sylvanus
hasil penelitian tentang dukungan keluarga Palangka Raya Tahun 2018.
serta mekanisme koping pada pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisis. Dukungan Mekanisme
Keluarga Koping
Diagram 6 Karakteristik Responden Correlation
1,000 0,715**
Berdasarkan Dukungan Keluarga Dukungan Coefficient
Keluarga Sig. (2-tailed) . 0,000
Spearman's N 80 80
Dukungan Keluarga rho Correlation
0,715** 1,000
Mekanisme Coefficient
Koping Sig. (2-tailed) 0,000 .
N 80 80
18,8 % ** correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Cukup Hasil analisis menggunakan Uji Spearman
42,5 % Baik Rank menunjukkan angka sig. (2-tailed)
Kurang
dengan nilai ρ (ρ value) 0,00 nilai yang
38,7 %
diperoleh lebih kecil dari α 0,05 yang berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dan mekanisme koping.
Berdasarkan data diatas, dukungan keluarga
PEMBAHASAN
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
Hasil penelitian ini menunjukan
hemodialisa dengan angka paling tinggi
bahwa adanya hubungan yang sangat
mempunyai dukungan keluarga kategori
bermakana antara dukungan keluarga dengan
cukup yaitu sebanyak 34 responden (42,5%),
mekanisme koping pada pasien gagal ginjal
dikuti kategori baik yaitu sebanyak 31
kronik yang menjalani terapi hemodialisis di
responden (38,7%), dan kategori kurang
ruang Hemodialisa RSUD Dr. Doris Sylvanus
sebanyak 15 responden (18,8%).
Palangka Raya. dibuktikan dengan hasil uji
Diagram 7 Karakteristik Responden
statistik menggunakan spearman rho yaitu p
Berdasarkan Mekanisme Koping
value 0,00 dengan signifikan p<α dimana α
Mekanisme Koping =0,05. Bila dilihat dari nilai signifikan dari uji
statistic spearman’s rho yaitu memperoleh p
value 0,00 <0,05 maka H0 di tolak dan H1
31,3 % dietrima yang artinya “terdapat hubungan
Adaptif antara dukungan keluarga dengan mekanisme
koping pada pasien gagal ginjal kronik yang
Maladaptif
68,8 % menjalani terapi hemodialisis di ruang
Hemodialisa RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya” karena nilai signifikan

6
<0,05. dukungan keluarga yang baik dengan 2011:34). Peran dukungan sosial sebagai
mekanisme koping yang maladaptif terdapat 0 penahan munculnya stress telah dibuktikan
responden (0,0%), responden yang memiliki kebenarannya (Siswanto 2010:38). Para
dukungan keluarga baik dengan mekanisme penyelidik percaya bahwa memiliki kontak
koping adaptif sebanyak 31 responden sosial yang luas membantu melindungi sistem
(38,8%), responden yang memiliki dukungan kekebalan tubuh terhadap stress. Para peneliti
keluarga cukup dengan mekanisme koping di Swedia dan Amerika menemukan bahwa
maladaptif sebanyak 10 responden (12,5%), orang-orang dengan tingkat dukungan social
responden yang memiliki dukungan keluarga yang lebih tinggi kelihatannya akan hidup
cukup dengan mekanisme koping adaptif lebih lama. Individu dengan dukungan sosial
sebanyak 24 responden (30,0%), responden tinggi akan mengalami stress yang rendah
yang memiliki dukungan keluarga kurang ketika mereka mengalami stress, dan mereka
dengan mekanisme koping maladaptif akan mengatasi atau melakukan koping lebih
sebanyak 15 responden (18,8%) sedangkan baik. Selain itu dukungan social juga
responden yang memiliki dukungan keluarga menunjukkan kemungkinan untuk sakit lebih
kurang dengan mekanisme koping adaptif rendah, mempercepat proses penyembuhan
sebanyak 0 responden (0,0%). ketika sakit. Berdasarkan hasil penelitian
Menurut Saputra 2014 yang dilakukan oleh Tri Juliansah tahun 2014
(Friedman,2010:79) Dukungan keluarga tentang hubungan dukungan keluarga dengan
adalah nasihat, sikap, tindakan dan mekanisme koping pasien diabetes mellitus
penerimaan keluarga terhadap penderita sakit. didapatkan hasil uji statistic P value (0,024)<
Keluarga juga berfungsi sebagai sistem a (0,05) sehingga disimpulakn ada hubungan
pendukung bagi anggotanya dan anggota antara dukungan keluarga dengan mekanisme
keluarga memandang bahwa orang yang koping pasien Diabetes Melitus. Berdasarkan
bersifat mendukung, selalu siap memberikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farach
pertolongan dengan bantuan jika diperlukan. Elsera.F.I. tahun 2015 tentang hubungan
Dukungan keluarga merupakan proses dukungan keluarga dengan mekanime koping
hubungan di antara keluarga dengan pasien pada pasien CA Mamae di wilayah
lingkungan sosialnya. Jenis dukungan yang kecamatan semapir Surabaya didapatkan hasil
dapat diberikan oleh keluarga kepada lansia penelitian adanya hubungan antara dukungan
dapat berbentuk komunikasi secara reguler, keluarga dengan mekanisme koping pada
interaksi sosial, emosional, dukungan pasien CA Mamae dengan hasil uji statistik
menggunakan sarana transportasi dan sebesar p 0,00< a 0,05.Berdasarkan hasil
dukungan finansial. Lebih lanjut mereka penelitian yang dilakukan oleh Omega Cenen
menjelaskan bahwa dukungan emosional tahun 2017 tentang hubungan dukungan
merupakan aspek penting dalam keluarg keluarga dengan mekanisme koping pasien
termasuk membantu anggota keluarga dalam penyakit jantung di lantai III pusat jantung
memfasilitasi kehilanga akibat penyakit dan pembuluh darah RSUP. Prof.Dr. R.D
kronis, dan membantu anggota keluarga Kandou Manado didapatkan hasil penelitian
dalam menghadapi berbagai situasi yang adanya hubungan antara dukungan keluarga
terjadi. Mekanisme koping ialah suatu proses dengan mekanisme koping pada pasien CA
adaptasi yang dilakukan oleh individu untuk Mamae dehan hasil uji statistic sebesar p
menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri 0,018 < a 0,05.
dengan perubahan dan respon situasi yang Berdasarkan hasil penelitian yang
mengancam.bila mekanisme penanggulangan menggunakan uji statistik di dapaatkan hasil p
ini berhasil, maka individu dapat beradaptasi value 0,00 dengan signifikan p<α dimana α
dan tidak menimbulkan suatu gangguan =0,05 dimana hasil ini menunjukan bahwa
kesehatan, tetapi bila mekanisme koping terdapat hubungan yang signifikan antara
gagal artinya individu gagal untuk beradaptasi dukungan keluarga dengan mekanisme
serta dapat menimbulkan stress (Keliat koping dan responden yang memiliki
7
dukungan keluarga yang baik akan DAFTAR REFERENSI
mempunyai mekanisme koping yg adaptif.
Penelitian ini juga sejalan dengan hasil Ali, Zaidin. (2015). Pengantar Keperawatan
penelitian yang di lakukan oleh Tri Juliansah Keluarga. Jakarta: EGC.
tahun 2014, Farach Elsera.F.I. tahun 2015, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Omega cenen tahun 2017 bahwa terdapat Kesehatan RI (2013). Profil Kesehatan
hubungan antara dukungan keluarga denggan Indonesia 2013. Jakarta: Egc.
mekanisme koping. Adanya hubungan antara Curtis dan Roshto.(2010).Hemodialisys
dukungan keluarga dengan mekanisme Devices.Medison:Medical Education
koping ini di sebabkan oleh dukungan Istitute Inc.
keluarga yang baik akan mendorong individu Elsera, Farach.(2015). Hubungan Antara
untuk memiliki rasa optimisme dan semangat Dukungan Keluarga Dengan Mekanisme
yang akan menimbulkan respons mekanisme Koping Pasien Pada Pasien Ca Mammae.
koping yang adaptif. ejournal Keperawatan Indonesia.
Fakhrudin.A (2013). Faktor-Faktor Penyebab
SARAN Penyakit Gagal Ginjal Kronik Di Rsup
Penelitian ini dapat menambah informasi dan Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Media
masukan bagi tempat penelitian khususnya Medika Muda. Jurnal Article
bagi petugas kesehatan agar dapat Fransisca, Kristiana. (2011). Waspadalah 24
memberikan pelayanan kesehatan terhadap Penyebab Ginjal Rusak. Jakarta:
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani Penerbit Cerdas Cermat.
hemodialisa tidak hanya dalam pengobatan Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar
medis saja namun perlu melibatkan dukungan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Egc.
keluarga internal dalam rangka meningkatkan Hidayat, A. Azis Alimul. (2014). Metode
mekanisme koping pasien gagal ginjal kronik Penelitian Keperawatan Dan Teknik
yang sedang menajalani terapi hemodialis. Analisis Data. Jakarta: Salemba
Serta dengan adanya beberapa keterbatasan Medika.
dalam penelitian ini kepada peneliti Juliansyah, Tri.(2014). Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Mekanisme Koping
selanjutnya diharapkan untuk mengadakan
Pasien Diabetes Mellitus. ejournal
penelitian lebih lanjut dan cakupan yang lebih Keperawatan Indonesia.
luas dengan menggunakan rancangan yang Keliat Budi A. (2011). Proses Keperawatan
lebih kompleks seperti eksperimen dengan Jiwa, Edisi 2. Jakarta : Egc.
menggunakan variabel lain yang belum di Kumalasari. Muttaqin, Arif. (2012). Asuhan
teliti yang berhubungan dengan motivasi, Keperawatan Gangguan Sistem
sikap, pengalaman, lingkungan, fasilitas Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.
kesehatan dengan sampel yang luas. Levy, J, Morgan dan Brown. (2009). Oxford
Handbook Of Dyalisis 4 Edition. Oxford
University Press. London.
Mansjoer, A Dkk. (2010). Kapita Selekta
Kedokteran, Jilid 1 Edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius.
Mulyadi, Eko.(2014). Hubungan Mekanisme
Koping Individu Dengan Kecemasan
Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa
Ners.ejournal Keperawatan Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2012). Promosi
Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.

8
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Yagina.(2014). Pasien Gagal Ginjal Kronik
Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktik. Di Indonesia. eJournal Kedokteran
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Indonesia. 29 (3: 176-180)
Price, S. 2013. Patofisiologi : Konsep Klinis,
Proses-Proses Penyakit, Edisi 6,
Volume 4, Diterjemahkan Oleh Pendit,
Hartanto, Wulansari.Penerbit Buku
Kedokteran Egc, Jakarta.
Santosa, Budi. (2007). Panduan Diagnosa
Keperawatan Nanda 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika.
Saputra, Saputra. (2014). Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan
Pemenuhan Adl (Activity Daily Living)
Pada Pasien Rawat Jalan Pos Stroke
Instalasi Rehabilitasi Medik Blud Dr
Doris Sylvanus Palangkaraya. Eka
Harap, Palangka Raya
Sariputra.(2017). Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Mekanisme Koping Pasien
Penyakit Jantung Koroner Di Lantai Iii
Pusat Jantung Dan Pembuluh Darah Rsup.
Pfor. Dr. R.D. Kandou Manado. ejournal
Keperawatan Indonesia
Siswanto. (2010). Kesehatan Mental :
Konsep, Cakupan, Dan
Perkembangannya. Yogyakarta : Andy.
Stuart Gw dan Laraia,(2010), Principles And
Practice Of Psychiatric Nursing,
Elsevier Mosby, Alih Bahasa Budi
Santosa, Philadelphia.
Stuart dan Sundeen. (2008). Keperwatan
Psikitrik: Buku Saku Keperawatan
Jiwa,
Edisi 5. Jakarta : Egc.
Sudiharto. (2012). Asuhan Keperawatan
Keluarga Dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta :
Buku Kedokteran Egc.
Sukandar E. (2010). Neurologi Klinik Edisi
Keempat. Bandung: Pusat Informasi
Ilmiah Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Dalam Fakultas Kedokteran Unpad.
Supriyanto.(2011). Metodologi Dan Aplikasi
Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Widyastuti.(2014). Konsensus Dialisis
Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
eJournal Kedokteran Indonesia.17(9:
135-137)

9
10

You might also like