Ditetapkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang
Standar Prosedur Tanggal Terbit Operasional
dr. Abdul Muhaimin Husein. M. Sc, Sp. B ONK (K)
Pembina NIP. 19741216 200504 1 001 PENGERTIAN Sedasi dan anestesi diartikan sebagai satu jalur layanan berkesinambungan dari sedasi minimal sampai anestesi dalam. Respons pasien bergerak mengikuti jalur ini dan selama menjalani perjalanan ini pasien menghadapi risiko pada refleks protektif jalan napas pasien. Sedasi dan anestesi adalah proses kompleks sehingga harus diintegrasikan ke dalam rencana asuhan. Sedasi dan anestesi membutuhkan asesmen lengkap dan komprehensif serta monitoring pasien terus menerus. TUJUAN 1. Rumah sakit mempunyai suatu sistem untuk pelayanan anestesi, serta sedasi moderat dan dalam untuk melayani kebutuhan pasien, kebutuhan pelayanan klinis yang ditawarkan, serta kebutuhan para PPA yang memenuhi peraturan perundang-undangan dan standar profesi. 2. Pelayanan anestesi, serta sedasi moderat dan dalam (termasuk layanan yang diperlukan untuk kegawatdaruratan) tersedia 24 jam. KEBIJAKAN SK Direktur RSUD Kota Sabang NO tentang standar prosedur operasional regulasi tentang pelayanan anestesi dan sedasi PROSEDUR Prosedur Umum: 1. Peralatan anestesi dan sedasi selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Pelayanan anestesi dan sedasi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien. 3. Semua petugas anestesi dan sedasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas wajib mematuhi segala ketentuan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), termasuk Alat Pelindung Diri (APD) serta selalu mengacu pada Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, Standar Prosedur Operasioanl yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien. 6. Pelayanan anestesi dan sedasi dilaksanakan dalam 24 (dua puluh empat) jam baik di ruang OK, IGD dan unit terkait. 7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenangaan. 8. Untuk melaksankan koordinasi dan evakuasi, wajib dilaksanakan rapat/ pertemuan rutin bulanan minimal satu bulan sekali. 9. Setiap bulan wajib membuat laporan. Prosedur Khusus: 1. Layanan anestesi dan sedasi dilakukan oleh dokter anestesi dan perawat anestesi dalam lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang yang mencakup pelayanan : a. Layanan anestesi b. Layanan sedasi c. Penanganan nyeri (pain management) d. Layanan resusitasi e. Layanan terapi instensif (intensive care) 2. Layanan anestesi dan sedasi dilakukan di Unit Pelayanan RSUD Kota Sabang 3. Layanan anestesi dan sedasi yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan layanan anestesi dan sedasi dari disiplin ilmu serta sosial dengan bentuk layanan anestesi dan sedasi yang dimiliki RSUD Kota Sabang. 4. Setiap layanan anestesi dan sedasi harus melalui proses penerimaan, penilaian, perencanaan, dan persiapan. 5. Setiap tindakan anestesi dan sedasi yang dilakukan dokter anestesi dan sedasi dan perawat anestesi harus melalui proses komunikasi dan pemberian informasi serta mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga pasien. 6. Setiap pemberi layanan anestesi dan sedasi bertanggungjawab untuk : a. Ikut mengembangkan, menanamkan dan menjaga agar kebijakan serta prosedur layanan anestesi dan sedasi yang ada terus dikembangkan dan diperbaiki. b. Mengawasi dan meninjau layanan enestesi dan sedasi yang telah dibentuk serta melaksanakannya. 7. Laporan anestesi harus ditulis oleh dokter anestesi atau perawat anestesi secara lengkap sesuai dengan formulir yang sudah tersedia dan disimpan dalam berkas rekam medis pasien. 8. Setiap tenaga anestesi (dokter anestesi dan perawat anestesi) wajib mengikuti pelatihan yang sudah diprogramkan untuk menambah kompetensi yang dimiliki. 9. Unit layanan anestesi dan sedasi dapat menerima kegiatan magang, praktek, penelitian mahasiswa dari berbagai instusi yang terkait. UNIT TERKAIT - Dokter Anestesi